Anda di halaman 1dari 165

Prof. Ir. Budiono Mismail, M.S.E.E., Ph.

'AI(AAN
PAN
TIMUR

54

Penerbit Elektronik Pertama dan Terbesar di indonesia


JILID 1
DA$ARTHKNIK
ELEKTRO
Jllid t
Rongkuiun Listrik

Oleh:
Prof. lr. Budiono Mismail, M.S.E.E., Ph.D
Pelpustakaan Nasional : Katalog dalam Terbitan (IOT)
DASAR TEKNIK EI-EKTRO
Iilid 1 - Rangkaian Listrik Prakata
{ Iii[ $ :1, .[ K
I
' mltdrib l;:rr;tt-::;tfi ];ir*m
@ UB Press I ' r!,.:r* ii..rr;'rl':lipei;s
I
ffr.tPllrsi .ir:t(& T':ii:rr11 Buku ini disusun untuk menunjang mata kuliah Dasar Teknik Elektro yang
Cetakan Pefi^m^,2077 diberikan di perguruan tinggi tingkat akademi dan strata satu. Sistematikanya
Hak Cipta dilindungi Undang-Und^"g
f8 3 6 ,? / E +rR ) p/Z mendekati silabus baku untuk pro$am pendidikan teknik elektro strata satu
yang disusun oleh Konsorsium Teknologi, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Buku ini merupakan buku acuan yang disusun sejauh mungkin
Penulis : Prof. Ir. Budiono Mismail, IV{.S.E.E., Ph.D mengikuti perkembangan penerapan Teknik ele[tro di Indonesia.
Petancang Sampul : Tim UB Press Berdasarkan pertirnbangan praktis bagi pemakai dan agar harganya
Penata Letak : Tim UB Press terjangkau, buku ini sengaja diterbitkan dalam tiga jilid. Buku ini diawali
Pracetak dan Produksi : Tim UB Press
dengan tinjauan tentang sejarah teknik elektro, rangkaian listrik dan
E-book : DwiAndiyas K., STP
pengantar elektronika dasar. Buku kedua akan membahas kelanjutan teknik
elektronika dan sistem tenaga listrik yang berakhir pada transformator. Buku
Penerbit: ketiga menguraikan prinsip elektromekanika dan mesin-mesin berputar. Buku
ketiga juga memperkenalkan konsep sistem, sistem instrumentasi, sistem
kendali otomatis, sistem komunikasi, dan diakhiri dengan masalah
keselamatan dan keselamatan dan kesehatan kerja.
Universitas Brawiiaya Press (UB Press) Pendekatan yang ditempuh adalah menumbuhkan proses bagi mahasiswa
Penetbit Elektronik Pertarna dan Terbesat di fndonesia untuk mengenal, menghargai, dan memahami masalah-masalah yang akan
JI. Veteran, Malang 65145 Indonesia dihadapi dalam teknik elektro. Untuk mencapai tujuan tersebut, intuisi
Telp: 0341-551611 Psw. 376 kadang-kadang lebih penting daripada analisis matematika, tetapi seperti
F*:0341,-565420 halnya teori dengan praktikum, keduanya erat berkaitan; tidak mungkin kita
e-Mail: ubpress@gmail.com
meninggalkan salah satu. Bahannya pun disajikan begitu rupa agar mudah
http: //www.ubpress.ub.ac.id
dipahami mahasiswa tahun pertama setelah mereka mendapat pengetahuan
fisika dan matematika dari sekolah menengah atas.
Setiap bab dalam bukx ini diawali dengan pendahuluan dan tujuan
ISBN: 978-602-203-53-3
x + 315 hal, 15.5 cm x 23.5 cm
instruksional bab yang bersangkutan. Dalam setiap bab diberikan contoh-
contoh yang diperlukan untuk meningkatkan pemahaman pembaca tentang
masalah yang dibahas. Di akhir bab selalu diberikan soal-soal untuk
dikerjakan sebagai latihan. Buku ini tidak memerlukan prasyarat apa-apabagi
mahasiswa teknik, sehingga dapat diberikan pada tahtm pertama di perguruan
Dilarang keras memfotokopi atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini tanpa tinggi.
selzln |rlrtufis dari penerbit Sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di masyarakat ilmiah, sistem satuan
yang digunakan dalam buku ini adalah Sistem Intemasional.
Dalam menyiapkan buku ini penulis merasa sangat berterima kasih kepada Ir.
Soemarwanto, Ir. Hari Santoso, M.S., Dr. Rini Nurhasanah dari Jurusan
Teknik Elektro Universitas Brawijaya atas berbagai saran dan komentarnya.
Berkat Program Academic Recharging (PAR) Gelombang 2 Tahun anggaran
Prakata

diselenggarakan oleh Direktorat Ketenagaan,


!009..y-2ng Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi, Departemen pendidikan Nasio"nar
penulis berkesempatan untuk meranjutkan
n"pririt Indonesia,
. penulisan brk, ini ke the
university of Melboume dan the Universiry ;f wollo";;;;
Daftar Isi
Penulis sangat berterirna kasih kepada Associate professor
di Austraria. JILID 1
Jamie Evan dari
the. University of Melbourne dan professor
Darmawan Sutanto dari the
Uni'ersity of wollongong yang telah memberikan pengarahan Prakata.......
dalam
penyempurnaan buku ini.
Dalam perjalanan penyempurnaan buku ini penuris juga
banyak mendapat
ya.sukan dari para mahasiswa Jurusan Teknik El;k;, r'ai<uttas Teknik 1.1 Elektro
Perkembangan Teknik .........5
universitas Brawijaya dan para mahasiswa Angkatan
200g program Studi
1.2 SifatlistrikMateri ......11
Teknik Industri finiversitas Ma chung. penulis ,i.rgut 1.3 Perubahan Tenaga... ........................ 13
menghargai saran dan
amsukan mereka. 1.4 Gaya dan Medan. ....:.............. ......... 14
Penulis berharap semoga buku yang masih jauh 1.5 Rangkaian Listrik ........ 15
dari sempurna ini dapat 1.6 Alat dan Sistem.. .......... 16
mymfantu mcmperkaya khazanah kepustakaan teknik,
tirrrrl*yu di bidang 1.7 Model... ...."t7
teknik elektro.
1.8 Proses Penyusunan Model .............. 18
Akhirnya, sebagaimana tiada gading yang tak retalg penuris
menyadari 1.9 Profesi Teknik Elektro....... ............. l9
keterbatasannya sebagai manusia, dan penulis mohon
kritik demi
saran dan 1.10 Susunan Buku Ini..... .....................20
perbaikan buLrr ini di masa mendatang. pcnulis
email bu d. m is ma il @u
dapat dihubungi meralui Soal-Soa1.... .....22
b. ac. id. Bab 2 Besaran dan Unsur-Unsur Rangkaian Listrik..........."..................25
2.1 Satuan Sistem Internasional.................. .............26
2.2Besaran dalam Teknik Lishik........ ....................29
2.3 SumberDanUnsurRangkaian .......40
2.4 Resistansi: Hukum Ohm........... ......43
Malang, Juli 2011
2.5 Induktansi................ .......................50
2.6 Kapasitansi ............ ......56
Soal-soal .........62
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik....... .......67
3.1 Hukum Kirchhoff ... .....68
3.2PenggunaanHukumDasarSecaraLangsung... ....................72
3.3 Transformasi Y-A .......88
3.4 Sumber Dengan Rangkaian Setaranya... ............91
3.5 Penguat kerja........... ............:..........95
Soal-soal .........98
Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listrik ........103
4.1 Metode Tegangan Simpul........ .... 104
4.2Metode Arus Mata jala.............. ...................... 108
4.3 Persamaan Simpul Dan Mata Jala Dengan Sumber Tak Bebas.. ...........II2
4.4 Prinsip Superposisi ... l 15
4.5 Teorema Thdvenin dan Norton. ... 119
Soal-soal ...... 129
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-8a1ik........ ...........133
5.1 Impedansi dan Tanggapan Unsur Rangkaian ..................... 135
l)aliar lsi
Daftar Isi

JILID II
Prakata
Daftar Isi...................... ..............ut
llampa......
Bab 9 Elektronika Ruang ................316
9.l GerakElektron..... ......318
9.2 Tabung Sinar Katode................. ...................... 325
g.3PenghantaranElektronDalamRuangHampa ....................330
Elektron
9.4 Tabung ........332
Listrik........
9.5 Lampu ....334
Soal-Soa[.... ...340
Bab 10 ElektronikrZatPad,at........................s.......... ...........342
10.1PenghantaranE1ektronDa1amBendaPadat..."......
Semikonduktor
10.2 ........348
Semikonduktor tercemar.....
10.3 ........351
Perembesan...........
10.4 ...................... 355
Diode Semikonduktor...............
10.5 ..................... 356
Transistor..............
10.6 ...................... 363
Transistor Pengaruh-Medan
10.7 .......367
Thyristor...............
10.8 ...369
Rangkaian Terpadu
10.9 .....................370
Soal-Soal... ....374
Bab1lModelKomponenElektronika................ .................376
1.1 Diode ....378
l.2TransistorSebagaiPenguatdanSebagaiSaklar....... .........386
1.3 Transistor Sambungan Bipolar (BJT)..........
.....................389
1.4 Transistor Pengaruh-Medan (FET)......... .......397
1.5 Model Sinyal Keci1.......... ...........400
Soal-Soal... ....41'7
Btb 12 Penguat E1ektronika................. ..............419
12.1 Macam-Macam Penguat...... .......420
lL.2Pengaat Praktis ........424
l2.3TanggapanFrekuensiPenguatSinyalKecil.......... ...........428
l2.4Penguat Tanpa Tala Bertingkat............. ........443
Soal-Soal... ....447
Sistem.......
Bab 13 Rekayasa ............449
Sistem...
13.1 Rekayasa ...450
Dasar
13.2 Sistem Umpan Balik .........451
..........
13.3 Diagram Blok ...................453
13.4 Umpan Balik .................
Positif .....................459
.................
13.5 Osilator .....................46i
BalikNegatif.................
13.6 Pengaruh Umpan ....463
Soal-Soal... ...476
Daftar Isi Daftar Isi

Digital.......
Bab 19 Sistem Komputer .................633
Komputer...
19.1 Sistem ....'......'.........634
Komputer..
19.2 Organisasi Sistem ....639
Mikro.........
19.3 Arsitektur Komputer ..................645
19.4Mikroprosesor........ ...'................. 648
Mikroprosesor.............
19.5 Perintah ..."...............651
Komputer
19.6 Jaringan .....................653
19.7Intemet .....................658
(TCP/P)
19.8 Protokol lnternet ..'......660
Soal-Soal.... ...................-.662
Daftar Pustaka""' """"" 665

Lampiran. ....681
A) Satuan Sistem lnternmional .........' 681
B) Konstanta Fisika .........683
C) Huruf Yunani............ .....................684
D) Baterai .....685
E) Sandi Warna......... .-.....695
F) Determinan dan Aturan Cramer....... ..............-..701
G) Bilangan Kompleks Sebagai Vektor ...-........-...704
H) Sistem Bilangan..... .-.-.706
Tentang Penulis -............711
I)aftar Isi Daftar Isi

JILID IIT

Bab 26 Sistem Kendali Otomatis............


26.1 Karakteristik Sistem Kendali...... ...................918
26.2 Fungsi A1ih............ ........-..-.......--921
26.3Tanggapan Dinamik .."..-...--......-.926
26.4 Sistem Kendali Umpan Balik...'...... ..............933
26.5 Mekatronika.......... .-940
26'6 Robotika """""""' "'947
Soal-Soal.... ..................... 950
Bab 27 Sistem Komunikasi Analog.... ................953
27.1 Sejarah Telekomunikasi ............ ......-.-.-....-.-..954
27 .2Pengiriman Informasi ................ ........-........... 959
27.3 KanalKomunikasi ......................961
27.4 Sistem Telepon Tetap......... .....-.-967
27.5 Sistem Radio.......... .....................971
27.6 Sistem Radio Modulasi Amplitudo .....-.........974
27 .7 Penerima Radio AM............ .....--977
27.8 Sistem Modulasi Frekuensi ........98i
27 '9 FM Stereo """""""" 987
27.10 Pesawat Penerima FM............ .....................989
27.1 1 Sistem Televisi ...... 990
Soal-Soal.... ..................... 995
Bab 28 Sistem Komunikasi Digital..... -.-.----.-.----.997
28.1 Sistem Komunikasi Digita1........ .'.'...'.......... 1001
Z8.2Pengfuahan Analog ke Digital . 1003
28.3 Modulasi Sandi-Pulsa (PCM - Pulse-Code Modulation).................. 1009
28.4 Multipleks Waktu Sinyal Digita1....... .......... 1010
28.5 Spektrum Tersebar..... ........-...... 1014
28.6 Komunikasi Jalur Ultra-Lebar .. 1016
28.7 Penyandian Sumber................. .l0l7
28.8 Pengendalian Ga1at.......... ..-.-... 1019
28.9 Sandi Digital........ ..1022
28.10 Transmisi Data.... ................... 1025
Daftar Isi

Bah I Pendahuluan

ff ekayasa (engineering) adalah seni pemanfaatan sumber tenaga dan


K benda di alam untuk kebaikan umat manusia dan benda di alam
l\untuk kebaikan umat manusia. Karena rekayasa itu merupakan seni,
tentu saja tidak dapat dikuasai dalam waktu empat tahun selama kuliah di
fakultasteknik. Tahap pertama untuk menjadi seorang ahli rekayasa adalah
menguasai dengan baik dasar-dasar matematika dan fisika serta dasar-dasar
ilmu teknik yang merupakan prinsip-prinsip' dasar mengenai masalah
rekayasa. Setelah itu perlu diikuti dengan praktik dan pengalaman untuk
mencapai status insinyur profesional.
Kegiatan profesional insinyrr teknik elektro mempengaruhi kehidupan
sehari-hari hampir semua manusia di dunia. Rancangan dan pengembangan
pemancar dan penerima radio dan televisi, sistem jaringan telepon, sistem
komputer, pembangkitan dan penyaluran daya listrik, merupakan tanggung
jawab insinyur teknik elektro.
Teknik elektro pada dasamya berhubungan dengan gejala yang meliputi
muatan listrik dan gaya magnet, khususnya gaya antar muatan dan pertukaran
tenaga di antara keduanya. Dalam beberapa hal, tenaga merupakan besaran
yang penting dan dalam beberapa hal yang lain tenaga hanyalah merupakan
sarana untuk menyalurkan informasi. Dalam konversi daya air yang jatuh
menjadi daya listrik pada suatu pusat listrik tenaga air, transmisi dengan
tegangan tinggi ke pusat beban dan penggunaan listrik untuk keperluan
penerangan, motor dan industri, tenaga merupakan besaran yang penting.
Bagi suatu satelit penyelidik yang mengubah data ke dalam bentuk digital
dan dalam melakukan perhitungan awal serta mengirimkan hasilnya ke bumi,
tenaga hanyalah merupakan sarana untuk mengolah informasi. Secara umum,
seorang ahli teknik elektro bertanggung-jawab atas pengelolaan optimum
pembangkitan, penyimpanan, pengiriman, pengendalian, dan konversi tenaga
listrik maupun informasi.
Teknik elektro merupakan bidang ilmu yang sangat dinamik, selalu berubah
dan berkembang dalam waktu yang singkat.Luasnya cakupan bidang ilmu ini
di antaranya tercermin dengan tersedianya berbagai topik bahasan yang
merupakan j:oiltl Transactions (transaksi) yang diterbitkan oleh the Institute
of Electrical ctnd Electronic Engineers (IEEE - yang dilafalkan sebagai ai-
tripel-i), suatu organisasi intemasional nirlaba yang mewadahi profesional di
bidang teknik elektro untuk kemajuan teknologi yang lahir pada 1884.
Menurut tradisi sampai saat ini, studi teknik elektro dapat dikelompokkan
menjadi tujuh bidang utama, yaitu:
Bab l Pendahuluan
Bab l Pendahuluan

1. Teknik tenaga; k<lmunikasi tanpa kawat lainnya.Gelombang elektromagnet yang sama juga
2. Elektromagnetika; dapat dipergunakan untuk memasak makanan dalam oven gelombang mikro
3. Komunikasi; (microwave oven).
4. Rekayasa komputer; Gelombang elektromagnet menjalar di ruang bebas dengan kecepatan cahaya,
5. Elektronika; c, 3 x 108 meter per detik.
6. Sistem; Cahaya itu sendiri merupakan
7. Teknik kendali. gelombang elektromagnet dengan
rentang frekuensi tertentu,
Teknik tenaga berhubungan dengan frekuensi tertentu dalam rentang
pembangkitan, penyaluran, dan ifu menentukan warna.
distribusi tenaga listrik. Sistem tenaga Komunikasi berhubungan dengan
listrik ini terdiri atas generator, rekayasa dan ilmu yang
transformator, saluran transmisi dan diperlukan untuk memancarkan
distribusi, motor, serta unsur-unsur informasi dari suatu tempat ke
lainnya. Bidang ini merupakan bidang tempat lain. Telepon seluler,
yang tcrtua dan tidak akan pemah radio, televisi, dan Internet
ketinggalan jaman, karena manusia merupakan beberapa contoh Gambar 1.3 Pemanfaatan teknik
modem tidak akan mungkin lepas dari system komunikasi. Sistem elektro untuk sarana hiburan di
Gambar 1.1 Teknik tenaga ketergantungannya terhadap tenaga komunikasi elektronik rumah
berkaitandengan sistem tenaga listrik. memanfaatkan gelombang www.kunker.com
Iistrik yang komplcks Elektromagnctika mcrupakan elektromagnet untuk menyalurkan
www.rekayasa.com jembatan antara pcncrapan penyaluran informasi termasuk yang menggunakan kawat telepon, kabel koaksial,
tenaga dengan bidang-bidang iainnya bumbung gelombang, atau serat optik.
tcrutama yang terkait dcngan transfer informasi. Elcktromagnetika Rekayasa komputer merupakan kekhususan yang berkembang pesat dan terus
berhubungan dengan interaksi antara medan magnet, medan listrik, dan aliran berkembang semakin pesat dalam teknik elektro. Di samping komputer mikro
ams listrik. Kumparan yang dialiri arus (PC personal computer) yang telah merupakan bagian dari sarana
-
listrik akan menghasilkan medan magnet, pembelajaran bagi mahasiswa, berbagai komputer khusus telah merasuk ke
sepotong besi yang bcrada di dekatnya akan peralatan sehari-hari seperti pengendali suhu ruang, dan berbagai alat kendali
mengalami gaya. Hal itu yang menuntun ke dalam mobil seperti pengatur pengapian, pemasukan bahan bakar, dan lain-
alah penggunaan motor listrik dan peralatan lain. Rekayasa komputer ini meliputi perancangan dan pengembangan sistem
clcktromagnct yang Iain. perangkat keras dan perangkat lunak yang mengendalikan perangkat keras
Pada arus searah (frekuensi nol) dan arus itu.
bolak-balik dengan frekuensi rendah Elektronika berhubungan pemanfaatan berbagai bahan dan konfigurasi atau
(sampai beberapa ratus hertz), interaksi susunan tertentu sehingga membuat suatu komponen dapat 'menghidupkan'
antara listrik dan magnet terbatas pada atau 'mematikan' aliran arus listrik. Komponen itu dapat dirangkai dengan
kawasan di dekat kumparan yang dialiri komponen-komponen rangkaian listrik lainnya untuk melakukan fungsi-
arus itu. Dengan meningkatnya frekuensi, fungsi kompleks seperti yang digunakan dalam perangkat keras komputer.
meningkat pula penggunaannya. Tenaga Gambar 1.2 Komunikasi Rekayasa sistem memanfaatkan prinsip-prinsip matematika untuk membuat
memancar dari kawat dan menjalar ke memanfaatkan gelombang
model dan mengwaikan sistem yang kompleks serta meramalkan unjuk kerja
ruang bebas sebagai gelombang elektromagnet suatu sistem berdasarkan analisis rekayasa.
elektromagnet. Gelombang itu Teknik kendali merupakan kelas khusus dalam rekayasa sistem. Sistem
memungkinkan komunikasi radio, televisi, radar, dan berbagai sistem
kendali umumnya merupakan sistem elektronik yang dirancang untuk
Bab 1 Pendahuluan Bab l Pendahuluan

memberikan pengaturan secara cepat dan tepat dapat bagian sistem yang lain. yang rumit. Peralatan-peralatan listrik yang canggih dapat dengan mudah
Rob otika merupakan p engemb an g an ny ata bidan g si stem kendali. diuraikan dalam bahasa dan metode rangkaian listrik.
Bidang teknik elektro yang baru, fotonika (photonics), merupakan bidang Dalam buku ini akan dijumpai hal-hal yang termasuk pada salah satu atau
yang diperkirakan menggantikan peralatan komputer, pengolahan sinyal, lebih kategori berikut:
sensor, dan komunikasi. Bidang ini mengkaji foton seperti halnya dengan o Fakta hasil percobaan kenyataan yang diperoleh dan ditentukan
-
bidang elekhonika yang mengkaji tentang elektron. Fotonika meliputi berdasarkan pengamatan dan percobaan.
pembangkitan cahaya oleh laser dan diode pemancar cahaya (LED - light o Delinisi - hal-hal yang benar karena telah disepakati setiap orang
emitting diode); penjalaran cahaya melalui komponen optik, pengalihannya bahwa itu memang merupakan kebenaran.
(switching), modulasi, penguatan, penyidikan, dan pengendaliannya oleh r Hubungan yang diturunkan hal-hal yang dapat dibuktikan
peralatan berdasarkan listrik, akustik, atau foton. Penggunaan saat ini
-
kebenarannya melalui fakta hasil percobaan dan definisi, serta secara
meliputi pembaca cakram DVD dan Blu-ray Disk (BD), hologram, dan logika dapat disimpulkan kebenarannya.
sistem komunikasi serat optik. Penggunaannya di masa mendatang rneliputi . hal-hal yang menurut penulis merupakan tinjauan
komputer optik, sarana penyimpan holografik (hologrctphic memory), dan
Pembahasan -
dan akan memberikan pengertian lebih mendalam bagi pembaca.
peralatan kedokteran.
Pembaca diharapkan dapat selalu mengingat kategori tersebut dan berusaha
Ilmu teknik elektro selalu berkembang karena inovasi teknologi yang terjadi untuk menempatkan setiap pernyataan dalam buku ini ke dalam kategori
selama manusia hidup dan berkembang semakin cepat. Rekayasawan teknik yang sesuai.Untuk membantu pembaca, definisi sering secara jelas
elektro dituntut untuk selalu senantiasa belajar sepanjang hayat untuk dinyatakan sebagai definisi atau kalau ada istilah baru dicetak dalam huruf
memahami hal-hal yang baru karena peralatan dan sistem yang terkait dengan
tebal pada tempat kata itu didefinisikan atau pertama kali dipakai.
teknik elektro selalu berkembang. Tetapi teknik elektro mempunyai
seperangkat konsep dan prinsip dasar yang memungkinkan pemahaman Pembaca diingatkan agar menghindari kebiasaan untuk memperlakukan
terhadap inovasi yang terjadi. Buku ini mcncoba mcmbcrikan kcsetimbangan setiap pernyataan matematika sebagai suatu 'rumus' yang fungsinya hanya
antara pengetahuan dasar yang diperlukan dcngan tinjauan tentang hal-hal menggantikan setiap variabelnya dengan bilangan dan mendapatkan hasilnya.
yang baru dan aplikasi teknologi yang penting. setiip pernyataan itu adalah definisi atau hubungan yang diturunkan dan
harus diperlakukan sebagaimana mestinya.
Ilmu Teknik Elektro berdasarkan pada beberapa hukum dasar fisika yang
diperoleh dari percobaan. Prinsip dan konsep yang mendasari cara kerja serta Dalam menyelesaikan persoalan, perlu ditekankan upaya mencari pemecahan
perilaku berbagai alat listrik scring sama meskipun bcntuk dan susunan bukan berusaha mencari 'rumusnya.' Cara sederhana unfuk menghindari hal
alatnya berbeda. Sekali hukum-hukum dasar itu dipelajari dan dipahami, akan tersebut adalah jangan menggUnakan suatu persamaan kecuali bila pembaca
diperoleh cakrawala yang luas. Selanjutnya, hal ini dapat membantu kita tahu definisinya, atau jangan mengggnakan hubungan yang diturunkan
untuk memahami cabang-cabang ilmu teknik tersebut setelah berbagai kecuali jika pembaca dapat menurunkannya sendiri.
hukum yang bersesuaian memberikan landasannya. Pcngamatan, Setelah menyelesaikan bab ini, pembaca diharapkan dapat
penyelidikan, dan penelitian selama lebih dari 200 tahun itu telah tersedia
r mengetahui sejarah perkembangan teknik elektro;
bagi kita dalam bentuk prinsip-prinsip dasar yang sangat sederhana. Dengan . mengetahui sifat listrik materi;
prinsip-prinsip dasar itu telah dikembangkan metode-metode untuk . mengenal sifat tenaga dan macam-macam tenaga;
diterapkan guna melakukan analisis, dan dalam penemuan serta penciptaan . mengetahui gaya, medan listrik dan magnet;
rancangan-rancangan baru. Gabungan prinsip-prinsip dasar dan kiat-kiat . membedakan antara medan tistrik dan rangkaian listrik;
efektif tersebut merupakan pokok bahasan buku ini. . mengenal alat dan sistem;
Bagian pertama buku ini adalah teori rangkaian listrik karena rangkaian . mengenal model dan proses pen)rusunan model
listrik merupakan landasan untuk memahami bidang-bidang teknik elektro
yang lain.Pesawat penerima televisi adalah suatu rangkaian listrik, sistem 1.1 Perkembangan Teknik Elektro
distribusi tenaga listrik yang menjalankan peralatan listrik di rumah kita Meskipun gejala listrik dan magnet telah dikenal sejak awal sejarah
adalah juga rangkaian listrik. Perangkat keras merupakan rangkaian listrik
manusia, tetapi baru pada abad kesembilan belas kemajuan yang besar terjadi
dalam penyusunan rancangan konsepnya.
Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Fendahuluan

Gejala listrik pertama yang tercatat dalam sejarah adalah kemampuan damar <lan yang iain dinamakan resinous (bersifat seperti damar). Suatu benda
yang membaht (elektron dalam bahasa Yunani) bcrlistrik adalah benda yang mengandung kelebihan salah satu zat alir
untuk menarik benda-benda kecil dan ringan tcrsebut. Jika dua benda yang masing-masing mengandung kelebihan zat
setelah damar yang membatu itu digosok. listrik yang sama, keduanya saling tolak-menolalg tetapi jika salah satu
Penemuan itu terjadi di Yunani dan direkam oleh mengandung kelebihan listrik vitreous dan yang lain mengandung kelebihan
Thales dari Miletus pada tahun 600 sebelum li strik r es inous, maka keduanya akan saling tarik-menarik.
Masehi. Sekitar tahun 450 sebelum Masehi,
Democritus, filsuf Yunani, mengemukakan teori
atom yang serupa dengan teori atom modern yang
menyatakan bahwa semua benda terdiri atas
atomos (yang artinya tidak dapat dibagi
lagi).Kira-kira dua ribu tahun kemudian Sir
William Gilbert (1540-1603) * dokter pribadi
Ratu Elizabeth I dari Inggns - menemukan bahwa
Gambar 1.4 Thales
ada bahan selain damar yang membatu itu yang Gambar 1"6 Percobaan Von Guericke
www-thoemmes.com
dapat dilistrikkan. SelanjutnyaGilbert membuat physic.kenyon.edu
daftar bahan-bahan yang dapat dilistrikkan dan yang tidak dapat.Selama
seratus limapuluh tahun kemudian, berbagai cara untuk melistrikkan benda
dengan ca.ra gesekan disernpurnakan dan hasilnya diselidiki oleh beberapa Dalam abad kedelapan belas, pakar-pakar listrik sangat terbatas ruang
peneliti, di antaranya adalah Von Guericke, Stephen Gray, Charles Frangois geraknya karena hanya mesin gesek Von Guericke ihrlah satu-satunya
de Cistemay Du Fay, dan Benjamin Franklin. Pada tahun 1785, Charles A. sumber muatan yang tersedia. Mesin itu terus dikembangkan dan dengan
Coulomb(1736-1806) dari Perancis dan - secara terpisah - Cavendish dari penemuan botol Leyden pada tahun 1745, memungkinkan muatan listrik
Inggris mendapatkan listrik dengan cara yang telah dilakukan oleh Thales untuk disimpan. Botol Leyden adalah hasil temuan fisikawan Belanda Pieter
dalam upayanya menetapkan hukum tentang benda-benda bernuatan listrik. van Musschenburg dari Universitas Leyden dan Ewald Georg von Kleist dari
Von Guericke membuat suatu bola belerang yang diputar sehingga dapat Pomerania, dan merupakan kapasitor pertama yang sederhana. Gray dan
menghasilkan muatan listrik yang lebih besar Franklin membuktikan kemungkinan penyaluran listrik pada jarak tertentu
ketimbang yang pemah dihasilkan sebelumnya. dengan menggunakan benang linen yang dibasahi. Benang itu berfungsi
sebagai penghantar. Tetapi arus yang mengalir itu hanya sesaat, berhenti
Ia juga menemukan jika suatu benda bermuatan
sesegera muatan yang terkumpul tersebut dinetralisir.
ditarik olch bola belerang dan tersentuh bola itu,
maka benda tersebut akan ditolakkan kembali oleh
bola belerang itu.
Gray menemukan kenyataan bahwa ada bahan
yang dapat digolongkan sebagai penghantar dan
bukan-penghantar muatan listrik, tergantung
apakah bahan itu membuat muatan lepas dari benda
yang telah dilistrikkan. Gambar 1.5
Couloumb
Du Fay menemukan fakta bahwa bahan yang
www.corrosion-doctor.org
dilistrikkan dengan gesekan dapat menimbulkan
gaya tarik-menarik, dan dalam hal yang lain dapat menimbulkan gaya tolak-
menolak. Untuk menjelaskan kenyataan tersebut Fay menawarkan suatu teori
yang menyatakan bahwa ada dua zat alir misterius yang dapat merembes ke Gambar 1.7 Botol Leyden
www.thebakken.org
semua bahan. Salah satunya disebut listrik vitreous (bersifat seperti kaca),
Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan

Benjamin Franklin, di samping sebagai seorang negarawan, juga merupakan


Pada saat itu beluni disadari bahwa listrik yang
pakar percobaan listlik. Percobaannya pada tahun 1750 membuktikan bahwa
dihasilkan oleh baterai Volta tersebut identik
petir identik dengan iistrik yang dihasilkan karena gesekan. Franklin sifatnya dengan yang dihasilkan oleh gesekan.
mengusulkan suatu teori tentang zat alir tunggal. Teori itu menyatakan bahwa
Voita menunjukkan bahwa kedua listrik itu
suatu benda netral mengandung sejumlah zat alir tertentu. Kelebihan zat aTir
rnemberikan pengaruh yang sama dan telah
itu akan mengakibatkan suatu jenis muatan tertentu dan kekurangan zat alir membuktikan kes amaannya.
itu akan mengakibatkan jenis muatan yang lain.
Magnet alam (lodestone) telah dikenal sejak jaman
purba, dan jarum magnetik telah digunakan oleh
pelaut Eropa pada abad kedua belas. Studi ilmiah
tentang magnet yang pertama dikerjakan oleh
Gilbert, yang pada tahun 1600 menerbitkan uraian
Gambar 1.10 Orsted dengan judul De Ma$nete. Gilbert adalah peneliti
www.cozmo.dk ilmiah kelas satu yang telah bekerja dalam bidang
tistrik dan magnet. Tampaknya ia tidak menyadari bahwa kedua gejala
tersebut saling berhubungan.
Istilah magnet itu sebenamya berasal dari Thales yang mengamati
adanya gaya tarik arfiara kepingan batu
suatu tempat yang bernama Magnesia.
Gambar 1.8 Franklin Jadi sampai penutup abad kedelapan belas
.,vw'1r". h Ome. zOnnet. n I telah dikenal tiga gejala yang belum diketahui
bahwa ketiganya saling berkaitan: listrik
gesekan, listrik yang mengalir dan magnet.
Percobaan Cilberl dan Von Cuericke, Du Fay dan
Franklin dapat ditirukan dalam laboratoriurn dan Hubungan antara listrik dan magnet pertama
pcrcobaan-percobaan itu membcntuk dasar kalinya ditunjukkan oleh fisikawan Denmark,
clektrostatika, suatu bahasan yang bcrkaitan Hans Christian Orsted (1777-1851), pada
dengan muatan listrik dalam keadaan diam.Batcrai tahun 1820.
listrik pcrlama dibuat oleh Alessandro Volta (1745- Orsted menemukan bahwa suatu jarum Gambar 1.l1Ampire
magnet, bila diletakkan di bawah suatu kawat
musee-ampere'univJvonl'fr
1827), flsikaw'an Italia, yang mengikuti penelnuan
temannya, Luigi Galvani, yang merangsang otot yang dialiri arus listrik, akan menerima gaya yang mempunyai arah tegak
kaki katak dengan rnenyentuhkan kawat logam ke lurus terhadap kawat tersebut.
saraf kaki katak itu. Galvani mengira bahwa Sebaliknya, kawat yang dialiri oleh arus listrik akan menerima gaya bila
rangsangan itu disebabkan oleh 'listrik binatang.' diletakkan di dekat suatu magnet. Dari penemuan Orsted tersebut, kemajuan
Volta pada awalnya cenderung menyetujui hal itu, pengetahuan tentang listrik berkembang dengan sangat cepat.
tetapi kajian dan percobaan selanjutnya meyakinkan Gambar 1.9 Volta
www.societalibera.org Seorang pakar bangsa Perancis yang bernama Andr6-Marie Ampdre (1775-
Volta bahwa pengaruh itu adalah karena listrik yang 1836) mengulangi percobaan Arsted, dan dalam waktu yang sangat singkat
disebabkan oleh logam. Dalam tahun 1799 Volta menemukan baterainya
menemukan hukum yang merupakan dasar elektrodinamika, yang
yang terdiri atas keping-keping tembaga dan seng yang diatur berselang-
berhubungan dengan arus listrik dan gaya yang ditimbulkannya.
seling dan dipisahkan oleh kertas yang dibasahi asam.
Pcnemuan tersebut memungkinkan penyaluran arus listrik secura mantap
mclalui kawat. Hal itu memperluas dan mempercepat perkembangan ilmu
tcknik listrik.
Bab l Pendahuluan
Bab l Pendahuluan

Beberapa tahun kemudian, Michael Faraday Bulan November 1971, Intel, suatu perusahaan yang bergerak di bidang
(1791-1867), dari Inggris, membuktikan bahwa elektronika di Amerika Serikat, memperkenalkan 4004, suatu 'komputer
arus listrik dapat ditimbulkan dalam suatu gelang dalam satu chip.'
kawat bila ada magnet yang dilewatkan di tengah Pada sutttu iklan sederhana dalam
gelang kawat tersebut. l
majalah Electronic News dengan judul
Penemuan itu juga dibuat oleh Joseph Henry l
,i yang disarankan oleh Gordon Moore -
(1797-1878), seorang Amerika yang bekerja yang pada tahun 1996 menjadi
tanpa mengetahui apa yang telah dilakukan oleh pemimpin Intel: 'Mengumumkan Era'
* Baru Elektronika Terpadu'. Memang
Faraday. Jadi pada tahun 1832 hubungan antara
listrik dan magnet telah diketahui dan pada tahun 4004 itu meluncurkan suatu jaman baru.
1837 sejumlah motor dan generator telah dibuat. Mikroprosesor itu mempunyai
kemampuan yang sama seperti ENIAC,
James Clerk Maxwell(l831-1879), fisikawan
komputer elektronik yang pertama di
Skot, menawarkan suatu teori yang menyatukan Gambar 1.14 Bell
dunia. Dibandingkan dengan ENIAC
semua fakta tentang listrik. Teori Maxwell yang w-hasdeu.bz.edu.ro
Gambar 1.12 Faraday yang memenuhi ruangan seluas sekitar
dirumuskan pada tahun 1864 berdasarkan
www.gutenberg.org 20 nf dengan 18 000 tabung elektron, 4004 menggunakan 2300 transistor
hasil-hasil
dalam kemasan yang lebih kecil dari perangko. Revolusi yang telah dimulai
pendahulunya, yaitu Coulomb, Orsted, Ampdre, Ohm, dan Faraday. Maxwell
pada tahun 1971 masih terus berlanjut sampai kini.
membuktikan bahwa penemuan-penemuan tersebut dapat disatukan dalam
satu teori matematika yang memberikan kerangka berpikir untuk menjelaskan Moore pada tahun 1961 meramalkan bahwa banyaknya transistor yang dapat
semua gejala listrik dan magnet. Secara khusus teori itu meramalkan diletakkan dalam satu chip tunggal akan menjadi dua kali lipat setiap 18
penjalaran gelombang elektromagnet di ruang bebas. Bukti keberadaan bulan, dan itu dikenal sebagai Hukum Moore. Sebagai gambaran, pada tahun
pancaran gelombang elektromagnet itu diberikan oleh Heinrich Rudolf Hertz 1971 mikroprosesor 4004 menggunakan 2300 transistor, tahun 1978 Intel
(1857-1894), ilmuwan Jerman, pada tahun 1887. 8086 menggunakan 29 000 transistor, tahun 1982 Intel 80286 menggunakan
134 000 transistor, tahun 1985 Intel 386 menggunakan 275 000 kansistor,
Penerapan listrik sebagai teknologi dimulai dalam
tahun 1984 Intel 486 menggunakan 1,2 j]uta transistor, tahun 1993 Intel
bidang telekomunikasi. Samuel Morse Pentium menggunakan 3,1 juta tt'ansistor, tahun 1995 Intel Pentium Pro
menemukan telegraf dan digunakan secara
menggunakan 5,5 juta transistor, tahun 1997 Intel Pentium II menggunakan
komersial sejak tahun 1844. Tahun lBTG
7,5 jtfiatransistor, tahun 1999 Intel Pentium III dengan 9,5 juta transistor, dan
Alexander Graham Bell menemukan telepon.
tahun 2001 lntel Pentium 4 dengan 42 jrtta transistor yang selanjutnya
Pembangunan penerangan listrik dan industri daya disempumakan di tahun 2002 dengan 55 juta transistor. Produk Intel yang
listrik dapat dikatakan baru mulai pada tahun terbaru (Juni 2009) adalah Intel@ CorerM i7 sudah tidak mempersoalkan
1883 dengan penemuan lampu pijar oleh Thomas berapa banyak transistor di dalamnya.
Alva Edison dengan kawan-kawannya. Setelah itu
tcknik listrik berkernbang pesat dcngan penemuan
tabung elektron (electron tube) olch Lee De 1.2 Sifat Listrik Materi
F'orcst pada tahun 1906 yang menuntun ke Teori listrik modern datang sebagai hasil penelitian pada akhir abad sembilan
(lurrrbnr l.l3 Maxwcll pcrtumbuhan industri radio dan tclcvisi. belas oleh J.J. Thomson, H.A. LorcnZ, E. Rutherford, dan lainlain.Molekul
rvrvw o1r ctltt
Kcnr:rjuan tcknologi konrputcr diawali dengan dan atom yang membentuk semua benda bukanlah merupakan unsur dasar.
lx'n('nnr:ur lrtttstslor rli lirlrrrrr l9.1tl olclr Jolur Ilardccn, Walter Brattain dan Keduanya tersusun dari unsur-unsrr yang lebih sederhana. Hal itu telah
Wrllr;rrrr lilrot klt'y l)t'up'.ittt tlilru:tlrtylr r'lrr7r nrrrgkaiau tcrpadu pertama pada terbukti, dalam batas-batas tertentu, bahwa atom dapat diuraikan dan
litlttttt l') /(l virrrli lr'trltt t rllrt i lre lrcurlxr lrirnsistrlr, llcrkcrnbangan menuju dipelaj ari pengaruhnyaa.
rnurr;rlrrr r'.;r',r t;rrrrp;rk ;t'lrrs rllrllrrrr llitlang clcktronika mikro Sepotong kawat wolfram yang dipanaskan dalam lampu pijar atau dalam
lltttr't rtt'lr't lt ()tut .\l tabung gambar televisi akan memancarkan partikel-partikel yang bukan atom
Bab 1 Pendahuluan Bab l Pendahuluan

wolfram itu sendiri, tetapi partikel yang sangat lebih kecil dan sangat lebih 1.3 Perubahan Tenaga
ringan serta mempunyai sifat saling tolak-menolak di antaranya dengan gaya Pada dasamya setiap gejala fisika dan kimia, misalnya pengangkatan beban,
yang cukup berarti. Partikel tersebut adalah elektron dan dikatakan pembakaran minyak, perputaran roda, selalu berhubungan dengan tenaga'
bermuatan listrik negatif. Elektron itu pertama kali ditemukan oleh J.J.
Tenaga sering didefinisikan sebagai kemampuan melakukan kerja. Jadi bila
Thomson pada tahun 1895.
suatu beban diangkat, yang berarti dipisahkan dari muka bumi pada jarak
Elektron merupakan partikel yang tertentu, maka benda itu akan mampu memasukkan paku ke kayu atau
paling ringan dengan massa 9,1 x l0- menghancurkan benda lain hanya dengan jatuh. Benda tersebut dikatakan
25
kg, dan garis tengahnya sekitar l0- mempunyai tenaga potensial karena letaknya terhadap permukaan bumi.
r0
m. Salah satu sifat elektron yang Untut mengangkat benda itu dari muka bumi tentu saja diperlukan kerja, dan
paling penting adalah gaya tolak- tenaga potensial dapat dipandang sebagai kerja yang tersimpan. Pada saat
menolak di antara dua elektron. Gaya benda itu jatuh ke bumi tenaga potensialnya seakan-akan hilang. Sebenarnya
tersebut disebut gaya listrik dan sifat tenaga itu tidak hilang karena berat benda yafig jatuh itu masih mampu
elektron yang menimbulkan gaya itu melakukan kerja. Apa yang terjadi adalah bahwa benda itu mendapat
discbut muatan listrik. kecepatan yang lebih besar pada waktu jahrh, dan tenaga potensial itu
Setiap elektron mempunyai muatan berubah menjadi tenaga kecepatan atau tenaga gerak. Kedua jenis tenaga itu
Gambar 1.15 Thomson listrik yang sama yaitu sebesar -1,6 x dijumpai dalam mekanika.
www.phy.cam.ac.id
10-re coulomb. Atom, bila kehilangan Suatu benda dapat juga mempunyai tenaga karena suhunya, yaitu tenaga
atau mendapat tambahan elektron, akan menjadi bermuatan dan disebut panas. Tenaga gerak dapat diubah menjadi tenaga panas dengan gesekan,
sebagai ion. Benda apa pun, asalkan terpisah dari sekelilingnya, dapat ieperti yang terjadi pada saat meteor terbakar karena bergesekan dengan
menjadi bcrmuatan karena kehilangan elektron atau menerima elektron atmosfer bumi atau mata bor menjadi panas pada saat menembus benda kerja.
sehingga mclcbihi kuota normalnya. Karena muatan elektron didefinisikan perpindahan yang sebaliknya (dari tenaga panas menjadi tenaga gerak)
mempunyai muatan negatif, maka benda yang kelcbihan elektron akan diperoleh dalam motor bakar. Tenaga panas
bermuatan negatif, dan yang kekurangan elcktron akan bcrmuatan positif. Hal paling sering dijumpai dalam pembakaran
tcrscbut kelihatannya sesuai dengan teori yang diusulkan oleh Benjamin bahan bakar. Bahan bakar itu merupakan
Franklin. Zat alir yang diusulkan Franklin itu semata-mata teori, sedangkan penyimpan tenaga kimia, dan peristiwa
elektron mempunyai bukti konkret keberadaannya. pembakaran tidak lain adalah perubahan
Beberapa macam partikel dapat dilepaskan dari atom. Yang ditemukan menjadi bentuk panas.
pertama kali bersamaan dengan elektron adalah proton. Proton, seperti Telah diuraikan sebelumnya bahwa tenaga itr.l
halnya dengan elektron, bersifat tolak-menolak di antaranya, tetapi mcnarik dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk
elektron dengan gaya yang sama besarnya seperti pada saat menolak proton yang lain. Umumnya tenaga yang digunakan
yang lain. Oleh karena itu muatan proton dikatakan positif dan merupakan
kebalikan muatan elektron yang negatif. Massa proton hampir identik dengan Gambar 1.16 Einstein dalam teknik dapat dilacak asalnya dari
www.ozones.com matahari dan mencapai bumi dalam bentuk
massa atom hidrogen, yaitu sebesar 1,67 x 10-27 kg. Dalam tahun 1932 pancaran atau tenaga pancar(radiasi). Sebagian dari tenaga pancar tersebut
ditemukan neutron, suatu partikel dengan massa yang sama seperti proton mencapai bumi dalam bentuk panas dan menguapkan air dari laut atau danau.
tctapi tidak bermuatan listrik. Ketiga unsur tersebut: elektron, proton, dan
ncutron mcrupakan unsuf-unsur dasar pembentuk atom. Uap air itu naik ke atas hingga mengalami perubahan menjadi air kembali
karena memberikan panasnya ke lapisan atas atmosfer yang lebih dingin. Air
I Irrrrrrrrrrylr clcklron bcrhubungan crat dcngan atomnya dan sulit untuk
itu kemudian mempunyai tenaga potensial dan jatuh ke bumi dalam bentuk
tlrlcprrskrur.'l'etirpi tlirlurtr lrtgatn, ada bcbcrapa clcktron yang dapat air hujan atau salju. Melalui sungai air tersebut menuju ke waduk suatu pusat
rrrcrrur1,,1,,;rlkrrn rrkrrrrlryrr rlun rttcttgcnthara di antara :ttom-atom logam tersebut.
listrik tenaga air. Tenaga potensial air dalam waduk itu kemudian diubah
l lt'Ilr,,n t'h'Llr,,rr s('nlil('iuu itrr rlist'llut rlt'klrott llcbas tIlrn itulah yang dapat
menjadi tenaga mekanik oleh turbin air, dan selanjutnya tenaga mekanik
rrrrrrlr'l;r',k;rn nl('nliill)ll itt tts ltslt tk tlrtlrtl ntcltgltlir tlalttttt logam.
tersebut diubah menjadi tenaga listrik oleh generator listrik.
Bab l Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan

Penyimpan tenaga terbesar di alam semesta ini adalah inti (nucleus) atom. Gejala listrik dan magnet itu dicirikan oleh 'aksi jarak jauh' seperti gaya
Pelepasan tenaga nuklir itu meliputi penghancuran massa suatu benda, yang gravitasi antara dua benda seperti bumi dengan bulan atau bumi dengan
dianggap tidak mungkin oleh para fisikawan abad kesembilan belas. Massa semua benda di dekat permukaannya.
itu sendiri merupakan bentuk tenaga. Pada tahun 1905, Albert Einstein Kekuatan medan gravitasi atau kuat medan gravitasi didefinisikan sebagai
membuktikan bahwa hal itu menurut teori dapat terjadi, dan percobaan yang gaya per satuan massa; demikian pula kuat medan listrik didefinisikan
membuktikannya baru dapat dilakukan pada tahtn 1932. Setelah digunakan iebagai gaya per sahtan muatan dan kuat medan magnet didefinisikan
dalam benhrk bom atom pada tahun 1943, proses fisi (y'ssion - artinya sebagai gaya per satuan momentum muatan (muatan dikalikan dengan
pemecahan) nuklir digunakan dalam masa damai sebagai pembangkit tenaga kecepatan). Dalam kedua hal itu medan merupakan suatu konsep yang
listrik. memudahkan dan penentuannya biasanya merupakan langkah perantara
Tenaga pancar dari matahari diyakini berasal dari suatu proses fusi (fusion - dalam proses perhitungan untuk beberapa besaran dan bukan merupakan
arlinya penggabungan) nuklir yang mengubah inti atom hidrogen menjadi inti akhir perhitungan itu sendiri.
atom helium dengan disertai hilangnya massa. Dalam tabung-gambar televisi, elektrodanya dirancang sedemikian rupa
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tenaga tidak dapat diciptakan untuk memberikan percepatan dan membelokkan medan listrik guna
atau dihilangkan, dan ilmu teknik pada dasarnya memanfaatkan rancangan mengatur jalur elektron dalam pembentukan gambar. Dalam motor listrih
konsep yang mengikuti prinsip kekekalan tenaga. gabungan jangkar besi dengan kumparan tembaga membentuk suatu medan
Tcknik listrik telah banyak menyumbangkan peralatan pengubah tenaga. magnet yang kuat yang selanjutrnya dipotong oleh penghantar untuk
Generator adalah pengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik yang menghasilkan momen puntir. Itu semua adalah karakteristik medan yang
efisien dan motor listrik mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. didistribusikan dalam suatu kawasan dan harus dianalisis dalam dua atau tiga
Peralatan yang mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik (baterai) masih dimensi.
belum terlalu murah. Termokopel dapat mengubah tenaga panas menjadi
tenaga listrik, tetapi tidak luas penggunaannya karcna tenaga yang 1.5 Rangkaian Listrik
dihasilkannya kecil sekali dan secara ekonomis tidak rncnguntungkan.
Peralatan yang mengubah tenaga listrik menjadi panas (setrika, kompor Berbeda dengan medan, sifat suatu rangkaian dapat secara lengkap
listrik) mungkin yang paling dikenal dan banyak digunakan. diuraikan dalam satu dimensi. Dalam suatu rangkaian listrik variabel yang
menjadi pusat perhatian adalah tegangan dan arus di berbagai titik
Sel surya, yang mengubah tenaga pancar menjadi tenaga listrik, pada sepanjang rangkaian itu. Dalam semua rangkaian yang tegangan dan arusnya
awalnya digunakan untuk sumber daya satclit sekarang sudah dimanfaatkan
konstan (tidak berubah menurut waktu), arusnya hanya dibatasi oleh resistor.
untuk pelistrikan desa. Telah diuraikan sebelumnya bahwa tenaga dapat Dalam hal pengisian baterai oleh suatu generator, kawat tembaga sepanjang
dipancarkan dari suatu tempat ke tempat lain melalui ruang hampa dalam 25 meter dapat memberikan suatu resistansi tertentu yang membatasi aliran
bentuk tenaga pancar. Telah dikenal peralatan yang mengubah tenaga panas
arusnya. Pengaruh resistansi yang sama juga dapat diperoleh dari kawat arang
menjadi tenaga pancar (lampu pijar) dan dari tenaga listrik menjadi tenaga
0,25 meter atau2 sentimeter.
pancar (antena gelombang radio).
Bila ukuran suatu komponen tidak penting dan pengaruh keseluruhannya
dapat dipandang terpusatpada suatu titik, maka komponen itu dapat diwakili
1.4 Gaya dan Medan oleh suatu parameter terpusat. Sebaliknya perilaku kawat tembaga 25 meter
Muatan listrik didefinisikan oleh gaya yang bekerja pada muatan tersebut; sebagai suatu antena bergantung pada dimensi dan cara bagaimana tegangan
mcnurut percobaan gaya itu bergantung pada bcsar rnuatan, kedudukan dan arus tersebar sepanjang antena tersebut;suatu antena harus diwakili oleh
rclatifnya, dan kcccpatannya. Gaya yang timbul karcna kcdudukan muatan parameter tersebar. Dalam buku ini hanya akan dibahas parameter terpusat.
rliscbrrt guya listrik, dan yang discbabkan olch kcccpatan muatan disebut Analisis rangkaian listrik bukan hanya merupakan dasar untuk mengkaji
g,lyu rn:rgncl. Scrnua gcjala listrik dan lnagrrct yang rncnarik dalam teknik rekayasa teknik listrik, tetapi juga memperluas wawasan dan membantu
c lck tr o rl;rplrl rl i jc llrsktrn tlcngarr gilyil-l-lilyil antar lnuatan. memahami disiplin ilmu yang lain. Konsep-konsep yang berlaku dalam
rangkaian listrik dapat diperluas untuk mencakup masalah-masalah di bidang
mekanika dan bahkan ilmu sosial.
Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan

Rangkaian listrik analog (setara) dengan system aliran zat alir (fluida). 1.7 Model
Baterai atau sumber tegangan yang lain analog dengan pompa dan muatan Rangkaian listrik merupakan suatu hal yang penting karena sering amat
analog dengan zat alir itu sendiri. Penghantar (yang umumnya dibuat dari memudahkan untuk mewakili suatu alat atau sistem secara keseiuruhan
kawat tembaga) bersesuaian dengan pipa tanpa gesekan. Arus listrik dengan suatu model rangkaian. Andaikanlah sepotong kawat tembaga
merupakan padanan dengan debit (banyaknya zat alir yang mengalir per sepanjang 25 meter digulung membentuk suahr kumparan dengan lilitan
safuan waktu) dan tegangan sepadan dengan perbedaan tekanan antara dua majemuk kemudian diberi tegangan dengan frekuensi yang dapat diubah-
titik dalam rangkaian zat alir. Saklar serupa dengan kran. Resistansi analog ubah. Jika perbandingan antara tegangan yang dikenakan, V, dengan arus
dengan penyempitan dalam pipa yang menimbulkan turbulensi dan yang mengalir, d diukur sebagai fungsi frekuensi, hasilnya akan berupa
mengubah tenaga menjadi panas. seperti yang diperlihatkan pada Gambar L.I7 "
Perlu diingat bahwa arus lishik adalah ukuran aliran muatan melalui suatu
penampang melintang rangkaian dan tegangan diukur di antara ujung-ujung
unsur rangkaian atau di antara dua titik dalam rangkaian.
103

1.6AIat dan Sistem


Rangkaian listrik merupakan sarana penting dalam menuntun tenaga listrik letrv
dalam alat dan juga ke atau dari alat-alat yang tergabung dalam sistem. Alat-
alat listrik rnengerjakan tugas seperti pembangkitan, penguatan, modulasi, 10

dan penyidlkan (detection) sinyal. Pada suatu stasiun pemancar radio,


modulator mengubah amplitudo gelombang yang dipancarkan sesuai dengan t
1 1o 105 ld
gelombang suara guna menghasilkan suatu modulasi amplitudo. Transduscr '* ..*,11",,rr, 't
adalah alat yang mengubah tenaga atau informasi dari suatu bentuk ke bentuk
yang lain; mikrofon adalah transduser yang mengubah tenaga akustik dalam Gambar 1.17 Karakteristik kumparan kawat tembaga
bentuk gelombang suara sebagai masukan menjadi tenaga listrik pada
keluarannya dalam bentuk arus listrik. Sepanjang rentang,,4 kumparan dapat diwakili oleh sebuah parameter terpusat
Sistem meliputi rangkaian dan alat untuk melakukan tugas guna tunggal (resistansiR); dengan perkataan lain, hasil yang diperoleh dari
menghasilkan tujuan yang diharapkan. Sistem komunikasi meliputi suatu rangkaian pada Gambar 1.18a kira-kira sama dengan hasil yang diperoleh
mikrofon sebagai transduser, osilator yang menyediakan gelombang dari kumparan kawat yang sebenarnya. Demikian pula perilaku kumparan
pembawa dengan frekuensi tinggi agar dapat memancar dengan efisien, suatu dalam rentang B dapat diwakili oleh rangkaian pada Gambar 1.18b yang
modulator untuk menumpangkan sinyal suara pada gelombang pembawa itu, mengandung sebuah parameter terpusat lainnya (induktansil). Untuk
suatu antena yang memancarkan gelombang elektromagnet ke udara, antena mewakili kumparan dalam rentang frekuensi yang lebih luas, sebuah
penerima, suatu detektor untukrnemisahkan sinyal yang diinginkan dari parameter tambahan (kapasitansiCl diperlukan dan digunakan model
gelombang pembawanya, berbagai penguat dan catu daya, dan pengeras suara rangkaian seperti pada Gambar 1.18c. (Ketiga besaran ini akan didefinisikan
sebagai transduser yang mengubah arus listrik menjadi salinan sinyal akustik dalam Bab Dua).
aslinya. Sistem pengendali pesawat ruang angkasa terdiri atas suatu Teknik pewakiian, secara mendekati, untuk suatu peralatan fisik yang rumit
transduser untuk mengubah arah yang diinginkan menjadi sinyal listrik, suatu dengan suatu model yang relatif sederhana merupakan suatu bagian yang
pcnyidik galat (kckcliruan, kesalahan, atau cacat) yang membandingkan arah penting dalam teknik elektro. Salah satu keunggulan modei semacam itu
scbcrrarnya dcngan arah yang diinginkan, suatu penguat yang mcnguatkan adalah karena dapat diterima untuk dianalisis dengan menggunakan metode
sclisilr itu, srratu aktuator yang mcngaktifkan jct pcngcndali, suatu sensor matematika yang telah dikenal dengan baik'
rrnlrrli nrcnl:nlrrkirrr arah scllcnanrya, dan suatu rangkaian umpan-balik yang
Pewakilan rangkaian untuk transistor, seperti pada Gambar 1.19, disebut
rrrcrrrrrrrgk irrkarr pcnrlxrntlitrglrrt yartg rlipcrlukarr.
model fungsional karena perilaku luarnya serupa dengan transistor yang
diwakitinya. Sebagai contoh lainnya, 'gas sempurna' didefinisikan oleh
persamaan matematika PV : NkT merupakafrs"1.P model-fungsional ideal
i .:,:. ; ,1", { If,
Bab l Pendahuluan Bab l Pendahuluan

dari gas sesungguhnya. Sebaliknya, teon kinetik gas memberikan suatu bebas, sehingga mudah berperan dalam penghantaran listrik. Elektron-
model fisik yang memberikan hubungan antara perilaku luar gas dengan elektron dalam unsur isolator, rnisalnya belerang, mengisi penuh kulit
gerakan fisik di dalamnya. luarnya sehingga tidak dapat bebas bergerak. Model atom Bohr ini ternyata
tidak cukup untuk menjelaskan beberapa proses penting mengenai konduksi
listrik dalam bahan semikonduktor.
Proses penyusunan model merupakan suatu bagian yang penting dalarn
kemajuan ilmu dan pengembangan teknologi.seorang ilmuwan mula-mula

tf
mengamati gejala alam dan melakukan sejumlah percobaan yang
direncanakan olehnya secara cermat.
Berdasarkan keterangan yang diperolehnya, ia mengusulkan suatu model
(a) (b) (c)
percobaan untuk satuan fisik yang diselidikinya. Dengan menggunakan
model tersebut ia meramalkan perilakunya dalam berbagai keadaan dan terus
Gambar 1.18 Model rangkaian untuk kumparan kawat pada Gambar melanjutkan penelitiannya dengan model hipotesis tersebut di laboratorium.
t.t4 Suatu hipotesis yang cukup teruji disebut teori. Suatu teori ;zang berulang-
kali diterapkan dalam berbagai keadaan tanpa menimbulkan kontradiksi
Model fisik transistor juga tersedia tetapi lebih rumit dan hanya digunakan disebut hukum. Proses penalaran dari pengamatan spesifik menuju suatu
jika model-model yang sederhananya tidak lagi memadai. hukum disebut induksi. Hal ini penting dalam semua penemuan ilmiah.
Para ilmuwan menggunakan penalaran induktif untuk menetapkan suatu
kebenaran yang baru. Mereka j.rga menggunakan proses deduksi,
6FH ^f penggunaan hukum umum untuk suafu kasus khusus.
Pewakilan transistor dengan suatu model rangkaian memungkinkan
emiter{ffi*o,"*r B{+3 penggunaan hukum rangkaian yang telah dikenal dalam meramalkan perilaku
s2s;sp+,1 ffi{
:1--r5-E -XE transistor yang sebenarnya. Sebagai contoh lain, sebab dari perilaku tak-stabil
dalam suatu sistem kendali proses kimia dapat dikenali sebagai suatu
(a) Benda fisik (b) Lambang diagram (c) liodel rangkaian umpan-balik positif. Pewakilan proses itu dengan model yang sesuai,
mungkin dengan pertolongan suatu komputer analog, dapat menunjukkan
Gambar 1.19 Pewakilan transistor adanya perubahan parameter sistem yang dapat dikendalikan untuk
menghilangkan ketak-stabilan tersebut.
1.8 Proses Penyusunan Model
Model atom yang diusulkan pada tahun 1913 oleh fisikawan Denmark, Niels 1.9 Profesi Teknik Elektro
Bohr, sangat berguna untuk menjelaskan berbagai gejala listrik bahan. Bohr Insinyur Profesional teknik elektro adalah sarjana teknik elektro yang telah
mengemukakan bahwa elektron negatif dalam lintasannya di sekeliling inti menekuni pekerjaan dalam bidang rekayasa teknik elektro dan menjadi
positif memiliki tenaga yang bersesuaian dengan tingkat tenaga tertentu yang anggota Persatuan Insinyur Indonesia (PIf .
bcrhubungan dengan j ari-j ari lintasannya.
Persatuan Insinyur lndonesia adalah organisasi profesi yang menghimpun
Bila scbuah clcktron berpindah dari lintasan dengan tenaga yang lebih tinggi para sarjana teknik dan pertanian di Indonesia. Insinyur Profesional itu
kc linlasan dcngan tcnaga yang lebih rendah, maka suatu kuantum tenaga mendapat pengakuan setelah memperoleh sertifikat profesional berdasarkan
e lcklronragnctik bcrbcntuk foton akan dipancarkan. Bermula dari atom yang kemampuan kerjanya. Kemampuan kerja itu antara lain dinilai berdasarkan
palirrg scrlcrltarta, Itidrttgclt, sclrtta unsur dapat dipandang mempunyai inti pengalaman kerjanya. Sertifrkat profesional itu merupakan surat keterangan
pc.lrrl vrrnp. rncngantlrrng protorr dan ncutron, dikclilingi olch elektron ringan jaminan mutu dari Persatuan Insinyur Indonesia yang menerbitkan sertifikat
ylrng lcrsusrrrr rLrlnrrr scrlcrctan lintasatr atau kulit atom sccara sistematik. tersebut. Penilaian itu antara lain didasarkan atas dasar pengetahuan profesi
Korrtlrrktrvittrs suilllt lttgitttt scpcrli tcttthltga dapat diiclaskan dengan yang dibuktikan dengan ijasah kesarjanaannya, pengalaman profesi yang
rrrcnlirrlulilrrr lxrlrwrr sr:lrrurlr clcltlnllt lxrtla ktrlit ltrar rnodcl atomnya relatif
Bab l Pendahuluan tsab 1 Pendahuluan

dibuktikan dengan rekam jejak pengalarnan sesuai I{ukumJrukum dasar rangkaian dan metode analisis rangkaiau diberikan dan
dengan profesinya sekurang-kurangnya tiga tahun. diikuti dengan penerapannya untuk rangkaian arus bolah-balik. Pada bagian
Sertifikasi adalah proses penilaian untuk ini dibahas juga mengenai gejala sentara dengan memperkenalkan sistem
mendapatkan pengakuan terhadap klasifikasi dan orde satu dan orde dua dalam analisis kawasan wakfo. Bagian ini diakhiri
kualifikasi atas kompetensi dan kemampuan usaha clengan pembahasan tentang daya dalam rangkaian arus bolak-balik.
di bidang jasa yang berbcntuk usaha orang Rangkaian listrik merupakan pokok bahasan pertama karena merupakan
perseorangan atau badan usaha; atau proses landasan bagi semua cabang teknik elektro, merupakan 'bahasa' teknik
penilaian kompetensi dan kemampuan profesi elektro.
ketrampilan kerja dan keahlian kerja seseorang di Dalam kedua rnembahas tentang elcktronika, dengan diawali oleh
bidang jasa menurut disiplin keilmuan dan pembahasan tentang elektronika ruang hampa dan elektronik zat padat. Bab
Gambar 1.20 Logo
ketrampilan tertentu dan keahlian tertentu.
PII ielanjutnya membahas tentang model komponen elektronika yang disusul
Sertifikasi profesi itu merupakan upaya dengan penguat elektronika. Dalam bagian ini.juga diperkenalkan tentang
pembakuan mutu tenaga ahli dengan keahlian dan ketrampilan di bidang rekayasa sisiem. Berbagai alat elektronika juga diberikan dalam baginn ini
kompetensi profesinya sehingga mampu bersaing secara global (nasional dan diakhiri dengan perkenalpn tentang elektronika daya.
maupun internasional). Sistem logika merupakan bagian yang memperkenalkan tentang dasar-dasar
Insinyur Profesional Indonesia tidak hanya diakui dalam negeri saja, tetapi rangkaianlogika digital. Bagian ini mernbahas tentang komponen dan sistem
juga diakui di negara-negara di lingkungan ASEAN dan APEC, sehingga komputer digital.
terbuka lapangan kerja bagi para insinyur profesional Indonesia di negara- Bagian keempat memperkenalkan sistem tenaga listrik dan dalam bagian ini
negara tersebut. diperkenalkan prinsip-prin$^lp yang mendukung sistem tenaga listrik itu.
Piinsipelektromagnet, transformator, prinsip elektromekanilg dan unjuk kerja
mesin berputar diberikan dalam bagian ini..
1.10 Susunan Buku Ini
Dalam bagian terakhir, sistem, penekanannya dititikberatkan pada gabungan
Buku ini disusun sedemikian hingga menghantarkan mahasiswa untuk
rangkaian dan alat yang saling bekerjasama untuk suatu penggunaan tertentu.
menguasai dasar-dasar teknik elektro sehingga mempunyai kemampuan
untuk menerapkan pengetahuan tentang matematika, sains, dan ilmu rekayasa
ni iini hubungan antar alat lebih penting ketimbang rincian kerja alat.
Dengan menggunakan hukum-hukum rangkaian, karakteristik alat yang
dan mulai dapat memahami penerapan dan penyelesaian masalah-masalah
dikeiahui, dan kiat-kiat khusus, perilaku sistem yang rumit dapat diramalkan,
rekayasa khususnya di bidang tcknik elektro.
dan bila perlu diubah. Dalam bagian ini diperkenalkan sistem instrumentasi,
Buku ini juga mengajak mahasiswa untuk memahami sejarah perkembangan sistem kendali otomatis, dan sistem komunikasi. Sistem komunikasi meliputi
dalam teknik elektro, khususnya yang terkait dengan keadaan di Indonesia, komunikasi analog dan digital, dan diakhiri dengan perkenalan tentang sistem
dan aturan-aturan yang akan ditemuinya nanti setelah lulus dalam profesinya antena dan satelit.
sebagai sarjana teknik elektro.
Buku ini diakhiri dengan pembahasan tentang keselamatan dan kesehatan
Susunan buku ini mencerminkan tekanan pada rangkaian, alat, dan sistem. kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan pokok bahasan yang luas
Dalam bagian pertama, rangkaian listrik, dirancang untuk mengembangkan darr treragam. Dalam bagian terakhir buku ini hanyalah merupakan
prinsip-prinsip dasar dan kiat-kiat penting yang diperlukan untuk pengenalan tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja itu
Incnrmalkan pcrilaku berbagai jenis rangkaian listrik. Dalam pembahasannya khrirrsnyu yang berhubungan dengan listrik dan peralatan listrik serla
jrrgir rncliputi rangkaian-rangkaian lain yang terdiri dari unsur-unsur penggunaan komputer dengan baik dan benar.
rrrcklnika, panas, dan hidrolika. Rangkaian listrik dimulai dengan
Buku ini juga dilengkapi dengan lampiran yang memuat daftar Satuan Sistem
nrcrrrlcljnisiktrn 1'xu'atttctcr-pitratnctcr rangkaian dan satuannya. Selanjutnya,
rlrrlclrrrisiklrrr rLrrr rlihirhrrs tiga ttnsur rangkaian listrik - resistor, induktor, dan
Intemasional, konstan fisika, dan huruf Yunani. Dalam lampiran juga
disertakan pembahasan tentang baterai sebagai salah satu sumber tenaga
k;rpirsrlor lllrrrlikrrrrrr yiulll nlcnllurttlrrrtg unsur-unslll- tcrscbut umumnya
Irrreirr, rrrcshrprrrt lrk;rtt rltlltltrts ittl.itt lte:hct'ltplt tlnstlr yang tak lincar.
listrik, sandi warna yang dipakai dalam teknik elektro, determinan dan aturan
Cramer untuk menyelesaikan persamaan serentak dengan tiga variabel yang
tidak diketahui, bilangan kompleks, dan sistem bilangan.
Bab l Pendahuluan t Bab 1 Fendahuluan

Meskipun buku ini terutama berhubungan dengan gejala listrik, banyak l.l4 Sebutkan alat pengubah tenaga yaug mengubah dari satu jenis ke
prinsip, kiat, dan pendekatan yang dibahas itu berlaku juga untuk bidang jenis pasangannya yang lain selain yang telah disebutkan dalam buku
rekayasa yang lain. lnr.
Pemanfaatan Internet sebagai sumber pengetahuan dan informasi merupakan 1.15 Betulkah listrik itu merupakan bentuk tenaga? Jelaskan.
bagian yang tak terpisahkan dalam kegiatan pembelajaran. situs-situs web 1.l6 Apa beda antara gaya dengan rnedan?
yang diberikan sebagai acuan dalam buku ini dapat dipakai sebagai titik awal t.t7 Faktor apa yang menyebabkan adanya perbedaan antara parameter
untuk menjelajah lebih dalam ke dunia teknik elektro. Banyak situs yang terpusat dan parameter tersebar?
menyediakan tutorial yang dapat dipakai sebagai bahan tambahan
pembelajaran.
1.18 Uraikan definisi suatu sistem, dan berilah contoh suatu sistem sesuai
dengan definisi itu.
1.19 Mengapa model sangat diperlukan dalam dunia iimu?
Soal-SoaI
1.20 Uraikan proses pen)rusunan model. '
1.1 Kunjungi situs web IEEE, dan tulislah semua judul transaksi yang
diterbitkannya.
I.2 Sebutkan alasan-alasan mengapa teknik tenaga liskik tidak akan
ketinggalan ju*an.
1.3 Berilah beberapa contoh penggunaan frekuensi nol, frekuensi rendah,
dan frekuensi tinggi.
1.4 Uraikan inovasi dalam teknik elektro yang terjadi saat ini.
1.5 Mengapa rangkaian listrik sangat penting dalam pemahaman ilmu
teknik elektro?
t.6 Uraikan apa sumbangan tokoh-tokoh berikut dalam ilmu teknik
eiektro: Gilbert, Von Guericke, Gray, Du Fay, Franklin, Volta,
Galvani, Orsted, Ampdre, Faraday, dan Morse?
1.7 Apa yang membedakan antara listrik statik dan listrik dinamik?
1.8 Jelaskan pelistrikan dengan gesekan dengan menggunakan teori
modem tentang sifat listrik benda. Apa beda teori tcrsebut dengan
yang diusulkan oleh Du FaY?
1.9 Mengapa lebih sulit untuk menjawab pertanyaan 'apakah listrik itu,'
ketimbang pertanyaan 'apakah tembaga itu'? Pertanyaan mana yang
lebih mendasar?
1.10 Selidikilah dari buku-buku lain, partikel apa saja - di samping yang
diuraikan dalam buku ini - yang terdapat dalam atom
l.l I Buktikan bahwa partikel seperti elektron memang benar-benar ada.
Bagaimanakah sifat-sifat elektron?
l.l2 Sclidiki kcbcnaran pcrnyataan 'setiap benda lebih banyak terdiri dari
ruang kosong'.
I .ll Scbrrlkan bcrbag:ri bcntuk tcnaga yang discbut dalam teks. Buatlah
tllliurtcttitglt ittt dltlltttr bcntuk bcrpasang-pasangan.
Bab 2 Besaran dan Unsur*tlnsur
Rangk*ian Listrik

angkaian listrik adalah modei matematika sempurna untuk rangkaian


fisik. Unsur-unsur rangkaian juga merupakan model. matematika
sempuma untuk unsur-unsur rangkaian fisik. Sebelum mempelajari
rangkaian listrik, pertama-tama harus didefinisikan besaran yang
berhubungan dengan hal yang akan ditinlau dan disepakati untuk
menggunakan bakuan satuan, lambang dan singkatan untuk besaran-besaran
tersebut. Bahasan bab ini kebanyakan merupakan tinjauan ulang mengenai
fisika dasar, tetapi memerlukan perhatian yang besar karena menyangkut
'bahasa' yang akan digunakan dalam teknik listrik.
Dengan 'bahasa' itu dapat diuraikan bagaimana cara menyajikan buah
pikiran, membentuk konsep, dan menyatakan kesimpulan. Variabel-variabel
listrik - tegangan dan arus - perlu diketahui
baik secara matematika maupun menurut
perasaan.
Di samping itu, juga harus dikenal unsur-
unsur rangkaian - resistansi, induktansi, dan
kapasitansi - beserta satuan, lambang, dan
singkatan yang berhubungan dengan unsur-
unsur tersebut. Selanjutnya, harus pula
diketahui bagaimana cara menjabarkan
konsep rangkaian listrik itu sampai ke
Gambar 2.1 Lord Kelvin awalnya yang paling sederhana.
en.wikipedia.org Setelah hal tersebut di atas dikenal, nantinya
akan dapat diselidiki hubungan antara tegangan dan arus dalam unsur
rangkaian tersebut. Agar pola dan cara kerja alat penerima radio, alat
pengendali tegangan otomatis, dan sebagainya diketahui, harus dikenal
hubungan antara tegangan dan arus dalam rangkaiannya pada setiap saat di
masing-masing unsurnya.
Lord Kelvin (1824-1907) pernah mengatakan bahwa:
'Bila Anda dapat mengukur apa yang Anda bicarakan dan
menyatakannya dalam bilangan, Anda tahu tentang hal itu; bila Anda
tidak dapat menyatakannya dalam bilangan, pengetahuan Anda hanya
sedikit dan tidak memuaskan; mungkin itu adalah awal dari
pengetahuan tetapi belum mencapai tingkat ilmt (science).'
Bab 2 Besatan dan lJnsur-unsur Rangkaian Lisrik liah 2 Besaran dan Unsur-unsuf Rangkaian Listrik

Oleh karena itu sebelum kita dapat mengukur sesuatu, perlu didefinisikan berikut ini diberikan ketentuannya yang berlaku saat ini:
dimensi dan disediakan satuan baku atau acuan dalam besaran yang dapat a. Satuan panjang dalam meter (m). Panjang itu sama dengan lintasan yang
dinyatakan dalam bilangan.
ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1 ., , detik.
Dimensi mendefinisikan karakteristik fisik, misalnya panjang, massa, waktu, 299 792 458
muatan, arus listrik adalah dimensi. Satuan merupakan bakuan atau acuan
b. Satuan massa daiam kilogram (kg). Berat itu sama dengan berat kilograrn
yang dapat menyatakan dimensi dalam bilangan. Jadi, meter adalah satuan
baku yang berupa massa platina-iridium yang disimpan di Sdwes,
panjang untuk menyatakan panjang dan detik adalah satuan untukmenyatakan
Perancis.
waktu.
c. Satuan waktu dalam detik (second - s) sama dengan yang diperlukan
Perlu juga diperhatikan perjanjian penulisan besaran yang dipergunakan
9 182 631 770 periode radiasi yang bersesuaian dengan transisi antara dua
dalam buku ini. Huruf miring (itolic) menyatakan suatu variabel, huruf
tingkat hyperfine keadaan sesium-133. Detik itu sebelumnya didefinisikan
kapital (huruf besar) menyatakan suatu nilai yang tetap tidak tergantung pada 1
*utt dan huruf kecil merupakan fungsi waktu. Huruf tebal (bold) sebagai bagian rata-rata hari berdasarkan matahari. Kecepatan
86 400
menyatakan vektor. Huruf biasa, kapital atau huruf kecil, digunakan untuk
menyatakan dimensi, satuan, atau awalan satuan. putaran bumi secara bertahap menurun, sedangkan transisi atom (ce-133)
Setelah menyelesaikan bab ini, pembaca diharapkan dapat: lebih konstan sehingga saat ini acuan itu yang dipilih. Selisih antara kedua
. mengetahui tujuh satuan dasar Sistem Internasional; bakuan itu kira-kira satu detik per tahun.
. mengenal awalan-awalan satuan dalam Sistem Internasional; d. Satuan arus listrik dalam ampere (A) adalah yang mengalir dalam dua
. menurunkan besaran-besaran listrik dan magnet dari besaran-besaran kawat sejajar dengan panjang tidak terhingga dalam ruang hampa yang
fisika dasar; terpisah iejauh ruto *.t"iaan menghasilkan gaya sebesar 2 x lA7 newton
. melakukan pengujian dengan analisis dimensi; per meter.
. rnengenal sumber-sumber dalam rangkaian listrik: sumber sempuma e. Satuan suhu dalam kelvin (K). Suhu ini sama dengan--1- titik tripel
dan sumber tak bebas; 273,16
o mengenal unsul'-unsur rangkaian: resistansi, induktansi, dan air (atau titik tripel air sama dengan 273,16 K). Satuan kelvin ini
kapasitansi. mempunyai rentang yang sama dengan rentang suhu dalam derajat Celsius
('C), artinya OoC sama dengan -273,16 K dan 10'C: -263,16K.
2.1 Satuan Sistem Internasional f. Mole (mol) adalah satuan untuk banyaknya substansi yang terkandung
Dalam ilmu dan teknologi, setiap gejala fisik dalam suatu sistem yang mengandung banyaknya unsur zat yang sama
hams dapat diuraikan sccara kuantitatif banyak dengan banyaknya atom yang terkandung dalam 0,012 kilogram
dcngan satuan yang sama untuk sctiap orang. karbon-l2. Dalam penggunaannya unsur zat ifi dapat berupa atom,
Untuk itu diperlukan suatu himpunan satuan molekul, ion, elektron, atau partikel lain harus dinyatakan secara jelas.
baku yang seragam dan dapat ditiru di mana g. Satuan kuat cahaya dalam kandela (candela - cd) sama dengan kuat
pun di dunia ini. Sistem satuan yang cahaya yang dipancarkan pada arah tertentu dari seuatu sumbe.r yang
digunakan dalam hal ini adalah Sistem memancarkan radiasi *orokhro-utik dengan frekuensi 540 x l}tz hertz
Internasional (Systime International dan mempunyai intensiatas radiasi pada arah tersebut sebesar watt
d'Unil6s) yang lazim disingkat sebagai SI. S
Konferensi Internasional Mengenai Berat per steradian.
dan Ukuran yang kesebelas pada tahun 1960 Kilogram merupakan satu-satunya satuan yang masih didefinisikan
(,inrrtltut' 2.2 l(ikrgrrtttt
tclah mcnctapkan t rj,rh satuan dasar: berdasarkan objek fisik, berbeda dengan bakuan satuan yang lain yang
pirnjtng, rnassa, waktu, ams listrik, suhu, didasarkan atas konstanta fisika.
lrnkrr t'rrttg rlisitttprtlt tli lrirnyrrkrtya sttbstattsi, dan kuat cahaya.Pada
St\t' t't't. Itt t tttttir
\\'\\ !\ xlllrl/llll'llr'l I (llll
konli'rcrrsi-konlcrcttsi sclanjutnya, definisi
rrrrlrrk slrlrurrr-srtlttiut itu discmpurnakan dan
Bab 2 Besaran dan {Jnsur-unsur Rangkaian Listrik Bah ? Bs:saran dan Unsur-unsut Rangkaian Listrik

Di samping itu masih ada sejumlah satuan lain yang merupakan satuan- Besaran-besaran yang akan banyak dijumpai dalam teknik listrik adalah arus,
safuan yang diturunkan dari ketujuh satuan dasar tersebut. Daftar satuan tegangan, dan daya. Kecuali arus, tegangan dan daya merupakan besaran
Sistem Intemasional yang lebih lengkap diberikan pada Larnpiran A. yang diturunkan. Besaran-besaran tersebut dan besaran-besaran lain yang
terkait akan dibahas dalam bagian berikut ini.
Daftar 2.1 Awalan satuan
Kelinatan AwaIan Lambans
2.2 Besaran dalam Teknik Listrik
Seluruh teori listrik sebenamya dapat diungkapkan dalam besaran-besaran
lo24 Yota S,totta) Y dasar saja, massa dan arus serta kedudukannya dalam ruang dan waktu,
102r zeta (zetta) Z tetapi hal itu akan mengundang kesulitan.
1018 eksa (exa) E Untuk mengatasi hal tersebut akan diperkenalkan sejumlah konsep abstrak
l015 peta P seperti daya, tenaga, tegangan, resistansi, i4duktansi, dan kapasitansi.
rotz tera T Masing-masing konsep itu dapat diuraikan dalam istilah yang lebih sederhana
10e giga G
atau menurut hubungannya dengan safuan dasar. Sebagai contoh,
kecepatan,ar, didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh sebuah benda dibagi
106 mega M dengan waktu tempuhnya. Jadi kecepatan merupakan besaran yang lebih
103 kilo k rumit daripada panjang dan waktu yang membentuknya. Demikian pula
102 hekto (hecto) h percepatan,a, didefinisikan sebagai selisih kecepatan dibagi dengan selang
10 deka (deca)
waktu pengamatan. Pemyataan tersebut tebih rumit lagi dan definisinya dua
da
langkah lebih jauh daripada konsep satuan dasarnya, tetapi dalam
10-r desi (deci) d penggunaannya memudahkan penjelasan perilaku sistem fisiknya.
l0-2 senti (centi) c
Dalam mempelajari perilaku benda pejal di alam, diamati bagaimana
10-3 mili (milli) m kecepatannya berubah; yaitu bagaimana benda tersebut mengalami
10-6 mikro (micro) p percepatan. Bila sebuah bola dijatuhkan, percepatannya dapat dihitung dari
10-e nano n persamaan yang mengandung massa bola dan massa bumi serta jarak antara
kedua massa tersebut.
10-r2 piko @ico) p
Demikian pula halnya dengan dua elektron yang diletakkan berdekatan dalam
10-r5 femto f ruang bebas akan mengalami percepatan saling menjauhi dengan perubahan
10-r8 ato (atto) a kecepatan yang dapat diramalkan dari besar muatan dan letak pusat massa
I 0-2t zepto Z kedua elekhon tersebut. Akan sangat panjang-lebar untuk menguraikannya
lo-24 vokto fuocto\ secara rinci alasan guna mendapatkan ungkapan pernyataan percepatan massa
v
itu seluruhnya dengan massa dan muatan dalam sistem tersebut. Akan lebih
mudah bila diciptakan suatu sebab dan menamainya sebagai gaya.
Empat dari tujuh satuan dasar tersebut - meter, kilogram, detik, dan ampere
- Selanjutnya dikatakan bahwa percepatan adalah akibat gaya yang bekerja
adalah satuan-satuan yang penting dalam kajian teknik elektro dan akan pada suatu massa. Untuk menjelaskan pengertian tersebut perlu diberikan
ditinjau lebih lanjut. Tiga yang lain, kelvin, mol, dan kandela, jarang dipakai hubungan kuantitatifuya, atan definisinya, sebagai
dalam bahasan buku ini dan tidak diulas lebih lanjut.
Pada umumnya rentang cakupan suatu satuan dapat sangat luas. Unhlk , _d(mu)
r- dt
mempermudah pemakaiannya, digunakan awalan satuan yang menunjukkan
kelipatan satuan. Misalnya, dalam panjang dikenal milimeter yang dengan m adalah massa benda dan z kecepatannya. Bila massanya konstan,
^satuan
artinya seperseribu meter atau 10-3 meter, kilogram dalam satuan massa maka definisi gaya di atas menjadi
berarti seribu gram dan sebagainya. Daftar 2.1 memberikan awalan satuan
menurut SI.
Bab 2 Besaran dan IJnsur-unsur Rangkaian Listrik Bab 2 Eesaran dan Unsur-unsur

du
f =*A:*o (2.r) tidak peduli apakah berasal dari ,=^lzgi, atau
"=:;,
ataukah

Jadi, gaya sama dengan massa kali percepatan. Persamaan ini dikenal sebagai u = a dt + Uo adalah LT-r. Dimensi untuk gaya dinyatakan sebagai MLT-2.
[
Persamaan Newton yang mendefinisikan gaya sebagai suafu besaran abstrak
Pengujian dimensi didasarkan atas kenyataan bahwa suatu persamaan analitis
yang menghasilkan suatu percepatan yang dapat diamati. Jika gaya penyebab
harus mempunyai dimensi yang homogen. Setiap suku dalam persamaan itu
suatu percepatan diketahui, misalnya dalam hal ini adalah dua massa yang
harus mempunyai dimensi yang sama. Jika suatu persamaan telah diturunkan
saling tarik-menarik, maka percepatannya dapat dihitung; demikian pula
untuk kecepatan, setiap sukunya harus mempunyai dimensi LT-t. Jika tidah
gayanya jika dipergunakan Persamaan (2.1). Sebagai contoh, gaya tarik-
pasti telah terjadi kesalahan dalam persamaan tersebut.
menarik yang bekerj apada dua massa, m1 dann2, diberikan oleh

-f :Kry
r
(2.2), Contoh 2.1
Untuk suatu sistem mekanika yang menghasilkan persamaan gaya telah
dengan K adalah konstanta pembanding dan r adalah jarak pisah kedua massa
diturunkan menjadi
tersebut. Demikian pula untuk gaya tolak-menolak antara dua muatan sejenis
menurut Hukum Coulomb diberikan oleh
f =Y++
zdt Du+ Kludt
r
f :kry (2.3)
dengan u adalah kecepatan dal1m r'S-r, M adalah massa, dan K adalah
konitanta pegas dalam m'N-r. Bagaimana dengan satuan untuk D?
dengan k adalah konstanta pembanding dan Q
Periksalah apakah persamaan di atas telah memenuhi syarat mentrut
menyatakan muatan.
dimensinya.
Dalam SI, satuan untuk gaya adalah
Jawab
kilogram'meter per detik pangkat dua dan
disebut newton (N). Satuan newton diambil Karena ruas kiri persamaan itu adalah gaya dengan dimensi MLT-2,
dari nama ilmuwan, ahli astronomi, dan ahli maka setiap suku pada ruas kanannya juga harus mempunyai dimensi
yang sama. Oleh karena itu, untuk suku yang mengandung D,
matematika Inggris, Sir Isaac NeMon (1642-
1727). Newton telah menetapkan hukurr MLr2 =[D]LT_I
gravitasi universal, sifat gelombang untuk
atau
cahaya, dan berbagai penemuan yang
lain.Dalam perhitungan rekayasa tcknik
sering dijumpai kesalahan dalam tDl=Y#=Mr-r
LT-'
menyelesaikan perhitungan. Salah satu cara
Gambar 2.3 Newton untuk menghindari kesalahan tersebut adalah dan satuan D dalam SI adalah kilogram per detik atau kg's-r.
www.hao.ucar.edu
dengan melakukan suatu pengujian Dimensi suku pertama ruas kanan adalah
berdasarkan suatu pendekatan yang dikenal sebagai analisis dimensi. Dalam LT-'
menyatakan dimensi, huruf M merupakan dimensi massa, L untuk dimensi M' = MLT*2
panjang, T untuk dimensi waktu, dan Q untuk dimensi muatan listrik. T
Dimensi-dimensi itu dapat diperoleh dari setiap persamaan yang
melibatkan variabel, mengabaikan besaran tanpa dimensi seperti bilangan yang benar merupakan dimensi gaya. Tampak bahwa tidak ada
murni dan tanda-tanda turunan dan integral. Dimensi kecepatan selalu sama, konfirmasi mengenai keabsahan faktor Yr, dan harus diuji dengan cara
lain.
satuan K adalah m.N-r, sehingga dimensi suku terakhir ruas kanan itu
adalah
Bab 2Besaran dan IJnsur-unsut Rangkaian Listrik I Bab 2 Besaran dan IJnsur-unsur Rangkaian Listrik

t Daya mengukur kecepatan perubahan tenaga yang dipergunakan, yaitu


.LT-l .T = M-ILT z *Mr.if-z banyaknya kerja yang dilalarkan dalam satu satuan waktu" Dalam SI
=
MLT_' dinyatakan sebagai joule per detik dengan dimensi ML2T-3, dan dinamakan
Ternyata dimensi tersebut bukan dimensi gaya dan, oleh karena itu, watt (W). Pada umumnya, kesan mengenai daya tersebut lebih mendalam
suku terakhir tersebut tidak benar. (Perubahan apa yang harus dalam kehidupan sehari-hari karena bola lampu listrik, kompor listrik, motor
dilakukan untuk membetulkannya?) listrik, dan berbagai peralatan lain yang menggunakan tenaga listrik
Dengan bantuan definisi gaya, selanjutnya umurnnya dinyatakan dalam ukuran penyerapan dayanya atau keluarannya
dapat dirumuskan konsep kerja dan tenaga. dalam satuan watt.
Misalkan, suafi gayafbekerja pada sebuah Nama satuan daya itu diberikan untuk menghormati James Watt (1736-1819),
benda dan benda itu bergerak sejauh d ahli rekayasa teknik Skotlandia yang pertama kali membuat mesin uap
searah dengan arah gayanya. Maka kerja praktis dan memicu Revolusi Industri.Integral arus terhadap waktu adalah
sebesar w : -fd dikatakan bekerja pada muatan listrik, suatu konsep yang sangat berguna dalam menyatakan gejala-
bcnda tersebut. Jadi, ada tcnaga yang gejala fisik. Muatan dikatakan 'konservatif karena muatan itu tidak dapat
menimbulkan kerja. diciptakan maupun dimusnahkan. Muatan dikatakan terkuantisasikan
Tenaga dapat mempunyai bentuk yang karena muatan sebuah elektron merupakan ukuran muatan terkecil di alam.
beraneka ragam: kecepatan suatu massa, Memrut SI, muatan adalah satuan yang diturunkan dan disebut coulomb (C)
penekanan pegas (kerja mclawan gaya- yang sama dengan ampere'detik. Muatan sebuah elekhon adalah sebesar
gaya molekul dalam logam), pengangkatan 0}602 aC 1: O,t6O2 x 10-18 coulomb). Nama satuan itu dipilih untuk
Gambar 2.4 Joule beban (pemisahan massa bumi yang menghormati Charles Agustin de Coulomb, ilmuwan, penemu, dan ahli
wu.w.marcdatabase.com menarik massa benda yang diangkat itu), rekayasa teknik militer Perancis yang merupakan pelopor dalam hal gesekan,
panas (tenaga kinetik molekul-molekul lishik dan magnet.
yang bergerak), radiasi elektromagnet, dan yang paling hebat adalah massa
itu sendiri E : mc' (prinsip tenaga atom). Salah satu sifat tenaga yang
a

menarik adalah bahwa tenaga dapat diubah dari bentuk yang satu ke bentuli
tv
q=2Y1o-aC
lainnya.
Konsep tenaga ini sangat penting karena Q.=3xlO{C<+
'2m
salah satu hukum alam dasar dapat secara (a)

sederhana dinyatakan dengan


menggunakan konsep tenaga. Sangat sukar tv
merumuskan hukum pertama g=2x'to'tc
termodinamika, yang menyatakan bahwa
tenaga keseluruhan dalam suatu sistem Q!=3xl0-6c
2m
tertutup adalah konstan, tanPa
Q2= -5 x'l O-6 C
menggunakan konsep tenaga.
Satuan tenaga adalah newton-meter
dengan dimensi ML2T-2 yang menurut SI
disebut joule (J). Nama satuan itu
mengikuti nama fisikawan Inggris, James Gambar 2.5 Watt
www.uiowa.edu
Prescott Joule (1818-1889), yang ikut
menemukan hukum kekekalan tenaga dan membantu menetapkan bahwa
panas merupakan salah satu bentuk tenaga. (b)

Gambar 2.6 Gambar untuk ContohZ.Z


Bab 2 Besaran dan lJnsur-unsur Rangkaian Listrik I Batr 2 Besaran danrUnsur-ulrsut Rangkaian Listrik

Contoh2.2 ds (2.4)
dt
Tentukan Eaya yang ditimbulkan oleh suatu muatan sebesar Qr : 3 ltC
pada muatan q :2 VC bila kedua muatan itu dipisahkan sejauh 2 m dalam Secara umum, muatan positif maupun negatif dapat melewati luas
ruang bebas seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.6a. Konstanta penampang itu dalam dua arah. Arus adalah kecepatan perubahan aliran
pembanding fr untuk ruang bebas dalam SI adalah 9 x 10e. Jika muatanpositif bersih (netto), yang merupakan besaran skalar. Perjanjian
mengenai arah arus itu mengikuti keputusan yang diambil oleh Benjamin
ditambahkan suatu muatan Qz: -5 pC ke sistem itu sejauh 1 m di bawah
Franklin di tahun 1752. Keputusan Franklin itu dibuat sebelum listrik dikenal
q seperti pada Gambar 2.6b, hitunglah gaya yang dirasakan oleh q.
ada hubungannya dengan elektron, dan sebelum elektron dan sifat muatan
Jawab listrik diketairui. Sebenarnya elektron yang mengalir dari kutub negatif ke
Sistem koordinat segi empat seperti yang ditunjukkan pada gambar itu kutub positif, yang berlawanan dengan perjanjian yang telah ditetapkan oleh
memberikan kedudukan muatan-muatan dan arah gayanya. Gaya pada Franklin. Dalam penghantar loganq misalnya dalam kawat tembaga, ams
QlanE bekerja terhadap q adalah pada arah sumbu x positif dan menurut sepenuhnya merupakan gerakan elektron bebqs dalam kawat itu. Karena
Persamaan (2.3) diberikan oleh clektron bermuatan negatif, muatan itu bergerak pada arah yang berlawanan
dengan arah arus yang ditetapkan. Pada Gambar 23 arus positif sepanjang
Fr:kry kawat penghantar itu adalah ke kanan dan nilai numerik i positif jika aliran
\ elektron dari kanan ke kiri dan bernilai negatifjika aliran elektron dari kiri ke
:9 3xl0{ x2xl0-6 kanan.
x lOe =1,35x10-2 N
22 Bila dalam suatu hal khusus, misalnya dalam cairan atau gas, muatan positif
Dengan menambahkan Qz seperti yang diberikan oleh Gambar 2.5b dapat bergerak ke kanan dan muatan negatif bergerak ke kiri sehingga
menambah sumbangan gayapada q dengan arah y negatif karena Q2 dan q pengaruh bersih pada kedua peristiwa itu adalah muatan positif yang
berlawanan tandanya. Besar gaya itu adalah bergerak ke kanan. Arus yang mengalir ke kanan adalah
D ,-Qzcl
ttr:E . dq*
r
dq-
(2.s)
z
'- dt'
--a-
dt
:9xlOe 5x10{ x2x70-6 :9x10-2 N Dalam larutan elektrolit misalnya, semua ion positif bergerak ke kanan dan
f semua elektron dan ion negatif ke kiri, menyebabkan arus mengalir ke kanan.
Gabungan vektor F1 dan F2 memberikan gaya keseluruhan yang bekerja Satuan arus menurut SI adalah ampere yang merupakan salah satu satuan
pada q sebagai dasar, sama dengan coulomb per detik dengan dimensi T-'Q.

F,2 + F]
=@=9,lxlo-2N
Gaya itu mengarah ke bawah dengan sudut sebesar
Gambar 2.7 Arah arus berdasarkan acuan yang ditetapkan

O=t^-'? Nama satuan arus listrik itu dipilih untuk menghormati Andr6 Marie Ampdre
gxlo-2- (1775-1836) yang menemukan hubungan antara arus listrik dan induksi
=tan-r =Bl.47o magnet.
1,35 x 10-'
Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai dua macam arus listrik, arus
Konsep arus listrik lebih sederhana ketimbang konsep gaya atau tenaga. Arus bolak-balik (ac - alternating current) dan arus searah (dc - direct current),
listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang melewati suatu luas yang ditunjukkan sebagai fungsi waktu dalam Garnbar 2.8. Arus bolak-
penampang tertentu per satuan waktu balik, seperti pada Gambar 2.8a, merupakan arus listrik yang dapat dijumpai
Bab 2 Besaran dan IJnsur-unsur Rangkaian Listrik
T Rab 2 Besaran dan lJnsur-unsur R.angkaian Listrik

di setiap rumah tangga yang dibangkitkan oleh PLN. Bentuk arus bolak-balik l.Jntuk mengetahui berapa besarnya tenaga tersebut digunakan konsep
itu tidak selalu berbentuk sinusoida, dapat berbentuk segi tiga atau segi tcgangan atau potensial yang didefinisikan sebagai tenaga yang diperlukan
empat, atau bentuk lainnya. Arus bolak-balik itu digunakan unhrk satu satuan muatan untuk bergerak dari suatu titik ke titik lain karena
menghidupkan lampu listrik, setrika, mesin cuci, dan lainJain. Dalam arus pcngaruh gaya listrik. Dengan kata lain, tegangan adalah kerja per satuan
bolak-balik, mula-mula muatan mengalir dalam suatu arah dan kemudian muatan. Lambang yang dipergunakan untuk menyatakan tegangan adalah v
berbalik ke arah yang lain untuk selanjutnya mengulangi daur tersebut dalam atau e. (Pada umumnya dipergunakan v untuk menyatakan tegangan suatu
periode tertentu. Baterai untuk lampu senter dan aki yang digunakan pada bcban atau bagian yang menerima dan mempergunakan tenaga listrik dan e
kendaraan bermotor merupakan sumber-sumber arus searah, seperti yang untuk sumber tenaga listrik. Tetapi perbedaan tersebut tidak terlalu
ditunjukkan oleh Gambar 2.8b. dipersoalkan dalam buku ini.) Jadi
Dalam arus searah, aliran muatan hanya mengalir ke satu arah saja untuk dw
sepanjang rvaktu pengamatan. Bentuk arus searah tidak harus berupa garis ,=A (2.6)
linear konstan, tetapi dapat mempunyai bentuk yang lain. Bentuk-bentuk arus
yang lain itu ditunjukkan pada Gambar 2.9. dcngan w menyatakan tenaga yang diperoleh muatan q bila muatan ifu
hcrgerak antara dua titik dengan beda potensial sebesar v. Satuan potensial
rncnurut SI adalah joule per coulomb dengan tlimensi ML2T-2q*r yang
l,
ampere I
disebut vott (V). Nama satuan volt dipakai untuk menghormati Alessandro
L Volta (1745 -1827), ahli fisika Italia yang menemukan baterai listrik.

Gambar 2.8 Bentuk gelombang arus bolak-balik dan arus searah Gclmbatrg scgi tiga bol.k-batik Gelombmg rcgi cmpd botaL-b.lik
i

Konsep aliran arus itu, seperti yang telah diuraikan sebelumnya, dapat
dirasakan berhubungan erat dengan aliran massa dalam zat alir pada sistem
hidrolika dan kecepatan dalam mekanika.
Seperti halnya dengan muatan listrik, arus listrik juga menimbulkan gaya. Celmbarg scgi tig. seaEh Gelombug rcgi cmpat rcanh

Gaya yang dihasilkan oleh arus-arus listrik dikatakan sebagai gaya magnet Gambar 2.9 Bentuk gelombang arus yang lain
dan mempunyai sifat yang serupa dengan batang magnet permanen.
Jika ada arus listrik yang mengalir maka harus ada kerja. Elektron
Jika suatu kerja dikenakan ke satu satuan muatan, maka tenaga potensialnya
mempunyai massa dan harus diberi tenaga agar dapat bergerak. Di samping
akan naik dari a ke b, mengakibatkan suatu tegangan naik dengan aruh dari a
itu, pada saat arus listrik mengalir dalam suatu penghantar, elektron itu terus-
ke 6. Sebaliknya tegangan jatuh terjadi dengan arah dari b ke a. Selisih
menerus mengalami tumbukan dengan molekul logam sehingga terpental ke
tegangan yang berhubungan dengan sumber tenaga listrik (konversi tenaga,
arah yang tidak semestinya. Jadi, diperlukan kerja untuk membetulkan arah
misalnya seperti dalam baterai yang mengubah tenaga kimia menjadi tenaga
tersebut. Dengan demikian, untuk mengalirkan sejumlah arus perlu diketahui
listrik) disebut gaya gerak listrik - ggl.
berapa tenaga yang diberikan agar muatan dapat bergerak dari suatu
kedudukan ke kedudukan lainnya. Konsep tegangan ini analog dengan gaya dalam sistem mekanika, tekanan
Qtressure), dan tinggi terjun (head) dalam sistem hidrolika.
Bab 2 Besaran dan IJnsur-unsur Rangkaian Listrik Bab 2 Besaran danrUnsur-unsur Rangkaian Listrik

Jika ada arus mengalir dalam rangkaian maka akan timbul medan gaya lain di terhadap rapat fluks magnet sebesar I tesla
sekitar rangkaian tersebut. Medan ini disebut medan magnet, yang muncul (T). Dimensi untuk rapat fluks magnet adalah
sekaligus bersamaan dengan medan listrik yang ditimbulkan oleh MT-'Q-t. Nama satuan itu mengikuti nama
muatannya. ahli rekayasa teknik Amerika-Kroasia, Nikola
Jika di dekat rangkaian itu terdapat rangkaian lain, maka pengaruh medan Tesla (1856-1943), yang menemukan sistem
magnet tersebut dapat menimbulkan suatu tegangan padanya yang dikenal daya arus bolak-balik fasa tiga. motor
sebagai tcgangan imbas.
induksi, dan lain-lain.

Medan merupakan konsep yang memudahkan dalam menghitung gaya-Eaya Pada masa lampau, medan magnet sering
listrik dan magnet. Di sekeliling suatu muatan listrik dapat dibayangkan ada dinyatakan dalam garis gaya atau
suafu kawasan yang terkena pengaruh adanya muatan tersebut. Kawasan itu
fluks(dinyatakan demikian karena mirip
disebut sebagai medan listrik. Kuat medan listrikE, suatu besaran vektor, dengan garis aliran dalam fluida yang
didefinisikan oleh besar dan arah gaya f yang bekerja pada suatu satuan bergerak). Fluks. magnet dinyatakan dalarn
Gambar 2.10 Tesla weber (Wb) dengan dimensi ML2T-tq-t.
muatan positif dalam medan tersebut. Dalam bentuk vektor, persamaannya www.bboxbbs.ch
adalah Ftuks itu diperoleh dengan mengintegrasikan
rapat fluks magnet pada suatu luasan.
Persamaannya adalah
f: qE (2.7)
dengan E dinyatakan dalam newton per coulomb dengan dimensi MLT-2Q-I. 0=[n.aa (2.10)

Tetapi, dengan mengingat definisi tenaga dan tegangan, tampak bahwa: Rapat fluks magnet sering kali dipandang
sebagai besaran yang diturunkan dan dinyatakan
dalam weber per meter persegi. Nama weber
gya tenaga _ tepngan
pyax jarak diambil dari nama fisikawan Jerman, Wilhelm
muatan muatan x jmak muatan x jarak jarak Eduard Weber (1804-1891), yang banyak
meneliti gejala magnet.
dan kuat medan listrik dalam newton per coulomb sama dan berlawanan Masalah umum yang dijumpai dalam rangkaian
listrik adalah meramalkan perubahan daya dan
Gambar 2.ll Weber
besarnya dengan gradien tegangan atau www.sil.si.edu
tenaga dalam tegangan dan anrs yang
6 : -Zdv V.m-r (2.8)
dl diharapkan. Karena menurut definisi, u =fu
dq
6un t =4.
dt'
dava sesaat akan
Di sekeliling suatu muatan yang bergerak atau arus dapat dibayangkan ada
diberikan oleh
suatu kawasan yang terpengaruh adanya muatan yang bergerak atau arus
listrik tersebut. Kawasan itu dikenal sebagai medan magnet. Dalam magnet dw dw ds
p=-=----:-=Vl
' Q.tr)
batang, arus itu adalah elektron yang berpusing dalam atom besi; pengaruh dt dqdt
arus ini terhadap elektron yang berpusing dalam besi lain yang tak bermagnet
sehingga tenaga keseluruhannya adalah
akan menghasilkan gaya tarik yang serupa. lntensitas pengaruh magnet itu
ditentukan oleh rapat fluks magnet B, suatu vektor yang mempunyai besar w=[pdt=[vidt (2.r2)
dengan arah yang sama dengan gaya f yang bekerja pada muatan q yang
bergerak dalam medan dengan kecepatan z.
Dalam bentuk vektor, persamaan itu dapat ditulis sebagai Contoh 2.3

f : quxB (2.9) Motor pengasut (starter) mobil menarik arus awal sebesar 100 A. Aki
yang dipergunakan adalah 12 V. Hitunglah daya yang diperlukan oleh
Suatu gaya sebesar I newton akan bekerj a pada suatu muatan sebesar I
pengasut itu.
coulomb yang bergerak dengan kecepatan I meter per detik tegak lurus
Bab 2 Besaran dan Unsur-unsur Rangkaian Listrik Bab 2 Besaran dan iLlnsur-unsut Rangkaian Listrik

Jika arus dalam aki itu berkurang secara seragam menjadi nol dalam tenaga listrik. Suatu sumber sempurna akan memberikan tegangan tetap
waktu 2 detik (ditunjukkan pada Garnbar 2.12), hitunglah tenaga yang atau arus tetap. Suatu sumber tegangan sempurna adalah sumber yang
diberikan kepada pengasut tersebut.Periksalah dimensi pada kedua ruas tegangannya tidak bergantung kepada beban yang dipasangkan pada kutub-
ir
persamaan daya dan tenaga yang menentukannya. kutubnya. Gambar 2.13a menunjukkan lambang untuk sumber tegangan
fl sempurna dengan tegangan v, yang pada umumnya merupakan suatu fungsi
i waktu. Tegangan naik adalah dari kutub yang bertanda '-' ke kutub yang
i bertanda '+' jika fungsi v(r) atau Zpositif.

lr
ri
6)

+ +
i,
;l

t
detik ------>
(a) (b)
Gambar 2.12 Arus sebagai fungsi waktu untuk Contoh 2.3
Gambar 2.13 Lambang-lambang untuk sumber sempurna

Jawab
Sumber arus sempurna diperlihatkan pada Gambar 2.L3b. Pada gambar
Dengan menerapkan Persamaan (2. I 0), tersebut arah anak-panah menunjukkan arah arus positif. Sumber arus
p: vi: x 100 : 1200 w
12 sempurna dicirikan oleh sumber yang anrsnya tidak berganhrng pada
Dimensi untuk p di ruas kiri persamaan di atas adalah ML2f3, v sambungan yang dipasangkan di antara kutub-kutubnya. Dalam praktik tidak
dan i di ruas kanannya berturut-turut adalah Ml2f2q-t dan T*rQ, akan terdapat baik sumber tegangan maupun sumber arus yang
maka sempuma,tetapi dalam beberapa hal pengandaian sempurna itu masih dapat
dipakai untuk memenuhi kebutuhan analisis teknik.
ML2T-2Q-r'r'Q: ML2r3
Sumber-sumber sempuma itu juga dikatakan sebagai sumber bebas, karena
Arus sebagai firngsi waktu dapat dinyatakan sebagai
sumber tegangan tidak bergantung pada arus yang mengalir dalam unsur itu
i: 100-501A untuk 0<t<2 s dan dalam sumber arus bebas arus yang mengalir tidak bergantung pada
dan dengan menerapkan Persamaan (2.1I), tegangan antara sumber tersebut.

w=
I
lvidt
r
*

l l
r-O +l
o-
=i
r-------o

= 112(100 -50t)dt =1201o, -ooot'l' l* l*


V, $'=-, Q,:,,, vr o,=r,
_t O'="',
lo

=l'rooo-r2oo=l2oo t _t
r
t-
L------o L r L----o L*
(a) (b) (c) (d)
Dimensi untuk w adalah MLZT-Z sehingga ML2f3'T untuk daya
kali waktu memberikan dimensi yang benar. Gambar 2.l4Lambang-lambang untuk sumber tak bebas

2.3 Sumber Dan Unsur Rangkaian Sumber kelas dua adalah sumber tegangan atau sumber arus yang tegangan
atau arusnya merupakan fungsi tegangan atau arus yang berada di bagian lain
Suatu rangkaian listrik umumnya dicirikan oleh adanya satu atau lebih
rangkaian. Contoh sumber tak bebas adalah generator listrik dan transistor.
sumber yang dihubungkan dengan satu atau lebih beban sebagai penerima
Pada generator, tegangan imbas pada salah satu lilitannya merupakan fungsi
Bab 2 Besaran dan IJnsur-unsur Rangkaian Listrik I
'l
I
Bab 2 Besatan dan lJnsur-unsut Rangkaian Listrik

arus dalam lilitan lainnya. Dalam transistor, arus yang keluar sebanding 2.4 Resistansi: I{ukum Ohm
dengan arus yang masuk. Pada Gambar 2.14 diperlihatkan empat jenis Unsur rangkaian jenis pertama seperti yang telah disebutkan dalam bagian
sumber tak bebas yakni sumber tegangan yang dikendalikan oleh sebelum ini memerlukan tegangan antara kutub-kutubnya yang berbanding
tegangan (Gambar 2.14a), sumber tegangan yang dikendalikan oleh arus lurus dengan arus yang melaluinya.
(Gambar 2.14b), sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan (Gambar
2.14c) dan sumber arus yang dikendalikan oleh arus (Gambar 2.14d).
Perlu diperhatikan bahwa pada masing-masing sumber kelas dua ini sumber ow --,6tllg!uh
dan variabel pengendalinya ditunjukkan pada lambangnya.
lg!*t-
_-.+
5.il-I<&lisdijb
Dalam suatu baterai, arus selalu mengalir dari kutub yang bertanda positif l_irm

menuju ke beban dan kembali menuju ke kutub yang bertanda negatif. Tanda
t",*l
f4*.4

positif dan negatif unhrtri tegangan dan tanda panah untuk arah arus "ffi--+
merupakan tanda acuan dan arah acuan. t,.*t
i.-.-..-.----+
Bila polaritas suatu sumber bersesuaian dengan tanda acuan maka tegangan
itu positif, bila sebaliknya maka tegangan itu negatif. Demikian pula halnya
,rsm
unfuk arah arus, bila arus mengalir searah dengan arah acuan maka arus Rsistor sistom oloklronik
tersebut positif dan bila berlawanan maka arus itu negatif.
Komponen-komponen yang menjadi beban adalah bagian rangkaian listrik
yang menerima tenaga dari sumber yang disebut unsur atau parameter
rangkaian. Hubungan antara tegangan dengan arus dalam unsur rangkaian itu Gambar 2.15 Berbagai macam resistor
telah ditetapkan berdasarkan percobaan.
Ada tiga jenis hubungan yang mengakibatkan terdapat tiga macam unsur Secara kuantitatif, tegangan diberikan oleh
rangkaian yang terlibat di dalamnya. Hubungan dan jenis ketiga unsur : Ri volt (2.r3)
v
rangkaian yang akan dibahas lebih lanjut dalam bagian berikut ini adalah:
1. Unsur rangkaian yang memerlukan tegangan sebanding dengan arus yang dengan f adalah arus dalam ampere. Konstanta pembandingnya adalah .R,
mengalir di dalamnya. Konstanta pembandingnya disebut resistansi. resistansi unsur tersebut, dan dalam SI dinyatakan dalam ohm (disingkat
Konstanta atau parameter rangkaian tersebut erat hubungannya dengan dengan huruf kapital Yunani omega - Q).
penggunaan tenaga sebagai panas dalam rangkaian. Dimensi untuk R adalah Ml2ftq-2. Hubungan antzra tegangan dan arus
2. Unsur rangkaian yang membutuhkan tegangan sebanding dengan turunan seperti yang dinyatakan oleh Persamaan (2.13) dikenal sebagai Hukum
waktu atau kecepatan perubahan arus yang mengalir di dalamnya. Ohm. Benda fisik yang ciri utamanya adalah resistansi disebut resistor.
Konstanta pembandingnya disebut induktansi. Parameter rangkaian Gambar 2.15 memrnjukkan berbagai jenis resistor, baik yang berukuran kecil
tersebut erat hubungannya dengan medan magnet yang timbul dalam untuk keperluan bidang elektronika maupun yang berukuran besar untuk
rangkaian tersebut. bidang sistem tenaga listrik.
3. Unsur rangkaian yang memerlukan arus sebanding dengan turunan waktu Resistor yang umum dijumpai adalah resistor komposisi karbon, resistor
tegangan di
antara kutub-kutubnya. Konstanta pembandingnya disebut gulungan kawat, dan resistor film Resistor komposisi karbon merupakan
kapasitansi. Parameter rangkaian tersebut erat hubungannya dengan resistor yang dulu paling banyak digunakan karena andal tersedia dalam
medan listrik rangkaian. berbagai ukuran, dan murah harganya. Kelemahannya adalah tidak awet dan
toleransinya di atas 5%. Resistor gulungan kawat umumnya dipakai dalam
Rangkaian listrik selalu mengandung gabungan ketiga jenis unsur rangkaian
sistem tenaga dan bekerja pada daya yang tinggi. Resistor ini juga digunakan
tersebut, tetapi dalam pemakaian tidak semuanya dianggap berperan dalam
sebagai resistor presisi karena kestabilannya. Kelemahan utama resistor ini
setiap rangkaian.
adalah mahal harganya dan hanya bekerja pada frekuensi rendah.
Resistor jenis film merupakan resistor yang banyak dipakai saat ini karena
stabil, akurat, dan murah. Nilai resistansi suatu resistor, khususnya yang
Bab 2Besaran dan Unsur-unsur Rangkaian Listrik I I
Bab 2 Besaran dan Unsur-unsur Rangkaian Lisuik

dipakai untuk sistem elektronik biasanya diberikan dalam sandi wama seperti antara 0,5 sampai 2 W. Resistor yang dapat diubah-ubah dengan dua kutub
yang diberikan dalam Daftar E.l dalam Lampiran E. disebut reostat (rheostat) dan dengan tiga kutub disebut potensiometer
Georg Simon Ohm (1787-1854), fisikawan Qtotentiomeler). Reostat umumnya digunakan untuk mengatur besarnya arus
Jerman, yang namanya dipakai sebagai dan potensiometer umrunnya digunakan unhrk mengubah-ubah tegangan
satuan resistansi itu teiah merumuskan antara tegangan kutub tengah dengan kutub-kutub ujungnya. Reostat
hubungan arus-tegangan untuk resistor umumnya berupa gulungan kawat dan digunakan untuk daya yang besar.
berdasarkan percobaan yang dilakukannya Karena ,R merupakan konstanta, Persamaan (2.13) adalah persamaan suatu
padatahun 1826. &
garis lurus. Dengan alasan ini resistornya disebut resistor linear. Grafik u
Lambang rangkaian dan arah acuan arus tr terhadap i diperlihatkan pada Gambar 2.18. Grafik ini berupa sepotong garis
dan tegangan untuk resistor diberikan pada rl lurus melalui titik-asal dengan lereng (kemiringan) R.
:i
Gambar 2.L7. Karena resistor adalah unsur
i
pasif maka hubungan yang berlaku pada II
Persamaan (2.13) hanya berlaku dengan rl
tanda dan arah acuan seperti yang t'
ditunjukkan oleh gambar itu. I
T

Resistor yang nilai resistansinya dapat


I
{

diubah-ubah disebut sebagai resistor Gambar 2.16 Ohm I


www.fis.u{ba.br 1
variabel dan lambangnya diberikan pada
Gambar 2.18. Resistor dengan resistansi
yang dapat diubah-ubah itu dapat berupa gulungan kawat atau, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2.18, dari karbon. Dalam kemasan logam pada
gambar itu terdapat cakram dengan lapisan arang pada cakramnya.
Kuflrb I dan 3 merupakan ujung-ujung resistor itu dan kutub tengah
dihubungkan ke lengan yang dapat bergerak yang terhubung dengan elemen
resistor melalui kontak logam. Bila poros diputar, kontak itu akan bergerak
sepanjang elemen resistor dan embmerikan resistansi yang berbeda-beda. Hal Gambar 2.18 Pewakilan grafik untuk hukum Ohm
yang sama berlaku juga untuk tiga resistor geser berwarna hijau seperti yang
ditunjukkan pada bagian tengah Gambar 2.15.
Resistor yang resistansinya tidak tetap konstan untuk berbagai arus yang
berbeda dikenal sebagai resistor tak-linear. Resistansi untuk resistor
tR
----->
semacam itu merupakan firngsi arus yang mengalir di dalamnya. Salah satu
contoh sederhana untuk resistor semacam itu adalah lampu pijar. Contoh
olAAr< karakteristik tegangan-arus untuk resistor tak linear diperlihatkan pada
+v Gambar 2.L9, di situ tampak bahwa grafiknya bukan lagi merupakan
sepotong garis lurus. Karena R tidak konstan, analisis rangkaian yang
Gambar 2.17 Lambang resistor dengan tanda dan arah acuan untuk mengandung resistor semacam itu menjadi lebih rumit.
tegangan dan arusnya Daya yang dipergunakan dalam resistansi, sesuai dengan Persamaan (2.1 1):

Pada saat kontak mendekati ke salah satu kutubnya, resistansi di antaranya p =vi=(Rr), =i2R-r+=*
RR (2.14)
akan berkurang. Antara kutub-kutub I dan 3 resistansi tetap dan maksimum.
Umumnya resistor karbon yang dapat dibuah-ubah resistansinya itu Bila arus listrik mengalir dalam suatu resistor, maka ada kerja yang dilakukan
mempunyai resistansi maksimum antara I kO sampai 5 MC), dengan daya dalam resistor tersebut. Elekhon-elektron pembawa muatan mendapatkan
tenaga dari sumber tegangan dan men/erahkan- tenaga*ifu_- pada saat
l, I i; { fi
Bab 2 Besaran dan lJnsur-unsur Rangkaian Listrik
I Bab 2 Besaran dan LJnsur-unsur Rangkaian Listrik

bertumbukan dengan molekul penghantar. Tenaga itu diubah menjadi gerak Jawab
acak yang dikenal sebagai panas. Dalam suatu resistor semua tenaga yang MenuruthukumOhm,
digunakan untuk memaksa aliran arus muncul sebagai kenaikan suhu
penghantar tersebut atau sebagai aliran panas yang meninggalkannya. ir .v
l-
1l R
!a

=Y=46
3
p=vi=12x4:48W
I
3r
Menurut Persamaan (2. 16), G = )J S, sehingga

P: iG
: 1

l2zx1 :48 W
3

Parameter resistansi pada dasarnya merupakan suatu konstanta geometri, dan


telah ditemukan oleh Ohm dalam penyelidikannya. Dalam analogi dengan
Gambar 2.19 Grafik resistor tak-linear persamaan penghantaran panas Fourier, Ohm menunjukkan bahwa resistansi
suatu penghantar dengan dimensi yang seragam berbanding lurus
Persamaan (2.13) memberikan tegangan antara kutub-kutub rcsistor sebagai denganpanjangnya, berbanding terbalik dengan luas penampangnya, dan
fungsi arusnya. Hubungan kebalikannya memberikan arus dinyatakan dalam bergantung pada sifat penghantaran fisik bahannya. Jadi,
tegangannya. Hubungan tersebut sering mempunyai arti yang penting dalam
hal-hal tertentu. Akibatnya, hukum Ohm sering dinyatakan sebagai R= r* (2. r8)
i: Gv ampere (2.ts)
dengan p adalah resistivitas bahan yang dinyatakan dalam ohm-meter, /
dengan
panjang penghantar dalam meter, dan A luas penampang penghantar dalam
1 meter pangkat dua. Nilai resistivitas beberapa bahan pada suhu kamar (27"C
G-- (2.16)
atau 300 K) diberikan dalam Daftar 2.2.
R
Kebalikan resistansi, G, disebut konduktansi yang diukur dalam mho atau Emas dan perak memiliki resistivitas yang terendah, tetapi keduanya sangat
siemens (S) menurut SI; dimensinya adalah M-tf2tq2. Pemyataan daya mahal untuk dipergunakan sebagai kawat saluran transmisi dan distribusi
dalam konduktansi adalah tenaga listrik. Oleh karena itu penghantar tersebut umumnya terbuat dari
.) tembaga dan aluminium. Karena umumnya logam mempunyai resistivitas
p =vi:v(Gv)=v'G=l yang rendah, maka logam dinamakan konduktor.
(2.r7)
G Isolator adalah bahan dengan resistivitas yang sangat tinggi, biasanya dalam
orde ribuan megaohm atau lebih. Contoh isolator antara lain adalah gelas,
mika, dan udara dalam keadaan tertentu. Isolator digunakan untuk membatasi
agar arus listrik tidak keluar dari jalur yang telah ditentukan (yaitu, dalam
Contoh 2.4
konduktor). Jalur itulah yang disebut rangkaian listrik, dan analog dengan
Misalkan antara ujung sebuah resistor 3 C) terdapat tegangan 12 V. sistem pipa penyalur dalam zat alir. Resistansi dapat dibandingkan dengan
Tentukan dayanya dan periksa daya tersebut jika dipergunakan gesekan pipa dalam sistem zat alir atau gesekan dalam sistem mekanika.
konduktansi.
Bab 2 Besaran dan {Jnsur-unsur Rangkaian Listrik Batr 2 Besaran dan Unsur-ullsur Rangkaian Listrik
T
rlcngan a adalah koefisien suhu resistor dan suhunya diukur dalam derajat
Daftar 2.2 Resistivitas Bebera Bahan Celsius.
Bahan Resistivitas pada 27o C [O' m] Daftar 2.3 Koefisien suhu resistansi be
Logarn Koefisien suhu
Penghantar
resistansi
Aluminium 2,73 x I0-' Aluminium 0,004
-Emas 2,27 x 10-8 Baja 0,005

Konstantan 44,00 x 10-8 Besi tuang 0,001


Konstantan (paduan tembaga, nikel dan aluminium) 0,000005
Nikhrom 112,00 x 10-8
Manganin (paduan tembaga, nikel dan mangan) i 0,00005
Perak 1,63 x l0-8
0,0003
Nikelin (paduan tembaga, nikel dan seng)
Tembaga 1,72x l0-8 Nikhrom (paduan nikel, }:hrorrl besi dan mangan) 0,00016
Wolfram 5,44x l0-8 Perak 0,0035
Platina 0,0032
Semikonduktor
Tembaga 0,004
Silikon (tergantung kepada
lO-ssampai I Wolfram 0.0045
ketidak-murniannya
Isolator Nilai ar untuk beberapa bahan diberikan pada Daftar 2.3. Penyelidikan
Gelas Ix 1012 menunjukkan bahwa variasi linear pada resistansi berkisar dalam rentang
>102r suhu kira-kira dari -500C hingga 2000C. Dalam rentang suhu ini dapat
Kuarsa
dipergunakan hubungan yang lebih memudahkan daripada yang diberikan
Teflon 1 x 10re oleh Persamaan (2.19). Hubungan itu diberikan oleh
R, _T+t, (2.20\
Beberapa bahan tidak sebaik konduktor tetapi juga bukan isolator. Karbon
Rr T+t,
(arang) dan berbagai paduan logam dapat digunakan sebagai bahan pembuat T adalah konstanta yang ditentukan dari grafik seperti pada Gambat 2-20.
resistor. Unsur rangkaian itu mempunyai resistansi dengan nilai yang berkisar Nilai Zuntuk tembaga adalah 234,5 danuntuk aluminium 228.
antara kurang dari satu ohm sampai beberapa megaohm. Komponen tersebut
diletakkan dalam rangkaian listrik jika diinginkan untuk membatasi aliran
arus dalam rangkaian.
Berbagai hasil percobaan membuktikan bahwa resistansi dari hampir semua
penghantar berubah menurut suhu. Jika resistansi suatu penghantar pada suhu
t1 adalah R1, maka untuk rentang suhu yang wajar, resistansinya pada suhu 12
diberikan oleh

Rr:Rrll+a(tr-tr)] (2.te)

Gambar 2.20 Resistansi penghantar logam sebagai fungsi suhtt


Bab 2Besaran dan IJnsur-unsur Rangkaian Lisrik 1 Bab 2 Besaran dan Unsur-unsur Rangkaian Listtik

arusnya rnempakan besaran yang dicari, maka Persamaan (2.2L) dapat ditulis
Contoh 2.5 sebagai
Tentukan resistansi sepotong kawat baja yang dipanasi sampai 1r
2300C jika resistansinyapada300C adalah 120 Q. i:-lvdt
LJ
ampere (2.22)

l'crsamaan {2.22) menunjukkan bahwa arus dalam induktor tidak bergantung


Jawab pada nilai sesaat tegangannya, melainkan pada nilai sejak awal hingga saat
Menurut Persamaan (2.I2) dan Daftar 2.3 diperoleh tegangan diamati, yaitu integral atau jumlah hasil kali volt-detik untuk
R2 : l20ll + 0,006(230 - 30)l = 121,2 {l scluruh waktu hingga saat diamati. Jika diinginkan untuk mengetahui arus
induktor yang mengikuti peristiwa pengalihan yang biasanya terjadi pada
scbarang saat, misalnya t:0, maka Persamaan (2.22) dapat ditulis sebagai
2.5Induktansi
Jenis unsur rangkaian kedua memerlukan tegangan antara kutub-kutubnya f :; lcI vdt+i(0) A (2.23)
L"
yang adalah sebanding dengan kecepatan perubahan arus yang melaluinya.
Secara kuantitatif, tegangan tersebut l(0) adalah arus yang sudah ada pada saat pengalihan itu terjadi dan
nrcrupakan besarnya arus induktor yang telah berlalu sampai terjadinya
i1 adalah
di
pcristiwa pengalihan tersebut.

re ,: LA volt
Konstanta Pembanding L adalah
(2.21)

+ V induktansi diri atau cukup disebut


Gambar Z.Zl Lambans sebagai induktansi. Jika v, i dan t
rangkaian untuk induktansi berturut-turut dinyatakan dalam volt,
dengan tanda dan arah acuan l{Rere dan detik, induktansi dinyatakan
untuk tegangan dan arusny" henry (H) dengan dimensi
- 9:J]} ^
ML'Q-'. Tegangan jatoh v dalam
Persamaan (2.21) adalah tegangan jatuh pada arah arusnya. Lambang
induktansi dengan arus dan tegangannya
yang berkaitan diperlihatkan pada Gambar
2.21. Induktansi berkaitan dengan medan
magnit arus yang menghasilkannya.
Benda fisik yang ciri utamanya adalah
induktansi disebut induktor. Nama satuan
itu dipakai untuk menghormati fisikawan
Amerika, Joseph Henry 0797-1878).
Berbagai macam induktor ditunjukkan pada Gambar 2.23 Berbrgai macam induktor
www.baffwindings.co.uk
Gambar 2.23. Induktor adalah unsur
penyimpan tenaga dalam bentuk medan
magnit dan akan melepas kembali ke Induktansi kawat penghubung umunnya kecil dan dapat diabaikan. Alat
rangkaian bila sumber yang mengisinya scperti induktor, kumparan peredam, dan kumparan induksi, digunakan
tidak ada lagi. dalam rangkaian listrik untuk mendapatkan pengaruh induktansi. Rentang
Gambar 2.22Henry
Jika tegangan antara induktor diketahui dan www.philsoc.org nilai induktansi ini sangat luas; sepotong kawat lurus sepanjang2,5 cm dapat
Bab 2 Besaran dan Unsur-unsur Rangkaian Listrik T Bab 2 Besaran dan Unsur-unsur Rangkaian Listrik
1

mempunyai induktansi sebesar l0-8 H. Kumparan besar dengan inti besi i


dan tenaganya
dapat mempunyai nilai beberapa ribu henry.
Suatu induktor linear adalah induktor yang parameter induktansinya tidak w{ rat{ rtfrat{riai=+Li2 joule (2.2s\
bergantung pada arusnya.Sebagaimana diuraikan sebelumnya,induktansi
berhubungan erat dengan medan magnet; induktor merupakan suatu unsur Tidak seperti tenaga dalam resistansi yang berubah menjadi panas, tenaga
rangkaian yang dapat menyimpan tenaga dalam bentuk medan fluks magnet. induktif tersebut disimpan dalam medan magnet seperti halnya dengan tenaga
Pada saat arus mengalir melalui suatu induktor, arus itu menimbulkan fluks kinetik yang disimpan dalam massa yang bergerak. Dari Persamaan {2.25),
ruang. Bila fluks itu menembus udara, ia akan menimbulkan suatu tampak bahwa nilainya hanya bergantung pada besar arusnya saja tidak
kesebandingan antara arus dengan fluks tersebut sehingga parameter bcrgantung pada bagaimana arus itu mencapai nilai tersebut. Tenaga induktif'
induktansi tetap konstan untuk setiap nilai arus. Lukisan selisih potensial yang tersimpan ihr akan muncul kembali dalam rangkaian pada saat arus
antara kumparan sebagai fungsi turunan waktu terhadap arus ditunjukkan menjadi nol. Misalnya, jika suatu saklar dibuka pada suatu rangkaian induktif
pada Gambar2.24. pcmbawa arus, maka arus akan berkurang dengan cepat tetapi tidak
mcndadak dalam satu saat. Sesuai dengan Persamaan (2.2I), suatu tegangan
yang relatif tinggi akan muncul di antara kontak saklar dan mungkin akan
timbul loncatan bunga-api listrik. Loncatan bunga-api itu memungkinkan
tcnaga yang tersimpan tersebut dipergunakan sebagai panas dalarn bunga-api
dan resistor rangkaiannya.

i(t) t v l0H

Gambar 2.25 Rangkaian untuk Contoh 2.3


Gambar 2.24 Pewakilan grafik parameter induktansi Z
Contoh 2.6
Bila fluks dibuat agar menembus besi, timbul gangguan terhadap lnduktansi pada Gambar 2.25 dicatu oleh suatu sumber arus
kesebandingan hubungan antara arus dengan fluks yang dihasilkannya. sempuma. Lengkungan (yang dinamakan bentuk-gelombang) arus
Dalam hal itu induktor dikatakan tak-linear dan grafiknya bukan lagi sebagai fungsi waktu diberikan pada Gambar 2.21a. Lukislah
merupakan sepotong garis lurus. bentuk gelombang tegangan v, daya sesaat p, dala tenaga yang
Karena pengaruh induktansi menentang perubahan arus, induktansi analog tersimpan w sebagai fungsi waktu.
dengan massa atau kelembaman dalam sistem mekanika atau massa fluida Jawab
dalam hidrolika. Induktansi, sesuai dengan Persamaan (2.21), memerlukan Dari Gambar 2.26a dapat disimpulkan bahwa persamaan arus yang
tegangan tak-hingga untuk menimbulkan perubahan sesaat pada arus; tepat diberikan oleh sumber adalah
seperti massa mobil mencegah mobil ,rni.rk bergerak atau berhenti secira
tiba-tiba.
OA untuk /<0s
Daya yang berhubungan dengan induktansi dalam rangkaian adalah
2tA untuk 0<r<1s
di l= 2A untuk 1<l<3s
P=vi= LiA watt (2.24) -2t +8 A untuk 3<t<4s
OA untuk t>4s
Bab 2 Besatan dan Unsur-urisur Rangkaian Listrik Bab 2 Besaran dan Unsw-unsur Rangkaian Lisrik

0w untuk /<0s
Arus 40, W untuk 0<l<1s
2A _.di untuk l<lS3s
P = LtA=rr= 0w
40, -160 W untuk 3<r<4s
(a)
0w untuk t>4s
Tegangan
OJ untuk f<0s
20v
2ot2 J untuk 0<r<trs
(b) w=[pdt= 20J untuk l<l(3s
Muatan Zotz -l6ot +3201 untqk 3<r<4s

1C OJ untuk l>4s
Tampak bahwa jika arus dalam induktor itu konstan (dalam selang
(c) L sampai dengan 3 detik), maka tegangan dan dayanya sama
dengan nol. Selama selang itu tenaganya tersimpan dalam sistem.
(Periksa mengapa besar tenaga pada persamaan matematika untuk
P I s bentuknya adalah seperti itu.)
(d)
Tegangan jatuh antara kutgb suatu induktor dapat dinyatakan menurut
Persamaan (2.21), tetapi tegangan jatuh yang sama dapat diturunkan menurut
hukum Faraday melalui fluks yang dihasilkan arus dan banyaknya lilitan N
pada kumparan induktor. Sesuai dengan hal itu, dapat dituliskan.
(e)
,=r!!=ydo
dt dt
, Q.26)
Gambar 2.26 Bentuk gelombang untuk Contoh 2.4 sehingga
il
it
Tegangan diperoleh dari Persamaan (2.2I), yaitu induktansr L=N4
di
H (2.27)
dikalikan dengan turunan waktu arus itu,
Dalam hal fluks / berbanding lurus dengan arus (yaitu dalam induktor
0V untuk l<0s linear), persamaan terakhir ini menjadi
20V untuk 0<r<1s Nd weber - lilitan
y=14= 0V untuk 1<l<3s r- ' (2.28)
dt r ampere
-20Y untuk 3<t<4s
Di sini parameter induktansi mempunyai pemyataan gabungan karena
0V untuk t>4s It sebagian dinyatakan dalam variabel rangkaian i dan sebagian lagi dalam
Bentnk gelombang tegangan itu diberikan pada Gambar 2.21b. variabel medan /. Untuk menghindari hal tersebut fluks dapat digantikan
oleh pernyataan setaranya, yaitu
Bentuk gelombang daya (Gambar 2.21c) dan tenaga (Gambar
2.21d) masing-masing diperoleh dari Persamaan (2.24) dan (2.25) ggrn NI (2.2e)
sebagai berikut:
0= reluktansi magnet fr
Bab 2 Besaran dan IJnsur-unsur Rangkaian Listrik Bab 2 Besatan dan LInsut-unsut Rangkaian Listrik

ggm adalah gaya gerak magnet (ggrn) yang menghasilkan fluks / dalam dv
rangkaian magnet yang mempunyai reluktansi/. Gambar 2.27 I
i=C-dt A (2.32)
memperlihatkan sebuah induktor yang terdiri atas N buah lilitan yang & Tegangan unsur itu dapat diturunkan dari Persamaan (2.32) di atas sebagai
digulung di sekitar inti besi berbentuk gelang. Jika inti besi diandaikan
mempunyai panjang menengah / meter dengan luas penampang A meterz,
maka reluktansi magnetnya dapat dibuktikan besarnya sama dengan
{:i
,=f[iat v (2.33)

n--pAI (2.30)

dengan p adalah sifat fisik bahan magnet yang disebut permeabilitas.


Tampak adanya kemiripan antara Persamaan (2.30) di atas dengan Persamaan
(2.18)

Gambar 2.28 Berbaeai macamj5#.,:T*t untuk sistem elektronik

Gambar 2.27lnduktor linier dengan inti tresi Konstanta pembanding C menyatakan sifat penyimpanan muatan dalarn
unsur itu yang disebut kapasitansi. Menurut SI, s-atqaq untuk kapasitansi
adalah faiad (F) dan mempunyai dimensi M-rL-2T2q2. Karena farad
Dengan menyisipkan Persamaan (2.29) dan (2.30) ke dalam Persamaan
merupakan suatu besaran fisik yang sangat besar, C sering dinyatakan dalam
(2.28) akan dihasilkan pernyataan parameter induktansi untuk rangkaian pada
mikrofarad (1 pF : 10-6 F) atau dalam pikofarad (1 pF: 10-'2 F). Nama farad
Gambar 2.20 sehingga
diambil dari nama ahli kimia dan fisika Inggris, Michael Faraday (1791-
N2 uA 1867), yang menemukan induksi elektromagnet.
L=-;- henry (2.31)
Benda fisik yang ciri utamanya adalah kapasitansi disebut kapasitor.
I

Seperti halnya dengan resistansi, induktansi juga berganhrng pada geometri


!
i Gambar 2.28 menunjukkan berbagai macam kapasitor yang digunakan dalam
dimensi fisik dan sifat magnet mediumnya. Hal ini
penting karena ia sistem elektronik. Tidak seperti halnya dengan resistor, kapasitor sempuma
menyatakan apa yang dapat dilakukan untuk mengubah nilai L tersebut. Jadi, j menyimpan tenaga selama proses pengisian dan melepaskan tenaga ke
untuk induktor yang dilukiskan pada Gambar 2.27, parameter induktansinya rangkaian pada saat mengosongkan muatannya. Kapasitor menyimpan tenaga
dapat dinaikkan nilainya dengan empat cara: memperbanyak lilitannya, itu dalam bentuk medan listrik.
menggunakan inti besi dengan permeabilitas yang lebih tinggi, mengurangi Terdapat dua jenis utama kapasitor: kapasitor elektrolitik dan kapasitor
panjang intinya, atau memperbesar luas penampang intinya. elektrostatik. Kapasitor elektrolitik meliputi jenis aluminium dan tantalum
dan digunakan bila diperlukan nilai kapasitansi yang besar. Kapasitor
elektrostatik antara lain adalah kapasitor plastik, keramik, mika dan gelas
2.6 Kapasitansi umumnya kapasitansinya rel atif kecil.
Jenis unsur rangkaian ketiga memerlukan arus yang melaluinya sebanding Kapasitor elekfolitik aluminium dibuat dari dua lembaran aluminium yang
dengan turunan waktu tegangan antara kutub-kutubnya. Secara kuantitatif, dipisahkan oleh kertas berpori, digulung dan direndarn dalam larutan
arus tersebut adalah
elektrolit, kapasitansinya dapat mencapai I F. Kapasitor tantalum pada
Bab 2 Besaran dan lJnsur-unsur Rangkaian Listrik I Bab 2 Besaran dan Llnsur-unsur Rangkaian Listrik

prinsipnya sama dengan kapasitor aluminium, tetapi unjuk kerjanya lebih Suatu kapasitor terdiri dari dua keping penghantar yang dipisahkan oleh
baik dan harganya lebih mahal. Kapasitor jenis ini mempunyai polarisasi bahan dielektrik. Kapasitor merupakan unsur penyimpan tenaga dalam
sehingga dalam penggunaannya tidak boleh dibalik. Keduanya hanya bekerja bcntuk medan listrik. Bila suatu baterai dihubungkan ke suatu kapasrtor,
pada frekuensi rendah sampai maksimum 20 k}lz, tetapi karena harga yang scjumlah muatan positif diberikan oleh baterai ke salah satu keping kapasitor
murah dengan ukuran yang relatif kecil untuk kapasitansi yang tinggi, tcrsebut dan sejumlah muatan yang sama besamya tetapi beriawanan
umumnya dipakai sebagai penyaring catu daya. tandanya diberikan ke keping yang lain. Mtratan-muatan tersebut akan tetap
tcrsimpan dalam kapasitor itu meskipun baterai yang mengisinya itu teiah
d i lepaskan dari rangkaiannya.
Daya yang berhubungan dengan pengaruh kapasitansi adalah
dv
p=vi=Cv Q.34)
*W
dan tenaganya

wJ ratJc,fiatJg,4v:lcvz I (2.3s)

Tcnaga yang dinyatakan oleh Persamaan (2.35) disimpan dalam kapasitor


seperti pegas yang ditekan atau direntang menyrmpan tenaga potensial.
Nilainya hanya bergantung pada besarnya tegangan dan tidak bergantung
pada bagaimana besar tegangan itu dicapai.
Tenaga yang tersimpan menurut Persamaan (2.35) muncul kembali dalam
rangkaian pada saat tegangannya menjadi nol. Misalnya, jika suatu kapasitor
Gambar 2.29 Pewakilan grafik parameter kapasitansi dikosongkan dengan jalan menghubung-singkatkan kutub-kutubnya, maka
suatu arus mengalir dalam unsur yang dihubung-singkat itu sampai seluruh
Kapasitor elektrostatik mempunyai karakteristik listrik yang baik dan mampu tenaga yang tersimpan tersebut habis dipergunakan sebagai panas dalarn
bekerja dengan tegangan dan frekuensi yang lebih tinggi ketimbang kapasitor resistansi rangkaian dan dalam bunga-api listrik yang mungkin timbul.
elektrolitik.

tc
-+ \r 0,1 F

+v
-
Gambar 2.30 Lambang rangkaian untuk kapasitansi Gambar 2.31 Rangkaian untuk Contoh 2.7

grafik dari Persamaan (2.33). Gambar 2.30 adalah lambang kapasitor dengan Contoh 2.7
arah acuan arus dan tegangannya. Tegangan jahrh pada arah arusnya Kapasitansi 0,1 F pada Gambar 2.31. mempunyai sumber arus
dinyatakan oleh v. Dengan membandingkan Persamaan (2.22) dengan (2.32) sempuma sebagai pembangkitnya. Bentuk gelombang sumber itu
tampak adanya kemiripan antara induktansi dan kapasitansi serta berupa pulsa (denyut) yang bemilai 2 A dalam selang waktu antara
pengaruhnya terhadap arus dan tegangan. Bila induktansi melawan perubahan 0 dan 0,5 detik, dan nol ampere untuk waktu lainnya (lihat Gambar
arus, kapasitansi menentang perubahan tegangan. Kapasitansi, dalam hal ini 2.32a). Lukis bentuk gelombang tegangan kapasitansi v, rnuatan q,
analog dengan konstanta pegas dalam mekanika.
Bab 2 Besaran dan Unsur-unsur Rangkaian Listrik I Bab 2 Besatan dan rUnsur-unsut Rangkaian Listrik

daya p, dan tenaga w yang tersimpan dalam kapasitor sebagai Daya (Gambar 2.32d) dan tenaga (Gambar 2.32e) berturut-turut
fungsi waktu. diperoleh dari Persamaan(2.34) dan (2.35).
Jawab Tampak bahwa setelah pulsa arus itu hilang, kapasitor masih
Dengan cara yang serupa seperti yang diberikan pada Contoh 2.6, mengandung muatan dengan adanya tegangan antara kutub-
hasil yang diinginkan disajikan pada Gambar 2.32. kutubnya dan tenaganya tersimpan dalam medan listriknya. Tenaga
Tegangan
(Gambar 2 -32b) diperoleh ini tentu saja dapat dipergunakan dengan menghubungkan suatu
beban antara kutub-kutub kapasitansi tersebut.
dari Persamaan(2.33). Muatan (Gambar 2.32c) diperoleh dari
Telah ditunjukkan pada Contoh 2.5 di atas bahwa banyaknya
.dq
,:- atau A:l i at coulomb muatan yang terkumpul dalam kapasitor, menurut Persamaan
'dt b(2.36)
(2.37), adalah q: Cv.
sehingga menurut Persamaan (2.27)
q Menurut teorema fluks Gauss, muatan yang terkumpul itu juga dapat
V=-
C
atau e:Cv C (2.37) dinyatakan dalam besaran medan listrik sebagai
Q:CAE C (2.38)

dengan E listrik, 4ermitivitas (konstanta dielektrik


adalah kuat medan
spcsifik) bahan mtara keping-keping kapasitot dan A mewakili luas
pcnampang keping tersebut. Untuk memperjelas, akan ditinjau sebuah
kapasitor berbentuk dua keping sejajar dengan jarak pemisah sebesar drneter.
Kuat medan listriknya, dalam satuan volt per meter, dapat dinyatakan sebagai
Tegangan
v
E=e V/m (2.3e)

Dengan menyisipkan persamaan di atas ke dalam Persamaan (2.38) diperoleh

q:ili v (2.40)

Kemudian dengan menyamakan Persamaan (2.37) dengan (2.40) untuk


muatan yang terdapat dalam keping kapasitor itu dengan suatu tegangan v
didapatkan
A
CV=
'au
atau
A
c=u (2.4r)
d
Jadi, Persamaan (2.41) memberikan definisi kapasitansi dalam konfigurasi
fisiknya dan sifat bahan yang terletak antara keping-kepingnya. Meskipun
persamaan ini diturunkan untuk suatu kapasitor dengan dua keping sejajar,
hubungan ini berlaku umum untuk setiap kapasitor. Parameter kapasitansi
Gambar 2.32 Bentuk-bentuk gelombang untuk Contoh 2.7 sebanding dengan konstanta dielektrik bahannya, berbanding terbalik dengan
Bab 2 Besaran dan Unsur-unsur Rangkaian Listrik
I Bab 2 Besaran dan lJnsut-unsur Rangkaian Listrik

jarakantaru keping-kepingnya, dan berbanding lurus dengan luas penampang pada suatu muatan positif q = 7 x 10-e C yang terletak di antara kedua
kepingnya. muatan tersebut.
Tampak adanya kemiripan uraian geometri resistansi, induktansi, dan 2.8 Dua muatan terletak tetap pada sistem koordinat segi empat dengan
kapasitansi. Dengan membandingkan Persamaan (2.18), (2.28) dan (2.a1) satuan meter. Muatan Qr = 3 x 10-e C terletak di titik (0,0) dan
tampak bahwa dalam masing-masingunsur rangkaian selalu terlibat sifat fisik :
muatan Qt -2 x 10-e C di titik (4,0). Tentukan tegangan vab arrtara
bahannya; puntuk resistansi p untuk induktansi, dan t untuk kapasitansi. titik a (1,0) dan titik D (4,0).
Juga pada masing-masing unsur tersebut selalu terdapat perbandingan antara
pantang dan luasnya.
2.9 Sebuah lampu pijar berteraan 60 W, 220 Y.
a. Berapa muatan lishik yang mengalir melalui serat pijar (filament)
lampu itu selama 12imd!
Soal-soal b. Berapa banyaknya elektron yang mengalir selama 12 jam itu?
2.1 Turunkan satuan SI untuk konstanta K dalam Persamaan (2.2) dan k c. Berapa rupiah yang harus dibayar untuk operasi L2 ian tersebut
dalam Persamaan (2.3). Tentukan pula dimensi untuk keduanya.
bila harga listrik per kilowatt'jam adalah Rp 121,00?
2.2 Periksalah dimensi persamaan-persamaan berikut dan bila terjadi 2.lO Berapa joule panas yang dihasilkan oleh kumparan pemanas air yang
kesalahan upayakan pembetulannya:
dibuat dari nikhrom sepanjang 10 m dengan luas penampang 0,5
mm' yang bekerja dengan tegangan 220V selama 10 menit?
a. u:Rr"-#-r(#) 2.ll Jelaskan perbedaan antararesistansi, resistor, dan resistivitas bahan.
2.12 Sebuah pemanas listrik menarik 1000 W dari suatu sumber 220 Y-

2.3
2C
b. t-__+
G F+
Seseorang dengan massa 65 kg berlari sejauh l0 km dalam waktu 1
2.13
Berapa resistansi pemanas tersebut? Berapa daya yang ditariknya jika
tegangan pada pemanas itu turun menjadi 208 V?
Suatu kumparan kawat tembaga mempunyai resistansi sebesar 12 C)
pada 25"C dipakai sebagai induktor. Setelah induktor itu bekerja
jam. Tentukan berapa tenaga dalam joule yang dikeluarkannya dan
untuk beberapa saat, resistansi kumparannya temyata naik menjadi
berapa dayarata-rata dalam watt yang digunakan untuk berlari itu
13,4 {Lberapa suhu indultor itu sekarang?
2.4 Sebuah tabung gelas dengan luas penampang 10-2 m2 mengandung
gas yang diionisasikan. Kerapatan muatan dalam gas itu adalah l0r3
2.L4 Suatu resistor dialiri arus listrik dengan bentuk gelombang seperti
yang ditunjukkan oleh Gambar 2-17a. Lukislah bentuk gelombang
ion positif per m3 dan 10rr elektron bebas per m'. Di bawah pengaruh
tegangan, daya dan tenaga yang diserap oleh resistor tersebut.
suatu tegangan yang dikenakan, ion positif bergerak dengan
kecepatan rata-ratayang searah dengan sumbu tabung adalah 5 x 103 2.15 Apa perbedaan antara induktansi, dan induktor?
m s-'. Pada titik yang samakecepatanrata-rata elektron searah sumbu Sinusoida
itu adalah 2000 kalinya. Hitunglah arus listriknya. Gunakan analisis
dimensi unhrk memeriksa kebenaran hasilnya.
2.5 Dua muatan listrik sejenis sebesar 50 pC dan 300 pC terpisah sejauh
10 cm di ruang hampa. Tentukan besar gaya yang bekerja antara
kedua muatan tersebut.
2.6 Buktikan bahwa gaya yang bekerja pada dua muatan listrik yang 4s->f
masing-masing besarnya I C sejauh 1 m kira-kira adalah satu juta
ton. Gambar 2.33 Bentuk gelombang untuk Soal2.16
2.7 Dua muatan yang sama besamya dan berlawanan tanda sebesar 7 x
10-e C teqpisah sejauh 15 m. Tentukan gaya keseluruhan yang bekerja 2.16 Arus yang mengalir melalui induktansi 10 mH adalah

i:3e'ou" A
T Batr 2 Besaran dan LJnsur-unsrr Rangkaian Listrik
Bab 2 Besatan dan IJnsur-unsur Rangkaian Listrik

Berapa tegangan v antarakutub induktansi tersebut?


2.17 Lukis bentuk gelombang tegangan, daya dan tenaga pada induktansi
sebesar 5 mH yang dialiri arus seperti yang diberikan oleh Gambar
2.33.
6's ---> t
ponensial
Gambar 2.36 Bentuk gelombang untuk Soal2.22

4s-+t 2.23 Lukislah bentuk gelombang arus, daya, dan tenaga pada kapasitor
, Gambar 2.34 Bentuk gelombang untuk Soal2.17 sebesar 100 pF yang diberi tegangan v(l) seperti yang diberikan oleh
Gambar2.29.
2.I8 Suatu arus seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 2.32 mengalir 2.24 Lukislah i(t), p(t), dan w(t), pada kapasitor sebesar 22 pF yang diberi
melalui suatu kumparan dengan resistansi 0,5 O dan induktansi tegangan v(l) seperti yang diberikan oleh Gambar 2.35.
sebesar 4 H. Tenfukan bentuk gelombang tegangan, daya, dan tenaga 2.25 Suatu tegangan berbentuk
dalam masing-masing unsur tersebut. v: 0untuk
V ,< 0
2.19 Lukislah v{t), p(t), dan w(r) pada induktansi yang dialiri oleh i(/) yang v:tY untuk 0<t< 1
bentuk gelombangnya ditunjukkan pada Gambar 2.28.
v: LltY untuk I<t
dikenakan pada kapasitor sebesar 5 mF. Hih:ng arus yang mengalir
selama masing-masing selang dan gambar tegangan dan arus tersebut
sebagai firngsi l.
6's+ t 2.26 Kapasitansi sebesar 100 mF menyimpan tenaga 60 J. Berapa lamakah
waktu yang diperlukan untuk mengisi tenaga sebesar itu ke dalam
kapasitor tersebut dengan arus sebesar 2 mA?

Gambar 2.35 Bentuk gelombang untuk soal2.2l


2.27 Tentukan kapasitansi dua keping lempeng logam sejajar yang
dipisahkan oleh 0,1 mm lapisan mika dan mempunyai luas 0,113 m2.
Andaikanlah mika itu mempunyai permitivitas sebesar 10.
2.20 Kumparan seperti pada Gambar 2.18 mempunyai 100 lilitan. Panjang 2.28 Apakah persamaan w:'/rL? berlaku jika Z merupakan fungsi waktu?
menengah inti diketahui sebesar 0,2 m. Nilai permeabilitas intinya Setidiki juga untuk persamaan w : YrCi jika C merupakan fungsi
adalah 10-3. Luas penampangnya I cmz. waktu.
a. Tentukan induktansi kumparan itu 2.29 Tunjukkan karakteristik geometri yang serupa pada resistansi,
b. Bila suatu tegangan arus searah dikenakan pada induktor itu maka induktansi, dan kapasitansi.
ada arus mengalir sebesar 0,1 A. Berapa besar tenaga yang 2.30 Apa yang dimaksud dengan permeabilitas dan permitivitas?
tersimpan dalam induktor itu?
2.21 Apa perbedaan antara kapasitansi dan kapasitor?
2.22 Jika arus sebesar
i: 120 cos(3 14t + 30") A
mengalir dalam sebuah kapasitor sebesar 22 pF, tentukanlah berapa
tegangan di antara kutub-kutubnya.
I

Bah 3 lfukurn D,asar Rangkaian Listrik

alam Bab Dua telah didefinisikan variabel-variabel rangkaian,


tegangan, dan arus serta diuraikan tentang unsur rangkaian, dan
dijelaskan hubungan antara unsur rangkaian dengan variabel
rangkaian. Dalam bab ini akan dibahas bagaimana hukum dasar
rangkaian mendasari gabungan dan interkoneksi beberapa unsur dalam suatu
rangkaian. Akan dijumpai dua hukum dasar, yang satu menguraikan tentang
bagaimana hubungan arus bila beberapa unsur rangkaian bertemu di satu titik
dan yang kedua mengenai bagaimana beberapa tegangan bergabung bila
semua unsur rangkaian dihubungkan secara berurutan. Selanjutnya, akan
diselidiki hubungan seri dan paralel beberapa resistor, induktor, dan
kapasitor.
Dalam bab ini juga akan ditiqiau penguat kerja (operational amplifier),
sebagai jawaban atas pertanyaan bagaimana cara memperoleh sumber tak-
bebas yang telah disinggung di Bagian 2.3.
Dalam membahas hukum-hukum dasar itu titik berat pembahasan bab ini
akan dibatasi pada rangkaian yang unsur rangkaiannya hanya terdiri dari
resistor. Hal ini dilakukan agar pusat perhatian tertuju pada teori rangkaian
itu sendiri yang bebas dari berbagai kerumitan yang bakal timbul dengan
adanya bilangan kompleks jika induktansi dan kapasitansi terlibat dalam
rangkaian tersebut. Pendekatan semacam ini tidak akan menghilangkan sifat
umum analisis rangkaian. Kelak dalam Bab Lima dan Enam akan
ditunjukkan bahwa teori yang sama juga berlaku untuk rangkaian yang
mengandung ketiga unsur tersebut dengan kombinasi apapun.
Bab ini bertujuan menurunkan nrmusan persamaan yang diperlukan untuk
menyelesaikan berbagai persoalan rangkaian secara bertahap; juga untuk
menyelidiki teknik yang memungkinkan suatu rangkaian dapat dinyatakan
dengan rangkaian setaranya yang lebih sederhana.
Setelah menyelesaikan bab ini, pembaca diharapkan dapat
. mengenal dan dapat menerapkan Hukum Kirchhoff untuk arus
dan tegangan;
. menggunakan hukum-hukum dasar rangkaian listrik secara
langsung;
. menyederhanakan rangkaian seri dan paralel;
. melakukan transformasi Y-A guna menyederhanakan rangkaian;
. mengenal penguat kerja.
Bab 3 Hukum Dasar'Rangkaian Listrik
I Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik

3.1 Hukum Kirchhoff akan keluar melalui yang lain, sehingga cukup ditetapkan satu arus unhrk
kedua unsur rangkaian yang terhubung melalui suatu simpul tersebut.
Hukum-hukum dasar rangkaian secara rasional mengikuti sifat besaran listrik
yang telah dibahas dalam Bab Dua. Hukum-hukum ini secara langsung
memberikan tuntunan menuju cara yatg sistematik dalam pembahasan
masalah rangkaian listrik. Hukum-hukum tersebut dinyatakan pada tahun
1847 oleh ahli fisika Jerman Gustav R. Kirchhoff, dan dikenal sebagai
Hukum-Hukum Kirchhoff.
Hukum pertama:Hukum Arus. Jumlah
aljabar semua arus yang menuju ke suatu
titik-hubung sama dengan nol.Secara
matematika hukum ini dituliskan sebagai Gambar 3.2 Titik-hubung (simp3rl) rangkaian
berikut

\*iz*ir*...*i,=Q f,i=O (3.1)


Suatu titik-hubung, atau simpul, dalam
titik dengan dua atau lebih
rangkaian adalah
unsur dan/atau sumber bertemu.
Bukti Hukum Arus Kirchhoff tersebut sudah :-,,
jelas karena dalam hal ini tidak ada muatan
yang tertimbun pada simpul dan tidak ada
Gambar 3.1 Kirchhoff arus yang mengalir ke luar simpul menuju ke
www-hao-ucar-edu
ruang bebas. Jadi, paling sedikit harus ada
satu jalur yang membawa muatan ke luar dari
simpul itu. Sehingga dengan mengacu pada Gambar 3.2a, jlka Gambar 3.3 Rangkaian untuk Contoh 3.1
it+i2+l*ia:0
satu atau lebih arus itu harus bernilai negatif. Perjanjian tanda untuk arus Contoh 3.1
dalam rangkaian adalah sebagai berikut: Tetapkan suatu arah sebarang Arus-arus pada rangkaian yang terlukis dalam Gambar 3.3. adalah
i1 = 5 A, dan i2: 10 A, serta tegangan v3 : 4 Y.
dengan pertolongan anak-panah dalam cabang tempat arus itu mengalir dan
katakan arus itu positif. Jika ternyata arus yang sebenarnya mengalir
Tentukan berapa 4.
berlawanan arah dengan tanda anak-panah yang telah ditetapkan itu maka
dikatakan bahwa arus itu arus negatif. Jawab
Dalam penggunaan Hukum Kirchhoff tampak bahwa arus di suatu simpul Menurut Persamaan Q.L3), v: Ri, maka
adalah nol jika diandaikan bahwa arah positif adalah arah arus yang menuju
, _:v.
ke simpul dan arah negatif untuk arus yang meninggalkan simpul tersebut '3- R
(atau sebaliknya). Jadi, dengan mengacu kepada Gambar 3.2, L
Simpul a: *it* iz* l-ia:Q ---4A
I
Simpul b: -r :
-is - ie i7 Q Mentrut Persamaan (3. 1)
Simpul c: *is-ie:0 ir+ir+ir+io=0
Untuk simpul c tampak bahwa is: is.Secara runum, jika hanya ada dua unsur
rangkaian yang terhubung pada suatu simpul, arus yang mengalir di
dalamnya akan sama. Arus mengalir dalam salah satu unsur rangkaian dan
':-l-i;-'i=-,, o
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik I Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik

Arus i diandaikan positif jika arahnya menuju simpul, jadi la yang tanda karena arah perjalanan yang diambil di Jalur 3 berlawanan arah dengan
bernilai negatif itu meninggalkan simpul. arah putaran jarurn jam dan dua jahr lainnya searah dengan arah putaran
Pembatasan berlakunya Hukum Kirchhoff tersebut adalah tidak boleh ada jarumjam.
muatan yang tertimbun dalam simpul. Kotak-kotak berhriruf besar dalam Gambar 3.4 itu dapat mewakili sumber
Hukum Kedua: Hukum Tegangan. Jumlah aljabar semua tegangan ;rtau unsur rangkaian dalam rangkaian tersebut.
yang diambil menurut arah tertentu sepanjang jalur yang tertutup Secara umum, penyelesaian persoalan rangkaian meliputi penentuan arus dan
adalah sama dengan nol. tegangan dalam unsur rangkaian tertentujika arus atau tegangan dalam unsur
Setiap tegangan, termasuk tegangan imbas oleh arus yang berubah di luar lainnya diketahui. Arah dan polaritas variabel arus dan tegangan dapat secara
rangkaian, harus disertakan. Secara matematika, Hukum Kirchhoff tegangan bebas ditentukan. Biasanya dipakai aturan-aturan tertentu untuk mengurangi
tersebut dapat dituliskan sebagai kemungkinan terjadinya kesalahan. Jadi, variabel arus dan tegangan pada
resistansi R, induktansi L, dan kapasitansi C harus sesuai dengan yang telah
V1*12*vt+...*v,:0 f v=0 (3.2) diberikan berturut-turut pada Gambar 2.17, 2.211 dan 2.30; sedangkan untrik
sumber sesuai dengan yang telah diberikan oleh Gambar 2.L3 dan 2.I4.
Hukum kedua ini merupakan akibat dari prinsip kekekalan tenaga yang setara
dengan kesetimbangan tenaga dalam hal tenaga yang diberikan sama dengan Ketentuan tersebut akan diikuti dalam buku ini.
tenaga yang diserap oleh rangkaian. Dalam menuliskan persamaan hukum ini
arah yang dipilih boleh sebarang, tegangan jatuh adalah tegangan yang
mempunyai perubahan potensial dari + ke - dalam rangkaiannya dan
tegangan naik adalah dari - ke *. Dalam menerapkan Hukum Tegangan
Kirchhoff dalam buku ini digunakan tegangan naik yang bernilai positif
untuk tegangan naik.
Dengan mengacu kepatia Gambar 3.4, menurut I{ukum Tegangan Kirchhoff,
akan diperoleh persamaan-persamaan berikut: 10C,
Jalur I atau rangkaian tertutup l: *vo-vb-y.:0 i+t
+ v3
Jalur 2 atau rangkaian tertutup 2: *v"* yg-v": Q -+
Jalur 3 atau rangkaian tertuhrp 3: -to* vb-v1* v":0

Gambar 3.5 Rangkaian untuk Contoh 3.2

Contoh ?,,
Rangkaian tertutup dalam Gambar 3.5 memperlihatkan sebagian
dari suatu jala-jala listrik. Dalam bagian itu diketahui v1: 4Y, v2=
3 V dan l:2 A. Tentukan arus i.
Jawab
Gambar 3.4 Jalur-jalur untuk penerapan Hukum Tegangan Kirchhoff
Untuk rangkaian tertutup seperti yang diperlihatkan oleh Gambar
3.5, Hukum Tegangan Kirchhoff memberikan persamaan (mulai
Tampak bahwa tegangan v" bertanda negatif di Jalur 1 tetapi bertanda positif dari suatu titik tertentu yang dapat ditetapkan secara sebarang, dan
di Jalur Z,karena arahyang diambil di Jalur 1 berlawanan dengan arah yang dalam hal ini dipilih titik a dengan arah yang sesuai dengan arah
diambil di Jalur 2. Demikian pula halnya bila unsur-unsur rangkaian di Jalur putaran jarum jam untuk memudahkan):
3 dibandingkan dengan yang ada di Jalur 1 dan Jalur 2, semuanya berlawanan
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik I
tl
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik

vg*vz-v1-V+:0 yang tersusun dan rapi dapat mempermudah dan menyederhanakan


Tegangan 11 dan v2 telah diketahui. Tegangan v3 menurut penyelesaiannya. Tegangan dan arus pada resistor ditentukan sesuai dengan
Persamaan (2.6) adalah Cambar 2.17, pada induktor seperti pada Gambar 2.2I, dan pada kapasitor
menurut Gambar 2.30, sehingga hubungan volt-ampere dalam unsur
u3:5x 2:lOY rangkaian seialu positif. Ada dua bentuk rangkaian yang dapat membantu
Sehingga tegangan v4 adalah mcmpermudah penentuan variabel ini. Yang satu, adalah bagian rangkaian
va: l0 +3 -4:9Y seri seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.6. Arus yang mengalir dalan:l
Arus rj ditentukan memrrut Persamaan (2.13) masing-masing unsur atau sumber yang dihubungkan secara berurutan itu
sama, sesuai dengan hukum Kirchhoff untuk arus, sehingga hanya ada arus
io: I
10
e' tunggal i yang mengalir dalam rangkaian tersebut.

Hukum Kirchhoff pertama dan kedua ini tidak beriaku untuk frekuensi yang
sangat tinggi yang mengakibatkan rangkaian yang ditinjau itu mempunyai l,l -A* vz
ukuran dalam orde panjang-gelombangnya. Tinjauan unhrk frekuensi tinggi HA v;5-
merupakan konsep dalam teori medan elektromagnet.
,R,tvrRrr
Gambar 3.6 Bagian rangkaian seri
3.2 Penggunaan Hukum Dasar Secara Langsung
Pada umumnya, suatu rangkaian listrik terdiri dari banyak rangkaian tertutup Bentuk rangkaian yang kedua adalah bagian rangkaian paralel, seperti yang
yang mempunyai banyak sirnpul dengan satu atau lebih sumber. Besaran tampak pada Gambar 3.7. Dalam bentuk ini variabel tegangan tunggal
yang diketahui pada urnumnya berupa tegangan pada sumber tegangan atau terpasang untuk semua unsur dan sumbernya.
arus dmi sumber annnya. besaran yang tidak diketahui meliputi arus yang
mengalir dalam sumber tegangan, tegangan pada sumber arus, dan tegangan,
serta arus dalam unsur-u.nsur rangkaiannya.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan besaran yang tidak diketahui
itu terdiri dari tiga kategori: Hukum Arus Kirchhoff, Hukum Tegangan
Kirchhoff, dan hubungan volt-ampere dalam masing-masing unsur rangkaian
yang terlibat itu. Jumlah persamaan bebas haruslah sama dengan jumlah
besaran yang tidak diketahui. Persamaan bebas yang tersedia itu adalah
sebagai berikut:
1. Jumlah persamaan bebas untuk hubungan volt-ampere unsur sama
Gambar 3.7 Bagian rangkaian parallel
dengan jumlah unsur dalam rangkaian.
2. Jumlah persamaan bebas menurut Hukum Arus Kirchhoff sarna dengan
jumlah simpul dalam rangkaian dikurang satu. Suatu rangkaian dengan sebuah rangkaian tertutup yang terdiri dari sebuah
3. Jumlah persamaan bebas menurut Hukum Tegangan Kirchhoff sama sumber tegangan bebas dengan tiga unsur berupa resistor ditunjukkan pada
dengan jumlah rangkaian tertutup bebas. Gambar 3.8a. Unsur itu dihubungkan secara seri dan dalam rangkaian itu
Rangkaian tertutup bebas adalah rangkaian yang persamaannya menurut jelas bahwa menurut hukum Kirchhoff arus semua unsur dalam rangkaian itu
Hukum Tegangan Kirchhoff mengandung paling sedikit salah akan mengalirkan arus yang sama sebesar i ampere.
satu
tegangannya yang tidak termasuk dalam persamaan yang lain. Penerapan Hukum Tegangan Kirchhoff, Persamaan (3.2), pada rangkaian
Metode penggunaan langsung ini meliputi penentuan variabel arus dan dalam Gambar 3.8a akan memberikan suatu aturan sederhana untuk berbagai
tegangan yang sesuai, penulisan ketiga jenis persamaan di atas, dan rangkaian seri. Dengan menggunakan aturan yang disebutkan sebelum ini,
penyelesaian persamaan itu untuk besaran yang dicari. Penentuan variabel untuk tegangan naik dan teganganjatuh, sehingga dapat ditulis
yang tidak diketahui dapat dilakukan secara sebarang, tetapi dengan cara v -iRr - iRz- llt3 : g (3.3)
T
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik

Dengan mengaturnya kembali didapatkan tegangannya. Resistansi Rr, /tz, dan ,R3 dalam Gambar 3.9a tersusun dalam
v: i(R1 + ft2 + ft3) (3.4) hubungan paralel.
Kembali dengan pertolongan analisis rangkaian, kombinasi paralel ketiga
+R, resistor itu dapat diwakili oleh suatu besaran setaranya. Hukum arus
Kirchhoff menyatakan bahwa arus yang memasuki sebuah simpul sama
dengan arus yang meninggalkannya. Dalam bentuk persamaan, untuk
rangkaian pada Gambar 3.9a itu, diperoleh
i: i1 * i2* i3 (3.8)
Dan menurut Hukum Ohm yang berhubungan dengan masing-masing
resistor, Persamaan (3.8) dapat ditulis kembali dalam bentuk
(a) (b) VVVi
t- ? ? (3.e)
Gambar 3.8 Rangkaian seri dengan rangkaian setaranya .Rr R. R3

Kembali dengan mengumpulkan variabel-variabel yang sama, yang dalam hal


Arus i dapat dikeluarkan dari dalam tanda-kurung pada ruas kanan karena ini adalah tegangan v, didapatkan
nilainya sama untuk setiap resistansi itu. Akibatnya, besaran dalam tanda-
kurung dapat digantikan oleh suatu resistansi setara I r) (t
* (3.10)
R,:Rr +R2 +R3 (3.s) ':'[& e* &)
Dengan demikian Persamaan (3.4) dapat disederhanakan menjadi Pernyataan dalam tanda-kurung dapat digantikan oleh suatu besaran setara
v: lR, (3.6) yang didefi nisikan sebagai
llll (3. 1 1)
RpRrR2&
R, menyatakan resistansi setara paralel. Dengan memasukkan Persamaan
(3.11) ke dalam Persamaan (3.10) diperoleh suatu persamaan yang
disederhanakan untuk rangkaian tersebut, yakni

(a) (b) .v
T_ (3.12)
Rp
Gambar 3.9 Rangkaian paralel dengan rangkaian setaranya
Gambar 3.9b merupakan pewakilan rangkaian untuk Persamaan (3.12) dan
dan R, menyatakan resistansi setara seri untuk rangkaian itu. Selanjutnya, dapat dipandang sebagai rangkaian setara untuk rangkaian yang diberikan
dari analisis ini bentuk rangkaian aslinya, Gambar 3.8a dapat digantikan oleh oleh Gambar 3.9a.
suatu rangkaian setara seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.8b. Pernyataan umum untuk prosedur di atas menyatakan bahwa resistansi setara
Secara umum, jika terdapat n buah resistor yang dihubungkan seri dalam n buah resistansi yang dihubung paralel sama dengan jumlah kebalikan
suatu rangkaian, maka resistansi setara serinya diperoleh dengan masing-masing resistansi itu. B entuk persamaanny a adalah
menjumlahkan masing-masing resistansi dalam rangkaian itu. Secara 1
I I -t--f.-.-r-: I \-1
& uR-
) (3.13)
matematika, ditulis
Rp R,'&""
Rr=ftr1Rz+...a.R,: lR (3.7)
Persamaan (3.13) berhubungan dengan kebalikan resistansi, yang dikenal
Unsur rangkaian dapat juga dijumpai dalam hubungan paralel. Di rumah, sebagai konduktansi, seperti yang telah diberikan pada Persamaan (2.16),
semua lampu listrik dipasang dengan jalur paralel terhadap sumber sehingga
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik
t Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik

Go: Gr+ Gz* ... * Gn: f,C ujung masing-masing kapasitor ini akan berbeda bila Cr tidak sama dengan
Q.14)
Cz. Hukum tegangan Kirchhoff menyatakan bahwa kedua tegangan itu harus
Suatu bentuk rangkaian yang sering dijumpai adalah kombinasi paralel dua dijumlahkan agar sama dengan tegangan sumbernya.
buah resistor seperti yang tampak pada Gambar 3.9. Penerapan Persamaan
Jadi
(3.13) pada rangkaian ini memberikan
V=V1*V2 (3"16)
lll Untuk tegangan awal kapasitor yang sama dengan nol, menurut Fersamaan
&=&*& (2.27\
y afe daOat ditulis sebagai ,r= dan Yz= (3.17)

/\ e
R.R^
IL
*!,a, [!,rt
(3.1 5)
Rr+ R, Dengan memasukkan Persamaan (3.17) di atas ke dalam Persamaan (3.16)
didapatkan
Perlu diperhatikan di sini bahwa Persamaan (3.15) yang menyatakan hasil
kali resistor dibagi dengan jumlah resistor hanya berlaku unhrk dua t I c

resistansi seri saja, tidak berlaku untuk lebih dari dua resistor yang
'':J c-lidt+ qlidt
dihubung paralel. atau

v:
(r r\. (3.r8)
lq+q)liat
Pernyataan ini dapat disederhanakan dengan memperkenalkan pemyataan
pengganti
111 (3.1e)
C,- Ct' Cz

Gambar 3.10 Dua resistor dalam hubungan paralel atau, seperti halnya dengan dua resistansi paralel

a C'c'
Hubungan seri dan paralel untuk kapasitor sering dijumpai dalam rangkaian
-r - Cr+C,
(3.20)

elektronika - lebih sering daripada di bidang lain dalam teknik elektro. C, menyatakan kapasitansi setara dua kapasitor yang dihubungkan seri (sekali
lagi di sini hanya berlaku untuk dua kapasitor yang dihubung seri dan tidak
berlaku untuk lebih dari dua kapasitor yang dihubung seri). Maka Persamaan
+ (3.18) menjadi
1 lr
+
!2 ': ql'o' (3.21',)

sehingga Gambar 3.11a dapat digantikan oleh suatu rangkaian setara yang
(a) (b) sesuai dengan Persamaan (3.2I). Rangkaian setara itu diperlihatkan pada
Gambar 3.1lb.
Gambar 3.11 Rangkaian kapasitor seri dengan rangkaian setaranya
Pernyataan umum kapasitansi setara dari n buah kapasitor yang dihubungkan
seri adalah
Gambar 3.1la memperlihatkan rangkaian yang mengandung dua kapasitor
dengan kapasitansi Cr dan C2 yang dihubungkan seri. Bila suatu tegangan
I I I I -l a-- \ (3.22)
---t-a
'
c,- cr' c2' c,-L c -
dikenakan antara ujung gabungan tersebut, maka kedua kapasitor itu akan
mempunyai perpindahan muatan yang sama besar. Beda potensial antara
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik
I Bab 3 Hukum Dasat Rangkaian Listrik

Jadi, kapasitor-kapasitor yang dihubungkan seri dapat dinyatakan seperti Pada Gambar 3.13a tarnpak suatu rangkaian yang mempunyai dua induktor
resistansi yang resistornya dihubungkan paralel. dalam hubungan seri. Sumber tegangannya diandaikan berubah menurut
Sesuai dengan kesimpulan di atas dapat diharapkan bahwa perilaku kapasitor
waktu sehingga menimbulkan arus yang berubah menurut waktu mengalir
yang dihubungkan secara paralel akan bersikap seperti resistor dalam dalam kedua induktor tersebut. Menurut l{ukum Tegangan Kirchhoff,
hubungan seri. Kebenaran pemyataan ini dapat dibuktikan dengan
menerapkan Hukum Arus Kirchhoff dalam rangkaian pada Gambar 3.12a.
v: L.{* t^4
'rdt'"2dt (3.30)
Karena
Dengan mengumpulkan suku-suku yang sama, didapatkan
i:i1li, (3.23)
di
sedangkan menurut Persamaan Q.32) v= (Lr+ Lr)A (3.31)
I i,: c,* dan rr: c,* (3.24) Dengan memisalkan

maka Persamaan (3.23) menjadi


Lr: Lr+ 7, (3.32)
.dvdv kemudian menyisipkannya ke dalam Persamaan (3.31) menghasilkan
r: C, (3.2s)
Y: , di
*+CrV "t
(3.33)
dt

Ll

Gambar 3.12 Rangkaian kapasitor paralel dengan rangkaian setaranya (a) (b)

Gambar 3.13 Rangkaian induktor seri dengan rangkaian setaranya


Dengan mengumpulkan semua suku yang sama, maka
i: (cr*"r)* Z, menyatakan induktansi setara untuk hubungan seri induktor.
(3.26)
Gambar 3.13b memperlihatkan suatu rangkaian setara menurut Persamaan
Dengan memasukkan pernyataan (3.33). Tampak bahwa induktansi hubungan seri dapat diperlakukan seperti
Co=C1*C2 (3.27) resistansi hubungan seri.

dengan Co adalah kapasitansi setara untuk gabungan paralel, ke dalam Secara umurrL n buah induktor yang dihubungkan seri dalam suatu rangkaian
Persamaan (3 .26) didapatkan dapat digantikan oleh induktansi setara yang besarnya sama dengan jumlah
masing-masing induktansi tersebut. Jadi
dv
:- -rE
,- - (3.28) L,: Lr+ Lz+ ...* L,:\t (3.34)
Bila terdapat n buah kapasitor yang dihubung paralel, kapasitansi Tinjau hubungan paralel dua induktor pada Gambar 3.14a. Menurut Hukum
paralelnya dapat dinyatakan sebagai Arus Kirchhoff,
i = i1* i2
Cr: C, + C2+ ... a Cn: f C Q.zg) (3.35)
Menurut Persamaan (2.16), dengan pengandaian arus awal pada masing-
Karena Persamaan (3.29) benhrknya identik dengan Persamaan (3.7),
masing induktansi itu sama dengan nol,
kesimpulan yang mengikutinya juga serupa.
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik

. 1r
tt: Contoh 3.3
ql vdt dan ir: )-luat (3.36)
L,J Rangkaian pada Gambar 3.15a tersusun dari gabungan tiga buah
resistor dalam hubungan paralel yang dihubungkan seri dengan
i ----+ i-+ resistor itr. Rr = 40 O, Rz: 20 f), Rs : 33,33 O dan R+ : 50
1,, 1,, Q.Tentukan arus yang mengalir dari sumbemya.
v Lp Jawab
Ll L2
Sebagai langkah pertama dalam prosedur ini ditentukan dahulu
resistansi setara gabungan paralel Rz, Rr, dan Rc. Menurut
(a)
(a) (b) Persamaan (3.13),
Gambar 3.14 Rangkaian induktor paralel dengan rangkaian setaranya 11111 t1l
I Rr- Rr' R, ' R4- 20 ' 3333 ' 50-10 "
Dengan menyisipkan persamaan di atas ke dalam Persamaan (3.35),
Jadi Rr:
O 10
menghasilkan
Selanjutnya, rangkaian aslinya dapat diwakili oleh rangkaian
,:(|.)!.* (3.37) setaranya seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.15b, yang
merupakan suatu rangkaian seri sederhana. Menurut Hukum
Tegangan Kirchhoff
atau
100 g
lr -IRr -IR, =
i= r lvdt (3.38) sehingga
up
7: 100 =2 A
dengan 40+10
111 (3.3e)
Lp
---I-
Lt' L2
Contoh 3.4
atau Tentukan selisih potensial antara kutub aD dalam rangkaian pada
. LrLr.
(3.40) Gambar 3.15.
P Lr+ L, a
Besaran Lo adalah induktansi setara untuk hubungan paralel induktor.
+ +
Persamaan (3.40) itu hanya berlaku untuk dua induktor yang dihubung
paralel dan tidak berlaku untuk lebih dari dua induktor yang dihubung 100 v R4 l00v
paralel.
Untuk hal yang umum bila terdapat n buah induktor yang dihubungkan
paralel, Persamaan (3.39) menjadi
bb
(a) (b)
I I I I s-l (3.41) Gambar 3.15 Rangkaian untuk Contoh 3.3 dan 3.4
L, Lr- Lr-"'- L,-L L
Persamaan (3.41) menunjukkan bahwa perilaku induktansi dalam hubungan Jawab
paralel sama seperti perilaku resistansi dalam jenis hubungan yang sama.
Dengan berpedoman pada Gambar 3.15b, menurut Hukum Ohm
teganganjatuh antara ab adalah
Vo6: IRp:2x10:20 V
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik
I Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik

dengan ltelah dihitung dalam Contoh 3.3. Contoh 3.5


Karena arus l sama dalam kedua resistor itu, maka dapat diperoleh Rangkaian yang dihrnjukkan pada Gambar 3.16 adalah suatu
suatu penyelesaian tanpa harus menghifung arus itu secara rangkaian kutub-dua. Kutub x dan y dihubungkan ke suatu sumber.
tersendiri. Secara umurn, tegangan jatuh antara ab dapat ditulis Tiga beban dalam rangkaian itu dihubungkan oleh saluran pencatu,
sebagai resistansi beban; saluran pencatunya diberikan pada diagram.
Vo6: IRo (3.42\ Untuk menentukan kebutuhan arus yang ditarik dari sumber
diperlukan suatu rangkaian pengganti resistansi beban dan saluran
Selanjutnya, menurut Hukum Tegangan Kirchhoff, pada rangkaian
dengan sebuah resistansi setara. Tentukan nilai resistansi setara itu.
dalam Gambar 3.15b adalah
Jawab
V: I(fu+ Rr) (3.43)
Jika Persamaan (3.42) dibagi dengan Persamaan (3.43), maka suku
Untuk menentukan resistansi ini akan diikuti suatu proses
penyederhanaan rangkaian yang. pada dasarnya meliputi
arus akan lenyap dan menghasilkan suafu pemyataan unfirk
pemakaian Persamaan (3.7) dan (3.13) untuk gabungan resistansi
tlgangan jatuh aoturu ab sebagii
seri dan paralel yang diawali dari sepasang kutub yang terjauh dari
rr Ro sumbernya. Dalam persoalan ini ialah kutub ab.
y"t:
*;
(3.M) ^;y
Dengan memasukkan nilai-nilai yang telah diketahui untuk
parameter-parameter dalam Persamaan (3.44) maka didapati

Voo: l0 100 = 20 V
10+40
Persamaan (3.44) sering digrrnakan dalam analisis rangkaian. Dalam bentuk
runum, suatu rangkaian yang terdiri dari n buah resistor yang dihubungkan
seri dengan suafu sumber v, tegangan v;langterdapat antara kutub resistor R1
adalah
Rr
(3.4s)
R, +R, +...+R.
Persamaan (3.45) dikenal sebagai teorema pembagi tegangan.

Gambar 3.16 Rangkaian untuk Contoh 3.5

Gambar 3.17 Penyelesaian bertahap untuk Contoh 3.5


T
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik Bab 3 FXukum Dasar R.angkaian Listrik

Karena resistansi saluran pencatu dan beban di k-utub ab disederhanakan itu. Dalam hal ini, yang sangat penting artinya dalam
berhubungan seri, maka resistansi setaranya dilihat dari kiri ab rangkaian elektronika, resistansi setara rangkaian diperoleh dengan
adalah menghitung perbandingan antara tegangan masukan dengan arusnya, jadi
Rot:l+8+1:l0Cl tidak dari penyederhanaan itu sendiri. Teknik tersebut diperjelas dengan
contoh berikut.
Resistansi setara R,6 ini selanjutnya paralel dengan beban 10 O
yang terletak di kiri aD. Resistansi di kanan kutub cd, menurut
Persamaan (3. 15), adalah
l0x 10 :5
R,s= O
l0+10
Kembali 10r)
- sekarang licdr merupakan bagian resistansi seri dan
resistansi saluran pencatu di kirinya. Resistansi setara dilihat dari
wnFf
R"7:0,5+5+0,5:6O Gambar 3.18 Rangkaian untuk Contoh 3.6
Resistansi R"ritt paralel dengan dua resistansi beban 4 O dan 12 Cl
Resistansi setara Contoh 3.6
R"r, bila dilihat dari kiri adalah Tentukan resistansi masukan pada rangkaian dalam Gambar 3.18.

G-n:
tl l : I Jawab
-*-+-
6412 2
S
Arus /r menurut Hukum Arus Kirchhoff pada simpul tengah
atau rangkaian adalah
Rrn:2 dl \= I+21=31
Resistansi setara rRgrini berhubungan seri dengan resistansi saluran dan persamaan Hukum Tegangan Kirchhoff unhrk rangkaian
pencatu, dua kali 0,5 O. Resistansi setara R,, yang akan tertutup di sebelah kiri adalah
menggantikan seluruh rangkaian dari ujung kanan sampai ke kutub V:31 * 4(31): I5I
seluruh rangkaian dari ujung kanan sampai ke kutub ry adalah dan
Rr:0,5+2+0,5:3C)
Diagram pelaksanaan penyederhanaan rangkaian tersebut n:L:
I
15 o
diperlihatkan pada Gambar 3.17

Resistansi R, pada Contoh 3.5 adalah resistansi setara rangkaian terhadap


sumber. Resistansi ini sering disebut sebagai resistansi masukan atau
resistansi titik-penggerak suatu rangkaian. Resistansi masukan suatu
rangkaian merupakan besaran yang menunjukkan akibat yang dihasilkan oleh 18A
rangkaian terhadap sumbernya.
Sebagai aturan umum, resistansi masukan atau resistansi titik-penggerak
hanya berlaku untuk rangkaian dengan unsur pasif - dalam hal ini adalah
resistor. Ada hal khusus dalam hal resistansi ini berlaku pula untuk rangkaian Gambar 3.19 Rangkaian untuk Contoh 3.7
yang mengandung satu atau lebih sumber tergantung yang keluarannya
berbanding lurus dengan arus atau tegangan di dalam rangkaian yang
Bab 3 Hukum Dasat Rangkaian Listrik
I Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik

Contoh 3.7 diperlihatkan pada Gambar 3.20, terbukti hanya ada dua simpul.
Tentukan tegangan dan arus yang belum diketahui dalam rangkaian Jadi hanya ada satu persamaan yang dapat ditulis. Untuk simpul l:
pada Gambar 3.19. Rangkaian ini mengandung sebuah sumber L-Iz-It* 18:0 (3.4e)
tegangan tetap sebesar 140 V pada rangkaian tertutup di sebelah Berikutnya, dituliskan persamaan Hukum Tegangan Kirchhoff.
kiri dan pada rangkaian di kanan sebuah sumber arus tetap sebesar Taln{ bahwa rangkaian tertutup yang bebas Lanyalah yang
18 A. terletak di sebelah kiri, dua lainnya masing-maiing hanya
Tuliskan juga kesetimbangan daya yang menunjukkan banyaknya mengandung dua unsur sehingga persamaan tegangannya implisit
daya yang diserap oleh semua resistansinya sama dengan daya yang dengan adanya tegangan V2. Jadi, hanya terdapat iatu persamaan
diberikan oleh kedua sumber. bebas, yakni
Jawab 140-n-Vz:0 (3.s0)
Langkah pertama adalah menentukan arah acuan untuk tegangan Kelima persamaan di atas dapat diselesaikan secara serentak. cara
dan arus yang belum diketahui. Tampak bahwa sumber tegangan apapun yang dipakai, tetap perlu diperhatikan urutan
140 V. berhubungan seri dengan resistor 20 {r, sehingga kedua penyelesaiannya. umumnya hubungan volt-ampere disisipkan baik
unsur lni mempunyai arus yang sama sebesar {. Arah untuk ke dalam persamaan anrs maupun persamaan tegangan unfuk
tegangan Z1 sesuai dengan yang ditunjukkan pada Gambar 3.19. menghilangkan variabel arus atau tegangannya. periamaan (3.46)
Karena resistor 6 O dan 5 C) berhubungan paralel, maka tegangan sampai dengan (3.48) bila disisipkan ke dalam persamaan (3.49)
pada masing-masing resistor ini sama sebesar V2. Arrts 12 dan 13 memberikan
ditenhrkan sesuai dengan pola yang telah diberikan oleh Gambar
2.10. Dengan demikian semua variabel telah tertentu.
Himpunan persamaan peftama adalah hubungan volt-ampere dalam
*"-*v,-:v,+18 =o (3.51)

unsurnya. Karena ada tiga resistor dalam rangkaian Persamaan (3.50) dan (3.51) dapat disusun kembali menjadi
ini, maka
terdapat tiga persamaan menurut Hukum Ohm: Vt* Vz: 140
Yt:2AIr (3.46) -3Vr+22V2:1080
Y2:617 (3.47) sehingga diperoleh Vr : 80 V dan V2: 60 V. Arus diperoleh dari
Vz-- 5Iz Persamaan (3.46) sampai dengan (3.48), yaitu:
(3.48)
11:4 A,12: l0 A, dan \: L2 A.
Pembuktian kesetimbangan daya adalah sebagai berikut. Daya yang
I, -____- A+
,..t 1!A hilang dalam resistor ditentukan dengan persimaan (2.10) dan iaya
Izt yang diberikan oleh sumber menurut persamaan (2.9).

6o+ 5f)
Daya yang diserap oleh rangkaian:
Resistansi 5 O :P :FR: l22x 5 : 720W
B 6O: 102x6 = 600W
Gambar 3.20 Bagian rangkaian pada Gambar 3.19 untuk simpul 20 C): 42x20 = 320W
AdanB Daya keseluruhan yang diserap 1640 w
Daya yang diberikan sumber ke rangkaian:
Langkah berikutnya adalah menuliskan Hukum Arus Kirchhoff Sumber 140 V: P:W: 140 x4= 560 W
unhtk arus. Dalam menenhrkan jumlah simpul tampak bahwa ujung
l,
a dan b adalah simpul sedangkan ujung c dan d adalah simpul ,8.
Sumber 18 A: 60 x l8 = 1080 W
Bila bagian rangkaian tersebut dilukis kembali, seperti yang Daya keseluruhan yang diberikan 1640 W
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listtik t Bab 3 Flukum Dasar Rangkaian Listrik

Dua persamaan pasangan kutub serupa dapat pula ditulis untuk kedua
Contoh di atas melukiskan penggunaan hukum dasar rangkaian secara pasangan kutub lainnya.
langsung, cara ini dapat dipermudah dan diperingkas dengan dua
penyederhanaan. Yang pertama adalah dengan menyatakan arus dalam
variabel tegangan (atau sebaliknya). Dengan penyederhanaan ini Persamaan
(3.49) dalam contoh di atas dapat langsung ditulis seperti Persamaan (3.51)
tanpa perlu secara khusus menuliskan persamaan Hukum Ohm untuknya.
Harus diperhatikan bahwa Hukum Ohm tetap diperlukan dan pemyataan itu
telah tercakup dalam Persamaan (3.51) karena pemyataan arusnya telah
ditulis dalam suku-suku tegangan.
Penyederhanaan kedua memperjelas apa yang diperlukan dalam penulisan zY"*oY
persamaan Hukum Kirchhoff baik untuk arus maupun tegangan dengan
memilih variabelnya sebagai gabungan variabel yang telah dipilih Gambar 3.21 Rangkaian setara Y dan A
sebelumnya. Misalnya, dalam Contoh 3.7 di atas pada Persamaan (3.50),
tegangan Vt adalail(l4} - Yz) yang dapat langsung ditulis pada diagranmya. Ketiga persamaan tersebut dapat diselesaikan secara serentak untuk nilai a:
Akibatnya, Persamaan (3.51) dapat langsung ditulis sebagai Ro, Ru dan.R., atau untuk nilai Y: Rt Rz, dan R3. Hasilnya adalah

RuR"
-- (140 -Y)-=Vz-
20' 6- =V2+
18:0 ^
x': (3.s2)
s 4-4, aR.
Tampak bahwa jumlah persamazrn dalam rangkaian ini dapat dikurangi
RoR"
sehingga yang tertinggal hanya satu persamaan saja. Rz: (3.53)
Contoh di atas juga membuktikan kebenaran hukum kekekalan tenaga yaitu R" +R, +R.
semua daya yang diberikan sumber sama dengan daya yang diserap sumber R,Ro
n
(apa hubungan antara daya dan tenaga?).
"'-- R,+R,+R"
(3.s4)

atau
3.3 Transformasi Y-A
Ada bentuk rangkaian tertentu yang tidak dapat disederhanakan dengan . _ R,R, +R2R3 +R3Rr
"Rl (3.5s)
hanya menggunakan kombinasi seri-paralel. Konfigurasi semacam itu sering
dapat ditangani dengan menggunakan transformasi Y-A Transformasi ini
. _ R,R, +R2R3+R3Rr
memungkinkan tiga resistor yang dihubungkan dalam bentuk Y digantikan
oleh tiga resistor lain dalam bentuk A, dan sebaliknya. Rangkaian pada
^u- &
(3.56)

Gambar 3.21 adalah rangkaian Y dan A tersebut. . _ R,R, +R2R3 +R3Rr (3.s7)
Jika kedua rangkaian itu harus setara maka resistansi antara setiap pasangan 'R3
kutubnya harus sama juga, baik untuk bentuk Y maupun A. Tiga persamaan
Hubungan resistansi Y - a yang diberikan oleh Persamaan (3.52) sampai
serentak dapat ditulis untuk menyatakan kesetaraan ketiga pasang resistansi
dengan (3.57) di atas tentu saja dapat dinyatakan dalam kebalikan resistansi
kutub tersebut. Untuk pasangan kutub x dan y, resistansi setara A adalah R" atau konduktansi. Dengan proses yang sama didapatkan
dalam hubungan paralel dengan kombinasi seri R, dan R6, dan resistansi
setara untuk bentuk Y pada pasangan kutub tersebut adalah kombinasi seri R1
dan R2. Jadi, dapat ditulis "'-T
n _ GoGo+GbG"+G,Go (3.s8)

Rr:Rr 4Rz: &(not&)


(.R" +Ru)+R"
Bab 3 Hukum Dasat Rangkaian Listrik I llab 3 Ftrukum Dasar Rangkaian Listrik

G,Go +GoG +G"Go Tenfukan resistansi setara tunggal yang menggantikan rangkaian
Gz= (3.5e) pada Gambar 3.22 antara kutub 6 dan d.
Gb
Jawab
n_ GoGo+GbG"+G"Go
"r-E (3.60) Daiam rangkaian pada Gamb ar 3.22a, tidak terdapat resistor dalarn
hubungan seri mauprur paralel. Tampak bahwa bagian bac dan dac
dan membentuk rangkaian A; salah satunya boleh diubah menjadi setara
G,G, Y, seperti yang diperlihatkan pada bagian Dac dengan garis
Go: (3.61) terputus-putus. Nilai setaranya adalah
Gr+Gr+G,
#* :Zdt
o,:
_- G.G"
(ra-
or=ffi:ro
n_li
" Gt+Gr+G,
(3.62)

.--
G.G^
-
Ll-:
I?, +Gz+G1
(3.63) n_ 4x8 :2
K': {2
4+4+g
Rangkaian yang dihasilkan dengan menggantikan rangkaian L,bac
dengan rangkaian Y setaranya diperlihatkan pada Gambar 3.22b.
Dalam rangkaian itu Reo dan Roa membentuk hubungan seri dan
l-* ,i
-lal17\7--,_{ _z
demikian pula R," dan R"7. Jadi
R*d=l+5:6Cl
dan
R,"d:2+10:12{l
c Karena resistansi R"o7 dan R""7 berhubungan paralel, maka dapat
(a) digantikan oleh resistansi setaranya
a 6x12
R.,o: :4 o
6+12
Resistansi setara dari b ke d sekarang merupakan kombinasi sen
antata R6n dengan Ru6,
Roa:Z*4:6{l
c
(b) 3.4 Sumber Dengan Rangkaian Setaranya
Konsep sumber tegangan sempuma dan sumber arus sempuma telah
Gambar 3.22 Rangkaian untuk Contoh 3.8 sebelum dan sesudah
diberikan dalam Bagian 2.3. sumber nyata mungkin dapat mendekati
transformasi
keadaan sempurna itu, tetapi tidak akan pemah mencapainya. Misalnya suatu
sumber tegangan sempurna harus tetap mempunyai tegangan konstan
Contoh 3.8 meskipun dibebani dengan resistansi nol, yang tentunya memerlukan arus tak
terhingga - suatu hal yang jelas tidak mungkin terjadi. Suatu sumber nyata
karakteristik volt-amperenya dapat dinyatakan seperti yang diperlihatkan
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik I Bab 3 Hukum Dasar Ra

pada Gambar 3.23. Karakteristik ini menyatakan bahwa suatu sumber dengan yang sesuai untuk rangkaian dengan sumber tersebut dipasang. Mengenai
tegangan V,, pada saat rangkaian terbuka (/ : 0) dengan nilai tegangan Z cara penyelesaian yang' sesuai itu akan dibahas dalarn Bab Empat.
menurun secara linear jika arus yang diambil dari sumber meningkat;
karakteristik semacam itu dapat dituliskan secara matematika sebagai
v: vr,- Rl (3.64) R,t
---:-vvv-
dengan R, adalah perbandingan antara tegangan rangkaian terbuka dengan
I
arus hubung-singkatnya. Rangkaian setara unhrk sumber pada Gambar
3.23diperlihatkan oleh Gambar 3.24. Dinamakan rangkaian setara sumber )
tegangan karena persamaan tegangannya menurut hukum kedua Kirchhoff
memenuhi Persamaan (3.64).

Gambar 3.24 Rangkaian setara sumber tegaigan untuk sumber pada


Gambar 3.23

I
Tegangan

Gambar 3.25 Rangkaian setara sumber arus untuk sumber pada


Gambar 3.23

Karena kedua rangkaian pada Gambar 3.24 dan 3.25 mewakili suatu sumber
Gambar 3.23 Sumber dengan karakteristiknya fisik yang sama, karakteristik kutubnya identik sehingga model yang satu
dapat menyatakan model yang lain. Untuk mengubah pemyataan sumber
tegangan menjadi sumber arus, Persamaan (3.64) harus diselesaikan untuk
Pernyataan lainnya dapat diperoleh dengan menuliskan persamaan
arusnya, yang memberikan
karakteristik linear pada Gambar 3.23b dalam bentuk dengan arusnya
bergantung pada tegangan; persamaan itu adalah .V,,V (3.66)
I:In"*G,V (3.6s) R, .R,
dengan In, adalah arus hubung-singkat dan G, perbandingan antara arus Dengan membandingkan Persamaan (3.65) dengan (3.6d) dapat disimpulkan
hubung-singkat itu dengan tegangan rangkaian terbuka. Rangkaian setara bahwa rangkaian dalam Gambar 3.24 dan3.25 akan mempunyai karakieristik
lainnya untuk sumber pada Gambar 3.23 diperlihatkan pada Gambar 3.25; volt-ampere yang sama jika
persamaan Hukum Arus Kirchhoff pada rangkaian setara itu sesuai dengan
Persamaan (3.65). Karena rangkaian pada Gamb ar 3 .24 dan 3 .25 mempunyai f*: ffi, (3.67)
karakteristik volt-ampere yang memenuhi lengkungan pada Gambar 3.23b,
maka salah satu dari kedua rangkaian setara itu dapat digunakan untuk dan
menyatakan sumber sebenamya. Pemilihan rangkaian setara mana yang akan
dipakai dalam suatu persoalan ditentukan berdasarkan pada cara penyelesaian
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik
I Bab 3 Flukum Dasar Rangkaian Listrik

I 56
'R,-
trr- (3.68) Iu:T=28A
I
G,=i=0,5S
Hasil serupa dapat pula diperoleh jika Persamaan (3.65) diselesaikan untuk Untuk rangkaian pada Gambar 3.26b
tegangan, yang memberikan
16:2 A dan G,:
i:0,25 S
v: !!"--!- (3'69)
G, G, Sesuai dengan Persamaan (3.70) dan (3.71) didapatkan
Bandingkan dengan Persamaan (3.64) memrnjukkan bahwa kedua rangkaian
ini setara bila V"=
2
0fr:8 V i
Vn: I6R, (3.70)
I
dan R,:
I
oE =4{l
R,= ;(r, (3.71)
t

Persamaan (3.67) sampai dengan (3.71) di atas dapat dipergunakan untuk


mengubah pernyataan suatu sumber rnenjadi pernyataan sumber yang lain.

(a) (o)
Gambar 3.27 Hasil perubahan dari Gamb* 3.24

Hasilnya dapat dilihat pada Gambar 3.27. Arah arus pada Gambar
(a) (b) 3.27a sesuai dengan tegangan naik pada Gambar 3.26a dan
Gambar 3.26 Pernyataan sumber untuk Contoh 3.9 tegangan naik pada Gambar 3.27b sesuai dengan arah sumber arus
pada Gambar 3.26b.

Contoh 3.9
3.5 Penguat kerja
Ubahlah pernyataan sumber tegangan pada Gambar 3.26a menjadi
pernyataan sumber arus setaranya dan pernyataan sumber arus pada Pada Bagian 2.3 telah ditinjau sumber tak bebas. Di sini akan dibahas suatu
Gambar 3.26b menjadi sumber tegangan setaranya. peralatan elektronika yang sangat berguna dalam pembentukan suatu sumber
Jawab
tak bebas dan mempunyai model matematika yang sederhana dan anggun.
Peralatan itu disebut penguat kerja.
Dalam rangkaian pada Gambar 3.26a
Lambang yang akan dipakai untuk mewakili suatu penguat kerja adalah
V1:56Y dan R1:2 Cl seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.28. penguat kerja sebenarnya adalah
Menurut Persamaan (3.67) dan (3.68) suatu peralatan elektronika dengan kutub jamalq tetapi untuk kepentingan
analisis rangkaian hanya akan ditunjui<kan tiga kutubnya saja.
-Kutub
I
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik I Bab 3 Flr*um Dasar Rangkaian Listrik

(bertanda -) adalah kutub masukan terbalik(inverting input), kutub 2 atau v1 :


r.,r. Dengan menerapkan Hukum Arus Kirchhoff pada simpul b dan
(bertanda +) adalah kutub masukan tak-terbalik(noninverting input), dan memperhatikan bahwa arus yang mengalir ke kutub negatif penguat kerja
kutub 3 adalah kutub keluaran. Kutub lainnya yang tidak ditunjukkan sama dengan nol, diperoleh
adalah sambungan daya searahdan kutub offsetnull. Semua kutub yang sisa
v.t v^
ini tidak dibahas karena di sini hanya akan dibahas perilakunya ditinjau dari + ' :o (3.73)
segi rangkaian listriknya saja. 'Rr R2

atau
R2
,r: - v, (3.74)
R,
Seladufrrya, menurut Hukum Tegangan Kirchhoff sepanjang rangkaian
tertutup cbdc yangmelalui resistor R3, didapatkall
Gambar 3.28 Lambang penguat kerja
-V1 *v2*v3:0 (3.7s)
Penguat kerja pada umunnya dijumpai dalam bentuk rangkaian terpadu
atau
dan biasanya dibuat dalam suatu kemasan yang mempunyai 8 sampai 14
kutub yang mengandung satu sampai empat penguat kerja. V3: V1- V2
Penguat kerja mempunyai b{bagai karakteristik penting bagi seorang -. R, +R,
v3:- '8 (3.76)
perancang, tetapi modcl penguat kerja sempurna hanya mempunyai dua sifat Rr
yang diperlukan dalam analisis rangkaian: ams yang masuk ke kedua kutub
masukannya sama dengan nol, dan tegangan antara kedua kutub masukan
Akhirnya, dengan Hukum Ohm diperoleh
-v.
tersebut sama dengan nol. . vt
a=
R, +R,
'8 (3.77)
-:R3 R,R'
-v

Gambar 3.29 Rangkaian dengan penguat kerja

Sebagai contoh, tinjau suatu rangkaian yang mengandung penguat kerja pada Gambar 3.30 Rangkaian setara untuk rangkaian pada Gamb ar 3.2g
Gambar 3.29. Diinginkan untuk mencari arus i dan tegang?rr v3, dengan
menganggap v, sebagai suatu sumber tegangan yang diketahui. Selanjutnya,
akan ditulis Hukum Tegangan Kirchhoff sepanjang rangkaian terfi,fiitp abca
Sebagai hasil sampingan, tampak bahwa r": 0 (arus rnasukan penguat kerja)
yang melalui sumber tersebut. Karena tegangan antara kutub a dan 6 adalah
dan 4 sesuai dengan yang diberikan oleh Persamaan (3.75). Jadi, dapat
dilukis suatu rangkaian setara yang melib atkan v* l, dan I seperti yang
nol, maka
diperlihatkan pada Garnbar 3.30. Analisis rangkaian setara ini menghasilkan
V1-lg=0 (3.72) v3 dan i yang sama untuk v* dan l" sama seperti rangkaian pada Gambar 3.29.
Jadi, penguat kerja ini dapat digunakan untuk mendapatkan suatu sumber tak
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik
I Bab 3 Hukurn Dasar Rangkaian Listrik

O'1^r. adalah 300 V. Tenhrkan berapa resistansi resistor pengali yang


bebas dengan penguatan ,A
sebesar/= (Dalam hal ini sumber tak
diperlukan itu.
bebas itu adalah sumber tegangan yang dikendalikan oleh tegangan, dengan 3.5 Untuk rangkaian pada Gambar 3.32, hitunglah berapa besar i.
v, mengendalikan u3.) 3.5 Tenhrkan berapa daya yang diserap dalam masing-masing resistor
Perlu diperhatikan dalam hal ini bahwa penguat kerja yang dipakai dalam pada Gambar 3.32 dan bandingkan dengan daya yang dikeluarkan
rangkaian pada Gambar 3.29 dioperasikan dalam cara yang disebut umpan- oleh kedua sumbernya.
balik, dengan keluaran y pada simpul d dikembalikan ke kutub masukan
terbalik melalui resistor R2. Penguat kerja merupakan suatu peralatan dengan
penguatan yang sangat tinggi dan umumnya tidak pernah digunakan tanpa
umpan-balik. Kalau umpan balik hanya diberikan ke salah satu masukannya,
maka selalu diberikan ke kutub masukan terbalik karena kalau tidak
penguat kerja itu tidak dapat bekerja. Hal ini merupakan konsekuensi
perencanaannya dan tidak akan dibahas lebih lanjut dalam bab ini.
Penguat kerja ini akan dbahas lebih lanjut dalam Bab 14. Gambar 3.32 Rangkaian untuk Soal3.5 dan 3.6

Soal-soal 3.7 Untuk rangkaian pada Gambar 3.14, tentukan arus yang mengalir
dalam resistor Rz, Rt, dan Ra, serta periksa juga kesetimbangan daya
3.1 Dengan menggunakan Hukum Kirchhoff, tentukan tegangan pada
antara daya yang diberikan oleh sumber, 100 V dengan daya yang
rangkaian dalam Gambar 149
diserap dalam semua resistomya.
3.8 Pembagi arus pada Gambar 3.33 merupakan suatu rangkaian
+ berguna yang sering dijumpai. Turunkan pernyataan untuk arus
keluaran i2 dalam suku-suku arus masukan i, konduktansi Gr dan G.
170 v

t,,
Gambar 3.31 Rangkaian untuk Soal3.1 G2

3.2 Tiga buah resistor yang masing-masingnya mempunyai resistansi 10


{),20 O, dan 30 C) dihubungkan secara seri. Hitunglah resistansi
setaranya. Gambar 3.33 Rangkaian untuk Soal3.8 dan 3.9
3.3 Ketiga resistansi pada Soal 3.2 sekarang dihubungkan secara paralel
dengan tegangan antaranya sebesar 12 V. Tentukan berapa arus yang 3.9 Tentukan berapa besar ll jika ;: 10 A dan G1= 0,2 S dan Gz: 0,01 S
ditarik dari sumber itu dan berapa yang mengalir dalam maiing- pada Gambar 3.33. Periksa juga kesetimbangan dayanya.
masing resistansi tersebut. 3.10 Jembatan Wheatstone yang tampak pada Gambar 3.34 adalah
3.4 Resistansi suatu miliammeter arus searah adalah 20 A.
Simpangan rangkaian yang digunakan untuk mengukur resistansi yang tidak
pada skala meternya sebanding dengan arus dalam kumparannya; diketahui. Tentukan berapa besar & bila rangkaian tersebut dalam
simpangan maksimumnya dihasilkan oleh arus sebesar 10 mA. keadaan setimbang (meter menunjukkan arus sebesar 0 A).
Miliammeter tersebut akan digunakan sebagai voltmeter arus searah 3.11 Tentukan resistansi setara di antNa kutub ab untuk rangkaian pada
dengan memasangkan resistor yang sesuai (disebut pengali - Gambar 3.35.
multiplier). Tegangan untuk simpangan maksimum yang diinginkan
Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listtik
I Bab 3 Hukum Dasar Rangkaian Listrik

3.12 Jika kutub ab pada Gambar 3.35 dihubungkan ke suatu sumber keseluruhan yang tersimpan dalam semua kapasitor dan tenaga yang
tegangan sempurna sebesar 100 V, tentukan arus yang mengalir tersimpan dalam masing-masing kapasitor tersebut.
dalam resistor 4 C).

Gambar 3.37 Rangkaian untuk Soal3.14 dan 3.15

3.16 Tiga induktor yang dihubungkan'secara seri berturut-turut


Gambar 3.34 Rangkaian untuk Soal3.10 mempunyai tegangan antara kutubnya sebesar 20 V, 30 V, dan 50 V,
bila arus dalam rangkaian itu berubah dengan kecepatan 100 ampere
per detik. Tenhrkan induktansi setaranya.
3.17 Induktansi setara untuk dua induktor yang dihubungkan seri adalah
20 henry. Jika kedua induktor tersebut dihubungkan secara paralel
maka induktansi setaranya adalah 4 henry. Tentukan besar induktansi
masing-masing induktor tersebut.

6c)
3.18 Untuk rangkaian pada Gambar 3.37, tentukan berapa besar daya yang
diberikan pada resistor 8 C) .
Gambar 3.35 Rangkaian untuk SoaI3.11 dan 3.12
3.19 Tentukan arus i1 dan i2padaGambar 3.38
3.20 Ubahlah kedua sumber pada Gambar 3.38 rnenjadr setaranya masing-
3.13 Untuk rangkaian yang diperlihatkan pada Gambar 3.36, tentukan arus masing.
yang ditarik dari sumber dan arus yang mengalir dalam resistansinya
yang paling kanan.
6O
15C) 15c) 15C)

16v
75o.
150 c)
75o.
Gambar 3.38 Rangkaian untuk Soal3.19 dan 3.20

15r, 15cl 15C,

Gambar 3.36 Rangkaian untuk Soal3.13

3.14 Tentukan kapasitansi setara pada Gambar 3.37.


3.15 Jika pada kutub ab dalam rangkaian pada Gambar 3.37 dipasangkan
suatu sumber tegangan sempuma sebesar 100 V, tentukan berapa
muatan listrik dalam masing-masing kapasitomya, tenaga
T

Bah 4 Metode Analisis R*ngkaiam Listrik

ab Tiga telah menjelaskan hukum-hukum dasar rangkaian dan


pemakaiannya secara langsung. Dalam bab ini akan dipelajari cara
sistematik unhrk merumuskan dan menyelesaikan sistem persamaan
yang diperoleh dalam analisis rangkaian yang lebih rumit. Akan
ditinjau dua metode umum; yang satu berdasarkan Hukum Arus Kirchhoff
dan yang lainnya menurut Hukum Tegangan Kirchhoff. Akan tampak nanti,
bahwa Hukum Arus Kirchhoff umumnya menuntun untuk mernberikan
sistem persamaan dengan tegangan yang tidak diketahui, dan Hukum
Tegangan Kirchhoff memberikan sistem persamaan dengan arus yang tidak
diketahui. cara pertama dikenal sebagai kiat analisis tegangan simpul, dan
yang kedua sebagai analisis arus mata jala. Selanjutnl,a, juga akan dibahas
prinsip superposisi serta teorema Thdvenin dan Norton.
seperti dalam bab sebelum ini, dalam membahas berbagai kiat analisis, titik
berat pembahasan bab ini akan dibatasi pada rangkaian yang unsur
rangkaiannya hanya terdiri dari resistor. Hal ini dilakukan agar pusat
perhatian tertuju pada teori rangkaian itu sendiri yang bebas dari berbagai
kerumitan yang bakal timbul dengan adanya bilangan kompteks jika
induktansi dan kapasitansi terlibat dalam rangkaian tersebut. pendekitan
semacam ini tidak akan menghilangkan sifat umum analisis rangkaian. Kelak
dalam Bab Lima dan Bab Enam akan ditunjukkan bahwa teori yang sama
juga berlaku untuk rangkaian yang mengandung ketiga unsur tersebut dengan
kombinasi apapun.
Bab ini bertujuan menurunkan rumusan persamaan yang diperlukan untuk
menyelesaikan berbagai persoalan rangkaian secara bertahap; juga untuk
menyelidiki kiat yang memungkinkan suatu rangkaian dapat dinyatakan
dengan rangkaian setaranya yang lebih sederhana.Setelah menyelesaikan bab
ini, pembaca diharapkan dapat
. mengenal dan dapat menggunakan Metode Tegangan Simpul;
o mengenal dan dapat menggunakan Metode Arus Mata Jala;
. mengenal dan dapat menggunakan Prinsip Superposisi;
. mengenal dan dapat menggunakan Teorema Th6venin dan Norton;
. mengenal proses penyepadanan resistansi.
Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listtik I Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listtik

4.1 Metode Tegangan Simpul A: Vn(G, * Gr) -VuG, = I,


Metode Tegangan simpul dalam analisis rangkaian adalah suatu cara dengan (4.4)
memanfaatkan Hukum Tegangan Kirchhoff secara implisit pada diagram
B: -VnG, +VB(G, + Gr) - -12
rangkaiannya, sehingga hanya dengan persamaan Hukrirn-Arus kirchhoff saja Kedua persamaan pada Persamaan (4.4) menunjukkan suatu pola yang
yang perlu diselesaikan untuk mencari tegangan yang tidak diketahui. rnemungkinkan suatu himpunan persamaan sejenis itu langsung ditulis
Dengan cara ini dimungkinkan untuk menentukan banyaknya variabel berdasarkan pengamatan pada diagram rangkaiannya. Pada Persamaan (4.4),
tegangan sesedikit mungkin. Metode ini akan dibahas dengan mempelajari yang ditulis untuk simpul l, koetisien V1 adalah jumlah .positif semua
penyelesaian tegangan pada rangkaian dalam Gambar 4.1. Dalam rangkaian konduktansi yang terhubung di simpul l; koefisien vB adalahjumlah negatif
itu dipilih dua tegangan yang tidak diketahui, v,a dan v6. Tegangan rn dipitih semua konduktansi yang terhubung antara simpul A dengan simpul B; ruas
sebagai tegangan naik dari simpul c ke simpul A; vsjuga dipilih sebagai kanan persamaan ini adalah jumlah semua sumber yang mencatu simpul l.
tegangan naik dari simpul c ke simpul B. Kaiena simpul c adalah titik Selanjutnya, pada Persamaan (4.4) yang ditulis simpul .8, didapati bahwa
lyby"g dengan tegangan yang tidak $iketahui itu dibandingkan, simpul itu berlaku hal yang serupa: koefisien Vs adahh jumlah positif semua
disebut sebagai simpul acuan. konduktansi yang terhubung dengan simpul B; koefisien v1 adalah negatif
jumlah semua konduktansi yang terhubung antara simpul B dengan simpul l;
ruas kanan persamaan adalah jumlah semua sumber arus yang memberikan
arusnya ke simpul B. (t, negatif arus itu karena meninggalkan simpul
tersebut.) Kenyataan bahwa kedua persamaan tersebut serupa bukantah
I
'vn" lr, merupakan suatu kebetulan, melainkan karena mengikuti persamaan Hukum
Arus Kirchhoff dan cara pemilihan berbagai variabel tegangannya.
Gt G3 Prosedur formal untuk menuliskan persamaan sejenis yang diberikan oleh
Persamaan (4.4) disebut Metode Tegangan simput. Proses pelaksanaannya
dapat disimpulkan menurut langkah-langkah berikut:
1. Setiap sumber yang dinyatakan sebagai sumber tegangan sempuma
C dengan resistansi seri harus diubah menjadi sumber arus sempurna
Gambar 4.1 Rangkaian untuk Metode Tegangan Simpul dengan konduktansi paralel, dengan menggunakan prosedur yang
telah diberikan pada Bagian 3.4. Rangkaian itu kcmudian dilukis
kembali.
Tegangan naik dari sirnpul B ke simpulA adalah tegangan ketiga yang tidak
diketahui calam rangkaian itu. (Dengan menyatakan sebagai tegangan naik, 2. Pilih sebuah simpul acuan o; pemilihan ini dapat dilakukan seca'a
dalam hal ini diandaikan bahwa tegangan simpul r lebih tinggi ketimbang sebarang. Simpul lainnya dalam rangkaian yang telah dilukis
tegangan di simpul ^8.) Tegangan tersebut dapat diperoleh dari persamaan kembali itu diberi nama dengan huruf-huruf A, B, ... , l/ dan
Hukum Tegangan Kirchhoff sebagai tegangan yang tidak diketahui, vA, vB, ... , vN, dipilih sebagai
V16: V1- tegangan naik dari simpul O ke simpul-simpul A, B, ... , N.
Vs (4.1)
Ada tiga sirnpul dalam rangkaian ini; sehingga terdapat dua persamaan bebas 3. Persamaan simpul (hukum arus Kirchhoff ditulis secara berurutan
Hukum Arus Kirchhoff yang dapat ditulis. Yang pertama, ditulis untuk untuk simpul A, B, ...,1/. Hasilnya berbentuk seperti berikut:
simpul ,4 sebagai A: Gavl- Gtevo - ... - Gayvy: in
A: Vn{G, +Gr)-VuG, - 1, (4 2) B: -GsP1l Geavr- ... - G6yvy: i6

dan yang kedua untuk simpul.B sebagai


N: -Gypa- Gyovr- ... + Gyyvy: iy
B : -VnGr+VB(G2+Gr) - -12 (4.3)
Gw: jumlah semua konduktansi yang terhubung ke simpul X
Dengan mengatur kembali suku-suku pada Persamaan (4.79) dan (4.80) di
atas, didapatkan
Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listtik Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listrik

Gxy: jumlah semua konduktansi yang dihubungkan di antara Salah satu cara sistematik untuk menyelesaikan sistem persamaan
simpulXdengan simpul L serentak ini adalah dengan menggunakan determinan menurut
aturan Cramer. (Periksa juga Lampiran E.) Unhrk tiga persamaan
ix: jumlah semua sumber arus yang mencatu simpul X.
a11X1 * apx2* atyvz: br
4. Sistem persamaan di atas kemudian diselesaikan untuk tegangan
simpul yang diinginkan. Tegangan lainnya dapat ditentukan dengan A2fi1 * ay2x2* qztXl: bz
pertolongan Hukum Tegangan Kirchhoff dan arusnya ditentukan a31x1 * a32xs * a*xt: bt
menurut Hukum Ohrn. dengan tiga variabel x1, x7, dan x3, masing-masing variabel dapat
diperoleh sebagai hasil bagi dua determinan, yaitu
Yl lo, dn o,rl lo,, bt o,.l
$, azz onl lo^ b2 o^l

+
--'" ";O;
|+t
r-VVV-
tt
C
+
xr: 16, etz o*l
Qtt
xi: lat, bt orrl
;:;a
1",, ""1
56V ( ) 5c) i o": v2( 2A lazr 422 a zrl lo^ azt orrl
lo,, dlz orrl l,r, dtz o.l
I
1,, ?f^ bl
o
b2
Garnbar 4.2 Rangkaian untuk Contoh 4.1 ilan 4.2
b3

Contoh 4.1
Gunakan metode tegangan simpul rintuk menentukan tegangan V1
dan arus 11 dalam rangkaian pada Gambar 4.2.
Jawab Dalam contoh ini
Sumber 56V 2 f2 yang terhubung antara simpul O dengan simpul I 28 - 0,5
pada Gambar 4.2 diabah menjadi sumber arus dengan konduktansi
V,E:
aL7 :36 V
simpang, sesuai dengan yang telah diuraikan dalam Bagian 3.4, dan
hasilnya dilukiskan kembali seperti pada Gambar 4.3. Tampak
-2 - 1,0
bahwa semua resistansi dalam Cambar 4.2 telah dinyatakan sebagai
konduktansi dalam Gambar 4.3.
Simpul O dipilih sebagai simpul acuan dengan tegangan V,a, Vs, dan
tr/6 dipilih sebagai variabel. Persamaan tegangan simpulnya adalah
dengan cara yang sama didapatkan Va : 20 V dan Vs: 16 Y .

(0,5 + 0,5 + O,I)YA - 0,5V8 - O,lVs: 2g Dengan diketahuinya ketiga tegangan simpul tersebut dapat
ditentukan tegangan yang lain atau arus dalam rangkaian itu. Jadi,
B: 4,5Ve+ (0,5 * 0,2 + 1,0)VB - l,1vg : 0
tegangan Vl dalamrangkaian pada Gambar 4.2 dan4.3 adalah
C: 4,1v1- l,ov' + (0,1 + 1,0 + 0,25)vc-- -2
Vt: Vt- Vc:36 - 16:20Y
atau
Arus 1r dalam rangkaian pada Gambar 4.2, yang tidak terdapat pada
A: l,lv1-0,5Yn-0,lvs:29 Gambar 4.3, dapat diperoleh dengan mengingat bahwa tegangan
B: 4,5VA* I,7Vs-lVg:g antara simpul A dar O untuk kedua rangkaian itu (pada Gambar 4.2
C: 4,ll/A-lvs+ l,35vs: -2 dan 4.3) adalah sama, jadi
Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Lisrik Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listrik

56-zlt:Ve:36Y dengan arah seperti pada gambar. Arus unsur dalam R1 sama dengan arus
mata jalanya, tetapi arus unsur dalam R3 merupakan gabungan kedua arus
1r:l0A mata jala dalam rangkaian tersebut; sedangkan arus dalam ,R2 berlawanan
arahnya dengan arus mata jalanya. Ciri lain yang harus diperhatikan untuk
arus mata jala adalah bahwa semuanya dipilih berarah sama, dalam hal ini
searah dengan arah putaran jarum jam. Pemilihan arah yang sama untuk arus
0,5S B lS mata jala menghasilkan suatu matriks yang mudah diingat dalam persamaan
hasilnya.

z8A

r-?
lR.B
Ganatrar 4.3 Rangkaian pada Gambar 4.2 setelah diubah
t-) I

Metode tegangan simpul ini merupakan suatu metode yang terunut


Gambar 4.4 Rangkaian untuk metode arus mata jala
rapi untuk rnenyelesaikan persoalan rangkaian dengan
menggunakan pelsamaan [Iukurn Arus Kirchhoff sebagai dasarnya.
Dengan pertolongan komputer, persamaan serentak yang jumlahnya Jika persamaan Hukum Tegangan Kirchhoff ditulis untuk mata jala A dan B
sama banyak dengan jumlah simpul dalam rangkaian dikurang satu, pada rangkaian dalam Gambar 4.4ittr., hasilnya adalah
dapat dengan mudah dan cepat dipecahkan. A: RrIu+ R3(11- ft): V1 (4.5)
untuk mata jalaA darr
4.2 Metode Arus Mata jala B: -R{Ie-Ia) + R2IB: -V2 (4.6\
Metode Arus Mata jala merupakan cara lain untuk menyelesaikan persoalan nntuk matajalaB
rangkaian dengan persamaan Hukum Arus Kirchhoff terlukis secara implisit
Dengan men)rusun kembali Persamaan (4.5) dan (4.6), didapatkan
pada diagram rangkaiannya dan persamaan untuk tegangan ditulis secara
eksplisit serta harus diselesaikan untuk arus yang tidak diketahui. A: I1(Rr+ R2)- I6R3: V1
Dalam buku ini, pembahasan rangkaian dibatasi hanya pada rangkaian planar, B: -InRt + IB(R2 + R) - -V (4.7)
yaitu rangkaian yang dapat dilukis pada suatu bidang datar sedemikian Kedua persamaan di atas menunjukkan pola yang serupa dengan pada kedua
hingga tidak ada unsur rangkaian yang melangkahi unsur rangkaian yang persamaan arus untuk metode tegangan simpul. Dalam Persamaan $.7) yang
lain. Suatu mata jala adalah suatu kasus khusus rangkaian tertutup, yaitu ditulis untuk mata jala l, koefisien I,a adalahjumlah positif semua resistansi
rangkaian tertutup yang tidak mengandung unsur rangkaian di tengahnya. yang membentuk mata jala A; koefisien Is adalah jumlah negatif. Semua
Rangkaian pada Gambar 4.4 merupakan suatu rangkaian planar dengan dua resistansi yang dimiliki bersama antara mata jala A dan B, dan ruas kanan
persamaan tersebut adalah jumlah positif sumber tegangan naik yang diambil
mata jala. Mata jala I mengandung R1, R3, dan V; mata jala B mengandung
searah dengan arah putaran jarum jam dalam mata jala itu. Komentar serupa
Rt, Rz dan Vz. Pada metode ini arus mata jala yang tidak diketahui diandaikan
berlaku pula untuk Persamaan (4.7) yang meliputi mata jala B.
mengalir dalam setiap mata jala pada rangkaian tersebut. Arus mata jala itu
dapat merupakan keseluruhan arus yang mengalir dalam suatu unsur atau Prosedur formal untuk menuliskan setiap persamaan seperti pada persamaan
hanya merupakan sebagian arus yang mengalir dalam satu unsur. Misalnya, (4.7) itu disebut metode arus mata jala. Langkah untuk prosedur tersebut
dalam rangkaian pada Gambar 4.4, arus I dan 16 adalah arus mata jala adalah sebagai berikut:
Bab 4 Metodc Analisis Rangkaian Listrik T
Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listrik

1. Sumber yang dinyatakan sebagai kombinasi paralel antara sumber Jawab


arus sempurna dengan konduktansi simpangnya digantikan dengan Langkah pertama dalam persoalan ini adalah mengubah sumber
kombinasi seri antara sumber tegangan sempuma dengan resistansi. arus 2 A yang paralel dengan resistor 4 Q menjadi rangkaian
Cara perubahan ini telah diuraikan dalam Bagian 3.4.
setaranya yang berupa tegangan sempurna dalam hubungan seri
2. Pilih arus rnata jala menurut arah putaran jarum jam. Pemilihan arus dengan resistor tersebut. Langkah ini telah ditunjul,kan dalam
ini mengakibatkan rarus unsur berupa arus mata jala atau selisih Contoh 4.1. Selanjutnya, rangkaian pada Gambar 4.2 itu dilukis
aljabar dua arus matl jala. kembali seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.5"
3. Persamaan mata jala (hukum tegangan Kirchhoff) ditulis secara Tiga arus mata jala I4 IB, dan 16 dipilih sesuai dengan mata jala A,
berturutan untuk mata jala A, B, ..., N. Hasilnya berbenhrk seperti B, dan C searah dengan arah putaran jarum jam. Persamaan yang
berikut. diperoleh adalah
A: Rh4iA-RAB|B-...-Rsiy:v7 A: InQ + 5 +2) - 5Io-21g.: 56
B: -Ruie * Reair - ... -
R6pis: v6 B: -5In+ I3(5 + 1 + 4) - 116.: 6
M -RN,Eie- RNeia- ... + ft,vlvl,v: y,v c: :21e-LIu+ Ii(z+ 1+ l0):S
R51.: jrrmlah semua resistansi yang membentuk mata jalaX. atau
R;y: jumlah semua resistansi yang dimiliki bersama oleh mata jala A: 9Ie- 5Is-216:56
Xdan matajalaY. B:
yx: jurnlah semua sumber tegangan naik dalam mata jala X pada -5In+ l0ls-1":g
C: -2IA-IB+ 13/6.:Q
arah putaran jarum jam.
Penyelesaian serentak sistem persamaan di atas memberikan
4. Sistem persamaan tersebut kemudian diselesaikan untuk arus mata
jala yang diinginkan. Arus lainnya dan tegangan dalam rangkaian 11: l0 A
itu dapat ditentukan dengan menggunakan Hukum Arus Kirchhoff Ia:6 A
dan Hulium Ohm. Ic:2 A
Arus unsur12, merupakan selisih dua arus mata jala
10CI Iz= Ic-Ia:2-6:4 A
Tegangan Y2 dalam rangkaian pada Gambar 4.2 adalah tegangan
z.q ^E.Ja naik dari simpul Oke C pada Gambar 4.5 dan nilainya adalah
V2= 416 - 8:4 (6) - 8: 16 V
yang tentu saja sama seperti yang telah diperoleh dalam Contoh
4.1. Metode arus mata jala ini juga dikenal sebagai Cara Maxwell.

Dari pembahasan di atas dan sebelumnya tampak bahwa metode tegangan


simpul dan metode arus mata jala saling melengkapi. Cara tegangan simpul
Gambar 4.5 Rangkaian pada Gambar 4.2 setelah diubah menggunakan persamaan Hukum Arus Kirchhoff yang ditulis dengan
tegangan sirnpul yang tidak diketahui sebagai variabelnya; jumlah persamaan
Contoh 4.2 yang diperlukan sama banyaknya dengan jumlah simpul dalam rangkaian
Gunakan metode arus mata jala untuk menentukan arus 12 dan V2
dikurangi satu. Dalam metode arus mata jala persamaan Hukum Tegangan
dalam rangkaian pada Gambar 4.2. Kirchhoff ditulis dalam faktor arus mata jala yang tidak diketahui; jumlah
persamaan yang diperlukan dalam hal ini sama banyaknya dengan jumlah
mata jala dalam rangkaiannya. Keputusan untuk menggunakan metode mana
Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Lisrik Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Lisrik

yang terbaik biasanya didasarkan atas banyaknya persamaan yang diperlukan.


dalarn Bagian 4.6, dengan memperlakukan sumber tak bebas
Yang dipilih adalah yang paling sedikit, menurut pertimbangan pribadi atau sebagai sumber biasa. Persamaannya adalah
gabungan keduanya.
(0,2 + 0,5)VA - 0,5V8 : 9 - 2,51 1

4,5V1+ (0,5 + A,S)V7: l0 * 2,511


4.3 Persamaan Simpql Dan Mata Jala Dengan Sumber Tak Bebas
berturut-turut untuk simpull dan simpul B.
Dua sifat dasar sumbei tak bebas memungkinkan perluasan penggunaan
metode tegangan simpul pada Bagian 4.6 dan metode arus mata jala pada
Bagian 4.7 untuk rangkaian yang mengandung sumber tak bebas. Sifat 10C)
pertama adalah bahwa kutub suatu sumber tak bebas mempunyai perilaku
yang sarna seperti sumber biasa dan penggunaan hukum arus dan tegangan
Kirchhoff berlaku identik untuk kedua jenis sumber tersebut.
6c)
0,5 s

Gambar 4.7 Rangkaian untuk Contoh 4.4

Selanjutnya, tuliskan persamaan kendala untuk sumber tak bebas.


0,2 s 0,5 s Hal ini mengharuskan.Il dinyatakan dalam suku-suku variabel V1
dan V3. Dari Gambar 4.6 itu tampak bahwa.
11:0,2V1
Gambar 4.6 Rangkaian untuk Contoh 4.3 Dengan menyisipkan persarnaan kendala itu ke dalam sistem
persamaan aslinya dan menggabungkan semua faktor yang sama,
Sifat kedua acalah bahwa besarnya sumber tak bebas bergantung pada nilai didapatkan
tegangan atau arus di bagian lain pada rangkaian tersebut. Untuk 1,2v1- 0,5vs:9
mcmasukkan pcngaruh ketergantungan itu ke persamaan hukum arus atau
tcgangan Kirchhoff memerlukan persamaan kendala. Persamaan kendala
-l,lVA+ 1,0V6: L0
Penyelesaian serentak kedua persamaan di atas menghasilkan
dipergunakan untuk menghubungkan tegangan atau arus pengatur dcngan
variabel tegangan atau arus yang dipilih untuk persamaan tegangan simpul Ve:20Y dan Va:30 Y
atau ams mata jala yang ditulis. Gabungan antara persamaan kendala dengan
persamaan hukum arus atau tegangan Kirchhoff yang sesuai menghasilkan Contoh 4.4
pel'samaan tegangan simpul atau arus mata jala yang meliputi rangkaian
Tenhrkan arus 11 dan 12 dalam rangkaian pada Gambar 4.7.
secara keseluruhan. Contoh berikut dipergunakan untuk menjelaskan
penyelesaian persamaan rangkaian yang mengandung sumber tak bebas. Jawab
Untuk menyelesaikan persoalan ini akan digunakan cara arus mata
jala. Pertarna-tama sumber arus yang dikendalikan oleh tegangan
Contoh 4.3
dengan resistansi simpang diubah menjadi sumber tegangan yang
Tentukan tegangan V,a dan Vr dalam rangkaian pada Gamb ar 4.6. dikendalikan oleh tegangan dengan resistansi seri. Sumber yang
Jawab diubah itu mempunyai nilai
Di sini akan dipergunakan metode tegangan simpul. Sebagai 0,5V6l0:5Vt
langkah pertama, penyelesaiannya adalah dengan menuliskan Resistansi serinya adalah 10 Q. Rangkaian yang telah diubah itu
persamaan Hukrrm Arus Kirchhoff seperti yang telah diuraikan diberikan pada Gambar 4.8.
Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listrik il Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listrik

Persamaan Hukum Tegangan Kirchhoff unhrk rangkaian pada 4. Selesaikan sistem persamaan yang dihasilkan tersebut untuk variabel
Gambar 4.8 mula-mula ditulis dengan memperlakukan semua tegangan atau arus yang tidak diketahui.
sumber secara sar\:
(14+4+z)It-212=119 4.4 Prinsip Superposisi
-2Ir+ (2+ 10 +6)12=-JY, Dalam setiap rangkaian listrik, tegangan dan arus dalam suatu unsur adalah
akibat yang ditimbulkan oleh adanya sumber yang dikenakan pada rangkaian
tersebut" Jika suatu rangkaian mempunyai beberapa sumber maka setiap
5V,
tegangan dan arus pada unsur-unsumya dapat dipandang sebagai jumlah
beberapa komponen dengan masing-masing komponen merupakan akibat
+
v dari sebuah sumber. Prinsipsuperposisi, jika diterapkan pada suatu
110 6c) rangkaian dengan resistansi konstan, menyatakan bahwa arus atau tegangan
di setiap cabang rangkaian yang dihasitkan o'leh beberapa sumber yang
dikenakan secara serentak adalah jumlah aljabar arus atau tegangan yang
Gambar 4.8 Rangkaian pada Gambar 4.7 setelah diubah
dihasilkan pada cabang itu oleh masing-masing sumber tersebut secara
tersendiri. Prinsip ini berdasarkan pada kenyataan bahwa arus dalam
Hubungan dnt:ara variabel V1 dengan variabel 1r dan .Iz diberikan resistansi berbanding lurus dengan tegangannya. Superposisi dapat berlaku
oleh persamaan kendala untuk setiap sistem (listrik, mekanik dan sebagainya) yang mempunyai
\: (11_.12)2 hubungan sebab-akibat y : flx) sedemikian hingga
Gabungan antara persamaan kendala itu dengan persarnaan mata JU) +JV):_f(xr* xz) (4.8)
jala aslinya setelah suku-sukunya dikendalikan kembali adalah Setiap sumber yang bekerja dalam rangkaian dapat dianggap berdiri sendiri
20\-212:110 dar strmber yang lain dianggap sama dengan nol. Komponen tegangan atau
arus yang dihasilkan oleh masing-masing sumber dihitung sendiri, dan
84 + 812:0
tanggapan keseluruhan pada setiap cabangnya adalah jumlah aljabar semua
Sehingga didapatk-an komponen tanggapannya. ladi, secara umur& prinsip superposisi untuk
1r:5A dan Iz: -5 A rangkaian listrik dapat dinyatakan sebagai berikut:
Dalarn suatu jala-jala linear yang mengandung lebih dari pada satu
Contoh 4.3 dan Contoh 4.4 di atas melukiskan pemakaian metode tegangan sumber (arus atau tegangan), tanggapannya dapat diperoleh dengan
simpul dan arus mata jala untuk rangkaian yang mengandung sumber tak menjumlahkan semua tanggapan yang diperoleh dari masing-rnasing
bebas. ciri-ciri utama dari metodc yang diberikan pada kedua contoh tersebut sumber itu secara tersendiri, dengan semua sumber lainnya dibuat
dapat disimpulkan dalam empat langkah berikut: sama dengan nol (hubung-singkat untuk sumber tegangan, dan
l. Tulis persalnaan tegangan simpul atau arus mata jala dengan rangkaian terbuka untuk sumber arus).
mernperlalokan semua sumbcr tak bebas sebagai sumber bebas.
Langkah ini meliputi perubahan semua sumber tegangan dengan Contoh 4.5
resistansi seri menjadi sumber arus dengan konduktansi simpang
Gunakan prinsip superposisi untuk menenhrkan arus .I1, 12, dan 13
untuk metode tegangan simpul dan perubahan yang sebaliknya
dalam rangkaian pada Gambar 3.18 dalam Contoh 3.7.
unttilr metode arus mata jala.
2. Kenali semua sumber tak bebas yang ada dan tuliskan persamaan Jawab
kendala untuk masing-masing sumber tersebut. Rangkaian pada Gambar 4.18 dengan sumber 140 V dihilangkan
3. Gabungkan persamaan kendala itu dengan persamaan yang (dihubung-singkat), ditunjukkan pada Gambar 4.9a. Cara tegangan
diperoleh dari Langkah l. Susun kembali suku-sukunya bila simpul dapat dipergunakan untuk rangkaian ini. Persamaatnya
diperlukan sehingga hasilnya merupakan bentuk yang sederhana menurut Hukum Arus Kirchhoff adalah
untuk diselesaikan.
Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listrik il Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listrik
I
,:(*.+.*) :,' I
tnetode arus mata jala. Dengan arus mata jala Io dan 16 seperti pada
gambar, persamaan Hukum Tegangan Kirchhoff adalah
261,- 6lu: 10,
sehingga diperoleh\ H
d
s -4Io+ 111, : 6
Y) :43,2Y (I
ft sehingga d : 6,16 A dan 16= 3,36 A
dan
: I,:6,16 A
Ii'
, 43-2 :-2'16
Ir: I
-; A i
Ii : I"- 16:2,8A
I
, 43-2 :7'2oA Arus yang diperoleh dari penggunaan kedua sumber secara
Ir= 6
bersama-sama adalah jumlah dari sernua komponen yang telah
diperoleh di atas. Jadi
, 43.2
Ir: h= Ii+1;' : 1,16 + 6,16 :4,00 A
5 =8,64A Iz: I) I; : 7,20 +2,80 : 10,00 A
+

L-- 4+1;' : 8,64 + 3,36 : 12,00 A


yang tentu saja sama dengan yang telah didapatkan pada Contoh
3.7.
18A
t2v

(a)

-----)
1." 20 A
140 V
rZ--r
)l " 6lfl" Gambar 4.10 Rangkaian untuk Contoh 4.6
'l_J,lt
Contoh 4.6
Tentukan besar tegangan antara resistor 3 o dalam rangkaian pada
(b) Gambar 4.10.
Jawab
Gambar 4.9 Rangkaian pada Gambar 4.18 dengan (a) sumber tegangan
140 V dihilangkan dan (b) sumber arus 18 A dihilangkan Rangkaian pada Gambar 4.10 dilukis kembali menjadi seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 4.I1. Dengan mengandaikan tr/1 sebagai
komponen tegangan yang dinyatakan bila hanya sumber l2y yang
Rangkaian pada Gambar 4.18 selanjutnya dilukis kembali seperti bekerja (Gambar .lla) dan V2 adalah komponen karena sumber 6
yang diperlihatkan pada Gambar 4.9b dengan sumber arus 18 A A sendiri (Gambar 4.11b), maka didapatkan, seperti pada contoh
dihilangkan (dengan rangkaian terbuka). Di sini akan digunakan sebelum ini,
Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listik il Bib 4 foIetode Analisis Rangkaian Listrik

V: Vr+ v, sering tidak lebih mudah untuk diselesaikan. Misalkan, pada contoh 4.10 di
atas terdapat dua mata jala dalam rangkaian aslinya, pada Gambar 4.r0, dan
t2Y sebuah arus mata jalanya telah diketahui. Dalam hal ini diperlukan hanya
\ sekali pemakaian Hukum I'egangan Kirchhoff sepanjang mata jara yang
mengandung resistor 2 O saja.
Tampak bahwa prinsip superposisi berlaku untuk arus dan tegangan, tetapi
dayanya tidak dapat digabungkan dengan cara yang sama" Misalnya, tinjau
perhitungan daya pada suatu rangkaian linear yang mengandung dua atau
lebih sumber. Di sini arus dalam masing-masing cabangnya dapat dihitung
secara superposisi. Misalnya diinginkan untuk menghitung daya yang diserap
dalam salah satu cabang dengan menganggap bahwa cabang itu menyerap
daya dari masing-masing sumber, kemudian semua daya tersebut
dijumlahkan. Hasilnya, jelas akan lebih kecil daripada daya yang diserap oleh
cabang tersebut bila semua sumber terpasang seluruhnya. Hal ini disebabkan
karena hubungan antara sumber dan daya yang diserap tidaklah linear. Dalam
Contoh 3.7, daya yang diserap oleh resistansi 5 O adatah
p: I:R:122x5=720W
Perhitungan daya dengan menggunakan arus karena masing-masing sumber
(b) secaxa tersendiri menurut Contoh 4.10 akan menghasilkan

Gambar 4.11 Rangkaian pada Gambar 4.11 dcngan (a) sumber arus P : Ii' R+ Ii'' R = 8,642x5 + 3,362x 5 = 429,7 w
dibuka (b) sumber tegangan dihubung singkat
berbeda dari yang dihitung menurut Contoh 3.7.
Prinsip superposisi memungkinkan perhatian dipusatkan pada hanya salah
Tampak bahwa arus l yang mengendalikan surnber tak bebas juga satu sebab (atau sumber), sehingga mempermudah proses pemikiran
mempunyai dua komponen yang ditandai sebagai 11 dan 12 masing- mengenai sifat rangkaian dalam keadaan yang bermacam-macam. Di
masing karena sumber 12 V dan 6 A secara tersendiri. Dengan samping itu, prinsip superposisi mendasari teorema rangkaian yang lain.
menyelesaikan V1 dalam Gambar 4.11a dan V2 dalam Gambar
4.1 1b didapatkan
V1:6Y 4.5 Teorema Th6venin dan Norton
dan
Dalam tsagian 4.4 telah ditinjau analisis
rangkaian dengan menggunakan prinsip
Vz:9 Y superposisi. Dan telah ditunjukkan pada contoh
Sehingga terakhir bagian itu bahwa penggunaan
V:VtlV2:6+9:15V superposisi saja tidak akan mengurangi
keruwetan persoalan. Dalam bagian ini akan
dibahas teorema'fh6venin dan teorema Norton
Paling sedikit ada dua hal yang dilukiskan pada Contoh 4.10 dalam yang dalam banyak hal dapat diterapkan dan
menjelaskan prinsip superposisi, yaitu hanya sumber bebas saja yang dapat
sangat menyederhanakan rangkaian untuk
dihilangkan sedangkan sumber tak bebas dapat dihilangkan pengaruhnya.
dianalisis.
Yang kedua adalah bahwa prinsip superposisi sering merupakan cara yang
kurang cocok untuk memecahkan persoalan rangkaian yang mengandung Ldon Charles Thdvenin (1857-1926), insinyur Gambar 4.12
sumber tak bebas karena masing-masing rangkaian dengan masukan tunggal telegraf bangsa Perancis, mengusulkan teorema Th6venin
penyetaraan rangkaian. Untuk rangkaian www.virtual.unal.edu.co
Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listdk il Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listrik

resistansi, teorema Th6venin menyatakan bahwa setiap rangkaian kutub-dua


linear yang terdiri dari rEsistor dan sumber ftaik yang bebas maupun yang tt rangkaian pada Gambar 4.15b adalah arus semacam itu dan besarnya sama
dengan nol. Jadi penambahan suatu sumber lain (I/1 dalam Gambar 4.15c)
tak bebas), seperti yang iliperlihatkan pada Gambar 4.14a dapat dinyatakan *'t akan menghasilkan suatu arus 1r dalam cabang keiuarannya yang dapat
sebagai suatu rangkaian setara berupa sebuah sumber tegangan dengan
resistor serinya, yang disebut rangkaian setara Th6venin (Gambar 4.14b).
f
E
diperoleh juga dengan menghilangkan semua sumber dalam rangkaian seperti
yang diperlihatkan pada Gambar 4.15d.
,*
Rangkaian dalam Gambar 4.14a ju,ga dapat dirvakili oleh sebuah sumber arus
dengan konduktansi simpangnya, yang dikenal sebagai rangkaian setara I

Norton (Gambar 4.llc). Rangkaian Norton merupakan kembaran (dual) l


rangkaian Thdvenin. Edward Lawry Norton (1898-1983) adalah insinyur di Rmgkaian 1
Bell Labs, Amerika Serikat. II
resistasi linear
kutubdua
r
Karalteristik volt-ampere rangkaian-rangkaian yang diperlihatkan pada ii
Gambar 4.14 telah diberikan oleh Gambar 3.22 dan dinyatakan oleh ,l (a)
persamaan
Ro
V: Ys- IRs {4.e)
:
I
Atau
I: Io- VGo (4.l0)
dengan

R^- _ tv^ u
i.)

"GoIo - (4.11) I

Io
Tikalas (subscript) 0 pada V dan R berturut- t
i

turut sama dengan rt dan t pada Bagian 3.4 serta


I dan G sama dengan hs dan t. I

(c)
Pembahasan teorema Thdvenin dan Norton ini
Gambar 4.14 (t) Rangkaian resistansi linear dengan (b) rangkaian
membuktikan bahwa karakteristik volt-ampere
setara Th6venin dan (c) rangkaian setara Norton
Gambar 4.13 Norton suatu rangkaian umum pada Gambar 4.14a
www. ece.rice.edu mempunyai bentuk yang sama seperti yang
diberikan oleh Persamaan (4.9) dan (4.10). Dengan semua sumber yang dihilangkan, rangkaian tanpa sumber pada
Karakteristik ini diperoleh dengan menerapkan prinsip superposisi. Gambar 4.15d dapat ditandai oleh sebuah resistansi masukan Rs dan
Rangkaian pada Gambar 4.14a dilukiskan kembali pada Gambar 4.15a; V1: IlRs
antara kutub-kutub terbuka itu mempunyai tegangan sebesar Vs. Karena menurut Hukum Ohm. karena, menurut Gambar 4.15c
rangkaiannya terbuka maka arus keluarannya sama dengan nol. Gambar
4.15b memperlihatkan rangkaian yang sama dengan sebuah surnber tegangan
yang besarnya sama dengan tegangan rangkaian terbuka Vs dan dipasangkan
V: Vs-V1
pada kedua kutubnya. Karena tegangan sumber tepat mengimbangi tegangan maka
rangkaian terbuka tersebut maka arus keluaran I tetap sama dengan nol. Arus V= Vo-Irl?o
nol ini merupakan arus cabang keluaran yang dihasilkan oleh semua sumber yang sama dengan Persamaan (4.9). Jadi, pewakilan pada Gambar 4.14b dan
dalam rangkaian dan sumber fuar Ys. 4.14c boleh digunakan untuk menggantikan rangkaian pada Gambar 4.14a.
Prinsip superposisi menyatakan bahwa arus di setiap cabang rangkaian adalah Secara ringkas teorema Th6venin dapat diungkapkan sebagai berikut:
jumlah komponen-komponen arus cabang yang disebabkan oleh masing-
1. NilaiVo dalamrangkaian setara pada Gambar 4.15b adalah tegangan
masing sumber dalam rangkaian secara sendiri-sendiri. Arus 1 dalam
rangkaian terbuka pada kutub keluaran rangkaian.
Bab 4 Metode Andisis Rangkaian Listrik

2. Nilai .Is dalam rangkaian setara pada Gambar 4.lsc adalah arus 20C)
hubung-singkaFyang mengalir di antara kutub keluaran rangkaian
tersebut.
3. Nilai.Ro adalah resistansi masukan rangkaian dengan semua sumber
bebas dihilangkan atau menurut persamaan (4.11), perbandingan
140 v 18A
antara tegangan keluaran rangkaian-terbuka dengan anrs keluaran
huhmg-singkatnya.
4. Hubungan ketiga nilai di atas mengikuti apa yang terah dibahas di Gambar 4.16 Rangkaian untuk Contoh 4.7
Bagian 3.4 untuk perubahan sumber.
Teorema Norton, yang mcrupakan kembaran teorema Thdvenin, Contoh 4.7
mengikuti alur pikiran yang sama dan rangkaian yang terbentuk berupa
Tentukan resistansi R yang menyerap daya maksimum dari
sebuah sumber arus setara Norton yang dihubungkan pararer dengin
rangkaian pada Gambar 4.L6. Juga tentukan berapa besar daya
kondul:tansi setara simpangnya.
maksimum tersebut.
Jawab
I:O Untuk menentukan daya dalam suatu unsur, perlu diketahui berapa
+ arus yang mengalir di dalamnya dan berapa resistansi unsur
tersebut. Oleh karena itu, harus dicari suatu persamaan dengan arus
Rangl..aian
.I sebagai fungsi resistansi R.
resistansi linear Yo
kutubdua Karena resistansi R yang diselidiki, maka resistornya dikeluarkan
dari rangkaian dan dibentuk suatu rangkaian setara Th6venin untuk
rangkaian sisanya. Rangkaian dengan R yang dikeluarkan itu
ditunjukkan pada Gambar 4.17a. Tegangan rangkaian terbuka Ze
dihihrng kemudian. Sumber 140 V 20 Cl diubah menjadi rangkaian
setaranya yang berupa sumber anrs dengan konduktansi simpang
\Hubung- seperti yang ditunjul&an pada Gambar .lTb. Persamaan Hukum
Rangkaian yang l/o
p singkat yo Arus Kirchhoffpada rangkaian tersebut adalah
menghasilkan
arus nol Rangkaian.
v1
terbuka vl
Q (-t.9^: z + 18
(c) (d) Atau
Gambar 4.15 Theorema Th6venin
Zo: 100 V
Kegunaan utama teorema Th6venin dan Norton adalah memungkinkan suatu
rangkaian digantikan dengan sepasang kutub keluaran dan hasilnya dapat Untuk menentukan resistansi setara .l?, kedua sumber dalam rangkaian ini
dipergunakan untuk menghitung pengaruh suatu beban yang dipasangkan dibuat sama dengan nol. Rangkaian yang dihasilkan dengan menghilangkan
pada kutub keluaran itu, atau akibat yang diperoleh beban karena sifat kedua sumber itu (yaitu dengan menghubung-singkatkan sumber tegangan
rangkaian tersebut. dan rangkaian sumber arus dibiarkan terbuka) diperlihatkan pada Gambar
4.17c. Resistansi 20 O paralel dengan resistansi 5 C) terhadap kutub terbuka
adalah resistansi setara Th6venin yang besamya, menurut Persamaan (3.15)
adalah
Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listtik
1
\

140 v 5C) 140 V

(a)

Gambar 4.18 Rangkaian setara Th6venin untuk rangkaian pada


Gambar 4.16
'tA 0,05s 40,2s
Untuk menentukan resistansi (Bngan daya maksimum,
(b) diferensiasikan daya ini terhadap resistansi dan turunannya
disamakan dengan nol, yaitu

dP 10000(a+R)'? -20000R(4+R) _
o
dR (4+R)4
(c)
yang memberikan
Gambar 4.17 Rangkaian pada Garnbar 4.16 dalam proses pembentukan
setara Th6veninnya R:4 O
Arus beban menjadi
100
^ ::----
Ro: 20x5 :4 A I: . "- :12,5 A
20+5 4+4
Rangkaian setara Thdvenin untuk rangkaian pada Garnbar 4.17a di P.rs = I2,52x4:625 {2
antara kutub terbuka adalah sebuah sumber tegangan 100 V dengan
resistansi seri 4 O. Jika resistor R dipasangkan kembali, hasilnya
adalah rangkaian pengganti yang diperlihatkan pada Gambar 4.18.
Persamaan Hukum Tegangan Kirchhoff pada Gambar 4.18 adalah
100-41-R1:0
atau
loo
1: 4+R
Daya yang diserap oleh resistor R, menurut Persamaan (2.14),
adalah
Gambar 4.19 Grafik penyaluran daya maksimum

"
P=I1R:
10000R
Rangkaian pada Contoh 4.7 identik dengan Contoh 3.7, kecuali resistansi 6
(4+ R)z
O pada
Contoh 3.7 telah digantikan oleh suatu resistor variabel R. Contoh ini
- melukiskan karakteristik suatu rangkaian terhadap sebuah unsur tunggal yang
Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listrik t Eab 4 Metode Analisis Rangkaian Listtik

dapat ditentukan dengan teorema Th6venin. Tampak bahwa resistansi dengan nol. Persamaan rangkaian menurut Htrkum Tegangan
lielnaran R unflrk penyaluraq daya maksimum sama dengan resistansi setara Kirchhoff dan arus adalah.
sumber jika dilihat dari kutub fi. Hal ini bukan merupakan suatu kebetulan, 10/t : gg
melainkan suatu kebenaran umum. Resistansi sumber setara itu disebut atau
resistansi keluaran dan proses penyepadanan resistansi keluaran dengan
resistansi beban dikenal sebagai penyepadanan resistansi (resistaice 11:8A
matching). Hal itu ditunjukkan pada Gambar 4.r9 bahwa daya maksimum dan
iercapai untuk nilai R yang sama dengan.Rs. Is : .f1 * 5Ir: 6Ir: 48 A
NiXai .Ro menurut Persamaan (4.1 I ) adalah
60
n -V, : 1-: : 1.25 C)
^o-7 ro 48

atau
1
(rn :0r8 S
"Ro
-
-
l0 c)
Gambar 4.20 Rangkaian untuk Contoh 4.12

Contoh 4.8
Tentukan rangkaian seta.a Thdvenin dan Norlon pada kutub aD
untuk rangkaian dalam Gambar 4.20.
Jarvab b

Rangkaian yang mengandung sumber tak bebas harus diperlakukan Gambar 4.21 Rangkaian pada Gambar 4.20 dengan kutub keluaran
secara berbeda dari rangkaian yang hanya mengandung sumber yang dihubung-singkat
bebas. Pendekatan umum yang dipakai di sini adalah dengan
menentukan tegangan rangkaian terbuka Vq dan arus hubung_
singkat 1e; resistansi setara R diperoleh menumt persamaan (4.1 1).
Rangkaian setara Th6venin dan Norton-nya diberikan padaGambar 4.22.

Tegangan rangkaian-terbukanya ditentukan sebagai berikut.


Persamaan Hukum Arus Kirchhoff pada simpul a adalah
Iz: Ir + 5Ir: 6It
Hukum Tegangan Kirchhoff pada rangkaian tertutup yang meliputi
sumber tegangan dan resistansi 10 Cl dan 5 e memberikan
101, + 5Iz: l0lr + 5(61r):80
sehingga Ir:2 dan Ir: 12 A. Maka
A
Ys:512 = 60 V
Rangkaian ini dilukis kembali pada Gambar 4.2I dengan kutub- Gambar 4.22 Rangkaian untuk Soal4.1 d'an 4.2
kutub keluarannya dihubung singkat. Akibat hubung-singkat ini
tegangan keluaran dan juga arus pada resistansi 5 e menjadi sama
Bab 4 Metodc Analisis Rangkaian Listrik I Bah 4 Metode Analisis Rangkaian Listrik

Soal-soal 4.7 Rangkaian pada Gambar 4.25 adaiah susunao khas suatu
potensiometer yang digunakan r:urtuk mengukur tegangan. Tentukan
4.1 Dalam rangkaian yuft aip"rtihatkan pada Gamb ar 4.22, V1: 4Y, Y2
terapu tegangan titik,4 terhadap O danhitung arus galvanometer jika
: lZY,Vt:8 V, Rr: 11 O, R2:9 O,ft::5 C), Rn: 15 Q,R5:2
Ro:6 Q. Hitunglah resistansi,4E : 300O dan resistansi OA:450 O.
C), dan masing-masing arus yang mengalir dalam
setiap unsur rangkaian ini dengan menggunakan metode arus mata 4.8 Ulangi Soal 4.3 dengan menggunakan metode arus mata jala jika
jala. un$.[ X adalah sebuah sumber tegangan tak bebas sebesar 6trl volt
yang dihubungkan seri dengan resistansi 1 ohm dan kutub positifnya
4.2 Ulangi Soal 4.1 dengan menggunakan metode tegangan simpul.
terletak di bawah.
4.3 Dengan menggunakan metode tegangan simpul, tentukan tegangan V
jika unsur X pada Gambar 4.23 adalah sebuah sumber tegangan i
4.g Dengan metode tegangan simpul, tentukan V dalam rangkaian pada
Gambar 4.26.
sempurna sebesar 12 V yang dihubungkan seri dengan resistansi 1 O
dan kuhrb positifnya terletzrk di atas. 4.10 Ulangi soal 4.9 dengan metode arus mata jala dan bandingkan
hasilnya. t

12v
1. t
i(t) I
G C L
2Q 6C)

Gambar 4.23 Rangkaian untuk Soal4.3, 4.4, dan 4.20 Gambar 4.26 Rangkaian untuk Soal4.9 dan 4.10
j
4.4 Ulangi Soal4.3 jika unsur X adalah sebuah sumber arus scbesar 6 A
i.
4.ll entukan daya yang dikirimkan ke resistor 4 O dalam rangkaian pada
yang dihubungkan paralel dengan resistansi I C) dan arah arusnya ke Gambar 4.25 dengatmenggunakan metode arus matajala.
bawah \
4.5 Dengan metode arus mata jala, tentukan arus l dalam rangkaian pada 1

Gambar 4.24. I
i.

4.6 Ulangi Soal4.5 dengan menggunakan metode tegangan simpul.


i
i
Galvanometer 0,25V A

Gambar 4.27Rangkaian untuk Soal 4.11 dan 4.12

4.12 Ulangi Soal 4.11 dengan menggunakan teorema Th6venin dan


bandingkan hasilnya. Tentukan pula berapa resistansi yang
menggantikan resistansi 4c) tersebut agat daya yang diberikan ke
Gambar 4.25Rangkaian untuk Soal4.7 dan 4.8 resistansi itu maksimum.
Bab 4 Metode Analisis Rangkaian Listrik I Bab 4 Metode Andisis Rangkaian Listtik

\
4.L3 Dengan menggunakan metode tegangan simpul, tentukan tegangan
pada resistansi beban dalam rangkaian pada Gambar 4.28. Tentukan
juga berapa arus i. G4

4.t4 Nyatakan v2 dalam v1 dan G untuk rangkaian pada Gambar 4.29


G,
dengan menggunakan metode tegangan simpul.
4.15 ulangi Soal4.14 untuk rangkaian yang diberikan pada Gambar 4.30.
4-16 Tentukan resistansi masukan R; dalam resistansi rangkaian pada
Gambar4.31.

Gambar 4.30 Rangkaian untuk Soal4.l5

3cos4rV

R.-->
t

Gambar 4.28 Rangkaian untuh SoaI4.13 Gambar 4.31 Rangkaian untuk SoaI4.16

Gambar 4.29 Rangkaian untuk Soal4.l4

Dengan teorema superposisi, ulangi Soal4.13.


4.I7 Ulangi Soal4.24 dengan teorema superposisi.
4.18 Dengan teorema superposisi ulangi Soal4.17.
4.19 Tentukan rangkaian setara Th6venin unhrk rangkaian pada Gambar
4.23 dengan mengeluarkan unsurX.
I

Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-Balik

harles P. Steinmetz (1865-1923), menyelesaikan disertasi doktomya


daiam bidang matematika di Universitas Breslau, Jerman. Ia
kemudian lari ke Swiss dan akhimya ke Amerika Serikat pada tahun
1889 karena masalah politik di negerinya. Di Amerika, ia bekerja di
suatu perusahaan yang mengfuasilkan transformator. Pada tahun 1893
Company. Tahun itu juga,
-Steinmetzitu dibeli oleh General Electric
perusahaan
mengusulkan penggun.lan bitangan kompleks untuk
menyelesaikan masalah baru yang terkait dengan sinusoida yang berubah
menurut waktu. Suatu masalah yang sangat sulit diselesaikan pada saat itu.
Steinmetz membuktikan bahwa suatu fungsi waktu dapat diubah menjadi
sautu kombinasi antara amplitudo konstan dan sudut fasa, yang disebufirya
sebagai fasor (pftasor). Dengan penggunaan fasor itu berbagai masalah
analisis arus bolak-balik dapat dengan mudah dapat diselesaikan.
Dengan menggunakan inovasi matematika itu memungLitkun insinyur
elektro untuk merancang motor listrik berdasarkan analisis matematika
sebelum membuatnya. Suatu kemajuan yang luar biasa, karena sebelumnya
motor listrik dibangun berdasarkan coba-coba (trial and eruor). Pada tahun
t1g7, Steinmetz menerbitkan buku Theory and Calculation of AC
Phenomena (Teori dan Perhitungan Gejala Arus Bolak-Balik)-
Sampai dengan Bab Empat, semua pembahasan dibatasi pada rangkaian
listrik yang hanya mengandung resistor. Meskipun rangkaian semacam itu
penting, rangkaian yang tegangan dan
arusnya berubah menurut waktu lebih
penting lagi. Arus bolak-balik yang
dijumpai di rumah kita berubah arah
dua kali setiap seperlima-puluh detik;
arus dan tegangannYa meruPakan
fungsi sinusoida. Dalam elektronika
akan dijumpai berbagai bentuk
gelombang, antara lain gelombang
pulsa (denyut), segi empat, gigigergaji,
dan eksponensial mauPun
gabungannya. Gambar 5.1
menunjukkan beberapa jenis
gelombang tersebut. Di antara semua
bentuk gelombang itu,gelombang Gambar 5.1 Steinmetz
www.eham.net
eksponensial dan sinusoida merupakan
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik r Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

bentuk gelombang yang paling mudah dibangkitkan dan juga paling mudah Dalam bab ini akan clitinjau terlebih dahulu karakteristik dan penjelasan
dianalisis. Bentuk sinusoida dan arus searah dapat diturunkan dari fungsi matematika mengenai fungsi berulang dengan tekanan khusus pada fungsi
eksponensial. cara-cara yang dikembangkan dalam bab ini akan memberikan sinusoida. Selanjutnya akan dibahas metode fasor untuk anaiisis rangkaian
analisis umum untuk tanggapan rangkaian terhadap rangsangan berupa fi.rngsi yang telah dibahas dalam Bab Tiga untuk rangsangan sinusoida.
eksponensial. Di samping itu, menurut matematika, bentuk eksponensial Dengan menyelesaikan bab ini, pembaca diharapkan dapat
adalah bentuk yang paling memudahkan karena baik turunannya maupun . mengenal dan memahami konsep impedansi;
integralnya mempunyai bentuk yang sama seperti fungsi aslinya. Sifat ini . mengenal dan memahami hubungan antara rangsangan eksponensial
memungkinkan persamaan integrodiferensial yang dihasilkan oleh hukum dengan rangsangan konstan;
Kirchhoff dapat dinyatakan sebagai persamaan aljabar biasa yang akan . mengenal rangsangan berbentuk fungsi sinusoida;
mempermudah perhitungan selanjutnya. Dengan demikian apa yang ielah . mengenal nilai rata-ratadan nilai efektif gelombang sinusoida;
dicapai sampai dengan Bab Empat akan dapat diperluas dengan melibatkan . mengenal rangsangan sinusoida dalam tiga unsur rangkaian;
indultansi dan kapasitansi di samping resistansi dalam analisis rangkaian. . mengenal metode bilangan kompleks dan menggunakan metode fasor
dalam unsur-unsur rangkaian.

5.1 Impedansi dan Tanggapan Unsur Rangkaian


Fungsi eksponensial merupakan fungsi yang mudah untuk dianalisis karena
turunan dan integralnya mempunyai bentuk yang sama. Di samping itu
bentuk gelombang eksponensial juga rnudah untuk dibangkitkan.
Tegangan dan arus yang berubah secilra eksponensial menurut waktu dapat
1

1
ditulis sebagai
,l
v =Voet' (s.1)
I
{ dan
t
i .tsl
(5.2)
l=lo€
I
dengan Vs dan,Is adalah nilai tegangan dan arus pada saat t:0. Jika s positif,
Gambar 5.2 Beberapa bentuk gelombang tegangan atau arus ini akan meningkat menurut waktu; jika s negatif akan
menyrsut menurut waktu dan bila s : 0, tegangan atau arus ini akan konstan.
Pokok bahasan bab ini adalah mengenai tanggapan terpaksa, yaitu tanggapan Gambar 5.3 menunjukkan ketiga hal tersebut.
terhadap rangsangan luar yang dikenakan pada rangkaian. Dalam hal ini Fungsi eksponensial juga dapat ditulis sebagai
rangsangannya berupa sumber arus atau tegangan sinusoida. Rangsangan
t-t
sinusoida merupakan suatu rangsangan yang penting. Sinusoida merupakan v =Voe r (s.3)
salah satu fungsi matematika berulang yang paling sederhana. Tegangan dan
arus sinusoida mudah dibangkitkan baik dalam sistem tenaga maupun dan
elektronika. Sinyal sinusoida dengan frekuensi yang berubah-ubah adalah
!'
salah satu sinyal yang paling banyak digunakan dalam uji-coba peralatan i=Irer (s.4)
elektronika. Hampir semua fungsi berulang dapat dinyatakan sebagai jumlah
sederetan fungsi sinusoida, dan dengan teknik tertentu fungsi sinusoida juga dengan
dapat mewakili fungsi tak-berulang. Di samping itu, menurut persamaan
Euler y'' : cos n +jsin x, fungsi sinusoida merupakan salah satu kasus khusus s=*- 1

T
bagi fungsi eksponensial.
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik Rab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

r
tanda plus dan minus dipilih sedemikian sehingga selalu positif. Satuan
Ic=GVo atau k=c (s.8)
untuk T adalah detik dan s kebalikan-detik (s-t). Konstanta T, yang disebut va
konstantawaktu, merupakan ukuran kecepatan perubahan fungsi
eksponensial waktu tersebut. trc = Cs\ atau b=C,
vo
(s.e)

s>0 t,=.lvo !r-= | (s.10)


LS Vo Ls

s:0
s<0

Gambar 5.3 Fungsi eksponensialv = Ysd'dengan nilai-nilai syang


Gambar 5.4 Rangkaian GLC Paralel
berlainan

Hubungan pada Persamaan (5.9) dan (5.10) mempunyai bentuk yang serupa
Dalarn rangkaian pada Cambar 5.4, sumber arus i(/) digunakan untuk
dengan hukum Ohm yang memberikan Persamaan (5.8). Karena ketiga
mendapatkan tegangan sebesar l/od' pada masing-masing unsur
persamaan tersebut merupakan perbandingan antara arus dengan tegangan,
rangkaiannya. Arus yang mengalir dalam setiap unsur tersebut dapat
ditentukan memrrut hubungan volt-ampere yang sesuai, seperti yang telah
besaran G, Cs,Aur, lLS mempunyai dimensi yang sama yaitu M-rL-2Tq2
dibahas dalam Bab Dua. Jadi
io(t)=Gv(t)=GVoe' dengan satuan siemens (S). Jika G adalah konduktansi, suatu istilah umum
(5.s) unnrk menyatakan perbandingan antara arus dengan tegangan adalah
: Ice"' admitansi dengan lambang yG) Perlu diperhatikan bahwa admitansi
merupakan fungsi variabel frekuensi kompleks, s.
ir(t) = Cry: CsVoe"
(5.6) Untuk pemakaian yang lain, lebih disukai perbandingan antara tegangan dan
rsl arus pada sepasang kutub yang disebut impedansi. Impedansi ini dinyatakan
=l c€
dengan lambang Z(s) dengan satuan ohm (O) menurut SI. Z(s) merupakan
kebalikan dari I(s) yang juga merupakan fungsi s, dimensi impedansi adalah
ML2T-rQ-2.
i,(t) J-4",,
=
|!n n, =
(s.7) Dalam rangkaian pada Gambar 5.4, sumber tegangan v(t) digunakan unhrk
mendapatkan arus sebesar Ise't pada masing-masing unsur rangkaiannya.
= I Let'
Tegangan pada setiap unsur tersebut dapat ditentukan menurut hubungan
Setiap arus yang mclalui ketiga unsur itu, yang diberikan oleh Persamaan volt-anrpere yang sesuai,
(5.5) sampai dengan (5.7), merupakan bentuk eksponensial yang
(l) = Ri(t): N
v^ o€"'
eksponennya sama seperti pada tegangan antara unsur tersebut. Hubungan (s.1 1)
antara amplitudo arus dengan amplitudo tegangan dalam masing-masing :Vae"'
unsur rangkaian itu adalah
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik
I
f.:
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-bdik

,,o:+[i(t1at:]rroe"' (s.12) t _ _
Ir(s)=l=G+Cs+--
I (5.1e)
=Yce"'
VLs
dan
vr(t)=L#=Lsloe"' (s.13) (s.20)
z@:+=
=Yt€"' G+Cs+l
Ls
Serupa seperti sebelumnya, setiap tegangan antara ketiga unsur itu, yang
diberikan oleh Persamaan (5.11) sampai dengan (5.13), merupakan bentuk Dari Persamaan (5.19) tampak bahwa f(s), yang menyatakan admitansi tiga
eksponensial yang eksponennya sama seperti pada tegangan antara unsur unsur dalam hubungan paralel, dapat diperoleh dengan menjumlahkan
tersebut. Impedansi masing-masing unsur rangkaian itu adalah admitansi masing-masing unsumya dengan cara yang sama seperti pada
konduktansi parilel dalam rangkaian resistif. Hal yang serupa berlatu pula
Va=Ho atau b=n (5.14) untuk impedansi dalam hubungan seri seperti resistansi dalam hubungan seri
Io dan akan diberikan pada Contoh 5.1.

,r:*r, atau Y, | (5.15) Daftar 5.1 memberikan ringkasan hubungan simetri aatara impedansi dan
Io = Cs admitansi unsur rangkaian tersebut.

V, : Lstro atau L= L, (5.16)


Io Daftar 5.l Impedansi dan admitansi unsur terhadap rangsangan
I{ubungan volt-ampere impedansi dan admitansi yang secara runum
merupakan fungsi s disebut pernyataan kawasan frekuensiunsur rangkaian.
Sunber ar.rs i(l) pada Gambar 5.4 dapat dihitung dengan perlolongan hukum Resistansi R G
arus Kirchhoff. Jadi, I
Kapasitansi Cs
i(t) = i.111 * i c Q) + i L(t) Cs
(s.17)
=Gu{t)*rdv(t)
dtL
*!!r6at I
lnduktansi Ls
Jika Persamaan (5.5) sampai dengan (5.7) disisipkan ke dalam Persamaan Ls
(5.17) dan menggabungkan suku-sukunya yang sama, akan dihasilkan

irrl=(c+cs+ Contoh 5.1


*)ro' (s. 1 8) Tentukan besar sumber tegangan v(r) jika ar-us yang mengalir dalam
rangkaian pada Gambar 5.5 adalah I(t):2"tt ampere.
= Iet'
Pada Persamaan (5.18) tampak bahwa arus dari sumber tersebut juga i(t) 2H
merupakan fungsi eksponensial dengan eksponen yang sama seperti
eksponen tegangan yang dihasilkannya. Dapat disimpulkan, bahwa suatu
rangsangan eksponensial akan menghasilkan tanggapan yang berupa
eksponensial dengan eksponen yang sama.
I
"V -
Perbandingan adalah admitansi rangkaian, I(s); impedansinya, Z(s),

V
8Q
adalah perbandingan Dalam hal ini
7. Gambar 5.5 Rangkaian untuk Contoh 5.1
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik
I Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

Jawab l
I l': | =0-02s
Rangkaian pada Gambar 5.5itu merupakan rangkaian Rrc seri. 50
Menurut hukum tegangan Kirchhoff:
( ,)
v = vL + vc + v^ = L+ * !
^dtcJ l ra, * n, t
= Lsi + *, * Ri = Z ti + zri + Z
CsL ^i
=(Z"tZ"+Z^)i=Z(s)i
Seperti halnya dengan rangkaian resistif seri, persoalan rangkaian
ini dapat diselesaikandengan penyederhanaan rangkaian setelah
impedansi masing-masing,nsur tersebut ditentukan. Dengan
mengetahuibahwas:3,
0 T -?t
Zy:Ls-2x3:6C)
Gambar5.7 Fungsi eksponensial menyusut
,r:*=*=r,
,"' Jadi tegangan yang dikenakan itu berkurang amplitudonya dengan
Zn: R:8 C2
:
1
faktor (kira-kira 37o/o) dalam setiap selang 0,02 s, seperti yang
Jadi, e
7-(s): ZL+ Zc* Zp:6 + 1 + 8: 15 C) ditunjukkan pada Gambar 5.7.
sehingga
v : Z(s)i: 15 x 2e3, :3Oe3,y
Pada contoh di atas tampak adanya suatr: eksponensial yang meningkat.
Dalam praktik tidak mungkin dijumpai suafur sistem fisik dengan tegangan
atau arus yang dapat meningkat terus seperti itu.

Gambar5.6 Rangkaian untuk Contoh 5.2 OT


Gambar 5.8 Fungsi eksponensial yang berawal pada I = 0
Contoh 5.2
Dalam rangkaian pada Gambar 5.6 diketahui bahwa v : 100e
50'
Impedansi rangkaian ini dapat dengan mudah diperoleh dengan
volt. Tentukan i. hukum kombinasi paralel atau, lebih mudah lagi, dengan admitansi
Jawab paralel yang dapat langsung dijumlahkan. Dengan s= -50,
Konstanta waktu pada fungsi eksponensial ini adalah didapatkan
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

Y=Yn+Yc=G+sC terjadi karena rnetode impeclansi pada suatu firngsi eksponensial e" terdefinisi
= 1o-a +(-50x10-6) = 0,5x10-a o untuk seluruh selang waktu. Dengan s : 0, tegangan v dianggap sama dengan
I/e untuk selamanya. Jadi kenaikan arus dengan kecepatan tertentu yang
sehingga
terbatas selama selang waktu takhingga harus menghasilkan suatu arus
i - fy =(0,5x10-4)x100e-5e takhingga. Daiam keadaan yang sebenarnya, bila suatu sumber tegangan
=0,005e-5e A dikenakan antara kutub-kutub induktor, tidak benar untuk diandaikan
demikian. Arus akan meningkat dari nol dengan suatu kecepatan tertentu
Perlu diperhatikan, bahwa dalam contoh di atas tidak praktis untuk pada saat disambungkan. Jauh sebelum arus itu menjadi takhingga, arus itu
mengandaikan tegangan harus mencapai takhingga untuk waktu negatif yang
akan dibatasi oleh resistansi (betapapun kecilnya) yang selalu terdapat dalam
besar. Suatu hal yang lebih praktis adalah dengan mengandaikan bahwa
setiap rangkaian yang sebenamya.
tegangan sama dengan noi salnpai suatu vraktu tertentu dan kemudian
berubah rnenjadi suatu fungsi eksponensial menurun, seperti yang dilukiskan Ivtetode impedansi meramalkan arus nol mengalir dalam suatu kapasitansi
pada Gambar 5.8. Saat tertentu itu biasanya dipilih pada saat pengamatan yang dihubungkan ke suatu tegangan tetap. Begihr tegangan antara keping-
mulai dilakukan, yaitu pada saat t: 0 keping kapasitor menjadi sama dengan tegangan yang dipasangkan, tidak
akan ada lagi arus yang mengalir karena jika ada, hal itu akan menaikkan
tegangan kapasitor di atas tegangan yang dikenakan sehingga akan
5.2 Hubungan Antara Rangsangan Eksponensial Dengan berlawanan dengan hukum tegangan Kirclrhoff.
Rangsangan Konstan
Metode analisis rangkaian eksponensial meliputi tanggapan rangkaian MC 5.3 Fungsi Sinusoida
terhadap rangsangan konstan sebagai salah satu kasus khususnya. Misalnya
unfuk pemyataan umum bagi suafu tegangan Gelombang sinusoida, sinus atau kosinus, merupakan salah satu bentuk
gelombang yang sangat penting dalam teknik elektro. Salah satu alasannya
v: Vod'
adalah karena daya listrik di Indonesia selalu disalurkan dalam bentuk
dengan s dibuat sama dengan nol. Nilai eksponensialnya akan sama dengan 1 gelombang tegangan dan arus sinusoida dengan frelarensi 5A Hz. Tetapi
dan didapatkan suatu tegangan konstan sebesar Vs volt. Untuk tegangan alasan yang lebih penting lagi adalah karena setiap fungsi berulang memrrut
konstan ini tiga impedansi dasar bagi unsur R, L, dan C berturut-turut, sesuai waktu selalu dapat diwakili sebagai jumlah takhingga sinusoida dengan deret
dengan daftar 5.1, menjadi R,0, dan co. Jadi arus yang mengalir dalam Fourier. Dengan demikian setiap sumber tegangan atau arus yang nilainya
masing-masing unsur itu adalah berupa fungsi berulang selalu dapat
diwakili oleh jumlah sumber-sumber
, -Vo
,^- sinusoida, dan dengan teorema superposisi
R dapat ditentukan sumbangan masing-
lL: @ masing komponen sinusoida itu pada
tegangan atau arus dalam cabang rangkaian
ic: 0
Di samping itu, fungsi waktu tak
tertentu.
Untuk arus dalam resistor, hal itu merupakan pengulangan hukum Ohm; arus berulang pun dapat diwakili oleh jumlah
dalam induktor dan kapasitor memerlukan sedikit komentar.
takhingga sinusoida dengan integral
Persamaan dasar rangkaian untukZ menurut Persamaan (2.26) adalah Fourier, sehingga setiap firngsi waktu dapat
dipandang terdiri dari komponen-komponen
u=LL sinusoida. Oleh karena itu tidak diperlukan
dt untuk mencari penyelesaian khusus bagi
tegangan atau arus dalam suatu cabang
dt=+L',
+
Tampak bahwa setiap saat arus akan meningkat dengan kecepatan yang disebabkan oleh suatu sumber dengan
Gambar 5.9Hertz
en.wikipedia.org rangsangan sebarang. Dengan mengetahui
arus tersebut tidak perlu sama dengan takhingga. Tetapi perhitungan penyelesaian unhrk gelombang sinusoida,
impedansi dengan .r sama dengan nol menghasilkan I takhingga. Hal ini
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik
I Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

semua masalah dapat diatasi. i


Sebagainiarra yang ditunjukkan oleh Gambar 5.11, arus pada Persamaan
(5.23'l dapat dilukisi<an sebagai fungsi waktu I dalam satuan detik atau sudut
Jika suatu fungsi fit) mempunyai bentuk gelombang (yaitu lengkungan l(r)
yang dilukis terhadap sumbu waklu) sedemikian hingga
at dalam satuan radian atau derajat. Besaran ar adalah kecepatan sudut dan
dinyatakan dalam radian per detik(rad's-r). Kecepatan sudut dapat ditutris
f (t): f (t +T) (s.21) sebagai

maka fungsi itu dikatakan berulang dengan periodel


,=?o =2o1 (s.24)
T
Fungsi semacam itu diperlihatkan pada Gambar 5.9. Gambar ini dan Persamaan (5.23) dapat dinyatakan dalam bentuk lain sebagai
menunjukkan dua ciri fungsi berulang: mempunyai suatu bentuk gelombang
yang berulang pada setiap selang rvaktu I detik dan mempunyai nilai unhrk i=I cat = I *cos2nfr = I * cos?L t (s.2s)
seluruh waktu. Bagian bentuk gclombang yang berada daiam satu periode ^c,os
disebut satu daur. Banyaknya daur setiap detik adalah frekuensi (fl,
gelombang tersebut. Satuan frekuensi menurut SI adalah hertz (Hz) dan
mempunyai dimensi T-r. Heinrich Rudolf lirertz (1857 - 1894) adalah ahli
fisika Jerman yang menguraikan teori elektromagnet tentang cahaya yang
diberikan oleh Maxwell.

Gambar 5.11 Fungsi arus kosinus

Pada Gambar 5.11, titik-asal waktu atau sumbu acuan waktu dipilih pada titik
derigan arus yang mempunyai nilai maksimum yang positif.

Gambar 5.10 Fungsi sinusoida


Pada umumnya dalam suatu rangkaian, gelombang tegangan dan arus tidak
selalu mencapai nilai nol atau maksimum pada saat yang sama melainkan
Terbukti bahwa terpisah oleh suatu sudut fasa. Gambar 5.12 menunjukkan gelombang
tegangan dan arus yang tidak sefasa atau mempunyai simpangan berbeda
f=!r,
T
(s.22) pada saat I sama dengan nol, persamaan gelombang masing-masingnya
adalah
Telah diuraikan di depan bahwa gelombang sinus atau kosinus merupakan
salah satu bentuk gelombang yang sangat penting dalam teknik elektro. Pada
v =V*cos(att -a) (s.26)

Gambar 5.10 diperlihatkan suatu arus listrik dengan bentuk kosinus. i=I*cos(c,n-F) (s.27)
Persamaan arus itu menurut fungsi waktu adalah
Beda sudut fasa antara kedua gelombang itu adalah O=J3-a. Gelombang
i(t): I *cosrot (s.23) tegangan yang mencapai puncaknya sebelum gelombang arus dikatakan
dengan i(f) adalah nilai
sesaat arus untuk setiap saat I dan 1, adalah nilai
mendahului arus sebesar @; sebaliknya dalam hal ini arus tertinggal dari
maksimum atau amplitudonya. Bagian gelombang dalam selang T pada tegangan sebesar @. Perlu diperhatikan bahwa besaran at pada argumen
kosinus adalah dalam radian, sehingga nilai-nilai a dan /3 pada Persamaan
Gambar 5.10 merupakan satu daur yang besamya adalah 2n radian atau 360o.
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik
I Bab 5 Rangkaian Anrs Bolak-balik

(5.6) dan (5.7) juga dalam radian. Tetapi dalam praktik sering dipakai at transformator. Transformator tersebut memungkinkan pembangkitan tenaga
dalam radian dan a atau /3 dinyatakan dalam derajat. Alasannya adalah listrik itu pada tegangan yang paling ekonomis, penyaluran dayanya pada
karena dalam perhitungan teknik, yang akan diperjelas pada Bagian 5.7, tegangan yang paling menguntungkan dan penggunaan tenaga listrik pada
sudut fasa lebih penting daripada pergeseran fasa secara keseluruhan. Oleh tegangan yang paling bermanfaat dan tidak membahayakan. Keunggulan
karena itu, sering Persamaan (5.26) dan (5.27) ditulis sebagai v: V- cos(arl - yang diperoleh tersebut sedemikian besarnya sehingga sampai saat ini tenaga
af) dan i: I^cos(att - f), ketakseragaman satuan dalam argumen ini harus listrik selalu dibangkitkan dan disalurkan dalam benttrk arus bolak-balik. Jika
diterima dengan alasan di atas. diinginkan arus searah untuk penggunaan tertentu, dengan mudah dapat
Istilah rangsangan sinusoida yang dipergunakan dalam buku ini berarti suatu diperoleh dengan mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah di titik
rangsangan yang bentuk gelombangnya berupa sinusoida tanpa memandang penggunaannya.
kapan nilai maksimum rangsangan itu tercapai. Jadi, tegangan dan arus yang
dinyatakan oleh Persamaan {5.26) dan (5.27) disebut fungsi sinusoida dan
rangkaian dengan rangsangan sinusoida sering disebut sebagai rangkaian
arus bolak-balik; scdangkan rangkaian Cengan rangsangan konstan disebut
rangkaian arus scarah.

Gambar 5.13 Gelombang daya sinusoida

Contoh 5.3
PLN menghasilkan tenaga listrik berbentuk sinusoida dengan
Gambar 5.12 Gelombang tegangan dan arus sinusoida frekuensi S}hertz dan tegangan maksimum 310 volt yang dicapai
pada saat l:0. Tentukan tegangan sesaatnya.
Jika fungsi tegangan dan arus pada Persamaan (5.26) dan (5.27) menyatakan Jawab
tegangan dan arus dalam suatu rangkaian arus bolak-balik, maka daya sesaat Menurut Persamaan (5.26), fungsi gelombang sinusoida
pada rangkaian, menurut Persamaan (2.11), adalah tegangannya adalah
p: vi v(t) : V^ cos (art - d) : 3 10 cos (Zxx 50 xt - a)
yakni hasil kali tegangan dengan arus; bentuk gelombangnya diperlihatkan Tegangan ini mencapai nilai maksimumnya pada saat l: 0, maka
pada Gambar 5.13. Perlu diperhatikan bahwa meskipun v dan i negatif dalam
setengah daumya, daya p lebih banyak positif (kecuali jika O : 90'). Jadi
v(0):310:310 cos (0 + a)

tegangan dan arus bolak-balik juga merupakan cara yang efektif untuk dan
menyalurkan daya dan tenaga. Selama bagian daur daya sama dengan sudut a:0o
fasa antara arus dan tegangan, O, daya tersebut menjadi negatif sehingga arah jadi
penyalurannya terbalik. Dibandingkan dengan arus searah, keadaan ini
v(r) = 319 cos 100nrV
merupakan suatu kerugian sebagaimana halnya dengan daya sesaatnya yang
tidak tetap besarnya. Tetapi kerugian tersebut dapat ditutup dengan kenyataan
bahwa tegangan dan arus bolak-balik memungkinkan dipergrrnakannya
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

5.4 Nilai Rata-Rata Dan Nilai Efektif


Persamaan (5.26) dan (5.27) merupakan bentuk lengkap tegangan dan arus
:
filr^t * - a)- sin(o - ,)] : o (s.3 1)

sinusoida. Persamaan tersebut tidak menjelaskan secara langsung


Jadi nilai rata-rata suatu gelombang sinusoida terhadap satu daur lengkap
kemampuan penyaluran tenaga arus bolak-balik sebagaimana halnya pada
sama dengan nol. Dengan mengamati bentuk gelombangnya jelas bahwa
arus searah. Untuk itu diperlukan spesifikasi lain yang menunjukkan
untuk satu daur luas daerah di atas sumbu mendatar sama dengan luas daerah
kemampuan arus dan tegangan dalam mcnyalurkan tenaganya.
di bawah suntbu, sehingga luas keseluruhannya sama dengan nol.
Mengingat arus rata-rata identik dengan suatu nilai searah (konstan) dan
Meskipun kriteria nilai rata-rata pada arus searah menjelaskan dengan baik
merupakan suatu ukuran yang berguna dalam menentukan perpindahan
kemampuan pemindahan tenaga, nilai rata-rata untuk fungsi berulang yang
tenaga pada rangkaian yang melibatkan arus searah, maka berikut akan
simetri terhadap sunrbu datamya tidak mempunyai arti karena berdasarkan
dibahas kegunaannya dalam situasi yang melibatkan fungsi perangsang
hasil di atas nilainya selalu sama dengan nol. Oleh karena itu diperlukan
sinusoida.
suatu spesifikasi yang lain.
Definisi umum nilai rata-rata setiap fungsi fll) sepanjang selang tertentu Dasar penyusunan spesifikasi tersebut berhubungan dengan kemampuan
antara tl dan t2, secara matematika dinyatakan sebagai
tenaga atau daya pada fungsi berulang. Menurut hukum Joule, panas yang
t'? ditirnbulkan oleh arus searah .I dalam resistor R adalah
4u,u-*,": , _r1 )fQ)dt (s.28) p: Pn (s.32)
" tt
dan besamya tetap, tidak bergantung pada lvaktu. Untuk arus yang
Dalam hal bilalf merupakan fungsi berulang dengan suatu periocie z detik,
merupakan fungsi waktu, dayanya adalah
Persamaan (5.28) menjadi
p: .2
f(t)R (s.33)
: (s.2e) yang juga merupakan fungsi waktu. Daya rata-rata untuk satu daur penuh
*i turo,
Frara-mta
sama dengan nol karena penyerapan daya selalu positif; baik bila anrs yang
Jil.:a pcriodenya 2x Q :
2 zr) dan argumen fungsi dinyatakan dalam radian, mengalir itu ke arah positif maupun sebaliknya dalam rangkaian tersebut.
maka bentuk lain untuk menyatakan nilai rata-rata fungsi adalah B esar day a r ata-r ata diberikan oleh

!'l :
/fr'o tt^lr^
F,^,u-^o: Pnra.n a (t) Rdt: i, <oat)a (s.34)
+iiz [+ i
:;Jt2rf(ildt s.30)
Jika panas yang dihasilkan oleh arus searah dan arus tak-tetap dibandingkan,
maka daya panas rata-rata dalam arus tak-tetap haruslah sama dengan arus
Ltv o
pangkat dua dikalikan dengan resistansi. Besaran dalam tanda kurung persegi
Dengan menggunakan Persamaan (5.30), dapat ditenhrkan nilai rata-rata haruslah sama dengan arus pangkat dua;jadi, dapat diartikan bahwa besaran
tegangan sinusoida yang diberikan oleh Gambar 5.12. Jadi tersebut adalah arus efektif pangkat dua, yang bila dikalikan dengan ,R akan
menghasilkan daya rata-rata. Secara matematika, arus efektif dinyatakan
f/
t rata-rata !'lfr In
^
cos(att - a)d (ott - a) sebagai

,"r:ffi*
"n

(s.3s)
!'lr^cos(Q- a)d6
zfr'n
Pernyataan serupa berlaku pula unhrk tegangan. Dengan mengganti i dengan
dengan d : ai. Hasil integrasinya adalah v akan diperoleh nilai efektif untuk tegangan yang berupa fungsi berulang
V2n terhadap waktu. Nilai efektif juga dikenal sebagai nilai rms - root-mean-
Vrata-nta : --!-sin(/- a) ] square sesuai dengan definisinya, yang jika dibaca dari belakang akan
/.1t 0
memberikan garis besar proses perhitungannya; mula-mula ordinat
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

gelombang dipangkat-duakan (square), kemudian dihitung nilai rata-rata ,=Jiv *r(ca -a) (s.37)
(mean) ordinat gelombang yang telah dipangkat-duakan itu, dan akhimya
hasil tersebut diambil akar pangkat-duanya (root). ; = J-2lcos( 0t - B) (5.38)
Nilai efektif arus sinusoida adalah
5.5 Rangsangan Sinusoida Dalam Unsur Rangkaian
*'[, r
I"f= cos(2nft)dt = x 0,707 A (s.36)
h Dalam resistor seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.14a, v: iR dan R
merupakan suatu konstanta. Tanda polaritas dan arah anak-panah
i(t)
menunjukkan arah positif tegangan naik dan arali positif arusnya, seperti
halnya dalam arus searah. Arus yang berbentuk sinusoida alcan menghasilkan
tegangan sinusoida dan demikian pula sebaliknya. Karena R berupa suahr
konstanta, maita tidak ada pergeseran fasa antara arus dan tegangan tersebut.

(0
--J-

rrrl( ) -l r.
-l'
i, .)

Gambar 5.14 Rangkaian resistor dengan bentuk gelombang arus dan


tegangannya o

Meskipun pembahasan yang menghasilkan Persamaan (5.35) didasarkan atas


panas yang dihasilkan, penggunaan nilai efektif untuk menyatakan
-v^

kemampuan arus dan tegangan tidak hanya terbatas pada hal tersebut. Pada (b)
dasamya, kegunaan setiap rangkaian listrik adalah untuk menyalurkan daya
dan tenaga di mana keduanya berbanding lurus dengan hasil kali tegangan Gambar 5.15 Rangkaian induktor dengan bentuk gelombang arus dan
dengan arusnya, atau untuk parameter rangkaian konstan sebanding dengan tegangannya
pangkat dua arus atau pangkat dua tegangannya. Oleh karena itu, nilai efektif
tersebut sangat sesuai sehingga selalu dipergunakan untuk menyatakan besar jadijika
arus dan tegangan bolak-balik secara umum. Jadi, untuk rangkaian
penerangan rumah 230 Y berarti tegang efektifnya sama dengan 230 Y. i=I*cos(att-a) (5.39)
Demikian pula, transformator 22016 Y artinya transformator itu dapat maka
rnenurunkan tegangan dari230 V efektif rnenjadi 6 V efektif. Di samping itu,
hampir semua alat ukur arus bolak-balik selalu menunjukkan nilai efektif
v =iR (s.40)
besaran yang diukurnyaUmumnya tikalas e/ dihilangkan dan tegangan atau = I *R c,os(at - a) : V^ c,os(ax - a)'
arus efektif ditunjukkan dengan lambang V ata,u l saja. Lambang V^ dan I^ Persamaan (5.39) dan (5.40) dilukiskan pada Gambar 5.14b.
tetap dipakai untuk menunjukkan nilai maksimumnya. Kedua fungsi waktu
pada Persamaan (5.26) dan (5.27) dapat ditulis kembali sebagai
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak_balik

gelor
(mec
Dalam induktansi, , = ,#, jika arus yang mengalir di dalamnya
sama Perhatikan bahwa perbandingan II Uom hgi merupakan suatu konstanta
hasil seperti pada persamaan (5.39),
maka
Nila tetapi berubah dengan kotangens waktu. Hal serupa juga dijumpai pada
rangkaian yang mengandung kapasitor. Rangkaian bersangkutan bersama
, = tfrV cos(ot - a)l= -ailI sn(cu _ a) 1s.tt1 bentuk gelombang untuk tegangan dan arusnya diperlihatkan pada Gambar
^ ^
dengan manipulasi trigonometri 5.16.
sederhana diperoleh
unhrk kapasitor dengan arus seperti pada Persamaan (5.39), didapatkan
v=otLrn*(^-".;) tegangan
r- I
(5.42) v= /- cos(r,r - a)dt = - a)
=n-r*(*-".;) VJ *,,sin(rrx
atau

_+
dr) ,=*I^*r(- -"-;)
(5.43)

n,[-l
Y_____I
. =Y.cos(^rt-"-;)
lt
Di sini fungsi arus mendahului tegangan sebesar radian atau 90o.
;

Me
par
kel
dar
dar (b) Gambar 5.17 Rangkaian untuk Contoh 5.4
der Gambar 5'16 Rangkaian kapasitor dengan
pa
bentuk gelombang arus dan
tegangannya Contoh 5.4
ter
Dalam rangkaian pada Gambar 5.17, diketahui bahwa i(t) : 2 cos 3l
an
pe A, L:5 H dan R : 3 O. Tentukan v.
Fungsi arus tertinggal dari tegangan 1r
Dr sebe
sar radian atau 90o. Jadi, arus Jawab
lnr baru mencapai n,ai
, Menurut hukum tegangan Kirchhoff
ha .malspumnya pada saat seperempat daur setelah
tegangannya mencapai nilai maksimumnya. Gambar 5.r5 menunjukkan v:vL+vR=t!+ni
be
mensandung indukturri d"ngun bentuk
gerombang
"dt
ar ;lXt}ffHrlans tegangan
te = 5(-6 sin 3t) + 3(2 cos 3t)
pi =6cos3r-30sin3rV
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

Tegangan ini merupakan jumlah dua fungsi sinusoida dengan v(l)-v^ -vL-vc=0 (s.4e)
frekuensi yang sama sehingga dengan sendirinya tegangan juga
Bila tegangan pada R, L, dan C dinyatakan dalam suku arus, maka
merupakan sinusoida.
Jika pada contoh di atas yang diketahui adalah tegangannya sedangkan
u*rnyu yang harus ditentukan, maka penyelesaiatnya tidak sesederhana ihr.
v(,)= ni*f,li at+rfi (5.50)

Dalam hal ini, konsep impedansi dalam penyelesaiannya adalah perlu. Jika dituliskan
i= i,*ifu
5.6 Metode Bilangan KomPleks
dengan i : J-t, dan jika bilangan kompleks i tersebut dimasukkan ke
Dalam melibatkan impedansi unhrk analisis rangkaian, dipcrlukan metode Persamaan (5.50) sebagai ganti l, akan didapatkan bahwa u juga akan
bilangan kompleks bagi rangsangan
merupakan suatu bilangan kompleks,
sinusoida.
Menur-ut kalkuiris, setiap fungsi dapat
v:vn* jvo
diuraikan mcnjadi suatu deret takhinggzr. karena R, L dar C adalahbilangan-bilangan nyata. Jadi
Misalnya, diperoleh uraian tlcret
,:(^,, *r**I!t.a,)+ i(air* t**l!t-a,) (s sr)

cosd: l-o'2tooo4t-916. *... (5.44) Tikalas n menyatakan bagian nyata dan t mcnyatakan bagian khayal. Jadi,
dengan menggunakan bilangan kompleks untuk i, arusnya terdiri dari dua
dan bagian: bagian nyata, i,,, dan bagian khayalnya, ip. Dalam menyamakan dua
bilangan kompleks, a+ jb: c * jd, syarat kesamaannya adalah a: c dan b:
srnd: e-ot *ot *-" d. Jadi persamaan integrodiferensial pada Persamaan (5.51) menjadi
3! 5!-o'7l
(5.45)

vn = Rin+ L* *Lr[i,at (s.52)


Sedangkan
Gambar 5.18 Euler
*o vo : Rio . L* * f,[ irat (5.53)
www.mathematik.de
e':l+x+t-+{+ *" '(5.46)
2t 3! 4l

Jika.r digantikan oleh7d, denganT :,[-1, maka

eio :t* j o -* - r* ** * r* -*- .. (s 47)

sehingga berlaku
ejo:c;os?+7sind (s.48)

yang dikenal sebagai persamaan Euler (diucapkan 'oiler'). Leonhard Euler


(1707 - 1783) adalah seorang ahli matematika dan fisika Swiss' Gambar 5.19 Rangkaian,ltZC seri
Suatu rangkaian listrik seri secara umum dapat dilukiskan seperti yang
tampak pada Gambar 5.19. Rangkaian ini mengandung resistor, induktor, dan Persamaan integrodiferensial aslinya dalam v dan i diturunkan menurut teori
kapasitoi, serta sebuah sumber tegangan yang berubah menurut waktu. Jika rangkaian listrik untuk bilangan nyata; yakni tegangan dan arusnya bernilai
hukum tegangan Kirchhoff diterapkan pada rangkaian tersebut. akan nyata. Tetapi, telah ditunjukkan dari sifat persamaan kompleks di atas, jika i
didapatkan dan juga u, dirumuskan sebagai bilangan kompleks, maka bagian nyata dan
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-b4ik Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

.tegangan' dan oarus' kompleks juga memenuhi persamaan Bagian nyata v adalah tegangan yang menghasilkan fungsi arus nyata 1. cos
khayal fungsi
integrodifer*ensial fisik aslinya; karena bagian nyata dan khayal, io dan
i6 ail danbagian khayal y itu adalah tegangan yang menyebabkan arus khayal1.
.,rui, '*o, kompleks' berupa bilangan nyata yang juga berubah sesuai sin a.r/ mengalir.
dengan arus fisik aslinYa.
Dengan kata lain, arus kompleks dapat menggantikan arus nyatz, dengan
*.n!".rggrp bahwa bagian nyata atau khayalnya sebagai arus fisik i(t) 1O
sebenamya. Dalam hal ini cukup diambil salah satunya'
Dalam praktiknya, persoalan umum yang diselesaikan dengan metode
bilangankomplets adalah yang meliputi i,= I*cos col dan ip: /. sin rnt.Dan v(t)
,"p"rii sebelu^mnya, dengan kombinasi tersebut persamaan tegangan v, adalah
telangan yurg uiun mengakibatkan arus in mengalir, sedangkan vr adalah
tegangan yang menyebabkan i1 mengalir' Alasan unhrk menggunakan
kJmblnasi bugiu., nyutr dan khayal pada arus kompleks tersebut, meskipun Gambar 5.20 Rangkaian untuk Contoh 5.5
yang diperlukin hanyalah salah satunya, adalah jika bentuk arus kompleks itu
sebagai berikut Contoh 5.5
i = i, * jir = 1. cos 01+ jI ^sine,tr (5.s4) Dalam rangkaian pada Gambar 5.20 diketahui bahwa v : 10 cos 2t
yang menurut persamaan Euler dapat ditulis dalam bentuk eksponensial
V. Tentukan arus i yang mengalir dalam rangkaian tersebut dan
tentukan pula tegang an antara unsur-unsurnya.
kompleks
Jawab
i=I_ej^ (s.5s)
Dalam menyelesaikan persoalan di atas, ditetapkan suatu tegangan
Variasi arus ini, meskipun kompleks, sekarang tampak sebagai eksponensial. kompleks
Dengan metode impedansi, penyelesaian persamaan integrodiferensial v :10cos 2t + jl}slr:.Zt Y
,ung[*iurr1IC seri itu dapat dengan mudah diselesaikan. Jadi, dengan
Karena bagian nyata v itu adalah tegangan sebenamya dalam
i=I^et' (5.56)
rangkaian tersebut, maka bagian nyata arus kompleks i adalah arus
s: ja,tegangan jatuh antararesistomya adalah yang diinginkan. Bagian khayal sengaja dibuat sedemikian,
(s.57) sehingga dengan pertolongan persamaan Euler y dapat dituliskan
vn: Ri sebagai
pada induktor v =lOejz' Y
vt:sli: jali (5.58)
Ini adalah tegangan eksponensial dengan s : ia:72, sehingga
dan kapasitor impedansi rangkaian ini, yang berhubungan seri, adalah

ur=\i:]=, (s.5e) Z=R+ I =R* I


sC iot sC iarc
Jadi, persamaan integrodiferensial untuk rangkaian seri dengan rangsangan =l+---l-=l--/C)
eksponensial kompleks menghasilkan i x2x!
( t \
, =l R + iatL+- (s.60) Dengan menerapkan Persamaan (5. 6I ), didapatkan
\ ^li=zi
Jot- )
atau
v : ZI *(cos 0t + j sin ar) (s.61)
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

vr: Zri
.v
l=- I
Z -------=i:-jxi
ox-
I
10 cos 2r + jl0sin 2r _ 10(cos 2r + .rsin 2lX1 + l)
=e

t-j 2 :"-'i rsJi"j''*ji :sJi"jzt-jLa Y


= (5 cos 2l - 5 sin 2l) + j (5 cosZt t 5 sin 2l) A bagian nyatanyaadalah
Bagian nyata fungsi arus kompleks ini adalah
,. = sJz(*, 2t cosL+ sn2r.i"f) v
i, :5(cos2t -slrl-Zt) A
Dan temyata bahwa v = vp* es
Bentuk penyclesaian di atas agak kurang disukai karena kurang
rnemberitkan informasi secara langsung. Dalam penyelesaian
tersebut tidak jelas besar dan fasanya. Dengan sistem koordinat 5.7 Metode Fasor
kutub hal di atas akan tampak lebih jelas. ImPedansi (1 -,r) dalam Metode fasor merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan persoalan
rangkaian jika rangsangan arus atau tegangan yang dikenakan pada rangkaian
koordinat kutub dapat dinyatakan sebagai Ji"-'i, sehingga
berupa sinusoida dengan frekuensi sama (bila berbeda frekuensinya, metode
- lAejz' - ;2r+ia
'4 ini masih dapat dipakai dengan menggunakan prinsip superposisi).
,:---=:5J2e' A
Dalam metode ini fungsi arus dan tegangan dinyatakan sebagai eksponensial
Jlu-'z kompleks dan dapat dilukiskan sebagai vektor. (Hubungan antara besaran
Bagian nyatanya adalah kompleks dengan vektor ini diuraikan dalam Lampiran F.)

i =s.tr *,(2,.i)t
yang menunjuklian dengan jelas bahwa besar arusnya adalah SJl
ampere dengan fasa yang mendahului sebesar I4 radian atau 45o

dari tegangannya.
Untuk mendapatkan tegaugan pada masing-masing unsur, kembali
dipergunakan- tegangan dan arus kompleks tersebut dalam Gambar 5.21 Diagram fasor
persamaan
vn=Zai--Ri
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, bentuk umum suatu tegangan
ix+iL
-4 sinusoida adalah
- V
=lx5"l2e"
bagian nyatanya adalah
Y =V^cos(att + a) {s.62)
yang merupakan bagian nyata dari suatu tegangan eksponensial kompleks
u*=sJl*"(zr*{)v
" 4) \ V:Vmej@)t+d) (s.63)
atau Besaran kompleks tersebut dapat dilukis dalam bentuk polar, seperti yang
tampak pada Gambar 5.21, dengan besar atau panjang vektor sama dengan
,. = sJ2(.o, 2t cosf,- snzt sai)v V* dan sudutnya adalah fasa sesaat (at + a). Karena waktu I selalu
meningkat, maka demikian pula halnya dengan sudut fasa y. Pada Gambar
Untuk persamaan 5.21 tersebut y dilukis untuk t : 0. Untuk t yang besar, vektornya akan
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

:.2n V^=V^/ a (5.66)


mengitari titik-asal sekali setiap , sama dcngan ProYeksi velrtor tcrsebut
dan
pada sumbu nyata merupakan fungsi tegangan sebenanrya, yang sarna dengan I-=I-l P (s.67)
V* (ctt +- a). Dalarn melukis vektor tegangan kompleks tersebut perlu
"r, :
aipilm suatu nilai waktu tertentu; biasanya dipilih u:rtuk I 0 seperti pada Perbandingan antara tegangan fasor dengan arus fasor ifu didefinisikan
Gambar 5.21 itu. Sudut antara vektor tersebut dengan sumbu nyata sebagai impedansi rangkaian yang dinyatakan sebagai Z, jadi
merupakan sudut fasa tegangan. Diagram vektor semacam itu dikenal sebagai
diagram fasor. Jadi, jiki u-: V^ cos (afi + a) adalah suatu tegangan fisik,
. -V-
I) (5.68)
--
mafa tegangan kompleksnya yang sesuai adalah seperti yang diberikan oleh
Pcrsamaan (5.63) atau yang menurut r"rrurolln (5.66) dan (5.67) adalah

v =v^ejoej^ (s.64)
z=Y-lo-O=lZUe
r ---------:- I l-
(5.6e)
Diagram fasor tegangan tersebut adalah lukisan v^d", dan besaran ini tn
fasa,
dinalmakan fusor tegangan. Fasor tersebut, yang dicirikan oleh besar dan dengan lZl adalahbesar impedansi dan O sudut Z.Terbttkti bahwa
merupakan p.*ukilur-suatu besaran sinusoida. Untuk menuliskan besaran
V
f.ofif"t nyu ,r"uru lengkap, fasor itu haros dikalikan dengan: y'?". Untuk lzl= dan 0:a- f
r"""vi"gf.ut penulisan, iasir V^d" sering ditulis sebagai V* Vn'/-q T
dengan sudut a'. Jadi "V*
(5.6s)
v =Y^ej^
Dalam perhitungan rangkaian kompleks yang pada umunmya dikerjakan
dengan metode fisor, faktor d'' yangmenyertainya harus selalu diingat
tetapi
tidak perlu dituliskan.
Pewakilan besaran sinusoida dengan besaran fasor di atas ditentukan
berdasarkan fimgsi kosinus, meskipun fungsi sinus dapat pula dinyatakan
sebagai fasor. MisalnYa, fungsi
v:gsin(3r+30.)
dengan mudah daPat diubah menjadi
v : 8 cos(3r + 30o - 90o) : 8 cos(3r- 60") Gambar 5.22 Rangkaian fasor kutub dua

dan persyaratan fasomYa


Perlu ditekankan di sini bahwa impedansi adalah suatu bilangan kompleks,
V:81- 60"
bukan fasor, karena tidak mempunyai fungsi eksponensial waktu, seperti
Selanjutnya, tinjau suatu rangkaian fasor umum dengan dua kutub' seperti halnya dengan iasor tegangan dan arus.
yurrg dip.rtitut[* pada Gambar 5.22. Jika tegangan dan arus pada kedua
Impedansi Z telah dinyatakan dalam bentuk polar dalam Persamaan (5.69);
kutub diberikan menurut
dalam bentuk koordinat segi empat biasanya ditulis sebagai
v =V^cos(ax + a) jX
Z: R+ (s.70)
dan dengan rR = Re[Z] yaitu komponen resistif atau resistansi, dan X: Imlfl
i=I*cos(ax+B) yaitu komponen reaktif atau reaktansi. Secara umum, telah diketahui
bahwa impedansi merupakan fungsi frekuensi kompleks dan dalam hal ini
maka besaran fasor untuk tegangan dan arus di kedua kutub rangkaian itu
yang diminati adalah bagian khayal frekuensi kompleks, sehingga dapat
adalah ditulis Z: Z(ia). Z adalah fungsi kompleks dari jo sedangkan R dan Xadalah
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

fungsi-firngsi nyata dari ar. Telah diuraikan dalarn Bagian 5.1 bahwa satuan Z:4+73O
impedansi menurut SI adalah ohm (a) sehingga demikian pula satuan Dengan mudah dapat dibuktikan bahwa impedansi resistor, induktor dan
""t"t
untuk komponen-komponennya. kapasitor berturutturut adalah
Terbukti bahwa dengan membandingkan Persamaan (5.69) dengan (5.70) Zn=R
R2+X2 0 =tarrL (s.7i) Zr= jaL=aLl90o (5.73)
R
z^= |
dan ' ic,t =i-l:l
" aC 0{-l-9oo
n=lZlcos? x =lZlsn1 (s.72) Dalam suatu resistor, impedansinya bersifat resistif murni dan reaktansinya
sama dengan nol. Impedansi induktor dan kapasitor adalah reaktif murni
Hubungan ini secara grafik diperlihatkan pada Gambar 5'23 dengan komponen resistifnya sama dengan nol. Reaktansi induktif
dinyatakan oleh
Xt: aL (s.74)
sehingga
Zr:jX" (s.7s)
R dan reaktansi kapasitif oleh
Gambar 5.23 Hubungan antara impedansi dengan resistansi dan
reaktansi suatu rangkaian X^=-l
L^
(tX,
(s.76)

sehingga
Contoh 5.6
Andaikan dalam Gambar 5.22 diketahui bahwa v: 10156.l' v dan
Z": jX, (s.77)
tr:2/20' A. Tentukan berapa impedansi, resistansi, dan reaktansi Karena a, L dan C selalu positif, tampak bahwa reaktansi induktif selalu
rangkaian tersebut. positif dan reaktansi kapasitif selalu negatif. Dalam petnyataan ulnum
Jawab menurut Persamaan (5.43), dapat terjadi X : 0 yang mernbuat rangkaian
Menurut Persamaan (5'69),
tampak resistif; X>0 reaktansinya induktif danX < 0 reaklansinya kapasitif.
Ketiga hal tersebut dapat terjadi bila resistansi, induktansi dan kapasitansi
ry
10/ 56.1" ketiganya hadir dalam rangkaian. Dalam Contoh 5.6, telah didapatkan bahwa
2120" X:3 A, reaktansinya bersifat induktif. Dalam semua kasus rangkaian pasif,
resistansi R tak negatif.
= 5/36,1o O
dan menurut Persamaan (5.54), resistansinya
R=5cos36,1o
=4C)
dan reaktansinya
X:5sin36,1"
=3C) Gambar 5.24 Rangkaian untuk Contoh 5.7
sehingga impedansi dalam bentuk segi empat adalah
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik Bab 5 Rangkaian Atus Bolak-balik

Conterh 5.7
Besaran G: Re[I'] dan B:
Im[{ berturut-turut disebut konduktansi dan
Dalam rangkaian pada Gambat 5.24 diketahui bahwa
: 10 suseptansi yang dihubungkan dengan semua komponen impedansi oleh
cos (3r + 30') ampere. Tenhrkan v.
' y=G+jB
Jawab _l _ I
1-1gui{'u+te\
-l\ej3e ej'' A
Menurut SI, sahran :*i,.::^^ B adatahsiemens (S).
Dengan menyamakan bagian nyata dan khayal pada admitansi dan impedansi
Z: sL+ p= jaL+5 didapatkan
:jx3x2+5:5+76CI R
Dalam bentuk polar
G_ (s.80)
R2+X2
Z =7,8ejso'T el dan
sehingga _X
B_ (s.81)
v=Zi R2 +X2
= 7,Bei
s0.2"
x l1eite ei
3t 3t
-'7 g"ito,z" gi - 7 gri Gt+to'2") y
dan
v = 78cos(3, +80,2") V
Dalam bentuk fasor
I :lO/30" A Z =7,8180,2" {l
V =ZI
= 7,81 50,2o x10/ 30" = 781 80,2" Y
v = 78 cos(3, + 80,2") V Gambar 5.25 Penjumlahan dua fasor

Dengan membandingkan kedua hasil di atas tampak kembali bahwa


d'' mentpakan suahr faktor yang tidak perlu ditulis tetapi harus Nyata bahwa R bukan kebalikan G dan sebaliknya, kecuali dalam hal
diingat kur"ru untuk menuliskan dari bentuk fasor ke bentuk irnpedansi resistif murni atau admitansi konduktif murni (X: 0 atau .B : 0).
aslinya, yang berupa tegangan atau arus sebenarnya, arl haruslah Demikian pula halnya dengan X dan B juga bukan merupakan kebalikan
selalu ditulis kecuali dalam hal dengan R : 0 atau G : 0, dan keduanya merupakan
kebalikan negatif.
Bilangan kompleks merupakan penolong yang baik dalam perhitungan fungsi
Kebalikan impedansi, seperti yang telah diberikan dalam Bagian 5.1, adaiah
sinusoida. Tinj au penjumlahan
admitansi yang dinyatakan sebagai
v : 4 cos(ax + ar) + V, cris(at + ar)
Y=L (s.78) Kedua komponen sinusoida ini akan menghasilkan suatu tegangan
Z
v:V cns(ctt + a)
Jelas, karena z adalah bilangan kompleks, I juga merupakan bilangan
kompleks dan pernyataan bakunya dalam bentuk segi empat adalah yang juga merupakan sinusoida dengan frekuensi yang sama. Tanpa
menggunakan bilangan kompleks, besar dan fasa hasil jumlah ini dapat
Y =G+ jB (s.7e)
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik
Bab 5 Rangkaian Atus Bolak-balik

I e=YcV
diperoleh dengan menguraikan kosinus tersebut memakai hubungan
trigonometri cos(a+13): cos a cos/ - sin a sin/. Suku-sukunya kemudian =0,3x10/O":3/O" A
digabung dan I/ serta a dapat diperoleh dalam suku-suku Vv Vz, a1, dan a2" I c:YcV
= 7O,6x l0[ : O,6/N-xl0/0" : 6/ 90" = i6 A
Cara yang lebih sederhana adalah dengan menjumlahkan fasor-fasor:
f r=YtV
Y:I\lar+Vr/-s, - -jO,2xlOl0" = O,2/-90"xlo/0": 2/-9O":-i2 A
secara grafilq seperti yang ditunjuL:kan pada Garnbat 5.25, atau secara aljabar Diagram fasor yang menunjukkan tegangan V, tiga arus dalam
sebagai berikut masing-masing unsur rangkaian, dan jumlah ketiganya
V =Vrcosq+ jvtsinq + Vrcosar+ jVrsrna, diperlihatkan pada Gambar 5.27. Menurut hukum arus Kirchhoff

=(4 cosdr +Yrcosar)+ j(Vtsinq +Vrstnar) I =Ie +Ir+1,


=lvlla
tt- = 5/53,1o A
dengan sehingga didapatkan
i = 5 cns(at + 53,1 ") A
lvl=
dan
Ic: j6 A
V's'n a' + V'sin a'
a, = tarfi
Vrcosa,r+Vrcosa,
Sesuai dengan yang diperoleh menurut grafik pada Gambar 5.25 IL+ Ic:j4 A I: Ic+ IL+ Ic
:3+j4A
:5/53.i'A

Ie :3 A v: t0l0'y
IL::i2 A
Gambar 5.27 Ditgram fasor untuk Contoh 5.8
Gambar 5.26 Rangkaian untuk Contoh 5.8

Hasil di atas diperoleh secara grafik dan dapat diuji kebenarannya


Contoh 5.8 dengan cara aljabar yangdapat dicoba sendiri.
Gunakan diagram fasor untuk menentukan arus sumber I yang
Diagram fasor pada Gambar 5.26 rnemperlihatkan tiga buah fasor arus dan
diperlukan guna mendapatkan tegangan V : l0/0' volt dalarn
satu fasor tegangan. Tampak bahwa jumlah Ic, Ic, dan IL merupakan
rangkaian GLC paralel pada Gambar 5.26, dengan Y6: A) S, )'c :
penjumlahan fasor yang menghasilkan I. Juga diperlihatkan bahwa lpberimpit
/0,6 S, danYL: -j0,25 dengan Z (dikatakan sefasa) Ig 90" di atas V (dikatakan l6.mendahuluilJ
Jawab dan 1190' di bawah Z (dikatakan fttertinggal oleh Z). Secara umum, dapat
Arus 16, Is, dan[ masing-masing diperoleh melalui hubungan volt- disimpulkan sebagai berikut:
amperenya, yakni 1. Arus dalam resistor sefasa dengan tegangan antara resistor tersebut.
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

2. Arus dalam induktor tertinggal dari tegangan antara induktor 5.5 Untuk rangkaian pada Gambar 5.28, tentukan Z(s) : vli dengan
dengan sudut fasa sebesar 90". mengandaikan suatu variasi tegangan umum v : Vod'; dengan hasil
3. Arusdalam kapasitor mendahului tegangan antara kapasitor dengau itu tentukan besar arusnya bila v mempunyai nilai konstan sebesar 10
sudut fasa sebesar 90o. V.
5. Arus atau tegangan rangkaian dapat dijumlahkan secara grafik 5.6 Buktikan untuk rangkaian pada Gambar 5.29 bahwa jika v2 adalah
menurut hukum Kirchhoff, dengan pertolongan diagram fasor. tegangan antara22
Selanjutnya, dalam bab berikut ini akan dibahas penggunaan teknik analisis ur- Z,
rangkaian yang diuraikan dalam Bab Tiga untuk rangkaian resistif guna vl Zr+2,
diterapkan dalam rangkaian arus bolak-balik secara umum dengan metode
fasor. i(t) Zt

Soal-soal
5.1 Jika pada rangkaian dalam Gambar 5.28 diketahui bahwa v = Voe5',
hitunglah Z(s) rangkaian ini dan lukislah Z sebagai fungsi s untuk
nilai-nilai s negatif dan positif.
5.2 Tentukan arus yang mengalir dari sumber pada Soal 5.1.
Gambar 5.30 Rangkaian untuk Soal5.6
0,8 H

5.7 Dalam rangkaian pada Gambar 5.32 buktikan bahwa


i,
i, ---L-
\+Y,
Gambar 5.28 Rangkaian untuk Soal5.1 dan 5.2 iz(t)
_---_>
5.3 Jika pada rangkaian dalam Gambar 5.29 diketahui bahwa ,- 1/ne't,
berapakah admitansi rangkaian itu? Lukislah variasi admitansi
terhadap s. i {t)
5.4 Dengan menggunakan rangkaian pada Gambar 5.29, tentukan arus
jika v : l5e3' dan tentukan pula tegang an antara konduktansinya itu.

2F Gambar 5.31 Rangkaian untuk Soal5.7

5.8 Dalam rangkaian pada Gambar 5.32, jika v : 100e', berapakah nilai s
agar i :5 A pada saat I : 0? Dan berapa / untuk nilai s tersebut bila i
v(t) :10A?
5.9 Dalam rangkaian pada Gambar 5.33 tentukan arus tanggapan alamiah
I terhadap t, jika i:7 A pada saat / sama dengan nol dan lukislah
Gambar 5.29 Rangkaian untuk SoaI5.3,5.4, dan 5.5 grafiknya.
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

l0 mH
5.14 Tentukan nilai rata-rata dan nilai efektif untuk kedua fungsi t pada
Soal 5.13 di atas.
5.15 Suatu sumber sinusoida sebesar v(t):170 sin 3141dikenakan pada
suatu rangkaian M seri. Arus yang mengalir besarnya i(r) 17 sin :
v(t) 10 c) (314t 57'). Hitunglah nilai impedansi, resistansi, serta
induktansinya.
5. l6 Dengan menggunakan acuan Bagian 5.5, buktikan kebenaran
Persamaa.n (5.73)
Gambar 5.32 Rangkaian untuk Soal5.8 dan 5.12
5.17 Jika pada Gambar 5.35 diketahui i : 100 cos 3l4t mA, tentukan
berapa frekuensi dan berapa v. Lukislah v dan i sebagai fungsi waktu.
3f,
i(t) 4Q
+
v(r) :o 4{> 2,5 mH
v0)

Cambar 5.33 Rangkaian untuk Soal5.9

Gambar 5.35 Rangkaian untuk Soal5.17


5.10 Dengan menggunakan Garnbar 5.34 tentukan arus tanggapan alamiah
i terhadap l, jika pada saat t : 0,, : 10 A. Menurut hukum arus
Kirchhoff dan bentuk simeffi rangkaian tersebut, berapakah arus yang 5.19 Tentukan nilai i
untuk rangkaian pada Gambar 5.34 jika sumber
mengalir dalam resistansinya. tegangan mempunyai tegangan sebesar v(l) : 10 cos all volt dengan:

1pF a. a; = 4 rad s*l


b. a :2 rad s-l
Kesimpulan apakah yang dapat ditarik untuk impedansi yang
dirasakan oleh sumber pada b?
v(r) :o 5.20 Suatu sumber tegangan sebesar v(t): rul sin 314r V dikenakan ke
suatu rangkaian paralel dua cabang. Persamaan waktu untuk arus
dalam cabang pertama adalah
Gambar 5.34 Rangkaian untuk Soal5.10 *
i"(t):7,07 sin(3141 n/3) A
dan dalam cabang kedua adalah
5.1 1 Tentukan arus tanggapan alamiah pada rangkaian dalam Gambar 5.29
ib(A = 1o sin(3l4t + nl6) A
bila v:0.
5.I2 Ulangi Soal 5.1 I untuk rangkaian pada Gambat 5.32.
a. Hitunglah arus keseluruhan yang ditimbulkan oleh sumber
tegangan dalam fungsi waktu.
5.13 Jika diketahui
b. Nyatakan arus keseluruhan tersebut dalam bentuk fasor dan
v1 : 10 cos 4l bandingkan hasilnya bila penjumlahan kedua fasor arus yang
vy:2A (cos 4r + J3 sin 4l) diketahui itu dilakukan secara grafik.
Tentukan apakah v1 mendahului ataukah tertinggal dat', vz dan berapa c. Hitunglah resistansi dan reaktansi masing-masing cabang
derajat? tersebut.
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

5.21 Hitunglah nilai i dan v1 dalam rangkaian pada Gambar 5.36' Dengan mengandaikan bahwa ftr :
3 O dan Rz: 4 O serta besar
5.22 Sebuah tegangan v^ sin at Y, sebuah resistor R c) dan sebuah kedua arus cabangnya sama, tentukan nilai-nilai Xr, Xz, dan arus yang
induktor z H
dihubungkan seri. Tentukan arus i yang mengalir keluar dari sumber itu.
dengan dua cara berikut:
0,5 H 0,05 H
a. Dengan memPerlihatkan bahwa
V^ sin tot: V^ cos (arl - 90o) +
- e0) kemudian
gunakan mngsangan kompleks V*d@t
ambillah bagian nyata tanggapan arus kompleksnya.
i(t) : 4 cos 20000t mA + ) "0) -+-
o,o5 pF 1 kc)

b. Dengan memperhatikan bahwa


tr/,, sin @t:lmlv^d'\ Gambar 5.38 Rangkaian untuk Soal5.24
gunakan rangsangan kompleks V^d'' kemttdian ambillah
bagian khayal tanggapan arus kompleksnya. Bandingkan
hasilnya dcngan yang diperoleh pada a.
5.26 Tentukan tegangan antara kutub a dan b dalam rangkaian pada
Gambar 5.39.
0,5 H IH
A
nrl
v(t) :5 sin 2l V
v(r) = + cos(o:l+ 15") v*( :T
Gambar 5.36 Rangkaian untuk Soal5.21
Gambar 5.39 Rangkaian untuk Soal5.26
2Q 40
5.27 Tentukan nilai v untuk rangkaian pada Gambar 5.40.

v(t) : 100/0" 8f) jt2a lkr) 3 kc)

++
b v(t) : 6 cos 40000t V 0,025 pF -l- V1 0,1 H

Gambar 5.37 Rangkaian untuk Soal5.23


Gambar 5.40 Rangkaian untuk Soal5.27
5-23 Dalam rangkaian pada Gambar 5.37, tentukan impedansi di kanan
garis ab,impedansi masukan rangkaian, dan arus yang diberikan oleh 5.28 Tentukan arus I pada rangkaian pada Gambar 5.41jika v": 2 cos 40
sumbernya. 000r.
5.24 Tentukan tegangan v untuk rangkaian pada Gambar 5'38'
5.25 Suatu tegangan efektif sebesar 100 volt dikenakan pada suatu
rangkaian dua impedansi paralel Zt = Rt + iX{, dan Zz: R2 + jX2{l'
Bab 5 Rangkaian Arus Bolak-balik

I
I

I
Bah 6 Metode Anatrisis Rangkaian Arus
t
BeIak-BeIik

ebagian besar masalah teknik elektro berhubungan dengan tegangan


dan arus yang mempunyai makna informasi yang dikenal sebagai
sinyal. Sebagai garnbaran, transduser pada motor bakar penggerak
Gambar 5.41 Rangkaian untuk Soal5.28 mobil memberikan sinyal-sinyal listrik yang mewakili suhu, kecepatan,
posisi pedal gas, dan posisi poros engkol mesin. Sinyal-sinyal itu diolah
untuk menentukan pengapian yang tepat untuk masing-masing silinder mobil
itu dan akhirnya pulsa listrik diberikan ke masing-masing busi pada silinder
itu.
Elektrokardiogram
EleKrckardiogram
(electrocardiogrqm ECG
ECG) adalah hasil cetak
rekaman detak jantung
yang merupakan sinyal
listrik yang ditimbulkan
oleh jantung. Dengan alat
pereka;n detak jantung
itu, dan dengan bantuan
komputer, dokter dapat
mengetahui keadaan
jantung pasiennya dan Gambar 6.L Pasien dengan
melakukan tindakan yang elektrokardiogramnya
diperlukan untuk pasien www.mdconsult.com
tersebut.
Pengolahan sinyal berhubungan dcngan manipulasi sinyal untuk
mendapatkan data dan menggunakan data itu untuk menghasilkan informasi
yang diperlukan untuk melakukan tindakan lainnya. Bab ini belum
membahas lebih lanjut mengenai hal itu dan hanya menghantarkan pembaca
untuk mengenali konsep-konsep dan rangkaian-rangkaian penting yang
nantinya diperlukan untuk pengolahan sinyal.
Sebelum membahas masalah di atas, dan sebagai kelanjutan dari bab
sebelumnya tentang arus bolak-balik, bab ini dimulai penyederhanaan
rangkaian dan metode analisis rangkaian yang telah dibahas dalam Bab Tiga
untuk rangsangan sinusoida.
Rangkaian yang rumit dan lebih umum disebut jala-jala dan prinsip penting
yang dapat diterapkan padanya secara umum dinamakan teorema jala-jala.
Bab 6 Metode Analisis R,angkaian Arus Bolak-balik Bab 6 Metode Andisis Rangkaian Arus Bolak-balik

Teorema ini berguna untuk menyederhanakan analisis jala-jala rumit tersehut. diterapkan untuk mendapatkan tanggapan rangkaian tersebut. Masing-masing
Di samping itu, teorema ini juga sangat berguna untuk menyimpulkan komponen sinusoida menghasilkan suatu komponen terpaksa pada keluaran
perilaku suatu j ala-j ala. yang juga merupakan suatu sinusoida dengan frekuensi yang sama, namun
il amplitudo dan fasanya yang berbeda. Dengan menjumlahkan tanggapan-
Dalam mencari tanggapan suatu sistem jala-jala listrik yang rumit, sering ,.1

membantu jika jala-jala itu dipisah-pisahkan atas sejumlah unit yang saling ,ii tanggapan sinusoida yang bersesuaian dengan masing-masing komponen
berhubungan. Unit-unit itu disebut blok, diberi nama sesuai dengan sinusoida masukannya, maka keluaran keseluruhan rangkaian itu dapat
peranannya dalam hubungannya dengan sistem secara keselunrhan. Misalnya, ditentukan.
suatu penguat audio dapat dipandang sebagai suatu urutan tahapan; keluaran Analisis kawasan frekuensi, atau yang dikenal juga sebagai analisis Fourier
rnasing-masing tahapan mencatu masukan tahapan berikutnya. Satu tahapan sangat banyak diterapkan dalam berbagai cabang ilmu. Analisis Fourier
jala-jala masih dapat diuraikan lebih lanjut, yang dapat berupa sebuah unfirk komponen medan listrik dan magnet merupakan dasar uraian
transistor sebagai suatu unit, yang diikuti oleh sebuah rangkaian gandengan gelombang dalam gelombang-pendek (microwave). Spektrum frekuensi
RC yang mencatu transistor lain sebagai unit pada tahapan berikutnya. Secara gelombang radio yang diterima dari matahari dan planet dianalisis menurut
umum, rangkaian semacam itu dapat dipandang mempunyai dua kuttrb metode Fourier untuk mendapatkan informasi mengenai kecepatan putaran
masukan tempat tegangan atau arus sinyal dipasangkan, dan dua kutub dan kecepatan aliran partikel-partikel matahari. Analisis spektrum optik
keluaran tempat keluamya sinyal yang telah diubah oleh rangkaian tersebut. untuk penentuan komposisi materi dalam antariksa (astronomi) dan dalam
Hubungan antara sinyal masukan dengan keluarannya merupakan fungsi laboratorium adalah berdasarkan analisis Fourier pada radiasi optik. Bahkan
rangkaian yang mengolahnya dan dapat dinyatakan dalam bentuk matematika dalam tata-niaga dan ekonomi, analisis Fourier digunakan untuk mencari
sebagai suahr fungsi jala-jala. Fungsi ini memungkinkan kita membahas variasi berkala dalam indeks-indeks penting.
suatu blok dengan karakteristik tertentu dan meninjau pengaruhnya terhadap Salah satu sifat rangkaian listrik yang paling menarik dan berguna adalah
bagian jala-jala lain tanpa harus terlibat dalam rincian unsur yang membentuk kemampuannya menanggapi secara cermat rangsangan yang diberikan
jala-jala tersebut.
dengan frekuensi berbeda. Misalnya, sebuah pesawat penerima radio yang
Bab ini akan menguraikan sifat suatu blok dan membahas bagaimana suatu dapat ditala untuk menerima sinyal sebuah stasiun pemancar yang bekerja
tangge,pan dapat diperluas untuk jala-jala yang mempunyai lebih dari satu pada frekuensi 670 kHz, tidak akan menanggapi stasiun pcrnancar lain yang
pasangan kutub. Dalarn pembahasan ini rangsangan yang diberikan adalah bekerja pada frekuensi 680 kHz. Penerima itu mampu membedakan kedua
dalam bentuk eksponensial. sinyal tersebut karena adanya perbedaan frekuensi. Stasiun pemancar yang
Sinyal informasi gmumnya tidak pernah berupa sinusoida murni. Bahkan dipilih itu mengimbaskan arus
listrik PLN dapat menjadi tidak sinusoida murni bila dibebani dengan beban- i1: IPos(2n x 670 000t + a) A
beban tidak tinear seperti lampu tabung dan penggerak dan pengendali motor pada kutub-kutub antena pesawat penerima, sedangkan pemancar yang tidak
listrik yang menggunakan elektronika daya. dipilih mengimbaskan arus
Pada awal Bab Lima telah ditunjukkan beberapa macam fungsi berulang. Di iy: I2cos(Zn x 680 0001 + a) A
antara fungsi-fungsi berulang itu, misalnya fungsi sinusoida, mempunyai
Beda utama antara kedua gelombang tersebut adalah frekuensi sudutnya, a;1
perilaku yang baik dan pernyataan matematika yang sederhana. Fungsi-fungsi
dan a2, yang tidak sama. Sesuai dengan prosedur yang telah diberikan dalam
berulang lainnya seperti gelombang segi empat, gelombang segi tiga dan
gelombang gigi-gergaji, yanB merupakan bentuk-bentuk gelombang penting
bab sebelum ini, arus imbas ini dapat dinyatakan sebagai eksponensial
kompleks i : Id', yang berarti bahwa tanggapan rangkaian pesawat penerima
dalam teknik elektro, tidaklah sesederhana fungsi sinusoida. Ahli matematika
bergantung pada nilai s : o * jro. Bahasan bab ini hanyalah dibatasi untuk
Perancis, Jean-Baptise Joseph Fourier (1768-1830), sewaktu mempelajari
menyelidiki fungsi jala-jala yang berhubungan dengan rangsangan sinusoida,
persoalan aliran panas pada tahun 1822 membuktikan bahwa setiap fungsi
dengan s = j a Perilaku rangkaian dalam menanggapi perubahan s ini disebut
berulang sebarang dapat diwakili oleh suatu deret sinusoida takhingga.
tanggapan frekuensi rangkaian.
Salah satu pendekatan dalam analisis rangkaian adalah menguraikan suatu
Persoalan tanggapan frekuensi ini sangat luas. Dalam suatu penguat audio,
fungsi masukan menjadi jumlah komponen-komponen sinusoida dengan
rangkaian yang digunakan dirancang untuk menanggapi dengan baik rentang
frekuensi, fasa dan amplitudo yang berlainan. Setelah komponen-komponen
frekuensi dari 20 hingga 20.000 Hz, tetapi tidak untuk frekuensi yang lebih
semacam itu diperoleh maka konsep fasor dan teorema superposisi dapat
rendah atau lebih tinggi daripada itu. Dalam pemancar radio, rangkaian
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arrrs Bolak-balik Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

gandengan antena digunakau untuk melewatkiin fiekuensi keluaran tunggal yang disemburkan ke dalam silindemya dengan kecepatan tinggi pada pipa-
yang diinginkan tanpa melalul:an harmonisa-harrnonisanya. Tanggapan isap yang ditala. Dalam pesawat penerima radio, rangkaian resonansi
frekuensi tidaklah hanya terbatas pada sistem listrik pengeitian tanggapan digunakan untuk memilih sebuah sinyal tunggal di antara sekian banyak
frekuensi ini membantu pula gelombang radio yang ditangkap antenanya. Dalam sistem tenaga listrik,
dalam analisis tanggapan resonansi sangat dihindari.
frekuensi suatu sistem Dengan menyelesaikan bab ini,
mekanilg terutama mengenai pembaca diharapkan dapat
resonansinya.
. menyelesaikan
Bila suahr sistem fisik yang penyederhanaan rangkaian
mempunyai tanggapan atramiah untuk arus bolak-balik;
sinusoida dirangsang pa<ia atau
di dekat salah satu frekuensi
. . menerapkan Metode
Tegangan Simpul dan
alamiahnya, maka sistem itu
akan bereaksi dengan hebat, Metode Arus Mata Jala
untuk rangkaian arus bolak-
kadang-kadang dahsyat. Dalam
hal ini sistem berperilaku sama
balik;
Gambar 6.2 Jembatan gantung di o
seperti kita. Yaitu, bila kita meneropkan Metode
Tacoma Narrows pada saat hancur
didesak untuk mengerjakan Th6venin untuk rangkaian
karena resonansi.
sesualir yang secara alamiah www.physics.umt.edu
dengan rangsangan
kita inginkan, kita akan sangat sinusoida;
bersemangat unhrk menanggapinya. . rnengenal fungsi jala-jala;
Jembatan gantung yang melintasi Tacoma Narrows di negara bagian o mcngenal analisis Fourier;
Washington, Amerika Serikat, menunjukkan kecenderungan untuk berayun Gambar 6.3 Galileo Galilei (1564-
naik-turun selama masa pembangunannya sehingga diberi gelar 'Galloping
. mengenal tanggapan
1642)
frekuensi dan resonansi.
Gertie'. Pada tanggai 7 November 1940, hanya beberapa bulan setelah www.nmm.ac.uk
peresmiannya, a)runan itu meningkat di bawah tiupan angin yang sedang
besamya dan kemudian secara tiba-tiba berubah menjadi gerak yang meliuk- 5.1 Penyederhanaan rangkaian
liuk. Dalam *,aktu satu jam gerak dahsyat itu menghancurkan jembatan Dalam rangkaian resistif, metode menyedertranakan suatu rangkaian rumit
seharga 6 juta dolar itur menjadi berkeping-keping. Gejala tersebut dikenal menjadi resistansi setara tunggal mcrupakan sarana yang sangat berguna
sebagai resonansi, suatu gejala yang merupakan karakteristik strulitur atau dalam analisis rangkaian. Sarana yang sama juga tersedia untuk rangkaian
sistem orde dua dengan rugi-rugi yang kecil. arlls bolak-balik yang mengandung resistor, induktor, dan kapasitor.
Gejala resonansi terjadi pada semua jenis getaran atau gelombang. Sistem Impedansi titik penggerak atau impedansi setara yang dilihat sumber dari
resonansi dapat digunakan unhrk menghasilkan getaran pada suatu frekuensi kutub a dan 6 dalam Gambar 6.4 besamya adalah
tertentu atau untuk mengambil suatu frekuensi tertentu dari suatu getaran
V
kompleks yang mengandung banyak frekuensi.
Resonansi ini diketemukan oleh Galileo Galilei sewaktu meneliti tentang
bandul dan dawai musik di awal tahun 1602" dan admitansi setaranya
Pada suatu frekuensi rcsonansi tertentu, impedansi atau admitansi sistem
kecil sedangkan tanggapan terpaksanya menjadi sangat besar meskipun gaya , =t=;
atau tegangan yang diberikan tidaklah besar. Resonansi mempunyai berbagai
penerapan dalam bidang teknik. Dalam motor bakar, pengaruh resonansi Secara umum, irnpedansi dan admitansi merupakan operator fasor yang
dimanfaatkan untuk meningkatkan banyaknya campuran udara-bahan bakar mempunyai bagian nyata dan khayal.
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik
! Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

Semua teknik yang telah dibahas dalam Bagian 3.2 dapat diterapkan pada
rangkaian arus bolak-balik jika resistansi dan konduktansi dalam Bagian 3.2
digantikan oleh impedansi dan admitansi kompleks. Beberapa contoh berikut
akan memperjelas hal ini.
Rangkaian
mengandung I

R,L,danC 40Q

Gambar 6.4 Rangkaian RLC dengan sumbernya 10C,

Rangkaian setara suatu impedansi atau admitansi kompleks dapat dengan Z --- ---> 0,001 F 30o
mudah diperoleh dari persamaan di atas.
Jadi 1H
V: fZ: fR+ jIX (6.1)
dan ba
f :VY:VG+ jVB (6.2\
Gambar 5.6 Rangkaian untuk Contoh 6.1

Contoh 6.1
Tentukan impedansi masukan dari rangkaian pada Gambar 6.6 jika
frekuensi sudut fungsi perangsangnya adalah 10 radian per detik.
Jawab

jx Dari kutub-kutub a'a ke kanan, r'esistor 30 O berhubungan paralel


dengan kornbinasi seri resistor i0 O dengan induktor I H.
Impedansi kombinasi scri tersebut adalah
l0 + j atl = 10 + /10 :14,14/ 45" A
(a) (b)
sehingga admitansinya adalah

Gambar 6.5 Rangkaian setara (a) impedansi dan (b) admitansi ---+
1

= 0,07 - 45" = 0,05 - j0,05 S


I
14,14/45" -
Arus yang sama besarnya yang terdapat dalam R maupun X pada Persamaan Admitansi dari kutub-kutttb a'a ke kanan adalah
(6.1) menunjukkan bahwa cabang R dan x merupakan suatu hubungan seri.
Sebaliknya, tegungu., yang sama yang terdapat antara G dan B menunjukkan Y, = (0,05 -i0,05) * = 0,083 - J'0,05
fr
suatu rangkaianpiralel. Kedua pernyataan tersebut dilukiskan dalam Gambar
= 0,097l- 31o S
6.5. Suku-suku X dan B ditunjulkan sebagai suatu segi empat yang
menyatakan bahwa segi-empatnya dapat induktif atau kapasitif. Reaktansi
inOuttif, X4, selalu positif, dan reaktansi kapasitif, X6', selalu negatif.
Sebaliknya, suseptansi induktif, 81, selalu negatif dan suseptansi kapasitif,
86, selalu positif.
Bab 6l\{etode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik I Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

_ _l z =r+(3-+ i?)(-i?) =4- j3


"Zo 3+ j3- j3
I
= lo'3 l/3 lo = 8'84 + i5'3 I o = 5/-36,9o Cl
o^o'g?/-311
sehingga didapatkan
Impedansi dari kutub-kutub b'bke kanan adalah
r) = 48'84 + 75'3 r
'' :ii:;i:;:is'3 lo (r)
_>
1.
rl I ,r(r)
tt- -
I 3C)
+
=0,021-6,2" =0,02- j0,002
^
Admitansi kapasitansi 0,001 F adalah
S v(r):5 cos 3t Ir
Y, = jax0,00l =7x10x0,001
= j0,01s
sehingga admitansi masukan yang ditanyakan, yang merupakan Gambar 6.7 Rangkaian untuk Contoh 6.2
gabungan antara admitansi kapasitansi tersebut dengan admitansi

= 5lo"
kutub-kutub b'bke kanan, adalah
r, =l/36-9" A
Y = j0,01+ (0,02 - j0,002) = 0,02+ 70,008
=0,022121,8 5 dan menurut teorema pembagi arus

Jadi, impedansi masukannya adalah J =3+3+ i3 t,' =Jitgl.9" A


i3- i3 -'---:-
z=!Y atau dalam bentuk aslinya adalah

=J-_ =46,421-21,8oC) '- F cos(3r+81,9') A


t=.,t2
0,02/21,8"
Penyelesaian Contoh 6.1di atas menunjukkan bahwa impedansi merupakan 6.2 Metode Tegangan Simpul dan Arus Mata Jala
suatu fungsi frekuensi. Jika nilai-nilai reaktansi dan suseptansi yang
Pada umumnya, suatu sistem transmisi dan distribusi tenaga listrik yang
diberikan mengandaikan bahwa sumbemya menggunakan frekuensi konstan
besar mempunyai lebih dari pada satu sumber untuk mencatu jaringannya.
maka nilai-nilai yang diberikan itu benar untuk frekuensi tersebut.
Pusat beban yang penting biasanya dicatu paling sedikit melalui dua saluran
transmisi dan distribusi. untuk sistem elektronika, baik sistemnya sendiri
Contoh 6.2 maupun peralatannya yang merupakan komponen sistem, umumnya
Tentukan arus I pada rangkaian dalam Gambar 6.7. mengandung banyak cabang rangkaian. Hal-hal di atas mengakibatkan
rangkaian setara untuk sistem semacam itu menjadi sangat rumit. Metode
Jawab
tegangan simpul dan metode arus mata jala yang telah dibahas dalam Bagian
Untuk rangkaian pada Gambar 6.7 impedansi yang dilihat dari 3.6 dan Bagian 3.7 untuk rangkaian resistif dapat diterapkan pada analisis
kutub-kutub sumber tersebut adalah rangkaian arus bolak-balik yang rumit. Cara-cara tersebut mempunyai
keunggulan dalam sistematik dan aturannya yang rapi. Kembali, dalam hal
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik
1

ini, akan diperlukan persamaan fasor dengan impedansi dan admitansi Penyelesaian serentak kedua persamaan ini memberikan
kompleks dalam penyelesaiannya.
Vr =38,8180,1" V dan Vz = 58,0176,7" Y

Contoh 6.3
Contoh 6.4
Gunakan metode tegangan simpul untuk menentukan tegangan V1
dan V2dalam rangkaian pada Gambar 6.8. Gambar 6.9 adalah rangkaian pengganti suatu beban dengan Zb"bu,:
11,66 + j8,75 C) yang dicatu oleh dua sumber melalui dua saluran
transmisi. Generator sumber didekati dengan suatu sumber
tegangan sempuma; impedansi saluran transmisi yang mencatu
beban masing-masing adalah seperti pada gambar di atas. Tegangan
kutub sumber 1 dan 2 berturut{urut adalah 460 V dan 451 V. Fasa
tegangan generator 2tertinggaldari gelerator 1 sebesar 5o.
Gunakan metode arus mata jala untuk menentukan berapa besar
tegangan beban, arus beban dan masing-masing arus yang diberikan
oleh kedua generator.
2(!:A
1,4 - jl,6 {' 0,8 -jI,0 c)
(b)

| _---\
Gambar 6.8 Rangkaian untuk Contoh 6.3
+
lr
l-\
\ +
Jawab 460/0" v Gr) \ 451/-5" V
J]
Cabang sumber tegangan 20190"_
710 Q
V dengan impedansi seri sebesar
harus diubah meniadi sumber ams setaranya dengan lr
I \----l
/
admitansi simpang yang sesuai. Dari Bagian 3.4, sumber arus
tersebut mengalirkan arus sebesar
Gambar 6.9 Rangkaian untuk Contoh 6.4
I =20/20"- =2.0/Oo A
10/90"
paralel dengan admitansi simpangnya sebesar Jawab
1 Arus mata jalanya ditetapkan sebagai arus 1r dan Iz dengan arah
Y= jt0 =-i0-1S yang sama dengan arah putaran jarum jam, mengikuti pola yang
telah diberikan dalam Bagian 4.2. Persamaan hukum Kirchhoff
Setelah rangkaian pada Gambar 6.8a diubah sesuai dengan untuk tegangan pada mata jala 1, yang mengandung generator 1,
perhitungan di atas, rangkaian setaranya ditunjukkan pada Gambar adalah
6.8b.
Dengan garis alas diambil sebagai simpul acuan, hukum Kirchhoff Irl(1,4+ jI,6) + (11,66+ j8,'75)l-/r(11,66+ j8,75):460/ O"
untuk arus memberikan persamaan untuk simpul I danZ:
dan nntuk mata jalaZ,
(0,1+ j0,2)Vr-(j0,2)V, = 5/30o
- (j 0,2)\ + (j 0,2 - j 0,1)V2 : 2/ 0"
Bab 6 Metode 4nalisrs Yngkaian Arus tsolak-balik I Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

Contoh 6.5
- 1, (1 1,66 + j8,7 5) + 1r[(1 1,66 + j 8,7 5) + (0,8 + 71,0)] : -45 1/- 5l Tentukan arus I pada rangkaian dalam Gambar 6.10.
Jawab
ataa Untuk simpul a dapat ditulis persamaan
(13,06 + /10,35)4 - (11,66 + j&,7 5)I z = 460/ Oo
- (1 1,66 + j8,7 5)I | + (12,46 + j9,7 5)1, = 45ll_! I -vr-+Yt =3loo
Penyelesaian serentak kedua persamaan di atas (dengan mengingat
-j2
Menurut hukum Ohm
bahwa kedua persamaan tersebut adalah dalam besaran fasor)
menghasilkan Vt=41
It=19,51-5,2o A yang bila disisipkan ke dalam persamaan sebelumnya memberikan

dan - izl ++(41)=-i6


ft=-17,8/-76,4o A atau

sehingga arus bebannya adalah


ft = Ir- f,
= 30,4/-38,9" A
dan tegangan bebannya adalah sehingga didapatkan

Vu = f uZrn* i =1+Jrcos(41- 45") A


= 30,41 -38,9" x (l 1,66 + j8,7 5) =1441 2" Y Dalam contoh di atas sengaja tidak dipcrgunakan metodc tegangan simpul
karena penyelesaian di atas ternyata lcbih scderhana tanpa harus mengubah
Jadi, besar tegangan beban 144 V, dan arus beban 30,4 A.
sumber tegangan tak bebas menjadi sumber ar";s tak bebas.
Generator 1 memberikan 19,5 A dan generator 2 memberikan 17,8
A ke beban tersebut.
Contoh 6.4 membuktikan bahwa meskipun hanya diperlukan besar arus dan 6.3 Teorema Th6venin
tegangan, masih diperlukan penggunaan aljabar kompleks dalam Telah dibuktikan bahwa metode yang berlaku untuk rangkaian resistif juga
penyelesaiannya. Hal ini terutama tampak bahwa penjumlahan secara aljabar berlaku untuk rangkaian arus bolak-balik. Pengecualiannya adalah bahwa
arus d dan Iz tidak akan memberikan arus beban yang sebenamya. tegangan dan arus pada rangkaian arus bolak-balik harus diselesaikan secara
fasor, dengan unsumya diperlukan sebagai impedansi atatt admitansi
kompleks. Penggantian ini berlaku pula untuk transformasi Y - A, prinsip
0,125 superposisi dan persoalan rangkaian lain seperti yang telah dibahas dalam
Bab Tiga.
Khusus untuk teorema Thdvenin, empat langkah yang diberikan dalam
Bagian 4.5 akan diterapkan pada rangkaian arus bolak-balik. Tegangan
3 cos 4lA 0,5v1 i rangkaian terbuka Vs dan impedansi setara Zs sekarang harus ditetapkan
it,
,l dalam bentuk polar atau kompleks segi empat. Proses tersebut akan
diperlihatkan dalam dua contoh berikut sekaligus untuk melukiskan
Gambar 6.10 Rangkaian untuk Contoh 6.5 penerapan strategi arus searah pada sejumlah persoalan rangkaian dcngart
rangsangan bolak-balik.
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik q
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

Yo =101
Contoh 6.6
=17,81 63,4o Y
Dengan menggunakan teorema Thdvenin, tenhrkan tegangan V1
dalam rangkaian pada Contoh 6.3. Impedansi setara Thdvenin untuk rangkaian tersebut diperoleh
Jawab dengan menghilangkan sumber tegangannya, seperti yang tampak
pada Gambar 6.llb. Impedansi Zs diperoleh dengan menerapkan
Rangkaian unhrk persoalan ini telah diperlihatkan dalam Gambar
Persamaan (3.15) untuk impedansi
6.11a. Karena yang diinginkan tegangan V1, maka rangkaian di
sebelah kanan Vl akandigantikan oleh setara Thdveninnya.
Mula-mula sumber arus dihilangkan dan dicari tegangan rangkaian l0 x (-75 + il 0)
zo
terbulia Ze. Rangkaiannya diperlihatkan pada Gambar 6.1la. Arus 10+(-75+jl0)
I, yang juga merupakan arus mata jala dalam rangkaian tersebut,
adalah
=4,47163,4" Q
Sekarang rangkaian Th6veninnya telah terbentuk dan sumber
arusnya dikembalikan lagi. Hasilnya diperlihatkan pada Gambar
75fi jl00 -js o jlo c) 6.12. Karena rangkaian hasil tersebut merupakan sebuah rangkaian
tertutup tunggal, maka arusnya sama dengan yang diberikan oleh
sumber arus tersebut. Tegangan Z1 diperoleh dengan menerapkan
20lw Y h hukum Kirchhoff

(a) Vr :5130" x 4,471 63,4o +17 ,81 63,4"


(b)

Gambar 6.11 Proses penyelesaian untuk Contoh 6.6 = 38,8/80,1o V

I ,10 CI
--->

ZM= R+ jX

Gambar 6.12 Rangkaian setara Th6venin untuk Contoh 6.6 setelah 10019[ v
sumber arus dikembalikan

20190' Gambar 6.13 Rangkaian untuk Contoh 6.7


I_ =I,78163,4o A
10-75+710
Contoh 6.7
sehingga tegangan rangkaian terbuka Vs adalah
Tentukan rangkaian setara Th6venin untuk rangkaian pada Gambar
6.13.
Jawab
ii
q
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-bdik Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

Karena rangkaian tersebut rnengandung sumber tergantung,


irnpedansi Thdvenin untuk rangkaian ini akan dicari sebagai
perbandingan antara tegangan rangkaian terbuka dengan arus
hubung-singkatnya. Pertama, akan dilakukan perubahan sumber Penyelesaiannya untuk .Is adalah
bagi sumber tak bebas dan menggainbarkan kembali rangkaian /o = 3,0/31,0" A
tersebut menjadi seperti yang diperlihatkan pada Gambar 6.14.
Tegangan rangkaian terbukanya sekarang dapat dihitung. Dari hasil Vs danls di atas diperoleh impedansi Th6venin
(Perhatikan bahwa arus dalam rangkaian tertutup di sebelah kanan
adalah nol karena rangkaiannya terbuka.) Persamaan untuk , -Vo
rangkaian itu adalah ro

(200+ j20)/ = 100/0' w3


-35'ol = 10.63 / 53.3" C)
dan
3,0/ 31,0o

vo = j20I -(-js0r)
= j70I
sehingga
Vo =35,0/84,3"Y

Gambar 6.15 Jawaban untuk Contoh 6.7

Rangkaian hasilnya diperlihatkan pada Gambar 6.15.

<,>
Setara Norton dapat diperoleh dari setara Thdvenin dan mengubahnya
v<'><r,
P<r') - meqjadi kembarannya.
v<r)

6.4 Fungsi jala-jala


Gambar 6.14 Rangkaian pada Gambar 6.13 setelah diubah
Untuk rnenunjukkan sifat umum suatu jala-jala sebarang yang seluruhnya
terdiri dari unsur-unsur rangkaian pasif, jala-jala itu dapat diwakili dengan
Arus hubung-singkatnya diperoleh dari rangkaian pada Gambar melambangkannya sebagai suatu blok. Jika sebuah penghantar disambungkan
6.14 dengan menghubung-singkatkan sepasang kutub di sebelah ke salah satu simpul dalam jala-jala ihr dan dikeluarkan dari blok tersebut,
kanan seperti yang dihrnjukkan oleh garis terputus-putus pada ujung penghantar itu dikenai sebagai kutub (terminal). Kutub itu diperlukan
gambar tersebut. Jika arus I dipandang sebagai arus mata jala unhrk untuk menghubungkan rangsangan bagi jala-jala tersebut, urtuk
mata jala di sebelah kiri, dan Is sebagai arus mata jala untuk mata menghubungkan jala-jala itu ke jaia-jala yang lain, atau untuk melakukan
jala di kanan pada rangkaian dalam Gambar 6.14, maka persamaan pengukuran terhadap jala-jala tersebut. Banyaknya kutub yang berguna
rnata jala sebelah kiri adalah paling sedikit adalah dua. Kutub-kuhrb itu selalu berpasangan, sepasang
(20A + j20)I - j 201 o : 100/ 0"
unhrk perangsangnya, pasangan yang lain untuk beban, dan seterusnya.
Gambar 6.16a menunjukkan suatu pewakilan jala-jala dengan sepasang kutub
dan untuk mata jala sebelah kanan yang lazim disebut sebagai jala-jala kutub-dua. Sepasang kutub itu
1-o+-..====:.*-:-:=-)- ; -* umumnya dihubungkan ke suatu sumber tenaga yang merupakan gaya
penggerak jala-jala tersebut. Gambar 6.16b menunjukkan suatu jala-jala
Bentuk sederhananya adalah
tl
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian An s }*olak-balik fl Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

kutuh-ernpat. Pasangan kuiub dengan tanda l-l' diandaikan tcrhubung ke


sumber tenaga yang dinamakan pasangan kutuh masukan, dan pasangan r(s) = l(s)- $.4)
kutub 2-2' dihubungkan dengan beban yang disehut pasangan kutub v(s)
kcluaran. Gambar 6.16c memperiihatkan suatu pewakilan jala-jaia dengan Impedansi atau admitansi yang diperoleh pada pasangan kutub yang sama
tiga pasangan kutub. Untuk bentuk rangkaian yang lain, pasangan kutub itu disebut impedansi (atau admitansi) titik penggerak.
dapat diperluas menjadi jala-jala kutub-n. {Jrnumnya pasangan kutub
sebelah kiri (atau yang ditandai dengan angka l) merupakan pasangan kutub
masukan dan yang kanan atau yang lain merupakan keluarannya. Dalam
Gambar 6.16b tampak bahwa kutub I dan 2 saling terhubung yang
menunjukkan bahwa sebenarnya rangkaian tersebut merupakan rangkaian
tiga kutub karena salah satu kuhrb dari kedua pasangan kutub itu dimiliki
bersama. Transistor, transformator, dan saluran transmisi merupakan
rangkaian kutub-2 semacam itu.

Gambar 6.17 Fungsi pemindah

Fungsi pemindah digunakan untuk menjelaskan jala-jala yang mempunyai


paling sedikit dua buah pasang kutub. Fungsi ini ditentukan berdasarkan
pengandaian bahwa besaran masukan (perangsang) dan besaran keluararurya
(tanggapannya) berubah secara eksponensial, seperti halnya dengan
pengandaian yang telah diberikan untuk fungsi inipedansi dan admitansi.
(a) O) (c) Fungsi pemindah tersebut menguraikan perilaku suatu jala-jala melalui
Gambar 6.16 Jala-jala kutub-dua, kutub-empat, dan kutub-banyak pcrsamaan difercnsial yang menghubungkan variabel masukan dengan
variabel ireluarannya. Fungsi peminciah ini dinyatakan oleh 1{s). Fungsi
impedansi, fungsi admitansi, dan fungsi pemindah, secara umum dinamakan
Seperti halnya dengan yang telah dibahas dalam Bab Tiga, dua pasangan
fungsi jala-jala.
kutub-dua dikatakan setara jika keduanya mempunyai karakteristik v-l yang
sama. Dua rangkaian kutub-2 pasif setara jika keduanya mempunyai Terdapat empat kemungkinan yang terjadi unhrk suatu jala-jala tertcntu,
impedansi masukan atau admitansi masukan yang sama; untuk rangsangan sesuai dengan empat kombinasi masukan dan keluaran untuk suatu kutub-
dan tanggapan sinusoida hal itu berarti keduanya mempunyai Z atau Y yang empat seperli yang.diperlihatkan pada Gambar 6.17. Dengan bcrpedoman
sama.
pada gambar tersebut diperoleh fungsi pemindah tegangan:

Fungsi irnpedansi, yang telah dibahas dalam bab sebelum ini, merupakan v.(s)
11*(s) = (6.5)
perbandingan antara tegangan dengan arus untuk suatu jala-jala dalam v,(t)
keadaan awal tanpa tenaga, tanpa sumber arus atau sunber tegangan kecuali
sumber tak bebas. Fungsi impedansi tersebut dapat ditulis sebagai
Fungsi pemindah arus:
(6.3)
' {'!']
H,,(s)=
1r(r)
(6.6)
Bila I(s) adalah perangsangfrekuensi kompleks, dan Z(s) tanggapan untuk
jala-jala tersebut, maka Z(s) adalah firngsi jala-jalanya. Jika V(s) adalah Admitansi pemindah:
perangsangnya, dan (s) tanggapannya, maka fungsi jala-jalanya adalah
1"(s)
fungsi admitansi I1,,(") = (6.7)
V,(s)
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

Impedansi pemindah: Admitansi titik penggerak jala-jala ini adalah

H,,(s)
' =':{.t!
I
(6.8)
,Rl
'(s) I s"+-s+-
Pada umumnya, dalam menuliskan fungsi jala-jala, tikalas (subscript) yang Iu(s)=rC+ =
s'LC+sRC+l _C LLC
menyertainya tidak dituliskan. R+ sL sI+ R s+- ^R

Fungsi impedansi titik penggerak menghubungkan tegangan masukan dengan L


arus masulian; sedangkan impedansi pemindah menghubungkan tegangan Impedansi titik penggeraknya adalah kebalikan admitansi di atas,
keluaran dengan arus masukan. atau

R
.I s+-n
_\_/
Z(s\= (_ L
z(s\ -+ L R
C - s" +-s+- I
LLC
Gambar 6.18 Rangkaian untuk Contoh 6.8
Contoh 6.8
I>
+ +
Tentukan firngsi jala-jala untuk rangkaian RIC seri seperti yang
diperlihatkan oleh Gambar 6.18.
Vt v2
Jawab
Karena dalam hal ini hanya terdapat sepasang kutub dan telah
diketahui bahwa rangkaian berhubungan seri, maka impedansi titik
penggerak j ala-j ala ini adalah
Gambar 6.20 Rangkaian untuk Contoh 6.10
.R1
I s2LC +sRC+l , *it * rc s'
sC sC .s
Contoh 6.10
Pembilang polinomial impedansi titik penggerak ini berorde dua Tentukan fi.rngsi pemindah jala-jala untuk rangkaian pada Gambar
karena pangkat s tertingginya adalah dua, sedangkan penyebutnya 6.20
berorde satu. Jawab
Jala-jala tersebut mempunyai Z1(s) sebagai tegangan masukan, dan
Vz(s) sebagai tegangan keluaran. Iala-jala ini berlalnr sebagai suatu
rangkaian pembagi tegangan. Tanpa adanya arus yang mengalir di
antara kutub-kutub keluarannya, persamaan tegangannya adalah
r(s) -->
I
R/(s)+ ^1(s)=11(s)
sL
Gambar 6.19 Rangkaian untuk Contoh 6.9 1

^r(s) =Vz$)
Contoh 6.9 SL
Tentukan fungsi jala-jala untuk langkaian pada Gambar 6.19. Perbandingan kedua persamaan di atas adalah firngsi pemindah
Jawab

ai
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

Contoh 6.11
titik
/,(r) [^*_!_.)r,r.,=-#-
r1(s)=e!q=--!9- Tentukan impedansi penggerak unhrk jala-jala yang
r*_L. ditunjukkan oleh Gambar 6.22.
\ scl" RC

Gambar 6.22 Rangkaian untuk Contoh 6.11


Jawab
Gambar 6.21 J ala-iala tangga Sesuai dengan Persamaan (6.9), impedansi yang dicari adalah

Salah satu kelas khusus dalam susunan jala-jala listrik yang menarik adalah
z(s)="*-+
yang dikenal sebagai jala-jala tangga, yang bentuk umunnya diperlihatkan ,* ,
pada Gambar 6.21. Jika setiap impedansi atau admitansi dalam suatu jala-jala ,*;
hanyalah terdiri dari sebuah unsur, jala-jala itu dinamai jala-jala tangga
sederhana. Secara umum, setiap admitansi atau impedansi tersebut dapat Setelah disederhanakan, dengan dimulai dari suku terakhir serta
terdiri dari beberapa unsur yang tersusun secara seri atau paralel. untuk menggabungkannya suku demi suku, diperoleh
menyederhanakan pembahasan, cabang seri dikatakan sebagai impedansi, dan
cabang simpangnya sebagai admitansi. Z(s):" *'
11",
.s + z.t
Sepertr halnya dalam penyederhanaan rangkaian, perhitungan dimulai dari
kutub yang terjauh dari perangsangnya. Untuk suatu jala-jala tangga yang Dari keempat contoh di atas tampak bahwa orde tertinggi pada polinomial
terdiri dari tiga impedansi dan tiga admitansi, perhihrngannya dimulai dari r:. irnpedansi atau admitansi itu ditentukan oleh banyaknya unsur penyimpan
Admitansi ini harus dibalik agar dapat digabungkan dengan 23. Selanjutnya tenaga (induktor dan/ ata:u kapasitor) dalam rangkaian tersebut.
junlah tersebut dibalik untuk digabungkan dengan Yz. Pola ihr diteruskan
sampai proses tersebut selesai. Hasilnya adalah impedansi sebesar

Z =Zt+ (6.e)
\+
Zr*
Yr*
zr*-LL Gambar 6.23 Rangkaian seri sebagai jala-jala kutub empat
Yrt-
Perbandingan antara arus dengan tegangan (atau sebaliknya) pada suatu jala-
Persamaan (6.9) dikenal sebagai pecahan .ir"*Uurg. Persamaan ini dapat jala kutub-dua dapat diperlakukan sebagai suatu jala-jala kutub empat.
disederhanakan untuk menentukan Z suatu jala-jala tangga yang diketahui. Misalnya, rangkaian RZ seri pada Gambar 6.23 dapat dipandang sebagai
suatu jala-jala kutub-empat dengan kutub-kutub keluarannya yang dihubung-
singkat mengalirkan arus yang sama dengan arus masukannya. Jadi, fungsi
Bab 6 Metode .Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

admitansi, dan fungsi impedansi titik-penggeraknya merupakan kasus khusus


untuk fungsi jala-jala I(s) itu. 6.5 Analisis Fourier
Sering besaran masukan suafu jala-jala berubah menurut waktu secara Persoalan utama dalam analisis kawasan frekuensi adalah mencari
sebarang. Jika tidak diinginkan untuk menyebutkan masukan dan keluaran komponen-komponen sinusoida yang jika dijumlahkan akan memberikan
secara khusus, apakah berupa tegangan atau arus, masukannya cukup bentuk-gelombang yang diketahui. Dalam bab ini pendekatan yang dipakai
dikatahan sebagai fungsi pcmaksafl/), dan keluarannya sebagai fungsi adalah dengan meninjau suatu fungsi flt) yang berulang dengan periode I;
tanggapan{l). Fungsi tanggapan dan fungsi pemaksa ini secara ,mum yaitu
dihubungkan oleh suatu persamaan diferensial. Dalam hal khusus dengan flt):flt + r7 (6.14)
fungsi pemaksanya berupa eksponensial, .flt): Ape", tanggapannya juga Telah dibuktikan oleh Fourier bahwa jika flt) memenuhi persyaratan
berupa eksponensial, 4t) : Ad'. Dan, fungsi jala-jala yang rnenghubungkan Dirichlet, yaitu: fungsinya bernilai terhingga untuk setiap nilai variabelnya,
keduanya adalah mempunyai maksima dan minima yang terhingga banyaknya dalam setiap
r(t) A' periodenya, ketaksinambungan yang terhingga banyaknya dalam setiap
(t)- At,
11(s)= (6.10) periodenya dan integral mutlak dalam selang periodenya terhingga, maka
f fimgsi itu dapat diwakili oleh jumlah komponen sinusoida yang takhingga
Fungsi jala-jala r{s) ini tidak bergantung pada masukan karena ia merupakan banyaknya:
fungsi dari unsur-unsur rangkaian, dan bentuk susunan unsur tersebut. Secara :
-f (t))ao + arc.os aot + a2cosZaot +...+ 6, sin arot + brsn2atot +" -
umum, karena s dapat berupa suatu bilangan kompleks, I(s) merupakan
suatu fungsi kompleks. oleh karena itu, 1{s) dalam bentuk polar dapat ditulis Secara ringkas ditulis sebagai
sebagai
I{s): -f (t) = ioo +L@,cosna)ot + b,stnnatot) (6.15)
lu(s)lA (6.1 l) n=l
dengan l/{s)l adalah besamya 1{s), dan fiadalfu sudut fasanya.
Fungsi pemindah suatu jala-jala liutub-empat, seperti yang telah ditunjukkan dengan ah : 2r disebut frekuensi sudut dasar. Deret pada Persamaan
dalam Gambar 6.17, memberikan hubungan antara fungsi pemaksa dengan =T
fungsi tanggapannya secara lengkap sebagaimana halnya dengan fi.rngsi (6.15) disebut deret Fourier trigonometr!,(f). Koefisien-koefisien a dan b
admitansi atau impedansi pada suatu jala-jala kutub-dua yang discbut kocfisien Fourier yang besarnya bergantung pada flr). Suku ae
menghubungkan arus dengan tegangan pada jala-jala tersebut. oleh karena disebut ordinat rrta-rata atau komponen searah gelombangfll). Suku
itu, untuk mewakili jala-jala terscbut cukup dilukiskan suatu blok dengan aPoS cost * blsin a;ol
menunjukkan hubungan luamya saja sebagai ganti diagram rangkaian adalah komponen dasar yang mempunyai frekucnsi dan periode sama
lengkap dan terincinya. Fungsi j ala-jala dapat dituliskan untuk brok tersebut. seperti gelombang aslinya. Suku-suku berikutnya diambil bcrpasangan dalam
Secara runum, fungsi jala-jala merupakan suatu pecahan polinomial dalam s bentuk
berbentuk ancosnaht*$rsinnrrl
s^-+ "'+ g2s2- + af + oo disebut komponen harmonisa ke-npada fungsi tersebut.
' f' sn +..'+ brs' +bp +bo
11(s) = (6.12) Nilai koefisien a dan b dapat ditentukan dengan mengintegrasikan kedua ruas
Persamaan (6. I 5) sepanjang periodenya; yaitu
atau
r r *lr. I
11(s) = U ls -
z')-ls - z') "'(s - z^) [ ru>a, =lla,dt.pt{(a, cos naot*bnsnna4t)dtl
' (s - p, Xs - p). ..(s - p,)
(6.13) )

Karena T : 2n
- , setiap suku dalam penjumlahan itu sama dengan nol
(Do

menurut Butir 2 dalam Daftar 6.1 (cr : 0), sehingga


Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

tT
=]i (6.r6) b,: i l,fQ)rin no4tdt n: !,2, ... (6.18)
" ^aa' l"o
selanjutnya bila Persamaan (6.15) dikalikan dengan cos maht, dengan z Tampak bahwa Persamaan (6.16) merupakan kasus khusus Persamaan (6.17)
dengan n : 0 (dan itulah alasannya mengapa digunakan lao,bukannla as
adalah biiangan bulat, kemudian diintegrasikan, rnaka hasilnya adalah
TT
sebagai suku konstantanya). Juga dapat dibuktikan bahwa integrasi sepanjang
mo4tdt =
J,fOl*r ti"ocosma4tdt setiap selang Z, misalnya dari /s sampai dengan to * T untuk setiap /s,
00
memberikan pula hasil yang sama. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa

+
ST
Lo cos m aot cos n a4tdt
koefisien-koefisien Fourier diberikan oleh
I
n=l " 0
o, =|".i71'10'
r
-+
- 1rb,[
n=l
cos maot sin n a4tdt
0
: cos na4tdt n: 1,2,(6.19)
". tr^i:(r)
Selanjutnya bila Persarnaan (6.15) dikalikan dengan cos maht, dengan m
adalah bilangan bulat, kernudian diintegrasikan, maka hasilnya adalah
u,=?"f"t(r)sin na4tdt n= 7,2,...
TT
J"fOl*r ma4tdt : t*oocosma4tdt
00
Daftar 6.1 Intesral funssi sinusoida dan hasil
-$
* La"- I?---
cos m oot cos na4tdt 2n
a
n=l 0
/(t)
r lf?)at,o+o
--$
0
2b, cos m a4t sin n a4tdt
t
n=l 0 I sin(ar + a). cos(a.r + a) 0

Menurut tsutir 2, 4 dan 5 pada Daftar 6. I dengan d: B:0, setiap suku pada 2 sin(n o + a). cos(r a; * a)E 0
ruas kanan persamaan di atas sama dengan nol kecuali untuk suku dengan z It
: n dalampenjumlahan yang pertama. Suku itu diberikan oleh 3 sin2(a.r + a), cosz(ar + a)
(t)
T
ft-TET 4 sin(ma*a)cos(n62*a)s 0
a,J cos' naotdt
o " = clo"
^ dn = -a..
2n t' O m+n
sehingga 5 cos(rn a,l + a)cos(n at * a)* )IfiCOS-
a-B m: n
oL la
a, =:l"o| 71r;cos naotdt n: t,2, ... (6.17) rm dan n adalahbilangan bulat

Terakhir, dengan mengalikan Persamaan (6.15) dengan sin mast, kemudian


Dengan demikian, semua koefisien Fourier dapat ditentukan. Penggunaan
mengintegrasikannya serta memanfaatkan Daftar 6. I didapatkan
ketiga persamaan pada Persamaan (6.19) di atas akan dilukiskan dalam
contoh berikut.
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

Gambar 6.24 Gelombang gigi gergaji untuk Contoh 6.12

Contoh 6.12
Uraikan fungsi yang bentuk-gelombangnya diperlihatkan pacia
Gambar 6.24 menjadi suatu deret Fourier.
Jawab
Fungsi gelonrbang gigi-gergaji ini dapat ditulis sebagai
|U\: t -Tc< t<fi Gambar 6.25 Bentuk gelombang jawaban Contoh 6.12
(6.20)
flt + 2n):Je) Komponen dasar dan harmonisa kedua dan ketiga serta hasil
penjumlahan ketiganya diperlihatkan pada Gambar 6.25a. Ilka
Karena T:Zn,didapatkan ,o: 4:l.Jika dipilih to : -zc ,maka sejumlah suku-suku pada Persamaan (6.21) dcngan jumlah yang
I
persamaan pertama pada Persamaan (6.19) memberikan cukup dijumlahkan, hasilnya akan sangat mendekati flt). Gzmbar
6.25b menunjukkan hasil jumlah tujuh harmonisa pertamanya,
t\
oo=lltdt:O Gambar 6.25c lima belas harrnonisa, dan Gambar 6.25d tiga puluh
7t" harmonisa pertama.

Unhrk fr: l,-|,, r,... dengan menggunakan persamaan kedua dan


ketiga pada Persamaan (6.19), diperoleh

o, =
:i-t "o" rtat = fi{"o" nt - nt stnnt)1"r-i : o
t

dan

4 = I ir.i, ntdt : |G^r, - n, *" nr)1," -?U# =n{:


_.=
Dari hasil di atas, deret Fourier dari fungsi pada Persamaan (6.2q,
adalah
Gambar 6.26 Gambar fungsi untuk Contoh 6.13
f(t)=r(+ Y.Y- zi{-e*,Y!! 62t)
)= Contoh 6.13
Uraikan frrngsi
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

lo -2<t <-l
fG))e -l<r<l
lo l<t <2
flt+ 4)=flt)
Jawab
Fungsi ini ditunjukkan pada Gambar 6.26, tampak memiliki I:4
dan ars = +=L. Jikudiambil ro:0 pada Persamaan (6.19),
T2
maka integralnya harus dipisahkan menjadi tiga bagian karena
dalam selang dari 0 sampai 4,lt) berturut-turut bernilai 0, 6 dan 0.
Jika rs : -1, integralnya hanya perlu dibagi menjadi dua bagian
Gambar 6.27 Bentuk gelombang ,r,,rU Contoh 6.13
karenaflr) :6 dari -1 sampai I danflt): Cr dari I sampai 3. Cleh.
karena itu, untuk memudahkan dipilih to : -1 sehingga diperoleh
Dari kedua contoh di atas tampak terdapat sejumlah koefisien Fourier yang
', =li u* *lioa' =a bernilai nol. Dapat dibuktikan bahwa hal tersebut merupakan akibat simetri
tertentu pada fungsinya. Informasi ini dapat diperoleh langsung dari bentuk-
dan gelombangnya tanpa harus menghihrng integralnya yang akan memberikan
nilai nol.
=li,u "o"ff a, *|ir*,
o.
ff a, =* "*T Jika suatu simetri terhadap sumbu tegak atau titik-asal, maka perhitungan
serta koefisien-koefisien Fouriernya akan menjadi lebih sederhana. Suatu fungsi
flt) yang simetri terhadap sumbu tegak dikatakan fungsi genap dengan sifat
n. =li,e ,affa, *f,i0,^* dt :o flt):fl-t) (6.22)
untuk setiap /. Sebagai contoh, fungsi ? dan cos l. Bentuk khas fungsi genap
Jadi, deret Fourier yang dicari adalah diperlihatkan pada Gambar 6.28a.

.r(t) =,.*(*,T -l*,*.+*, + - )


Deret ini dapat diringkaskan bentuknya sebagai berikut

^-
(-l)'*'"ot{CtDll
,
f(t\=3+l2i' [. 2 J
(6.22)
nI 2n-l
Gambar 6.27a menunjukkan komponen dasar dan dua harmonisa
ketiga, ketiga dan kelima serta hasil penjumlahan ernpat suku yang
pertama pada Persamaan (6.22) di atas. Gambar 6.27b
menunjukkan hasil penjumlahan 40 suku pertama persamaan
tersebut.
(a) (b)

Gambar 6.28 Fungsi genap dan fungsi ganjil


Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Eoiak-balik Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

Fungsi flt) yang simetri terhadap titik-asal dikatakan fungsi ganjil dan I
mempunyai sifat -+
L
l(t): -fl-t) (6.23)
Salah satu contoh fungsi ganjil ditunjukkan pada Gambar 6.28b, dan contoh
lainnya adalah r dan sin l.
n ,+.
Dalam melakukan analisis suatu bentuk-gelombang dengan acuan waktu (
yang harus dipilih, hendaklah pemilihan itu dilakukan sedemikian sehingga
memudahkan penentuan koefisien-koefisien Fouriernya. Sebaiknya dipilih Gambar 6.29 Rangkaian untuk Contoh 6.14
sedemikian sehingga menghasilkan suatu fungsi genap atau ganjil.
Analisis Fourier adalah kiat matematika unhrk mendapatkan amplitudo, Contoh 6.14
frekuensi dan fasa komponen-komponen suatu bentuk gelombang. Dalarn Tentukan tanggapan frekuensi dari'rangkaian kLC paralel pada
buku ini tidak akan dibahas lebih lanjut mengenai hal itu, tetapi perlu Gambar 6.29.
diperhatikan bahwa semua sinyal selalu dapat diuraikan dalam komponen-
Jawab
komponen sinusoida.
Impedansi masukan yang kebetulan sama dengan impedansi
pemindah untuk jala-jala ini adalah
6.6 Tanggapan Frekuensi
Secara umum setiap fungsi jala-jala H(ia) merupakan suatu fungsi kompleks //(s)=ffi= z(s)=
yang terdiri dari bagian nyata dan khayal yang bila dituliskan dalam 1*"c*!
koordinat segi empat berbentuk RSL
H(i a) :Re[F(7ar)] + Im[{7'a.,)] (6.24) atau
Dengan Re[ ] menyatakan bagian nyata dan Im[ ] menyatakan bagian I
khayalnya, dan dalam bentuk polar dapat ditulis sebagai
Hja):1111r11ila) (6.2s)
I/(s): ,11-.t
C (6.2e)
s," +-s+-
RC LC
H(iot): lH(ia)ll4[a (6.26) untuk s: jo, diperoleh
Itt(ilo)l adalah besar atau tanggapan amplitudo, dan ilar) adalah
tanggapan fasa fungsi jala-jala H(1.). Hubungan kedua tanggapan ini H(jot) = (6.30)
dengan bagian nyata dan khayalnya diberikan oleh
*.'(* *)
lu<ir>l=@ (6.27)
sehingga tanggapan amplitudonya adalah
dan
In(ioi.ll= (6.31)
d(a)
' =,*,Il[H(L')l
Relu(jot)l
(6.28)

Karena pada kedua tanggapan di atas variabel bebasnya adalah frekuensi,


maka keduanya merupakan tanggapan frekuensi. dan tanggapan fasanya adalah

Q(at) =- tan-r n('''C- +) (6.32)


\ aL)
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

V: IZ: IH
Jadi besar keluaran itu adalah besar fungsi jala-jala tersebut dikalikan dengan
r4l------- suatu konstanta (yang merupakan besaran masukannya). Oleh karena itu
sebenarnya tanggapan fungsi jala-jala itu juga memberikan informasi
sebagaimana yang dapat diperoleh dari tanggapan keluarannya. Dengan
alasan tersebut dan dengan alasan bahwa fungsi jala-jala itu hanya
bergantung kepada susunan jala-jalanya saja, bukan kepada bagaimana jala-
jala itu dirangsang, menyebabkan peninjauan terhadap tanggapan frekuensi
pada fungsi jala-jalamerupakan hal yang penting.

-2ta
6.7 Penyaring i
Mengacu ke Gambar 6.30, tampak bahwa frekuensi-frekuensi di sekitar
Gambar 6.30 Tanggapan amplitudo dan tanggapan fasa rangkaian RLC
,o =
1_,rad.s-' alau fo = 1
Hz, bersesuaian dengan amplitudo
paralel
tr
yang besar; sedangkan untuk a-l ^fu
di dekat nol dan yang lebih besar dari a;e
Karena R, L, dan C dalam Contoh 6.14 ini
berupa konstanta, maka bersesuaian dengan amplitudo yang relatif kecil. Jadi, Gambar 6.29
maksimum besar tanggapan frekuensi untuk rangkaian ini akan tercapai pada merupakan salah satu contoh rangkaian penyaring pelewat-jalur, yang
suatu frekuensi o)= a)o yang menjadikan penyebut Persamaan (6.31) melewatkan jalur frekuensi yang berpusat di sekitar a;s, dan meredam sinyal-
minimum. Tampakbahwa hal ini te{adi bila sinyal di luarjalur frekuensi tersebut.
Sccara umum, seperti yang diperlihaikan pada Gambar 6.30, dikatakan
aoc -J_
@rL
=g bahwa ro0, yaitu frekuensi yang memberikan amplitudo maksimum, sebagai
frekuensi pusat. Jalur frekuensi yang dilewatkan atau jalur pelewat
atau didefinisikan sebagai
CO"1{A4A)ry (6.34)
@o=
Jrc dengan co,1 dan a;"2 disebut titik-titik potong yang didefinisikan sebagai
(6.33)
Karena itu, 'Jz
frekuensi yang amplitudonya sebesar ]" Oufi amplitudo maksimum. Titik-

lH(tuo)l**:lH(ias)l: R titik itu juga dikenal sebagai frekuensi daya-setengah. Lebar pelewat jalur
Dari Persamaan (6.31) tampak jelas bahwa lH(iail + 0 bila a.r-+o. Oleh itu diberikan oleh
karena itu, tanggapan amplitudo unhrk rangkaian pada Contoh 6.14 B: ol"2- tl"y (6.3s)
mempunyai bentuk seperti yang diperlihatkan pada Gambar 6.30. Dan pada yang disebut lebar-jalur.
gambar itu jtEa ditunjukkan tanggapan fasanya. Tampak di situ bahwa
fta,s)
:0, sedangkan fico): ]/. puau saat a;:0, dan ild -->-fI puau saat ar-+oo. Contoh 6.1.5
Rangkaian pada Gambar 6.31 adalah suatu penyaring pelewat-
Jika masukan untuk rangkaian pada Gambar 6.27 berupa suatu fungsi tinggi sederhana. Lukislah tanggapan frekuensi rangkaian tersebut.
kawasan waktu
Jawab
i(t): I^cos ast
Fungsi pemindah tegangan untuk rangkaian ini adalah
maka fasor masukannya adalah 1.10' danfasor keluarannya menjadi
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Boiak-balik Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

sL
\/ =V' Vt- R+sI
H(s\

Dengan mengambil s: jot, didapatkan


jr+
- R
H(ia) -
,* ir!R
Gambar 6.32Tanggapan amplitudo dan tanggapan fasa rangkaian pada
Tanggapan amplitudonya, dengan demikian, adalah
Gambar 6.31
a-L Rangkaian pada contoh di atas disebut penyaring pelewat tinggi karena
meredam frekuensi rendah dan melewatkan frekuensi tinggi. Frekuensi
R
lru6a1l= f- , -,, potongnya, yang merupakan frekuensi daya-setengah, adalah ,,,: !
-h *[ ,,rL) .

\I \R/ L

dan tanggapan fasanya adalah

0@) =tanj 3
@L
beberapa titik kunci adalah:
di al:0
lH(ia)l: o O@)=;
Gambar 6.33 Rangkaian untuk Contoh 6.16
..R
dlo): T:aro
L
Contoh 6.16
Rangkaian pada Gambar 6.33 adalah rangkaian penyaring pelewat-
lH(ia)l: :
1

Jz
= 0,707 o@)=x rendah. Lukislah tanggapan frekuensinya.
di ar+o Jawab
Dengan mengikuti Contoh 16.15, akan diperoleh tanggapan
lH(ja)l-> 1
fta) -+ 0 amplitudony a y ar,g berupa
Lengkungan tanggapannya diberikan pada Gambar 6.32

lau'>l''
../t +(,,RCl
dan tanggapan fasanya adalah

0@t): tan-l(-aRC)
beberapa titik kunci adalah:
di ar:0
lH(iuo)l:1 0@t):o
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian.Arr.s Bolak-baliJ< Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

I : lHUail
diat= a)"o I
RC
I 0,707
lH(tat)l=
a = 0,707

di ar+o

lH(iat)l+ 0 d&)'+-! 0 to,r oh @c2 (t)

Gambar 6.35 Tanggapan frekuensi penyaring penolak jalur


Lengkungan tanggapannya diberikan pada Gambar 6.34.

Seperti halnya dengan contoh sebelumnya, haiya terdapat satu titik potong,
dan titik potong itu, yang merupakan titik daya-setengah, terletak di a"o. Jadi,
jalur frekuensi yang dilewatkan adalah jalur frekuensi rendah: 0 1at1@,o.
Masih banyak lagi jenis penyaring selain yang diuraikan di atas. Di antaranya
adalah penyaring penolak jalur, yang melewatkan semua frekuensi kecuali
yang terletak dalam suatu jalur tertentu. Tanggapan amplitudonya adalah
seperti yang ditunjukkan pada Garnbar 6.35. Frekuensi pusat jalur yang
ditolak itu adalah a;e dengan lebar jalurnya B : a)"2- a"1.

6.8 Resonansi
Didefinisikan bahwa suatu jala-jala dengan rangsangan sinusoida mengalami
Gambar 6.34 Tanggapan amplitudo dan tanggapan fasa rangkaian pada resonansi bila amplitudo firngsi jala-jala itu mencapai suatu nilai maksimum
Gambar 6.33 atau minimum yang pasti. Frekuensi yang menimbulkan resonansi itu
dinamakan frekuensi rcsonansi.
Berlawanan dengan Contoh 6.15, fungsi amplitudo tersebut terus
menurun dengan meningkatnya a karena pembilangnya konstan
sedangkan penyebutnya meningkat dengan kenaikan frekuensi.
Tanggapan amplitudo tersebut mencapai nilai maksimum yang
sama seperti pada contoh sebelumnya, sebesar lHl-u* : l, pada saat
a : 0. Rangkaian tersebut melewatkan frekuensi rendah dan
menolak frekuensi tinggi.

Gambar 6.36 Rangkaian,RIC seri

Rangkaian RLC paralel, sepefti yang pada Gambar 6.29, berada dalam
1
keadaan resonansi bila frekuensi jala-jalanya adalah as: - r--. Kenyataan
"lLC
ini telah diperlihatkan pada Bagian 6.6, yaitu-bahw+-arrplitudo fungsi jala-
;l^ ; f, { i:1
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik
il Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

jalanya maksimum untrrlr. ars. Tanggapan amplitudo yang diberikan oleh


_di
Gambar 6.28 adalah khas dengan puncak yang relarif tinggi pada fiekuensi v.-L-
'dt = -aoll^sn(root + Q)
resonansinya. Rangkaian MC paralel mempunyai arti penting schingga
istilah resonansi paralel diberikan untuk keadaar: resonansi tersebut.
Untuk suatu rangkaian kLC seri, seperti pada Garnbar 6.36, yang dirangsang
,r=\liat
CJ
=4r*6ot+O)
aoC
oleh suatu sumber fasor tegangan V, dengan fasor arus l sebagai keluarannya,
maka Bentuk gelombang masing-masing tegangan itu diperlihatkan pada Gambar
6.37. di situ tampak bahwa fasa tegangan antara Z mendahului i sebesar 90o,
H(io)=#B=Y(iai=;6A (6.3e) sedangkan antara C fasa tegangannya tertinggal 90o dari f. Karena itu,

tegangan antara L danC berlawanan fasanya. Pada frekuensi a.rs :


dengan I adalah admitansi masukan bila dilihat dari sumbernya. Karena --]-,
"lLC
I
rangkaian seri dan paralel merupakan kembaran satu dengan yang lainnya, voL:
" t-, keduanya mempunyai amplitudo yang sama sehingga saling
maka resonansi seri te{adi pada saat ,r: yang menghasilkan suatu ^lroc'
menghapuskan; tegangan yang dipasangkan itu tepat diimbangi oleh
h, tegangan jahrtr ift di antara resistansinya. Pada saat resonansi tersebut kedua
amplitudo maksimum sebesar G : I. Dalam peristiwa resonansi tersebut reaktansinya tidak menimbulkan pengaruh apa pun kepada aliran arus
ft sinusoida tak-teredam yang mengalir di dalamnya meskipun terdapat besar
pengaruh unsur penyimpan tenaga dalam rangkaian saling menghapuskan tenaga yang tersimpan dalam induktor dan kapasitor itu. Karena arus yang
sehingga sumber tenaga yang dipasangkan merasakan rangkaian tersebut mengalir dalam ketiga unsur itu sama, besar tegangan di antara L adalah
seakan-akan terdiri unsur resistif murni. a^L
@&1., atau g
a^L
kali tegangan di antara resistansinya. Perbandingun -;
ini disebut Qs, atau faktor mutu rangkaian seri tersebut. Pada saat resonansi,
baik I maupun C mempunyai tegangan yang besarnya Qskali tegangan yang
diberikan. Dikatakan bahwa terdapat kenaikan tegangan resonansi pada
induktor dan kapasitor tersebut.
Perlu diperhatikan bahwa faktor mutu di atas,

Ar=+ (6.40)

adalah untuk rangkaian seri; sedangkan untuk rangkaian paralel, sesuai


Gambar 6.37 Bentuk gelombang arus dan tegangan pada rangkaian dengan prinsip kembaran,
dalam Gambar 3.36
o _ roL
yop_ (6.41)
Fenjelasan fisik resonansi pada rangkaian RZC seri itu dapat diperoleh G
dengan meninjau tegangan di antara unsur-unsurnya secara terinci. Jika arus yang dapat dibuktikan merupakan kebalikan faktor mutu untuk rangkaian
yang mengalir dalam rangkaian pada Gambar 6.36 itu adalah seri.
i: I^cos(co11t * fi)
maka didapatkan
va : Ri : N.cos(ao,* 0)
Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-tralik r- Bab 6 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

I z =r+ r(,, t- =, * 78,33 o


#^ou)
sehingga
v2
Ir= :0,tt9l-83.2'
z2
Gambar 6.38 Rangkaian untuk Contoh 6.17 atau
i2:0,119 cos(3t - 83,2') A
Contoh 6.17 Tegangan v3 karena vzadalah
Gambar 6.38 memperlihatkan suatu rangkaian MC seri dengan v32: iyR: 0,119 cos(31- 83,2'IV
rangsangan berupa dua sumber tegangan yaflg frekuensinya Tampak bahwa meskipuri besar v1 danv2 sama-sama sebesar 1 volt,
berlainan. Kedua rangsangan tersebut dikenakan sekaligus. tanggapan v3 terhadap v2 hanyalah ll,gyo dari tanggapannya
Tegangan masing-rnasing sumber itu adalah v1 : cos 2tdanv2 : coS terhadap vr. Sifat pemilih itulah yang mernbuat rangkaian resonansi
3f. Besarmasing-masingunsurnyaadalahR:1O ,L- 5 H, dan C tersebut menjadi sangat penting.
:0,05 F. Tenfukan berapa tegangan keluaran u3.
Jawab
Frekuensi sudut resonansi rangkaian seri ini adalah
Soal-soal
,o=! =2 rad.s-r 6.1. Tenhrkan nilai i(r) pada rangkaian dalam Gambar 6.39.
.,/5 x 0,05
"lLC
yang kebefulan sama dengan frekuensi sudut sumber pertama. O,5H 1H

Tegangan keluaran y adalah ,l'


\: Ri (,) |

Sesuai dengan teorema superposisi, v3 merupakan perpaduan


r,(l) :4 cos(rol + 15') V
pengaruh masing-masing sumber tegangan secara terpisah. Dengan
memandang V1 sebagai safu-satunya sumber tunggal, akan
didapatkan

Z,= R* i(,r #)=t+ i(z,r-r-l-r)=,,,


Gambar 6.39 Rangkaian untuk Soal 6.1, 6.2,6.3' dan 6.4

sehingga komponen arus karena rangsangan Vl adalah


6.2. Untuk rangkaian pada Gambar 6.39, tentukan nilai v1 dengan
menggunakan metode tegangan simpul.
I,,ZI
=YL - Y, 6.3. Ulangi Sdat O.Z dengan menggunakan metode arus mata jala dan
bandingkan hasilnya dengan yang diperoleh pada Soal 6.2.
atau 6.4. Ulangi Soal 6.12 dengan menggunakan teorema Thdvenin dan
ir:vr:cos2lA bandingkan hasilnya.
dan v31=l1R=cos2lV
Begitu pula, dengan V2 sebagai satu-satunya sumber tunggal, akan 6.5. Dengan metode tegangan simpul, tentukan berapa arus yang mengalir
diperoleh dalam resistor 8 Q pada rangkaian dari Gambar 6.40.
Bab 6 Metode Analisis ian A.rus tsolak-balik
r Bab 6 Metode Analisis kaian Arus Bolak-balik

6.6. Ulangi Soal6.4 dengan menggunakan metode arus mata jala.


6.7. Ulangi Soal6.4 dengan menggunakan rnetode Th6venin.

v(t) :22010' jrz o


Gambar 6.41 Rangkaian untuk SoaI 6'13

Gambar 6.40 Rangkaian untuk Soal6.5, 6.6,da,n6.7 6.13. Gambar 6.43 menunjukkan gelombang ,ir,rrroiau yang disearahkan
setengah gelombang. Deret Fourier untuk gelombang tersebut adalah
!+t
6.8. Suatu jala-jala kutub-dua mempunyai fungsi impedansi
I I 2 2 .*-Jt-D1- cos2nlt+...
1 JQ)=;+-cnszrcr * t.r.r,"or4rrt-3.5.n "orgrrt*. (r-l)(r+ I)n
Z(s)= Jika suatu tegangan sebesar v: ? * 3 cosh 2l V
+3
2s dengan n adalah bilangan bulat genap. Gambarlah bentuk
-Cl.pada jala-jala itu, tentukanlah arus yang mengalir.
dikenakan gelombangnya dengan program komputer yang Anda ketahui untuk r
Bagaimanakah bentuk rangkaian dengan fungsi impedansi tersebut? : 60 dur, -0,5 < t i t,i s. Bandingkan hasilnya dengan Gambar 6.43
6.9. Untuk suatu jala-jala kutub-dua dengan fungsi itu.
6.14. Tentukan tanggapan frekuensi untuk rangkaian pada Gambat 6.42
impedansiZG) = tentukanlah persamaan diferensial yang dengan mengandaikan bahwa /(r) adalah masukan dan r(t) adalah
#C), keluarannya. Gambarlah tanggapan amplitudo dan tanggapan fasa
menghubungkan tegangan dan arusnya.
untuk Soal 6.17.
6.10. Untuk rangkaian pada Gambar 6.41, tentukanlah fungsi impedansi
6.15. Andaikan suatu sinyal masukan
dan persamaan diferensial yang menghubungkan tegangan dan
arusnya. v(t):5 cos 500zrl * 5 cos 10002r' * 5 cos 2000xt
6.11. Untukrangkaian Gambar 6.42, tentukanlah: diberikan ke penyaring pelewat rendah pada Gambar 6.33 dengan R
: 330 O dan c: I pF, tentukan tanggapan amplitudo dan tanggapan
a. Fungsi pemindah tegangannYa,
fasanya.
b. Fungsi pemindah arusnya, filter yang Anda ketahui.
6.16. Jela5kan beberapa penggunaan praktis
c.Impedansi pemindahnYa,
d. Admitansi pemindahnYa.
6.12. Apa gunanya menguraikan suatu sinyal menjadi deret Fourier dalam
analisis rangkaian listrik? Jelaskan dan berikan contoh
penggunaannya.
s
Bab 5 Metode Analisis Rangkaian Arus Bolak-balik

Gambar 6.43 Bentuk gelombang sinusoida yang disearahkan setengah


gelombang untuk Soal 6.16

6.17. Apakah semua resonansi bersifat merugikan? Berilah contoh


resonansi yang diinginkan dan resonansi yang harus dihindari.

r(t)

Gambar 6.42 Rangkaian untuk Soal6.14 dan 6.17


T
(p

BabT Geiala Sentara

. mengenal tanggapan alamiah;


. mengenal sentara pada resonansi;
Bah 7'Gejala Sentara . mengenal keadaan awal dalam rangkaian.

7.1 Persamaan Sistem Orde Satu


ika suatu sumber tegangan dengan secara tiba-tiba dikenakan ke suatu contoh pengaruh sentara yang paling sederhana adalah yang terjadi dalam
rangkaian, misalnya dengan menutup saklar, atau sebaliknya dari suatu suatu rangkaian M seri yang dihubungkan ke suatu sumber tegangan searah
rangkaian yang terhubung dengan sumber tiba-tiba dilepaskan dari dengan rnenutup saklar pada suatu saat tertentu yang dinamakat t = 0, seperti
sumbernya, maka semua teori yang telah dibahas terdahulu tidak dapat yang diperlihatkan pada Gambar 7.I. Sebelum r:0, tidak ada arus yang
menerangkan apa yang terjadi. Selarna ini diandaikan bahwa suatu tanggapan mengalii dalam rangkaian tersebut karena rangkaian itu dalam keadaan
terjadi karena adanya rangsangan pemaksa yang telah ada jauh sebelumnya terbuka.
dan rangkaian itu telah 'membereskan' tanggapannya terhadap pengaruh
awal pada saat sumber dipasangkan. Begitu pula yang dibahas hanyalah
penyelesaian dalam keadaan mantap(sleady state). Telah diperlihatkan
bahwa penyelesaiannya selalu memenuhi persamaan diferensial yang
mendefinisikannya tetapi, secara umum, bukan merupakan penyelesaian yang
berlaku untuk seluruh kawasan waktu.
Secara lunum, perilaku suatu rangkaian lisfik atau sistem fisik lainnya dapat
diuraikan menurut suatu persamaan integrodiferensial. Dalam rangkaian Gambar 7.1Arus sentara
listrih persamaan yang menguasainya itu dapat diperoleh dengan
menerapkan hukum yang didapatkan dari berbagai hasil percobaan dengan Dalam bagian ini diperkenalkan suatu notasi untuk membedakan dua keadaan
unsur rangkaian dan kombinasi unsur tersebut dengan memperhitungkan pula dari rangkiian ini. Dalam waktu acuan, l: 0, satu atau lebih saklar bekerja.
sumber tenaga luar dan dalam. Diandaikan saklar itu bekerja dengan selang waktu sama dengan nol. Untuk
Pada saat suatu rangkaian listrik dipasangkan pada sumber, kapasitor dan membedakan antara waktu tepat sebelum saklar itu bekerja dan segera
induktor dalam rangkaian itu tidak akan secara mendadak menyimpan tenaga, sesudahnya digunakan tanda - dan * . Jadi, waktu pada saat tepat sebelum
diperlukan waktu untuk mengisinya. Demikian pula sebaliknya, pada saat saklar itu bekerja ditunjukkan sebagai l:0- dan segera setelah saklar itu
sumber dilepaskan dari rangkaiannya, diperlukan waktu untuk melepaskan bekerja sebagai /: 0*.
tenaga yang tersimpan dalam kapasitor dan induktor yang ada dalam
rangkaian tersebut.
Dalam bab ini akan ditinjau pengaruh yang terjadi pada saat awal suatu
rangkaian diberi rangsangan dan hubungan pengaruh tersebut dengan
tanggapan terpaksa dan tanggapan alamiah. Tanggapan alamiah adalah
tanggapan yang terjadi bila sumber yang memaksanya tidak ada dan
sepenuhnya bergantung kepada unsur-unsur rangkaian pasifyang ada dalam
rangkaian itu. Akan dijumpai nanti bahwa tanggapan selama selang waktu
peralihan yang cepat, atau dikenal sebagai masa sentatt (transienr), begitu
suatu saklar ditutup, akan sangat berbeda dengan tanggapan yang terjadi Gambar 7.2 Rangkaian sentara RL seri
beberapa saat setelah saklar itu ditutup. Pembahasan mengenai tanggapan
seperti ini sering dikenal sebagai analisis kawasan waktu. Setelah saklar itu ditutup, arus akan mengalir dengan suatu kecepatan yang
Setelah menyelesaikan bab ini, pembaca diharapkan dapat ditentukan oleh V dan nilai induktansinya. Arus tersebut tidak akan dapat
. memahami gejala sentara;
. rnengenal persamaan sistem orde satu dan orde dua;
Bab 7 Geiala Sentara BabT Geiala Sentata

L lain masa sentara perlu diperhitungkan karena suatu fungsi pemaksa dengan
melarnpaui nilai sehingga arus batas ini hanyalah didekati secara asimtotis
R selang waktu yang pendek memerlukan tanggapan lengkap yang terdiri atas
tanggapan alamiah dan tanggapan terpaksa.
seperti ditunjukkan oleh Gambar 7.2. Arus batas {R itu adalah arxs yang Untuk rangkaian RZ seri pada Gambar 7.1, persamaan diferensialnya unhrk
P 0 pada saat sumber tegangan searah itu terpasang adalah
mengalir bila sumbernya selalu terpasang dan disebut arus keadaan mantap.
Selang waktu setelah saklar ditutup kemudian arus mengatur dirinya unhrk
mencapai keadaan mantap disebut masa sentara. Definisi sentara yang pasti
v=Ri+L4! (7.r)
dt
tidaklah jelas karena arus tersebut tidak pernah mencapai nilai asimtotnya.
Dari persamaan ini tampak bahwa segera setelah saklar ditutup, sebelum i
Tetapi keadaan sentara ini dapat dipandang berakhir bila selisih antara arus
menunjukkan nilai yang teramati, tegangan jatuh Ri dalam R sama dengan
sebenarnya dengan nilai asimtotnya dapat diabaikan.
nol; mula-mula semua tegangan yang dikenakan itu tersedia untuk
mengakibatkan kenaikan u*, ! =L dilu L'a'*tu"i itu' oleh karena itu,
dtL
arus mulai meningkat dengan kecepatan tersebut, sesuai dengan yang
ditunjukkan oleh Gambar 7.2. Segera setelah arus meningkat, tegangan jatuh
Ri dalam resistansi itu mulai terasa sehingga tegangan yang tersedia untuk
meningkatkan arus dalam induktansi itu menurun menjadi (V - Ri) dan
di v-Ri
-=-
dtL
Jadi, pada saat arus itu meningkat, kecepatan penambahannya berkurang.
Gambar 7.3 Tanggapan lengkap untuk rangkaian pada GambarT.l
Arus tersebut tidak akan dapat terus meningkat melebihi nilai L Our"nu
R
Tanggapan lengkap rangkaian terhadap rangsangan yang dikenakan secara resistor akan menyerap semua tenaga yang diberikan, sehingga tidak ada arus
tiba-tiba dapat dibagi menjadi dua bagian. Tanggapan terpaksa adalah yang tersisa untuk mencatu induktor tersebut.
komponen yang dihasilkan karena rangsangan dari luar dan tanggapan
alamiah merupakan komponen yang diperlukan untuk menghubungkan Untuk rangkaian sederhana itu, arusnya dapat dicari dengan memecahkan
persamaan diferensialnya. Persamaan ini disebut persamaan diferensial orde
keadaan awal sebelum rangkaian itu diberi rangsangan luar sampai tanggapan
satu, karena derajat tertinggi turunannya adalah satu. Mula-mula Persamaan
akhir yang disebabkan oleh rangsangan tersebut. Secara umum, tanggapan
(7.1) diatur kembali sehingga terbentuk
terpaksa itu mempunyai bentuk yang ditentukan oleh sifat rangsangan, dan
besamya ditentukan oleh kekuatan rangsangan dan parameter rangkaian
tersebut. Tanggapan alamiah mempunyai bentuk yang hampir seluruhnya
I/*Ri=t4
dt
ditentukan oleh sifat rangkaian, dan besamya ditentukan oleh derajat
kemudian dipisahkan suku-suku i dantnya,
ketidaksesuaian antara keadaan sebelum dan sesudah mendapat rangsangan.
Gambar 7.3 menunjukkan tanggapan lengkap yang terdiri atas tanggapan Ldi
terpaksa dan tanggapan alamiah untuk rangkaian RZ seri yang diberikan pada
=d,
V_Ri
Gambar 7.1. Masa sentara adalah waktu penyesuaian yang diperlukan
Dengan mengintegrasikan kedua ruas tersebut didapatkan
rangkaian untuk berubah dari keadaan mantap sebelumnya sampai keadaan
mantap berikutnya. Le di t -

J = ldt
Dalam beberapa hal, penyelesaian keadaan mantap sudah cukup memuaskan
karena masa sentara jauh lebih singkat dibandingkan terhadap selang waktu
Y
t--,
V
lainnya sehingga masa sentara dapat diabaikan. Tetapi untuk hal-hal yang
yang memberikan
Bab 7 Geiala Sentara
T-
BabT Geiala Sentara

- L^( ,- 4,)
R
= / + konstanta Io€' ,
V \ V) (7.2), tampak bahwa suku kedua arus berbentuk dengan 19 sama
Dari persamaan di atas didapatkan L
densan
"R Suku tersebut merupakan tanggapan alamiah rangkaian.
. V(-
z=-l L
l-e {,*ron.,ur,u') Komponen arus semacam itu dapat mengalir tanpa memerlukan tegangan luar
R(
I

) yang dipasangkan ke rangkaian tersebut.


Konstantanya tertentukan dengan mengetahui keadaan awal rangkaian.
Dalam hal ini, pada saat 1:0*, diketahui arus masih tetap sama dengan nol. R
Jadi

O =Ll- eo+konstanta),
v(s):o z(s)->
R. sL

sehingga konstantanya harus sama dengan nol. Dengan demikian, benhrk


akhir pemyataan arus adalah
Gambar 7.4 Perhitungan nol rangkaian.Rl seri
i =L(t-,-f'.] (7.2)
R[ ) Dengan mengamati Persamaan (7.3), tanggapan alamiah itu dapat dihitung
Penyelesaian persamaan diferensial secara langsung seperti di atas hanyalah dengan membuat rangsangan pada rangkaian itu sama dengan nol, atau
dapat dikerjakan dengan mudah untuk sistem yang sederhana. oleh karena Ve"'
itu, perlu dicari pendekatan yang lebih umum namun sederhana. Dengan lN=
mengamati Persamaan (7.2), tampak bahwa penyelesaiannya terdiri dari dua R+srZ
,/v(R + syL): [/"sut (7.5)
suku. Yang pertama, IR adalaharus terpaksa yang timbul bila saklar selalu
dengan membuat sumber di ruas kanan sama dengan nol, maka ruas kiri
dalam keadaan tertutup. Jika tegangan sumber dipandang sebagai suatu Persamaan (7.5) itu juga bernilai nol, seperti yang ditunjukkan oleh Gambar
tegangan eksponensial Veil dengan s:0, komponen terpaksa arus 7 .4. Tetapi, karena arus alamiah harus mengalir (17,,1 0), maka
tanggapannya adalah R +s7,,2:0 (7.6)
Ve" Atau
t.F
- (7.3)
+sZ
=-7R
R
sx (7.7)
Dengan s = 0 karena sumber konstan dengan sendirinya akan menghasilkan
.l/
t-
Persamaan (7.6) dapat dituliskan sebagai
"R - -
z(sv): o (7.8)
Suatu rangsangan eksponensial memang akan selalu menghasilkan tanggapan dan Z(s7) itu adalah impedansi dilihat dari arah sumber yang nilainya dibuat
eksponensial pula. Dalam hal ini, tegangan terpaksa tersebut menghasilkan sama dengan nol, sehingga dapat diperoleh nilai s1v. /ang merupakan
tanggapan berupa arus frekuensi alamiah rangkaian itu. Nilai itu dikatakan juga sebagai nol fungsi
impedansi tersebut. Dalam hal ini hanya terdapat satu nol, sehingga
.V
'z (7.4) rangkaian itu dikatakan mempunyai persamaan sistem orde satu.
Arus tanggapan alamiah rangkaian itu adalah
meskipun rangsangan itu baru saja dipasangkan. sebelum saklar ditutup tentu
saja tidak ada arus yang mengalir. Kembali, dengan mengamati persamaan
Bab 7 Geida Sentara
T- BabT GeialaSentara

iN:
V+, Contoh 7.1
Dalam rangkaian pada Gambar ':..5, v:240es' V, R:10 !,
(7.e)
R
Menurut prinsip superposisi, arus keseluruhan dalam rangkaian merupakan
C: 0,01 F dan Vc: -60 V pada saat K 0. Saklar ditutup pada /: 0'
Tenhrkan arus tanggapan lengkap rangkaian tersebut.
gabungan kedua komponen tersebut. Yang satunya sebagai akibat tegangan
pemalsa dan yang lain karena suatu tegangan terpasang yang besarnya sama Jawab
dengan nol, atau tepatnya karena suatu tegangan yang berhubungan dengan Arus tanggapan lengkap untuk > 0 dapat ditulis sesuai dengan
perubahan tenaga tersimpan dalam rangkaian tersebut. Secara umum, arus Persamaan (7.4) sebagai
keseluruhan itu dapat ditulis sebagai
i7: ip* iy (7.10) i7: iP't iY
dengan lr adalah komponen arus terpaksa karena tegangan terpasang Besar arus terpaksanya, menurut Persamaan (7.3) adalah
eksponensial dan ,N adalah komponen arus tanggapan alamiah. Karena
komponen arus tanggapan alamiah selalu berupa suatu fungsi yang teredam
dan muncul hanya sementara, arus keadaan mantapnya akan sama dengan
't''
i-=L
z I -240e5'=8e5'A
1o+zo
arus terpaksa tersebut. Masa sentara adalah masa selama tanggapan alamiah ^*"c
masih belperan dalam tanggapan rangkaian tersebut.
Arus tanggapan alamiahnya adalah
Tampak bahwa secara fisik arus dalam rangkaian hanya dapat meningkat I
secara bertahap. Ada perbedaan nilai antara arus yang sebenarnya dapat
mengalir segera setelah saklar ditutup dengan arus karena tegangan pemaksa
i* = IoeR =Ioe-tw A
yang mengalir dalam rangkaian. Perbedaan ini hanya dapat diatasi oleh Sehingga tanggapan lengkap rangkaian ini adalah
komponen arus tanggapan alamiah karena tidak ada komponen tegangan luar
lain yang tersedia untuk mengatasi perbedaan tersebut. Pada sejumlah contoh
i, =8es' + Ire-to' A (7.11)

mengenai arus tanggapan alamiah dalam bab sebelum ini, rangkaian


bersangkutan mengatur dirinya dari suatu keadaan awal bertenaga menjadi
keadaan tanpa menyimpan tenaga. Dalam pembahasan di atas, arus
tanggapan alamiah memungkinkan rangkaian berawal dari keadaan tanpa
tenaga mencapai kesetimbangan bertenaga, atau keadaan mantap. Jadi, arus
tanggapan alamiah adalah arus pengatur yang mengalir bila tenaga yang
tersimpan dalam rangkaian terlalu rendah atau terlalu tinggi dibandingkan
terhadap karakteristik nilai arus terpaksanya.

Gambar 7.6 Lengkungan arus tanggapan lengkap dan komponennya


untuk Contoh 7.1

Unhrk mendapatkan konstanta Is perlu diketahui berapa 17 pada saat


Gambar 7.5 Rangkaian untuk Contoh 7.1
l: 0. Nilai i7 tersebut diperoleh dengan memperhatikan bahwa
tegangan awal sebesar -60 V pada kapasitor tidak dapat secara
mendadak berubah pada saat saklar ditutup; R membatasi kecepatan
perpindahan muatan dari kapasitor tersebut. Oleh karena itu, pada
Bab 7 Gejala Sentara BabT Gejala Sentara

saat l: 0*, tegangan antara R adalah 24(J - (-60) : 300 V; arus Dengan melukiskan v6 terhadap waktu akan didapatkan suatu lengkungan
awalnya adalah seperti yang diperlihatkan pada Garrrbar 7 .7 .
v-vr_300=30A. Tampak bahwa tegangan sebesar l60es'V adalah tegangan yang terdapat di
R10 antara kapasitor bila tegangan pemaksanya selalu terpasang dalam rangkaian
t0'V adalah selisih antara tegangan yang
pada Gambar 7.5. Tegangan -220e
Dengan memasukkan i7:30A dan t:0 ke Persamaan (7.11),
sebenarnya pada kapasitor dengan yang ditimbulkan oleh arus terpaksanya.
diperoleh
Arus tanggapan alamiah tersebut dapat dipandang sebagai arus pengosongan
30:8eo + Iseo atau Is:22 A kelebihan tegangan negatif yang dimiliki kapasitor untuk disalurkan melalui
Arus keseluruhan pada Persamaan (7.5) itu menjadi rangkaian, sehingga tertinggal suatu tegangan positif yang sesuai pada
ir:8e5' + 22e rot A kapasitor. Terbukti bahwa jika tegangan kapasitor adalah +160 V pada saat
Lengkungan pada Gambar 7.6 menunjukkan arus keseluruhan dan 1:0+, tidak akan ada kelebihan muatan s.ehingga tidak akan terdapat
komponen arus tanggapan alamiah dalam rangkaian tersebut /o akan sama
kedua komponennya. Dalam hal ini, kutub tegangan awal pada
dengan nol. Jika Vglebih besar daripada 160 V, arus tanggapan alamiahnya
kapasitor adalah sedemikian hingga memberikan tambahan arus
yang mengalir dalam rangkaian tersebut. Arus tanggapan alamiah akan mengalir dengan arah yang berlawanan, dan v6 akan turun menuju
merupakan komponen arus karena membocornya muatan dalam | 60 es', nilai pemaksanya.
kapasitor yang menambah aliran komponen terpaksa yang
diharapkan.

Gambar 7.8 Rangkaian untuk Contoh 7.2

Contoh 7.2
Dalam rangkaian pada Gambar 7.8 diketahui bahwa
Gambar 7.7 Tegangan pada kapasitor pada Contoh 7.1 y: 10 cos(10r + 45') V
R:10O
Pengertian lebih lanjut mengenai gejala sentara ini dapat diperjelas dengan L:1H.
melukiskan variasi tegangan pada kapasitor, dalam contoh di atas, terhadap Pada saat K 0 saklar menghubungkan rangkaian RL seri itu dengan
waktu. Sebelum saklar ditutup, vg adalah -60 V. Tegangan Z6' setelah itu sumber arus searah sebesar 5 V. Pada saat t:0 saklar dipindahkan
dapat diperoleh dari persamaan dan rangkaian seri itu terhubung ke sumber tegangan v. Tentukan
arusnya sebagai fungsi waktu.
u, =\frat *rt, L Jawab
CJ
Dengan menggunakan 17'sebagai arus yang mengalir dan mengingat bahwa Untuk K 0 diandaikan bahwa sumber searah telah lama terpasang
sehingga arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut telah
C:0,01 F, didapatkan
mencapai keadaan mantap dengan nilai
v. = 100J( les' +22e-tw) ,r-60=160e5' -220e-to' Y. v -5
0
R 10
Bab 7 Geiala Sentara
3- BabT Geiala Sentara

Arus tersebut merupakan arus awal dalarn induktansi hingga saklar Grafiknya dilukiskan pada Gambar 7.9. Dari grafik ini tampak
dipindahkan. Arus keseluruhan untuk p 0 dapat ditulis sebagai bahwa penambahan arus tanggapan alamiah ke arus terpaksanya
i7: ip* iy adalah sedemikian hingga arus dalam induktor berubah secara
sinambung pada saat saklar dipindahkan.
Dari contoh 7.1 dan7.2 itu tampak bahwa tanggapan lengkap selalu menuju
ke arah tanggapan terpaksanYa.

7.2 Persamaan Sistem Orde Dua


Dalam rangkaian yang lebih rumit pun arus keseluruhan masih tetap dapat
ditulis sebagai hasil penjumlahan antara komponen terpaksa dan alamiahnya,
i7: ip]. i1,,. Tetapi, jika pemyataan impedansinya memberikan lebih dari satu
nol, arus tanggapan alamiahnya akan memerlukan konstanta sebanyak jumlah
nol itu. Suatu rangkaiat RLC seri seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7.10
memberikan persamaan integrodiferensial

-1,207 v(t) =R'(r) + try * l[ i<t>at (7.t2)


Gambar 7.9 Arus tanggapan lengkap untuk rangkaian pada Contoh 7.2

Arus terpaksa ini akan dicari dengan menggunakan metode fasor.


Di sini v diwakili oleh fasor V = l0l4f , dan impedansi ft + sZ oleh
10 +jl0 = LO J, 145". F'asor anrs yang diperoleh adalah

1--L=A/o" o
Z JZ-
Bila dikembalikan ke bentuk fungsi waktu, arus terpaksanya adalah
ip= 0,707 cos 10, A Gambar 7.10 Rangkaian.RZC seri
Karena fungsi impedansi mempunyai nol di s : -10, maka fungsi
tanggapan alamiahnya adalah l(r),
Bila v(r) berupa fungsi eksponensial, maka demikian pula sehingga
iN: Iodto' A Persamaan (7.12) itu dapat dituliskan sebagai
Jadi, untuk t) 0, arus tanggapan lengkapnya dapat ditulis sebagai
i7:0,707cos 10r+ Ise'to' A v(s) =[n *,2,. (7.r3)
#)rU,
Telah didapatkan bahwa pada saat l: 0* arus awalnya adalah -0,5
dan
A;jadi
,Rl
s-+_s+-
-0,5:0,707+Io
atau.Is sama dengan -1,207 A, sehingga arus tanggapan lengkapnya Z(s) = R+ sL* ] :
LLC (7.r4)
sLC
untuk l> 0 adalah
Jika koefisien redaman, a didefinisikan sebagai
iy:0,707cos 10t- 1,207dto' A.
,,1

Bab 7 Geiala Sentara BabT Geiala Sentara

dan arus tanggapan lengkapnya dapat ditulis sebagai


e:_R (7.15)
ir: ir+ Ise-tcos (a* + A (7.22)
2L
dan frekuensi resonansi tak-teredartn, cos, didefinisikan sebagai dengan 1s dan { adalah dua konstanta yang harus ditentukan'
1,
I
I : 1, atau [l)'=
maka, untuk Z(s)
ao=
:
m
0, dengan mengacu kepada dapat dituliskan
(7.16) 3. Kasus teredam kritis. Jika

memberikan
\2L) LC
dan

Z(s)=sz +2qs+d =O ir:i, +(A+ Bt)e'r (7.23)


Q.t1)
dengan dan B adalah dua konstanta yang belum diketahui dan
A
dan dikenal sebagai persamaan karakteristik rangkaian itu.
rangkaian tersebut dikatakan dalam keadaan teredam kritis'
Didefinisikan suatu perbandingan redaman, ( sebagai
Bentuk tanggapannya masing-masing sebagai fiingsi waktu ditunjukkan pada
-d (7.18)
Gambar 7.11.
@o

sehingga benhrk penyelesaian persamaan karakteristik itu akan bergantung


kepada nilai perbandingan redaman.
Nol-nol persamaan karakteristik itu diberikan oleh

zr,r:-d!' a'*r3 (7.1e)


Akan terdapat tiga kasus bergantung kepada nilai (: (a) Sangat tercdam (c) Tcrcdam kritjs

l. Kasus sangat teredam. Jika ? l, atau fl)', I, akan


Gambar 7.11 Bentuk tanggapan menurut lungsi waktu
\21) LC
mempunyai dua nol. Jadi, dalam suku nol z1 dan 22, aitls tanggapan Penentuan konstanta-konstanta yang belum diketahui itu tidak cukup hanya
lengkapnya adalah dengan mengetahui nllai ir pada t:0 saja, tetapi diperlukan pula suatu
ir =ip + Ire"' + Ire" (7.20) keadaan awal lain. Besaran awal kedua itu biasanya berupa kecepatan
di
dengan 11 dan 12 adalah dua konstanta yang harus ditentukan, dan perubahan ir, a , pada saat l:0.
rangkaiannya dikatakan sangat teredam. dT

Rangkaian dengan dua nol tersebut dikenal sebagai sistem orde dua. Untuk
2. Kasus kurang teredam. Jika (< 1, ut , / R \' I
rangkaian itu rangkaian dengan n buah nol, sistem orde n, dengan n konstanta yang harus
'l;) ' rc' ditentukan dalam tanggapan alamiahnya dan mengandung paling sedikit n
dikatakan kurang teredam dan akan memberikan dua akar kompleks unsur penyimpan tenaga dalam rangkaiannya.
dalam bentuk Keadaan awal rangkaian itu diturunkan dari arus awal dalam induktornya
Zt,z:-dt ja, danl atattegangan awal pada kapasitornya.

(7.22)
Contoh 7.3
dengan j = Ji dan con adalah frekuensi alamiah yang L : H dan
Dalam rangkaian pada Gambar 7.10 dengan R = 10 d2, 1
didefinisikan sebagai
1
C: I F, tentukan arus tanggapan lengkapnya untuk l> 0 karena
(7.23) 9
Bab 7 Geiala Sentara T Bab 7 Gejala Sentara

rangsangan v = 2et V. Saklarnya ditutup pada saat / : 0, dan pada sehingga didapatkan
saatitu i1:0,1 Adanv6: I V.
dil
Jawab
-t -u
dtl,=0.
Impedansi rangkaian dipandang dari sisi kiri saklar untuk s: 1

adalah
I Jadi, nilai awal untuk {dt adalahnol. Dengan memasukkan nilai
Z = R+.tr + = 1o + 1 + 9 = 2o Q
rc-
i:0,1 A ke Persamaan (7.11) untuk l:0+ dan *ai !:0 ke
sehingga didapatkan dt
A
ip= O,let Persamaan (7.12) untuk t - O+,memberikan
Nol rangkaian kLC seri ini ditentukan dari syarat Z(s):0, yang 0,1 = 0,1 + It+ 12

merupakan persamaan karakteristik rangkaian itu, dan 0 = 0,1 -9L-Iz


pemecahannya memberikan
sehingga didapatkan
L=0,0125 A dan Iz=4,0125 A
Maka
(7.24) ir:0,1e' + 0,0125(e-e' - A\ I
zyy =5!4
atau
VCr: VCr + Ycttr
Zr=9 dan Zz= -l
Karena itu,
iN: Ip4t + I2e1 A
dan arus tanggapan lengkapnya menjadi
i7:O,let * Ip-e' * Izea A
(7.2s)
Jika arus didiferensiasikan, diperoleh

-11
4dt'r, = o,!e' -9lre-s' - Ire-' (7 .26)
Gambar 7.12 Bentuk gelombang tanggapan rangkaian pada Contoh 7.4
Pada saat segera setelah saklar ditutup, arus yang mengalir pada
,=0* adalah 0,1 A dan tegangan pada kapasitornya adalah I V.
Menurut hukum Kirchhoff untuk tegangan pada saat itu Contoh 7.4
Dalam rangkaian pada Gambar 7.10 diketahui bahwa R:2 Cl,
v=Ri+L{+v, L: L H dan C:0,25 F. Tentukan tegangan di antara
dt kapasitansinya bila v: 12 V. Andaikan keadaan awalnya sama
Pada saat I : 0+ itu v = 2Y di samping i:0,1A dan vc: I V. Jadi seperti yang diberikan pada Contoh 7.3.
Jawab
2:llx0,l+ t!nt Impedansi rangkaian ini untuk s : 0 adalah
dt
-l
I

Bab 7 Geiala Sentara BabT Gejab Sentata

Z:R+sZ+ I -m
maka dengan mendiferensiasikannya sekali menghasilkan

LC di
sehingga tidak ada arus yang mengalir dalarn rangkaian tersebut. dt"' C
Jadi diperlukan cara lain untuk menentukan v6. Unhrk v: Q* telah diketahui bahwa i1:0,1A, sehingga
Menurut teorema pembagi tegangan"
I
d
t-l = o'l = 0.4
dt ',,,=o, 0,25
vcF
sC Dengan memasukkan kedua nilai awal yang telah ditentukan di atas
=
52LC +s.RC+ I ke Persamaan(7.27) dan (7.28) didapatkan
R+sz+l
SC
Untuk s : 0, l:12+Acos0
vcF= v = lzV 0,4=-Ac.osQ- AJisnL
Nol rangkai an KLC seri ini, menurut Persamaan (7 .24) adalah
yang darinya diperoleh
zr,z = -lt jJj

Jadi, arus tanggapan alamiah yang diperoleh berbentuk A: - 12,59 dan 0: -29,09"
iy= Is{dcos(a"t + Jadi
61
dengano= l dan oo=3 sehingga vc =I2-12,59e-' cos(rrB *2g,og") Y
iN = Ioe-' cos(r.6 +0)e Gambar 7.12 menunjukkan bentuk gelombangnya. Tampak pada
gambar itu adanya suatu osilasi sebelum v6 mencapai nilai
Karena itu
mantapnya. Ini disebabkan karena selama masa sentara tersebut
terjadi suatu pertukaran tenaga di antara kedua unsur penyimpan
vcN =+=4"-'cos(r.6
sC sC
+O)y
tenaga yang terdapat dalam rangkaian bersangkutan. Pertukaran
tenaga tersebut dapat terjadi bila redaman dalam rangkaian (dalam
Dalam hal ini, nilai s tidaklah perlu dipersoalkan karena merupakan
hal ini diwakili oleh nilai resistansinya) lebih kecil dari suatu nilai
r
suatu konstanta, O* a9 boleh diandaikan sama dengan l, suatu kritis yang ditentukan parameter rangkaian lainnya.
sC
konstanta yang nilainya harus ditentukan berdasarkan keadaan
awalnya. 7.3 Sentara Pada Resonansi
Tanggapan lengkap untuk tegangan di antara kapasitor menjadi Bila suatu rangsangan pemaksa yang dikenakan pada suatu rangkaian
berbentuk suatu fungsi eksponensial yang mengakibatkan impedansi
Vc +v ==12+
=y^- *YcN
=Ycr LZ+ Ae-' cosQJi + p/
Ae COS(,VJ Q) (7.27)
\1.21) rangkaian sama dengan nol, maka metode yang dibahas di atas memerlukan
) bebirapa perubahan. Misalnya, rangkaian RI seri pada Gambar 7.1 diberi
4r"=-Ae-' cos(1.6 +il-AJle' sin(rrE +O)(7.2s)
dt L \ rangsangan eksponensial v:Ve,,dengan
":-{. L
Maka impedansi

Dengan mengingat bahwa hubungan volt-ampere pada kapasitor rangkaian ini menjadi
adalah
Z(s):R+sZ:0
,, =+[dt dan komponen arus tanggapan terpaksanya menjadi
q
Bab 7 Gejala Sentara BabT Geiala Sentata

-, -t ,R V^ e"'
" +Ae"t
i, =T=q€1 ir=ir*i,=':
0 L S -.Sl
sehingga arus tanggapan lengkapnya karena i7= 0 pada saat , = 0* , didapatkan
R,
L +Ioe
R,
t- Vo
ir=ir*i*=ae L
L(s - s,)
Karena pada saat 1 :0*, ir:0, diperoleh
sehingga
0=o*10
. Vneo -et"
atau , _
___-,:l_

"- L s-sr
-

19: -@
Temyata, baik komponen terpaksa maupun tanggapan alamiahnya bernilai Dengan memasukkan.e :.i1 * As, menghasilkan
takhingga; arus tanggapan lengkapnya, yang merupakan selisih antara dua
, -v, !e3f$' -e""\
komponen tersebut, tidak dapat ditentukan.
Untuk menentukan gejala sentara bila rangsangan pemaksanya mempunyai "-zI As J
bentuk sama seperti tanggapan alamiahnya - suatu keadaan yang dikenal Untuk limit As-+ 0, pernyataan dalam tanda kurawal merupakan definisi
sebagai resonansi- haruslah digunakan proses limit yang serupa dengan turunan
yang telah dilakukan untuk menentukan nol sistem orde dua. Andaikanlah
tegangan yang dipasangkan adalah v: Voe"'dengan .s :.e1 * As. Selanjutnya, !r'' =te"'
As dibuat mendekati nol sehingga s mendekati nilai s1 pada impedansi nol. ds
Tanggapan sentaranya dapat diperoleh dari proses limit tersebut. Jadi,

i-,L-YYtr"u - Yn,r-i'
L
ft
= -1. Meskipun komponen terpaksa maupun alamiah pada arus
karena s,,L

tanggapan masing-masingnya telah diperlihatkan sama dengan takhingga,


selisihnya menghasilkan suatu tanggapan yang mula-mula meningkat secara
Gambar 7.13 Diagram tiang nol untuk sentara pada resonansi linear dari nol dan kemudian menyusut secara eksponensial'
Bila suatu tegangan sinusoida tiba-tiba dipasangkan ke suatu rangkaian LC
Tinjau kembali rangkaian RI seri pada Gambar 7.1 dengan diagram tiang-nol seri tanpa redaman, alur pikiran yang sama dapat diterapkan. Akan terjadi
seperti yang diperlihatkan oleh Gambar 7.13. Titik s bersesuaian dengan tanggapan alamiah yang terdiri dari arus terpaksa dan arus alamiah yang juga
tegangan yang dipasangkan. Jika Ar tidak sama dengan nol, maka berbentuk sinusoida. Jika frekuensi kompleks s pada tanggapan pemaksanya
mendekati nilai nol rangkaian tersebut, seperti yang ditunjukkan pada

' - !:
'';_
Vo""' Gambar 7.14, baik tanggapan terpaksanya maupun tanggapan alamiahnya
Z Z(s -s,) menjadi takhingga. Selisih kedua tanggapan itu akan berbentuk t cos(a"t + fi
dan tanggapan lengkapnya dapat ditulis sebagai
dan
i7= At cos(c4t + $) (7.2e)
itr = Ae'{
dengan A dan /ditentukan dari keadaan awal dan tegangan pemaksanya.
Arus tanggapan lengkapnya
Bab 7 Geiala Sentara
I BabT Geialasentara

Io
sumber i. Jika i: Ioe't, maka v pada saat 1 : Q* adalah . Oleh karena itu
G
komponen terpaksa untuk tegangan tersebut adalah
Io""'
v' =!=
Y c+L
sL
Di samping tegangan terpaksa di antara I karena arus yang dikenakan, atau
arus terpaksa, dapat pula terjadi suatu tegangan tanggapan alamiah v,v;
tegangan tersebut dapat timbul karena ketiadaan arus luar, jika I(s) :0.

Dengan membuat G * + 0, diperor"n , =-l tludi


sL= GL'"
Gambar T.l4Diagram tiang-nol untuk rangkaian orde dua dalam
keadaan resonansi vn: Ae-d
Tegangan tanggapan lengkap di antara lkarena terbukanya saklar adalah
7.4 Sentara Rangkaian Terbuka
Dalam bagian lain sebelum ini telah dibahas gejala arus sentara yang
vT=vF *Vl,' = '0" +Ae cL (7.30)
mengalir dalam impedansi bila suatu tegangan tiba-tiba dipasangkan. Sesuai c+L
sL
dengan prinsip kembaran, dapat diterapkan pula analogi lengkap untuk
persoalan tegangan sentara yang terjadi pada admitansi bila suatu arus tiba- I-l
tiba disalurkan.
I(onstanta yang tidak diketahui l, diperoleh dari keadaan awal v, = puda

saat t :0* sebagai


Io Io , A/ (7.31)
-:-+G c+)-
sL
Dengan menyelesaikan A pada Persamaan (7.31) kemudian menyisipkannya
ke dalam Persamaan (7.30) memberikan
Gambar 7.15 Rangkaian sentara.Rl paralel

Gambar 7.14 memperlihatkan suatu rangkaian RL atau GL paralel yang


dihubungkan ke suatu sumber arus dan sebuah saklar tertutup. Karena
',:#.[* +)'r (7.32)

saklarnya tertutup, maka seluruh arus dari sumber akan mengalir melalui
saklar tersebut karena suatu saklar sempuma tidak mempunyai impedansi; Tegangan tersebut timbul antara G dan antara Z. Tampak adanya suatu
dengan demikian, tak ada arus yang mengalir dalam cabang G dan L. Pada analogi antara hasil yang diperoleh di atas dengan yang didapatkan dari
saat t:0 saklar dibuka sehingga keluaran sumber haruslah terbagi antara G Contoh T.l,yangmerupakan kembaran persoalan di atas.
dan L. Mula-mula, semua arus akan mengalir melalui G. karena tidak Persoalan rangkaian terbuka lainnya dapat diselesaikan dengan cara yang
mungkin terjadi suatu loncatan arus secara tiba-tiba melalui I. Tegangan tepat sama seperti yang dilakukan untuk kembarannya.
;
jatuh v = -1 adalah tegangan awal yang terdapat di antara kutub-kutub
(,
a
I

Bab 7 Geida Sentata Bab 7 Geiala Sentara

7.5 Keadaan Awal Dalam Rangkaian bersesuaian dengan hubung-singkat). Kapasitor dengan muatan awal tak nol,
Dalam bagian-bagian sebelum ini telah dibahas berbagai persoalan yang 9n
menyangkut keadaan awal dalam rangkaian seri dan paralel sederhana. setara dengan suatu sumber tegangan dengan nilai V =
-C dun Qo adalah
Dalam masing-masing hal itu telah digunakan dua prinsip panduan: yang muatan awalnya. Kesimpulan bahasan di atas diberikan pada Gambar 7.16.
pertama adalah bahwa tegangan di antara suatu kapasitor tidak dapat berubah
dengan seketika kecuali bila ada suatu arus yang takhingga besarnya
mengalir dalam rangkaian bersangkutan. Arus itu dibatasi nilainya oleh IJnsur dan Rangkaian
keadaan setara pada
adanya resistansi atau induktansi seri dalam rangkaian tersebut. Yang kedua,
awalnya t: Gr
arus yang melalui suatu induktor tidak dapat berubah secara mendadak
kecuali bila ada suatu tegangan yang takhingga; tegangan tersebut dibatasi
nilainya oleh hadirnya konduktansi dan kapasitansi simpang dalam rangkaian
bersangkutan. Segera setelah suatu saklar dibuka atau ditutup, dapat dihitung ^lI .i
keadaan awalnya dengan mengandaikan bahwa semua tegangan pada 1
kapasitornya, dan semua arus dalam induktomya tetap tidak berubah asalkan
Rangkaian
unsur pembatas yang sesuai terdapat dalam rangkaian itu. ,{ terbuka
Keadaan awal dalam suatu rangkaian tergantung kepada sejarah rangkaian \
tersebut sebelum l:0- dan susunan rangkaian pada saat 1:0+, segera setelah
saklar itu bekerja. Dalam resistor sempurna, arus dan tegangannya
dihubungkan oleh hukum Ohm v: Ri. Jika suatu tegangan tiba-tiba
dipasangkan pada kutub suatu resistor, arusnya akan mempunyai bentuk
.Tt I ,u0.,,,,
I
sinstat

gelombang yang sama, tanpa beda fasa, dan besarnya berbeda dengan suatu

faktor skala
I
-.
R
Arus dalam suatu resistor itu akan berubah secara mendadak ,{r, A.
jika tegangannya berubah secara mendadak. Demikian pula, tegangan pada : T
resistor juga akan berubah dengan tiba-tiba jika arus yang mengalir di T- I-
dalamnya berubah dengan tiba-tiba.
Telah disebutkan bahwa arus tidak dapat berubah secara mendadak dalam
,* n":* O":?
I I
suatu induktor. Akibatnya, penutupan suatu saklar yang menghubungkan
suatu induktor ke suatu sumbertenaga tidak akan dapat menyebabkan arus Gambar 7.16 Rangkaian setara unsur-unsur dalam keadaan awalnya
mengalir seketikaitu juga. Induktor itu akan berlaku seperti suatu rangkaian dan rangkaian setaranya pada saat t: 0*
terbuka yang tidak tergantung kepada tegangan di antara kutub-kutubnya.
Jika suatu arus dengan nilai,Io mengalir dalam suatu induktor pada saat saklar
ditutup, arus tersebut akan terus mengalir. Pada saat awal, induktor tersebut
dapat diandaikan sebagai suafu sumber arus sempurna sebesar 16.
Pada kapasitor juga telah diketahui bahwa tegangannya tidak dapat berubah
secara tiba-tiba. Jika suatu kapasitor yang tidak bermuatan dihubungkan ke
suatu sumber tenaga, arus akan mengalir kapasitor itu berperilaku setara
dengan suatu hubung-singkat. Hal tersebut sesuai dengan kesebandingan

antara tegangan dengan muatan dalam kapasitor, , = 1, sehingga muatan


C, Gambar 7.17 Rangkaian untuk Contoh 7.5 beserta jawabannya
pada saat awalnya bersesuaian dengan tegangan pada saat awalnya (atau
Bab 7 Geiala Sentara BabT Geiala Sentara

Contoh 7.5
l(0*)= 9+1=7 I'
Gambarlah suatu rangkaian yang menyatakan keadaan a'*,al untuk 1
rangkaian Gambar 7.L7 a.
Dengan menerapkan prinsip kembaran, tegangan awal pada rangkaian
Jawab terbuka dapat dihitung seperti pada contoh-contoh di atas'
Dengan mengacu kepada Gambar 7.15, kapasitor yang dalam
hubungan seri dengan saklar dapat diganti.kan oleh suatu suniber
tegangan sebesar 2 V, dan dua kapasitor yang tidak bermuatan
Soal-soal
lainnya digantikan oleh hubung-singkat. Rangkaian hasilnya 7.1 Berdasarkan pertimbangan apa yang menyatakan bahwa tanggapan
diberikan pada Gambar 7.17b. Dengan penyederhanaan lebih lanjut lengkap merupakan jumlah antara tanggapan alamiah dan tanggapan
(ditunjukkan dengan garis telputus-putus) arus yang mengalir terpaksa?
melalui sumber 6 V, pada saat r:0*, adalah 7.2 Apa yang menenhrkan tanggapan .alamiah? Dan apa yang
menentukan tanggaPan terPaksa?
7.3 Apakah dimungkinkan untuk menentukan tanggapan alamiah
j(0.)=6-2=3t sebelum mengetahui tanggapan terpaksanya?
4
Dalam rangkaian pada Gambar 7.1 diketahui bahwa v: 12 v, R 6
:
t 7.4
{1, L:3 H dan i : 0 sebelum saklar dalam rangkaian ditutup'
7.5 Tenhrkan kecepatan pertambahan arus dildt segera setelah saklar
ditutup?
7.6 Jika arus dalam rangkaian diukur dengan suatu alat ukur yang tingkat
ketelitiannya 2o/o, b"rupu detik setelah saklar itu ditutup gejala
sentara pada rangkaian tersebut diamati?
7.7 Dalam rangkaian pada Gambar 7.4 diketahui bahwa
y : 8 cos (30r + 10") V, R__ 2 C2, C: 0,067 F dan saklar ditutup pada
(a) (b) saat l:0 dengan vc:5 V samPai t:0-.
a. Berapa besarkah arus awalnYa?
Gambar 7.18 Rangkaian untuk Contoh 7.6 beserta jawabannya b. Berapa besarkah arus terpaksanya?
c. Hitunglah tanggapan lengkap rangkaian unhrk > 0'
Contoh 7.6 d. Lukislah I terhadaP r.
Dalam rangkaian pada Gambar 7.L8a diketahui bahwa arus awal Dalam Soal 7.6, untuk / berapakah tanggapan lengkapnya minimum?
pada Ll adalah I A dan pada L2 adalah nol. Tentukan arus awal
7.8
(r*0)
yang mengalir melalui saklar pada saat saklar itu ditutup.
7.g Untuk rangkaian pada Gambar 7.19, saklar terletak di kedudukan a
dalam waktu yang cukup lama. Pada saat t:0. saklar dipindahkan ke
Jawab
Arus pada saat segera setelah saklar ditutup diperlihatkan pada kedudukan b. Hitung dan lukislah tanggapan lengkapnya'
untuk rangkaian pada Gambar 7.20, tenhrkanlah vc untuk a 0, jika
Gambar 7.18b sesuai dengan acuan yang diberikan pada Gambar
7.16. Pada gambar itu cabang yang mengandung Z2 dihilangkan
7.lo
rangkaian telah berada dalam keadaan mantapnya pada saat saklar
dipindahkan dari kedudukan a ke kedudukan b pada saat l:0, dan
karena merupakan rangkaian terbuka. Cabang RZ1 digantikan oleh
sebuah sumber arus sempurna sebesar I A, suatu sumber arus yang
100
menghasilkan arus sebesar itu tanpa mempedulikan impedansi nilai I adalah: (a). 0 H, (b). 2 H, (c). 4 H, dan (d)' H'
luarnya. i
Jadi arus awal melalui saklar adalah
j
Bab 7 Geida Sentata BabT Gejala Sentara

8e{'V

Gambar 7.19 Rangkaian untuk Soal7.9


Gambar 7.22 Rangkaian untuk Soal7.13

7.14 Dalam rangkaian pada Gambat 7.23 diandaikan bahwa iy:3 A


dengan arah ke atas pada saat saklar ditutup, dan vc:0. Tentukan
10o tanggapan lengkapnYa unhrk > 0.

15H

Gambar 7.20 Rangkaian untuk Soal7.10


Gambar 7.23 Rangkaian untuk Soal7.14
7.Lt Tentukan arus yang mengalir melalui induktor pada Gambar 7.2L
untuk t>0, jika rangkaian telah berada dalam keadaan mantapnya 7.15 Rangkaian pada Gambar 7.24 merupakan rangkaian yang penting
pada saat saklar ditutup ketika l: 0. dalam perencanaan suatu sistem kendali. Dalam hal ini, C: 1 pF,
R : I MC), dan tegangan awal pada kapasitor yang dihubung-seri itu
adalah Vo:20 V. Tentukan arus tanggapannya setelah saklar ditutup.

Gambar 7.21 Rangkaian untuk Soal7.11

Vs
7.12 Untuk suatu rangkaian tertentu, andaikanlah bahwa ir:10e2',
i1,,:lcos(5r + d), dan jika pada saat t:0 : ir:15 A, dan Gambar 7.24 Rangkaian untuk Soal7.15
di
7dt = 45 A s-r. Tentukan tanggapan lengkapnya untuk p 0.
7.16 Suatu tegangan sinusoida v(r)= 150 cos 20t volt pada saat l:0
7.I3 Tentukan tanggapan lengkap rangkaian pada Gambar 7.22 pada saat / dikenakan ke rangkaian RZ seri tanpa tenaga dengan R:45 O dan
0 bila sakiarnya dibuka pada saat t:0.
Diketahui bahwa I = A, I L:3 H
R=0,125CL, C:2 F, L:0,125 H, dan keadaan awalnya adalah: a. Bagaimanakah pemyataan arus tanggapan terpaksanya?
vc:0 dan i4: 0. b. Hitunglah nilai maksimum suku sentaranya.
c. Tulislah pernyataan arus sentaranya sebagai fungsi waktu.
tsab 7 Geiala Sentara
I
d. Mengapa suku arus sentara itu ada?
7.17 Ulangi Soal 7.1 1 untuk v(r) : 150 cos (201+ 30") V.
7.18 Ulangi Soal 7.1 1 untuk v(r) = 156 cos (20r - 30) V.
7.19 Suatu tegangan sinusoida v(l): 100 sin 20t volt dikenakan ke suatu
rangkaian.R,L seri. Besar suku sentara pada saat t:0+ adalah 0,4 A.
Di samping itu suku sentara itu diamati menyusut dengan suatu
konstanta waktu sebesar 0,5 s.
a. Hitunglah nilai R dan Z. Jelaskan apakah nilai awal arus sentara
itu positif ataukah negatif.
b. Pada saat t sama dengan berapakah tegangan di antara induktor
maksimum? Berapakah nilai tegangan tersebut?
7.20 Suatu tegangan sinusoida dikenakan ke suatu rangkaian RC seri yang l

a*atnya tanp a tenaga. Tentukan arus tanggapan lengkap rangkaian I

tersebut.
l Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

Pembangkitan dan transmisi tenaga listrik akan lebih efisien bila


menggunakan sistem fasa jamak @olyphase) yang menggunakan dua, tiga
Bah I Daya Datram Rangkaisn Arus atau lebih tegangan sinusoida. Di samping itu rangkaian dan mesin fasa
Bolak*Balik jamak mempunyai beberapa keunggulan; misalnya daya dalam rangkaian
fasa tiga adalah konstan, tidak berombak-ombak seperti halnya dengan yang
pada rangkaian fasa tunggal. Juga motor fasa tiga lebih mudah dijalankan
dibandingkan dengan motor fasa tunggal.
alam teknik elektro, daya merupakan suatu besaran yang penting. Hampir semua tenaga listrik yang dibangkitkan di dunia ini merupakan fasa
Ukuran komponen dan pengelompokan komponen dalam peralatan jamak dengan frekuensi 50 atau 60 hertz. Frekuensi baku yang dipakai di
elektronika terutama ditentukan karena kebuhrhan untuk lndonesia adalah 50 hertz. Pada umumnya, sistem fasa jamak tersebut
menghilangkan tenaga listrik yang berubah menjadi panas. Hal menggunakan tiga tegangan setimbang yang sama besarnya dan berbeda fasa
serupa berlaku pula pada motor listrik, mekanisme pengendalinya, antara tegangan yang satu dengan yang lain sebesar 120'. Sumber tegangan
transformator, saklar, dan penghantar yang dipergunakan dalam bidang fasa tunggal yang telah dibahas dalam bab-bab sebelum ini dapat merupakan
konversi tenaga listrik. Pada umumnya, kegunaan suatu peralatan listrik bagian dari suatu sistem fasa tiga setimbang ini.
terutama berhubungan dengan keluaran daya yang dihasilkannya. Suatu Pembahasan mengenai daya tersebut akan diawali dengan kajian mengenai
penguat audio harus menghasilkan daya yang cukup untuk menggerakkan daya rata-rata, kemudian dilanjutkan dengan meninjau daya dalam unsur
pengeras suara; saluran video dalam pesawat penerima televisi atau radar rangkaian, daya kompleks, perbaikan faktor daya, dan akhimya tentang
harus mempunyai daya yang cukup untuk mengubah dengan cepat tenaga rangkaian fasa tiga.
yang tersimpan dalam kapasitor antara keping pembelok dalam tabung sinar Dengan menyelesaikan bab ini, pembaca diharapkan dapat
katodanya; antena radio harus mencatu pesawat penerima radio dengan daya . mengenal dan memahami daya dalam rangkaian arus bolak-balik;
yang cukup dari sinyal radio yang diterimanya untuk mengatasi derau yang . mengenal dan menerapkan perbaikan faktor daya dalam teknik
ditimbulkan oleh rangkaiannya. Dari contoh di atas, jelaslah bahwa elektro;
perhitungan daya sangat diperlukan. o mengenal teorema penyaluran daya maksimum;
Dalam bab ini juga akan ditinjau hubungan daya untuk jala-jala yang . mengenal rangkaian fasa tiga.
dirangsang oleh tegangan dan arus berulang, khususnya untuk tegangan dan
arus sinusoida. Daya sesaat adalah perubahan tenaga yang diserap oleh suatu
unsur rangkaian yang berubah sebagai fungsi waktu. Daya sesaat merupakan 8.1 Daya Rata-Rata
suatu besaran penting dalam teknik karena nilai maksimumnya harus dibatasi Seperti yang telah diuraikan dalam Bagian 5.3, jika suatu tegangan v
dalam semua peralatan fisik. Dengan alasan tersebut daya sesaat maksimum, dikenakan pada suatu unsur yang di dalamnya mengalir arus i, maka daya
atau daya puncak, merupakan spesifikasi yang umum ditetapkan unf.rk yang diberikan oleh sumber kepada unsur tersebut adalah
mencirikan kemampuan peralatan listrik. Dalam suatu penguat elektronika p : vi watt (8. 1)
misalnya, jika daya puncak yang telah ditetapkan pada masukannya
dilampaui, maka sinyal keluarannya akan cacat. Bahkan jika teraan Daya vi tersebut dapat dihitung di bagian mana saja pada daur tegangan yang
masukannya sangat dilampaui penguat tersebut dapat menjadi rusak. dikenakan.

Ukuran daya yang sangat penting, terutama untuk arus dan tegangan Dalam persoalan praktis, daya rata-rata lebih penting artinya daripada daya
berulang, adalah daya rata-ratz. Daya rata-rata ini sama dengan kecepatan sesaat. Misalnya, jika suatu masakan dipanasi dengan kompor listrik, maka
rata-rata tenaga yang diserap oleh suatu unsur tidak bergantung pada waktu. tenaga yang dilepaskan dalam waktu setengah jam lebih penting artinya
Daya tersebut antara lain adalah yang dipantau oleh perusahaan listrik dalam dibandingkan terhadap variasi tenaga yang diberikan oleh kompor selama
menentukan daya listrik bulanan yang terpakai. Daya ruta-ratayang dijumpai, satu daur. Tenaga keseluruhan yang diberikan, dalam hal ini berupa panas,
orde besarnya berkisar antara beberapa pikowatt, dalam sistem satelit adalah jumlah tenaga yang dilepaskan pada setiap diferensial selang waktu.
komunikasi, hingga beberapa gigawatt, dalam pusat pembangkit listrik untuk Tenaga keseluruhan : jumlah tenaga yang dilepaskan dalam
mencatu suatu kota metropolitan. setiap selang dl selama satu periodeTdtya itu diberikan.
Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak*Balik Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

Tenaga dalam suatu diferensial seiang waktu dt adarah p dt, karena daya latar belakang derau penerima radar itu sendiri. Kepekaan tersebut
didefinisikan sebagai aliran tenaga per satuan waktu. Tenaga keseturuhin bergantung pada daya rata-rata yang dipancarkan karena gema radar yang
yang diberikan adalah jumlah semua luasan p dt seperti yang diperlihatkan diterima dalam suatu selang waktu tertentu dapat dirata-ratakan. Demikian itu
pada Gambar 8.13. Besarnya adalah antara lain beberapa alasan untuk mempelajari cata-cara perhitungan daya
rata-rata dalam rangkaian arus bolak-balik.
W=!pdtjoule (8.2)

8.2 Daya Dalam Unsur Rangkaian


Kedayagunaan kompor tersebut terutama ditentukan oleh berapa lama waktu
yang diperlukan untuk mencatu daya p. Tenaga keseluruhan IIt dibagi dengan Dengan suatu arus dan tegangan yang berubah arah dua kali setiap daur,
waktu yang diperlukan untuk melepaskannya disebut daya rata-ratap wajar jika daya yang diperoleh juga berubah menurut waktu. Tinjau
rangkaian pada Gambar 8.2 dengan tegangan bolak-balik
selama selang wakfu tersebut, atau secara matematika
,0 /ro
,_ .tL .m_
,0 ilo
.__I_-l.,.fu , = JiV t*(ox + 0) ' (8.4)
* i*
: | .1
0u" 1,r"" I (8.3)
l' dengan V sama dengan nilai efektif tegangan tersebut, dikenakan pada suatu
s0
rangkaian dengan impedansi setara sebesar
Zl0 = R+ jX (8.s)

Jika arus yang mengalir dalam rangkaian ini adalah

t = JzI snaY (8.6)


maka daya sesaat yang diberikan sumber tegangan pada rangkaian ini adalah

(8.7)
--> t
T
Gelornbang tegangan, arus, dan daya, yang telah diperlihatkan dalam Gambar
Gambar 8.1 Lcngkungan daya sesaat sebagai fungsi waktu 5.12 dan digambar kembali pada Gambar 8.3 dengan arusnya yang
memenuhi Persamaan (8.6).
Dalam hampir setiap persoalan, daya rata-rata lebih penting artinya daripada
daya sesaat karena adanya kelembaman yang terdapat dalam setiap sistem.
i
Jika masakan dipanaskan, daya yang diberikan selama satu detik atau selama
satu daur arus bolak-balik kecil pengaruhnya terhadap perubahan tenaga
-->
panas dalam masakan ihr secara keseluruhan. Demikian pula, karena
kelembaman panas, suhu yang dicapai sebuah resistor bergantung pada daya Z/0: R+'X
rata-rata yang terpakai selama beberapa menit, bukan daya sesaat pada suatu
bagian tertentu dalam daur arusnya. Dalam suatu motor listrik, daya ruta-rata,
yang diberikan kepada motor itulah yang menentukan keluarannya karena Gambar 8.2 Rangkaian arus bolak-balik
pengaruh roda-gila pada motor tersebut memperhalus variasi torsi yang
berhubungan dengan daya sesaat yang diberikan pada kutub-kutubnya.
Sebagaimana telah diuraikan dalam Bagian 5.3, kegunaan praktis arus dan
sebagai contoh terakhir, suatu pemancar radar memancarkan pulsa-pulsa
tegangan bolak-balik sebagai sarana penyaluran tenaga didasarkan pada
pendek dengan daya puncak yang sangat tinggi. Daya rata-rata yang
kenyataan bahwa nilai rata-rata waktu daya bolak-balik tidak sama dengan
dipancarkannya sangat kecil karena pulsa-pulsa tersebut dipisahkan oleh
nol. Daya rata-rata P digunakan untuk menunjukkan kemampuan penyaluran
suatu selang waktu yang cukup panjang. Kepekaan radar secara keseluruhan
daya dengan arus dan tegangan bolak-balik.
ditentukan oleh kemampuannya dalam menyidik gema yang lemah dengan
Bab 8 I)aya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik
I Arus Bolak-Balik

Dengan menggunakan hubungan trigonometri, Persarnaan (8.7) dapat ditulis p : 12 RW (8.11)


kembali sebagai
p:Wlcns9 *cos(201+0)) (8.8)
Suatu hasil yang dapat ditulis langsung dari definisi arus efektif dalam
Bagian 5.4.
Daya sesaat tersebut terdiri dari dua komponen; kornponen konstan VI cos @
Dua unsur rangkaian lainnya, induktor dan kapasitor berpengaruh terhadap
dan komponen sinusoida menurut waktu VI cos(2at+ O) yang frekuensinya
daya sesaat tetapi tidak mempunyai andil dalam daya tata-ratanya. Jika arus
dua kali frekuensi tegangan atau arusnya. Jika diambil nilai rata-ratanya
yang melalui sebuah induktor meningkat, maka tenaga yang diterima itu
menurut Persamaan (5.28), maka hanyalah suku konstan yang memberikan
dipindahkan dari rangkaian tersebut menjadi medan magnet, tetapi tenaga itu
andil. Oleh karena itu, daya rata-rata P yang diberikan pada rangkaian
akan dikembalikan lagi ke rangkaiannya jika arus dalam rangkaian tersebut
tersebut adalah
berkurang. Demikian pula halnya, jika tegangan antara suatu kapasitor
P:W cos4 (8.9) meningkat, maka tenaganya akan dipindahkan dari rangkaian menjadi medan
Bila daya diberikan pada sebuah suatu resistor, maka semuanya akan diubah listrik dan akan dikembalikan lagi ke rangkaian tersebut jika tegangannya
menjadi panas. Daya sesaat yang diserap resistor itu adalah berkurang. Pengaruh tersebut dapat dilihat secara analitis dengan menuliskan
pernyataan daya sesaat px yanl diterima oleh suatu reaktansi. Dengan
Pn: fun =
pernyataan arus seperti yang diberikan oleh Persamaan (8.6), untuk induktor
Bila arus i yang mengalir itu'(iR)
adalah seperti yang diberikan oleh Persamaan
(8.6), maka

Pn =2I2Rsinz ca (8.10)
= IZR(L-2cos za)W

Gambar 8.4 Tcgangan, arus yang sefasa, dan daya hasilnya

.- di
Gambar 8.3 Gelombang tegangan, arus, dan daya yang dilukis terhadap D,. = IV, = tL-
dt
sumbu waktu
:2aLI2 stnaltcosatt = 12alsin\at (8'12)

Hubungan antara fungsi waktu tegangan, arus, dan daya dalam resistor = I'x rsinzrtt
diberikan dalam Gambar 8.3. Hubungan antara tegangan, arus dan daya dalam induktor ini, sebagai fungsi
Karena suku kedua dalam Persamaan (8.10) akan sama dengan nol jika waktu diperlihatkan pada Gambar 8.5.
diambil rata-ratanya, maka dayarata-rata rangkaian tersebut adalah Daya sesaat untuk kapasitor dengan pemyataan arus seperti yang diberikan
oleh Persamaan (8.6) adalah
Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik
1 Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

- Daya rata-rata yang mengalir dalam kedua unsur reaktif ini sama dengan nol.
' I'-"-2*(8.13) Hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak disukai dalam segi penyaluran
=i;CrI idt : a{
-2 I, sinailc,os at = -
o{ daya tetapi tidak dapat dihindari. Daya dalam unsur reaktif tersebut
menentukan kapasitas generator dan ukuran komponen rangkaian lain yang
- 12Xcsn2a menerima tenaga keluar-masuk tersebut.
dengan mengingat bahwa nilai reaktansi kapasitif adalah negatif. Nilai maksimum daya keluar-masuk dalam unsur rangkaian reaktif tersebut
Hubungan antara tegangan, arus dan daya dalam kapasitor diperlihatkan pada dikenal sebagai daya reaktif yang didefinisikan sebagai p:
Gambar 8.6.
Q: I,X (8.14)
Daya tersebut juga disebut sebagai daya tanpa-watt dan diukur dalam
volt.ampere reaktif dengan singkatan var. Besaran tersebut banyak
dipergunakan dalam pembangkitan, distribuii dan penggunaan daya listrik.
(0 Sebaliknya daya rata-rata yang diserap dalam unsur resistif disebut daya
aktif atau juga disebut sebagai daya nyata yang ditulis dengan lambang P dan
p(lt) = v(t)i(t)
satuannya menurut SI adalah watt.
(0 JikaXinduktif, maka tandanya positif dan demikian pula halnya dengan daya
reaktif Q. Besar daya reaktif adalah nilai maksimum daya sesaat yang
mengalir keluar-masuk dalam suatu reaktansi. Tanda untuk daya reaktif sama
dengan tanda reaktansinya. Jika Q positif, besar maksimum arus yang
tertinggal dari besar maksimum tegangannya yang positif adalah 90'; jlka Q
negatif arus itu mendahului tegangannya dengan 90'. Jadi Q yang negatif
berhubungan dengan X y ang kapasitif.
Gambar 8.5 Tegangan, arus yang tertinggal90'dari tegangan, dan daya
hasilnya
8.3 Daya Kompleks
Jika suatu arus I mengalir dalam suatu rangkaian yang mengandung sebuah
resistansi R dan sebuah reaktansi X, seperti pada Gambar 8.2, maka tenaga
yang diberikan oleh sumber akan diubah menjadi panas dalam resistor
tersebut dan dipertukarkan antara sumber dengan medan dalam reaktansinya.
Daya rata-rata yang hilang dalam resistor, daya nyata P dalam rangkaian,
adalah
(r) P=ivn
p(t) = v(t)i(t)
: IzR
(Untuk selanjutnya, kecuali jika dinyatakan sebelumnya, semua tegangan dan
(4 arus yang ditulis dengan huruf besar tanpa tikalas menyatakan nilai
efektifrrya dan huruf kecil menyatakan nilai sesaatnya.) Dengan cara yang
sama, menurut Persamaan (8.12), (8.13) dan (8.14), daya reaktif adalah
j-l*-
Gambar 8.6 Tegangan, arus yang mendahului 90o dari tegangan, dan "r l'
daya hasilnya Harus diperhatikan bahwa jika tegangan yang dikenakan dikalikan dengan
arus rangkaian, hasil kali W tidak pernah muncul dalam daya nyata ataupun
aya reaktif. Karena
Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Batik
I Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

t:E-[: (8.16) Dari Persamaan (8.20) tampak bahwa


maka O = Im[S] :W sin? (8.22)
,f:i r.;+-
-.-.-.b
t+"1 (8.r 7) Perbandingan antara daya nyata ata:u daya aktif dengan daya semu disebut
Hasil kali tersebut dikenal sebagai volt.ampere dalam rangkaian, yang faktordaya, yang sering ditulis dalam singkatan bahasa Inggrisnya pJ(ltower
disebut daya semu. Daya semu tersebut diuk.u tanpa memandang sifat factor). Jadi
impedansinya. W cos9
pf= =coSd (8.23)
Volt'ampere tersebut merupakan suatu besaran yang penting karena peralatan VI
arus bolak-balik seperti generator, transformator dan kabel biasanya lebih Dengan cara yaflg sama didefinisikan faktor reaktif sebagai perbandingan
banyak dinyatakan dalam volt'ampere ketimbang dalam watt. Keluaran yang antara daya reaktifdengan daya semunya. Jadi,
diperbolehkan dibatasi oleh panas yang ditimbulkan, jadi dibatasi oleh daya
yang hilang dalam peralatan; kehilangan tersebut ditentukan oleh besamya
tegangan dan arus tanpa memandang sifat impedansinya. Akibatnya, besar
faktor reaktn =A#= sind' (8.24)

kapasitas peralatan listrik yang dipasang unhrk mencatu suatu beban tertentu Suatu rangkaian dengan arus yang mengalir di dalamnya terlinggal dari
terutama ditentukan oleh volt.ampere beban yang terpasang, jadi bukan oleh tegangannya (yaitu suatu rangkaian induktif) dikatakan mempunyai faktor
daya rata-ratartya sendiri. Di samping ukuran kabel, dan turbin, kebutuhan dayatertinggal. Dan suatu rangkaian yang arusnya mendahului tegangannya
bahan bakar pada stasiun pembangkit terutama ditentukan oleh keluaran dikatakan mempunyai faktor daya mendahului.
dayanya dan bukan oleh volt.ampere tersebut.
Dalam bentuk kompleks, tegangan dan arus pada Persamaan (8.a) dan (8.6)
Isin d
dapat ditulis sebagai A ,91

a0 I0

+
,..*'5-n'T,tr,,, (8.18)

Dengan berpedoman pada persamaan Euler, Persamaan (8.9) dapat ditulis


kembali sebagai
P =W oos4
=RelWejtl
Selanjutnya dengan memeriksa Persamaan (8.18) tampak bahwa Gambar 8.7 Diagram fasor arus yang berbeda fasa dengan tegangannya

W* =Weje I.
Pada Gambar 8.6 diperlihatkan diagram fasor untuk V dan Tampak bahwa
1* adalah kompleks sekawan.L Jadi arus fasor dapat diuraikan menjadi dua komponen, cos O dan I sin 6).
I
P:RelW*l (8.19) Komponen lcos 6) sefasa dengan v dan hasil kalinya menghasilkan daya
dan hasilkali W* merupakan daya kompleks yang bagian nyatanya adalah nyata P. Sebaliknya, lsin @, yang berbeda fasa 90' dari Z, menghasilkan
daya rata-rata dan bagian khayalnya daya reaktif. Dengan memberikan dayareaktif Q.
lambang S untuk mewakili daya kompleks tersebut, diperoleh Sering kali lebih memudahkan untuk memahami daya kompleks dengan
meninjau segi tiga impedansinya seperti yang diperlihatkan pada Gambar
S:W*:P+iQ (8.20)
8.8a. Tampak bahwa beban pada diagram tersebut adalah beban yang bersifat
Besar daya kompleks tersebut adalah induktif (pf-nya tertinggal), 0o <@< 90o; karena X positif maka Q iuga positif.
.l=lvlV Tentu saja, untuk beban kapasitif (pf-nya mendahului), 90' <O< 0o, Xnegatif
lsl = lz \=w (8.21)
sehingga demikian pula nilai Q. Beban dengan faktor daya sama dengan satu
yang tentu saja sama dengan besar daya semu. mensyaratkal Q:0 karena O = 0o . Secara lunum' dapat dituliskan
Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik
I Bab 8 Daya Dalam Ran an Atus Bolak-Balik

dengan sudut
Arus tersebut tertinggal dari tegangan penerimanya
0:tan-'9 (8.25) fasa sebesar
P
cos-r 0,70 = 45'6"
Merujuk ke Persamaan (8.9) dan (8.22) diperoleh
fasor dapat langsung
Dari kenyataan tersebut, sebenarnya metode
+Q' 1w)21sn2 0+cos2 0) (8.26) ait"rrptun untuk menentukan te gan gan pen gin
m dan
-sudut.
fasanya
daya di ujung
-w ;;;"p "-s, dan kosinusnya merupaka' faktordigunakan
dan dari segi tiga impedansi pada Gambar 8.8a melalui Gambar 8.8b fiilil tersebut. Tetapi ditam hal ini akan suatu

yang menekanka' penggunaan dayadan daya reaktif dalam


diperoleh segi tiga daya sebangunnya pada Gambar 8.8c. il"d;
rangkaian tersebut.
Daya yang diseraP beban adalah

z ,' Pt =10 000 W


adalah
.\ dan dari Persamaan (8.26), daya reaktif beban
.' e \ ..................
. _............... 1 ............
Qt= (zlo"a,zt)'- loooo2
,R

(a) O) (c) = 10 200 var


Persamaan (8'11)'
Gambar 8.8 Pembentukan segi tiga daya dari segi tiga impedansi Daya yang hilang dalam saluran, sesuai dengan
adalah
P, = 62'12 x0'10
0,10 -70,40 O
=387W
menurut
dan daya reaktif yang dipertukarkan dalam saluran'
Persamaan (8.15),
Q," = 62'12 xO'40

Gambar 8.9 Rangkaian untuk Contoh 8.1 =7549 vat


jgmlah daya yang
Daya dari ujung pengirim haruslah.-meru,Pakan
Contoh 8.1 aiUl.ik" te UeUan din daya yang hilang dalam salurannya' atau
Dalam keadaan kerja rata-rata, sekelompok motor induksi dengan Po =10 000 + 387
teraan 230 Y, 50 Hz memerlukan daya 10 kW dengan faktor daya =10387W
tertinggal sebesar 0,70. Resistansi dan reaktansi induktif saluran pengirim adalah
Dengan cara yang sama, daya reaktif dari ujung
pencatunya secara keseluruhan (untuk dua kawat) berturut-turut
0,10 Ct dan 0,40 O seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8'9' Qo =10200 +1549
Tegangan di ujung penerima (di antara beban) adalah 230 V ' :11749 var
Tentukan tegangan pengirim dan faktor daya di ujung pengirim
tersebut. Volt'ampere di ujung pengirim adalah
Jawab (w)o:[w*ii@
Arus saluran pencatu, menurut Persamaan (8.9), adalah =15 700VA

r _
lo0oo atau sama dengan 15,7 kVA' Faktor dayanya
230x0,70
=62,1 4
Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik Bab 8 Daya Dalam Rangkaian eqrr1lgE!-B4t

T)
pf=& "
r
--
Ycosg,
'l

1o 387 5000 :13,6 A


= 0.66
15 700 46O x O,8O
Faktor daya ini tertinggal karena Q, positif. Jadi, tegangan pengirim 1r= 4-I?&
adalah xl,4 = 47 40 W
= 5000 - 13,62
(VI)
Fo=_f O

15 7oo '":?r;{r:;cos-' o,8o; -13,62,K r,6 = 3450 var


- =252-82Y
Q1 tersebut diperoleh dengan maniptrlasi trigonometri
62,1 sederhana
Pendekatan penyelesaian persoalan arus bolak-balik yang dilukiskan pada yang memberikan Q: P tan O. Tegangan beban adalah
Contoh 8.1 di atas sering dikenal sebagai metode volt.ampere. ,, -(W)n
"Il
I t
--

1,4 -j1,6 n 0,8 -jI,0 o


=^[o*d.-**td'- =432y
13,6

Karena daya yang diperlukan oleh beban adalah 10 000 w dan


10 000 tan (cos ' 0,80; atat7500 var, maka

1z=10 000-4740 = 5260 W


Q,z : 7 500 -34500 : 4050 var
Gambar 8.10 Rangkaian untuk Contoh 8.2
, _(w),,.
,r-
vo
Contoh 8.2
-,t526tr
, 4o5o' =15.4 A
Gambar 8.10 menunjukkan rangkaian setara suatu beban yang 432
dicatu oleh dua generator melalui saluran dengan impedansi seperti
yang diperlihatkan pada gambar tersebut. Daya yang diperlukan
Pr= \r+ I2rR,

= 5260 +15,42 x 0,80 : 5450 W


beban adalah 10 kW dengan faktor daya tertinggal sebesar 0,80.
Sumber G1 bekerja pada tegangan 460 V dan memberikan daya Qr=Q,r+ tlX,
5 kW dengan faktor daya tertinggal sebanyak 0,80. Tenhrkan : 4290 vat
= 4050 + 15,42 xl,O
tegangan kutub beban; dan juga tegangan kutub, daya, dan daya
reaktif keluaran generator G2. ,,
,, -(w),
- l,
Jawab
Persoalan ini dapat ditangani dengan mudah dengan menggunakan .[nso' - 4rgo'
v
- 15,4
= 451
metode volt'ampere.
Arus dari generator G1:

8.4 Perbaikan Faktor Daya


Telah diuraikan sebelumnya bahwa peralatan listrik yang dihubungkan untuk
mernberikan keluaran tertentu ditentukan oleh kebutuhan volt'ampere beban;
Bab 8 Daya Dalam RangkaianArus Bolak-Balik Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

karena itu, keluarannya dipengaruhi langsung oleh faktor daya beban


bersangkutan. Umumnya, perusahaan listrik memberikan suatu aturan Pu'+Q,' (8.27)
tertentu dalam tariftrya yang menganjurkan para pelanggan meningkatkan
faktor daya pada beban terpasangnya. Dengan faktor daya yang tinggi, rugi-
dengan Q,: Qt* Qc, maka tampak bahwa pengurangan Q, akan
memperkecil hasil kali W sehingga unhrk tegangan kutub tetap yang sama
rugi daya karena resistansi saluran akan berkurang. Alasannya sebagai dengan V, arus yang mengalir ke beban gabungan tersebut akan berkurang.
berikut: untuk memberikan daya yang sama besar diperlukan arus yang lebih
besar bila faktor dayanya lebih rendah daripada bila faktor daya beban itu Dengan menggunakan Persamaan (8.23) dapat ditentukan faktor daya
lebih tinggi. Rugi-rugi yang ditimbulkan resistansi saluran sebanding dengan sebelum diperbaiki dan juga nilai Q, yang diperlukan guna mendapatkan
pangkat dua arus yang mengalir dalam saluran, karena itu, rugi-rugi ini akan faktor daya yang diinginkan. Jadi
menjadi lebih kecil bila faktor dayanya tinggi. Perbaikan atau koreksi faktor Q"=Q,-Qu (8.28)
daya tersebut dapat dilakukan dengan memasang kapasitor yang dihubungkan
Karena
paralel dengan beban yang umunnya bersifat induktif seperti motor induksi,
alat las dan sebagainya. Perbaikan faktor daya tersebut dikenal sebagai Q, =-v'8, -vzc,f (8.2e)
kompensasi fasa.
maka besamya kapasitansi kapasitor tersebut adalah
Qt
".-- -v'a
Q, (8.30)

Diagram fasor yang menunjukkan komponen daya kompleks untuk rangkaian


pada Gambar 8.1 1 itu diperlihatkan pada sebelah kanan rangkaiannya.

Contoh 8.3
Sebuah beban bekcrja pada tegangan 220 V dengan frekuensi
50H4 P:500 W dengan faktor daya tertinggal0,701. Diinginkan
memperbaiki faktor daya tersebut sehingga menjadi 0,9 (tertinggal)
YQ, dengan menghubungkan beban itu dengan sebuah kapasitor
simpang seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8.1la. Tentukan
Gambar 8.11 Rangkaian dan diagram fasor untuk perbaikan faktor berapa besar kapasitor tersebut.
daya Jawab
Dari persamaan Q: P tan O dengan O = cos-tpf, daya reaktif beban
Sebenarnya, sudut fasa dapat dikurangi sehingga sama dengan nol, tetapi sebelum perbaikan dilakukan adalah
dengan alasan ekonomi, dalam praktik faktor daya cukup dibuat mempunyai
0 = 5ootan(cos-' 0,7071
nilai di antara 0,90 sampai dengan 0,95.
= 500 var
Andaikanlah bahwa beban pada Gambar 8.11 adalah tertentu dan daya
kompleks pada beban itu adalah Pt + jQu Beban industri yang khas biasanya Agar mencapai faktor daya sebesar 0,9 (tertinggal), daya reaktif
berupa beban resistif dan induktif sehingga Q6 bemllai positif. Tujuan setelah pemasangan kapasitor diharapkan menj adi
perbaikan faklor daya adalah memberikan suatu pc, negatif ke jala-jala itu n::,;:ff(cos-'10,e)
sedemikian hingga dapat menghilangkan sebagian atau semua Qtnya. Hal ini
antara lain dapat dilakukan dengan menghubungkan sebuah kapasitor secara
paralel dengan beban tersebut sedemikian sehingga tegangan kutub pada Untuk itu diperlukan daya reaktif kapasitor sebesar
beban itu tetap tidak berubah. Karena

" =1,lir;1:)
Bab 8 Daya Dalam Rangkaian rtltrs Bolak-Balik Bab 8 Daya Dalarn Rangkaian Arus Bolak-B4ik '

Jadi, besar
Persamaan (8.30), adalah
kapasitansi kapasitor tersebut, menurut dengan p : Relvir*7 : RelZI I*l : RelZ \' :ltl' I
1 xe7z,1

_257,84
v-- p- vo'
R, (8.32)
-220'x2ttx5O (&, +R,)'+(Xo + X,)'
= 16,96 pF
atau

8.5 Teorema Penyaluran Daya Maksimum D_


vo'R, (8.33)
-t-
Suatu rangkaian dengan daya dan tenaga arus bolak-balik umumnya terdiri 11 Z, 1
e r+ I Z, I cos 0)2 + | Z o I sin 9o + | Z, I sn 0)2
"o"
dari suatu sumber dengan suatu rangkaian luar yang terhubung pada kutub Selanjutnya, andaikan bahwa sumber tegangan dengan impedansinya adalah
sumber tersebut. Rangkaian luar tersebut dapat hanya berupa sebuah beban tetap, dan dimungkinkan untuk mengubah-ubah nilai impedansi rangkaian
yang langsung dihubungkan ke kutub sumber, atau sebuah beban dengan luarnya. Dengan mengubah nilai impedan'si rangkaian luar diinginkan
suatu rangkaian penghubung yang menghubungkan beban itu dengan sumber penyaluran daya p maksimum ke rangkaian luar tersebut. Persyaratan
tersebut. Dalam hal terakhir, rangkaian luar keseluruhan tersebut dapat penyaluran daya maksimum bergantung pada macam perubahan yang
disederhanakan menjadi sebuah impedansi setara antara kutub sumber. diluk rkun terhadap impedansi rangkaian luar. Jika hanya reaktansi X; yang
Impedansi setara ini adalah impedansi masukan atau impedansi titik dapat diubah-ubah, Persamaan (8.32) menunjukkan bahwa P maksimum
penggerak rangkaian luar tersebut tercapaijika
Impedansi masukan ini merupakan suatu besaran yang penting unhrk menilai X, = -Xo (8.34)
pengaruh rangkaian luar terhadap suatu sumber; karena dalam analisis sifat
sumber lebih disukai untuk mewakili rangkaian luar dengan rangkaian yang Jika hanya resistansi R; yang dapat diubah-ubah, maka dengan menyamakan
sesederhana mungkin. Sumber itu sendiri, sesuai dengan teorema Th6venin dP
(dan dengan pengandaian kelinearan yang mendasari teorema tersebut), dapat + sama dengan nol, seperti dalam Contoh 4.11. Persamaan (8'32)
dR,
dinyatalian sebagai suatu tegangan vs lang dihubung seri dengan impedansi
Zn. Sesuai dengan hal itu, sumber dengan rangkaian luarnya dapat menunjukkan bahwa P maksimum tercapai jika
disederhanakan menjadi seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8.12.
+(Xn+ X,)' (8.3s)
Dalam rangkaian ini, misalkan
Jika dan Xi keduanya dapat diubah-ubah dengan bebas, maka nilai
Ri
zo=\+jxo=lzolLQ_o optimumnya akan diberikan oleh Persamaan (8.36) untuk nilai reaktansinya,
dan X,= -Xo (8.36)
Z,: R, + iX, =lZ,l/3, R'=Ro
Besar arus I yang mengalir adalah Persamaan (8.36) tersebut diperoleh dengan menyisipkan Persamaan (8.34)
ke dalam Persamaan (8.35).
I= Zr+2,
vo
Suatu syarat yang agak umum adalah bahwa besar Z; dapat diubah-ubah
(8.31) dP
vo tetapi sudut Oi haruslah tetaP. Proses penyamaan menjadi nol pada
fto +4 + j(Xo* X,) -dZ,
Persamaan (8.33) menunjukkan bahwa P maksimum jika
Karena itu, dari Persamaan (8.19), daya yang diserap beban adalah
(8.37)
lz,l=lz,l
Jadi, dapat disimpulkan bahwa untuk penyaluran daya maksimum
dipersyaratkan bahwa
Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolatr-Balik Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Atus Bolak-Balik

Z,=\-jX, (8.38)
Z;safi:a dengan kompleks sekawan Zs. Dalam keadaan tersebut, dengan
menyisipkan Persamaan (8.38) ke dalam Persamaan (8.32) akan memberikan

o-
t-
Vo
(8.3e)
20 cos (r1V

4Ro
Ternyata, hanya setengah dari tenaga yang dibangkitkan sumber yang diserap
beban, setengah lainnya hilang dalam impedansi sumber itu sendiri. Efisiensi
keseluruhan untuk rangkaian ini hanyalah 50%. Hal tersebut dengan mudah
Sumber Beban
tampak karena semua daya itu dipakai dalam Re dan R;. Karena kedua
resistansi ini sama besarnya dan mengalirkan arus yang sama pula, maka Gambar 8.13 Rangkaian untu{< Contoh 8'4
keduanya menghabiskan daya yang sama besar. Contoh 8.4
Bila impedansi sumber yang dapat diubah-ubah sedangkan impedansi beban Gambar 8.13 memperlihatkan sebuah rangkaian dengan sebuah
yang tetap, maka untuk penyaluran daya maksimum hasilnya bukan generator yang frikuensi sudutnya dapat diubah-ubah dan
Zs: fu-jX;. impedansi dalamnya berupa sebuah resistansi 5 O yang
Penyepadanan impedansi ini dikenal sebagai impedance matching. dihubungkan seri dengan induktansi lH. Bebannya berupa
Penyepadanan tersebut merupakan pertimbangan yang penting dalam resistansi yang dapat diubah-ubah dalam hubungan seri dengan
peralatan elektronika dan komunikasi, yang biasanya berhubungan dengan sebuah kapasitansi sebesar 1 pF. Atur nilai R dan o sedemikian
daya yang rendah. Untuk peralatan sistem daya seperti generator, motor dan hingga diperoleh penyaluran daya maksimum'
saluran transmisi, penyepadanan impedansi tersebut tidak merupakan syarat Jawab
utama karena efisiensinya rendah.
Terlebih dulu dihitung impedansi sumber zs dan impedansi beban
Zi:
Zo:5+ jatel

zi= R- t*"
Untuk penyaluran daya maksimttm, Ze dan Zi harus merupakan
kompleks sekawan. Jadi, diinginkan agar
Sumber Beban

Gambar 8.12 Rangkaian setara suatu sumber tegangan dengan ( ^ .lou)*


5+ jo =[R- i;
bebannya
)
Dengan menyamakan masing-masing bagian, bagian nyata dan
bagian khayalnya, diperoleh
R:5 O dan a; = 103 rad s-l

Untuk nilai-nilai dalam contoh tersebut daya yang diserap R maksimum dan
efisiensi keseluruhan sistem hanyalah 5O%. Jlkanilai R dinaikkan menjadi 10
f) maka daya keluarannya akan berkurang menjadi 89% dari nilai daya
keluaran maksimumnya (selidiki kebenarannya), tetapi efi siensinya
aian Arus Bolak-Bdik Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

I,R, Dayapadabeban sebuah medan fluks berputar yalg dimiliki bersama dalam tiga kumparan
ry- r'4+ (8.40) identik yang terpisah 120' antara yang satu dengan yang lain dalam suatu
IzR, Day a y ang dibang|<itk an
generator listrik fasa tiga. Bila salah satu ujung kumparan disambungkan
akan meningkat dari 50% menjadi 66,7yo. Dalam beberapa hal mungkin bersama-sama guna membentuk kutub n maka akan dihasilkan suatu
kenaikan efisiensi ini lebih dipentingkan daripada pencapaian duya hubungan Y. Gambar 8.14b adalah diagram fasor sistem tegangan fasa tiga.
maksimum. Diagram fungsi waktu pada Gambar 8.14c sesuai dengan masing-masing
Sebuah bukti penting lainnya bahwa penyaluran daya maksimum tidak tegangan fasa tunggal yang dibangkitkan oleh suatu generator fasa
dikehendaki adalah dalam sistem PLN kita. Tidak ada seorang pelanggan setimbang.
tenaga listrik yang mau menggunakan seluruh daya yang dibangkitkan oleh Pada saat fasor-fasor pada Gambar 8.14b berputar dengan kecepatan sudut O
PLN, atau PLN sendiri ingin setengah dari daya yang dibangkitkannya hilang terhadap suatu garis acuan dengan arah yang berlawanan dengan arah putaran
dalam generatomya. jarum jam (arah positif), diperoleh diagram fungsi waktu seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 8.14c. Sesuai dengin diagram fasor, mula-mula
8.6 Rangkaian fasa tiga nilai maksimum untuk fasa a yang muncul, kemudian nilai maksimum fasa b
dan akhimya nilai maksimum fasa c. Dengan alasan tersebut, tegangan fasa
Pewakilan skema untuk sistem fasa tiga setimbang diberikan dalam Garnbar
tiga pada Gambar 8.14 dikatakan mempunyai urutan fasaabc. Urutan fasa
8.14a. Tiga tegangan fasa tunggal ini tampak terhubung dalam bentuk y;
ini penting artinya dalam beberapa pemakaian teftentu. Misalnya, dalam
motor induksi fasa tiga, urutan fasa ini yang menentukan apakah motor
berputar searah atau berlawanan arah dengan putaran jarum jam.

v".: lvt,|/tz0"

lv,lu

yil= lvPl/-120"

Gambar 8.15 Hubungan fasa dan besar antara tegangan saluran dan
tegangan fasa

Setiap sistem fasa tiga setimbang selalu dapat dianalisis menurut prosedur
Gambar 8.14 Sistem tegangan fasa tiga setimbang yang berlaku untuk sistem fasa tunggal. Jadi, semua teknik yang telah
dikembangkan sebelum bab ini berlaku untuk sistem fasa tiga setimbang.
meskipun dimungkinkan juga untuk menyusun ketiga tegangan fasa tunggal Penyusunan tegangan fasa tiga menjadi bentuk Y atau A memerlukan
itu dalam bentuk A. Ketiga tegangan fasa tunggal itu dibangkitkan oleh beberapa modifikasi dalam unrsannya dengan pengaruh keseluruhannya.
il
rT-
Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-B:rlik Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

Misalnya, tegangan yang terdapat antara setiap pasangan kutub saluran a, b, vt": vm4 v,,: Jlyoy-zlo" (8.48)
dan c memberikan suatu hubungan yang berlainan dalam besar dan fasanya
Dan
terhadap tegangan yang terdapLt antara salah satu kutub saluran dengan kutub
bersama n yarrg disebut netral. Himpunan tegangan pertama (V,6, V6", dan v*: v*+ v,o: Jlyoy-lo' (8.4e)
ZJ disebut tegangan saluran dan yang kedua (Vo,, Vt,, dan V*) tegangan Dari pernyataan ketiga tegangan saluran di atas, tampak bahwa ketiganya
fasa. Hubungan yang timbul antara tegangan saluran dengan tegangan fasa masih membenhrk suatu sistem tegangan fasa tiga setimbang yang besarnya
ini dapat ditentukan dengan analisis hukum tegangan Kirchhoff. Dalam akar 3 kali tegangan fasanya. Jadi tegangan % diberikan oleh
hubungan tersebut, diagram fasor pada Gambar 8.14b dilukis kembali pada
Gambar 8.15 dalam nilai-nilai efektifnya. Selanjutnya, Vno dibuat berimpit V1: J1V, (8.50)
dengan sumbu mendatar dalam bidang kompleks. Penggunaan tikalas ganda yang berlaku unhrk hubungan Y.
dalam hal ini merupakan cara yang memudahkan dalam analisis rangkaian
Setiap arus yang mengalir dari kutub saluran g (atau b ata]u c) harus sama
fasa tiga. Jika V*menyatakan tegangan naik dari kutub r ke a, maka besaran
dengin yang mengalir melalui sumber tegangan fasa yang muncul antara
-V*: VonmewatJli tegangan naik dari ake n. kutub n dengan a (atat n dengan b ata,u n dengat c). Oleh karena itu, dalam
Nilai-nilai efektif tegangan fasa ini diperlihatkan pada Gambar 8.15 sebagai suatu generator yang dihubungkan secara Y, arus salurannya sama dengan
V*, V,b, dan V*. Masing-masing tegangan fasa mempunyai besar yang sama arus fasanya, yaitu
dan berselisih fasa 120'dengan tegangan fasa di sebelahnya.
It: Ip (8.s 1)
Untuk mendapatkan besar dan sudut fasa tegangan saluran dari a ke b, yaitu I, menyatakan nilai
V"6, digunakan hukum tegangan Kirchhoff tegangan. Jadi, menurut Gambar
dengan d menyatakan nilai efektif arus saluran dan
efektif arus fasanya.
8.14a
Vo6: Von* Vn6 (8.41)
Persamaan tersebut menyatakan bahwa tegangan yang timbul dari a ke 6
sama dengan tegangan dat'. a ke n (yaitu -V,,) ditambah dengan tegangan
dari n ke b. Jadi Persamaan (8.41) dapat ditulis sebagai
Vo6=-V** V,6 (8.42)
Karena dalam suatu sistem yang setimbang setiap tegangan fasa mempunyai
Beban fasa tiga
besar yang sama, maka dapat ditulis
lV*l= lV*l: lV""l: lVol (8.43)
dengan lZrl menyatakan besar efektif tegangan fasa bersangkutan. Sesuai
dengan hal ini dapat dituliskan
V*:lVolV (8.44)
V,u: lVoll-|20o (8.4s) Gambar 8.16 Sumber fasa tiga dalam hubungan A
V,": :
lVol/-240" lvpl/+120" (8.46)
Dengan menyisipkan Persamaan (8.44) dan (8.45) ke dalam Persamaan Andaikanlah ketiga sumber fasa tunggal pada Gambar 8.14a diatur kembali
(8.42) menghasilkan sehingga membentuk suatu hubungan A seperti yang diperlihatkan pada
Va : -lVpl + lVoll -120"
: -lVol + | Zol(cos 1 20' +7sin 1 20") Gambar 8.16. Terhubungnya beban fasa tiga, menyatakan bahwa ada arus
(z #)
yang mengalir dari sumber fasa tiga tersebut. Dari pengamatan terhadap
= -tvot[-; -, ;) : Jl yoy-rso" (8.47)
diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa tegangan saluran dan fasa pada
sistem mempunyai besar yang sama, jadi
i
Vt: V, (8.s2)
Demikian pula, dengan carayallrg sama, didapatkan
Bab 8 Daya Ddam Rangkaian Arus Bolak-Balik Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

untuk hubungan A. Diagram fasor huburrgan ini diperlihatkan dalam Gambar dan
8.17. Jelas, dari Gambar 8.16 bahwa arus fasanya tidak sama dengan arus
salurannya. Dengan menerapkan hukum arus Kirchhoff pada salah satu 1"", : It, - Io, : Jl goy-go" (8.se)
simpul kutub saluran, diperoleh
f*,= I** fto: I*-fot (8.s3) Jadi, himpunan arus fasa setimbang menghasilkan suatu himpunan arus
dengan loa menyatakan arus yang mengalir dalam saluran yang setimbang pula yang fasanya bergeser 30o dengan besarnya meningkat
menghubungkan a ke a'. Untuk menjalankan hubungan antara arus saluran dengan faktor akar 3. Jadi
dengan arus fasanya, diandaikan sifat rangkaian beban adalah sedemikian
hingga menyebabkan ketiga arus fasa tersebut dapat dinyatakan sebagai
Ir: Ji Ip (8.60)

Ia:Vpllt (8.54)
untuk hubungan A, dengan d menyatakan besar efektif salah satu arus
salurannya.
I^-:V-ll-120
I Pt- (8.5s)
I,o: llolll20" (8.s6)
8.7 Daya dalam sistem fasa tiga
Telah dibuktikan dalam Bagian 8.8 bahwa daya sesaat pada suatu sumber
V-- lYpvl)ff
sinusoida fasa tunggal juga berbentuk sinusoida dengan frekuensi dua kali
frekuensi sumbemya. Menurut Persamaan (8.48) pernyataan daya diberikan
oleh
p: I/I cos d- VI cos (2at - A (8.61)
Persamaan (8.61) sekarang dapat diterapkan pada setiap fasa dalam suatu
sistem fasa tiga setimbang. Satu-satunya perubahan yang diperlukan adalah
-v-= v- <------ -- --- --; adanya pergeseran fasa 120'di antara fasa-fasanya itu. Sesuai dengan hal
tersebut, untuk masing-masing fasa dapat ditulis
p,- VJp cos d- VuIo cos (2ot - 0) (8.62)
po: VpIpd- VrIo cos (Zatt - 0 - 120')
cos (8.63)
p,: VrIp cos d- VrIo cos (2att - 0-240") (8.64)

t1r
dengan fasa a dipilihsebagai fasa acuan, Vo dan 1, menyatakan nilai-nilai
Yk- ll/rv-\1(r efektif tegangan fasa, dan arus fasanya serta d menyatakan sudut impedansi
beban fasa tiga setimbang yang mcnyerap daya. Jadi, daya sesaat
Gambar 8.17 Hubungan antara arus fasa dan arus saluran dalam
keseluruhannya adalah
hubungan A.
P:PotPt*P"
seperti yang diperlihatkan pada Gambar 8.I7. Ketiga arus fasa ini diandaikan
:3VoIo cos d- Vololcos (zax - d; + cos (zat - 0- 120")
sefasa dengan tegangan fasanya yang bersangkutan. Dengan menyisipkan + cos (Za:t - e - 240')l (8.65)
Persamaan (8.54) dan (8.55) ke dalam Persamaan (8.53) menghasilkan Hasil jumlah besaran dalam tanda kurung segi empat temyata sama dengan
nol, sehingga besaran tersebut lenyap. Akibatnya, daya sesaat dalam suatu
r,,,: - i. t 9 : J1 vo,/tso, (8.57) sistem fasa tiga adalah konstan,
lroltr2q, lrol:0,, il
[- i p:3Volo cos 0 (8.66)
Demikian pula dan daya rata-rata fasa tiga keseluruhan, secara matematika, dapat ditulis
sebagai
Iat,: rot- I"b: Jl goyzo (8.s8)
Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus tsulak-Balik Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

,: +ipdt :3votr,cos o (8.67)

sesuai dengan yang dilukiskan pada Gambar 8.18.


Sumber
Untuk suatu sistem yang omuou
dihubungkan secara Y, dengan memasukkan tegangan
Persamaan (8.50) dan (8.51),, Persan
Persamaan (8.67) menjadi fasa tiga
V,
P:3 = Jj tr[, cos 0 (8.68)
lglrcos?
Dan untuk hubungan A, dengan menggunakan Persamaan (8.52) dan (8.60)
didapatkan Gambar 8.19 Sistem beban fasa tiga setimbang dalam hubungan Y

P : 3Vr J5 v,I, o (8.6e) Pada masing-masing kaki dalam hubungan Y yang diperlihatkan pada
ft"ore = "o"
Gambar 8.19 terpasang sebuah impedansi yar,g sama besamya dan
Tampak bahwa kedua pernyataan di atas menunjukkan bahwa daya dalam mcmpunyai nilai resistansi dan reaktansi yang sama per fasanya. Susunan
suatu sistem fasa tiga adalah sama, baik unfirk hubungan Y maupun A bila semacam ini disebut rangkaian beban fasa tiga setimbang. Andaikanlah suatu
dayanya dinyatakan dalam besaran-besaran saluran. Tetapi perlu diingat sumber tegangan fasa tiga setimbang dengan tegangan saluran efektif sebesar
bahwa d menyatakan sudut impedansi beban per fasa dan bukan sudut Zi dikenakan pada rangkaian beban tersebut. Dalam hal ini, tidak perlu
antara V1 dengan 16 diketahui apakah sumber itu terhubung secara Y atau A. Selanjutnya,
diandaikan pula bahwa impedansi beban pada masing-masing fasanya adalah
Zo: Zt,: Z,: R +jX: lzll 3 (8.70)
Dalam hubungan Y , arus et'a sarrra dengan ams fasa,I,,,. Untukmendapatkan
Io, perlu ditentuka tn Von terlebih dahulu. Karena tegangan saluran telah
diketahui, sesuai de ngan Persamaan (8.50), maka tegangan fasa Vo adalah

vp : v,Jj (8.7r)

Gambar 8.18 Daya dalam sistem fasa tiga

Kembali ke Gambar 8.18, tampak bahwa daya keseluruhan untuk sistem fasa
tiga adalah konstan dan menunjukkan suatu perbedaan mencolok bila
dibandingkan dengan sistem fasa tunggal yang dayanya berombak dengan
frekuensi dua kaii frekuensi sumbernya. Hal ini merupakan salah satu
keunggulan sistem fasa tiga bila dibandingkan dengan sistem fasa tunggal.
Bila ada suatu beban besar yang harus dipikul dalam pemakaian industri atau
niaga yang lain, maka lebih banyak digunakan motor fasa tiga bila GamLrar 8.20 Diagram fasor untuk sistem pada Gambar 8.19
dibandingkan dengan motor fasa tunggal.
Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Atus Bolak-Balik Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

Selanjutnya, dipilih tegangan jatuh dari a ke n, Von, sebagai fasor acuan yang Karena dayayang dipergunakan dalam masing-masing fasa sama besamya,
ditulis sebagai maka daya yang dikirimkan oleh sumber fasa tiga ke beban tersebut adalah
V,":lVolV- (8.72\ P,:3Po (8.81)
Karena sistem ini setimbang, maka dapat ditulis Daya keseluruhan tersebut dapat pula dihihrng berdasarkan besaran saluran
V6^= lVoll-120. (8.73) yang diketahui. Jadi, sesuai dengan Persamaan (8.68)
dan - P,: Ji vficos o (8.82)
V6,= lVoll-|Z$o (8.74)
dan?di sini sama dengan ?yangdiperoleh menurut Persamaan (8.79).
Masing-masing tegangan saluran ke netral dilukiskan dalam diagram fasor
Untuk impedansi yang dihubungkan secara A, seperti pada Gambar 8.21,
pada Gambar 8.20. Arus saluran yang diperlukan dapat ditentukan sebagai
diandaikan bahwa tegangan sumbernya tetap sama seperti pada hubungan Y.
berikut:
Karena dalam suatu hubungan A tegangan salur4nnya sama dengan tegangan
fasanya, secara sebarang I/,6 ditentukan sebagai tegangan acuan dan diagram
trdo: for:2 (8.75)
fasornya adalah seperti yang diperlihatkan padaGambar 8.22.

fut=Itr:? (8.76)

Ir'": Isn: (8.77)


?

Sumber
tegangan
fasa tiga

l/*

Gambar 8.22 Diagam fasor untuk rangkaian pada Gambr 8-21


Gambar 8.21 Beban fasa tiga setimbang dalam hubungan A
Pernyataan untuk arus fasa beban menjadi
Besaran fasor untuk arus juga telah diperlihatkan pada Gambar 8.20.
Daya yang dipergunakan dalam fasa a diberikan oleh
,ru:? (8.83)

P,: VoI, cos 0 (8.78)


dengan
,u,:? (8.84)

O: tun-'{ (8.7e) ,"":? (8.8s)

Daya ini juga dapat dihitung dari


Po: Io,rzR (8.80)
Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

Arus saluran 1,2 diperoleh dengan menerapkan hukum arus Kirchhoff pada Tampak bahwa suatu impedansi beban yang dihubungkan secara A
simpul a. Jadi menarik arus tiga kali lebih besar dibandingkan dengan arus yang
Iar: Iob* Ir": Iob- I"o (8.86) ditarik bila beban itu dihubungkan secara Y.
demikian pula Daya keseluruhan hubungan Y, menurut Persamaan (8.82), adalah
f ru: f b": f u- f a
Iao* (8.87) P,: Jl x 173,2x l0 x 0,707 :2L2lW
I"',: f"o* I"b: I"o- f u (8.88) karena
Diagram fasor untuk arus itu juga diberikan pada Gambar 8.22

Contoh 8.5
o=tant
I :on'ffi :45o.
Untuk suatu beban fasa tiga setimbang seperti yang diperlihatkan Dan untuk hubungan A:
pada Gambar 8.19, diketahui bahwa besar tegangan salurannya P,: Jj x 173,2 x 30 x 0,707 :6363 W
adalah 173,2 V dengan impedansi sebesar 7,07 + j7,07 {, dt
Seperti halnya dengan arusnya, hubungan A tersebut menyerap
masing-masing fasanya. Hitunglah arus salurarmya. Tentukan juga
daya tiga kali lebih banyak bila dibandingkan terhadap daya yang
berapa arus saluran itu bila beban tersebut dihubungkan secara A.
diserap oleh beban tersebut dalam hubungan Y dengan tegangan
Hitung pula daya yang diserap oleh beban tersebut dalam kedua
yang sama.
macam hubungan itu.
Jawab
Dalam hubungan Y, menurut Persamaan (8.75), (8.72) dan (8.81), Soal-Soal
diperoleh 8.1 Satu putaran suatu arus yang berulang diberikan oleh

L7312 i: 0,05 (l - n') 0 <r< 1.


/ ff f), hitunglah
Jika arus ini mengalir dalam suatu resistor 15 daya rata-
: lo/-45' A
rdo= ron:
iffii= ffi 8.2
ratanya.
Hitunglah daya semu untuk
dengan carayang sama dapat dihitung
a. suatu beban yang memerlukan arus efektif 30 A dari suatu saluran
Itt:Im: 10/-165'A dengan tegangan efektif220 V
Ic":f"n:10175" A
b. suatu beban yang terdiri dari sebuah resistor 100 O yang
Dalam hubungan A, menurut Persamaan (8.83), 25 pF yang terhubung ke
dihubungkan paralel dengan kapasitor
173,210" sumber2Z0Y 50H2.
fob: : 17j214X A 8.3 Hitunglah faktor daya untuk
t0/ 45"
demikian pula
a. suatu beban yang merupakan kombinasi seri sebuah kapasitor 20
pF dengan sebuah resistor 100 O pada sistem 50 Hz.
Iu: t7,32/-t65o A
b. beban kapasitif yang memerlukan arus efektif 50 A dan 5 kW pada
1",: 17,32/7f A tegangan efektif220 V
Arus salurannya menurut Persamaan (8.86) sampai dengan (8.88),
c. beban gabungan yang terdiri dari beban 5 kW dengan faktor daya
Io,o: Ioo- I*:17,32(0,707 -j0,707 -0,259 - j0,966) mendahului 0,85 yang dihubungkan paralel dengan beban 10 kW
: 17,32(0,448 - j 1,67 3) : 3011 5" A dengan faktor daya tertinggal 0,9.
Iut=301-195o A 8.4 Untuk suatu rangkaian seri R dan L yang dihubungkan dengan suatu
1",":3014f A sumber tegangan, diketahui @ : 314 rad s-t , y:l 15 V dan pf : 0,5
Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik Bab 8 Daya Dalam Rangkaian e".qlgt^lldik

tertinggal. Tenfukan berapa daya semu, daya rata-rata, daya reaktif e. Lukislah suatu rangkaian dengan nilai resistansi dan komponen
yang diberikan sumber, dan tentukan pula besar R dan l-nya. lainnya yang mewakili Z.
8.5 Dalam rangkaian seperti yang diuraikan rlalam Soa[ 8.4, R : 16 fl, I : 8.9 Dua beban dihubungkan secara paralel pada suatu saluran dengan
2 H dan diketahui pula bahwa at: 5 rad s. ' dan V'= 100 V. Tentukan tegangan efektif 20 kv. Beban pertama menarik 100 kvA dengan pf
berapa Z/3, pf (mendahului atau tertingga\), tr, Pp, Py, S dan V*. 0,6 mendahului dan beban kedua memerlukan 100 kW pada pf 0,8
tertinggal. Hitunglah besar daya nyata, daya reaktif, daya semu, dan
8.6 Reaktansi induktif yang dihubungkan seri dengan Z dalam rangkaian
besar arus saluran yang mencatu kedua beban tersebut'
pada Gambar 8.L7 mempunyai nilai sebesar 25 ohm. Sebuah voltmeter
yang mengukur tegangan antara Z memberikan penunjukan 179 volt 8.10 Buktikan bahwa zs yang diperlukan untuk memaksimumkan daya
bila arus yang mengalir dalam Z tersebut adalah 4 ampere. Daya yang yang diberikan ke suatu impedansi beban tertentu, Zi: Ri + jXi adalah
diubah menjadi panas dalam rangkaian ini diketahui sebesar 320 watt. Zo: -jXi. Berapakah efisiensinYa?
8.11 Jika diketahui bahwa tegangan efektif Vor : 22010" V adalah
a. Hitunglah faktor daya rangkaian ini.
secara Y
tegangan saluran suatu sumbei fasa tiga'yang dihubungkan
b. Berapa resistansi rangkaian ini?
dengan urutan fasa abc,hitunglah tegangan fasanya masing-masing.
c. Apakah mungkin bahwa besar tegangan antara Z akan lebih besar
Suatu beban yarlg dihubungkan seperti pada Gambar 8.19
daripada tegangan sumbernya? Jelaskan dengan lengkap untvk Z
8.12
dipasangkan pada teganganefektif220 V (antar saluran) dalam suatu
yang bersifat resistif, induktil dan kapasitif.
siitem fasa tiga. Jika impedansi masing-masing fasanya adalah
d. Hitunglah komponen reaktif Z ini. 4l6O"C), tentukan daya keseluruhan yang diberikan kepada beban
8.7 Untuk rangkaian pada Gambar 8.23, tentukan: tersebut.
g.13 Ulangi Soal 8.12 jlka hubungan bebannya adalah seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 8.21.
8.14 Suatu tegangan fasa tiga 220 v dikenakan pada suatu beban
a: 314 lnF setimbang dalam hubungan A seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 8.21. Nilai cfektif arus fasa yang diukur di antara titik a
densan b adalah l0/-30'A.
a. Tentukan besar dan fasa arus salurannya dan lukislah diagram
Gambar 8.23 Rangkaian untuk Soal8.7 fasor yang melukiskan tegangan saluran, arus fasa dan arus
salurannya.
a. R dan C seri setara yang memberikan impedansi yang sama. b. Hitung daya keseluruhan yang diterima oleh beban tersebut'
b. Faktor daya untuk rangkaian paralel pada gambar tersebut dan c. Tentukan nilai resistif impedansi fasanya.
untuk bagian a. 8.15 Beban yang dihubungkan secara Y pada Gambar 8.19 terdiri dari tiga
c. Tegangan yang harus dikenakan untuk mendapatkan daya sebesar I impedansi fasa yang masing-masingnya sebesar 15 +720 ohm'
watt untuk rangkaian paralel pada gambar tersebut, dan rangkaian a. Tentukan arus fasor masing-masing salurannya'
seri pada bagian a.
b. Berapa dayayangdiserap oleh beban.
8.8 Suatu rangkaian terdiri atas sumber tegangan v dan beban Z. Diketahui
c. Berapa jumlah fasor ketiga arus salurannya? Mengapa bernilai
bahwa v:311 cos (a.r + 15") volt dan l:30 cos (ax- 56.4) ampere.
demikian?
a. Berapakah daya semu yang diterima beban?
Ulangi Soal 8.15 bila beban tersebut dihubungkan secara A seperti
i
8.16
b. Berapakah faktor daya sistem? i pada Gambar 8.21.
c. Hitunglah P. *
8.17 Sebuah generator fasa tiga 208 V mencatu daya keseluruhan sebesar
d. Hitung Z. 1800 w dengan arus saluran 10 A untuk tiga impedansi identik yang
Bab 8 Daya Dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik

dihubung secara Y. Tenhrkan komponen resistif dan reaktif ketiga


impedansi beban tersebut.
8.18 Ulangi Soal 8.17 jika ketiga beban itu dihubungkan secara A.
8.19 Suatu beban setimbang yang dihubungkan secara Y mempunyai
impedansi sebesar 6140"{1. dari saluran ke netral. Tegangan dari salah
satu salurannya ke netral adalah220/30'V.
a. Berapakah arus yang mengalir dalam masing-masing
impedansi?
b. Hitunglah tegangan saluran ke netral pada fasa lainnya.
c. Hitunglah tegangan antar salurannya.
8.20 Tiga buah resistor yang masing-masingnya sebesar l0 f)
dihubungkan secara Y di antara saluran 220 Y. (Berarti pada suatu
sumber fasa tiga 220 Y antar saluran.) Hitunglah arus fasa dan arus
salurannya serta berapa daya yang diserap oleh ketiga resistor
tersebut.
8.21 Ulangi Soal 8.21 jika ketiga resistor itu dihubungkan secara A.
8.22 Tiga impedansi yang identik dihubungkan secara A di antara saluran
381 V. Salah satu tegangan antar salurannya adalah 381/60'V dan
salah satu arus fasanya adalah 6,35DA0' A.
a. Tentukan tegangan dan arus lainnya dan tunjukkan hal itu dalam
diagram fasor.
b. Tentukan impedansi fasanya.
8.23 Tiga impedansi yang sama sebesar 20130"{l dihubungkan secara A di
antara saluran fasa tiga dengan tegangan 381 V.
a. Lukis diagram rangkaiannya dengan semua nilai tersebut.
b. Hitung arus fasa dan arus salurannya.
c. Lukislah diagram fasor untuk tegangan dan arusnya.

i
DaftarKata

cache
Penyimpan sementara data yang sering dipergunakan dan disimpan dalam
Daftar Kata RAM dengan kecepatan akses yang tinggi.
daya
admitansi Keiepatan perubahan tenaga yang dipergunakan, yaitu banyaknya kerja yang
Perbandingan antara arus dengan teganganpada sepasang kutub pada dilakukan dalam satu satuan waktu.
rangkaian listrik. dekoder
aktuator Rangkaian kombinasi digital yang mengubah suatu sandi biner dengan n
Peralatan mekanik untuk menggerakkan atau mengendalikan suatu variibel masukan menjadi m saluran keluaran, satu untuk setiap unsur
mekanisme atau sistem. informasi diskrit.
akuisisi data derau
Sistem yang meliputi pengumpulan data dari hasil pengukuran dan Sinyal acak yang tidak ada hubungannya dengan sinyal masukan.
mengubahnya dalam bentuk digital guna disimpan, dianalisis, dan disajikan digit
dalam bentuk yang sesuai. Angka.
ammeter dimensi
Alat pengukur arus listrik. Karakteristik fisik suatu benda.
analisis dimensi diode
Pengujian dimensi didasarkan atas kenyataan bahwa suatu persamaan analitis Komponen elektronika tak-linear kutub-dua yang memberikan resistansi yang
harus mempunyai dimensi yang homogeny rclatif rendah terhadap aliran arus pada suatu arah dan resistansi yang relatif
antena sangat tinggi pada arah aliran arus yang sebaliknya.
Alat transisi antara penyaluran gelombang elektromagnet ruang bebas dengan elektrodinamika
gelombang elektromagnet terbimbing atau saluran transni si. Bahasan yang berkaitan dengan arus listrik dan gaya yang ditimbulkannya
arus listrik elektromagnetika
Banyaknya muatan yang melewati suatu luas penampang tertenfu per satuan Rekayasa dan ilmu yang berhubungan dengan interaksi antara medan magnet,
waktu medan listrik, dan aliran arus listrik.
ASCII (American Standard Code fo, Information Interchange) elektron valensi
Sandi baku untuk pertukaran informasi merupakan rancangan sandi untuk Elektron yang orbitnya terletak pada kulit terluar.
mewakili teks dalam abjad Latin. elektron
awalan satuan Partikel bermuatan listrik negatif; satuan muatan listrik negatif.
Menunjukkan ke lipatan satuan. elektronika
bahan diamagnetik cabang ilmu fisika yang mempelajari pemancaran, perilaku, dan dampak
Bahan yangkurang dipengaruhi magnet. elektron serta alat-al at y ang men ggunakannya.
bahan feromagnetik elektrostatika
Bahanyang sangat kuat dapat ditarik oleh magnet. Bahasan yang berkaitan dengan muatan listrik dalam keadaan diam.
bahan paramagnetik enkoder
Bahanyang tidak terlalu kuat ditarik oleh magnet. Rangkaian kombinasi digital yang menerima m saluran masukan, satu untuk
bit (binart digit) setiap informasi diskrit, dan menghasilkan suatu sandi biner dengan n saluran
Angka biner. keluaran.
1

BJT (bipolar junction transistor) I ergonomics


I
I Studitentang rancangan tempat kerja.
I
Daftar Kata Daftar Kata

ergonomr tegangan tinggi dan gardu-gardu distribusi melalui saluran tegangan


Ilmu yang 'menyesuiakan kerja untuk manusia,' rnerupakan proses menengah.
perancangan atau pengahran tempat kerja, produlg dan sistem sedemikian gayalistrik
hingga sesuai dengan orang-orang yang menggunakannya. Gaya yang timbul karena kedudukan muatan listrik.
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
gayamagnet
Bantuan pertama yang diberikan kepada orang yang cedera akibat kecelakaan
Gaya yang timbul karena kecepatan muatan listrik
sebelum ditangani tenaga medis dengan sasaran menyelamatkan nyawa,
menghindari cedera atau kondisi yang lebih parah, dan mempercepat hiperteks
penyembuhan. T&s, yang diperagakan di komputer, dengan awan (hyperlink) yang
langsnng dapat ditampilkan kalau bagian itu diklik dengan mouse'
faktor dayamendahului
hipotesis
faktor dayatertinggal
Sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori,
Fasa arus dalam rangkaian bolak-balik yang mengalir di dalam unsur
proposisi, dan sebagainya) meskipun kcbenarannya masih harus dibuktikan;
tertinggal dari fasa tegangannya.
anggapan dasar.
Fasa arus dalam rangkaian bolak-balik yang mengalir di dalam
HTTP (Hypertext Transfer Protocol)
unsurmendahuluifasa tegangannya. protokol iransfer hiperteks untuk menelusuri sumber-sumber yang saling
FET (field effect transistor\ terkait dalam dokumen yang disebut sebagai hiperteks.
Transistor pengaruh medan.
hukum
flip-flop Teori yang berulang-kali diterapkan dalam berbagai keadaan tanpa
Rangkaian sel biner yang dapat menyimpan satu bit informasi. menimbulkan kontradiksi.
FTP (File Transfer Protocol) HVDC (high voltage direct current\
Protokkol yang digunakan untuk saling mempertukarkan dan memanipulasi Listrik aruJ searah tegangan tinggi yang digunakan untuk menyalurkan daya
file melalui jaringan. listrik dengan j araj yang sangat j auh.
fungsi jala-jala PLN
Fungsi yang menguraikan perilaku suatu jala-jala melalui persamaan Perusahaan Listrik Negara, pcn.rsahaan umum milik negara yang
diferensial yang menghubungkan variabel masukan dengan variabel menyediakan pasokan listrik di Indoncsia.
keluarannya. lC (inte gr at e d cir c uit)
galat Rangkaian terpadu.
Kekeliruan, kesalahan, atau cacat IEBE Qnstitute of Electrical and Electtonic Engineers)
gangguan hubung singkat Organisasi internasional nirlaba yang mcwadahi profesional di bidang teknik
Ganggunan yang terjadi bila dua atau lebih penghantar yang berbeda elektro.
tegangannya saling bertemu. IGBT(insz lated-gate bipolar transistor')
gangguan transistor elektronika daya yang dikendalikan oleh tegangan yang
Keadaan di luar keadaan normal seperti hubung-singkat, arus lebih, tegangan memberikan pengalihan dengan kecepatan tinggi.
lebih dan tegangan kurang serta perubahan frekuensi. impedansi
gardu induk Peibandingan antara tegangan dan arus pada sepasang kutub pada rangkaian
Instalasi listrik mulai dari tegangan ekstra tinggi, tegangan tinggi, dan listrik.
tegangan menengah, terdiri atas switchyard, peralatan hubung- induktansi
bagi(switchgear),berfrngsi mengubah daya listrik dari tegangan ekstra tinggi Konstanta pembanding unsur rangkaian yang membutuhkan tegangan
atau tegangan tinggi menjadi tegangan menengah, melakukan pengukuran, sebanding dengan turunan waktu atau kecepatan perubahan arus yang
pengawasan operasi serta pengaturan pengaman sistem daya listrilg dan mengalir di dalamnya.
melakukan pengaturan daya ke gardu-gardu induk lainnya melalui saluran
DaftarKata
Daftar Kata

kompensasi fasa
induktor
Perbaikan faktor daya dalam rangkain arus bolak-balik.
Benda fisik yang ciri utamanya adalah induktansi"
informasi komputer
Besaran yang diperlukan oleh suatu sistem guna menyelesaikan suatu tugas.
Peralitan yang secara otomatis melakukan semua langkah-langkah
perhitungan itu tanpa adanya campur tangan manusia.
instrumen biomedis
Instrumenuntukmengukur, menguatkan, mengolah, merekam, dan
konduktansi
Kebalikan resistansi.
menyimpan besaran-besar fi siolo gis guna membantu dokter mendiagno sis
penyakit, mempersiapkan pengobatan, dan mengembalikan fungsi-fungsi konduktor
tubuh agar bekerja sebagaimana mestinya. Bahan dengan resistivitas rendah.
instrumentasi lampu pijar
suatu himpunan peralatan (instrumen) dan penggunaannya untuk mengamati, Lampu listrik yang menggunakan filamen yang.berpijar dalam ruang hampa.
mengukur, dan mengendalikan. lampu tabung
Internet Lampu yang memanfaatkan pengubahan lenaga listrik menjadi cahaya
Sistem global jaringan komputer yang saling terhubung. Sebenarnya Internet melalui tumbukan elektron bebas dalam ruang hampa dengan atom-atom gas.
adalah jaringan dari jaringan yang terdiri atas berjuta jaringan pribadi, publik, LAN (local area network\
akademik, bisnis, dan pemerintah. Jaringan komputer yang terletak dalam suatu bangunan gedung atau dalam
ion kampus yang tidak terlalu jauh jangkauannya.
Partikel, atom atau molekul yang kehilangan atau mendapat tambahan laser(light amplification by stimulated emission of radiation)
electron dan menjadi bermuatan listrik. Pembangkit cahaya yang dapat menghasilkan cahaya dengan intensitas
isolator tinggi, bersifat koheren dan monokromatis.
Bahan dengan resistivitas yang sangat tinggi. LED (light emitting diode)
jala-jala Diode yang memancarkan cahaya.
Rangkaian yang rumit dan lebih umum sifatnya. masa sentara
jarak Selang waktu setelah terjadinya pengalihan sampai tegangan atau ams dalam
Ruang sela (panjang atau jauh) antara dua benda atau tempat. rangkaian mengatur dirinya untuk mencapai keadaan mantap.
Jaringan komputer yang menghubungkan komputer dan peralatan tambahan mascr(microwaye amplification by stimulated emission of radiation)
yang secara geografik terletak berjauhan. Alat untuk menghasilkan gelombangmikrodengan pancaran radiasi yang
terangsang.
JFET (j unction field effect transistor)
Transistor pengamh medan gerbang sambungan. rnekatronika
Keterpaduan total antara sistem mekanik, sistem elektronik, sistem listrik,
kalkulator
komputer, sistem kendali, dan rekayasa molekuler (dari nanokimia dan
Peralatan yang mengandalkan campur tangan manusia, karena seseorang
biologi).
harus memasukkan bilangan dan perintah selama perhitungan dilaksanakan.
model
kapasitansi
Teknik pewakilan, secara mendekati, untuk suatu peralatan fisik yang rumit.
Konstanta pembanding unsur rangkaian yang memerlukan arus sebanding
dengan turunan waktu tegangan di antara kutub-kutubnya. MOSFET (metal-oxide-semiconductor Jield elfect transistor)
Transistor pengaruh medan gerbang semikonduktor oksida logam.
kapasitor
Benda fisik yang ciri utamanya adalah kapasitansi. multimeter
Kombinasi antara miliammeter, voltmeter dan ohmmeter (mAVo-meter).
kecepatan
Jarak yang ditempuh sebuah benda dibagi dengan waktu tempuhnya.
Daftat Kata Daftar Kata

neutron percepatan
Partikel di dalam inti atom dengan massa yang sama seperti proton tetapi Selisih kecepatan dibagi dengan selang waktu pengamatan.
tidak bermuatan li strik.
pewakilan digital
number b"rurun tidak diwakili oleh besaran lain yang sebanding, melainkan oleh
Bilangan. lambang yang disebut angka.
ohmmeter PII (Persatuan Insinyur Indonesia)
Alat pengukur resistansi listrik. Organisasi profesi yang menghimpun para sarjana teknik dan pertanian di
osilator Indonesia.
Peralatan elektronik yang menghasilkan osilasi listrik. potensiometer
osiloskop Resistor yang dapat diubah-ubah dengan tiga kutub.
Alat yang dapat memperagakan variasi besaran listrik yang berubah-ubah program coanter .
sebagai suatu tampilan di layar peraga. Register yang digunakan untuk menyimpan alamat letak penyimpan yang
P AL(P has e Alternating Line) men gandung perintah berikutnya untuk dilaksanakan.
Bakuan sistem enkoding televisi analog yang digunakan dalam sistem protokol
pemancar televisi. Hi-prrrun aturan yang mengatur urutan peristiwa yang berlangsung di antara
PD LQr er s o na I digit al as s is t ant) penggunanya.
Komputer genggam. proton
pembanding Pafiikel bermuatan listrik positif yang terdapat di dalam inti atom.
Rangkaian kombinasi digital yang dapat membandingkan dua bilangan r rdar(radio detectio n and ranging)
pembuang panas Alat (yang memakai gelombang radio) untuk mendeteksi jarak, kecepatan,
Logam penghantar panas yang sangat baik untuk menyalurkan panas itu dan arah benda yang bergerak atau benda yang diam (biasanya dipakai dl
untuk membantu mendinginkan peralatan yang dilindungi. penerbangan dan pelayaran).
penguat rangkaian terpadu
Peralatan yang menggunakan tenaga yang kecil untuk mengendalikan tenaga komponen elektronika berupa sepotong chip semlkonduktor monolit yang
yang lebih besar. mengandung unsur-unsur rangkaian aktif dan pasif lengkap dengan
penyandian sumber interkoneksinya.
Proses untuk menghilangkan redundansi (redundancy) yang ada pada sinyal rcdundansi
sehingga hanya informasi dasar yang memang diperlukan untuk disalurkan. Isi pesan yang dibawa oleh sinyal di luar informasi dasar yang disalurkan.
penyearah register
Alat untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah Sekumpulan flip-flop yang digunakan untuk menyimpan data.
penyearahan Rekayas a(e n g in ee rin g')
Prosesunhrk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Seni pemanfaatan sumber tenaga dan benda di alam untuk kebaikan umat
penyepadanan resistansi manusia.
Proses penyepadanan resistansi keluaran dengan resistansi beban rekayasa komputer
perangkat keras rekayasa yang meliputi perancangan dan pengembangan sistem perangkat
komponen-komponen fisik komputer seperti unit pengolah utama (CPU), keras dan perangkat lunak yang mengendalikan perangkat keras itu.
peralatan penyimpan, peralatan masukan dan keluaran, dan sebagainya. rekayasa sistem
perangkat lunak Rekayasa yang memanfaatkan prinsip-prinsip matematika untuk membuat
Program yang diperlukan oleh komputer untuk menjalankan komputer. model dan menguraikan sistem yang kompleks serta meramalkan unjuk kerja
suatu sistem berdasarkan analisis rekayasa.
Daftat Kata DaftarKata

reslnous semikonduktor
Zat alir listrik statik yang bersifat seperti damar. Bahan yang resistivitasnya terletak dalam kawasan di antara yang dimiliki
resistansi masukan oleh logam dan penghantar.
Resistansi yang meminjukkan akibat yang dihasilkan nleh rangkaian terhadap sensor
sumbernya. Transduser.
resistansi titik-penggerak SI - Sistem Internasional (Systime International d'Unitds'S
Resistansi masukan. Himpunan satuan baku yang seragam dan dapat ditiru di mana pun di dunia'
resistansi siaran radio
Konstanta pembanding unsur rangkaian yang memerlukan tegangan Penyampaian informasi dalam satu arah dengan memanfaatkan gelombang
sebanding dengan arus yang mengalir di dalamnya. radio sebagai media.
resistor simpul .
Benda fisik yang ciri utamanya adalah resistansi. Titikdalam rangkaian listrik dengan dua atau lebih unsur dan/atau sttmher
rheostat bertemu.
Resistor yang dapat diubah-ubah dengan dua kutub. sistem digital
robot Susunan peralatan yang dirancang untuk mengolah besaran fisik yang
Manipulator yang dikendalikan secara otomatis, dapat diprogram kembaii, diwakili <lalam bcsaran digital, yaitu dcngan nilai-nilai diskrit yarrg
serba guna, yang dapat diprogram dalam tiga atau lebih sumbu, yang dapat perubahan antarasuatu nilai dengan nilai berikutnya tidak sinambung
diam di suatu tempat atau bergerak untuk digunakan dalam aplikasi melainkan langkah-der-ni-1 an gkah.
otomatisasi industri. sistcm tcnaga listrik
saluran bawah tanah Rangkaian instalasi tenaga listrik mulai dari pembangkitan, transtnisi, dan
Saluran yang menyalurkan daya melalui kabel yang ditanam atau diletakkan distribusi yang dioperasikan sccara serentak dalarn rangka penycdiaan tenaga
dalam terowongan bawah tanah. listrik.
saluran trasnmisi sistem
Sarana fisik untuk menyalurkan sinyal atau daya dari satu tempat ke tempat Himpunan bcnda atau bagian-bagian yang bekerja bersama-sama atau
yang lain. tcrhub ung sedcmikian sehi ngga membentuk s uatu keseluruhan'

saluran udara SMTP (Simple ilIail Transfer Protocol)


Saluran yang menyalurkan daya listrik melalui kawat-kawat yang digantung Protokol transfcr warkat scderhana) yang digunakan untuk mengirimkan
pada tiang atau menara hansmisi melalui isolator keramik. r.varkat elektronik (electronic mail - email)

satuan stack pointer


Bakuan atau acuan yang dapat menyatakan dimensi dalam bilangan. Digunakan untuk menunjukkan kedudukan data yang paling baru disimpan
atau penyimpanan yang tersedia berikutnya dalam stack-
SCADA (sapervisory control and data acquisition)
Sistem pengolahan data terpadu yang berfungsi menyelia, mengendalikan, stasiun pancar ulang
dan mendapatkan data saat ini (secara real time). Stasiun yu.rg men"rima sinyal dengan antena penerima yang kemudian
dikuatkan dan dipancarkan kembali oleh antena pemancar.
SCR (,Si/ico n controlled rectifier)
Penyearah silikon terkendali. sumber bebas
Sumber sempuma
sel bahan bakar
Sumber tenaga listrik yang mengubah hidrogen dan oksigen menjadi listrik sumber kelas dua
dan air. Sumber tegangan atau sumber arus yang tegangan atau arusnya merupakan
fungsi tegangan atau arus yang berada di bagian lain rangkaian.
Daftar Kata Daftat Kata

sumber sempurna titik-hubung


Sumber tenaga listrik yang memberikan tegangan tetap atau arus tetap. Simpul.
sumber tak bebas transduser
Sumber kelas dua. Alat yang mengubah tenaga atau informasi dari suatu bentuk ke bentuk yang
superkonduktor lain.
Bahan yang tidak mempunyai resistansi yang dapat menghalangi aliran arus transduser
listrik. Alatyang mengubah tenaga dari satu bentuk ke bentuk yang lain; alatyang
tabung elektron memberikan keluaran berguna dalam menanggapi hasil pengukuran tertentu.
I(omponen elektronika yang memanfaatkan pancaran elektro di ruang hampa transformator
udara. Alat untuk menyalurkan tenaga listrik dari suatu rangkaian ke rangkaian yang
tanggapan alamiah lain melalui medan magnet yang menghubung(an kedua rangkaian tersebut.
Tanggapan rangkaian yang terjadi tanpa adanya sumber dari luar. Transistor sambungan bipolar.
tegangan Transistor
tenaga yang diperlukan satu satuan muatan untuk bergerak dari suatu titik ke Komponen elektronika dengan tiga kutub yang dapat mengendalikan arus
titik lain karena pengaruh gaya listrik. atau tegangan listrik dengan mengenakannya ke kutub yang ketiga.
teknik kendali transkonduktansi
Sistem elektronik yang dirancang untuk memberikan pengaturan secara cepat Perbandingan arus diferensial pada keluaran terhadap tegangan diferensial
dan tepat dapat bagian sistem yang lain. masukannya.
teknikkomunikasi transponder
rekayasa dan ilmu yang diperlukan untuk memancarkan informasi dari suatu Alat yang bertugas sebagai penerima untuk memancar kembali dengan
tempat ke tempat lain. frekuensi yang berbeda.
teknik tenaga listrik UP S (unint err up tib I e p ow er s upp ly)
rekayasa yang berhubungan dengan pembangkitan, penyaluran, dan distribusi Peralatan yang digunakan sebagai catu daya cadangan darurat yang dapat
tenaga listrik. memberikan daya listrik pada saat catu daya utamamengalami gangguan.
telemetri vitreous
Transmisi data hasil pengukuran ke suatu tempat yang jauh dalam bentuk Zat alir listrik statik yang bersifat seperti kaca.
sinyal listrik voltmeter
televisi Alat pengukur tegangan listrik.
Cara untuk menghasilkan kembali gambar diam dan gambar hidup dengan WAN (wide area network)
menggunakan sinyal-sinyal elektronik.
zat alir (fluida)
tenaga terbarukan Benda seperti air atau gas yang berubah bentuknya oleh pengaruh gaya gcser;
Tenaga yang diperoleh dari sumber yang dapat ditangani sedemikian zatyang mudah mengalir (spt zat cair dan gas).
sehingga tidak akan habis dalam kurun waktu hidup rnanusia.
tenaga
Kemampuan melakukan kerja; daya yang dapat menggerakkan sesuatu.
teori
Pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data
dan argumentasi; penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan
fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi; hipotesis yang
cukup teruji.
Lampiran

Lampir&n satuan sistem Internasional Yang Diturunkan Dengan Nama

Hubungan asal

Sudut bidang datar Radian rad m/m


A) Satuan Sistem Internasional
Sudut ruang Steradian ST rrf tnf
-l
Frekuensi Hertz Hz S
Satuan Sistem Internasional Dasar
Gaya Newton N kg'm.s-2
Besaran Satuan Lambang
Tekanan Pascal Pa N.m-2
Panjang meter m
Tenaga, kerja, Joule J N.m
Massa kilogram kg banyaknya panas
Waktu detik s w
Daya, pancaran fluks Watt J.s-l
Arus listrik ampere A
Muatan listrik Coulomb C A.s
Suhu kelvin K
Potensial listrik, beda
Banyaknya substansi mole mol w.A
potensial, tegangan, Volt V '
Kuat cahaya kandela cd gaya gerak listrik

Kapasitas listrik Farad F C.V '

Rcsistansi listrik ohm O V.A''


Konduktansi listrik siemens S A.V'I
F'luks magnct weber wb V.s
Kerapatan fluks tesla T Wb'm2
magnet
Induktansi henry H wb.A-'
oc K
Suhu Celsius derajat Celsius
Fluks cahaya lumen Lm cd'sr
lux 1x lm.rrr2
Lampiran Lampiran

B) Kostanta Fisika
C) Huruf Yunani

Konstanta Lambang Besamya

Huruf Huruf Huruf Huruf


Nama Nama
Muatan elektron e 1,602 x l0-'' C kaoital kecil kapital kecil
alfa N nu
A C[
Massa elektron !ff" 9,109 x 10-'kg B beta
Y
q xt
B

f v gamma o o omikron
Kecepatan cahaya c 2,998 x 108 m.s-r
A 6 delta II 1T
pl

epsilon P p rho
E
Percepatan gravitasi 6o 9,807 m.s-2 Z ( zeta t o, sigma

eta T "L tau


H n
Bilangan Avogadro l/ 6,023 x 1023 mol* @ e thcta Y U upsilon

I t iota o d fi
Konstanta Planck h 6,626 x 10-'o J.s K K kappa x x khi
lambda Y v psl
A )"
Konstanta Boltzmann k 1,380 x 10-2i J.K-t M tr mu o TD omega

Permeabilitas ruang bebas

p, 4zrx 10-? H.m-r

Permitivitas ruang bebas €o 8,850 x 10-12 F.m-r

Elektron-volt eV 1,602 x 10-te J

1
Pustaka Acuan

g'h ed.
Hughes, Edward. 2005. Hughes Electrical and Electronic Technology.
Harlow: Pearson Education Limited.
Daftan Pustaka Hutaurulg Prof. Ir. T.S. 1993. Transmisi Daya Listrik. Iakarta: Penerbit
Erlangga.
Irwin, J. David and D.V. Kerns, Jr. 1995. Introduction to Electrical
Balanis, Constantine A. Lgg7. Antenna Theory: Analysis and Design 2nd ed. Engineering. Englewood Cliffs: Prentice-Hall' lnc'
New York: John Wiley & Sons, Inc. Kadir. Abdul. 1995. Energi: Sumber Daya, Inovasi, Tenaga Listrik, dan
Behling, R. 1986. Computers and Information Processing. Boston: Kent Potensi Ekonomi. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Universitas
Publishing Company. Indonesia.
Bir, Attila, and Mustafa Kacar. 2006" Pioneers of Automatic Control Systems. Kraus, John D. 1998. Antennas. Singapore: McGraw-Hill International
Manchester: Foundation for Science Technology and Civilation.
Buchmann, Isador. 2003. When was the Battery Invented? Battery Kasatkin, :ffil:rerekalin. t960.Basic ot")trr"ot Engineering. Moscow:
University.com. ^ Peace Publishers'

Center for Disease Control and Prevention, National Institute for Kostenko, M. and L. Piotrovsky. Electrical Machines. Part one and Part
Occupational Safety and Health. 20A9. Electrical safety: S"Jbty Two. Moscow: Peace Publishers.
and Health for Electrical Trades. Revised Edition. Washington: Kuznetsov, M. Fundqmentals of Electrical Engineering. Moscow: Peace
Department of Health and Human Services. Publishers.
Cisco Systems, Inc. Cisco Networking Academy Program. 2001. Cisco Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 1977. Peraturan Umum Instalasi
Networking Academy Program: First-Year Companion Guide. Listrik Indonesia 1977 (PUIL 1977). Jakarla'
Second Edition. Indianapolis: Cisco Press. Mason, c.R. l956.The ,4rt & science of Protectiye Relaying. General
Cogdell. J.R. 1990. Foundations of Electrical Engineering. Englewood Electric.
Cliffs : Prentice-Hall. Inc. Mismail, B. 1995. Rangkaian ListrikJilid Pertqma. Bandung: Penerbit ITB'
Couch, Leon W. 2002. Digilal and Analog Communication Systems. Sixth Mismail, B. 1gg7 . Rangkaian Listrik Jilid Kedua. Bandung: Penerbit ITB.
Ed. Upper Saddle River: Pearson Prentice-Hall.
Mismail, B. 1998. Rangkaian Logika Digital. Bandung: Penerbit ITB.
Dorf. fuchard C. editor-in-chief. 2005. The Engineering Handbook. 2nd ed.
Nadarajan, Gunalan. 2007. Islamic Automation: A Reading of al-Jazari's The
Boca Raton: CRC Press LLC.
Book of Knowledge of Ingenious Mechcrnical Devices (1206)'
El-Hawary, M.E. 2000. Electrical Energy Systems. Boca Raton: CRC Press Manchester: Foundation for Science Technology and civilation.
LLC.
Panitia Rcvisi PUIL.2000. Persyaratan (Jmum Instalasi Listrik 2000 (PUIL
Energizer.2004. 2 0 0 0) . Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Gibson. Jerry. D. editor. 2002. The Communications Handbook.2"d ed. Boca Perusahaan umum Listrik Negara. 1986 SPLN 66:1986. Standar Peralatan
Raton: CRC Press. Keselamatan Keria. Jakarta: Departemen Pertambangan dan
Hambley, Allan R. Electrical Engineering: Principles and Applications. 4n Energi.
ed. Upper Saddle River: Pearson Education, Inc. perusahaan Umum Listrik Negara. 1993. SPLN 106:1993. Tanda
Health and Safety Executive.1998. Electrical Safery qnd You. Caerphiily: Keselamatan Kerja. Jakarta: Departemen Pertambangan dan
HSE Infonnation Services. Energi.
Health and Safety Executive.1998. Five Steps to Rlslc assessment.Leafl.el. Paul, C.R., S.A. Nasar, L.E. Unnewehr. 1992. Introduction to Electrical
Caerphilly: HSE Information Services. Engineering. Second Edition. New York: McGraw-Hill,Inc'
Health and Safety Executive.1998. Understanding Ergonomics at Peebles, P.Z.,T.A. Giuma. 199I. Principles of Electrical Engineering. New
Wo r k.L eaflet. Caerphilly: HS E lnformation S ervices. York: McGraw-Hill ComPanies, Inc.
Pustaka Acuan Pustaka Acuan

Petruzella, Frank D.
1996. Industrial Electronics. New York McGraw-Hill Zuhal. 1988. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elehronika Daya. Jakarta:
Companies, Inc. Gramedia Pustaka Utama.
Priyanto, Tonda. 2002. 'The Joumey of TelKom in Operating http ://www. battetvuniversitv. com
Communications Satellites to Serve the Indonesia Archipelago.' http ://cakrawij aya.blo gspot. com
Online Journal of Space Communication.
htto://directron.com
PT. Cipta Adi Pustaka. 1996. Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta.
http ://electronics.howstuffworks. com
Radio Shack Corporation. 2004. Radio Shack Product Support.
http://elmbridee. gov.uk
http //support.radio shack. com/support_tutorials/batteries.
:

http://en.wikioedia. ore
Rechargeable Battery Recycling Corporation and National Geographi c. 2004.
Battery Les$on Plan. httn://facultv-ssb.stanford.edu
Rizzoni, Giorgio. 2007. Principles and Applications of Electrical http //ee othermal.mari
:

Engineering. 5'r' Edition. New York: McGraw-Hill Companies, http :/lhowstuffworks. com
Inc. http://iga.igg. cnr. it
Ridley, John. 1998. Health and Safety in Brief. Wobum, MA.: http://is4profit.com
Butterworth-Heinemann.
http ://i ulv.fi xedrefere
Schweber, William. 2002. Electronic Communication Systems. Englewood php ?bidan g:di stribusi
http //pln-km. com/e-standard/spln-bidan
:
g.
Cliffs: Prentice-Hall. Inc.
http //pln-km. c orp/e -standariyspln-bidans. php ?bidan s:pemb an gkitan
Schultz, Mitchel E. 2007. Grob's Basic Electronics. 10th ed.Boston:
:

McGraw-Hill Co.Inc. http ://pln-km. com/e-standard/spln-bidan e.php?bidane:Scada

Smith, Ralph J., and fuchard C. Dorf. 1992. Circuits, Devices, and Systems. http //pln-km. com/e-standard/sp1n-bidan g.php?bidans:transmi si
:

Fifth Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc. http://pln-km.corr/e-standard/spln bidane.php?bidane:umum
Theraja, 8.L.2002. Fundamentals of Electrical Engineering and Electronics. http://raith.de
New Delhi: S. Chand & Company, Ltd. http ://safe. eq.nu/p3k.html
Tomasi, Wayne. 2004. Advance Electronic Communications Systems. Sixth http ://superconductors. org
Edition. Upper Saddle River: Pearson Prentice-Hall. http ://www. apple. com/about/er gonomic s
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor I Tahun 1970 tentang http ://www.britannica. com
Keselamatan Kerja.
http://www.cdc. eov/niosh
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2002 tentang
Ketenagalistrikan.
http://www.crowl.orq
http //www. eelab. usyd. edu. au
Undang-Undang Republik Indonesia Notnor 36 Tahun 1999 tentang
:

Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. htto ://www. encvcl ooedi a. com


Weedy, B.M. and B.J. Cory. 1998. Eleclric Power Systems. 4'r' ed. http ://www. enereetics. com
Chichester: John wiiey & Sons.
Wildi, Theodore. 2006. Electrical Machines, Drives, and Power Systems.6th http ://www. ener gymana gertrainin g. com
ed. Upper Saddle River, N.J.: Pearson Education Inc. httn: //www. entersv-neworlean s. com
Young, Paul H. 2004. Electronic Communication Techniques. Fifth Edition. htto ://www. ersonomic s.c om. au
Upper Saddle River: Pearson Prentice-Hall.
http://www.fas.ors
Zherebtsov, I. Fundamentals of Radio. Moscow: Foreign Language
http ://www. fi rekil I s. eov.uk/electri cal
Publishing House.
Pustaka Acuan

http/uauuheaAslgq. cam
http //www.hq.nasa. eov
:

htF://www.hse.gov.uk
http://www.iec.org
http://www.ieee.org
http://www.isoc.org
http //www. leonardo-energy. org
:

httn://www.merck.com/mmpe/sec2 lich3 16lch3 1 6b.html


http //www. mqslimheritage. com
:

http //www.nonprofitrislc. ors


:

httD://www.osha. sov/Publications/3 075.html


http //www. o sha. eov/SlTC/etools/computerworkstations
:

htto://www.osha. sov/SlTC/etools/construction/electrical incidents/howshoc


ksoccur.html
hlS//www.pcmech.com
http://www.pdamd.com
http://www.pln.eo.id
http://www.rbrc.ors.
http ://www. sdnp. org. e.v
httD //www. toub. com/contenVeU
: 1 40 8 6/css/ I 4086 34. htm
http ://www. worldbank. or g
http:/iwww.wtec.ore
Indeks

faktor dayatertingg a'l, 260 gradien tegangan, 38


faktor mutu, 215 Gray,6
Indeks faktor reaktif, 260
faktordaya, 260 H
farad,57
Faraday, l0 hekto,28
fasa jamak, 252 henry,50
fasor, 133 Henry, 10,50
A D
femto,28 hertz,l44
admitansi, 137,164 daur, 144 fluida, 16 Herlz, 10,144
Admitansi pemindah, 194 Daya,33 fluks,39 hipotesis, 19
alat, 16 daya aktif, 258 fotonika, 4 hukum, l9
tmpere,27,35 daya kompleks,259 Fourier, 176 Hukrun Arus Kirchhoff, 68
Ampdre,9 daya puncalg 251 Franklin, T Hukum Coulomb,30
analisis dimensi,30 daya rata-rata, 251, 253 frekuensi, L44 Hukum Kirchhoff, 68
arah acuan,42 Dayarata-rata, 149 frekuensi alamiah, 226, 233 Hukum Ohm,43
arah arus, 35 daya reaktif, 258 frekuensi daya-setengah, 209 Hukum Tegangan Kirchhoff, 70
arus,15 daya semu, 259 frekuensi kompleks, 137
Arus bolak-balilq 35
arus efektif, 149
Daya sesaat, 251 frekuensi pusat, 209 I
daya tanpa-watt, 258 frekuensi resonansi, 178
arus fasa,274 De Forest, l0 frekuensi resonansi tak-teredam, impedansi, 137
Arus listrik,34 deduksi, 19 233 Impedansi pemindah, 194
arus negatif, 68 deka,28 frekuensi sudut dasar, 199 induksi, 19
arus saluran,274 denyut, 59 Fungsi eksponensial, 135 induktansi, 17,42,50
arus searah,36 deret Fourier trigonometri, 199 fungsi ganjil, 206 induktansi diri, 50
arus tanggap an alarnirh, 227 desi, 28 fungsi genap, 205 induktansi setara, 79
arus terpaksa,225,227 detik,27 fungsi jala-jala, 176, 193 induktor, 50
ato,28 Diagram fasor, 160 fungsi pemaksa, 198 induktor linear, 52
atom, I I dimensi,30 Fungsi pemindah, 193 informasi, I
awalarr satuan,28 Dimensi,26 Fungsi pemindah arus, 193 Insinyur Profesional, 20
Du Fay, 6 fungsi pemindah tegangan, 193 inti, 14
fungsi tanggapan, 198 ion, 12
B Isolator, 47
Bardeen, 10
E
G
Baterai, 16 Edison, 10 J
beban,40 eksa,28 galat, 16
bentuk-gelombang, 53 elektrodinamika, 9 garis gaya, 39 jala-jala, 175
besaran saluran,277 Elektrokardio gram, 17 5 gaya,29 jala-jala kutub-dua, 192
blok, 176 Elektromagnetika,2 gaya gerak listrik, 37 jala-jala kutub-empat, 192
Botol Leyden, 7 elektron,6,12 gaya gerak magnet, 56 jala-jala kuttb-n,192
Brattain, 10 elektron bebas, 12 gaya listrik, 14 jala-jala tangga, 196
Elektronika,3 gaya magnet,14,36 jalur,209
elektrostatika, 8 gaya penggera.k,192 jalur pelewat, 209
C Jembatan Wheatstone, 99
Euler, 154 Gelombang sinusoida, 143
Cara Maxwell, 111 ggl,37 joule, 32
Cavendish,6 ggm,56 Joule, 32
F
coulomb,33 giga,28
Coulomb,6 faktor daya mendahului, 260 Gilbert,6
lndeks Indeks

rangkaian listrik, 47
K Massa, 14
Maxwell, l0
P
rangkaian paralel, 73
kandela,2T Medan,38 parameter rangkaiary 42 rangkaian seri, 73
kapasitansi, 17, 42,57 medan listrih 38 parameter terpusat. l5 rangkaian setara Norton, 120
kapasitansi setara,77 medan magnet,38 parameter tersebar, l5 rangkaian setara Th6venin, 120
kapasitor, 57 mega,28 pasangan kutub keluar an, 192 rangkaian tiga kutub, 192
kawasan frekuensi, 138 mendahului, 145,167 pasangan kutub masukan, 192 rangsangan pemaksa, 221
keadaan rwzl,225 meter,27 pecahan sinambung, 197 reaktansi, L61
keadaan mrntap,22l metode arus mata jala, 109, 183 Pembagi arus,99 Rekayasa komputer, 3
kecepatan, 29 metode bilangan kompleks, 154 pengali, 98 Rekayasa sistem, 3
kecepatan sudut, 145 Metode fasor, 159 penguat kerja, 95 reluktansi,56
kelvin,27 Metode tegangan simpul, 183 Penyaring, 209 reostat, 45
Kelvin,25 Metode Tegangan Simpul, i05 penyaring pelewat-jalur, 209 resitlpus, T
kembaran,120 metode volt.ampere, 263 penyaring pelewat-rend ah, 2ll resistansi, 1'7, 42, 43, 161
kenaikan tegangan resonansi, 215 mho,46 penyaring pelewat-ting gi, 209 resistansi keluaran, 126
kerja,32 mikro,28 penyaring penolak jalur, 212 resistansi masukan,84
kilo,28 mili,28 penyederhanaan rangkaian, 83 resistansi setara paralel, 75
koefisien Fourier, 199 model fisih l8 Penyepadanan impedansi, 269 resistansi setara seri, 74
koefisien redaman, 232 model rangkaian, 17 penyepadanan resistansi, 126 resistansi titik-penggerak, 84
kompensasi fasa, 265 mol,27 perangsang, 193 resistivitas bahan,47
komponen dasar, 199 Mole,27 Perbaikan faklor daya, 265 resistor, 15,43
komponen harmonisa ke-n, 199 Molekul, I I perbandingan redaman, 233 resistor linear, 45
konnponen reaktif, 161 Moore, 1l percepatan,29 resistor tak-linear, 45
komponen resistif, 161 Morse, 10 periode, 144 resonansi, 178, 213, 239
komponen searah, 199 muatan listrik, 33 permeabilitas, 56 resonansi paralel, 213
Komunikasi,3 permitivitas, 61 rms, 119
konduktansi, 46,165 persanraan Euler, 154
konduktor,4T
N persamaan karakteristik, 233 S
konstanta dielektrik spesifik, 61 nano, 28 Persamaan Newton, 30
konstantawaktu, 136 netral,272 persamaan sistem orde satu, 226 sangat teredam, 233
koreksi faktor daya, 265 neutron, 12 Persatuan Insinyur Indonesia, 19 satu daur lengkap, 149
kuat medan gravitasi, 15 newton,30 persyaratan Dirichlet, I 99 Satuan,26
kuat medan listrilq 15 Nilai efektif arus sinusoida, 150 peta,28 Satuan arus listrik, 27
Kuat medan listrik, 38 nilai rata-rata, 148 pf,260 Satnan kuat cahaya,27
kuat medan magnet, 15 piko,28 Satuan massa,27
Satuan panjang,2T
kurang teredam, 233
kutub, 191
o potensial, 37
potensiometer, 45 Satuan wal*u,27
kutub masukan tak-terbalik, 95 ohm,43 Prinsipsuperposisi, 1 15 sefasa, 167
kutub masukan terbalik, 95 orde dua, 194 proton, 12 senti,28
orde satu,194 pulsa,59 setimbang, 252
ordinat rata-rata,l99 Shockley, l0
L siemens, 46,165
R
lebar-jalur,209 g simpul acuan, 104
radian per detik, 145 sinyal, 175
radiasi, sistem, l6
M @rsted,9 13
rangkaian, l5 Sistem Internasional, 26
Magnet alam,9 rangkaian arus bolak-balik, 146 sistem orde dua, 234
masa sentara,22l,223 rangkaian arus searah, 1.46 sistem orde n,234
rl
Indeks

Steinmetz, 133 teori, l9


sudut fasa, 145 tera,28
sudut impedansi beban per fasa,277
sumber,40
teredam kritis, 234
tertinggal, 145,167
Biodata Penulis
Sumber arus sempurna, 41 tesla, 39
sumber arus yang dikendalikan Thales,6
oleh arus,42 Thomson, 12
sumber arus yang dikendalikan tikalas, 194 Riwayat Hidup Singkat
oleh tegangan, 42 titik penggerak, 193 Prof.Ir. Budiono Mismail, M.S.E.E., Ph.D.
sumber bebas, 41 titik potong, 209
Sumber kelas dua,41 Transduser, l6
sumber sempurna,4l transistor, 10 Dilahirkan di Malang, pada 19 April 1947. Bulan
sumber tak bebas, 41 Maret 1973 lulus gebagai Sarjana Teknik di Jurusan
sumber tegangan sempurna, 4l U Teknik Telekomunikasi, Elektroteknik, Institut
sumber tegangan yang Teknologi Bandung. Bekerja sebagai dosen
dikendalikan oleh arus, 42 umpan-balik,97 Fakultas Teknik.
sumber tegangan yang unsur, 42
dikendalikan oleh tegangan, 42 unsur rangkaian,25 Pada tahun 1979 mendapat kesempatan tugas
suseptansi, 165 urutan fasa,272 belajar pada Department of Power, School of
Electrical Engineering, The University of Colorado, Boulder, Colorado, USA
T V dan bulan Agustus 1980 mendapatkan gelar Master of Science Electrical
Engineering. Selama di Boulder, Colorado, ia juga mengikuti program
tanda acuan,42 variabel listrik, 25 Summer Semester antara 16 Juni - 19 Agustus 1980 di The Economic
tanggapan,193 vitreous,6 Institute sebagai special student. Antara tahun 1985 * 1989 melanjutkan
tanggapan alamiah, 223, 226 volt, 37
pendidikan program Doctor of Philosophy pada Department of Electrical
tanggapan amplitudo, 206 volt'ampere,259
tanggapan fxa,,206 Power Engineering, School of Electrical Engineering and Computer Science,
volt.ampere reaktif, 258
tanggapan frekuensi, 177, 206 Volta, 8,37 The University of New South Wales, Sydney, Australia. Pemah mengikuti
Tanggapan lengkap,223 Von Guericke, 6, 7 International Executive Development Program di The University of New
Tanggapan terpaksa, 223 England, Armidale, Australia, pada tahun 1994.
tegangan, 15,37
tegangan fasa,272
w Budiono Mismail adalah Guru Besar di Universitas Brawijaya. Budiono
Mismail pemah menjabat sebagai Kepala Pusat Komputer, Universitas
tegangan imbas, 38 watt, 33
Brawijaya, Malang tahun 1991 - 1995, dan sebagai Dekan Fakultas Teknik
tegangan salruran,272 weber,39
Universitas Brawijaya tahun 1995 - 1998. Tahun 2000 sampai dengan 2004
Teknik kendali, 3 Weber,39
Teknik tenaga,2 berfugas sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan pada Kedutaan Besar
tenaga, 1,32 Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand di Bangkok. Juli sampai
Tenaga, l3
Y Desember 2006 bertugas sebagai dosen detaser di Universitas Trunojoyo,
tenaga gerak, 13 yokto,28 Madura. DariT Juli2007 sampai dengan 6 Juli 2009 menjabat sebagai Kehra
tenaga kimia, 13 yota,28 Program Studi Teknologi Informasi Dan Progratr Shrdi Rekayasa Perangkat
tenaga listrik, 13 Lunak, Universitas Ma Chung, Malang.
tenaga panas, I3 Z Budiono Mismail menikah dengan Maskura Tutdaulia dan dikaruniai seorang
tenaga pancar, 13
tenaga potensial, 13 zat alir,76 putri, Tantri Yuliandini (1975), dua orang putra, Dony Maulana (1978) dan
teorema jala-jala, 175 zepto,28 Aditya Pamungkas (198 1).
Teorema Norton, 122 zeta,28
teorema pembagi tegangan, 82
teorema Th6venin, l2l, 187 Irtnn iiii
llar;au Ferpu-i'l;,i1 :1 r:l

Anda mungkin juga menyukai