1
PENGANTAR ILMU BUDAYA
I. PENGANTAR
Materi ini merupakan ringkasan materi kuliah Pengantar Ilmu Budaya, yang merupakan
bagian dari rangkaian kuliah Pengantar Ilmu Bahasa, Sastra, dan Budaya. Mata kuliah ini
bertujuan memberikan dasar sekaligus arah bagi bidang budaya, yang merupakan salah satu
bidang kajian di antara tiga bidang kajian Prodi Sastra Indonesia, yakni: bidang bahasa, sastra,
dan budaya.
Adapun mata kuliah yang secara langsung berkaitan dengan bidang kajian budaya,
yaitu: Tradisi Lisan Indonesia, Kebudayaan Indonesia, Introduction to Indonesian Culture,
Indonesian Literary Studies, Metode Penelitian Budaya, Karya Ilmiah Praskripsi, dan Skripsi
dalam bidang Budaya.
Materi kuliah Pengantar Ilmu Budaya akan mencakup materi mengenai, 1) Pengertian,
Sejarah, dan Proses Terjadinya Budaya; 2) Teori Kebutuhan Manusia; 3) Unsur-unsur
Kebudayaan; 4) Kebudayaan Indonesia; dan 5) Teori Kebudayaan.
2
Apakah kebudayaan itu?
Pengetahuan manusia tentang terjadinya bumi, alam semesta, serta jutaan galaxy sangat
terbatas dan kadang “menakutkan”. Agama (tertentu) mengajarkan bagaimana bumi dijadikan
selama enam hari; bagaimana manusia hadir di dunia ini, dan ke mana manusia akan pergi
setelah kehidupan di dunia ini. Ilmu pengetahuan sepanjang sejarah telah mencapai kemajuan
akademis yang signifikan dalam menjelaskan terjadinya alam semesta. Dengan berbagai bukti,
fakta, uji laboratorium, dan pengamatan terhadap alam raya, ruang angkasa, dan bertaburnya
planet-planet di angkasa raya, ilmu pengetahuan (Fisika Kuantum) menjelaskan banyak hal
secara rasional. Ada teori evolusi yang terus-menerus diperbaharui, diperkuat, atau dibantah.
Ada teori difusi, ada teori fungsional yang menerangkan fenomena kebudayan umat manusia.
Kita menghadapi pandangan-pandangan diskursif maupun intuitif tentang manusia,
sesame, alam semesta, dan kehidupan sesudah mati.
3
2. Teori Cremo ttg Ras Manusia. ‘Forbidden Archeology: The Hidden History of the
Human Race‘ karya Michael A. Cremo, mengungkapkan bahwa manusia modern sudah ada
selama jutaan tahun. (Tidak ada bukti bahwa manusia berasal dari monyet).
4
III. TEORI KEBUTUHAN MANUSIA
Telah disebutkan sebelumnya bahwa kebudayaan diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhan manusia sendiri. Teori tentang kebutuhan manusia terutama dikemukakan oleh
Abraham Maslow. Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik.
Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa
mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy
of Needs atau Hierarki Kebutuhan. Kehidupan keluarganya dan pengalaman hidupnya
memberi pengaruh atas gagasan gagasan psikologisnya. Setelah perang dunia ke II, Maslow
mulai mempertanyakan bagaimana psikolog psikolog sebelumnya tentang pikiran
manusia. Walau tidak menyangkal sepenuhnya, namun ia memiliki gagasan sendiri untuk
mengerti jalan pikir manusia.
Psikolog humanis percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk
merealisasikan potensi potensi dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri.Untuk
membuktikan bahwa manusia tidak hanya bereaksi terhadap situasi yang terjadi di
sekelilingnya, tapi untuk mencapai sesuatu yang lebih, Maslow mempelajari seseorang dengan
keadaan mental yang sehat, dibanding mempelajari seseorang dengan
masalah kesehatan mental. Hal ini menggambarkan bahwa manusia baru dapat mengalami
"puncak pengalamannya" saat manusia tersebut selaras dengan dirinya maupun
sekitarnya. Dalam pandangan Maslow, manusia yang mengaktualisasikan dirinya, dapat
memiliki banyak puncak dari pengalaman dibanding manusia yang kurang mengaktualisasi
dirinya.
5
kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau
hierarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi
(aktualisasi diri). Adapun hierarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut.
6
dirinya pengangguran yang tidak berharga. Kondisi seperti ini akan menurunkan harga diri
orang yang bersangkutan.
7
1. Sistem Religi
Sistem religi adalah sistem yang mengatur tentang keberadaan manusia dan Tuhan.
Dalam sistem ini, sebuah kebudayaan akan mempunyai upacara keagamaan sebagai hasil dari
adanya sistem ini. Dengan sistem religi, hal ini membuktikan bahwa manusia adalah homo
religious.
4. Sistem pengetahuan
Sistem pengetahuan sendiri adalah sebuah sistem yang ada pada suatu kebudayaan yang
mengatur tentang hal-hal yang bisa membantu manusia agar bisa berkembang dengan apa yang
dia ketahui. Dengan adanya pengetahuan, manusia akan lebih berkembang dan berinovasi.
Sistem ini telah membuktikan bahwa manusia disebut sebagai homo sapiens.
8
5. Sistem Teknologi
Dalam sistem teknologi, semua hal tentang penciptaan alat dan benda yang membantu
kehidupan manusia ada. Teknologi yang diciptakan bertujuan untuk mempermudah manusia
dalam hidupnya sehingga manusia dapat bertahan, dan sistem ini membuat manusia disebut
sebagai homo faber.
6. Sistem Bahasa
Bahasa adalah simbol-simbol suara maupun tertulis yang diciptakan manusia untuk
berinteraksi dengan manusia lain. Bahasa ini sangat penting karena tanpa adanya bahasa dalam
sebuah masyarakat, tidak akan tercipta pula sebuah kebudayaan. Kemudian, dengan
mempunyai bahasa, manusia juga disebut sebagai homo languens yang artinya bisa
berkomunikasi atau berbahasa dengan manusia lain.
7. Kesenian
Setiap kebudayaan mempunyai kesenian yang bisa berupa seni tari, seni rupa maupun seni
tarik suara. Kemudian, setiap masyarakat akan mempunyai kesenian yang berbeda satu dengan
lainnya. Dengan kesenian inilah manusia disebut sebagai homo esteticus yang peduli tentang
nilai estetika atau nilai keindahan.
9
Pengaruh asing dialami tetapi pengaruh Islam hanya dalam setengah abad terakhir. Pengaruh
kebudayaan Hindu masih tampak kuat. Tipe ini termasuk: Sunda, Jawa, Bali
V. STRATEGI KEBUDAYAAN
Rumah Indonesia terbentuk karena ‘kecelakaan sejarah’ kolonialisme Belanda (350
tahun). Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.500 pulau, terletak di
jalur cincin api (ring of fire). Dihuni 234.893.453 orang, terdiri dari 931 etnik, 742 bahasa
daerah, dengan etnik Jawa sebagai etnik terbesar (42%). Terdapat 5 agama besar, dengan Islam
sebagai agama mayoritas (87,2%). Indonesia diikat oleh bahasa Indonesia dan ideologi
Pancasila.
Indonesia adalah bangsa yang multikultur. Sebelum merdeka, Nusantara ini merupakan
kerajaan-kerajaan yang berdiri sendiri dengan budaya, tradisi, dan pandangan hidup yang
beraneka ragam.
Bagaimanakah gambaran strategi kebudayaan Indonesia? Bagaimana tahap-tahap
perkembangan budaya yang dilewati bangsa kita?
Yang dimaksud dengan strategi kebudayaan adalah usaha manusia untuk menemukan
jawaban-jawaban yang tepat dan sikap yang paling dapat dipertanggungjawabkan mengenai
pertanyaan-pertanyaan besar yang berkaitan dengan kelangsungan hidup manusia (Van
Peursen, 1967). Strategi budaya berkaitan dengan perubahan paradigma budaya dan
kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri ke dalam perubahan itu.
10
2. Tahap Ontologis (1500-1970)
Tahap Ontologis adalah tahap di mana manusia yang tidak lagi hidup dalam kepungan
kekuasaan kekuatan mitis, melainkan secara bebas ingin meneliti segala hal. Manusia
mengambil jarak terhadap segala sesuatu yang dahulu dirasakan sebagai kepungan. Ia
mulai menyusun suatu ajaran atau teori mengenai dasar hakikat segala sesuatu
(ontologi) dan mengenai segala sesuatu menurut perinciannya (ilmu-ilmu). Ontologi itu
berkembang dalam lingkungan kebudayaan yang sangat dipengaruhi oleh filsafat dan
ilmu pengetahuan. Dalam Tahap ini: Mitos menjadi Logos
11
Strategi Budaya Menurut August Comte:
1. Tahap Teologis. manusia percaya bahwa di balik gejala-gejala alam terdapat kuasa-
kuasa adikodrati yang mengatur fungsi dan gerak gejala-gejala tersebut. Kuasa-kuasa
ini dianggap sebagai makhluk yang memiliki rasio dan kehendak seperti manusia.
2. Tahap Metafisik. Tahapan ini sebenarnya hanya merupakan varian dari cara berpikir
teologis, karena di dalam tahap ini dewa-dewa hanya diganti dengan kekuatan-kekuatan
abstrak, dengan pengertian atau dengan benda-benda lahiriah, yang kemudian
dipersatukan dalam sesuatu yang bersifat umum, yang disebut dengan alam.
3. Tahap Positivisme, orang tahu bahwa tiada gunanya berusaha mencapai pengetahuan
yang mutlak, baik pengenalan teologis maupun metafisik. Ia tidak lagi mau mencari
asal dan tujuan terakhir seluruh alam semesta ini, atau melacak hakekat yang sejati dari
"segala sesuatu" yang berada di belakang segala sesuatu. Sekarang orang berusaha
menemukan hukum-hukum kesamaan dan urutan yang terdapat pada fakta-fakta yang
disajikan kepadanya, yaitu dengan "pengamatan" dan dengan "memakai akalnya“ untuk
menerangkan hubungan sebab-akibat segala sesuatu.
12
Tahap-tahap Kebudayaan di atas, telah dilewati dengan baik oleh orang Eropa dan Amerika
Serikat. Bagaimana dengan bangsa Indonesia? Terangkan gambar berikut ini.
PENUTUP
Strategi kebudayaan merupakan hasil perenungan, refleksi, kontemplasi mendalam
untuk memahami hakekat kehidupan kebangsaan yang mengacu pada tujuan kita membentuk
dan membangun Negara, membawa perubahan bangsa ini menuju Indonesia baru yang siap
menghadapi tantangan zaman globalisasi.
Ada anggapan yang keliru bahwa kebudayaan berkembang dengan sendirinya,
menggelinding bebas seperti bola salju. Anggapan itu tidak benar. Setiap bangsa perlu
memiliki strategi (atau politik) kebudayaan.
13
14