Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FARMAKOLOGI DALAM KEPERAWATAN

PENGGUNAAN KLINIS OBAT NITRAT (ISDN) pada ANGINA PECTORIS

Disusun oleh :

1. Siska Safirah 182310101067


2. Windi Rohmatun Nabilah 182310101080
3. Dinar Rizqi Perwitasari 182310101084

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang.
Kami panjatkan syukur atas Kehadirat-Nya, yang telah melipahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelasaikan makalah dengan judul ‘Penggunaan Klinis
Obat Nitrat pada Hipertensi’. Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu dalam hal ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami memohon segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memberbaiki makalah ini.

Akhir kata kami segenap kelompok yang diberi tugas untuk membuat makalah ini
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya mahasiswa
Fakultas Keperawatan Universitas Jember.

Jember, 17 Maret 2019

Penyusun
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Definisi Angina dan Obat Golongan Nitrat

Angina pectoris (angina) adalah rasa nyeri pada dada yang terjadi saat aliran darah dan
oksigen menuju otot jantung (arteri coroner) tersendat atau terganggu, khususnya apabila
terjadi penyempitan atau penyumbatan pada dinding pembuluh darah (arterosklerosis).
Kondisi ini mengakibatkan otot jantung bekerja lebih keras dan hal ini berpotensi
mengakibatkan hal yang lebih parah yaitu penyakit jantung coroner (PJK). Umumnya terjadi
pada orang dewasa pada rentang umur 55-60 tahun.

Terdapat 2 jenis angina, yaitu angina stabil dan angina tidak stabil. Angina stabil
disebabkan oleh pemicu tertentu yang memaksa jantung untuk bekerja lebih keras seperti
olahraga berat, stress, dll. Angina stabil biasanya terjadi selama 5 menit namun dapat
membaik setelah beristirahat dan mengonsumsi obat, namun dapat berpotensi mengakibatkan
serangan jantung atau stroke jika tidak ditangani. Angina tidak stabil merupakan nyeri yang
dirasakan tanpa penyebab awal dan berlangsung lebih lama dibandingkan angina stabil yaitu
sekitar 30 menit. Angina tidak stabil merupakan kondisi darurat dan membutuhkan
penanganan medis secepatnya. Dalam kondisi tertentu, angina varian atau angina Prinzmetal
dapat terjadi saat klien sedang beristirahat. Angina varian dipicu oleh kejang urat atau
penyempitan arteri sementara yang dapat diobati dengan obat-obatan.

Untuk jenis pengobatannya, paling banyak digunakan obat dari golongan nitrat yaitu
Isosorbide dinitrate (ISDN) yang digunakan untuk mengobati angina. Obat ini mengurangi
intensitas serangan angina (nyeri dada), terutama pada penderita penyakit jantung coroner.
Obat ini bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah serta meningkatkan pasokan darah
dan oksigen ke otot jantung.

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penggunaan Klinis Obat Nitrat pada Hipertensi

Nitrat telah digunakan untuk mengobati gejala angina stabil kronis selama lebih dari
135 tahun. Obat ini dikenal untuk mengaktifkan oksida nitrat (NO) - cyclic guanosin-3 ', -
5''monophasphate (cGMP) jalur sinyal yang mendasari pembuluh darah halus relaksasi sel otot.
Vasodilator nitrat terdiri sekelompok ester nitrat organik dengan nitrooxy sebuah ( - O-NO2)
bagian, yang dapat digunakan sebagai mono atau terapi tambahan dalam kombinasi dengan
obat antiangina lain. GTN (Gliseril Trinitrat), ISMN (Isosorbide Mononitrate), dan ISDN
(Isosorbide Dinitrate) adalah nitrat paling sering diresepkan. Pentaerythrityl tetranitrat (PETN)
adalah potensi tinggi long-acting nitrat, yang saat ini tidak direkomendasikan karena kurangnya
data kemanjuran klinis. Nitrat kehilangan efek klinis mereka setelah 12 - 24 jam terapi terus
menerus, karena toleransi obat. Penyebab toleransi nitrat kemungkinan adalah multi-faktorial.

Nitrat telah dibuktikan dalam uji klinis untuk meningkatkan toleransi latihan, waktu
onset gejala, dan waktu untuk STsegment depresi selama pengujian latihan pada pasien dengan
stabil upaya-induced angina. Dalam meta-analisis yang dilakukan pada tahun 2009 untuk
menilai kegunaan nitrat untuk angina stabil, 51 terkontrol secara acak, atau uji coba crossover
yang termasuk total 3595 pasien diidentifikasi. Para penulis menyimpulkan bahwa, secara
keseluruhan, terapi nitrat mengurangi jumlah episode angina oleh 2,45 per minggu, dengan
efek lebih besar pada durasi latihan dan ST depresi dari intermiten lebih dosis terus menerus.

GTN biasanya diberikan untuk bantuan angina akut sebagai tablet sublingual (0,3 -
0.6mg) atau semprot (0.4mg / dosis). Aksi rilis sekitar 1 - 3 menit dan durasi tindakan 10 - 30
menit. Karena risiko hipotensi ortostatik, pasien disarankan untuk mengambil GTN sambil
duduk. Dosis dapat diulang pada interval 5 menit sampai rasa sakit teratasi, tapi perhatian
medis yang segera harus dicari ketika nyeri dada parah atau berlangsung lebih dari 15 menit.
GTN dan ISDN dapat diberikan untuk bantuan angina akut sebagai tablet sublingual (2,5 -
15mg), tablet kunyah (5mg), atau semprot (1.25mg / dosis). GTN dan shorteracting ISDN
persiapan memakan waktu beberapa menit lebih lama dari sublingual GTN untuk bekerja, tapi
terakhir untuk lebih dari 1 jam. Timbulnya aksi rilis standar ISDN adalah 15 - 30 menit dan
durasi tindakan 3 - 6 jam.

Sakit kepala adalah efek samping yang paling umum dari nitrat, yang mencegah
penggunaan 10% dari pasien. Sakit kepala sederhana biasanya hilang dalam waktu 1 - 2 minggu
pengobatan, dan pemberian bersamaan dengan aspirin diberikan untuk pencegahan sekunder
dapat membantu mengurangi gejala ini. Efek samping yang umum dari nitrat adalah : pusing,
pembilasan, dan hipotensi postural dengan risiko sinkop. Risiko hipotensi ortostatik lebih besar
pada orang tua karena disfungsi otonom yang berkaitan dengan usia. Jika sinkop terjadi, nitrat
harus dihentikan. Nitrat kontra-diindikasikan pada pasien dengan kardiomiopati hipertrofik,
dan digunakan dengan hati-hati pada stenosis aorta karena risiko memburuknya saluran keluar
gradien. kontraindikasi absolut lain untuk nitrat yang coadministration dengan
phosphodiesterase-5 (PDE-5) inhibitors (misalnya sildenafil) karena risiko hipotensi yang
mendalam, dan tertutup glaukoma sudut.

2.2 BSO (Bentuk Sediaan Obat)

Bentuk sediaan obat pada obat Isosorbide Dinitrate (ISDN) yang merupakan golongan nitrat
ini adalah dengan menggunakan sediaan tablet sublingual dan tablet oral.

2.3 ESO (Efek Samping Obat)


Efek samping dari obat Isosorbide Dinitrate yang umum kita temukan dan dapat terjadi pada
30-60% pasien yang menerima terapi nitrat adalah sakit kepala, dan rasa sakit itu dapat
berkurang apabila penggunaannya dihentikan atau dengan mengurangi dosisnya. Efek samping
lainnya yaitu takikardia, palpitasi, pusing, rasa lemah dan kelelahan yang tidak biasa, mulut
kering, ruam kulit, denyut jantung yang tidak teratur, mual, muntah, hipotensi ortostatik,
pingsan, dermatitis.

2.4 Indikasi
Sebelum menetapkan penggunaan obat pada pasien harus menyesuaikan indikasi obat dengan
kondisi pasien. Nitrat telah terbukti berhasil untuk mengurangi atau menyembuhkan keadaan
seperti :
a. Angina pektoris
Karena nitrat organik dapat menurunkan kebutuhan oksigen dan meningkatkan suplai
oksigen miokardium, maka obat ini efektif untuk mengobati angina yang disebabkan oleh
aterosklerosis koroner maupun vasospasme koroner.
b. Gagal jantung kongesif
Tujuan pengobatan gagal jantung kongesif dengan nitrat organik yaitu untuk
meningkatkan curah jantung, mengurangi edema paru dan edema perifer.
c. Serangan jantung
Kegunaan nitrat dalam mengobati serangan jantung adalah untuk mengurangi luas
serangan dan untuk mempertahankan jaringan miokardium yang masih hidup dengan cara
mengurangi kebutuhan oksigen otot jantung.

2.5 Kontraindikasi
Kontraindikasi merupakan petunjuk yang berlawanan dengan indikasi. Kontraindikasi pada
obat isosorbide dinitrate yang merupakan obat golongan nitrat adalah sebagai berikut :
a. Obat ini kontraindikasi untuk penderita yang mengalami hipersensitivitas terhadap obat
golongan nitrat salah satu contohnya pada obat isosorbide dinitrate.
b. Obat golongan nitrat ini juga kontraindikasi pada pasien dengan gangguan kardiomiopati
hipertrofi, hipotensi, hipovolemia karena terapi nitrat ini akan memperburuk angina.
c. Penggunaan nitrat juga dapat memperparah pasien dengan penyakit glaukoma.

2.6 Dosis
Secara umum dosis isosorbide dinitrate untuk mengatasi serangan angina pektoris adalah 2.5-
10 mg dalam bentuk sublingual, dosis untuk pencegahan serangan angina pektoris 2.5-10 mg
dalam bentuk tablet oral yang bisa diulang tiap 2-3 jam. Sedangkan untuk pengobatan dalam
jangka panjang, diberikan dosis 10-20 mg (range 2.5-30 mg) dalam bentuk tablet oral. Semua
pengaturan dosis pada penderita angina pektoris telah diberikan dengan tepat.

2.7 Farmakokinetik
Penggunaan nitrat organik sangat dipengaruhi oleh adanya nitrat reduktase organik dalam hati
kapasitas tinggi yang memindahkan gugusan nitrat dari molekul induknya dan menginaktifkan
obat tersebut. Ketersediaan nitrat organik oral isosorbide dinitrate sangat rendah yaitu kurang
dari 10-20%. Oleh karena itu, pemberian sublingual yang menghindari efek lintas pertama
lebih disenangi untuk mencapai kadar darah terapeutik secara cepat. Nitrogliserin dan isosorbid
dinitrat diabsorpsi secara efisien melalui cara sublingual ini dan mencapai konsentrasi darah
terapeutik dalam waktu beberapa menit. Namun total dosis yang diberikan melalui cara ini
harus dibatasi untuk mencegah efek yang berlebihan. Oleh karena itu lamanya efek yang terjadi
sekitar 15-30 menit. Bila diperlukan masa kerja yang lebih panjang, dapat diberikan preparat
oral yang mengandung sejumlah obat yang cukup untuk menghasilkan kadar darah sistemik
panjang dari obat atau metabolit aktif. Cara pemberian nitrogliserin tersedia yang lain adalah
transdermal atau absorpsi bukal dari preparat lepas lambat. Setelah diabsorpsi, senyawa nitrat
yang tidak diubah mempunyai waktu paruh hanya 2-8 menit. Sebagian metabolit denitrasinya
mempunyai waktu paruh yang lebih panjang hingga 3 jam. Dari metabolit nitrogliserin yang
merupakan derivat dinitro memiliki efikasi vasodilator yang berarti metabolit 5-mono nitrat
dari isosorbide dinitrate adalah suatu metabolit yang aktif dan tersedia untuk pemakaian klinik
sebagai isosorbide mononitrate. Isosorbite mononitrate memiliki ketersediaan hayati 100%.
Ekskresi terutama dalam bentuk turunan glukuronida dari metabolit denitrasi melalui ginjal.

2.8 Farmakodinamik
Nitrat organik melalui pembentukan radikal bebas, nitrogen oksida (NO), yang menstimulasi
guanilat siklase sehingga kadar siklik GMP dalam sel otot polos meningkat. Selanjutnya siklik
GMP menyebabkan defosforilasi myosin sehingga terjadi relaksasi otot polos.
Nitrogliserin dan analognya biasanya bukanlah obat selektif, dalam dosis terapeutik, efeknya
terutama pada otot polos. Cara kerja lain yang diduga bermakna klinis yaitu pada agregasi
platelet.
1. Mekanisme kerja otot polos
Nitrogliserin diduga didenitrasi, merilis ion nitrat bebas di otot polos seperti pada jaringan
lain oleh glutation S-Tranferase. Nitrit oksida adalah vasodilator yang lebih kuat daripada
nitrat yang mana ia dapat melepaskan nitrit oksida. Nitrit oksida (suatu turunan S-
nitrosothiol) menyebabkan aktivitas guanilil siklase dan suatu peningkatan cGMP, yang
merupakan langkah awal menuju relaksasi otot polos.
2. Efek sistem organ
Nitrogliserin menyebabkan relaksasi semua tipe otot polos tanpa mempengaruhi penyebab
tonus otot sebelumnya. Secara praktis, nitrogliserin memiliki efek langsung pada otot
jantung atau skeletal.
a. Otot polos pembuluh darah
Semua segmen system pembuluh darah arteri besar sampai vena besar mengalami
relaksasi sebagai respon terhadap nitrogliserin. Vena merespon pada konsentrasi yang
lebih rendah sedangkan arteri pada konsentrasi yang sedikit lebih tinggi. Hasil langsung
utama dari suatu konsentrasi darah efektif adalah relaksasi vena dengan meningkatkan
kapasitas vena dan penurunan preload ventrikuler. Tekanan vaskular paru dan ukuran
jantung menurun secara bermakna. Tanpa terjadinya gagal jantung curah jantung
menurun.
Efek tidak langsung nitrogliserin terdiri dari respon kompensasi yang dibawa oleh
baroreseptor dan mekanisme hormonal sebagai jawaban terhadap penurunan tekanan
arteri. Mekanisme awal dari respon tersebut adalah letupan simpatis yang secara
konsisten menyebabkan takikardia dan peningkatan kontraktilitas jantung. Pada agen
yang memiliki efek yang sangat cepat, dapat terjadi dilatasi arteri yang kuat dan dapat
menyebabkan suatu refleks venokonstriksi, retensi garam dan air juga bermakna,
khususnya dengan yang mempunyai masa kerja sedang dan lama.
Pada jantung terpisah diperfusi koroner dan pada subjek normal tanpa penyakit koroner,
nitrogliserin dapat menyebabkan peningkatan aliran darah koroner total yang
bermakna. Nitrogliserin juga menyebabkan efek inotropik negatif melalui nitrit oksida.
b. Organ otot polos lainnya
Nitrogliserin dapat menyebabkan relaksasi otot polos bronkus, saluran pencernaan, dan
saluran genitourinaria. Karena durasinya singkat, efek nitrat secara klinis jarang
bernilai.
c. Efek pada platelet
Nitrit oksida yang diuraikan dari nitroglisern menstimulasi guanyl siklase pada platelet.
Sehingga terjadi peningktan cGMP yang bertanggung jawab terhadap penurunan
agregasi platelet. Tetapi penelitian prospektif akhir-akhir ini menetapkan bahwa tidak
terdapat manfaat penggunaan nitrogliserin pada infark miokard akut.
d. Efek lain
Ion nitrit bereaksi dengan hemoglobin untuk menghasilkan methemoglobin. Karena
methemoglobin mempunyai afinitas yang sangat rendah terhadap oksigen, dosis tinggi
nitrit dapat menyebabkan pseudosianosis, hipoksia jaringan dan kematian. Kadar
plasma nitrit yang dihasilkan dari nitrit organik dosis tinggi dan nitrit anorganik terlalu
rendah untuk menyebabkan methemoglobinemia yang berarti pada orang dewasa.
Tetapi pada bayi, flora usus dapat mengubah sejumlah nitrat anorganik menjadi ion
nitrit, misalnya air bersih. Dengan demikian, dapat terjadi paparan yang tidak sengaja
pada sejumlah ion nitrit dan dapat menyebabkan keracunan yang serius.

2.9 Edukasi Ketika Menggunakan Obat Nitrat pada Pasien yang Dilakukan Perawat

Sebelum memberikan obat kepada pasien, seorang perawat wajib menjelaskan tentang efek
samping dan kontraindikasi yang dapat terjadi kepada pasien. Hal-hal yang harus dijelaskan
mengenai cara penggunaan obat ini adalah :
1. Obat dikonsumsi 30 menit sebelum makan atau saat perut kosong dan mengikuti jadwal
konsumsi yang teratur setiap harinya agar obat dapat bekerja lebih baik.
2. Jika obat yang diresepkan berbentuk tablet oral, harus ditelan utuh dengan bantuan air
mineral. Untuk tablet sublingual, harus diletakkan di bawah lidah dan dibiarkan hingga
obat larut.
3. Salah satu efek samping obat ISDN adalah pusing. Disarankan untuk tidak melakukan
aktivitas fisik yang membutuhkan perhatian penuh seperti mengoperasikan mesin dan
hindari dari bangun atau berdiri secara tiba-tiba untuk mencegah resiko cidera.
4. Jika lupa mengonsumsi obat, disarankan untuk segera mengonsumsi jika jeda dengan
jadwal konsumsi tidak terlalu dekat. Jika dekat, jangan minum obat dan dilarang
menggandakan dosis obat.
5. Perawat harus selalu memantau tekanan darah dan denyut jantung setelah mengonsumsi
obat ISDN.
6. Apabila terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan ISDN, segera temui
dokter.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Obat golongan Nitrat yaitu ISDN atau Isosorbide dinitrate menjadi salah satu opsi obat
yang dapat digunakan oleh dokter kepada pasien untuk meredakan reaksi dari angina
pectoris dengan cara melebarkan pembuluh darah serta meningkatkan pasokan darah dan
oksigen ke otot jantung. Obat ini mengurangi luas serangan dan untuk mempertahankan
jaringan miokardium yang masih hidup dengan cara mengurangi kebutuhan oksigen otot
jantung. Dalam penggunaannya, perawat harus memperhatikan tentang efek samping yang
dapat muncul pada pasien dan hal-hal yang harus dilakukan atau dihindari saat
mengonsumsi obat dari golongan nitrat.
Daftar Pustaka

Marianti (2017), Angina Pektoris, https://www.alodokter.com/angina-pektoris (diakses : 17


Maret 2019)

Marianti, (2017), Isosorbide Denitrate, https://www.alodokter.com/isosorbide-dinitrate


(diakses : 17 Maret 2019)

Anda mungkin juga menyukai