DAFTAR ISI
i
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
DAFTAR GAMBAR
i
i
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
DAFTAR TABEL
iii
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
DAFTAR LAMPIRAN
iv
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
PRAKATA
PLN sebagai perusahaan yang asset sensitive, dimana pengelolaan aset memberi kontribusi
yang besar dalam keberhasilan usahanya, perlu melaksanakan pengelolaan aset dengan
baik dan sesuai dengan standar pengelolaan aset. Parameter Biaya, Unjuk kerja, dan Risiko
harus dikelola dengan proporsional sehingga aset bisa memberikan manfaat yang maksimum
selama masa manfaatnya.
PLN melaksanakan pengelolaan aset secara menyeluruh, mencakup keseluruhan fase dalam
daur hidup aset (asset life cycle) yang meliputi fase Perencanaan, Pembangunan,
Pengoperasian, Pemeliharaan, dan Peremajaan atau penghapusan. Keseluruhan fase
tersebut memerlukan pengelolaan yang baik karena semuanya berkontribusi pada
keberhasilan dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Dalam pengelolaan aset diperlukan kebijakan, strategi, regulasi, pedoman, aturan, faktor
pendukung serta pelaksana yang kompeten dan berintegritas. PLN telah menetapkan
beberapa ketentuan terkait dengan pengelolaan aset yang salah satunya adalah buku
Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran tenaga listrik.
Pedoman pemeliharaan yang dimuat dalam buku ini merupakan bagian dari kumpulan
Pedoman pemeliharaan peralatan penyaluran yang secara keseluruhan terdiri atas 25 buku.
Pedoman ini merupakan penyempurnaan dari pedoman terdahulu yang telah ditetapkan
dengan keputusan direksi nomor 113.K/DIR/2010 dan 114.K/DIR/2010. Perubahan atau
penyempurnaan pedoman senantiasa diperlukan mengingat perubahan pengetahuan dan
teknologi, perubahan lingkungan serta perubahan kebutuhan perusahaan maupun
stakeholder. Di masa yang akan datang, pedoman ini juga harus disempurnakan kembali
sesuai dengan tuntutan pada masanya.
Penerapan pedoman pemeliharaan ini merupakan hal yang wajib bagi seluruh pihak yang
terlibat dalam kegiatan pemeliharaan peralatan penyaluran di PLN, baik perencana,
pelaksana maupun evaluator. Pedoman pemeliharaan ini juga wajib dipatuhi oleh para pihak
diluar PLN yang bekerjasama dengan PLN untuk melaksanakan kegiatan pemeliharaan di
PLN.
Demikian, semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat bagi perusahaan dan
stakeholder serta masyarakat Indonesia.
DIREKTUR UTAMA
NUR PAMUDJI
v
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
1 PENDAHULUAN
Kegiatan pemeliharaan peralatan memegang peranan penting dalam menunjang kualitas dan
keandalan penyediaan tenaga listrik kepada konsumen. Pemeliharaan peralatan adalah satu
proses kegiatan yang bertujuan menjaga kondisi peralatan, agar peralatan senantiasa
beroperasi sesuai dengan fungsi dan karakteristik desainnya.
Pemeliharaan sarana instalasi listrik yang dilaksanakan di PT PLN (Persero) telah mengalami
beberapa transformasi, mengacu pada sebagai berikut:
1. Buku Pedoman Pemeliharaan Sistem Tenaga tahun 1984, sesuai dengan Surat
Edaran Direksi (SE) No. 032/PST/1984 beserta revisi-revisi. (dengan pola Time
Based Maintenance dan Corrective Maintenance)
Revisi Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga
Listrik mencakup sebagai berikut:
Buku ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari kegiatan
pemeliharaan di PT PLN (Persero).
1
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Lingkup Pembahasan dalam Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Serandang
dan Pentanahan Gardu Induk, adalah sebagai berikut:
1. Gardu Induk yang dimaksud dalam buku ini adalah Gardu Induk Konvensional
(non GIS), dengan level tegangan operasi (rms): 70kV, 150 kV dan 500 kV.
Dalam pembahasan buku ini, Serandang dan Pentanahan Gardu Induk dibagi ke dalam sub
system dan sub-sub system sebagai berikut:
2
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Pembawa arus atau konduktor berfungi untuk menyalurkan arus listrik antar titik di dalam
serandang. Konduktor merupakan suatu media penghantar arus listrik yang direntangkan
pada serandang. Insulator digunakan sebagai penyekat konduktor dengan tiang. Jumper
conductor juga termasuk ke dalam sub-sub system ini.
1. Konduktivitas tinggi
Konduktor jenis ini memiliki konduktivitas dan kekuatan mekanik baik. Namun
karena harganya mahal maka konduktor jenis tembaga rawan pencurian.
Konduktor jenis ini yang paling umum digunakan di Gardu Induk, karena dengan
harga lebih rendah dari pada konduktor tembaga dan lebih ringan, namun
konduktivitas dan kekuatan mekaniknya juga lebih rendah.
3. TAL (Thermal Resistance Aluminum)
TAL adalah singkatan dari thermal resistance aluminum. TAL terbuat dari bahan
aluminium grade tinggi (99,7 % kemurnian) dengan campuran zirkonium.
Zirkonium berperan dalam mendukung kemampuan mekanik konduktor hingga
temperatur 150°C, sekalipun suhu operasi normal adalah 80°C. TAL memiliki
rating thermal dan konduktivitas yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
konduktor aluminum lainnya.
3
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
1. Hollow Conductor
Hollow conductor berfungsi menjaga clearance pada serandang dengan area terbatas. Pada
instalasi dengan hollow conductor, tidak terdapat sagging/andongan sehingga clearance
penghantara menjadi lebih baik bila dibandingkan dengan konduktor konvensional.
4
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
2. Jumper Conductor
Jumper Conductor berfungsi sebagai penghubung antar konduktor pada serandang. Besar
penampang, jenis bahan, dan jumlah jumper conductor disesuaikan dengan arus maksimum
penghantar tersebut.
Pemasangan jumper conductor dan gantry disesuaikan dengan level tegangan operasi. Pada
busbar dengan double string, twin spacer dipasang pada jumper conductor yang berfungsi
sebagai perentang dan pemberat. Insulator support juga dipasang pada beberapa jumper
conductor agar clearance terpenuhi. Jumnper joint clamp digunakan untuk menghubungkan
kedua ujung jumper conductor.
Insulator padat secara elektris berfungsi menginsulasi bagian yang bertegangan dengan
ground dan menginsulasi antar fasa. Insulator padat secara mekanis berfungsi menahan
beban tarikan atau sebagai tumpu konduktor (tensile strength) di saluran transmisi.
Udara juga berperan menginsulasi bagian yang bertegangan dan ground serta menginsulasi
antar fasa. Insulasi udara ini disebut juga clearance.
Insulator padat dibagi kedalam beberapa kategori yaitu: material, bentuk dan pemasangan.
5
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Insulator porselen memiliki keunggulan tidak mudah pecah, dan tahan terhadap cuaca.
Namun, bila mengalami keretakan minor (retak rambut) sulit dideteksi secara visual.
Kerusakan pada Insulator kaca mudah dideteksi karena insulator jenis ini akan pecah bila
terkena surja petir di atas nilai ketahanan elektrisnya. Material kaca memungkinkan cahaya
matahari menembus hingga koneksi insulator sehingga mengurangi kelembaban yg
terkumpul pada koneksi insulator.
2. Composite Insulator
Insulator komposit terbuat dari bahan polimer. Insulator komposit dilengkapi dengan
mechanical load-bearing fiberglass rod, yang diselimuti oleh weather shed polimer yang
6
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
1. End fittings
2. Corona ring(s)
5. Weather shed
1. Insulator Piring
Digunakan sebagai insulator penegang dan insulator gantung. Jumlah piringan insulator
disesuaikan dengan tegangan sistem pada serandang.
7
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Gambar 2-7 Insulator piring (a) tipe clevis (b) tipe ball-socket
2. Insulator Post
Digunakan sebagai tumpuan dan pemegang konduktor pada pemasangan konduktor secara
vertikal dan juga berfungsi sebagai insulator dudukan. Insulator jenis ini umumnya digunakan
pada serandang Gardu Induk 70 dan 150 kV sebagai insulator support dari konduktor,
busbar dan peralatan lainnya. Insulator post berguna sebagai pemegang dan penahan
konduktor pada instalasi horizontal.
8
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Insulator long rod adalah insulator porselen yang dilengkapi dengan outside weather shed
(Lapisan tahan cuaca) dan metal end fittings. Insulator long rod didesain untuk menahan
beban tarikan (tension).
4. Insulasi Udara
Insulasi udara berfungsi mengisolasi antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang
tidak bertegangan/ ground dan antar fasa yang bertegangan. Kegagalan fungsi insulasi udara
menyebabkan terjadinya hubung singkat antar fasa atau fasa ke ground melalui media udara
(jarak aman tidak terpenuhi).
Struktur atau konstruksi serandang memiliki tipe latice, concrete pole, steel pole dan tipe
kanal H. Mayoritas struktur memiliki struktur dengan tipe lattice dengan besi galvanis tahan
karat. Struktur serandang didesain untuk span pendek (9-25 meter).
Komponen ini terbuat dari baja profil yang dilapisi dengan material tahan karat sehingga kuat
terhadap oksidasi dan perubahan cuaca. Metode pencegahan korosi adalah sebagai berikut:
1. Pengecatan. Cat menghindarkan kontak besi dengan udara dan air. Penggunaan cat
yang mengandung timbal (Pb) dan Zinc (seng) akan lebih baik, karena keduanya
melindungi besi terhadap korosi.
2. Galvanisasi (pelapisan dengan Zinc). Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif
daripada zink, maka besi yang kontak dengan Zinc akan membentuk sel elektrokimia
dengan besi sebagai katode. Dengan demikian besi terlindung dan Zinc yang mengalami
oksidasi.
9
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Pondasi disesuaikan dengan daya dukung tanah dan beban yang dipikul. Tipe pondasi
menggunakan tiang pancang, cakar ayam (extended pit), Bor pile/ Strauss. Besi stub pondasi
umumnya dipasang bersamaan dengan pondasi dan diikat menyatu dengan pondasi.
10
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Peralatan yang terdapat pada serandang dipasang pada ketinggian tertentu dari permukaan
tanah, untuk itu diperlukan struktur penyangga yang terdiri dari pondasi dan besi struktur
(pedestal).
1. Suspension clamp
11
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Socket clevis berfungsi menghubungkan ball insulator dengan hot yoke pada tower gantry,
sementara ball clevis berfungsi menghubungkan socket insulator dan link.
4. Turn buckle
12
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
5. Link adjuster
Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan yoke dengan konduktor dan memperoleh
sagging yang diinginkan.
6. Yoke
Komponen ini berfungsi untuk pemegang/penahan konduktor pada suspension gantry dan
busbar.
Dead end compression clamp atau klem penegang dengan press digunakan pada ujung
busbar dan juga pada sambungan konduktor jumper busbar antar kolom pada serandang.
13
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Sambungan akhir (Compression Dead End) harus memenuhi beberapa syarat antara lain:
Sambungan konduktor dari cross bar ke jumper antar pemisah busbar pada
gardu induk yang mempunyai konfigurasi 2 (dua) busbar.
Sambungan jumper antar kawat GSW.
Sambungan kawat pentanahan kaki gantry atau peralatan di gardu induk.
14
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
9. Spacer
Komponen ini berfungsi sebagai pemisah/perentang dan sekaligus sebagai peredam getaran
pada konduktor.
Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan socket insulator dengan cold yoke pada
tower gantry.
15
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
2. Shackle
Jumper GSW
16
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Komponen ini berfungsi menghubungkan ujung kawat tanah dengan puncak gantry tiang
serandang. Jumper ini dipasang agar arus petir dapat mengalir langsung ke tanah melalui
tiang gantry. Jumper terbuat dari kawat dengan bahan sejenis GSW dengan panjang sesuai
kebutuhan.
Merupakan komponen pengikat yang berfungsi mengikat antar bracing/ member/ diagonal
yang terbuat dari baja profil pada sebuah tower gantry.
Jumper Joint
Merupakan komponen yang mengikat jumper conductor dan conductor pada saluran
transmisi.
1. Konduktor GSW
Kawat Pentanahan atau Earth Wire/GSW adalah komponen untuk melindungi peralatan
utama dari sambaran surja petir. Kawat tanah terbuat dari baja yang sudah digalvanis,
namun ada juga yang sudah dilapisi dengan aluminium.
Jumlah Kawat Pentanahan/ EW/GSW pada serandang diletakkan pada posisi tertinggi pada
serandang tersebut sehinggga mempunyai sudut perlindungan yang aman (minimum 30
drajat) terhadap peralatan di bawahnya. Pemasangannya dengan cara menggunakan klem
penegang yang dipress atau klem penegang dengan mur baut.
2. Franklin Rod
Franklin rod dipasang pada serandang yang berada di daerah dengan intensitas petir tinggi,
dipasang batang penangkal petir pada ujungnya. Batang ini terbuat dari baja atau tembaga
dan terhubung langsung dengan sistem pentanahan. Franklin Rod berfungsi menyalurkan
arus surja ke bumi.
17
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
3. Down Conductor
Sistem pentanahan yang lain dipasang kawat penghubung dari puncak serandang ke tanah.
Bahan yang dipakai untuk pengaman petir umumnya sama dengan bahan kawat tanah yang
terpasang atau tembaga (Cu). Kawat penghubung ini berfungsi untuk menyalurkan surja petir
menuju bumi dengan nilai impedansi yang lebih rendah bila arus petir mengalir melalui
gantry.
18
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
19
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
1. Papan Informasi
20
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
2. Tangga panjat
Pentanahan pada kaki tower Gantry berfungsi meneruskan arus surja petir dari kawat
penangkap petir ke tanah. Pentanahan tiang terdiri dari kawat tembaga atau kawat baja yang
diklem pada pipa pentanahan yang ditanam di dekat pondasi tiang, atau dengan menanam
plat aluminium/tembaga disekitar pondasi tiang. Besarnya nilai tahanan pentanahan adalah
dibawah 1 Ohm. Sistem pentanahan terdiri dari mesh electrode dan driven electrode. Mesh
electrode adalah sistem pentanahan yang terdiri dari sejumlah konduktor yang digelar secara
horisontal di dalam tanah, dan terhubung satu sama lain. Driven rod electrode, pentanahan
menggunakan batang konduktor yang ditancapkan di dalam tanah secara vertikal.
21
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
FMEA (Failure Mode Effect Analysis) merupakan analisis yang dilaksanakan untuk
mendapatkan gejala kegagalan pada sebuah peralatan dengan menerapkan keterkaitan
sebab-akibat antara kegagalan yang satu dengan penyebab sebelumnya, demikian
seterusnya hingga ditemukan penyebab kegagalan yang paling awal. Dengan mengetahui
gejala kegagalan, dapat ditentukan metode inspeksi/ pengujian yang perlu dilaksanakan
sehingga gangguan dapat dicegah.
Dalam analisis FMEA, sebuah peralatan dipandang berdasarkan sistem dan sub sistemnya.
Setiap sistem memiliki fungsi, demikian pun setiap sub sistem memiliki sub fungsi. Kegagalan
dilihat dari sudut pandang kegagalan sebuah sistem/ sub sistem dalam melaksanakan fungsi/
sub fungsinya.
Sebuah Sistem Serandang & Pentanahan Gardu Induk terdiri dari sub sistem sebagai
berikut:
3 KEGIATAN PEMELIHARAAN
Pemeliharaan serandang dan pentanahan gardu induk berperan penting dalam menunjang
kualitas dan keandalan penyediaan tenaga listrik kepada konsumen. Kegiatan pemeliharaan
serandang dan pentanahan bertujuan mempertahankan dan menjaga kondisi peralatan,
sehingga peralatan berfungsi baik dan handal.
Pemeliharaan serandang dan pentanahan gardu induk terdiri dari Inspeksi Level - 1 (IL-1), IL-
2 dan IL-3
22
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Inspeksi online yang bersifat superficial, bertujuan untuk mendeteksi adanya ketidaknormalan
atau anomali pada peralatan dan menginisiasi inspeksi lanjutan. Kegiatan ini dilaksanakan
dengan menggunakan panca indera (penglihatan, pendengaran, penciuman).
Inspeksi online yang bertujuan untuk mengetahui kondisi peralatan (condition assessment),
dilaksanakan dalam kondisi bertegangan.
Inspeksi offline yang bertujuan untuk mengetahui kondisi peralatan (condition assessment),
dilaksanakan dalam kondisi tidak bertegangan.
23
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
24
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
2. Climb Up Inspection
TINGKAT
KATEGORI INTERVAL PEMELIHARAAN
POLUTAN
25
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
I.1 Stub -
I.2 Pondasi -
II.2 Jumper kawat tanah Periksa kondisi jumper kawat tanah apakah
ditemukan kelainan seperti mekar, rantas, kendor
dan lepas
II.3 Batang penangkal petir Periksa kondisi batang penangkal petir apakah
ditemukan kelainan seperti patah, korosi dan miring.
26
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
III. INSULASI
III.1 Isolasi Padat (Insulator) Periksa ikatan insulator apakah ditemukan kelainan
seperti tidak lengkap (pin), korosi pada sambungan
ball-socket
III.2 Clearance -
IV.3 Klem kawat penghantar Periksa klem kawat penghantar apakah ditemukan
kelainan seperti korosi, pecah, baut tidak lengkap
dan kendor.
27
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
V.1 Aksesoris isolasi Periksa kondisi fittings insulator (pin, shackle, dll)
apakah ditemukan kelainan seperti korosi dan tidak
lengkap
V.2 Aksesoris panjat Periksa kondisi baut panjat (step bolt) apakah
ditemukan kelainan seperti hilang, bengkok, korosi,
patah, kendor.
V.3 Aksesoris K3 Periksa kondisi plat tanda bahaya dan tanda fasa
apakah ditemukan kelainan seperti kendor, pudar,
korosi, rusak dan hilang
V.4 Arcing horn sisi penghantar Periksa kondisi arcing horn sisi penghantar apakah
ditemukan kelainan seperti tidak terpasang, tidak
simetris, salah pasang, lepas, kendor, korosi dan
terkena flash
V.5 Arcing horn sisi Serandang Periksa kondisi arcing horn sisi Serandang apakah
ditemukan kelainan seperti tidak terpasang, tidak
simetris, salah pasang, lepas, kendor, korosi dan
terkena flash
3. Inspeksi Audio
Selama beroperasi, peralatan yang menyalurkan arus listrik akan mengalami pemanasan
karena adanya rugi daya, I2R. Bagian yang sering mengalami pemanasan dan harus
diperhatikan adalah terminal dan sambungan, terutama antara dua metal yang berbeda serta
penampang konduktor yang mengecil karena korosi atau rantas. Gelombang infra merah
digunakan untuk mendeteksi ketidaknormalan akibat peningkatan suhu.
28
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Anomali dinyatakan bila ditemukan hotspot pada komponen serandang. Pada serandang
dengan double conductor, hotspot mungkin timbul karena salah satu klem jumper conductor
atau klem droper menuju DS kendor, sehingga dalam kondisi ini arus mengalir dengan
berputar melaui yoke menuju titik klem lain yang tidak kendor.
29
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan selama proses pengukuran nilai pentanahan adalah
sebagai berikut:
3. Bersihkan kawat pentanahan, sehingga alat ukur terkoneksi baik dengan kawat
pentanahan.
Kegiatan Inspeksi level-1 hingga level 3 pada Serandang dan Pentanahan telah dijelaskan
dalam bagian 3. Hasil inspeksi ini kemudian diolah untuk kebutuhan diagnosa dan
pendukung manajemen dalam pengambilan keputusan terhadap aset.
Evaluasi IL-1 Serandang terdapat dalam Tabel 4-1 dan Rekomendasi IL-1 Serandang
terdapat dalam Tabel 4-2.
Tabel 4-1 Evaluasi Hasil IL-1 Serandang
I. KONSTRUKSI&
PONDASI
I.1 Stub Periksa kondisi Stub apakah Perubahan struktur tanah diakibatkan
normal, bengkok, korosi. gempa, longsor dan faktor alam lainnya.
I.3 Serandang Periksa kondisi konstruksi Besi siku yang hilang, bengkok
tower apakah normal atau
miring
30
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
II.1 Kawat tanah/ EW/ Periksa kondisinya apakah Sambaran petir langsung dapat
GSW normal, rantas, korosi dan menyebabkan putus dan rantas. Polusi
putus. dapat menyebabkan korosi.
II.2 Benda Asing Periksa adakah binatang, Benda asing dapat menyebabkan
benang, layang-layang, balon, gangguan pada sistem.
sampah tersangkut di kawat
tanah.
31
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
II.3 Jumper kawat Periksa kondisi jumper Faktor usia peralatan dan polutan
tanah kawat tanah apakah normal,
mekar, rantas dan lepas
II.4 Batang penangkal Periksa kondisinya apakah Pemasangan yang kurang sempurna,
petir normal, miring, berkarat, patah. polusi
II.5 Kawat penghubung Periksa kondisinya apakah Pemasangan yang kurang sempurna
EW ke tanah normal, hilang, terlepas, korosi, dan polutan
kendor, putus dan rantas.
III. INSULASI
III.1 Isolasi Padat Periksa kondisi piring Pemasangan awal yang kurang
(Insulator) insulator apakah normal, pecah sempurna, kotor akibat polutan
dan kotor menggunakan
teropong atau binocular
III.2 Clearance Periksa dan amati jarak Jarak arcing horn yang berubah, ada
bebas Serandang (fasa ke fasa benda asing.
& fasa ke tanah), apakah
32
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
IV.1 Kawat penghantar Periksa kondisi kawat Akibat proses pemasangan yang kurang
(Konduktor) penghantar (konduktor) apakah sempurna,korosi atau benda asing.
normal, rantas, putus dan
mekar
IV.2 Konduktor Jumper Periksa kondisi konduktor Ageing, pemuaian yang tidak sama,
jumper apakah normal, mekar, polutan.
rantas dan lepas
IV.3 Klem kawat Periksa kondisi T-Clamp, I- Pemasangan yang kurang sempurna,
penghantar Clamp, H-Clamp, Paralel grove ageing.
Clamp, apakah dalam kondisi
normal
IV.4 Konduktor Hollow Periksa kondisinya apakah Pemasangan yang kurang sempurna,
(model pipa) terlepas, berubah bentuk dan ageing.
berkarat.
V. MONITOR &
PANJAT
V.1 Aksesoris insulator Periksa koneksi yang Polutan, pemasangan yang kurang
menghubungkan insulator sempurna.
apakah korosi, kendor.
33
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
V.2 Aksesoris panjat Periksa kondisi baut panjat Polutan, pemasangan yang kurang
(step bolt) apakah normal, sempurna, pencurian.
hilang, bengkok, korosi, patah,
kendor dan kurang panjang
dratnya.
V.3 Aksesoris K3 Periksa kondisi plat tanda Polutan, pemasangan yang kurang
bahaya apakah normal, kendor, sempurna, pencurian.
pudar, korosi dan rusak.
V.4 Arcing horn sisi Periksa kondisi arcing horn Pemasangan yang kurang sempurna,
konduktor sisi konduktor apakah normal, baut kendor.
tidak terpasang, tidak simetris
dan lepas.
V.5 Arcing horn sisi Periksa kondisi arcing horn Pemasangan yang kurang sempurna,
tower sisi tower apakah normal, tidak baut kendor.
terpasang, tdk simetris, lepas.
34
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
I. KONSTRUKSI&
PONDASI
35
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
III. INSULATOR
36
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
(binatang, benang,
layang-layang, balon, Pembersihan
sampah) atau tersangkut
di insulator
Insulator support
pecah dan kotor
37
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
V. MONITORING &
PANJAT
V.2 Aksesoris panjat Baut panjat (step bolt) Perbaikan dan Penggantian
hilang, bengkok, korosi,
patah, kendor dan
kurang panjang dratnya.
V.4 Arcing horn sisi Arcing horn sisi Perbaikan dan Penggantian
konduktor konduktor tidak
terpasang, tidak simetris
dan lepas.
V.5 Arcing horn sisi Arcing horn sisi tower Perbaikan dan Penggantian
tower tidak terpasang, tidak
simetris dan lepas.
38
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
1. membandingkan suhu hasil ukur objek yang diamati dengan hasil ukur objek
sejenis pada waktu pengamatan yang sama.
2. membandingkan suhu joint dengan suhu konduktor yang terhubung pada join
tersebut.
Perbedaan hasil ukur ini (Δt), dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu:
HASIL
KOMPONEN UKUR REKOMENDASI
(Δt)
I
Lanjutkan pengukuran rutin 6
Isolasi padat (insulator) bulanan
(< 5°C)
Kawat penghantar (Konduktor)
II
Dijadwalkan perbaikan atau
Sambungan kawat (Compression
(5 – penggantian maksimal 1 Bulan
joint) 30°C)
Jumper III
Perbaiki atau ganti secepatnya
Klem kawat penghantar (> maksimal dalam 1 Minggu
30°C)
39
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Pentanahan di gardu induk berfungsi untuk mengalirkan arus dari kawat tanah akibat
sambaran petir, oleh karena itu nilai pentanahan tiang harus dibuat sekecil mungkin agar
tidak menimbulkan tegangan tiang yang tinggi yang pada akhirnya dapat mengganggu sistem
penyaluran tenaga listrik. Batasan nilai pentanahan pada serandang adalah maksimal 1 Ohm
untuk semua level tegangan.
40
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
1 Tahunan
2 Tahunan
5 Tahunan
3 Bulanan
Kondisional
Mingguan
Bulanan
Harian
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
41
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
1 Tahunan
2 Tahunan
5 Tahunan
3 Bulanan
Kondisional
Mingguan
Bulanan
Harian
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
42
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
1 Tahunan
2 Tahunan
5 Tahunan
3 Bulanan
Kondisional
Mingguan
Bulanan
Harian
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
Climb Up: 1
13.1.1.4.11 Cold Yoke Pemeriksaan visual cold yoke
tahunan
Ball and Pin pada Ceramic Pemeriksaan visual ball and pin pada Climb Up: 1
13.1.1.4.12
Insulator ceramic insulator tahunan
Pemeriksaan visual tension clamp Climb Up: 1
13.1.1.4.13 Tension Clamp GSW
pada GSW tahunan
Pemeriksaan visual mur, baut gantry Climb Up: 1
13.1.1.4.14 Mur, baut gantry dan beam
dan beam tahunan
Climb Up: 1
13.1.1.4.15 Jumper joint Pemeriksaan visual jumper joint
tahunan
13.1.1.5 PROTECTION PETIR
Climb Up: 1
13.1.1.5.1 Kawat GSW Pemeriksaan visual kawat GSW
tahunan
Pemeriksaan visual batang penangkap Climb Up: 1
13.1.1.5.2 Batang penangkap petir
petir tahunan
Climb Up: 1
13.1.1.5.3 Down conductor Pemeriksaan visual down conductor
tahunan
Climb Up: 1
13.1.1.5.4 Jumper GSW Pemeriksaan visual jumper GSW
tahunan
Climb Up: 1
13.1.1.5.5 Arcing Horn Pemeriksaan visual arcing horn
tahunan
13.1.1.6 MONITORING
Climb Up: 1
13.1.1.6.1 Papan Informasi Pemeriksaan visual papan informasi
tahunan
43
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
1 Tahunan
2 Tahunan
5 Tahunan
3 Bulanan
Kondisional
Mingguan
Bulanan
Harian
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
Climb Up: 1
13.1.1.6.2 Tangga Panjat Pemeriksaan visual tangga panjat
tahunan
13.1.1.7 PENTANAHAN
44
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
1 Tahunan
2 Tahunan
5 Tahunan
3 Bulanan
Kondisional
Mingguan
Bulanan
Harian
KODE SUBSISTEM ITEM PEKERJAAN KETERANGAN
Ball and Pin pada Ceramic Pemeriksaan hotspot pada Ball and
13.1.2.4.12
Insulator Pin pada Ceramic Insulator
Pemeriksaan hotspot pada Jumper
13.1.2.4.15 Jumper joint
joint
13.1.3 INSPEKSI LEVEL-3
13.1.3.7 PENTANAHAN
45
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Sub Sub System Components Function Functional Failure Failure Mode Level-1 Failure Mode Level-2 Failure Mode Level-3 Failure Mode Level-4 Failure Mode Level-5
Current Carrying/ Bare Conductor OHL Sebagai media pembawa S/S Current Carrying Ketahanan mekanis konduktor Ketahanan mekanis kawat rantas akibat Gangguan alam di
Pembawa Arus (BC, AAC, AAAC, TAL, arus pada level tegangan tidak mampu menurun sehingga bare serat konduktor hantaman benda asing sekitar serandang
ACCC, 500 kV, 275 kV, 150 kV menghantarkan arus conductor putus menurun sehingga kawat
HollowConductor), atau 70 kV dengan maksimal sesuai rating rantas
arusnya.
termasuk jumper kapasitas arus sesuai Gangguan akibat
conductor spesifikasi/ ratingnya* aktivitas manusia di
sekitar serandang
Gangguan akibat
ledakan/ breakdown
peralatan lain di GI
46
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Sub Sub System Components Function Functional Failure Failure Mode Level-1 Failure Mode Level-2 Failure Mode Level-3 Failure Mode Level-4 Failure Mode Level-5
Short phase to ground degradasi creepage distance Insulator gompal
dari konduktor ke titik pada permukaan insulator
pentanahan.
Degradasi kemampuan kontaminasi
hydrophobic insulator polutan tebal pada permukaan
insulator
Flashover pada
permukaan insulator
Menginsulasi bagian Penurunan BIL insulator Penurunan dry arc Kontaminasi polutan pada
distance pada permukaan insulator
bertegangan dengan titik
permukaan insulator
ground, baik terhadap
Insulator pecah satu Vandalisme
Insulation normal continuous atau beberapa keping Sambaran surja petir dengan rating
operating voltage dan
tegangan di atas rating insulator
surja petir sesuai dengan
desain BIL Serandang.
Insulasi Udara Short phase to ground Clearance kawat penghantar Adanya tegakan di Adanya pekerjaan di Gardu Induk
(Clearance di sekitar dari konduktor ke titik terhadap titik ground sekitar Serandang
kawat penghantar) pentanahan juga short berkurang
phase to phase. Benda asing, Binatang
Jarak clearance antar fasa Adanya benda asing di layang-layang (termasuk benang)
kawat penghantar berkurang serandang menyangkut di kawat penghantar
short phase to ground pada Ground Clearance Kawat jumper tertiup angin Tidak terpasang insulator
kawat jumper Jumper conductor mengenai beam suspension pada jumper
terhadap beam conductor
berkurang
Counterweight tidak
terpasang
47
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Degradasi lapisan
Korosi pada member
galvanis member gantry
gantry dan beam
dan beam
Menjaga rentangan
kawat konduktor dan Tidak mampu
Ketahanan mekanis tower
menahan beban menahan/menopang
BRACING/ MEMBER/ gantry berkurang sehingga
konduktor, isolator, beban kawat konduktor,
DIAGONAL mengakibatkan tidak Stress reaksi kimia tinggi
kawat petir dan kawat GSW, insulator dan
simetris/condong pada daerah tertentu
komponen serandang komponen serandang
(salinitas, polutan
industri)
Pergeseran permukaan
tanah
Longsoran
48
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Sub Sub System Components Function Functional Failure Failure Mode Level-1 Failure Mode Level-2 Failure Mode Level-3 Failure Mode Level-4 Failure Mode Level-5
49
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
pemasangan shackle
yoke tidak sempurna
50
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
51
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Getaran operasiaonal
peralatan
Junctions
Reaksi kimia akibat
Degradasi lapisan
Korosi kadar polutan yang
galvanis
tinggi
52
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Sub Sub System Sub Sub Sub System Key Components Function Functional Failure Failure Mode Level-1 Failure Mode Level-2 Failure Mode Level-3 Failure Mode Level-4 Failure Mode Level-5
Gangguan peralatan
Hantaman benda asing yang lain
53
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
54
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Memotong amplitude
Arcing horn gagal Mur dan baud kendor
voltage surja petir
Arching Horn memotong surja petir Reaksi kimia akibat
sehingga tidak terjadi
pada insulator kadar polutan yang
flashover pada insulator Korosi arcing horn
Adanya getaran
Arcing horn patah
Gangguan pada
Hantaman benda asing peralatan yang lain
Bencana Alam
55
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Sub Sub System Key Components Function Functional Failure Failure Mode Level-1 Failure Mode Level-2 Failure Mode Level-3 Failure Mode Level-4 Failure Mode Level-5
Cat tulisan di Papan
Papan Informasi Rusak informasi Pengaruh cuaca
Memberikan informasi pudar/terkelupas
Petugas salah/kesulitan Papan Informasi tidak
kepada petugas
mengetahui posisi terpasang/hilang
pemeliharaan tentang
Papan Informasi bagian-bagian peralatan Papan Informasi kotor tertutup debu dekat daerah industri
bagian-bagian peralatan
yang hendak dipelihara/
yang hendak dipelihara/
dimonitor
dimonitor Kesalahan letak pemasangan
Monitoring dan
Papan Informasi
Pemeliharaan
Serandang/gantry
56
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Sub Sub System Fungsi Key Component Functional Failure Failure Mode 1 Failure Mode 2 Failure Mode 3 Failure Mode 4 Failure Mode 5
tingkat keasaman,
Korosi pada sambungan salinitas air dan tanah
Distribusi pentanahan di
Putus koneksi antara tinggi
Mesh Electrode beragam titik di gardu
koneksi mesh
induk tidak seragam
Pemasangan sambungan
Jalur arus surja petir menuju ke
tidak sempurna
bumi dengan baik:
1. Memiliki nilai resistansi rendah (< Penancapan Rod area Gardu Induk diatas
1 Ohm), sehingga surja petir electrode kurang dalam tanah berbatu/cadas
Pentanahan
(travelling wave) tidak mengenai Nilai pentanahan tidak
peralatan GI dan area serandang Rod electrode standar ( Standar < 1
degradasi koneksi pada Korosi pada sambungan
Ohm)
sambungan rod rod
2. Jalur (kawat) memiliki
konduktivitas tinggi. reaksi kimia pada batang
Perubahan struktur rod
rod
Kawat pentanahan
hilang (Vandalisme)
57
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
APP/ UPT :
GI/GITET/ GIS :
BAY/ FASA :
TANGGAL INSPEKSI :
JAM INSPEKSI :
PELAKSANA :
SUHU AMBIENT :
MERK/ TIPE/ kV/ TAHUN :
Mekar 6
Rantas 1
Mekar 6
Rantas 1
c. Hollow Normal 9
Retak 1
Berubah bentuk 1
2 Insulation
a. Ceramic dan glass Insulator
Piring Insulation Normal 9
Kotor 6
Retak 1
Pecah 1
Kotor 6
Retak 1
Pecah 1
Kotor 6
Sobek 1
CATATAN: KETERANGAN :
9 Baik
6 Waspada
1 Kritis
( ) ( )
58
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
PT.T . PLN
L N ( PER
E RS
SER
E RO
O)
APP/ UPT :
GI/GITET/ GIS :
BAY/ FASA :
TANGGAL INSPEKSI :
JAM INSPEKSI :
PELAKSANA :
SUHU AMBIENT :
MERK/ TIPE/ kV/ TAHUN :
Bengkok 1
Korosi 1
Pondasi Normal 9
Retak 1
Amblas 1
Miring 6
Amblas 1
Retak 1
Korosi 6
Bengkok 1
Lepas 1
Korosi 6
Bengkok 1
Lepas 1
Korosi 6
Bengkok 6
Kendor 6
Hilang 1
Cat/Galvanis Normal 9
Korosi 1
59
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
4 Monitoring
a. Papan Informasi Normal 9
Hilang 1
5 Pentanahan
a. Mesh Electrode Normal
Klem longgar
Klem Korosi
Hilang
Klem longgar 6
Klem longgar
Klem Korosi
Hilang
CATATAN: KETERANGAN :
9 Baik
6 Waspada
1 Kritis
( ) ( )
60
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
APP/ UPT :
GI/GITET/ GIS :
BAY/ FASA :
TANGGAL INSPEKSI :
JAM INSPEKSI :
PELAKSANA :
SUHU AMBIENT :
MERK/ TIPE/ kV/ TAHUN :
Mekar 6
Rantas 1
Mekar 6
Turun 1
c. Spacer Normal 9
Bergeser 1
Lepas/Bengkok 1
Patah 1
Mekar 6
Rantas 1
Kendor 6
Korosi 1
Kendor 6
Membara 1
CATATAN: KETERANGAN :
9 Baik
6 Waspada
1 Kritis
( ) ( )
61
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
APP/ UPT :
GI/GITET/ GIS :
BAY/ FASA :
TANGGAL INSPEKSI :
JAM INSPEKSI :
PELAKSANA :
SUHU AMBIENT :
MERK/ TIPE/ kV/ TAHUN :
Kotor 6
Retak 1
Pecah 1
3 Structure
b. Bracing/ Member/ Diagonal
Kontruksi Serandang Normal 9
Korosi 6
Bengkok 1
Lepas 1
Korosi 6
Bengkok 1
Lepas 1
Korosi 6
Bengkok 6
Kendor 6
Hilang 1
Cat/Galvanis Normal 9
Korosi 1
62
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
4 Junctions
a. Suspension Clamp Normal 9
Korosi 6
Pin hilang 1
Lepas 1
Korosi 6
Pin hilang 1
Korosi 6
Pin hilang 1
Lepas 1
Korosi 6
Pin hilang 1
Lepas 1
Korosi 6
Patah 1
Korosi 6
Aus 6
Pin hilang 1
Korosi 6
Korosi 6
Retak 1
63
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Korosi 6
Aus 1
j. Shackle Normal 9
Korosi 6
Pin hilang 1
Korosi 6
Korosi 6
Lepas 1
Korosi 6
Melorot 1
Korosi 6
Melorot 1
Retak 1
CATATAN: KETERANGAN :
9 Baik
6 Waspada
1 Kritis
( ) ( )
64
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
APP/ UPT :
GI/GITET/ GIS :
BAY/ FASA :
TANGGAL INSPEKSI :
JAM INSPEKSI :
PELAKSANA :
SUHU AMBIENT :
MERK/ TIPE/ kV/ TAHUN :
Korosi 6
Rantas 1
Miring 6
Bengkok 6
Patah 1
Tidak terpasang 6
Korosi 6
Tidak terpasang 1
Asimetris 6
Tidak terpasang 1
6 Monitoring
a. Papan Informasi Normal 9
Hilang 1
Kendor 6
Bengkok 1
Hilang 1
CATATAN: KETERANGAN :
9 Baik
6 Waspada
1 Kritis
( ) ( )
65
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
4 REKOMENDASI
CATATAN:
( ) ( )
66
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
PT PLN (PERSERO)
Tgl : …………………………
67
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
4 PMS REL.2 R 20
4.1 KLEM ARAH BUSBAR.2 S 20
T 20
4.2 PISAU R 20
S 20
T 20
4.3 KLEM ARAH JUMPER REL.1 - REL2 R 20
( gbr.5 ) S 20
T 20
5 KLEM JUMPER REL.1 - REL.2 R 20
S 20
T 20
6 KLEM ( T ) ARAH PMT R 20
S 20
T 20
7 KLEM GENTRY ARAH KLEM ( T ) ARAH CB R 20
S 20
T 20
8 GELAGAR / JUMPER R 20
8.1 KLEM ISOLATOR GANTUNG ARAH S 20
KLEM T T 20
8.2 KLEM ISOLATOR GANTUNG R 20
ARAH PMT S 20
T 20
9 PMT R 20
9.1 POLE ATAS ARAH REL S 20
T 20
9.2 POLE BAWAH ARAH CT/ CVT R 20
S 20
T 20
68
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
10 CT / CVT R 20
10.1 KLEM ARAH PMT S 20
T 20
10.2 KLEM ARAH LA R 20
S 20
T 20
11 KLEM LA R 20
S 20
T 20
12 KLEM BUSHING 150 KV -70 KV R 20
(PRIMER) S 20
T 20
13 KLEM BUSHING 20 KV ( SEKUNDER ) R 20
S 20
T 20
14 SAMBUNGAN ANTARA BUSHING 20 KV R 20
(SEKUNDER) DENGAN KLEM MOVE
KABEL S 20
20 KV T 20
15 KLEM MOVE KABEL 20 KV / KLEM R 20
ISOLATOR DUDUK 20 KV S 20
T 20
16 R 20
KLEM BUSHING NETRAL PRIMER S 20
T 20
17 R 20
KLEM BUSHING NETRAL SEKUNDER S 20
T 20
18 KLEM BUSHING TERTIER 20
ATAS 20
19 BUSHING 150 KV Fasa R TENGAH 20
BAWAH 20
69
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
ATAS 20
20 KONSERVATOR TENGAH 20
BAWAH 20
ATAS 20
21 RADIATOR TENGAH 20
BAWAH 20
ATAS 20
22 NGR TENGAH 20
BAWAH 20
ATAS 20
23 BODY TRAFO TENGAH 20
BAWAH 20
ATAS 20
24 BODY OLTC TENGAH 20
BAWAH 20
70
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
UPT :
GI / GIS :
BAY :
8.1 12
8.2
1 13 1
2
15
3.1 3.3 4.3 4.1 9.1 10.1 11
16 1
18
5 10.2
3.2 4.2 9.2
TRAFO
3 4 9 10 11
71
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
PT PLN (PERSERO)
72
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
4 PMS REL.2 R 20
4.1 KLEM ARAH BUSBAR.2 S 20
T 20
4.2 PISAU R 20
S 20
T 20
4.3 KLEM ARAH JUMPER R 20
REL.1 - REL2 ( gbr.5 ) S 20
T 20
5 KLEM JUMPER REL.1 - REL.2 R 20
S 20
T 20
6 KLEM ( T ) ARAH PMT R 20
S 20
T 20
7 KLEM GENTRY ARAH KLEM ( T ) ARAH CB R 20
S 20
T 20
8 GELAGAR / JUMPER R 20
8.1 KLEM ISOLATOR tarik arah PMS REL-1, S 20
REL-2 T 20
8.2 KLEM ISOLATOR GANTUNG R 20
ARAH PMS REL-1 - REL-2 S 20
T 20
9 PMT R 20
9.1 POLE ATAS ARAH REL S 20
T 20
9.2 POLE BAWAH ARAH CT/ CVT R 20
S 20
T 20
73
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
10 CT R 20
10.1 KLEM ARAH PMT S 20
T 20
10.2 KLEM ARAH PMS LINE R 20
S 20
T 20
11 PMS LINE R 20
11.1 KLEM ARAH CT S 20
T 20
11.2 PISAU R 20
S 20
T 20
11.3 KLEM ARAH WT / PT R 20
S 20
T 20
12 KLEM PT / CVT R 20
S 20
T 20
13 WAVE TRAP (WT)
13.1 KLEM ARAH PMS LINE S 20
13.2 KLEM ARAH JEMPER LA/LA/LINE
DROPER S 20
LA/LINE DROPER
14 KLEM LA R 20
S 20
T 20
15 GANTRY ARAH PENGHANTAR R 20
S 20
T 20
16 KLEM LINE DROPPER ARAH PENGHANTAR R 20
S 20
T 20
74
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
UPT :
GI / GIS :
BAY PHT :
TANGGAL : ………………………………………………………………
15
8.1
6 7
16
8.2
1 2 13.1
13 14
3.1 3.3 4.3 4.1 9.1 10.1 11.3
11.1
13.2
12
5 10.2
3.2 4.2 9.2 11.2
3 4 9 10 11 12 14
WT ( 13 )
75
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
PT PLN (PERSERO)
76
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
4 PMS REL.2 R 20
4.1 KLEM ARAH BUSBAR.2 S 20
T 20
4.2 PISAU R 20
S 20
T 20
4.3 KLEM ARAH CT-2 R 20
( gbr.5 ) S 20
T 20
5 CT -1 R 20
10.1 KLEM ARAH PMT S 20
T 20
10.2 KLEM ARAH PMS REL-1 R 20
S 20
T 20
6 CT -2 R 20
10.1 KLEM ARAH PMT S 20
T 20
10.2 KLEM ARAH PMS REL -2 R 20
S 20
T 20
7 KLEM GENTRY ARAH KLEM R 20
( T ) ARAH CROSS BAR S 20
T 20
8 GELAGAR / JUMPER R 20
8.1 KLEM ISOLATOR TARIK ARAH S 20
(CROSS BAR ) KLEM T T 20
8.2 KLEM ISOLATOR GANTUNG R 20
ARAH PMS REL-1 S 20
T 20
77
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
9 PMT R 20
9.1 POLE ATAS ARAH CT S 20
T 20
9.2 POLE BAWAH ARAH CT R 20
S 20
T 20
10 KLEM PT / CVT -1 R 20
S 20
T 20
11 KLEM PT / CVT -2 R 20
S 20
T 20
78
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
UPT :
GI / GIS :
BAY : KOPEL
TANGGAL :
8 7
8.1
1.2 7
8.2
1.1
9.1 2
5.2 4.3
3.3 4.1
3.1
10 3 5 6 4 1
9
79
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
80
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
8 R 20
S 20
T 20
9 R 20
S 20
T 20
10 R 20
S 20
T 20
81
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
DAFTAR ISTILAH
Arcing Horn
Komponen yang dipasang pada kedua ujung insulator untuk memotong surja lebih petir,
sehingga flashover tidak terjadi pada insulator melainkan diantara kedua ujung insulator.
Ball-socket
Bracing
Chimney
Earth Wire
Kawat pentanahan yang dipasang pada bagian teratas Serandang atau saluran transmisi,
berfungsi untuk melinduing konduktor dan peralatan di bawahnya dari sambaran petir.
Flashover
GSW
Kependekan dari Galvanized Steel Wire disebut juga kawat petir atau Earth Wire.
Gantry
Insulator Support
82
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
Konduktor Jumper
Bagian dari konduktor yang berfungsi menghubungkan konduktor pada konfigurasi insulator
tension/ tarikan.
Span
String
Renceng insulator
Tensile Strength
83
SERANDANG DAN PENTANAHAN GI
DAFTAR PUSTAKA
[1] F. H. Kreuger; “Industrial High Voltage – Part-01”; Delft University Press; Delft;
November 1991
[2] IEC 60812: “Analysis Techniques for System Reliability – Procedure for Failure
ModeEffect Analysis (FMEA)”; 2006.
[3] Buku Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran
Tenaga Listrik SKDIR 114.K/DIR/2010 Serandang dan Pentanahan Gardu Induk No.
Dokumen: 13-22/HARLUR-PST/2009.
84