DASAR
Digunakan sangat terbatas khusus untuk keperluan pendidikan di lingkungan PIP Semarang
ELEKTRONIKA
DASAR
Elektronika Dasar i
Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
Email : pipperpustakaan@gmail.com
ISBN : 978-602-99381-9-7
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................ iv
iv Elektronika Dasar
DAFTAR GAMBAR
Elektronika Dasar v
Gambar 29. Half Wave Rectifier: (A) Rangkaian, (B) Bentuk
Gelombang Masukan, (C) Bentuk Gelombang
Keluaran ............................................................... 31
Gambar 30. Bridge Full Wave Rectifier (A) Rangkaian,
(B) Bentuk Gelombang Masukan, (C) Bentuk
Gelombang Keluaran ........................................... 32
Gambar 31. PN Junction dan Simbol Dioda ........................... 34
Gambar 32. Proses Pengarusan Dioda Forward Bias .............. 35
Gambar 33. Proses Pengarusan Dioda Reverse Bias ............... 36
Gambar 34. Rangkaian Transistor ........................................... 38
Gambar 35. Rangkaian Transistor Penguat Arus .................... 39
Gambar 36. Pergerakan Arus pada Rangkaian Transistor, Arus
dari Sumber (+) menuju Sumber (-) .................... 40
Gambar 37. Rangkaian Transistor Emiter Terbumi ................ 41
Gambar 38. Rangkaian Transistor Basis Terbumi .................. 42
Gambar 39. Rangkaian Transistor Kolektor Terbumi ............. 42
Gambar 40. Transistor FET ..................................................... 43
Gambar 41. Silicon Controlled Rectifier ................................. 44
Gambar 42. Integrated Circuit (IC) ......................................... 45
Gambar 43. Wujud IC ............................................................. 45
Gambar 44. IC TTL ................................................................. 46
Gambar 45. Flip-Flop Set dan Reset ....................................... 46
Gambar 46. IC Flip-Flop JK .................................................... 46
Gambar 47. Oscilator Tank Circuit ......................................... 48
Gambar 48. Oscilator Armstrong ............................................ 48
Gambar 49. Hartley Oscilator .................................................. 49
Gambar 50. Colpits Oscilator .................................................. 50
Gambar 51. Kristal .................................................................. 50
vi Elektronika Dasar
BAB I
TEORI ELEKTRON
PENDAHULUAN
Teori atom:
Zat terdiri dari bagian-bagian kecil yang masih mempunyai sifat asal zat
yang dinamakan molekul. Sedangkan molekul terdiri dari bagian-bagian
yang terkecil yang sudah tidak mempunyai sifat asal zat, dinamakan
atom.
Atom terdiri dari inti atom yang mengandung muatan positif (proton)
dan bagian lain yang tidak bermuatan (neutron) kemudian dikelilingi
oleh muatan negatif (elektron) yang beredar mengelilingi inti dalam
garis edar yang tetap. Penyebab elektron beredar mengelilingi inti
Elektronika Dasar 1
dengan garis edar yang tetap disebabkan oleh gaya sentrifugal akibat
gaya tarik antara muatan negatif pada elektron.
Apabila elektron ini diberi suatu energi maka elektron akan keluar dari
garis edarnya atau dari ikatan intinya dan menjadi elektron-bebas (free
electron).
2. Zat yang mernpunyai sedikit sekali elektron atau harnpir tidak ada
elektron dinamakan isolator (penyekat).
3. Zat yang pada kondisi tertentu bersifat penghantar dan pada kondisi
lain bersifat penyekat untuk zat ini dinamakan semi-konduktor
(setengah penghantar).
2 Elektronika Dasar
Elektron bebas (free electron)
Macam-macam energi
4. Energi Cold (dingin) dengan cara kuat melon Listrik yang besar
pada permukaan suatu logam.
Arus elektron
Elektronika Dasar 3
Gambar 2 Pergerakan elektron
Menurut perjanjian para ahli arah arus elektron berlawanan dengan arah
arus listrik.
Emisi elektron
Kalau terjadi gerakan elektron bebas karena energi hingga keluar dari
permukaan logam dinamakan emisi elektron.
1. Emisi thermis
2. Emisi secondair
3. Emisi photon
4 Elektronika Dasar
4. Emisi dingin (cold)
Elektronika Dasar 5
Emisi dingin adalah keluarnya elektron dari permukaan logam karena
pengaruh medan magnit.
Hukum yang dipakai dalam listrik adalah hukum ohm berguna untuk
menghitung dan menentukan besarnya salah satu kebesaran listrik yang
tidak diketahui apabila dua kebesaran lainnya diketahui.
Definisi :
Besaran-besaran listrik
2. Tegangan V, E Volt
6 Elektronika Dasar
Gelombang dan Frekuensi
Gelombang
Jarak yang ditempuh oleh 1 cycle dinamakan Lamda (k) dalam satuan
meter
Frekuensi:
Elektronika Dasar 7
Contoh:
Apabila sebuah titik bergetar 60 kali dalam 1 detik maka dikatakan titik
tersebut mempunyai frekuensi 60 cycle atau second. Frekuensi
dinyatakan dalam huruf f dengan satuan cycles / second (cls) atau Hertz.
Jadi f= 60 c/s.
8 Elektronika Dasar
BAB II
ELECTRON TUBE
(TABUNG ELEKTRON)
A = Anode
g = Grid (kissi)
K = Kathoda
f = Filament
Elektronika Dasar 9
Bagian dalam dari tabung elektron terdiri dari elemen-elemen penggerak
elektron yang disebut elektrode.
1. Kathoda
2. Grid (kissi)
3. Anode
Selain ketiga elektrode tersebut terdapat pula kawat halus yang dapat
pijar bila diberi arus yang dinamakan pemanas atau filament. Ada jenis
tabung elektron yang tidak mempunyai filament yang dinamakan direct
heated cathode, sehingga filament tidak mutlak harus ada.
Fungsi elektrode-elektrode:
Katoda
Grid (Kissi)
10 Elektronika Dasar
Kalau dua buah dinamakan (1) control grid, (2) screen grid.
Kalau tiga buah dinamakan (1) control grid, (2) Screen grid, (3)
suppressor grid.
Anoda
Tegangan-tegangan elektrode
Karena banyaknya elektron yang keluar dan mengalir dari katoda harus
sesuai dengan permintaan anoda, maka harus dikontrol oleh grid atau
kissi yang lebih bertegangan positif atau negatif.
Seandainya elektron yang keluar dari katoda terlalu sedikit maka kissi
harus diberi tegangan positif dan sebaliknya kalau elektron yang
dihasilkan katoda terlalu banyak maka kissi harus bertegangan negatif.
Elektronika Dasar 11
Jadi untuk mengatur banyak elektron dari katoda ke anoda dibutuhkan
pengaturan tegangan grid atau kissi.
Pada jenis tabung yang membutuhkan gerakan elektron yang cepat dan
teliti dibutuhkan lebih dari sebuah grid (kissi).
Jenis-jenis Tabung:
1 Katoda
1 Anoda
Gambar 11 Dioda
12 Elektronika Dasar
TRIODA adalah jenis tabung elektron yang mempunyai 3 elektrode
yaitu:
1 Katoda
1 Grid (Kissi)
1 Anoda
Gambar 12 Trioda
1 Katoda
2 Grid (Kissi)
1 Anoda
Gambar 13 Tetroda
1 Katoda
3 Grid (Kissi)
1 Anoda
Gambar 14 Pentoda
Elektronika Dasar 13
Kegunaan jenis-jenis tabung
a. Rectifier
b. Detector.
a. Amplifier
b. Oscillator
c. Modulator
a. RF Amplifier
b. AF Amplifier
c. Power Amplifier
d. Mixer
14 Elektronika Dasar
BAB III
SEMIKONDUKTOR
Arus yang mengalir dalam germanium disebabkan oleh dua macam arus
(current carriers) yaitu electron dan hole. Hole adalah lubang atau celah
yang dapat menerima elektron. Terjadinya arus karena pergerakan
pembawa arus tersebut yaitu electron dan holes.
Drift adalah pergeseran elektron atau hole atau tahanan dalam suatu
logam. Besar atau kecilnya arus elektron tergantung kepada kerapatan
hole dan elektron, jadi semakin rapat elektron atau hole maka arus
semakin besar.
Bahan semikonduktor
Transistor
16 Elektronika Dasar
Jenis Transistor ada 2 macam yaitu
1. PNP Transistor
2. NPN Transistor
e = emitor
b = basis
c = colektor
e = emitor
b = basis
c = colektor
Elektronika Dasar 17
Persamaan antara tabung Trioda dan Transistor
18 Elektronika Dasar
BAB IV
KOMPONEN ELEKTRONIKA
1. Resistor
Elektronika Dasar 19
(fixed) dan ada yang bisa diatur (variable). Satuan dari hambatan resistor
adalah ohm (omega).
Simbol resistor tetap dan tidak tetap ditunjukkan pada gambar di bawah.
R = AB X 10C
20 Elektronika Dasar
Kode Warna :
D = Toleransi, dimana :
Hitam = 0
Warna emas = baik sekali 5%
Coklat = 1
Warna merah = baik 10%
Merah = 2
Tidak berwama = 20%
Jingga = 3
Kuning = 4
Contoh :
Hijau = 5
Merah, Hijau, Jingga - Emas
Biru = 6 Artinya = 2 x 4 x 103
Ungu = 7 = 24.000 - 5%
Abu - abu = 8
b. Variable Resistor
Kalau pada resistor tetap besarnya tahanan sudah ditetapkan dari pabrik
pembuatannya seperti kode warna atau angka, maka resistor variabel
dibuat dan dibentuk sedemikian rupa sehingga mudah dirubah-rubah
untuk mendapatkan besar tahanan yang diinginkan.
Bentuk tahanan ini terdiri dari gulungan kawat atau bahan lain yang
dapat dibesar kecilkan dengan jalan menggeser ke kanan atau ke kiri,
atau dengan memutar searah jarum jam atau berlawanan.
Elektronika Dasar 21
Jenis resistor ini ada dua macam:
1) Memanjang
2) Melingkar
(a) (b)
Gambar 20 Jenis resistor tidak tetap (a) memanjang makin kekanan, (b)
melingkar (potensiometer)
2. Induktor
22 Elektronika Dasar
L = n2 d θ 10-9 Henry
dimana:
n = banyak lilitan
d = diameter lingkaran
XL = 2 π f L (ohm)
dimana :
ߨ = 3,14
f = frekuensi (Hz)
L = induktansi (Henry)
3. Kapasitor
1
XC ohm
2S F C
24 Elektronika Dasar
Sifat kapasitor:
Jenis kapasitor :
a. Fixed Capasitor
Elektronika Dasar 25
Gambar 24 Kapasitor tetap
b. Variable capasitor
4. Transformator
Gambar 26 Transformator
26 Elektronika Dasar
Transformator mempunyai fungsi untuk:
N1 V1
N2 V2
Jenis transformator
Elektronika Dasar 27
BAB V
Terdapat dua jenis arus listrik yaitu arus bolak balik (AC) dan arus
searah (DC). Perbedaan AC dan DC antara lain adalah:
1. Battery
2. Generator DC
3. Arus bolak balik (Alternating current/AC) yang disearahkan oleh
rangkaian power supply.
28 Elektronika Dasar
Pada battery terdapat dua kutub di bagian ujung-ujungnya yaitu kutub
positif (+) dan kutub negatif (-). Untuk satu sel batere digambarkan
berupa dua garis sejajar panjang dan pendek. Sedangkan untuk batere
yang tersusun lebih dari satu sel disimbolkan dengan dua pasang garis
panjang dan pendek.
Generator DC
Arus listrik yang dihasilkan dari generator ini dapat berupa arus bolak
balik dan ada pula yang menghasilkan arus searah.
Elektronika Dasar 29
Catu daya (Power Supply)
Jenis rectifier
30 Elektronika Dasar
Trafo D
+
Input
RL
Tegangan AC
_
(a)
(b) (c)
Pada rangkaian full wave rectifier, kedua gelombang AC baik arah maju
dan membalik disearahkan menjadi arah positif. Komponen yang
digunakan adalah transformator dan empat buah dioda yang dirangkai
jembatan. Rangkaian ini sering disebut bridge full wave rectifier.
Elektronika Dasar 31
Trafo
D1
D3
Tegangan
+
Input AC
D2
D4 RL
(a)
(b) (c)
Pada saat arus masukan mengalir dengan arah maju maka akan
diteruskan oleh dioda D1 dan diblok oleh dioda D3. Selanjutnya arus
mengalir menuju beban RL dan kembali ke trafo melalui dioda D4.
Pada saat arus masukan mengalir berlawanan maka arus akan diteruskan
oleh dioda D2 dan diblok oleh dioda D4, selanjutnya mengalir menuju
beban RL dan kembali ke trafo melalui dioda D3. Demikian seterusnya
sehingga keluarannya menjadi kumpulan setengah gelombang DC penuh
tanpa sela.
32 Elektronika Dasar
BAB VI
KOMPONEN AKTIF
Dioda
Elektronika Dasar 33
Hole Free
electron
Negatif
Positif charge
Charge
Junction
Anoda Katoda
Dioda ini dapat dianalogikan seperti katup searah (one-way valve) untuk
elektron atau arus listrik, dengan demikian arus listrik dapat mengalir ke
dioda hanya melalui satu arah. Pada gambar di atas diperlihatkan simbol
untuk dioda semi konduktor. Tanda terminal anoda (dinyatakan dengan
panah) yang dihubungkan dengan material tipe P, tanda terminal katoda
yang dihubungkan pada material tipe N.
Free electron dari terminal (-) negatif masuk ke material Ge tipe N. Free
electron pada material Ge tipe N ini tertolak dan bergerak ke arah PN
junction. Hole pada material Ge tipe P ditolak oleh terminal positif
34 Elektronika Dasar
batere ke arah PN junction, sehingga terjadi penggabungan free electron
dan hole. Perubahan arus yang hilang pada penggabungan diganti
dengan perubahan arus baru yang dihasilkan dari pemisahan sepasang
electron hole. Free electron yang terbentuk material Ge tipe P tertarik ke
positif terminal dan mengalir pada external circuit (rangkaian luar)
seperti terlihat pada gambar 3.2.
Hole movement
p n
Electron movement
t
Proses ini berlangsung terus, dan arus yang mengalir dipertahankan , dan
lagi jika tegangan battery ditambah aliran arus di dalam dioda juga
bertambah. Penghubungan N battery dengan material Ge tipe N dari
positif battery dengan material Ge tipe P mengakibatkan arus mengalir
dan disebut forward bias. Arus dapat mengalir ke dioda pada sambungan
forward bias karena dioda mempunyai low forward resistance.
Elektronika Dasar 35
Hubungan Reverse Bias
p n
No current flow
Terminal (+) battere menarik free electron pada tipe N dari PN junction,
terminal (-) battere menarik hole pada tipe P dari PN junction. Akibatnya
depletion layer pada bagian junctionakan melebar. Oleh karena itu tidak
terjadi penggabungan free electron dan hole. Pada hubungan reverse
bias ini menghasilkan tahanan balik tinggi (High-reverse resistance)
pada dioda, atau semi konduktor ini menjadi non konduktor dengan
demikian arus listrik tidak dapat mengalir dikarenakan aliran arus telah
36 Elektronika Dasar
dihalangi. Jika arus forward atau reverse bias bertambah diatas nilai
limit, yang mana arus bertambah dengan tajam pada forward atau
reverse bias, maka bertambahnya arus di atas nilai limit akan merusak
dioda. Pada reverse bias, arus dapat mengalir jika tegangan melebihi
batas yang ditentukan yang disebut dengan breakdown voltage.
Jenis-jenis dioda
Elektronika Dasar 37
Transistor
Rangkaian transistor
38 Elektronika Dasar
mendapatkan tegangan negatif untuk transistor jenis PNP sedang untuk
jenis NPN harus positif.
Syarat
Ri <R2 <R3 <R4
Elektronika Dasar 39
b. Pada basisnya terdapat rangkaian bias
c. Pada kolektomya harus ada tahanan pemikul beban (R3).
d. Pada emiternya harus ada tahanan pembatas arus (R4).
e. Untuk transistor PNP tegangan basis harus lebih negatif dan
emiternya, dan sebaliknya
40 Elektronika Dasar
1. Common emitter (CE)
Cara kerja:
Elektronika Dasar 41
2. Common base (CB)
3. Common (CC)
42 Elektronika Dasar
C1 adalah kapasitor kopel masukan, C2 adalah capasitor kopel keluaran,
RI dan R2 tahanan pengatur basis, keluaran diambil pada resistor emiter
R3. Rangkaian ini sangat baik untuk penguatan arus.
Selain transistor bipolar PNP dan NPN terdapat juga transistor jenis
khusus, antara lain:
a. Low Noise
b. Sumber Listrik Rendah
Konstruksi FET
Elektronika Dasar 43
Pada FET terdapat 3 elektrode yang mempunyai fungsi sama seperti
transistor:
Emitter = source
Base = gate
Collector = drain
Kegunaannya:
a. sebagai rangkaian sakelar switch.
b. Sebagai rangkaian pengendali (control).
44 Elektronika Dasar
Rangkaian IC terdiri dari
a. Transistor
b. Resistor
c. Kondensator
d. Dioda
Bentuk, IC bemacam-macam sesuai rangkaian yang digabungkan serta
macam kegunaannya.
Gambar 43 Wujud IC
e. Nor gate.
Elektronika Dasar 45
Gambar 44 IC TTL
FLIP-FLOP
FLIP-FLOP JK
Gambar 46 IC flip-flop JK
46 Elektronika Dasar
BAB VII
OSCILATOR
- Transmitter.
- Receiver
- Pesawat Navigasi (Radar, RDF, Echosounder)
Jenis Oscilator
Penjelasan:
Jenis oscillator ini bekerjanya seperti tank saling mengisi satu sama
lain.
Elektronika Dasar 47
Rangkaian sederhana hanya terdiri dari :
- Rangkaian lilitan kawat (Induktor).
- Sebuah capasitor.
2. Armstrong Oscillator
Elektronika Dasar 49
4. Colpits Oscillator
5. Crystal Oscillator
Kristal dibuat dari bahan-bahan garam Rochelle quartz dan tour malin
yang mempunyai banyak bidang.
Gambar 51 Kristal
50 Elektronika Dasar
Kristal dibentuk menurut ukuran sumbu dasar (x) dan sumbu tegak (Y)
yang memiliki frekuensi tertentu.
Sifat Crystal
Elektronika Dasar 51
DAFTAR PUSTAKA
52 Elektronika Dasar
PROFIL PENULIS
Elektronika Dasar 53
akademisnya, padatahun 2006 hingga 2009 ia melanjutkan
pendidikan sarjananya pada Universitas Semarang (USM) di
jurusan Teknik Elektro. Selanjutnya pada tahun 2009 Adi
meneruskan pendidikan pascasarjana Magister Manajemen
pada universitas yang sama.
Pada tahun 2011 ia mulai diangkat dan mendapatkan
jabatan fungsional sebagai dosen dan diberi kepercayaan
untuk mengampu beberapa mata kuliah khususnya
elektronika dan system kelistrikan kapal untuk program
reguler diploma IV prodi Teknika dan program peningkatan
kompetensi kepelautan tingkat II, III dan IV, dan sejak tahun
2014 telah melaksanakan tugas sebagai Lektor. Saat ini Adi
Oktavianto juga merangkap sebagai Koordinator Diklat
Peningkatan dan Keterampilan Kepelautan Politeknik Ilmu
pelayaran Semarang.
54 Elektronika Dasar
PROFIL PENULIS
Elektronika Dasar 55
PROFIL PENULIS
56 Elektronika Dasar
ELEKTRONIKA
DASAR