Anda di halaman 1dari 3

SOAL 1

Terdapat kesalahan pengelompokan koreksi positif dan negatif, sehingga seharusnya kerugian
perusahaan lebih besar antara lain:
- Imbalan pasca kerja sebesar Rp29.523.000.000,- dicatat sebagai koreksi negative,
seharusnya merupakan koreksi positif.
- Penghasilan (penyisihan) pemulihan penurunan nilai sebesar Rp60.466.000.000,- dan
kerugian penghapusan tanaman perkebunan sebesar Rp4.793.000.000,- dicatat sebagai
koreksi negative, seharusnya merupakan koreksi positif.

Kecurigaan adanya praktik penghindaran pajak :


1) Berdasarkan CALK diketahui bahwa perusahaan melaporkan kerugian untuk tahun 2012,
2013, 2015, dan 2016. Perlu dilakukan penelusuran terhadap penyebab kerugian yang
terjadi dalam kurun waktu tersebut. Adapun CALK yang dimaksud yaitu:
Rugi fiskal tahun sebelumnya
2012 (126.520) (126.520)
2013 (758.526) (758.526)
2015 (333.029) (333.029)
2016 (44.274) 0
Subtotal (1.262.349) (1.218.075)
Penyesuaian Rugi Fiskal 1.218.075 0
Taksiran rugi fiskal (353.053) (1.262.349)

2) Berdasarkan laporan laba rugi diketahui bahwa perusahaan mempunyai beban bunga yang
sangat besar yaitu sebesar Rp1.016.605.000.000,- atau sebesar 68% dari penjualan. Dapat
diduga factor penyebab kerugian perusahaan dikarenakan beban keuangan (bunga) yang
sangat tinggi. Perusahaan mempunyai hutang jangka panjang kepada pihak ketiga sebesar
Rp 9,5 triliun dilakukan kepada Credit Suisse AG, Singapore; Wesel Bayar; PT Bank Mandiri;
Verdant Capital Pte Ltd; Flini Investment Inc.dan PT Bank Capital Indonesia Tbk (CALK
Nomor 10). Perlu dilakukan penelusuran atas hutang tersebut, selain itu perusahaan juga
mempunyai piutang usaha kepada pihak berelasi sekitar Rp 3 triliun.
3) Pada tahun 2017 terdapat beban lainnya yg cukup besar pada HPP, tetapi justru
menghasilkan gross profit margin yang lebih besar dibandingkan tahun 2016. Perlu ditelusuri
pembebanan Harga Pokok Produksi dalam Laporan Laba Rugi.

SOAL 2
Ekualisasi antara Peredaran Usaha dalam Laporan Keuangan dengan SPT Tahunan dengan
SPT Masa PPN sebagai berikut:
SPT Kurang/(Lebih)
Masa DPP PK PM
Dibayar
Januari 113.011.756.700 8.557.843.510 8.985.735.686 -427.892.176
Februari 114.667.055.400 8.113.183.690 9.735.820.428 -1.622.636.738
Maret 98.415.031.800 6.044.207.010 6.588.185.641 -543.978.631
April 81.862.044.800 3.188.700.490 4.783.050.735 -1.594.350.245
Mei 100.070.330.500 4.585.926.300 5.136.237.456 -550.311.156
Juni 113.312.720.100 6.611.126.970 8.660.576.331 -2.049.449.361
Juli 149.127.364.700 10.938.939.150 16.299.019.334 -5.360.080.184
Agustus 161.767.827.500 10.987.648.940 13.295.055.217 -2.307.406.277
SPT Kurang/(Lebih)
Masa DPP PK PM
Dibayar
September 140.850.871.200 8.779.966.840 11.501.756.560 -2.721.789.720
Oktober 118.579.579.600 8.070.747.570 8.877.822.327 -807.074.757
November 154.845.669.300 11.641.884.750 19.209.109.838 -7.567.225.088
Desember 158.306.748.400 12.532.624.780 13.660.561.010 -1.127.936.230
JUMLAH 1.504.817.000.000 100.052.800.000 126.732.930.563 -26.680.130.563

Berdasarkan CALK diketahui:


PENJUALAN
Kelapa Sawit dan produk turunannya 1.000.528 1.120.475
Karet 475.043 419.462
Tandan Buah Segar 29.246 25.307
1.504.817 1.565.244
Total

Uraian cfm WP cfm L/K Selisih


PK 100.052.800.000 150.481.700.000 -50.428.900.000
PM 126.732.930.562 93.213.900.000**) 33.519.030.562
-26.680.130.562 57.267.800.000 -83.947.930.562

Potensi PPN sebesar Rp83.947.930.562,-


*) catatan: Peredaran usaha di SPT WP sama dengan di LK, akan tetapi seharusnya nilai PK sebesar 10% dari DPP.
Setelah dilakukan penelusuran diketahui bahwa PT PT Omar Bakrie hanya memungut PPN atas penjualan Kelapa
Sawit dan produk turunannya, sedangkan atas penjualan karet dan Tandan Buah Segar tidak dipungut.

**) Pada Laporan Arus Kas terdapat pembayaran kas kepada pemasok, karyawan & lainnya sebesar
Rp1.157.711.000.000.-. Pada LK juga diketahui Pembayaran gaji sebesar Rp225.572.000.000,- sehingga nilai
pembayaran kepada pemasok dan lainnya sebesar Rp932.139.000.000,-.
Nilai PM 10% dari Rp932.139.000.000,- yaotu sebesar Rp93.213.900.000,-

SOAL 3
1) SPT Masa PPh Pasal 21/26
Uraian cfm WP cfm L/K Selisih
DPP 158.306.748.400 225.572.000.000 -67.265.251.600
PPh Ps 21/26 8.853.275.955 12.615.072.850 -3.761.796.895
5,592% 5,592%

Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (dlm jutaan) 29.810


Gaji dan tunjangan lainnya 195.762
225.572

Potensi = Rp67.265.251.600,- x 5% (asumsi 5%) = Rp3.363.262.580,-


Atau
Potensi (asumsi 5,59%) = Rp3.761.796.895,-
2) SPT Masa PPh Pasal 23/26
Uraian cfm WP cfm L/K Selisih
DPP - 90.566.000.000 -90.566.000.000
PPh Ps 23/26 - 1.811.320.000 -1.811.320.000
2,000%

Bongkar muat dan pelabuhan (dalam jutaan) 26.310


Komisi
Penjualan 1.092
Jasa Profesional 39.513
Transportasi *) 13.904
Perbaikan dan pemeliharaan 6.059
Keamanan 3.688
90.566
Potensi PPh Pasal 23/26 sebesar Rp1.811.320.000,-

3) SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2)


Uraian cfm WP cfm L/K Selisih
-
DPP - 16.079.000.000 16.079.000.000
PPh Ps 4 (2) - 1.607.900.000 -1.607.900.000
10,000%

Beban sewa 16.709

Potensi PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar Rp812.100.000,-

SOAL 4
Pada CALK 16 dapat diketahui transaksi dengan pihak-pihak berelasi sehingga tabel sbb:
No Nama Mitra Transaksi Jenis Transaksi Nilai Transaksi Keterangan
1 PT Bakrie Sentosa Persada Peminjaman uang 1.611.923.000.000
2 Indogreen International Limited Peminjaman uang 1.242.948.000.000
3 PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Ind, (*) 20.907.000.000 (*)
4 PT Indo Plantation (*) 29.112.000.000 (*)
5 PT Bakrie Rekin Bio Energy Peminjaman uang 14.653.000.000
5 PT Menthobi Makmur Lestari Peminjaman uang 261.005.000.000 Pelunasan
6 PT Menthobi Mitra Lestari Peminjaman uang 235.972.000.000 Pelunasan

(*) Keterangan terdapat penambahan aktiva, sehingga terdapat kemungkinan transaksinya adalah
penjualan/pembelian barang modal (termasuk aktiva tetap); atau peminjaman uang

Catatan: nilai transaksi diperoleh dari selisih dengan tahun sebelumnya.

SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai