Anda di halaman 1dari 43

Percobaan 1

A. Judul : HIDROGEN
B. Tujuan :
1. Mengetahui cara pembuatan gas hidrogen.
2. Mengetahui sifat-sifat gas hidrogen dan senyawanya.
3. Mengidentifikasi gas hidrogen dan senyawanya.

C. Alat dan Bahan :


Cawan Porselin (1) Penjepit kayu (1)
Pembakar Bunsen/spiritus (1) Sendok Porselin (1)
Gelas ukur 100 cc (1) Pipet tetes
Tabung reaksi (5) Penutup Karet (1)
Statif dan klem (1 & 1) Tabung reaksi berpipa samping (1)
Logam kalsium
Serbuk magnesium Barium peroksida
Serbuk seng Kapas kaca
Larutan hidrogen peroksida 3 %. Larutan amilum
Larutan Kalsium Iodida 0,1 M Larutan phenolphtalen (PP)
Larutan asam sulfat 0,1 M Larutan asam klorida 4 M

PERHATIAN !
HCl bersifat korosif & menyebabkan iritasi.
Hindari jangan sampai terkena kulit.
H2SO4 bersifat korosif dan oksidator kuat
& menyebabkan iritasi.
Jangan menghirup dan terkena kulit.
H2O2 adalah korosif dan oksidator kuat
Jangan sampai terkena kulit

D. Prosedur
1. Ke dalam sebuah cawan porselin masukkan beberapa potong kalsium, dan
siramlah dengan air suling. Amati apa yang terjadi. Periksalah cairan ini
dengan kertas lakmus.
2. Ke dalam sebuah cawan porselin yang berisi sedikit air suling, masukkan
sesendok kecil serbuk magnesium, kemudian panaskan di atas nyala
bunsen kecil. Periksa larutannya dengan larutan PP. Catat pengamatan
Anda. Reaksi-reaksi apa yang terjadi?
3. Ke dalam sebuah tabung reaksi masukkan berturut-turut kapas kaca yang
sedikit basah, kapas kaca kering, lalu serbuk seng kira-kira 0,02 gram, dan
terakhir kapas kering. Tutuplah tabung reaksi dengan karet penutup/gabus
yang berlubang bagian tengahnya. Peganglah tabung tersebut dengan
penjepit kayu secara mendatar lalu panaskan bagian yang berisi seng di
Kimia Anorganik 1
atas nyala bunsen, dan sesekali pada kapas kaca basah. Ujilah gas yang
keluar dengan nyala api (lihat gambar 1).

Gambar 1. Identifikasi gas hidrogen.

4. Isilah tabung reaksi berpipa samping dengan beberapa logam seng dan
pasang selang yang dihubungkan dengan penampung gelas ukur yang
diletakkan terbalik dalam air. Tambahkan larutan asam klorida 4M
secukupnya untuk terjadi reaksi, lalu tutup dengan karet penutup. Gas yang
terkumpul ujilah dengan nyala api.
5. Tambahkan beberapa tetes larutan hidrogen peroksida 3 % ke dalam
tabung reaksi yang berisi sekitar 1 ml KI dan sedikit larutan amilum.
Amatilah apa yang terjadi!

E. Pertanyaan
1. Jelaskan apakah gas letup itu dan apa kegunannya?
2. Tulislah semua reaksi yang terjadi pada percobaan di atas!
3. Mengapa hidrogen peroksida harus digunalkan dalam larutan yang encer ?

Kimia Anorganik 2
Percobaan 2

A. Judul : Nitrogen dan Amonia


B. Tujuan :
1. Mengetahui cara pembuatan gas nitrogen dan amonia di laboratorium
2. Mengetahui sifat-sifat nitrogen dan senyawanya
3. Mengidentifikasi gas nitrogen, amonium dan senyawanya.

C. Alat dan Bahan :


Labu Erlenmeyer 100 ml
Labu suling (1) Tabung reaksi (7)
Gelas ukur 100 ml (1) Pipet tetes
Corong pemisah (1) Gelas ukur 250 ml (1)
Kaki tiga dan asbes (1) Bak / wadah (1)
Statif dan klem (1) Pengaduk kaca (1)
Pembakar bunsen (1) Neraca
Sebilah kayu Penutup karet sesuai tabung
Kristal NaNO2 Larutan H2SO4 pekat
Kristal NH4Cl Larutan H2SO4 1 M ; 0,1 M
Larutan HCl pekat Larutan FeSO4 0,2 M
Ca(OH)2 Larutan HNO3 pekat
Larutan amilum Larutan HCl 0,1 M
Larutan KI Indikator phenlphtalein
Larutan amonia pekat Larutan NH4OH 2 M ; 0,1 M
Gas H2S ( dari HCl dan Pirit ) Bunga belerang

Perhatian !
HCl bersifat korosif & menyebabkan iritasi.
Hindari, jangan sampai terkena kulit.

H2SO4 bersifat korosif dan oksidator kuat


& menyebabkan iritasi. Jangan menghirup dan
terkena kulit.

HNO3 bersifat korosif dan oksidator kuat


Jangan menghirup dan terkena kulit.

Amonia menyebabkan iritasi, jangan terkena kulit.


Gas H2S bersifat racun. Lakukan di dalam lemari
asam.

Kimia Anorganik 3
D. Prosedur :
1. Ke dalam labu suling masukkan larutan NaNO2 ( 0,3 gr dalam 10 ml air)
dengan corong pemisah masukkan larutan NH4Cl ( 0,3 gr dalam 10 ml
air). Susun alat-alat seperti gambar 3. Kemudian hangatkan labu dan
bukalah kran corong pemisah dengan hati-hati. Tampunglah gas yang
keluar ke dalam sebuah gelas ukur yang berisi air penuh dengan berdiri
terbalik dan ukurlah volumenya. Bila gelas ukur sudah penuh dengan gas,
keluarkan dari wadah dan segera ujilah gas tersebut dengan sebilah kayu
yang menyala besar. Amati apa yang terjadi. (Apabila campuran larutan
pada labu suling terdapat sisa sebaiknya ditampung di dalam wadah
tersendiri)

Gambar 3. Pembuatan Gas Nitrogen

2. Larutkan kira-kira 0,25 g NaNO2 ke dalam 2,5 ml air. Larutan ini dibagi
dalam 2 tabung. Tabung pertama tambahkan dengan beberapa tetes
H2SO4 1 M. Perhatikan uap yang terjadi dan warna cairannya. Larutan
pada tabung yang kedua diencerkan 4 kali dengan air. 2 ml larutan ini
dicampur dengan larutan KI dan larutan amilum, lalu tambahkan H 2SO4
encer. Amatilah apakah yang terjadi.
3. Ke dalam tabung reaksi pertama masukkan 1 ml larutan HNO3 encer dan
tambahkan H2SO4 pekat sama banyak, lalu dinginkan. Ke dalam tabung
reaksi kedua sediakan sedikit (  0,5 ml) larutan FeSO4 0,2 M, kemudian
tuanglah perlahan-lahan (hingga hampir mendatar) mengenai dinding
tabung ke dalam tabung reaksi pertama. Reaksi ini disebut reaksi cincin
tengguli.
4. Ke dalam tabung reaksi yang berisi  1 ml larutan NH4OH 2 M alirkan gas
H2S, lalu tambahkan lagi 1 ml amonium 0,1 M. Larutan yang diperoleh ini
dikocok dengan bunga belerang dan saring. Bagaimanakah warna larutan
ini ?. Kemudian dengan hati-hati tambahkan asam klorida encer sampai
timbul endapan (lakukan di dalam lemari asam).

Kimia Anorganik 4
5. Campurkan larutan NH4Cl 4 M dengan seujung sendok kecil Ca(OH)2, lalu
panaskan perlahan-lahan dengan memegang kertas lakmus yang basah di
atas tabung. Amati perubahannya. Kemudian masukkan ke dalam tabung
tersebut sebuah pengaduk yang telah dicelupkan ke dalam asam klorida
pekat. Perhatikan gas yang keluar.
6. Susunlah alat seperti gambar 4 di bawah ini :

Gambar 4. Pembuatan Gas Amoniak

Masukkan  5 ml amonium hidroksida pekat ke dalam labu erlenmeyer 100


ml dan panaskan perlahan-lahan. Tampunglah gas yang keluar dengan
tabung reaksi kering yang ditutup dengan penutup karet. Setelah beberapa
menit ujilah pertama dengan pengaduk kaca yang telah dicelup HCl pekat.
Kedua, dengan indikator phenolphtalein beberapa tetes ke dalam gelas kimia
berisi air yang di dalamnya sudah dimasukkan tabung reaksi berisi gas.

E. Pertanyaan
1. Jelaskan pembuatan gas nitrogen dan amonia di laboratorium !
2. Jelaskan sifat-sifat kimia nitrogen !
3. Tulislah persamaan reaksi semua percobaan di atas !
4. Sebutkan kegunaan amonium !

Kimia Anorganik 5
Percobaan 3

A. Judul : OKSIGEN
B. Tujuan :
1. Mengetahui cara pembuatan gas oksigen di Laboratorium.
2. Mengetahui adanya gas oksigen dalam suatu senyawa.

C. Alat dan Bahan:


Tabung reaksi berpipa samping (3) Penutup karet (1)
Gelas Ukur 100 ml (1) Statip dan klem (1 & 1)
Selang plastik/pipa penghubung (1) Pembakar bunsen (1)
Kristal kalium klorat Kertas lakmus
Larutan kalium iodida encer (0,05 M) Kayu
Hidrogen peroksida 4,5 % Serbuk Batu kawi(pirolusit)

PERHATIAN !
KMnO4 bersifat oksidator kuat ,
jangan menghirup dan terkena kulit

H2O2 adalah oksidator kuat


Jangan sampai terkena kulit.

D. Prosedur :
1. Masukkan kalium klorat ke dalam tabung reaksi setinggi ± 0,5 cm dari dasar
tabung dan tambahkan sedikit serbuk batu kawi. Panaskan dengan nyala
kecil dan kumpulkan gas oksigen yang didapat dengan memindahkan ke
dalam air, (perhatikan gambar 5) biarkan ± 10 menit, setelah gas terkumpul
ujilah dengan sebilah kayu berpijar.
2. Masukkan± 0,5 gram permanganat dalam tabung reaksi berpipa samping
yang sudah dirangkai dengan selang serta dihubungkan dengan wadah
seperti gambar 6. Tambahkan dengan hati-hati (tetes demi tetes) hidrogen
peroksida 4,5%. Tutuplah tabung dengan karet penutup, biarkan selama
sekitar 10 menit, agar gas terkumpul. Ujilah gas yang terkumpul dengan
sebilah kayu berpijar. Bandingkan volume gas oksigen yang didapat
dengan percobaan (1).

Kimia Anorganik 6
Gambar 5. Pembuatan gas O2 Gambar 6. Pembuatan gas O2
dengan pemanasan tanpa pemanasan

E. Pertanyaan :
1. Hitunglah volume gas oksigen yang diperoleh bila KClO 3 yang tersedia 1
gram?
2. Tulislah rumus struktur Lewis yang menunjukkan sebuah molekul O2
dengan dua elektron valensi yang tidak berpasangan !
3. Terangkan kejadian pada percobaan 1 dan 2?
4. Tulislah persamaan reaksi pada percobaan 1 dan 2?

Kimia Anorganik 7
Percobaan 4

A. Judul : KLOR, BROM dan IOD


B. Tujuan :
1. Mengetahui sifat-sifat klor, brom, iod dan senyawanya.
2. Mengitentifikasi klor, brom, iod dan senyawanya.
3. Mengetahui cara pembuatan gas klor, brom, iod.

C. Alat dan Bahan:


Pipet tetes Tabung reaksi berpipa samping (1)
Corong gelas (1) Kasa asbes (1)
Gelas kimia 100 mL (1) Penutup karet (1)
Statip dan klem (1 & 1) Pipa penghubung (1)
Sendok porselin (1) Gelas kimia 250 mL (1)
Pengaduk kaca (1) Kasa asbes (1)
Serbuk batu kawi MnO2 Larutan kalium iodida 0,1 M
Larutan asam klorida pekat, 0,1 M Larutan timbal asetat 0,2 M
Kaporit Larutan amilum , larutan kalium bromida
Larutan asam sulfat pekat Garam dapur
Larutan natrium klorida 0,1 M Kristal KI, KBr
Larutan perak nitrat 0,1 M Kertas berwarna
Larutan raksa (I) nitrat 0,1 M Larutan CS2

PERHATIAN !
H2SO4 bersifat korosif dan oksidator kuat
& menyebabkan iritasi. Jangan menghirup dan
terkena kulit.

AgNO3 bersifat racun, hindari jangan sampai


terkena kulit

HCl bersifat korosif & menyebabkan iritasi.


Hindari jangan sampai terkena kulit.

Kaporit adalah korosif dan oksidator kuat.


Jangan sampai terkena kulit

D. Prosedur
1. Campurkan seujung sendok teh serbuk batu kawi, dengan beberapa butir
natrium klorida ke dalam tabung reaksi, lalu sedikit larutan asam sulfat 0,1

Kimia Anorganik 8
M. Amati perubahannya dan bila campuran tersebut dipanaskan perlahan-
lahan, gas apakah yang keluar dan berwarna apa? Kemudian peganglah
kertas saring yang dibasahi oleh larutan KI dan larutan amilum di atas gas
tersebut. Perubahan apakah yang terjadi? Ulangi percobaan ini, natrium
klorida diganti dengan kalium bromida.
2. Ke dalam 3 tabung reaksi isilah sedikit (±1 ml) larutan NaCl, ke dalam
tabung pertama tambahkan beberapa tetes larutan perak nitrat 0,1 M,
tabung kedua dengan beberapa tetes larutan raksa (I) nitrat 0,1 M dan
tabung terakhir dengan sedikit larutan timbal asetat 0,1 M. Lakukan
dengan cara yang sama untuk larutan kalium bromida. Bandingkan warna
semua endapan
3. Aduklah seujung sendok kecil kaporit dengan setabung reaksi air ke dalam
gelas kimia, lalu saringlah dan filtrat yang diperoleh dibagi dalam 2 tabung.
Pada tabung pertama masukkan sehelai kertas berwarna, biarkan di udara
terbuka. Catatlah perubahannya. Pada tabung kedua tambahkan beberapa
tetes asam klorida 0,1 M. Kemudian masukkan kertas berwarna
kepadanya, Bagaimanakah perubahannya? Jelaskan!
4. Susunlah alat-alat seperti pada gambar 7, letakkan satu sendok teh natrim
klorida dalam labu tabung reaksi dan tambahkan sedikit asam sulfat pekat.
Tutup tabung reaksi dengan karet penutup dan hubungkan selang dengan
tabung reaksi yang berisi sedikit air. Sambil panaskan dengan hati-hati.
Setelah beberapa menit perhatikan yang keluar dari kaca penghubung dan
ujilah air dalam gelas kimia dengan kertas lakmus. Ulangi percobaan ini
dengan hablur kalium bromida dan kemudian hablur kalium iodida.
Kemudian ujilah gas yang keluar dengan kertas lakmus dan yang kedua
dengan kertas saring yang ditetesi larutan kalium iodida dan kanji.

Gambar 7. Pembuatan gas HCl

5. Ke dalam tiga tabung reaksi isikan masing-masing 1 ml larutan natrium


klorida pada tabung pertama, 1 ml larutan kalium bromida pada tabung
kedua, dan 1 ml larutan kalium iodida. Kemudian pada masing-masing
tabung salurkan perlahan- lahan gas klor ke dalamnya. Selanjutnya ke
dalam sedikit masing-masing larutan ini, tambahkan larutan CS2. Reaksi
apakah yang terjadi? Bandingkan warna larutan yang terjadi.

Kimia Anorganik 9
6. Ambil sepucuk spatula kecil iodine padat, amatilah bentuk dan warnanya,
kemudian masukkan sidikit iodine ke dalam 3 tabung reaksi, kemudian
periksalah kelarutannya dengan menambahkan (a) air pada tabung yang
pertama, (b) larutan kalium iodida pada tabung ke 2 dan (c) asam klorida
pekat ke dalam tabung ke 3. Bandingkan kelarutannya dan amatilah warna
larutannya !

E. Pertanyaan
1. Jelaskan pembuatan gas klor di laboratorium?
2. Sebutkan kegunaan gas klor dan senyawanya?
3. Tuliskan persamaan reaksi pada semua percobaan?
4. Mengapa Iod tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam larutan kalium
iodida?
5. Bagaimana endapan yang dihasilkan pada percobaan no. 2?
6. Mengapa pada percobaan 4 tidak dihasilkan HBr dan HI?

Kimia Anorganik 10
Percobaan 5

A. Judul : Natrium dan Kalium


B. Tujuan :
1. Mengetahui sifat-sifat natrium, kalium dan senyawanya.
2. Mengidentifikasi senyawa natrium dan kalium

C. Alat dan Bahan :


Tabung reaksi (3) Kawat platina (1)
Cawan porselin (1) Kaca arloji (1)
Sendok porselin (1) Gelas kimia 250 ml (1)
Pembakar bunsen (1) Pipet tetes
Penjepit kayu (1)
Kristal NaOH, KOH HCl pekat dan 0,1 M
H2SO4 0,1 M Larutan KCl 1 M, 0,1M
Larutan KI 0,1 M Larutan NaCl 1 M
Natrium peroksida Larutan amilum
Logam natrium Benang Wol, Abu kayu
Garam Glauber, Na2SO4. 10 H2O Larutan Phenolphtalein

PERHATIAN !
NaOH bersifat korosif dan menyebabkan iritasi.
Jangan terkena kulit.

HCl bersifat korosif dan menyebabkan iritasi.


Hindari, jangan sampai terkena kulit.

Na2O2 bersifat korosif dan oksidator kuat.


Jangan menghirup dan terkena kulit.

H2SO4 bersifat korosif dan oksidator kuat.


Jangan menghirup dan terkena kulit.

Logam Natrium bersifat korosif dan mudah terbakar.


Simpan di dalam botol bila tidak digunakan
dan jauhkan dari api. Jangan sampai terkena kulit.

Air brom bersifat korosif jangan terkena kulit

Kimia Anorganik 11
D. Prosedur:
1. Letakkan seiris kecil logam natrium pada kertas saring di atas permukaan
air, kemudian letakkan dengan mengapung di atas permukaan air dalam
gelas kimia. Tutuplah gelas kimia secara cepat dengan kaca arloji.
Amatilah reaksi yang terjadi. Ujilah larutannya dengan larutan
phenolphtalein.
2. Di atas cawan porselin letakkan sepotong kecil NaOH, kemudian biarkan.
Apakah yang terjadi ? Mengapa demikian ? Lalu isilah cawan itu dengan
air seukupnya dan larutkan. Tuang sebagian larutan tersebut ke dalam
tabung reaksi dan tambahkan asam klorida pekat setetes demi setetes.
Amatilah gas apa yang keluar ?
3. Tambahkan asam sulfat encer ke dalam cawan yang berisi seujung
sendok kecil natrium peroksida, kemudian tambahkan beberapa tetes
larutan KI dan amilum. Tulislah reaksi yang terjadi.
4. Ke dalam tabung reaksi yang kering, masukkan sesendok kecil garam
glauber, lalu panaskan di atas nyala kecil. Perhatikan perubahannya.
5. Ujilah warna nyala garam NaCl dengan kawat platina/kawat nikrom yang
sudah bersih (bila dipijarkan nyala tak berwarna). Bila perlu kawat platina
dicelupkan ke dalam asam klorida pekat, lalu pijarkan lagi sampai nyala
tidak berwarna. Kemudian celupkan kawat ke dalam larutan NaCl dan
periksa dalam nyala api.
6. Sepotong kecil KOH disiram dengan beberapa ml air, sampai larut.
Perhatikan reaksi ini, yang ditandai dengan keluarnya panas. Bila setetes
larutan ini digosokkan pada ujung jari, perubahan apakah yang terjadi dan
mengapa ?
7. Ke dalam tabung reaksi masukkan 1-2 ml larutan tersebut di atas dan
encerkan dengan air, lalu tambahkan air brom. Catat perubahannya,
kemudian asamkan larutan ini. Apakah yang terjadi?. Sisa dari larutan
KOH yang pekat tersebut masukkan ke dalam tabung reaksi dan
beberapa helai benang wol dan panaskan hati-hati. Amati perubahan yang
terjadi.
8. Masukkan sedikit abu kayu ke dalam tabung reaksi, tambahkan dengan
sedikit air kocoklah selama beberapa menit, lalu saring. Periksalah
filtratnya dengan phenolphtalein. Catatlah yang terjadi, mengapa
demikian. Tulislah reaksinya.
9. Teteskan beberapa tetes asam klorida kepada abu tersebut di dalam
tabung reaksi. Apakah yang terjadi, terangkan dengan disertai reaksi-
reaksinya.
10. Ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan KCl 0,1 M tambahkan larutan
asam tartrat pekat (2M), catatlah apa yang terjadi dan periksalah
reaksinya.
11. Ujilah warna nyala garam KCl dari larutan KCl 1 M, lakukan dengan cara
seperti pada percobaan natrium no. 10.

Kimia Anorganik 12
E. Pertanyaan
1. Jelaskan sifat natrium peroksida !
2. Terangkan sifat, pembuatan dan kegunaan natrium !

Kimia Anorganik 13
Percobaan 6

A. Judul : Aluminium
B. Tujuan :
Mengetahui sifat-sifat aluminium dan senyawanya

C. Alat dan Bahan:


Cawan porselin (1)
Tabung reaksi (7)
Pipet tetes
Corong gelas
Larutan NaOH 0,1 M Larutan Al2(SO4)3 0,1 M
Larutan NaOH 1 M Lempeng Al
Larutan HgCl2 0,1 M Kertas lakmus
Larutan HCl 0,1 M Kapas
Larutan (NH4)2S Kertas saring
Larutan Na2CO3 0,1 M

PERHATIAN !
NaOH bersifat korosif & menyebabkan iritasi.
Jangan sampai terkena kulit.

HCl bersifat korosif & menyebabkan iritasi.


Hindari jangan sampai terkena kulit.

HgCl2 bersifat racun. Lakukan di dalam


lemari asam, jangan menghirup.

D. Prosedur :
1. Celupkan sebentar sepotong kecil lempeng aluminium ke dalam tabung
reaksi yang berisi NaOH 1 M sampai timbul gas, lalu cucilah dengan air.
Kemudian gosok-gosoklah dengan kapas yang telah dibasahi dengan
larutan HgCl2. Biarkan beberapa menit sampai kering. Amatilah perubahan
yang terjadi dan catatlah.
2. Potonglah aluminium menjadi bagian-bagian yang kecil, kemudian
masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi : a) larutan NaOH 0,1 M; b)
larutan Na2CO3 0,1 M panas; c) larutan HCl 0,1 M. Catatlah perubahan
yang terjadi.
3. Buatlah sedikit larutan Al2(SO4)3 atau suatu larutan tawas. Periksalah
larutan ini dengan kertas lakmus.

Kimia Anorganik 14
4. Ambil 1 ml larutan percobaan no.3, lalu tambahkan larutan NaOH 0,1 M
tetes demi tetes sampai semua endapan yang mula-mula terjadi larut
kembali. Kemudian teteskan larutan HCl 0,1 M pada larutan ini sampai
tidak terjadi perubahan apabila ditambahkan beberapa tetes
lagi.Terangkan perubahan yang terjadi.
5. Ke dalam 1 ml larutan percobaan no.3, tambahkan sedikit larutan (NH4)2S.
Saring endapan yang terjadi dan cuci dengan air panas yang banyak.
Pindahkan endapan ini ke dalam tabung reaksi dengan menggunakan
sedikit air, lalu tambahkan larutan NaOH sampai endapannya melarut
kembali. Terangkan reaksi-reaksi yang terjadi.

E. Pertanyaan
1. Terangkan sifat amfoter aluminium berdasarkan percobaan yang anda
lakukan !
2. Tulislah persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan tersebut !
3. Jelaskan kegunaan aluminium !

Kimia Anorganik 15
Percobaan 7

A. Judul : Reaksi – reaksi ion logam transisi


B. Tujuan : Mempelajari reaksi-reaksi garam logam transisi
Mengenal pembentukan ion kompleks logam transisi,
Mengamati perubahan warna karena perubahan bilangan oksidasi
dari senyawa logam transisi.

C. Tinjauan Teori :
Logam-logam golongan transisi sifatnya berbeda dengan logam-logam
golongan utama. Salah satu yang paling menarik pada logam transisi adalah
kemampuannya untuk membentuk senyawa koordinasi. Senyawa-senyawa
koordinasi terbentuk antara atom logam atau ion logam dan molekul dengan
satu atau lebih pasangan elektron bebas yang disebut ligan. Ligan-ligan
dapat diklasifikasikan menurut jumlah pasangan atom donor yang dimilikinya.
Ligan monodentat mendonorkan satu pasang elektron bebasnya kepada
logam atau ion logam. Contoh ligan-ligan monodentat adalah NH3, H2O, NO2-,
dan CN-. Ligan bidentat mendonorkan dua pasang elektronnya kepada logam
atau ion logam. Contohnya : ethylenediamine, NH2CH2CH2NH2.
Molekul netral (H2O, NH3) dan anion (F-,Cl-, Br-,CN-) dapat bertindak
sebagai ligan. Jika satu atau lebih molekul netral berkoordinasi dengan ion
logam, menghasilkan spesies ion logam transisi yang bermuatan disebut ion
kompleks. Misalnya, ion-ion logam transisi sebagaian besar membentuk ion
kompleks dengan molekul-molekul air ketika di dalam larutan air. Contohnya
[Co(H2O)6]3+ dan [Ni(H2O)6]2+. Jika satu atau lebih anion berkoordinasi dengan
ion logam, dihasilkan ion kompleks yang bermuatan negatif, contohnya
[Co(NO2)6]3- dan [Fe(CN)6]4-.
Sebagian besar ion logam transisi membentuk ion kompleks dengan
molekul-molekul air, bila dalam dilarutkan dalam air. Senyawa-senyawa
demikian ini mudah terbentuk karena air ada dalam jumlah yang berlebih.
Namun air bukan ligan yang kuat. Kompleks ini berlangsung dalam reaksi
substitusi, yaitu molekul air digantikan oleh ligan lain secara berurutan.
Reaksi demikian ini sering disertai perubahan warna larutan. Misalnya, jika
garam nikel (II) dilarutkan di dalam air akan terbentuk ion kompleks
[Ni(H2O)6]2+ yang berwarna hijau. Pada penambahan NH3 pekat, warna
larutan berubah menjadi biru karena terbentuk ion kompleks [Ni(NH3)6]2+.
Kompleks dapat diklasifikasikan sebagai inert atau labil, bergantung
pada kecepatan reaksi substitusi yang terjadi. Kompleks yang labil mengalami
reaksi substitusi secara cepat, sedangkan kompleks inert mengalami reaksi
substitusi secara lambat.

D. Alat dan bahan :


Alat – alat :
Kimia Anorganik 16
Tabung reaksi 47 buah Rak tabung 1 buah
Pembakar spiritus 1 buah Pipet tetes,mahasiswa harus 11 buah
membawa sendiri
Pengaduk kaca 1 buah

Bahan- bahan :
Aquades FeCl3 (s) , 0,1M NaOH 0.6M, 1M, 2M, 6 M
Amonia pekat dan 2 M FeSO4(s) , 0,1M Larutan Na2C2O4,
larutan Na2EDTA
CoCl2 0,1M Fe(NH3)2SO4 0,1M NiCl2 0,1M
CrCl3. 6H2O (s), 0,1M Fe(NO3) 0,1M NaNO2 jenuh
CuSO4.5 H2O (s), HCl 2M, pekat MnSO4 0,1M
0,1M (12M)
CuCl2. 2 H2O (s) HNO3 2M, pekat NH4CNS 0,1M
Dimethylglioxime K2Cr2O7 (s) , 0, 1 M 1,10 -phenanthrolin
(DMG)
Etanol K4 [Fe(CN)6] 0,1M Ni(NO3)2
Ethylenediamine KSCN jenuh Butiran Zn atau serbuk
ZnCl2 0,1 M

E. Prosedur Kerja
Percobaaan I: Reaksi beberapa Ion Logam Transisi
Untuk percobaan ini digunakan larutan CrCl3, Mn(SO4), Fe(NH3)2SO4,
FeCl3, CoCl2, NiCl2, CuSO4 dan ZnCl2, yang konsentrasinya 0,1 M.
a. Reaksi dengan NaOH
Siapkan 7 tabung reaksi. Ambil masing-masing larutan di atas
sebanyak 1 mL dan masukkan ke dalam tabung reaksi terpisah.
Tambahkan setetes demi setetes larutan NaOH 1 M, tambahkan juga
NaOH berlebih. Catat warna endapan yang dihasilkan dan amati juga
endapan-endapan yang larut dalam NaOH berlebih. Jika ada, hidroksida
logam transisi manakah yang bersifat amfoter ?
b. Reaksi dengan amonia
Ulangi percobaan di atas, tetapi gantilah larutan NaOH 1 M dengan
larutan amonia 2 M. Catatlah warna endapan hidroksida dan amati juga
endapan-endapan yang larut dalam amonia berlebih untuk memberikan ion
kompleks jenis [M(NH3)x]n+.
c. Reaksi dengan NH4CNS
Masukkan kira-kira 1 mL masing-masing larutan dalam tujuh tabung
reaksi yang terpisah. Tambah larutan NH4CNS 0,1 M dengan volume yang
sama pada masing - masing larutan. Catat perubahan warna dengan cara
membandingkannya dengan larutan blangko, yaitu larutan yang terdiri dari
1 mL larutan garam logam transisi dan 1 mL aquades untuk mengganti
larutan NH4CNS. Kation manakah yang membentuk ion kompleks dengan
ion CNS- ?
Kimia Anorganik 17
Percobaan II : Pembentukan ion kompleks oleh ion logam transisi
Beberapa percobaan berikut ini adalah pembentukan ion kompleks
menggunakan ligan bidentat.
a. Kompleks Cr (III)
Siapkan tabung reaksi, masukkan 2 mL larutan encer CrCl 3 pada
tabung reaksi tersebut. Pada tabung reaksi tambahkan sedikit larutan
Na2C2O4 dan kocok campuran yang dihasilkan. Catatlah perubahan warna
larutan. Tulis reaksi dan struktur kompleks yang terbentuk.
b. Kompleks Fe(II) dan Fe(III)
1. Ke dalam tabung reaksi masukkan 1 mL larutan Fe(II). Apa warna
larutannya? Tambahkan 2-3 tetes 1,10 phenanthroline, perubahan
apakah yang anda amati ? Ion kompleks apakah yang terbentuk ?
2. Masukkan 2 mL larutan encer FeCl3 pada tabung reaksi dan tambahkan
2 tetes larutan NH4CNS untuk memberi warna gelap larutan yang
mengandung Fe(CNS)2+. Kemudian tambah sedikit larutan Na2C2O4,
kemudian dikocok. Catatlah warna larutan terakhir. Amatilah warna
larutan akhir!, apakah dengan penambahan larutan NH4CNS berlebih,
dihasilkan larutan yang berwarna merah. Terangkan keseluruhan
pengamatan dari kesetimbangan tersebut.
c. Kompleks Kobal (II)
Siapkan 2 tabung reaksi. Ke dalam masing-masing tabung reaksi
masukkan 1 mL (20 tetes) larutan CoCl2 0,1 M. Pada tabung pertama,
tambahkan beberapa tetes ethylendiamin. Amatilah perubahan warnanya.
Pada tabung kedua tambahkan sedikit larutan Na2EDTA, kocok dan amati
perubahannya !
d. Komples Nikel (II)
Siapkan 3 tabung reaksi, masukkan masing-masing 1 mL (20 tetes)
larutan Ni (II) Pada tabung reaksi yang pertama, tambahkan beberapa tetes
ethylendiamin. Pada tabung kedua, tambahkan beberapa tetes larutan
dimethylgioksxime(DMG). Pada tabung ketiga tambahkan sedikit larutan
Na2EDTA dan kocoklah. Catatlah semua pengamatan anda !
e. Kompleks Cu(II)
1. Ambil se-ujung spatula kecil padatan CuSO4. 5H2O dan CuCl2.2H2O
dan tempatkan pada kaca arloji. Amatilah keadaan fisiknya. Catatlah
pengamatan anda ! Bagaimana perbedaan warna kedua senyawa?
2. Siapkan 2 tabung reaksi. Masukkan 1 mL (kira-kira 20 tetes) tembaga
sulfat ke dalam masing-masing tabung reaksi. Perhatikan warna larutan.
Pada tabung pertama, tambahkan beberapa tetes etilendiamin. Pada
tabung ke dua, tambahkan sedikit larutan Na2EDTA, kocok, dan amati
perubahannya. Catatlah pengamatan-pengamatan anda dan tulislah
rumus ion kompleks yang terbentuk pada setiap tabung reaksi.

Percobaan III: Perubahan Tingkat oksidasi


a. Perubahan Fe2+ menjadi Fe3+
Kimia Anorganik 18
Ke dalam tabung reaksi masukkan 1 mL larutan FeSO4 tambahkan 2
atau 3 tetes larutan HNO3 pekat. Panaskan 1 sampai 2 menit. Biarkan
larutan dingin. Kemudian tambahkan larutan NaOH 2 M sedikit demi sedikit
sampai diperoleh endapan permanen.
b. Perubahan Cr6+ menjadi Cr3+
Masukan 2 mL larutan encer K2Cr2O7 ke dalam tabung reaksi,
panaskan tabung reaksi yang telah terisi larutan K 2Cr2O7. Tambahkan 1 -2
butir seng dan 1,5 mL HCl pekat. Panaskan perlahan-lahan sampai
mengalami reduksi. Letakkan tabung reaksi dalam rak dan amati
perubahan warnanya. Setelah perubahan warna akhir terjadi, tuang 1 mL
larutan tersebut ke dalam tabung reaksi lain dan tambahkan setetes demi
setetes larutan HNO3 pekat, sambil dikocok. Asam nitrat mengubah tingkat
oksidasi kromium berapa menjadi kromium (II) ?
Apakah hasil anda konsisten dengan potensial redoks standar
berikut?
Zn2+ + 2e -----> Zn Eo = - 0,76 V
Cr2O7 2- + 14 H+ + 6e -----> 2 Cr 3+ + 7 H2O Eo = + 1,33 V
Cr3+ +e -----> Cr2+ Eo = - 0,41 V
2NO3- + 4 H+ + 2e ------> 2 NO2 + 2 H2O Eo = + 0,81 V

F. Pre- Laboratorium
1. Berilah rumus kimia, buat daftar sifat-sifat kimia dan sifat-sifat penting
bahayanya dari reagen-reagen berikut ini :
a. Amonia
..................................................................................................................
..................................................................................................................
........................................................................................................
b. Asam nitrat :
..................................................................................................................
..................................................................................................................
........................................................................................................
c. Natrium hidroksida:
..................................................................................................................
..................................................................................................................
........................................................................................................

d. Asam klorida:
........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
e. Kalium thiosianat :
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
Kimia Anorganik 19
f. 1,10- phenanthroline :
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
g. Kalium ferrosianida:
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
h. Ethylendiamin tetra acetic acid :
...........................................................................................................
Rumus strukturnya:
............................................................................................................
............................................................................................................
...........................................................................................................
i. Na2C2O4 :
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
............................................................................................................

2. Berilah nama setiap ion kompleks berikut ini :


a. [Cu(Cl)4]2- :
....................................................................................................................
b. [Cu(OH)4]2-
..............................................................................................................
c. [Cu(NH3)4]2+ :
.............................................................................................................
d. [Ni(NH2CH2CH2NH2)3]2+ :
....................................................................................................................
e. [Co(SCN)4]2- :
....................................................................................................................
f. [ Fe(CN)6]4- :
....................................................................................................................
g. [Cr(H2O)6]3+ :
.......................................................................................................................
h. [Cr(C2O4)3]3- :
.......................................................................................................................
i. Mn(SO4) :
.......................................................................................................................
j. Ni(C4H7N2O2)2 :
.......................................................................................................................

3. Tulislah rumus struktur setiap ion kompleks pada soal no.2 di atas !

Kimia Anorganik 20
4.a. Larutan garam CrCl3 di dalam air akan membentuk ion kompleks yang
stabil, yaitu (i)...............................................................................................
yang berwarna (ii) ................................................................. dengan nama
ion kompleks dan gambar strukturnya adalah
(iii)..................................................................................
b. Jika suatu basa ditambahkan kepada larutan ionnya (4a) akan terbentuk
(tulis reaksinya): (i)........................................................................................
yang berwarna (ii) .................................................dan jika ditambahkan
lagi basa, akan menjadi (iii) ............................................................ dan
reaksinya seperti berikut : (iv) .....................................................................
Jika pada hasil 4b.(i) ditambah asam, akan dihasilkan : (v)
..................................................
Dengan reaksinya sebagai berikut :
(vi)..................................................................................................................
(vii).................................................................................................................
(viii)................................................................................................................
Ini artinya kromium (III) bersifat : (ix) .................................................................

5. Kerjakan hal yang sama dengan soal 4a,b untuk garam transisi yang lain
dan perhatikan pembentukan kompleksnya yang mungkin.
a) Larutan garam Mn (II) dalam air stabil dalam bentuk ion kompleks ..........
....................................................................................................................
b) Jika ditambahkan suatu basa, maka akan terbentuk .................................
....................................................................................................................
c) yang berwarna ..........................................................................................
d) jika ditambahkan lagi basa akan terbentuk ................................................
....................................................................................................................
yang berwarna ...........................................................................................
e) Larutan besi (II) dalam air stabil dalam bentuk ion kompleks ....................
....................................................................................................................
f) jika ditambah suatu basa akan terbentuk .................................................
....................................................................................................................
g) yang berwarna ...........................................................................................
h) jika ditambah lagi suatu basa akan terbentuk ............................................
....................................................................................................................
yang berwarna ...........................................................................................
i) Larutan besi (III) dalam air stabil dalam bentuk ion kompleks ...................
....................................................................................................................
j) jika ditambah suatu basa akan terbentuk ...................................................
....................................................................................................................
k) yang berwarna ...........................................................................................
l) jika ditambah lagi suatu basa akan terbentuk ............................................
....................................................................................................................
yang berwarna ...........................................................................................
Kimia Anorganik 21
m) Larutan cobalt (II) dalam air stabil dalam bentuk ion kompleks .................
....................................................................................................................
n) jika ditambah suatu basa akan terbentuk ...................................................
....................................................................................................................
o) yang berwarna ...........................................................................................
p) jika ditambah lagi suatu basa akan terbentuk ............................................
....................................................................................................................
Yang berwarna ...........................................................................................
q) Larutan nikel (II) dalam air stabil dalam bentuk ion kompleks ...................
....................................................................................................................
r) jika ditambah suatu basa akan terbentuk ...................................................
....................................................................................................................
s) yang berwarna ...........................................................................................
t) jika ditambah lagi suatu basa akan terbentuk ............................................
....................................................................................................................
yang berwarna ...........................................................................................
u) Larutan tembaga (II) dalam air stabil dalam bentuk ion kompleks .............
....................................................................................................................
v) jika ditambah suatu basa akan terbentuk ...................................................
....................................................................................................................
w) yang berwarna ...........................................................................................
x) jika ditambah lagi suatu basa akan terbentuk ............................................
....................................................................................................................
y) yang berwarna ...........................................................................................

7a. Tuliskan deret spektrokimia urutan ligan- ligan dari yang menghasilkan
spliting medan ligan paling kecil sampai yang menghasilkan splitting medan
ligan paling besar ..........................................................................................
.........................................................................................................................
b.Berikan daftar pasangan warna komplementer dari warna larutan yang
tampak dilihat oleh mata kita, serta panjang gelombangnya ..........................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................

G. Data Pengamatan :
Percobaan I
a. Reaksi Ion logam transisi dengan larutan NaOH 1M
Pengamatan
Setelah Rumus Setelah Rumus ion
Garam Sebelum penambahan Senyawa penambahan kompleks
reaksi tetes demi Yang berlebih yang
tetes NaOH terbentuk NaOH terbentuk
CrCl3
Mn(SO4)

Kimia Anorganik 22
Pengamatan
Setelah Rumus Setelah Rumus ion
Garam Sebelum penambahan Senyawa penambahan kompleks
reaksi tetes demi Yang berlebih yang
tetes NaOH terbentuk NaOH terbentuk
Fe(NH3)2
SO4
FeCl3
CoCl2
NiCl2
CuSO4
ZnCl2

b. Reaksi dengan larutan amonia 2 M


Pengamatan
Setelah Rumus
Larutan Setelah
Sebelum penambahan Senyawa Rumus Ion
Garam penambahan
reaksi tetes demi Yang Kompleks
berlebih NH3
tetes NH3 terbentuk
CrCl3
Mn(SO4)
Fe(NH3)2
SO4
FeCl3
CoCl2
NiCl2
CuSO4
ZnCl2

c. Reaksi dengan larutan Amonium tiosianat 0,1 M


Warna larutan Amonium tiosianat .....................................................................

Pengamatan
Larutan
Setelah penambahan
Garam Sebelum reaksi Rumus ion kompleks
NH4CNS
CrCl3
Mn(SO4)
Fe(NH3)2SO4
FeCl3
CoCl2
NiCl2
CuSO4

Blangko untuk Percobaan Reaksi Garam Transisi dengan Amonium


tiosianat
Larutan Garam Pengamatan
Kimia Anorganik 23
Sebelum reaksi Setelah penambahan Air
CrCl3
Mn(SO4)
Fe(NH3)2SO4
FeCl3
CoCl2
NiCl2
CuSO4

Percobaan II: Pembentukan ion kompleks


a. Kompleks Cr(III)
Warna padatan CrCl3. 6 H2O : .......................................................................
Warna larutan CrCl3. 6 H2O : ..........................................................................

Rumus ion
Reagen yang Warna reagen Pengamatan
kompleks yang
ditambahkan yang ditambahkan setelah bereaksi
terbentuk

Na2C2O4(s)

Struktur ion kompleks: ....................

b. Kompleks Fe(II)
Warna padatan ferro sulfat : ...........................................................................
Warna larutan ferro sulfat : .............................................................................

Pengamatan
Garam Setelah penambahan kristal Rumus Ion Kompleks yang
1,10 phenanthroline terbentuk

FeSO4 +Air

Struktur ion kompleks: ....................

c. Kompleks Fe(III)
Warna padatan FeCl3 : ...................................................................................
Warna larutan FeCl3 : ....................................................................................

Pengamatan
Setelah
Larutan Rumus Ion Setelah Rumus Ion
penambahan
Garam Kompleks yang penambahan Kompleks yang
Tetes demi tetes
terbentuk Na2C2O4 terbentuk
NH4CNS
FeCl3

Kimia Anorganik 24
Setelah penambahan NH4CNS berlebih warna larutan : ....................................
Struktur ion kompleks: ....................

d. Kompleks Co(II)
Warna padatan CoCl2 : ...................................................................................
Warna larutan CoCl2 : .....................................................................................

Rumus Ion
Reagen yang Warna reagen Pengamatan
Kompleks yang
ditambahkan yang ditambahkan
terbentuk
Ethylendiamin
Larutan
Na2EDTA

Struktur ion kompleks: ....................

e. Kompleks Ni(II)
Warna padatan Ni(NO3)2 : ............................................................................
Warna larutan Ni(NO3)2 : ..............................................................................

Warna reagen Pengamatan Rumus Ion


Reagen yang
yang Setelah Kompleks
ditambahkan
ditambahkan bereaksi
Ethylendiamin
Dimethylglioksime
Larutan Na2EDTA

Struktur ion kompleks: ....................

f. Kompleks Cu(II)
Warna CuSO4. 5H2O : ..................................................................................
Warna CuCl2.2 H2O : ....................................................................................

Pengamatan Rumus Ion


Reagen yang Warna reagen
Setelah Kompleks
ditambahkan yang ditambahkan
bereaksi
Ethylendiamin
Larutan Na2EDTA

Struktur ion kompleks: ....................

Percobaan III : Perubahan Tingkat Oksidasi


a. Perubahan Fe2+ menjadi Fe3+
Warna padatan ferro sulfat : .........................................................................
Warna larutan ferro sulfat : ...........................................................................
Kimia Anorganik 25
Rumus Ion Kompleks yang
Perlakuan Pengamatan
terbentuk/ Reaksi yang terjadi
Penambahan
HNO3 pekat ......
tetes
Setelah
dipanaskan 1-2
mnt
Setelah
didinginkan
Penambahan
larutan NaOH 2 M

b. Perubahan Cr6+ menjadi Cr3+


Warna padatan K2Cr2O7 : .............................................................................
Warna larutan K2Cr2O7 : ...............................................................................

Rumus/ Reaksi yang


Perlakuan Pengamatan
terjadi
Pemanasan
Penambahan
bijih Zn
Penambahan
HCl pekat
Pemanasan

Penambahan
HNO3 setelah
perubahan warna
akhir
(..........................)

H. Tugas Untuk Laporan:


1. Tulislah seluruh reaksi yang ada pada percobaan I sampai IV serta berikan
perubahan warnanya!
2. Kompleks [Cr (H2O)4 Cl2]+ memiliki isomer. Buatlah struktur molekulnya dan
berilah nama!

Kimia Anorganik 26
Percobaan 8

A. Judul : Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap


B. Tujuan Percobaan :
Membuat dan mempelajari sifat-sifat garam rangkap kupri ammonium sulfat
dan garam kompleks tetraammin tembaga (II)sulfat monohidrat.

C. Tinjauan Teori :
Garam kompleks berbeda dengan garam rangkap. Garam rangkap
terbentuk apabila dua garam mengkristal bersama-sama dalam perbandingan
molekul tertentu. Garam-garam itu memiliki struktur sendiri dan tidak harus
sama dengan struktur garam komponennya. Dua contoh garam rangkap yang
biasa dijumpai adalah garam alum KAl(SO4)2 . 12 H2O dan ferro ammonium
sulfat Fe(NH3)2(SO4). 6H2O. Garam rangkap dalam larutan akan terionosasi
menjadi ion-ion komponennya (biasanya terhidrat).
Dalam percobaan ini akan dipelajari pembuatan garam kompleks tetrammin
tembaga (II) sulfat monohidrat dan garam rangkap kupri ammonium sulfat dari
garam kupri sulfat dan ammonium sulfat dan mempelajari sifat-sifatnya.

D. Alat dan Bahan :


Alat-alat :
 Tabung reaksi besar 2 buah
 Tabung reaksi kecil 4 buah
 Rak tabung reaksi 1 buah
 Gelas ukur 500 mL 1 buah
 Gelas ukur 10 mL 1 buah
 Gelas kimia 100 mL 2 buah
 Kaca arloji 2 buah
 Pompa vakum 1 set
 Pemanas 1 set
 Spektrofotometer
Bahan :
 Kristal kupri sulfat pentahidrat
 Kristal ammonium sulfat
 Etanol
 Larutan ammonia pekat
 HCl 0,01 M, NaOH 0,01 M

E. Prosedur Kerja :
1. Pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat CuSO4. (NH4)2SO4.
6 H2O

Kimia Anorganik 27
a. Larutkan 0,005 mol CuSO4. 5H2O (249,5 gram/mol) dan 0,005 mol
ammonium sulfat (NH4)2SO4 (132 gram/mol) dengan 5 mL aquadest
dalam gelas kimia 100 mL. Panaskan secara perlahan-lahan sampai
semua garam larut sempurna.
b. Biarkan larutan tersebut menjadi dingin pada temperatur kamar. Setelah
itu didinginkan dalam air es (water bath) sampai terbentuk kristal yang
cukup banyak.
c. Pisahkan kristal garam yang terbentuk dari cairannya dengan cara
dekantasi, kemudian keringkan pada suhu 50 oC sampai berat konstan
(selalu catat dan laporkan hasil penimbangannya ).
d. Hitunglah persen hasilnya.

2. Pembuatan garam kompleks Cu(NH3)4SO4. 5 H2O


a. Tempatkan 2 mL larutan ammonia pekat dan encerkan dengan 2 mL
aquades ke dalam gelas kimia 100 mL.
b. Timbang 0,005 mol CuSO4. 5 H2O yang berbentuk powder. Tambahkan
kristal itu ke dalam larutan ammonia dan aduk sampai semua kristal larut
sempurna.
c. Tambahkan 4 mL etanol secara perlahan-lahan melalui dinding gelas
kimia sehingga larutan tertutupi oleh alkohol. Jangan diaduk atau
digoyang. Tutuplah dengan kaca arloji dan biarkan selama 30 menit.
d. Setelah didiamkan 30 menit, aduk pelan-pelan untuk mengendapkan
secara sempurna. Pisahkan kristal yang terbentuk dengan cara
dekantasi. Pindahkan kristal ke dalam kertas saring dan cuci dengan 3 –
5 mL campuran larutan ammonia pekat dengan etanol yang
perbandingan volumenya sama.
e. Cuci sekali lagi kristal dalam corong dengan 5 mL etanol dan saring.
Keringkan dalam oven pada suhu 40-50 oC dan timbang kristal yang
diperoleh sampai berat konstan.

3. Perbandingan beberapa sifat garam rangkap dan garam kompleks.


a. Siapkan dua buah tabung reaksi. Ke dalam tabung 1 masukkan sedikit
kristal garam rangkap dan ke dalam tabung 2 masukkan sedikit kristal
garam kompleks (hasil dari percobaan 1 dan 2). Kemudian tambahkan 4
mL aquades ke dalam masing-masing tabung reaksi, lalu kocok.
b. Ambil 1 mL masing-masing larutan tersebut di atas encerkan dengan
menambahkan aquadest sebanyak 2 mL. Catat perubahan warnanya.
c. Ulangi percobaan di atas (b) dengan mengganti aquades dengan HCl
encer.
d. Ulangi percobaan di atas (b) dengan mengganti aquades dengan
natrium hidroksida encer.
e. Tempatkan sejumlah garam kering hasil percobaan 1 dan 2 ke dalam
tabung reaksi yang berbeda. Panaskan pelan-pelan masing-masing
Kimia Anorganik 28
tabung dan catat perubahan warnanya. Gas apa saja yang dibebaskan
oleh setiap sampel ? Ujilah gas yang keluar dengan kertas lakmus,
kemudian ujilah kembali gas yang keluar dengan spatula yang telah
dicelup ke dalam HCl pekat (dekatkan spatula yang telah dicelup HCl
pekat pada gas yang keluar). Amati perubahan yang terjadi dan tulis
reaksinya.
f. Ukurlah titik leleh kedua garam tersebut ! (sebaiknya anda mencari lebih
dahulu suhu senyawa kompleks dan rangkap tersebut dari literatur).
Kemudian bandingkan hasil yang anda peroleh melalui percobaan ini.

F. Pra Laboratorium
1. Buatlah alur kerja untuk percobaan ini, untuk memperjelas sertakan
gambar alat-alat yang digunakan pada alur yang anda buat ! (Kerjakan
pada lembar yang kosong di halaman lain!)
2. a. Apakah perbedaan garam rangkap dengan garam kompleks dari zat
yang akan anda buat?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
b. Tulislah reaksi ionisasinya :
....................................................................................................................
..................................................................................................................
c. Tulislah persamaan reaksi pembuatan garam rangkap :
....................................................................................................................
....................................................................................................................
d. Hitunglah stoikiometri mol sebelum reaksi dan sesudah reaksi pada
pembuatan garam rangkap!
....................................................................................................................
....................................................................................................................
e. Berapa gram CuSO4. 5H2O dan (NH4)2SO4 masing-masing yang akan
anda timbang untuk pembuatan garam rangkap?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
f. Hitunglah zat apa yang bersisa! Berapa gram atau mL sisanya?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
g. Hitung massa ( gram ) garam rangkap yang dihasilkan secara teori !
....................................................................................................................
....................................................................................................................
h. Bagaimanakah rumus persen hasilnya ?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
3. a. Tulislah persamaan reaksi pembuatan garam kompleks!
....................................................................................................................
....................................................................................................................
Kimia Anorganik 29
b. Hitunglah molaritas ammonia pekat ( lihat data-data pada label botol
ammonia pekat) dan setelah pengenceran, yang ditambahkan pada
pembuatan garam kompleks. Persentase NH3 pekat = .......................%,
Kerapatan : ...................................Kg/L, Mr = ...................................g/mol
....................................................................................................................
....................................................................................................................
c. Hitunglah stoikiometri mol sebelum reaksi dan sesudah reaksi pada
pembuatan garam kompleks !
....................................................................................................................
....................................................................................................................
d. Berapa gram CuSO4. 5H2O yang akan anda timbang dan berapa mL
NH3, anda ukur volumenya untuk pembuatan garam rangkap?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
e. Hitunglah zat apa yang bersisa! Berapa gram atau mL sisanya?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
f. Hitung massa ( gram ) garam kompleks yang dihasilkan secara teori !
....................................................................................................................
....................................................................................................................
g. Bagaimanakah rumus persen hasilnya?
....................................................................................................................
....................................................................................................................

G. Data Pengamatan :
Pembuatan Garam Rangkap
Warna padatan CuSO4.5H2O : ..........................................................................
Warna padatan (NH4)2SO4 : ..........................................................................
Perlakuan Pengamatan Reaksi yang terjadi
Padatan
CuSO4.5H2O +
(NH4)2SO4 + Air

Setelah dipanaskan

Setelah didinginkan
dalam waterbath es
selama ......... menit
Setelah dikeringkan
dalam oven suhu
.......... oC selama
......... menit

Kimia Anorganik 30
Perlakuan Pengamatan Reaksi yang terjadi
Persen hasil = ......................

Pembuatan Garam kompleks


Warna padatan CuSO4.5H2O : ..........................................................................
Warna NH3 pekat : ..........................................................................
Perlakuan Pengamatan Reaksi yang terjadi
NH3 + Air

NH3 + Air +
CuSO4.5H2O (s)
Setelah
penambahan etanol
Setelah dibiarkan
30 menit
Setelah pencucian
dengan amonia pkt
+ etanol (1:1)
Setelah dikeringkan
dalam Oven suhu
.............. oC selama
...................... menit

Persen hasil = ......................

Pengujian Garam Rangkap dan Garam Kompleks


Reaksi yang
No. Perlakuan Pengamatan
terjadi
Garam rangkap + Air
1
Garam kompleks +Air
Garam rangkap + Air + Air
Garam rangkap + Air + HCl
2 Garam rangkap + Air + NaOH
Garam kompleks +Air + Air
Garam kompleks +Air + HCl

Kimia Anorganik 31
Reaksi yang
No. Perlakuan Pengamatan
terjadi
Garam kompleks +Air +
NaOH
Garam rangkap dipanaskan
Gas+ Lakmus
Pengujian 1
.......................
Pengujian 2 Gas + HCl pkt
3
Garam kompleks dipanaskan
Gas + Lakmus
Pengujian 1
.......................
Pengujian 2 Gas + HCl pkt
Uji titik leleh Garam rangkap
4
Uji titik leleh Garam rangkap

H. Post Laboratorium :
1. Adakah zat (pereaksi) yang bersisa ? Berapa mL sisa zat yang tidak ikut
dalam reaksi ? Bandingkan sisa zat pereaksi yang bersisa dengan hasil
secara teoritis dan bahaslah !
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
2. Bagaimanakah warna dan penampilan fisik garam rangkap dan garam
kompleks yang anda buat ? Bandingkan keduanya dan bandingkan juga
dengan zat pereaksi masing-masing ?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
3. Berapa persen hasil garam rangkap dan kompleks yang anda peroleh ?
Berikan penjelasan
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................

I. Tugas untuk Laporan :


1. Hitung persen hasil dari percobaan 1 dan 2 !
2. Tulis persamaan reaksi yang terjadi dari pecobaan 1, 2, dan 3 !
3. Jelaskan perbedaan sifat antara garam rangkap dan garam kompleks
berdasarkan percobaan 3 !
4. Berapakah titik leleh garam rangkap dan kompleks hasil sintesis anda ?
Bandingkan dengan titik leleh garam rangkap dan kompleks secara teori !
Jika berbeda apakah sebabnya ? Jelaskan !
Kimia Anorganik 32
Percobaan 9

A. Judul : Kekuatan Medan Ligan


B. Tujuan Percobaan :
1. Mempelajari perbedaan kekuatan medan ligan antara ligan amonium dan
air
2. Mengenal cara mencari panjang gelombang pada absorbansi maksimum
3. Mengenal variabel yang mempengaruhi panjang gelombang maksimum

C. Tinjauan Teori :
Teori medan kristal tentang kompleks mengusulkan bahwa interaksi
yang terjadi antar ion logan (ion pusat) dengan ligan dalam pembentukan
kompleks merupakan interaksi elektrostatik (ionik). Misalkan ada enam ligan
yang berasal dari arah titik oktahedral berinteraksi dengan ion pusat maka lima
orbital d ion pusat akan mengalami interaksi dengan ion pusat maka lima
orbital d ion pusat akan mengalami interaksi yang berbeda. Tentu saja orbital
yang berhadapan langsung dengan ligan akan terpengaruh medan ligan lebih
besar daripada orbital lain. Akibatnya orbital pertama akan meningkat tingkat
energinya. Atau dengan kata lain lima orbital d akan terbelah menjadi dua
tingkat energi. Dua orbital dengan tingkat energi lebih tinggi dikenal dengan
orbital eg dan tiga orbital lainnya disebut e2g.
eg

10 Dq
d
t2g

Gambar. Pembelahan orbital d akibat pengaruh ligan pada kompleks


oktahedral
Perbedaan tingkat energi itu dapat besar atau kecil bergantung beberapa
faktor, tetapi semua itu didefinisikan sebagai 10 Dq. Adanya perbedaan tingkat
ini dapat dipahami bahwa teori medan kristal dapat menerangkan terjadinya
perbedaan warna kompleks.
Berikut ini teori medan kristal menerangkan kompleks [Ti(H2O)6]3+. Satu
elektron dalam orbital d ion Ti3+ akan menempati tingkat energi yang lebih
rendah (t2g). Apabila kompleks menerima sejumlah energi (energi cahaya)
yang energinya sama dengan harga 10 Dq maka energi tersebut akan diserap
untuk mengeksitasi elektron ke tingkat energi yang lebih tinggi (eg).

Kimia Anorganik 33
eg eg
h

t2g t2g

Gambar : Eksitasi elektron dalam kompleks [Ti(H2O)6]3+


karena menyerap energi sebesar h. Energi yang diserap adalah : E = h
............(1) dengan h = tetapan Plank dan  = frekuensi
Hampir semua kompleks besarnya harga 10 Dq sama dengan energi yang
frekuensinya terletak pada spektra daerah tampak. Karena ada kaitan antara
warna dengan frekuensi maka warna suatu kompleks bergantung pada
frekuensi yang diserap. Warna kompleks adalah komplemen warna cahaya
yang diserap. Kompleks [Ti(H2O)6]3+, sebagai contoh, mempunyai warna
violet, berarti kompleks itu menyerap warna komplemennya, yaitu hijau
kekuningan. Secara umum kombinasi warna cahaya dan komplemennya
adalah biru  kuning, merah  hijau kebiruan, dan hijau ungu.
Pengamatan terhadap serapan kompleks dapat digunakan sebagai alat
untuk menentukan harga 10 Dq. Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa
serapan maksimum terletak pada frekuensi 20,300 cm-1. besarnya enegri 10
Dq adalah :
1 kkal / mole
20,300 cm 1 x  58,04 kkal / mole .............................................. (2)
349,75 cm 1

Absorbansi

1,0

0,5

0,0

V (103 cm-1)
20 30
Gambar : Spektra serapan daerah tampak larutan ion [Ti(H2O)6]3+
Selain itu besarnya juga dipengaruhi oleh jenis logam dan bilangan
oksidasinya. Meskipun dapat dibuat suatu ketentuan umum mengenai urutan
kekuatan ligan tetapi sering dijumpai perkecualian. Sebagai contoh ion Cl
dengan logam kobalt (III) nampak menghasilkan spliting medan kristal lebih
besar daripada ion F. Walaupun demikian dengan menggunakan deret itu sifat-
sifat kimia beberapa kompleks dapat diramalkan.

D. Alat dan Bahan:


Alat :
 Labu ukur 10 ml 2 buah

Kimia Anorganik 34
 Pipet gondok 2 ml 1 buah
 Pipet gondok 5 ml 1 buah
 Pipet ukur 5 ml 1 buah
 Gelas kimia 100 ml 4 buah
 Gelas kimia 250 ml 4 buah
 Alat-alat gelas lain 2 buah
 Spektrofotometer UV-VIS 1 set
Bahan:
 Larutan ammonium 1 M
 Larutan ion Cu2+ 0,1 M

E. Prosedur Kerja :
1. Siapkan 3 buah labu ukur 10 ml (Jika tidak ada dapat diganti dengan gelas
ukur).
2. Ke dalam labu pertama, buatlah larutan ion Cu 2+ 0,02 M dalam pelarut air
dengan cara pipet 2,0 mL larutan Cu2+ 0,1 M masukkan ke dalam labu ukur
10 mL dan encerkan dengan air sampai tanda.
3. Pada labu kedua, buatlah larutan ion Cu2+ 0,02 M dalam campuran
ammonium 1 M (50 : 50). Larutan ini dibuat dengan cara pipet 2,0 mL
larutan Cu2+ 0,1 M dan masukkan dalam labu ukur 10 ml. Encerkan
dengan 5 ml larutan ammonium 1M, kemudian dilanjutkan dengan air
sampai tanda batas.
4. Pada labu ketiga, buat larutan ion Cu2+ 0,02 M dalam larutan ammonium
(75:25).. Larutan ini dibuat dengan cara pipet 2,0 ml larutan Cu 2+ 0,1 M dan
masukkan dalam labu ukur 10 ml dan encerkan dengan 2,5 ml larutan
ammonium 1M, kemudian dilanjutkan dengan air sampai tanda batas.
5. Amati serapan blanko (aquadest) pada panjang gelombang 400-600 nm
menggunakan Spektrofotometer UV-VIS. Catat absorbansi maksimumnya.
6. Amati serapan larutan pertama menggunakan Spektrofotometer UV-VIS,
pada panjang gelombang antara 700–850 nm. Jika absorbansi lebih dari 1,
lakukan pengenceran hingga absorbansi maksimum 1.
7. Amati serapan larutan kedua menggunakan Spektrofotometer UV-VIS,
pada panjang gelombang antara 350-700 nm. Jika absorbansi lebih dari 1,
lakukan pengenceran hingga absorbansi maksimum 1.
8. Amati serapan larutan ketiga menggunakan Spektrofotometer UV-VIS,
pada panjang gelombang antara 350-700 nm. Jika absorbansi lebih dari 1,
lakukan pengenceran hingga absorbansi maksimum 1.
9. Cermati grafik masing-masing larutan, dan temukan panjang gelombang
pada absorbansi maksimumnya
10. Perbedaan kekuatan ligan antara air dan ammonium dapat diketahui
dengan membandingkan panjang gelombang maksimumnya.

Kimia Anorganik 35
F. Pre Laboratorium :
1. Tulislah urutan / deret spektrokimia!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
2. Tulislah reaksi kimia larutan tembaga (II) yang dilarutkan dengan air dan
ammonia!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
3. Apakah yang menyebabkan larutan Cu (II) berwarna ?
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................

G. Data Pengamatan
1. Grafik absorbansi blanko

2. Panjang gelombang ketika terjadi absorbansi maksimum pada blanko

3. Grafik absorbansi larutan 1

4. Panjang gelombang ketika terjadi absorbansi maksimum pada larutan 1

5. Grafik absorbansi larutan 2

6. Panjang gelombang ketika terjadi absorbansi maksimum pada larutan 2

Kimia Anorganik 36
7. Grafik absorbansi larutan 3

8. Panjang gelombang ketika terjadi absorbansi maksimum pada larutan 3

H. Tugas untuk Laporan


1. Jelaskan perbedaan kekuatan medan ligan antara ligan ammonium dan air!
2. Tuliskan reaksi yang terjadi dalam percobaan tersebut !
3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi warna ion kompleks logam
transisi ?
4. Gambarlah grafik panjang gelombang terhadap absorbansi dari masing-
masing pengamatan anda !
5. Hitunglah besar energi 10 Dq ketiga larutan tersebut ( gunakan persamaan
1, lihat contoh perhitungan energi kompleks Ti)!
6. Dari hasil percobaan, apa yang dapat anda simpulkan ?

Kimia Anorganik 37
Percobaan 10

A. Judul : Pembuatan cis dan trans – kalium bisoksalato


diaquokromat (III)
B. Tujuan Percobaan :
1. Mempelajari pembuatan garam kompleks kalium dioksalatodiakuokromat (III)
2. Mempelajari sifat-sifat cis dan trans garam kompleks kalium
dioksalatodiakuokromat (III)

C. Tinjauan Teori :
Berdasarkan pada jenis isomer geometrinya senyawa atau ion kompleks
dapat dibedakan menjadi cis dan trans. Untuk kompleks oktahedral ada dua
tipe kompleks yang memiliki bentuk cis dan trans yaitu MA4B2 dan MA3B3.
M merupakan atom atau ion pusat sedangkan A dan B merupakan ligan
monodentat.
1. Tipe MA4B2
A B
A B A A
M M
A B A A
A B
cis Trans

Contoh : ion diklorotetramminkobalt (III)


2. Tipe MA3B3
A A
A B B B
M M
A B A B
B B
cis Trans

Contoh : triklorotriamminkobalt (III)

Jika ligan monodentat diganti dengan multidentat, misalkan bidentat,


maka akan dihasilkan tipe kompleks ML2B2, L merupakan ligan bidentat.
Struktur isomer menjadi :
B B
B
L
M L M L

B L B
cis Trans
Kimia Anorganik 38
Campuran kompleks bentuk cis dan trans dapat dibuat dengan cara
mencampur komponen-komponen non kompleks (penyusun kompleks).
Berdasarkan pada perbedaan kelarutan antara bentuk cis dan trans maka
kedua jenis isomer itu dapat dipisahkan. Sebagai contoh trans-
dioksalatodiakuokrom (II) klorida dapat dikristalkan secara pelan-pelan dengan
melakukan penguapan larutan yang mengandung campuran bentuk cis dan
trans. Dengan penguapan kesetimbangan bentuk cis  tran dapat digeser ke
kanan karena kelarutan isomer trans lebih rendah. Selain itu, pemisahan
isomer cis dan trans berbeda, misalnya kompleks cis-diklrobis (trietilstibin)
paladium dapat dikristalkan dalam larutan bensen meskipun dalam larutan
hanya ada 6% bentuk cis.
Efek Trans
Untuk kompleks bujur sangkar, pengertian efek trans dapat digunakan
untuk memberi alasan secara umum pada pembuatan isomer cis dan trans.
Hasil reaksi penggatian ligan pada kompleks platina bujur sangkar
menunjukkan bahwa ligan-ligan tertentu dapat melabilkan gugus/ligan lain
yang berada pada posisi trans dengan ligan penggati tersebut. Ligan yang
telah dilabilkan itu kemudian akan diganti denagn ligan yang datang
berikutnya.
Di bawah ini ditinjau reaksi ion nitrit, NO2- dengan ion kompleks tetrakloro
platinat (II).

2- 2- 2-
Cl Cl Cl
Cl Cl NO2
Pt Pt
Pt
NO 2 - O2N Cl NO 2 -
Cl Cl O2N Cl

Dari reaksi tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa ligan nitrit


mempunyai efek trans lebih kuat daripada ligan klorida. Kekuatan efek trans
dari beberapa ligan dapat diurutkan seperti berikut ini :
H2O  OH  NH3  Cl  Br  I = NO2 = PR3  CO = C2H4 = CN
umumnya pembentukan isomer cis dan trans pada kompleks oktahedral
dapat dijelaskan dengan menggunakan pengertian efek trans ini. Dalam
percobaan ini akan dipelajari proses pembuatan isomer cis dan trans dari
kompleks kalium bis oksalatodiakuokramat (III).

D. Alat dan Bahan:


Alat :
 Gelas kimia 200 ml 1 buah
 Gelas arloji 2 buah
 Pemanas spiritus 1 set
 Pompa vakum 1 set
Kimia Anorganik 39
 Cawan penguapan 1 buah
 Gelas ukur 25 ml 1 buah
 Pipet tetes 1 buah
Bahan:
 Asam oksalat, H2C2O4
 Kalium dikromat, K2Cr2O7
 Etanol
 Larutan amonium hidroksida encer (0,1 M)

E. Prosedur Kerja :
a. Pembuatan Isomer trans kalium bis oksalatodiakuokromat (III)
1. Larutkan 3 gram asam oksalat dihidrat dengan sedikit mungkin
aquadest mendidih dalam gelas kimia 50 ml.
2. Tambahkan sedikit demi sedikit larutan 1 gram kalium dikromat yang
dilarutkan dengan sedikit mungkin aquadest panas. Tutuplah gelas
kimia dengan gelas arloji sementara reaksi berlangsung.
3. Uapkan larutan tersebut di atas penangas air sehingga volumenya
tinggal separuhnya, dan kemudian biarkan menguap dengan sendirinya
pada suhu kamar sampai tinggal sepertiganya.
4. Saringlah kristal yang dihasilkan, kemudian cuci dengan aquadest
dingin, dan setelah itu dengan etanol. Keringkan !. Catat hasilnya dan
nyatakan dalam persen yang didasarkan pada jumlah mol krom. Hasil
yang tinggi tidak dapat diharapkan karena hanya sebagian hasil saja
yang dapat dipisahkan.

b. Pembuatan Isomer cis-kalium dioksalatodiakuokromat (III)


1. Buatlah campuran serbuk halus dari 1 gram kalium dikromat dan 3 gram
asam oksalat dihidrat dalam cawan penguapan.
2. Teteskan setetes aquadest dalam campuran dan tutuplah cawan
dengan gelas arloji. Setelah terjadi kontak maka reaksi akan segera
berlangsung dengan disertai pelepasan uap air dan karbon dioksida.
Harus dijaga agar campuran tidak menjadi larutan sehingga tidak ada
kesetimbangan campuran antara isomer cis dan trans.
3. Kemudian tambahkan 5 ml etanol ke dalam campuran dan aduk sampai
dihasilkan endapan.
4. Lakukan dekantir, kemudian tambahkan lagi etanol yang baru sehingga
diperoleh seluruhnya kristal.
5. Saring dan keringkan dalam oven 40 oC sampai berat konstan, lalu catat
hasilnya.
6. Padatan yang dihasilkan dihitung rendemen, diamati warnanya,
ditentukan titik lelehnya dan dianalisa dengan UV-vis.

Kimia Anorganik 40
c. Uji Kemurnian Isomer
Tempatkan sedikit kristal kompleks pada kertas saring dan tambahkan
sedikit larutan amonium encer. Isomer cis akan membentuk warna hijau tua
secara cepat menyebar pada kertas saring, sedangkan isomer trans
membentuk padatan berwarna coklat muda yang tidak larut.

F. Data Pengamatan
1. Pembuatan Isomer trans kalium bis oksalatodiakuokromat (III)
Pengamatan Reaksi yang
No Perlakuan
(Warna/ endapan/ gas/) terjadi
1 asam oksalat dihidrat
asam oksalat dihidrat
2
+ sedikit air
3 Kalium dikromat
4 Kalium dikromat + air
Larutan asam oksalat
5 dihidrat + larutan
kalium dikromat
Setelah campuran
6 kedua larutan
diuapkan
Kristal setelah
7
disaring
Setelah dicuci dengan
8
air
Setelah dicuci dengan
9
etanol
Berat I = ............. ....gr
Setelah kering (suhu
10 Berat II = ............. ...gr Persen hasil = ?
40oC) berat konstan
Berat III= ................ gr
Uji kemurnia isomer :
11 Kertas saring + kristal
+ larutan amonium

2. Pembuatan Isomer cis kalium bis oksalatodiakuokromat (III)


Pengamatan Reaksi yang
No Perlakuan
(Warna/ endapan/ gas) terjadi
Serbuk asam oksalat
1
dihidrat
Serbuk kalium
2
dikromat
Serbuk asam oksalat
3
dihidrat + serbuk
Kimia Anorganik 41
Pengamatan Reaksi yang
No Perlakuan
(Warna/ endapan/ gas) terjadi
kalium dikromat
Serbuk asam oksalat
dihidrat + serbuk
4
kalium dikromat + air
tetes demi tetes
Setelah campuran Lama pengadukan sampai
5 larutan + etanol + terbentuk endapan :
diaduk ........... menit
Setelah didekantasi
6
dan + etanol lagi
Kristal setelah
7
disaring
Berat I = ............. gr
Setelah kering (suhu
8 Berat II = ............. gr Persen hasil = ?
40oC) berat konstan
Berat III= ............. gr
Uji kemurnia isomer :
9 Kertas saring + kristal
+ larutan amonium

G. Tugas untuk Pre Lab:


1. Buatlah alur kerja pembuatan isomer cis dan trans tersebut di atas !
2. a. Bagaimanakah rumus molekul kalium bisoksalato diaquokromat (III)
b. Gambarlah struktur molekul ion kompleks cis dan trans – kalium
bisoksalato diaquokromat (III)!
c. Ion logam pusat adalah ............................................................................
d. Ligan- ligannya adalah ........................................................ (monodentat)
dan ............................................................................................ (bidentat)
3. Tulislah persamaan reaksi pembuatan garam kompleks kalium bis oksalato
diaquokromat (III)!
4. Hitunglah stoikiometri mol sebelum reaksi dan sesudah reaksi pada
pembuatan garam kompleks tersebut!

H. Tugas untuk Laporan :


1. Pada bagian manakah pada ion oksalat yang berperan sebagai bidentat
dalam reaksi pembentukan kompleks ?
2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada proses pembentukan kompleks cis dan
trans!
3. Tuliskan reaksi yang terjadi pada proses uji kemurnian cis dan trans!

Kimia Anorganik 42
DAFTAR PUSTAKA

Adam, D.M. and Raynor J.B., 1967, Advanced Practical Inorganic Chemistry, Joh
Wiley & sons, Ltd, London.
Angelici, R.J., 1969, Synthesis and Technique in Inorganic Chemistry, W.B.
Saunders Company, London.
Bochorst, S.C.Dr, Schemerhorn, E.J.G. Ir.Prof, Gunarso, R. Ir., 1956, Penuntun
Percobaan-percobaan Untuk Kimia Anorganik dan Sistematik, J.B.
Wolters,Groningen, Jakarta.
Liptrot, G.F, 1975. Inorganic Chemistry Through Experiment, Mills & Boon LTD,
London.
Pass, G. and Sutcliffe, H., 1974, Practical Inorganic Chemistry, Second Edition,
Chapman and Hall, London.
...................................., Introduction To Coordination Chemistry, (dari Internet).

Kimia Anorganik 43

Anda mungkin juga menyukai