Anda di halaman 1dari 11

Meme (baca: Mim) adalah ide, perilaku, atau gaya yang menyebar dari satu orang ke orang lain

dalam sebuah budaya.[1] Meme merupakan neologisme yang diciptakan oleh Richard
Dawkins.[2] Berikut merupakan contoh meme: gagasan, ide, teori, penerapan,
kebiasaan, lagu, tarian dan suasana hati. Meme dapat replikasi dengan sendirinya (dalam bentuk
peniruan) dan membentuk suatu budaya, cara seperti ini mirip dengan penyebaran virus (tetapi
dalam hal ini terjadi di ranah budaya). Sebagai unit terkecil dari evolusi budaya, dalam beberapa
sudut pandang meme serupa dengan gen. Richard Dawkins, dalam bukunya The Selfish Gene[2], ia
menceritakan bagaimana ia menggunakan istilah meme untuk menceritakan bagaimana prinsip
Darwinisme untuk menjelaskan penyebaran ide ataupun fenomena budaya. Dawkins juga memberi
contoh meme, yaitu nada, kaitan dari susunan kata, kepercayaan, gaya berpakaian dan
perkembangan teknologi.

Teori meme menjelaskan bahwa meme berkembang dengan cara seleksi alam (mirip dengan prinsip
evolusi biologi yang dijelaskan oleh penganut Darwinisme) melalui proses variasi, mutasi, kompetisi,
dan warisan budaya yang mana memengaruhi kesuksesan reproduksi di setiap individu. Dengan
demikian, meme menyebar berupa ide dan bila tidak berhasil maka ia akan mati, sedangkan yang
lain akan bertahan, menyebar, dan (untuk tujuan yang lebih baik bahkan lebih buruk) akan
bermutasi. “Ilmuwan memetika mempunyai pendapat bahwa meme yang mempunyai ketahanan
terbaik akan menyebar dengan efektif dan memengaruhi si objek (seorang individu).”[3]

Teorinya berbasis thermodynamics. Richard Dawkins terkenal pertama kali lewat bukunya The
Selfish Gene yang mempopulerkan teori evolusi yang berpusat pada gen. Ia merupakan saintis di
garda terdepan pembela teori evolusi Darwin dan dengan terbuka mengaku sebagai ateis-
tambahan naz-

Asal usul dan konsep[sunting | sunting sumber]

Kata meme pertama kali dikenalkan oleh Dawkins melalui bukunya The Selfish Gene pada
tahun 1976.[2][5] Dawkins memakai istilah ini untuk mendefinisikan lahirnya budaya dengan anggapan
terjadinya merupakan bentukan dari banyak replikator. Hipotesisnya adalah manusia seharusnya
melihat kelahiran budaya berasal dari banyaknya bentukan replikator, yang umumnya mereplikasi
melalui hubungan dengan manusian, yang telah berevolusi sebagai peniru (walaupun tidak
sempurna) (copy) informasi maupun prilaku yang efisien. Meme tidak selalu terkopi secara
sempurna, bahkan dapat hilang, tercampur atau bahkan berubah dikarenakan pengaruh dari ide
lainnya, sehingga menjadikan suatu meme yang baru. Meme tersebut (meme yang baru) dapat
menjadi lebih baik (atau buruk) sebagai replikator dibandingkan dengan meme sebelumnya, hal
inilah yang menjadi kerangka hipotesis dari evolusi budaya, analogi tersebut membimbing kita
menuju evolusi biologi yang berbasiskan gen.

Analogi genetik Dawkins[sunting | sunting sumber]

Richard Dawkins memperkenankan istilah tersebut setelah menulis bahwa evolusi tidak bergantung
pada fakta-fakta yang berbasiskan kimia genetik, tetapi terjadi pada keberadaan replikasi diri setiap
unit dari perubahan - pada contoh kasus evolusi biologi, hal ini terjadi pada gen. Menurut Dawkins,
meme hanya terjadi pada unit replikasi diri tersebut, dan yang paling penting bahwa, setiap unit
tersebut sangat berguna untuk menjelaskan perilaku manusia dan evolusi budaya.

Pada saat perayaan ke-30 penerbitan The Selfish Gene, Dawkins mendeskripsikan postulat meme:
yang mengatakan bahwa gagasan tidak banyak memengaruhi terhadap terciptanya nilai dari
kompleksitas budaya, tetapi lebih jauh lagi mekanisme dari

selfish-genetic akan tetap bekerja tanpa mempunyai replikator.

Contoh-contoh meme[sunting | sunting sumber]

 Indra manusia, menyebar dari generasi ke generasi.

 Pekerjaan yang populer, seperti musik, kesusastraan, dan video; lebih sering tertularkan
hanya pada suatu massa tertentu.

 Teknologi dan artifak teknologi: mobil, tulisan, dan lain-lain. Teknologi mendemonstrasikan
mutasi sebaik perpindahan, di mana memerlukan proses memetika (atau genetika). sebagai
contoh dari "meme teknologi" mengembangakan bangunan tahan api (kebakaran).
Beberapa peneliti kadang-kadang mendefinisikan teknologi sebagai "temes". Contoh seperti
ini terlihat jelas pada Hukum Moore.

 Tradisi, termasuk agama, gaya berpakaian, syair, cerita, musik, tarian, dan kebiasaan anak-
anak.

 Teori, termasuk ilmu pendidikan, fiksi ilmiah dan konspirasi.

 kedokteran dan aturan keselamatan: "tidak boleh berenang setelah makan"

 konsep yang populer: kebebasan, hukum, aturan kemilikan, ego, dan sifat mementingkan
orang lain.

Penularan meme[sunting | sunting sumber]

Pada jangka waktu tertentu informasi ditularkan secara vertikal (dari generasi ke generasi) melalui
replikasi dari gen. Selain itu meme juga dapat ditularkan secara horizontal (dalam lingkup generasi
tersebut). Maka dari itu meme dapat menjelaskan kebohongan dalam periode yang lama seperti
penemuan kembali Copernicus yang berasal dari sudut pandang heliosentrik pertama
yaitu Aristarchus.

Meme yang ditularkan menyebabkan pembentikan kebiasaan seseorang. Sebagai contoh kebiasaan
berpakaian yang ditularkan seorang artis. Kebiasaan ini pada akhirnya memengaruhi banyak orang
pada kehidupan biasa.

Bidang yang menelusuri bagaimana meme menyebar sehingga membentuk budaya


disebut memetracker. Saat ini banyak situs web yang mengizinkan untuk menelusuri bagaimana
penyebaran informasi seperti Friendster dan Amazon.com. Blogdex Cameron Marlowe yang pertama
kali melakukan riset terhadap hal ini.

Meme sebagai satuan diskrit[sunting | sunting sumber]


Dari apa yang telak dikatakan para ilmuan memetik bahwa meme adalah satuan diskrit, maka dapat
dikatakan bahwa suatu gagasan bagaimana pun dapat terhitung sebagaimana ide yang menyatakan
kalau atom tidak dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil lagi. Dengan meme sebagai satuan
terkecil maka tercipta ruang yang menarik "bagaimana suatu gagasan tertular dari seseorang ke
yang lainnya?", tanpa memperhatikan isi dari suatu gagasan tersebut, atau gagasan yang
membentuk meme yang lebih besar. Meme dapat terkandung dari sebuah kata ataupun meme
dapat terkandung sepancang pembicaraan dari pertama kata yang diucapkan sampai akhir. Bentuk
dari analogi gagasan gen sebagai sesuatu yang mereplikasi diri diproses sebagai kode. Pada tahun
1981 ilmuwan biologi Charles J. Lumsden dan Edward Osborne Wilson mempublikasikan karyanya
yaitu teori gen/budaya sebagi proses evolusi bersama dalam buku berjudul "Genes, Mind, and
Culture: The Coevolutionary Process".

Mereka berpendapat bahwa pokok dari unit biologi dalam budaya berhubungan dengan neural
network yang mana berfungsi sebagai titik dari sematik memori. Selanjutnya Wilson mengadopsi
istilah meme sebagai nama untuk unit pokok dari warisan budaya dan mempunyai peran untuk
menyatukan alam dan ilmu sosial dalam buku Consilience: The Unity of Knowledge.[6]

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

The Selfish Gene adalah buku mengenai evolusi karya Richard Dawkins. Buku ini dibuat berdasarkan
teori George C. Williams dalam bukunya Adaptation and Natural Selection.

Dawkins menggunakan istilah "gen egois" sebagai cara untuk mengekspresikan pandangan evolusi
berpusat-pada-gen yang menentang pandangan yang terfokus pada organisme dan kelompok,
mempopulerkan ide-ide yang dikembangkan pada 1960-an oleh WD Hamilton dan lain-lain. Dari
pandangan berpusat-gen, makin terkait secara genetis dua individu, makin masuk akal (pada tingkat
gen) bahwa mereka berperilaku kurang egois satu sama lain. Oleh karena itu konsep ini sangat baik
untuk menjelaskan banyak bentuk altruisme. Istilah ini tidak boleh dirancukan dengan istilah gen
keegoisan.

Dalam bukunya, ia menjelaskan:

“ Individuals are not stable things, they are fleeting. Chromosomes too are shuffled to
oblivion, like hands of cards soon after they are dealt. But the cards themselves survive the
shuffling. The cards are the genes. The genes are not destroyed by crossing-over; they
merely change partners and march on. Of course they march on. That is their business.
They are the replicators and we are their survival machines. When we have served our
purpose we are cast aside. But genes are denizens of geological time: genes are forever.[1] ”

“ Individu-individu bukanlah hal yang stabil, mereka berubah-ubah. Kromosom juga diacak
sampai terlupakan, sama seperti sekumpulan kartu yang telah dibagi-bagikan. Namun
kartu-kartu tersebut sendirinya bertahan dari pengacakan. Kartu-kartu tersebut adalah gen.
Gen tidak dihancurkan melalui penyilangan; gen hanya mengubah pasangannya dan terus
ada. Tentu saja gen akan terus ada. Itulah urusan mereka. Gen adalah replikator dan kita

adalah mesin pertahanan hidupnya. Ketika kita telah menunaikan tugas kita, kita
dikesampingkan. Namun gen merupakan penduduk waktu geologis: gen akan ada
selamanya.

Suatu organisme ini diharapkan untuk berevolusi memaksimalkan kesesuaian yang inklusif--jumlah
salinan gen yang diwariskan secara global (bukan oleh individu tertentu). Akibatnya, populasi akan
cenderung ke arah strategi evolusi yang stabil. Buku ini juga mengenalkan istilah "meme" untuk unit
evolusi budaya manusia sebagai analogi untuk gen, menunjukkan bahwa replikasi "egois" demikian
juga dapat memodelkan budaya manusia, dalam arti yang berbeda. Memetika telah menjadi subyek
banyak penelitian sejak penerbitan buku ini.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Charles Darwin mengajukan Teori Evolusi melalui seleksi sebagai penjelasan keragaman kehidupan.
Kini, dalam buku The Selfish Gene, Richard Dawkins mencoba memperluas teori tersebut.

Dawkins dalam buku yang dirilis kali pertama pada 1976 mengenalkan konsep gen egois. Konsep itu
menyatakan, evolusi makhluk hidup dapat dijelaskan sebagai upaya gen membela kepentingan
pribadi. Dalam hal ini adalah bertahan hidup selama mungkin dan menyebar seluas-luasnya. Dalam
bentuk salinan, lewat generasi-generasi makhluk hidup.

Mengapa di antara hewan ditemukan kerja sama, pengasuhan, bahkan pengorbanan diri? Sepintas
itu semua sulit diselaraskan dengan gagasan evolusi sebagai "pertarungan untuk hidup". Konsep gen
egois hadir untuk menjelaskannya.

Dalam bab satu, Dawkins menyatakan bahwa Teori Evolusi memengaruhi seluruh aspek kehidupan
manusia. Mengapa? Karena perilaku mementingkan diri sendiri (selfish) dan perilaku baik (altruism)
memiliki akar dalam biologi, lebih tepatnya dalam gen.

Sifat-sifat tersebut akan sangat memengaruhi relasi antarmakhluk hidup dan selanjutnya kehidupan
sosial. Contoh dari sifat mementingkan diri sendiri antara lain perilaku menolak membagi sumber
daya yang berharga seperti makanan, daerah, atau pasangan, yang mencapai titik ekstrim pada
kanibalisme atau mengorbankan orang lain untuk kepentingan sendiri.

Sedangkan sifat altruisme tampak pada lebah yang mengorbankan nyawa untuk membela sarangnya
karena sesudah menyengat musuh lebah akan mati. Menurut Dawkins, adanya sifat-sifat di atas
dapat diterangkan dengan hukum dasar yang disebut gen egois atau sifat mementingkan diri sendiri.

Sifat mementingkan diri sendiri timbul karena evolusi bekerja melalui seleksi alam. Hal ini berarti
hanya yang paling fit yang bertahan hidup. Untuk menjelaskan semua itu, Dawkins mengajak
kembali ke asal mula terciptanya kehidupan di bumi.

Berdasarkan konsep-konsep itu, buku ini mencoba menjelaskan setiap perilaku makhluk hidup pada
dasarnya mementingkan diri sendiri. Bahkan, perbuatan baik hingga pengorbanan diri untuk
kepentingan keluarga atau masyarakat sebenarnya demi kepentingan pribadi.
Ada pula penjelasan mengenai alasan lelaki selalu mencari perempuan yang jauh lebih muda dan
kerap bersifat agresif. Semua penjelasan yang disampaikan bukan menjadi pembenaran terhadap
perilaku egois. Namun, menjadi pengetahuan bahwa manusia pada dasarnya punya perilaku buruk
(egois) karena gen.

------------------------------------------------------------------------------------

Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri.
Perilaku ini merupakan kebajikan yang ada dalam banyak budaya dan dianggap penting oleh
beberapa agama. Gagasan ini sering digambarkan sebagai aturan emas etika. Beberapa aliran
filsafat, seperti Objektivisme berpendapat bahwa altruisme adalah suatu keburukan. Altruisme
adalah lawan dari sifat egois yang mementingkan diri sendiri. Lawan dari altruisme adalah egoisme.

Altruisme dapat dibedakan dengan perasaan loyalitas dan kewajiban. Altruisme memusatkan
perhatian pada motivasi untuk membantu orang lain dan keinginan untuk melakukan kebaikan
tanpa memperhatikan ganjaran, sementara kewajiban memusatkan perhatian pada tuntutan moral
dari individu tertentu (seperti Tuhan, raja), organisasi khusus (seperti pemerintah), atau konsep
abstrak (seperti patriotisme, dsb). Beberapa orang dapat merasakan altruisme sekaligus kewajiban,
sementara yang lainnya tidak. Altruisme murni memberi tanpa memperhatikan ganjaran atau
keuntungan.

Konsep ini telah ada sejak lama dalam sejarah pemikiran filsafat dan etika, dan akhir-akhir ini
menjadi topik dalam psikologi(terutama psikologi evolusioner), sosiologi, biologi, dan etologi.
Gagasan altruisme dari satu bidang dapat memberikan dampak bagi bidang lain, tetapi metode dan
pusat perhatian dari bidang-bidang ini menghasilkan perspektif-perspektif berbeda terhadap
altruisme. Berbagai penelitian terhadap altruisme tercetus terutama saat pembunuhan Kitty
Genovese tahun 1964,[1] yang ditikam selama setengah jam, dengan beberapa saksi pasif yang
menahan diri tidak menolongnya.

Istilah "altruisme" juga dapat merujuk pada suatu doktrin etis yang mengklaim bahwa individu-
individu secara mora

==============================

Evolusi mempunyai arti suatu proses perubahan atau perkembangan secara bertahap dan perlahan-
lahan. Perubahan yang terjadi menuju ke arah semakin kompleksnya struktur dan fungsi makhluk
hidup dan semakin banyak ragam jenis yang ada. Definisi lain tentang evolusi adalah proses
perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit, memakan waktu lama, dan menghasilkan
perkembangan spesies baru. Evolusi juga dapat diartikan sebagai suatu perubahan secara bertahap
dalam waktu yang lama akibat seleksi alam terhadap variasi gen dalam suatu individu hingga
menghasilkan perkembangan spesies baru.Spesies baru yang terbentuk mengalami perkembangan
dari sederhana menuju kompleks. ( Sudarno, 1994)

Evolusi adalah perubahan bertahap pada rentang waktu yang sangat panjang. Di dalam biologi,
pengertian evolusi telah mengalami perkembangan, dimana menurut Darwinisme: evolusi adalah
perubahan bertahap pada rentang waktu yang sangat panjang. Dengan berkembangnya genentika
molekuler, para ilmuwan mengembangkan teori evolusi komprehensip yang menggabungkan
Darwinisme dengan Mendelisme yang selanjutnya dikenal sebagai sintesis modern (modern
syntesis), yang artinya evolusi adalah perubahan frekuensi alel dari suatu populasi persatuan waktu
(Hendriani,Y. 2008).

--------------------------==================================

Gambar 1.2 (a) Transformasi menurut Lamarck dari dua hal krusial yang dikemukakannya bahwa
bentuk spesies dapat berubah sejalan dengan waktu akibat adaptasi atau latihan dan perubahan
itu diturunkan. (b) Evolusi sebagaimana dibayangkan oleh Darwin. Darwin berpendapat bahwa
evolusi sebagimana pohon, setiap cabang merupakan garis keturunan baru yang muncul, dan
sebagian ada yang punah. (Sumber: Ridley, 1996 : 7)

Berpegang pada konsep yang mengatakan bahwa organ-organ baru muncul sebagai respons atas
tuntutan lingkungan. Lamarck mengajukan postulat sebagai berikut: Ukuran organ sebanding
dengan penggunaannya. Hal ini berarti bahwa tiap perubahan yang terjadi karena digunakan atau
tidak digunakannya organ tersebut akan diwariskan kepada generasi keturunannya. Peristiwa yang
terjadi secara berulang-ulang akan berakibat terjadinya pembaharuan bentuk dan fungsi. Contoh
yang dipakai Lamarck untuk menjelaskan teorinya adalah leher Jerapah.

Ia berpendapat bahwa leher jerapah menjadi panjang akibat dari usaha atau kerja kerasnya
‘striving’ untuk mendapatkan daun-daun (makanan) yang terletak pada dahan yang tinggi. Leher
yang dipanjangkan inilah yang diwariskan. Dalam hal ini Lamarck telah memperhitungkan faktor
lingkungan dan memperkenalkan hukum Use and Disuse yang artinya organ yang digunakan
cenderung akan berkembang sedangkan yang tidak digunakan cenderung akan menyusut. Teori
Lamarck, oleh para ahli sejarah disebut: adaptasi-transformasi. Teori Lamarck dikenal dengan paham
“use and disuse” dari buku ‘Philosophie Zoologique’, diterbitkan pada tahun 1809.Kelebihan teori
Lamarck

1) Mengemukakan ide dasar bahwa ada hubungan evolusi dengan lingkungan.

2) Merupakan orang pertama yang mengemukakan teori evolusi organik.

3) Orang pertama yang mengarahkan perhatian manusia tentang hubungan genotipe dengan
lingkungan.

Kelemahan teori Lamarck, tidak dapat menemukan bukti empiris yang mendukung hukum ‘use and
disuse’.

Pendapat Weismann ini adalah menentang pendapat Lamarck, Weismann menyatakan bahwa
perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan. Untuk membuktikan
pendapatnya tersebut, Weismann melakukan percobaan sebagai berikut: mengawinkan 2 ekor tikus
yang masing-masing dipotong ekornya. Ternyata anak-anaknya tetap berekor. Anak-anak tikus itu
setelah dewasa dipotong ekornya dan dikawinkan sesamanaya, ternyata anak-anaknya tetap
berekor. Percobaan tersebut dilaksanakan 21 kali, ternyata hasilnya tetap (Amin, 2009)

Dari percobaan yang dilakukan tersebut maka akhirnya Weismann menarik kesimpulan seperti
berikut: 1) Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak diwariskan kepada generasi
berikutnya; dan 2) Evolusi merupakan masalah genetika, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam
terhadap faktor-faktor genetika.
1. 2. Teori Evolusi Darwin

2. Charles Darwin (1809-1882) memiliki nama panjang Charles Robert Darwin adalah ahli
zoologi yang berasal dari negara Inggris. Charles Darwin disebut sebagai bapak evolusi
karena memiliki data yang lebih lengkap untuk menguatkan teori evolusi. Dalam
bukunya On the Origin of Species by Means of Natural Selection or the Preservation of
Favoured Races in The Struggle for Life. Dalam bukunya ini ditekankan bahwa untuk
dapat bertahan hidup agar tidak punah perlu adanya perjuangan untuk hidup. Buku ini
diterbitkan pada tahun 1859.
3. Menurut Darwin, asal-usul kehidupan dan spesies berdasar pada konsep “adaptasi pada
lingkungan”. Gagasannya menyatakan bahwa individu-individu yang beradaptasi pada
habitatnya, akan menurunkan sifat-sifat mereka pada keturunannya. Sifat-sifat yang
menguntungkan ini lama-kelamaan terakumulasi dan mengubah suatu individu menjadi
spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek moyangnya.Asal mula spesies telah
dipermasalahkan dengan pengertian bahwa apa yang dinamakan spesies (baru) terjadi
melalui seleksi alam, dan lingkungan hidup telah diperhitungkan. Suatiu kelebihan
dibandingkan dengan para pendahulunya, Charles Darwin telah menyadari bahwa
makhluk hidup tidak dapat lepas dari lingkungannya.
4. Bukunya yang lain ia merumuskan pandangan bahwa semua jenis binatang berasal dari
satu sel purba. Sel-sel purba ini menurut Darwin diciptakan oleh Tuhan. Tahun 1871,
terbit buku kedua Darwin, “The Descent of Man (Asal Usul Manusia)”. Dalam buku ini,
ia mengatakan: binatang yang paling maju, yaitu kera, dengan proses struggle of life,
sedikit demi sedikit berubah, dan dalam jenisnya yang paling sempurna.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Anagenesis, juga disebut "perubahan filetik", adalah proses evolusi suatu spesies yang melibatkan
seluruh populasi dan bukan merupakan proses percabangan (kladogenesis). Ketika mutasi telah
menjadi stabil dalam suatu populasi sehingga terdiferensiasi dari populasi nenek
moyangnya, spesies baru telah muncul. Intinya, seluruh populasi tersebut berbeda dengan populasi
nenek moyangnya sehingga populasi nenek moyang dapat dianggap punah. Rangkaian spesies
semacam itu secara kolektif dikenal dengan nama garis keturunan evolusioner.[1][2]

-------------------

Kladogenesis adalah proses evolusi yang menyebabkan pemisahan spesies dalam pohon filogenetik.
Peristiwa ini biasanya terjadi ketika beberapa organisme berada di wilayah yang baru dan jauh atau
saat peristiwa lingkungan menyebabkan kepunahan dan membuka relung ekologi baru bagi mereka
yang bertahan. Contoh kladogenesis adalah beberapa organisme liar yang mencapai Kepulauan
Hawaiimelalui arus dan angin samudra. Sebagian besar spesies di kepulauan tersebut tidak dapat
ditemui di tempat lain di Bumi akibat pemisahan evolusioner.

Kladogenesis merupakan lawan dari anagenesis, yaitu perubahan gradual dalam spesies nenek
moyang yang membuatnya digantikan oleh bentuk yang baru (dalam kata lain tidak ada "pemisahan"
dalam pohon filogenetik).----keseimbangan bersela--naz
Pohon filogenetika atau pohon evolusi adalah diagram percabangan atau "pohon" yang
menunjukkan hubungan evolusiantara berbagai spesies makhluk hidup berdasarkan kemiripan dan
perbedaan karakteristik fisik dan/atau genetik mereka. Takson yang terhubung pada pohon tersebut
berarti diturunkan dari satu nenek moyang bersama. Penggambaran pertama pohon ini antara lain
ditemukan pada buku Elementary Geology dari Edward Hitchcock (1840) dan The Origin of
Species dari Charles Darwin (1859).

Pohon filogenetika ini dapat diaplikasikan untuk membuat sistematika biologi, seperti pohon
kehidupan. Selain itu pohon ini dapat digunakan untuk mencari fungsi dari suatu gen atau protein,
riset medis dan epidemiologi seperti HIV, dan studi evolusi[1]

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gradualisme filetik adalah model evolusi yang menjelaskan bahwa sebagian besar spesiasi bersifat
lambat, seragam, dan berangsur-angsur.[1] Seluruh spesies secara perlahan mengalami perubahan
menjadi spesies yang baru. Dalam sudut pandang ini, tidak ada garis batas yang jelas antara spesies
nenek moyang dengan spesies baru.

Gradualisme filetik seringkali dianggap berlawanan dengan teori keseimbangan bersela, yang
menyatakan bahwa sebagian besar sejarah suatu spesies berada dalam keadaan stasis atau
ketiadaan perubahan, dan evolusi terjadi jarang dan cepat.

----------------------------------

Keseimbangan bersela adalah teori biologi evolusioner yang menyatakan bahwa sebagian
besar spesies hanya menunjukkan sedikit perubahan evolusioner dalam sebagian besar sejarah
geologis mereka. Mereka berada dalam suatu keadaan yang disebut stasis. Ketika perubahan evolusi
yang signifikan terjadi, teori ini menjelaskan bahwa perubahan tersebut terbatas pada peristiwa
spesiasi percabangan yang cepat dan jarang yang disebut kladogenesis. Kladogenesis adalah proses
ketika suatu spesies terpisah menjadi dua spesies berbeda, dan bukannya satu spesies yang secara
perlahan berubah menjadi spesies lainnya.[1]

Kesimbangan bersela pada umumnya dianggap bertentangan dengan teori gradualisme filetik, yang
menyatakan bahwa evolusi pada umumnya terjadi secara seragam dan melalui perubahan yang
tetap dan berangsur-angsur (disebut anagenesis). Menurut pandangan ini, evolusi terjadi secara
mulus dan berkelanjutan.-----Punctuated equilibrium-----naz

-------------------------------------------------------------

Sintesis evolusioner modern merupakan perpaduan gagasan berbagai bidang keahilian biologi yang
menjelaskan evolusi secara logis. Sintesis modern umumnya diterima luas oleh kebanyakan ahli
biologi. Sintesis modern dikembangkan selama satu dasawarsa (1936–1947) dan
perkembangan genetika populasi (1918–1932) merupakan gaya dorong lahirnya sintesis modern.
Sintesis modern menunjukkan bahwa genetika Mendel konsisten dengan seleksi alam dan evolusi
gradual.

Julian Huxley menciptakan istilah ini ketika ia menulis bukunya Evolution: The Modern
Synthesis (1942). Tokoh sintesis modern lainnya meliputi R. A. Fisher, Theodosius Dobzhansky, J.B.S.
Haldane, Sewall Wright, E.B. Ford, Ernst Mayr, Bernhard Rensch, Sergei Chetverikov, George Gaylord
Simpson, dan G. Ledyard Stebbins.

Sintesis modern memecahkan permasalahan dan ketidakjelasan yang disebabkan oleh spesialisasi
bidang biologi, di mana terdapat komunikasi yang buruk antar ahli bilogi pada awal abad ke-21.
Penemuan para ahli genetika pada awalnya sulit untuk dimasukkan ke dalam kerangka evolusi
gradual dan mekanisme seleksi alam. Sintesis modern menggabungkan kedua ilmu tersebut,
manakala memberikan bukti bahwa kajian populasi pada lapangan sangatlah krusial terhadap teori
evolusioner. Sintesis modern menyatukan gagasan-gagasan berbagai cabang biologi yang telah lama
terpisah, utamanya genetika, sitologi, sistematika, botani, morfologi, ekologi, dan paleontologi.

Sintesis evolusioner modern juga dirujuk sebagai sintesis baru, sintesis modern, dan sintesis
evolusioner.

-----------------------------------------------------------------------------------

Hewan berkuku genap adalah mamalia dari ordo Artiodactyla yang terdiri dari kurang lebih
220 spesies ungulata. Mereka terutama hewan herbivora dan, tidak seperti Perissodactyla, biasanya
ditandai dengan jari kaki yang jumlahnya genap (dua atau empat). Kelompok ini mencakup beberapa
kelompok mamalia yang paling penting secara ekonomi seperti sapi, babi, unta, kambing dan
domba, serta hewan lain yang dikenal seperti jerapah, kuda nil, rusa, atau kijang. Biologi molekuler
penelitian telah menunjukkan bahwa artiodactyla mungkin parafiletik dengan Cetacea. Ini berarti
bahwa beberapa kelompok (terutama kuda nil) yang lebih erat terkait dengan paus daripada dengan
hewan lain dari ordo ini. Sistem filogenetik modern mengambil artiodactyla dan Cetacea untuk
takson umum Cetartiodactyla.[1]Artiodactyla membentuk takson, yaitu, kelompok yang, meskipun
tidak sebuah komunitas tertutup keturunan, ditandai dengan fitur-fitur umum.

------------------------------------------------------------------------------------
Teori evolusi Neo-Darwinisme mengatakan bahwakehidupan berkembang atau berevolusi
melaluidua mekanisme alamiah: seleksi alam dan mutasi.Pada dasarnya teori ini menekankan
bahwaseleksi alam dan mutasi adalah dua mekanismeyang saling melengkapi. Sumber dari
perubahansecara evolusi adalah mutasi acak yang terjadidalam struktur genetik makhluk hidup. Sifat
yangdihasilkan dari mutasi ini kemudian dipilah denganmekanisme seleksi alam, dan dengan cara
inilahmakhluk hidup berevolusi.

---------------------------------------------------------------------------------

Neo-Lamarckism adalah gerakan yang muncul menjelang akhir abad kesembilan belas 1 dan
membawa kembali ke mode apa yang telah dipertahankan dari teori Lamarck berdasarkan pada
penemuan genetik baru dan mekanisme seluler .

Mekanisme transmisi karakter yang diperoleh [ sunting | ganti kodenya ]

Artikel utama : Transmisi karakter yang diperoleh dan Epigenetika .

Ada beberapa cara untuk mengirimkan karakter yang diperoleh: melalui transmisi dari ibu ke
anak antibodi mereka sendiri atau melalui mutasi genom dalam sel somatik dan terutama berkat
mekanisme epigenetik . Kami akan fokus pada level ini.

Lamarck memberikan sekilas epigenetik pertama dalam "sejarah alami hewan tanpa vertebra ". Pada
tahun 1815, ia menulis "fakultas hewan adalah fenomena organik dan fisik" 9 .Epigenetik adalah
aspek baru dari keturunan . Transmisi herediter disebabkan oleh modifikasi gen tanpa
mempengaruhi urutan asam amino 10 . Perubahan ini stabil dan dapat dibalik.

Epigenetik terutama didasarkan pada tiga proses:

 Metilasi DNA :

Beberapa basa DNA dapat dimetilasi ( sitosin didahului oleh guanin ). Metilasi ini dapat
menonaktifkan atau mengaktifkan pengenalan RNA polimerase pada promotor sehingga
mencegah transkripsi .

 Modifikasi kromatin :

Kromatin mengelilingi dua untai DNA, terdiri dari histone dan memungkinkan untuk menggulung dan
melindungi DNA. Namun, itu juga berperan dalam regulasi transkripsi.Berkat asetilasi lisin pada
ujung histone, yang melepaskan kromatin, ini memungkinkan berbagai faktor untuk mencapai
DNA. Metilasi bekerja pada arginin dan lisin dan juga memiliki peran dalam regulasi transkripsi.

 Parameter :

Ini adalah interaksi antara dua alel dari lokus tunggal di mana seseorang telah mengalami modifikasi
epigenetik. Kami kemudian mendapatkan perubahan fenotip keturunan.Perubahan ini dianggap
pengecualian untuk hukum Mendel. 10

-----------------------------------------------------------------------------------------
Uniformitarianisme adalah sebuah paham yang menyatakan bahwa dalam alam
semesta ada keteraturan sehingga suatu peristiwa akan terulang kembali.[1] Keseragaman yang
diamati pada masa lalu akan muncul pada masa kini maupun masa depan.[2] Prinsip keseragaman
alam digunakan untuk membenarkan baik penalaran induktif maupun penelitian ilmiah.[3] Hal ini
dapat dipahami secara sederhana bahwa masa depan akan terlihat seperti masa lalu.[3] Dengan
demikian, kita dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada masa depan dengan melihat apa yang
terjadi pada masa lalu.[3]

Sebuah ilmu sangat bergantung pada keseragaman karena tanpa hal tersebut tidak akan mungkin
menyimpulkan peristiwa masa lalu yang dapat kita perkirakan akan terjadi pada masa
depan.[3] Selain itu, prediksi ilmiah dan teori ilmiah tidak akan mungkin tanpa keseragaman.[3]Secara
umum, penalaran induktif bergantung pada keseragaman karena hal tersebut memungkinkan kita
untuk mengambil kasus-kasus tertentu dan menyimpulkannya dengan aturan dan prinsip
umum.[3] Namun, keseragaman alam sendiri tidak bisa bergantung pada penalaran induktif.[3]

Anda mungkin juga menyukai