Anda di halaman 1dari 41

BAGIAN 1

1.1 Pengertian Antropologi

(Education-zeyla-Antropologi)

Antropologi berasal dari kata anthropos


yang berarti "manusia", dan logos yang berarti
ilmu. Antropologi mempelajari manusia
sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk
sosial. Antropologi adalah salah satu cabang
ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
tentang budaya masyarakat suatu etnis
tertentu. Antropologi lahir atau muncul
berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa
yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat,
budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di
Eropa. Terbentuklah ilmu antropologi dengan
1
melalui beberapa fase. Antropologi lebih
memusatkan pada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal, tunggal dalam arti
kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang
sama, antropologi mirip seperti sosiologi
tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan
pada masyarakat dan kehidupan sosialnya.

Ada beberapa pengertian mengenai


antropologi, yaitu sebagai berikut:

a) Antropologi merupakan salah satu


cabang ilmu sosial yang mempelajari
budaya masyarakat etnis tertentu, yang
berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa
dengan melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat,
dan budaya yang berbeda yang dikenal
Eropa.

b) Antropologi lebih memusatkan pada


penduduk sebagai masyarakat tunggal, yaitu
kesatuan masyarakat yang tinggal di daerah
yang sama. Antropologi hampir identik
dengan sosiologi. Akan tetapi, sosiologi
menitikneratkan pada masyarakat dan
kehidupan sosialnya, sedangkan antropologi
2
menitikberatkan pada unsure budaya, pola
piker, dan pola kehidupannya.

c) William A. Havilland (1998:6)


mengatakan bahwa antropologi adalah studi
mengenai umat manusia yang berusaha
menyusun generalisasi yang bermanfaat
tentang manusia dan perilakunya, serta
untuk memperoleh pengertian yang lengkap
tentang keragaman manusia.

d) David Hunter (1979:9) mengatakan


bahwa antropologi adalah ilmu yang muncul
dari keingintahuan yang tidak terbatas
mengenai umat manusia.
e) Koentjaraningrat mengatakan bahwa
antropologi adalah ilmu yang mempelajari
umat manusia pada umummnya dengan
mempelajari berbagai warna, bentuk fisik,
masyarakat serta kebudayaan yang
dihasilkan (Koentjaningrat, 1989:13).

Dari semua pengertian tersebut, dapat


dipahami bahwa antropologi adalah ilmu
yang mempelajari manusia dari segi
keragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara

3
berperilaku, tradisi-tradisi, dan nilai-nilai)
yang dihasilkan, sehingga setiap manusia
satu dengan lainnya berbeda. Antroplogi
mempelajari seluk-beluk yang terjadi dalam
kehidupan manusia, pada masa dahulu
hingga masa sekarang, sebagai fenomena
yang terjadi di tengah kehidupan kultural
masyarakat dewasa ini.

1.1 Teori-teori Antropologi

(wikipsikologi.blogspot.com)

Antropologi semakin berkembang karena


adanya teori-teori yang bermunculan dan
berkembang. Teori antropologi tersebut
adalah sebagai berikut:

4
Teori Evolusionisme Deterministik

Teori Evolusionisme Deterministik


dapat dikatakan sebagai teori tertua di
deretan teori antropologi. Teori ini
dikembangkan oleh Lewis Henry
Morgan dan Edward Burnet Tylor.
Teori ini muncul dari anggapan adanya
hukum universal yang mengendalikan
perkembangan semua kebudayaan
manusia. Berdasarkan teori ini setiap
kebudayaan mengalami fase-fase atau
evolusi.

Lewis Henry Morgan (1818-1881)


menggambarkan proses evolusi
masyarakat dan kebudayaan dengan
delapan tahap evolusi universal yang
dituangkan dalam karyanya dengan
judul Ancient Society. Delapan tingkat
evolusi tersebut adalah zaman liar,
zaman liar madya, zaman liar muda,
zaman barbar tua, zaman barbar
madya, zaman barbar muda, zaman

5
peradaban purba dan zaman peradaban
masa kini.

Teori Partikularisme

Teori partikularisme muncul setelah


berakhirnya masa teori evolusionisme.
Pemikiran baru ini dipelopori oleh
Franz Boas (1858-1942) yang
menentang teori evolusionisme. Teori
ini disebut juga sebagai partikularisme
historic. Boas tidak setuju dengan teori
evolusi tentang adanya hukum
universal yang menguasai
kebudayaan. Boas berpendapat
meskipun hanya satu unsur,
kebudayaan tetap harus dipelajari
dalam konteks masyarakat di mana
unsur tersebut berada. Teori
partikularisme berpandangan bahwa
perkembangan tiap kebudayaan
mempunyai kekhasan sendiri-sendiri
dan tidak dapat digeneralisasikan ke
dalam aturan atau hukum yang
universal.
6
Teori Fungsionalisme
Teori fungsionalisme dikembangkan
oleh Bronislaw Malinowski (1884-
1942). Teori ini beranggapan bahwa
semua unsur kebudayaan adalah
bagian-bagian yang berguna bagi
masyarakat di mana unsur-unsur
tersebut berada. Pandangan
fungsionalis menekankan bahwa
setiap pola perilaku, kepercayaan dan
sikap yang menjadi bagian dari
kebudayaan suatu masyarakat,
memiliki peran mendasar di dalam
kebudayaan yang bersangkutan.

1. Teori orientasi nilai budaya dari


kluckhohn
Teori ini dirintis oleh
sepasang suami istri antropolog
clyde kluckhohn dan florence
kluckhohn yang diuraikan dalam
serangkaian karangannya .
menurut teori di atas hal-hal yang
paling tinggi nilainya dalam tiap

7
kebudayaan hidup manusia
minimal ada lima hal , yaitu

(a)human nature atau makna


hidup manusia; (b) man nature atau
makna dari hubungan manusia
dengan alam sekitarnya;

(c) time yaitu persepsi manusia


mengenai waktu;

(d) activity masalah makna dari


pekerjaan . karya dan amal dari
perbuatan manusia ;

(e) relational hubungan manusia


dengan sesama manusia. Lima
masalah inilah yang disebut value
orientations atau orientasi nilai
budaya.

2. Teori evolusi sosiokultural paralel-


konvergen-divergen sahlins dan
harris
Istilah evolusi gagasan bahwa
bentuk-bentuk kehidupan yang
8
berkembang dari satu bentuk ke
bentuk lain melalui maa rantai
transformasi dan modifikasi yang
tidak pernah putus diperkenalkan
oleh charles darwin , walaupun
sebenarnya kata-kata itu sudah
dikenal sejak zaman yunani
kuno dan sejumlah pemikir sejak
masa itu telah membuat postulat
yang kebudayaan secara univesal
bersifat evolusioner . istilah
evolusi tersebut berasal dari bahasa
latin evolutis yang berarti
pembukaa gulungan . ini jelas
bahwa evolusi menyangkut
pembentangan atau
perkembangan.

3. Teori evolusi kebudayaan Lewis


H. Morgan
Lewis H.Morgan adalah seoang
perintis antropolog dari amerika .
karya terpentingnya berjudul

9
ancient society yang memuat
delapan tahapan tentang evolusi
kebudayaan secara univesal.
Adapun dari delapan tahapan
tersebut adalah sebagai berikut:

1. Zaman liar madya


2. Zaman liar muda
3. Zaman barbar tua
4. Zaman barbar madya
5. Zaman barbar muda
6. Zaman peradaban purba
7. Zaman peradaban masa kini
8. Teori evolusi animisme dan
magic dari tayor dan frazer

Secara garis besar inti


teorinya sebagi berikut

1. Animisme adalah suatu


kepercayaan pada kekuatan
pribadi yang hidup dibalik
semua benda

10
2. Asal mula religi adalah
kesadaran manusia akan
adanya jiwa.

3 Manusia memecahkan
neneraa persoalan hidupnya
selalu dengan akal dan sistem
pengetahuan.

4 Antara agama magic itu


berbeda.
5 Magic memiliki dua
prinsip utama
6 Teori evolusi keluarga J.J
Bachoven

Inti teori evolusi keluarga


Bachoven tersebut bahwa
seluruh keluarga di seluruh
dunia mengalami
perkembangan melalui
empat tahap yaitu

11
1. Tahap promiskuitas ,
manusia hisup serupa
binatang berkelompok

2. Lambat laun manusia


sadar akan hubungan
dengan antara anak dengan
ibu sebagai suatu
kelompok keluarga dalam
masyarakat.
3. Sistem patriarchate,
dimana ayah sebagai
kepala keluarga.
4 Pada tingkat yang
terakhir , perkawinan tidak
selalu dari luar kelompok
(exogami), tetapi dapat
juga dari kelompok yang
sama.

12
3.1 Istilah-istilah di dalam antropologi

(maxmanroe.com)

Berikut ini kami akan


memberikan beberapa istilah-istilah
yang terdapat di dalam ilmu
antropologi diantaranya yaitu:

1. Antropologi budaya adalah cabang


antropologi yang sangat berkaitan erat
dengan penelaahan tentang hal-hal
yang berhubungan dengan kebudayaan
seperti ilmu pengetahuan, bahasa,
kepercayaan, hokum, agama,
kebiasaan, dan larangan-larangan.
2. Antropologi fisik adalah cabang
antropologi yang mencoba menelaah
13
manusia sebagai makhluk fisik yang
tumbuh dan berkembang hingga
terjadinya keanekaragaman makhluk
manusia menurut cirri-ciri tubuh atau
fenotipe, seperti warna kulit, warna
dan bentuk rambut, tengkorak, bentuk
muka, warna mata, bentuk hidung,
tinggi, dan bentuk tubuh serta ciri-ciri
genotipe seperti golongan darah.
3. Antropologi linguistik adalah
pendeskripsian dan analisis bahasa-
bahasa yang dipergunakan dalam
berbagai kebudayaan.
4. Daerah kebudayaan (culture area)
adalah suatu daerah geografis yang
memiliki sejumlah ciri-ciri budaya dan
kompleksitas lain yang dimilikinya
(Banks, 1977:274).
5. Enkulturasi adalah proses di mana
individu belajar untuk berperan serta
dalam kebudayaan masyarakatnya
sendiri. Konsep ini hampir sama
dengan sosialisasi, suatu konsep
esensial dalam disiplin sosiologi
(Banks & Clegg, 1977: 273).
14
6. Etnografi adalah sub-bidabg
antropologi yang mendeskripsikan
secara akurat kebudayaan-kebudayaan
yang masih hidup sekarang.
7. Etnologi adalah analisis
perbandingan pola budaya untuk
menjelaskan perbedaan dan persamaan
di antara masyarakat.
8. Evolusi adalah konsep yang mengacu
pada sebuah transformasi yang
berlangsung secara bertahap
(McHenry, 2000:453).
9. Kelompok etnik adalah sekumpulan
individu yang merasa sebagai satu
kelompok karena kesamaan identitas,
nilai-nilai sosial yang dijunjung
bersama, pola tingkah laku yang sama,
dan unsur-unsur budaya lainnya yang
secara nyata berbeda dibandingkan
kelompok-kelompok lainnya
(Pengantar Ilmu Sosial, 1996:99).

 Paleo-antropologi merupakan
ilmu bagian dari antropologi
fisik yang mecoba menelaah
15
tentang asal-usul atau
terjadinya dan perkembangan
makhluk hidup.
 Ras adalah sekelompok orang
yang memiliki sejumlah ciri
biologis tertentu atau suatu
populasi yang memiliki suatu
kesamaan dalam sejumlah
unsur biologis atau fisik khas
yang disebabkan oleh faktor
hereditas atau keturunan
(Oliver, 1964:153).
 Somatologi merupakan ilmu
bagian dari antropologi fisik
yang menelaah tentang variasi
atau keanekaragaman ras
manusia secara keseluruhan
seperti ciri-ciri fenotipe dan
ciri-ciri genotipe.

16
1.2 Ilmu-ilmu Bagian dari Antropologi

(sejarah-antropologi)

Ilmu antropologi sekarang


dalam arti seluas-luasnya mempelajari
mahluk Anthropos atau manusia.
Banyak ilmu lain mempelajari mahluk
manusia itu masing-masing dari
sudutnya sendiri-sendiri, tetapi ilmu
antropologi memperhatikan lima
masalah mengenai mahluk manusia
itu, ialah:
a. Masalah sejarah terjadinya dan
perkembangan manusia sebagai
mahluk biologis,

17
b. Masalah sejarah terjadinya aneka
warnamahluk manusia,dipandang dari
sudut ciri-ciri tubuhnya.
c. Masalah persebaran dan terjadinya
aneka warna Bahasa yang diucapkan
oleh manusia diseluruh dunia.
d. Masalah perkembangan, persebaran
dan terjadinya aneka warna dari
kebudayaan manusia diseluruh dunia.
e. Masalah dasar-dasar dan aneka warna
kebudayaan manusia dalam kehidupan
masyarakat-masyarakat dan suku-suku
bangsa yang tersebar di seluruh muka
bumi zaman sekarang ini.

Kelima lapangan penelitian


yang bertujuan memecahkan masalah
kelima masalah tersebut adalah
sedemikian luasnya sehingga masing-
masing merupakan ilmu bagian yang
membutuhkan sarjana-sarjana yang
mempunyai kejuruan yang khusus.
Berhubungan dengan pengkhususan
ke dalam lima lapangan tersebut, ilmu

18
antropologi mengenal juga lima ilmu
bagian yaitu;

(cybercrooss.wordpress.com)

1. Paleo-antropologi
Paleo-antropologi adalah ilmu bagian
yang meneliti soal asal-usul
atau soal terjadinya dan
perkembangan mahluk
manusia dengan
mempergunakan sebagai
obyek penelitian sisa-sisa
tubuh yang telah membatu,
19
atau fosil-fosil manusia, dari
zaman-mazan dahulu yang
tersimpan dalam lapisan-
lapisan bumi dan yang harus
didapat oleh si peneliti dengan
berbagai metode penelitian.

2. Antropologi fisik
Antropologi Fisik adalah dalam artian
khusus adalah bagian dari ilmu
antropologi yang mencoba mencapai
suatu pengertian tentang sejarah
terjadinya anekawarna mahluk
manusia dipandang dari sudut ciri-ciri
tubuhnya, yang memakai sebagian
bahan penelitiannya ciri-ciri tubuh,
baik yang lahir (fenotopik) seperti
warna kulit, warna dan bentuk rambut,
indeks tengkorak, bentuk muka, warna
mata bentuk hidung, tinggi dan bentuk
tubuh, maupun yang dalam
(genetopik), seperti frekuensi
golongan darah dan sebagainya.
Adapun ciri-ciri itu terdapat pada
20
sebagian besar dari individu-
individunya, walaupun setiap individu
memiliki ciri-ciri tubuh yang berbeda-
beda. Kelompok manusia seperti itu
dalam ilmu antropologi disebut dengan
"ras". Bagian ini dari ilmu antropologi
sering disebut antropologi fisik dalam
arti khusu, atau somatologi.

3. Etnolingusitik
Etnolinguistik atau antropologi
linguistik adalah suatu ilmu bagian
yang pada awal mulanya bersangkutan
erat dengan ilmu antropologi. Bahkan
penelitiannya yang berupa daftar-
daftar kata-kata, pelukisan tentang ciri
dan tata bahasa dari beratus-ratus
bahasa suku bangsa yang tersebar di
berbagai tempat di muka bumi ini,
terkumpul bersam-sama dengan bahan
kebudayaan suku bangsa. Dari bahan
ini telah berkembang berbagai macam
metode analisa kebudayaan, serta
berbagai metode untuk menganalisa
dan mencatat bahsa-bahasa yang tidak
21
mengenal tulisan. Semua bahan dan
metode tersebut sekarang telah terolah
juga dalam ilmu linguistik umum.
Walaupun demikian, ilmu
etnolinguistik di berbagai pusat ilmiah
di dunia masih tetap juga erat
bersangkutan dengan ilmu
antropologi, bahkan merupakan bagian
dari ilmu antropologi.

4. Prehstori
Prehdtori mempelajari sejarah
perkembangan dan penyebaran semua
kebudayaan manusia di bumi dalam
zaman sebelum manusia mengenal
huruf. Dalam ilmu sejarah, seluruh
waktu dari perkembangan kebudayaan
umat manusia mulai saat terjadinya
mahluk manusia, yaitu kira-kira
800.000 tahun yang lalu, hingga
sekarang, dibagi kedalam dua bagian :
(1) masa sebelum manusia mengenal
huruf, (2) masa setelah manusia
mengenal huruf.

22
Sub ilmu prehistori sering juga
dinamakan ilmu arkeologi, tetapi
dalam arti yang lain dari pada
arkeologi Indonesia. Disini ilmu
arkeologi sebenarnya adalah sejarah
kebudayaan dari zaman prehistori di
Indonesia, di teruskan sampai pada
masa jatuhnya negara-negara
Indonesia-Hindu dan lenyapnya
kebudayaan Indonesia-Hindu. Ilmu
prehistori di Indonesia merupakan
suatu ilmu yang sangat muda dan
sebenarnya baru mulai sekitar tahun
1920, dengan penelitian-penelitian
para pendekart-pendekar ilmu itu
seperti A.J.J.T.a T. van der Hoop dan
C.T. van Stein Callenfels. Pada masa
sekarang, secara resmi ilmu prehistori
Indonesia merupakan bagian dari ilmu
arkeologi Indonesia, dan belum pernah
dihubungkan dengan antropologi
Indonesia. Dengan demikian, ilmu
prehistori di Indonesia, berlaingan
dengan di universitas-universitas di
negara lain, tidak merupakan suatu
23
ilmu bagaian antropologi, dikarenakan
penelitian ilmu prehistori adalah
bekas-bekas kebudayaan yang berupa
benda-benda dan alat-alat, atau
artefak-artefak yang tersimpan dalam
lapisan-lapisan bumi.

5. Etnologi
Etnologi adalah ilmu bagian yang
mencoba mencapai pengertian
mengenai azas-asaz manusia, dengan
mempelajari kebudayaan-kebudayaan
dalam kehidupan masyarakat dari
sebanyak mungkin suku bangsa yang
tersebar di seluruh muka bumi pada
masa sekarang ini. Lebih khusus lagi
dalam kalangan sub-ilmu etnologi,
akhir-akhir ini telah berkembang dua
aliran, atau lebih baik dikatakan dua
golongan penelitian. golongan yang
satu menekankan kepada bidang
diakronik, sedangkan yang lain
menekankan kepada bidang sinkronik
dari kebudayaan umat manusia. Nama
yang tepat untuk kedua macam
24
penelitian tersebut belum ada, tetapi
sering dapat kita lihat adanya nama-
nama seperti descriptive
integration untuk penelitian-penelitian
yang diakronik, dan generalizing
approach untuk penelitian-penelitian
yang sinkronik.
Descriptive Integration dalam
etnologi mengolah dan
mengintegrasikan menjadi satu hasil-
hasil penelitian dari sub-sub ilmu
antropologi fisik. Descriptive
integration selalu mengenai satu
daerah tertentu. Bahkan keterangan
pokok yang di oleh ke
dalam descriptive integration dari
daerah itu adalah terutama bahan
keterangan etnografi, sedangkan bahan
seperti fosil (bahan dari
paleoantropologi), ciri ras (bahan dari
somatologi), artefak-artefak (bahan
dari prehistori), bahasa loka (bahan
dari etnolinguistik), diolah menjadi
satu dan diingterasikan menjadi satu
dengan bahan etnografi tadi.
25
Dipandang dari metode-metodenya,
maka descriptive integration itu
termasuk secara khusus dalam
lapangan sub-ilmu etnologi, tetapi
mempunyai tujuan untuk mencari
pengertian tentang sejarah
perkembangan dari suatu daerah,
artinya mencoba memandang suatu
daerah pada bidang diakroniknya juga.
-Generalizing approach (antropologi
sosial) dalam etnologi mencari azas
persamaan di belakang aneka warna
dalam beribua-ribu masyarakat dari
kelompok-kelompok manusia di muka
bumi ini. Pengertian azas tersebut dapa
dicapai dengan metode-metode yang
dimasukkan ke dalam dua golongan.
golongan pertama terdiri dari metode
yang menuju ke arah penelitian
mendalam dan bulat dari sejumlah
masyarakat dan kebudayaan yang
terbatas (tiga sampai paling banyak
lima). Metode ini menyebabkan bahwa
seorang serjana antropologi mencapai
suatu pengertian bulat tentang unsur-
26
unsur kebudayaan tertentu dalam
rangka masyarakat yang dianalisa
secara mendalam dan bulat tadi, dalam
dalam rangka pada masyarakat-
masyarakat lain pada umumnya.
Gelombang kedua terdiri dari metode
yang menuju ke arah perbandingan
merata dari sejumlah unsur terbatas
dalam suatu jumlah masyarakat yang
sebanyak mungkin (dua-tiga ratus atau
lebih). Dalam metode ini pengertian
tentang azas-azas masyarakat dan
kebudayaan manusia di capai melalui
sifat aneka warna atau diversitasnya.
Kedua golongan metode terurai di atas
tadi itu dalam cara berpikir seorang
sarjana antropologi tentu tidak terlepas
satu dengan yang lain.

1.3 Ruang Lingkup Antropologi


Secara khusus antropologi
terbagi kadalam lima subilmu yang
mempelajari:

27
1. Masalah asal dan perkembangan
manusia atau evolusinya secara
biologis.
2. Masalah terjadinya aneka ragam ciri
fisik manusia.
3. Masalah terjadinya perkembangan dan
persebaran aneka ragam kebudayaaan
manusia.
4. Masalah asal perkembangan dan
persebaran aneka ragam bahasa yang
diucapkan diseluruh dunia.
5. Masah mengenai asas-asas dari
masyarakat dan kebudayaan manusia
dari aneka ragam suku bangsa yang
tersebar diseluruh dunia masa kini.

Secara makro antropologi dapat


dibagi menjadi kedalam dua bagian
yakni:
1. Antropologi fisik
Antropologi fisik mempelajari
manusia sebagai organisme
biologis yang melacak
perkembangan manusia
menurut evolusinya dan
28
menyelidiki variasi
biologisnya dalam berbagai
jenis (spesies).
2. Antropologi budaya
Antropologi budaya
memfokuskan perhatiannya
pada kebudayaan manusia
ataupun cara hidupnya dalam
masyarakat. Menurut
Haviland cabang antropolgi
budaya ini terbagi menjadi tiga
yaitu: arkeologi, antropologi
linguistik, dan etnologi.
Antropologi budaya juga
merupakan studi tentang
praktik-praktik social bentuk-
bentuk ekspresif, dan
penggunaan bahasa dimana
makna diciptakan dan diuj
sebelum digunakan
masyarakat manusia.
Saat ini kajian antropologi budaya lebih
menekankan pada empat aspek yang tersusun:

29
 Pertimbangan politik, dimana para
antropolog terjebak dalam kepentingan
politik .
 Menyangkut hubungan kebudayaan
dengan kekuasaan.
 Menyankut bahasa dalam antropologi
budaya.
 Prefensi dan pemikiran individual dimana
terjadi hubungan antara jati diri dan emosi.
Seperti yang telah dikemukakan di
atas cabang antropolgi budaya ini dibagi
menjadi tiga bagian , yakni: arkeologi,
antropolgi linguistik, dan etnologi.

1. Arkeologi
Arkeologi merupakan cabang
antropologi kebudayaan yang
mempelajari benda-benda peninggalan
lama dengan maksut untuk
menggambarkan serta menerangkan
perilaku manusia karena dalam
peninggalan-peninggalan lama itulah
terpantul ekspresi kebudayaan.
2. Antropologi linguistic

30
Ernest cassirer mengatakan bahwa
manusia adalah makhlu yang paling
mahir dalam menggunakan simbol–
simbol sehingga manusia disebut
homo symbolicum karena itulah
manusia dapat berbicara, berbahasa
dan melakukan gerakan-gerakan
lainnya yang juga banyak dilakukan
makhluk-makhluk lain yang serupa
dengan manusia.
3. Etnologi
Pendekatan etnologi adalah etnografi,
lebih memusatkan perhatiannya pada
kebudayaan-kebudayaan zaman
sekarang, telaahannya pun terpusat
pada perilaku manusianya
sebagaimana yang dapat disaksikan
langsung, dialami, serta didiskusikan
dengan pendukung kebudayaannya.
Dengan demikian etnologi ini mirip
dengan arkeologi, bedanya dalam
etnologi tentang kekinian yang dialimi
dalam kehidupan sekarang, sedangkan
arkeologi tentang kelampauan yang
klasik. Antropologi pada hakikatnya
31
mendokumentasikan kondisi manusia
pada masa lampau dan masa kini.

Secara keseluruhan, yang temasuk


bidang-bidang khusus secara
sistematis dalam antropologi lainnya,
selain antropologi fisik dan
kebudayaan adalah antropologi
ekonomi, antropologi medis,
antropologi psikologi dan antropologi
sosial.
1) Antropologi
Ekonomi
Bidang ini
merupakan cara
manusia dalam
mempertahankan dan
mengekspresikan diri
melalui penggunaan
baranng dan jasa
material. Dengan
demikan ruang
lingkup antropologi
ekonomi tersebut

32
mencakup riset
tentang teknologi .
2) Antopologi medis
Antropologi medis
merupakan
subdisiplin yan
sekarang paling
populer di Amerika
serikat, bahkan
tumbuh pesat diman-
mana. Antropologi
medis ini banyak
membahas hubungan
antara penyakit dan
kebudayaan yang
tampak
memengaruhi evolusi
manusia, terutama
berdasarkan hasil-
hasil penemuan
paleopatologi.
3) Antropologi
psikologi
Bidang ini
merupakan wilayah
33
antropologi yang
mengkaji tentang
hubungan antara
individu dengan
makna dan nilai
dengan kebiasaan
sosial dari sistem
budaya yang ada.
Adapun ruang
lingkup antropologi
psikologi tersebut
sangat luas dan
menggunakan
berbagai pendekatan
pada masalah
kemunculan dalam
interaksi dalam
pemikiran, nilai, dan
kebiasaaan sosial.
4) Antropologi Social
Bidang ini mulai
dikembangkan oleh
james G.F di
Amerika Serikat pada
awal abad ke-20
34
dalam kajiannya,
antropologi sosial
mendiskripsikan
proyek evolusionis
yang bertujuan untuk
merekonstruksi
masyarakat primitif
asli dan mencatat
perkembanngannya
melalui berbagai
tingakt peradaban.

1.5 Pendekatan Antropologi

Antropologi perlu memperoleh


banyak informasi dari berbagai
pendekatan baik secara umum maupun
khusus. Pendekatan-pendekatan ini
berfungsi untuk mengetahui peristiwa
yang dialami manusia dan mengkaji
suatu hal dengan lebih intensif.
Pendekatan antropologi bukan hanya
digunakan dalam penelitian sosial

35
namun juga dapat digunakan dalam
memberi kesimpulan umum.

(kianamborohistoryummetro.com)

 Pendekatan Holistic

Pendekatan Holistic memandang


kebudayaan secara utuh atau holistik.
Kebudayaan di pandang sebagai suatu
yang holistik, setiap unsur di dalamnya
dapat dipahami dalam keadaan
terpisah. Para ahli antropologi
mengumpulkan semua aspek (sejarah,
ekonomi, geografi, teknologi serta
bahasa) untuk medapatkan
generalisasi mengenai suatu
kebudayaan yang kompleks.

36
 Pendekatan Komparatif

Pendekatan komparatif menjadi


sebuah pendekatan yang unik dalam
antropologi. Pendekatan ini digunakan
untuk memahami kebudayaan
masyarakat yang belum mengenal
baca-tulis (pra-aksara). Para ahli
antropologi yakin bahwa setiap teori
harus diuji pada sebanyak mungkin
populasi di kebudayaan sebelum dapat
diverifikasi. Ahli antropologi merasa
lebih mudah untuk mempelajari
kebudayaan dari masyarakat kecil
yang relatif sama atau homogen dari
pada masyarakat-masyarakat modern
yang lebih kompleks.

 Pendekatan Historic

Pendekatan ini berfokus pada asal-usul


unsur kebudayaan. Awalnya para ahli
antropologi tertarik pada asal unsur
kebudayaan kemudian tertarik

37
mengenai unsur kebudayaan yang
khusus dan

38
BAGIAN 2

DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu


Antropologi. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sumaatmadja Nursid. 2008. Konsep Dasar


IPS. Jakarta : Universitas Terbuka

Triyono Slamet. 2013. Antropologi. Jakarta :


Yrama Widya

Supardi. 2015. Dasar-dasar Ilmu Sosial.


Yogyakarta : Penerbit Ombak

Warsito. 2015 Antropologi Budaya.


Yogyakarta : Penerbit Ombak

Laboratorium Antropologi. 2002. Papua of


Social and Cultural Antropology.
Jurnal Antropologi 1 : Vol 1 : 221-225

39
Puspitawati. 2015. Jurnal Antropologi Sosial
Dan Budaya 1 (2) :124:132

Indriati Nafisyah. 2015. Antropologi Sosial


dan Budaya. Jurnal Antropologi 1 (2)
: 124-132

IPI. 2015. Isu-isu Sosial Budaya. Jurnal


Antropologi Vol 17. No 2 : 107-116

Unimed. 2015 Anthropos. Jurnal Antropologi


Sosial dan Budaya 2 : 122-127

https://www.scribd.com/doc/119269349/Teor
i-teori-Antropologi

http://husainikriwil.blogspot.com/2016/04/il
mu-ilmu-bagian-dari-antropologi.html

https://www.kompasiana.com/daishg/56fe814
da123bd2d091a9db5/ruang-lingkup-
antropologi-dan-pentingnya-
antropologi?page=all

40
https://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi

https://www.kompasiana.com/santuso/54f8ff
45a33311f8478b483d/rangkuman-
antropologi?page=all

41

Anda mungkin juga menyukai