Anda di halaman 1dari 1

Tengkorak yang sekilas terlihat bengis, tetapi sebagai simbol anti-rasis

Oleh Alim Ahmad

Tengkorak merupakan bagian tubuh manusia yang terpenting. Ia melindungi bagian yang
terpenting pula, yaitu Otak, yang di dalamnya terdapat akal, alat yang membuatku mampu
menuliskan kata-kata ini, yang mampu membuatmu mengerti apa filosofi sederhana simbol ini.
Tengkorak membuat manusia tidak tampak sebagaimana makhluk rekaan seniman Hollywood
yang mereka sebut ‘alien’. Bentuknya yang sempurna merupakan hal yang kadang lupa untuk kita
syukuri bersama.
Ada deretan wacana yang bergulir yang kemudian mengancam reputasi penggunaan Lambang
Tengkorak yang diadopsi oleh Teknokrat sabagai lambang atau simbol kebesarannya, bagi
sebagian orang ketika melihat lambang Teknik (Tengkorak) yang terlintas dipikirannya hanya kata
bengis, menyeramkan, sangar, dll. Tengkorak hari ini menjadi sebuah momok yang menakutkan,
tanpa memandang lebih dekat mengenai filosofi sederhana, bahkan bagi sebagian orang secara
mentah-mentah mendukung untuk menghilangkan lambang tersebut di sudut-sudut kampus karena
katanya muncul kesan angker, wkwkw. Tapi kali ini, bukan fungsi maupun bentuk tengkorak yang
akan saya tulis merunut, melainkan filosofi sederhana yang juga dimilikinya.
Sebagai organ tubuh yang dimiliki oleh setiap manusia, tengkorak bisa kita jadikan simbol
kesamaan. Sesuatu yang membuat kita tidak merasa berbeda satu sama lain. Yang sama disini
adalah warnanya. Dari acara televisi dan gambar-gambar organ tubuh yang pernah aku lihat,
warnanya selalu putih. Begitu juga dengan warna kerangkanya. Warna ini membuat kita tidak
mempunyai alasan lagi untuk mengatakan kita lebih ‘apa-apanya’ dari seseorang maupun sesuatu
yang lain.
Sementara itu kalau kita melihat sisi fisik bagian luar manusia, yaitu warna kulit, kita dengan
sangat jelas bisa membedakan warna kulit ras kaukasia dan ras negroid. Perbedaan ini sedikit atau
lebihnya akan membuat mereka yang merasa mempunyai warna yang lebih baik akan merasa lebih
tinggi, lebih berkuasa, dan lebih lainnya. Buktinya bisa kita lihat sendiri dari sejarah negara
adidaya Amerika Serikat. Ketika orang kulit hitam diperlakukan layaknya budak dan orang yang
berkulit putih dianggap high class dan terpandang. Rasisme muncul justru dari sesuatu yang terlalu
mudah dilihat.
Dari tengkorak ini bisa disimpulkan sebuah filosofi sangat sederhana, yaitu bahwa tengkorak
merupakan simbol kesamaan manusia, sesuatu yang secara fisik membuat kita merasa sebagai
mahkluk yang mempunyai derajat yang sama di hadapan Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai