Anda di halaman 1dari 10

ANTIANGINA-NITRAT

Senyawa nitrat berguna dalam pengobatan angina. Walaupun, senyawa nitrat merupakan
vasodilator koroner yang poten, manfaat utamanya adalah mengurangi alir balik vena sehingga
mengurangi beban ventrikel kiri. Efek samping senyawa nitrat seperti sakit kepala, muka merah,
dan hipotensi postural, dapat membatasi pelaksanaan terapi, terutama pada angina yang berat
atau pada pasien yang sangat sensitif terhadap efek nitrat.

Nitrat Organik (nitrovasodilator) memperlebar arteri jantung,memperlancar pemasukan


darah beserta oksigen, sehingga meringankan beban jantung. Berkhasiat relaksasi otot pembuluh
darah, bronkus, saluran empedu, lambung dan usus serta saluran kemih. Obat pilihan utama
adalah nitrogliserin. Nitrat menyebabkan pelebaran pada dinding pembuluh darah, terdapat
dalam bentuk short-acting dan long-acting. Nitrat long-acting yang dikonsumsi secara rutin bisa
segera kehilangan kemampuannya untuk mengurangi gejala. Oleh karena itu sebagian besar ahli
menganjurkan selang waktu selama 8-12 jam bebas obat untuk mempertahankan efektivitas
jangka panjangnya. Nitrat long-acting diminum sebanyak 1-4 kali/hari. Nitrat juga terdapat
dalam bentuk

plester dan perekat kulit, dimana obat ini diserap melalui kulit selama beberapa jam.

Obat golongan nitrat merupakan lini (pilihan) pertama dalam pengobatan angina pektoris.
Mekanisme kerja obat golongan nitrat dimulai ketika metabolisme obat pertama kali melepaskan
ion nitit (NO2-), suatu proses yang membutuhkan tiol jaringan. Di dalam sel, NO 2- diubah
menjadi nitrat oksida (NO), yang kemudian mengaktivasi guanilat siklase, yang menyebabkan
peningkatan konsentrasi guanosin monofosfat siklik (cGMP) intraseluler pada sel otot polos
vaskular. Bagaimana cGMP menyebabkan relaksasi, belum diketahui secara jelas, tetapi hal
tersebut akhirnya menyebabkan defosforisasi miosin rantai pendek (MCL), kemungkinan dengan
menurunkan konsentrasi ion Ca2+ bebas dalam sitosol. Hal tersebut akan menimbulkan relaksasi
otot polos, termasuk arteri dan vena. Nitrat organik menurunkan kerja jantung melalui efek
dilatasi pembuluh darah sistemik. Venodilatasi menyebabkan penurunan aliran darah balik ke
jantung, sehingga tekanan akhir diastolik ventrikel (beban hulu) dan volume ventrikel menurun.
Beban hulu yang menurun juga memperbaiki perfusi sub endokard. Vasodilatasi menyebabkan
penurunan resistensi perifer sehingga tegangan dinding ventrikel sewaktu sistole (beban hilir)
berkurang. Akibatnya, kerja jantung dan konsumsi oksigen menjadi berkurang. Ini merupakan
mekanisme antiangina yang utama dari nitrat organik.

Dilihat dari farmakokinetiknya, nitrat organik mengalami denitrasi oleh enzim glutation-nitrat
organik reduktase dalam hati. Golongan nitrat lebih mudah larut dalam lemak, sedangkan
metabolitnya bersifat lebih larut dalam air sehingga efek vasodilatasi dari metabolitnya lebih
lemah atau hilang. Eritritil tetranitrat (berat molekul tinggi, bentuk padat) mengalami degradasi
tiga kali lebih cepat daripada nitrogliserin (berat molekul rendah, bentuk seperti minyak).
Sedangkan isosorbid dinitrat dan pentaeritritol tetranitrat (berat molekul tinggi, bentuk padat)
mengalami denitrasi 1/6 dan 1/10 kali dari nitrogliserin. Kadar puncak nitrogliserin terjadi dalam
4 menit setelah pemberian sublingual dengan waktu paruh 1-3 menit. Metabolitnya berefek
sepuluh kali lebih lemah, tetapi waktu paruhnya lebih panjang, yaitu kira-kira 40 menit.
Isosorbid dinitrat paling banyak digunakan, tetapi cepat dimetabolisme oleh hati. Penggunaan
isosorbid mononitrat yang merupakan metabolit aktif utama dari dinitrat bertujuan untuk
mencegah variasi absorpsi dan metabolisme lintas pertama dari dinitrat yang dapat diperkirakan.

Dalam mengatasi serangan angina, maka yang terpenting adalah memilih nitrat organik dengan
mula kerja obat yang cepat. Sebaliknya, untuk pencegahan timbulnya angina, maka yang
terpenting adalah lama kerja obat. Mula kerja (onset) dan lama kerja (durasi) obat tergantung dari
cara pemberian dan formulasi farmasi. Pemberian nitrat organik sublingual efektif untuk
mengobati serangan angina akut. Dengan cara ini absorpsi berlangsung cepat dan obat terhindar
dari metabolisme lintas pertama di hati, sehingga bioavailabilitasnya sangat meningkat (isosorbid
dinitrat 30% dan nitrogliserin 38%). Mula kerja obat tampak dalam 1-2 menit, tetapi efeknya
dengan cepat akan menurun sehingga setelah 1 jam hilang sama sekali. Nitrat organik dapat
diberikan secara oral (p.o) untuk tujuan pencegahan timbulnya serangan angina. Dalam hal ini,
obat tersebut harus diberikan dalam dosis cukup besar agar kemampuan metabolisme hati untuk
obat ini menjadi jenuh. Mula kerja nitrat organik oral adalah lambat, puncaknya tercapai dalam
60-90 menit dan lama kerja berkisar 3-6 jam. Nitrat organik dapat juga diberikan intravena (i.v)
agar kadar obat dalam sirkulasi sistemik yang tinggi cepat tercapai. Nitrogliserin i.v bermanfaat
untuk pengobatan vasospasme koroner dan angina pektoris tidak stabil dan mungkin merupakan
cara terbaik untuk mengobati segera angina akut. Pemberian nitrogliserin dalam bentuk salep
atau disk dimaksudkan untuk tujuan profilaksis karena obat diabsorpsi secara perlahan lewat
kulit. Efek terapi tampak dalam 60 menit dan berakhir dalam 4-8 jam. Pada sediaan disk,
nitrogliserin terdapat sebagai depot dengan reservoir suatu polimer pada plester. Mula kerja
lambat dan puncak efek tercapai setelah 1-2 jam.

Secara umum efek samping yang timbul akibat penggunaan obat golongan nitrat untuk
antiangina, antara lain: dilatasi arteri akibat nitrat menyebabkan sakit kepala (30-60% dari pasien
yang menerima terapi nitrat), sehingga seringkali dosisnya dibatasi. Efek samping yang lebih
serius adalah hipotensi dan pingsan. Refleks takikardia seringkali terjadi. Dosis tinggi yang
diberikan jangka panjang bisa menyebabkan methemoglobinemia sebagai akibat oksidasi
hemoglobin. Sesekali juga dapat menyebabkan rash. Penggunaan nitrat yang berkelanjutan dapat
menyebabkan terjadinya toleransi, bukan saja pada efek samping, tapi juga pada efek antiangina
dari nitrat kerja lama. Ketergantungan pada nitrat terjadi pada pemberian nitrat kerja lama (oral
maupun topikal). Penghentian terapi kronik harus dilakukan secara bertahap untuk menghindari
timbulnya fenomena rebound berupa vasospasme yang berlebihan dengan akibat memburuknya
angina sampai terjadinya infark miokard dan kematian mendadak. Udem perifer juga kadang-
kadang terjadi pada pemberian nitrat kerja lama (oral maupun topikal). Nitrat yang diberikan
secara oral dapat menimbulkan terjadinya dermatitis kontak.

Farmakodinamik
 Mekanisme kerja
Secara in vivo nitrat organic merupakn prodrug yaitu menjadi aktif setelah
dimetabolisme dan mengeluarkan nitrogen monoksida (NO, endothelial derved relaxing factor /
EDRF). Biotransformasi nitrat organic berlangsung intraseluler ini dipengaruhi oleh adanya
reduktase ekstra sel dan reduced tiol ( glutation ) intrasel. NO akan membentuk kompleks
nitrosoheme dengan guanilat siklase dan menstimulasi enzim ini sehingga kadar cGMP
meningkat.selanjutnya cGMP akan menyebabkan defosforilasi myosin, sehingga terjadi relaksasi
otot polos. Efek vasodilatasi pertama ini bersifat non endothelium-dependent.
Mekanisme kedua nitrat organic adalah bersifat endothelium-dependent, dimana akibat
pemberian obat ini akan dilepaskan prostasiklin (PGI2) dari endothelium yang bersifat
vasodilator. Pada keadaan dimana endothelium mengalai kerusakan seperti aterosklerosis dan
iskemia, efek ini hilang.
Atas dasar kedua hal ini maka nitrat organic dapat menimbulkan vasodilatasi dan
mempunyai efek antiagregasi trombosit.
 Efek kardiovaskular
Nitrat organic menurunkan kebutuhan dan meningkatkan suplai oksigen dengan cara
mempengaruhi tonus vascular.
Nitrat organic menimbulkan vasodilatasi semua system vascular. Pada dosis rendah nitrat
organic mnimbulkan venodilatasi sehingga terjadi pengumpalan darah pada vena perifer dan
dalam splanknikus. Venous pooling ini menyebabkan berkurangnya alir balik darah kedalam
jantung, sehingga tekanan pengisian ventrikel kiri dan kanan( preload) menurun. Dengan cara
ini, maka kebutuhan oksigen miokard akan menurun.
Tekanan vascular paru menurun dan ukuran jantung mengecil. Karena kapasitas vena
meningkat maka dapat terjadi hipotensi ortostatik, dan sinkop. Dilatasi arteriol temporal dan
meningeal menimbulkan kemerahan di muka dan sakit kepala berdenyut. Pada dosis yang lebih
tinggi, selain vena nitrat organik juga menimbulkan dilatasi arteriol perifer sehingga tekanan
darah sistolik dan diastolik menurun. Penururnan tekanan darah sistemik ini dapat memicu
terjadinya angina jika perfusi koroner berkurang atau adanya reflelks takikardi.
Menghilangnya gejala angina pektoris pada pemberian nitrat organik diduga karena
menurunnya kerja jantung dan perbaikan sirkulasi koroner. Nitrat organik memperbaiki sirkulasi
koroner pada paspien arterosklerosis koroner bukan dengan cara meningkatkan aliran kororner
total, tetapi dengan menimbulkan redistribusi aliran darah pada jantung. Daerah subendokard
yang sangat rentan teerhadap iskemia karena letak anatomis dan struktur pembuluh darah yang
mengalami kompresi, tiap sistole akan mendapatkan perfusi lebih baik pada pemberian nitrat
organik. Hal tersebut terjadi dikarenakan nitrat organik menyebabkan dilatasi pembuluh darah
kororner yang besar di daerah epikardial dan bukan pembuluh yang kecil (arteriol), sehingga
tidak terjadi steal phenomenon. Steal phenomenon merupakan keadaan berkurangnya aliran
darah di daerah iskemik karena terjadinya vasodilatasi pada daerah normal oleh pemberian
vasodilator (arteriol), sehingga perfusi di jaringan sehat menjadi lebih baik. Pada jaringan yang
iskemik sudah terjadi vasodilatasi yang hampir maksimal karena di daerah tersebut berkumpul
zat-zat bersifat asam yang menimbulkan dilatasi (laktat-fosfor organik), sehingga pemberian
vasodilator yang mempengaruhi tonus pembuluh darah kecil tidak bermanfaat. Seballiknya,
karena nitrat organik menimbulkan dilatasi pembuluh koroner yang besar (epikardial) maka
terjadi redistribusi aliran darah epikardium, lewat pembulluh kolateral menuju daerah
endokardium. Disamping itu nitrat organik juga menghilangkan spasme di daerah epikardium
sehingga daerah iskemik menjadi lebih baik, dengan cara ini nitrat organik menurunkan
kebutuhan oksigen otot jantung melalui venodilatasi, menurunnya volume ventrikel dan curah
jantung sehingga beban hulu dan hilir berkurang. Suplai oksigen menigkat karena berkurangnya
beban hulu sehingga pefusi subendokard membaik.

Farmakokinetik
Nitrat organic diabsorbsi dengan baik lewat kulit, mukosa sublingual dan oral.
Metabolism obat-obat ini dilakukan oleh nitrat reduktase dalam hati yang mengubah nitrat
organic larut lemak menjadi metabolitnya yang larut air yang tidak aktif atau mempunyai efek
vasodilatasi lemah. Efek lintas pertama dalam hati ini menyebabkan bioavailabilitas nitrat
organic oral sangat kecil ( nitrogliserin dan isosorbid dinitrat <20%). Oleh karena itu, untuk
meningkatkan kadar obat dalam darah secara cepat,serangan akut angina diatasi dengan preparat
sublingual. Contoh nitrat oroganik yang diberikan secara sublingual adalah nitrogliserin dan
ISDN. Pada pemberian sublingual kadar puncak plasma nitrogliserin tercapai dalam 4 menit,
waktu paruh 1-3 menit. Metabolit dinitratnya yang mempunyai efek vasodilatasi 10 x kurang
kuat, mempunyai waktu paruh kira-kira 40 menit.
Bila diinginkan masa kerja yang lebih panjang maka digunakan nitrat organic oral,
misalnya eritritil tetranitrat, pentaeritriol tetranitrat, ISDN, dan isorbit mononitrat. Isorbid
mononitrat kurang mengalami metabolisme lintas pertama di hati dan mempunyai efek
terapeutik yang lebih lama datripada bentuk dinitratnya. Preparat isobid mononitrat lepas lambat
diberikan sekali sehari (20-240mg)
Sediaan lain nitrat organik adalah preparat transdermal, seperti salep aatu plester. Plester
nitrogliserin dirancang ungtuk pengunaan 24 jam dan melepaskan 0,2-0,8 mg tiap jam. Mula
kerja lama dengan puncak efek tercapai dalam 1-2 jam. Aminitrit mempunyai bentuk cairan
mudah menguap. Cara inhalasi ini diabsopsi lebih cepat dan seperti preparat sublingual
menghindari efek metabolisme lintas pertama di hati.

1. Nitrat kerja pendek.


 Gliseril trinitrat
Gliseril trinitrat (tablet sublingual atau semprot) bekerja selama sekitar 30 menit. Gliseril
trinitrat lebih berguna untuk mencegah serangan dari pada menghentikan serangan yang sudah
terjadi. Patch berisi gliseril trinitrat (pemberian transdermal) mempunyai durasi kerja
panjang(selama 24 jam). Ex : minitran, nitradise,nictrosin, retard, nitro mack, nitroderm,
nitrodisc.

Merek dagang (brand name):

 Distributor dari Indonesia: -


 Distributor dari luar negeri: Glyceryl Trinitrate® (Davil Bull Lab-Australia) cairan injeksi
5 mg/ml; Nitro Mack Retard® (Heinrich Mack Nachf-Jerman) kapsul pelepasan lambat 2,5
mg, 5 mg; Minitran® (3M Pharmaceutical Pty Ltd-Australia) tansdermal 0,2 mg/jam, 0,4
mg/jam; Nitradisc® (Searle Pharmaceutical Inc-U.S.A) transdermal 16 mg, 32 mg; Nitro-
Dur® (Key-U.S.A) transdermal 2,5 mg/24 jam, 5 mg/24 jam, 7,5 mg/24 jam, 10 mg/24
jam; Nitrocin® (Schwarz-West Germany) cairan injeksi 1 mg/ml; Nitroderm Tts ®
(Novartis-Switzerland) transdermal 250 mg, 500 mg, 750 mg; Nitrodisc ® (Novartis-
Switzerland) 160 mg; Nitrostat (Parke Davis-Australia) tablet 0,3 mg, 0,6 mg.

Indikasi:
profilaksis dan pengobatan angina; gagal jantung kiri.

Peringatan:
gangguan hepar atau ginjal berat; hipotiroidisme, malnutrisi, atau hipotermia; infrak miokard
yang masih baru; sistem transdermal yang mengandung logam harus diambil sebelum
kardioversi atau diatermi; toleransi (lihat keterangan di atas).
Kontraindikasi:
hipersensitivitas terhadap nitrat; hipotensi atau hipovolemia; kardiopati obstruktif hipertrofik,
stenosis aorta, tamponade jantung, perikarditis konstruktif, stenosis mitral; anemia berat, trauma
kepala, perdarahan otak glaukoma sudut sempit.

Efek Samping:
sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi postural, takikardi (dapat terjadi
bradikardi paradoksikal).

2. Nitrat kerja panjang


Bersifat lebih stabil dan bias efektif selama beberapa jam, tergantung pada obat dan
sediaan yang digunakan(sublingual,oral,oral lepas lambat).

 Isosorbid dinitrat
Isosorbid dinitrat banyak digunakan , tetapi cepat dimetabolisme oleh hati. Ex : cedocard,
farsorbid, isoket, isomack, vascardin.

Generik: Isosorbid Dinitrat tablet sublingual 5 mg, 10 mg.

Merek dagang (brand name):

 Distributor dari Indonesia: Isoket® (Pharos) tablet 5 mg, 10 mg; Isoket Retard ® (Pharos)
tablet pelepasan lambat 20 mg, 40 mg, cairan injeksi 1 mg/ml, aerosol 25 mg/ml, krim
100 mg/g; Farsorbid® (Pratama Nirmala) tablet sublingual 5 mg, 10 mg; Cedocard ®
(Darya Varia) tablet 5 mg, 10 mg, 20 mg; Cedocard Retard ® (Darya Varia) tablet
pelepasan lambat 20 mg.
 Distributor dari luar negeri: Isomack Retard® (Heinrich Mack Nachf-Jerman) kapsul 20
mg; Isomack Spray® (Heinrich Mack Nachf-Jerman) buccal spray 13,9 mg/ml; Td. Spray
Iso Mack (Heinrich Mack Nachf-Jerman) spray transdermal 96,7 mg/ml; Vascardin
(Nicholas) tablet 5 mg, 10 mg.

Indikasi: profilaksis dan pengobatan angina, gagal jantung kiri.

Kontraindikasi: lihat Isosorbid mononitrat.


Dosis dan aturan pakai: oral, sehari dalam dosis terbagi, angina 30-120 mg; gagal jantung kiri
40-160 mg sampai 240 mg bila perlu. Infus intravena 2-10 mg/jam, dosis lebih tinggi sampai 20
mg/ jam mungkin diperlukan.

Efek samping: lihat isosorbid mononitrat

Risiko khusus:
- Kehamilan : faktor risiko C

- Menyusui : ekskresi melalui air susu tidak diketahui

- Gagal ginjal : obat dapat memperparah kerusakan ginjal karena obat selain diekskresi melalui
feses juga dieksresi melalui urin, sehingga dosis obat perlu diturunkan.

Injeksi. Efek samping yang khas setelah injeksi (terutama jika diberikan terlalu cepat) meliputi
hipotensi berat, mual dan muntah, diaforesis, kuatir, gelisah, kedutan otot, palpitasi, nyeri perut,
sinkop; pemberian jangka panjang disertai dengan methemoglobinemia.
Dosis:
sublingual, 0,3-1 mg, bila perlu diulang.
Oral profilaksis angina, 2,6-2,8 mg 3 kali sehari atau 10 mg 2-3 kali sehari.
Infus intravena, 10-200 mcg/menit.

 Isosorbid mononitrat
Isosorbid mononitrat yang merupakan metabolit aktif utama dari dinitrat yang tidak ndapat
diperkirakan. Ex : elantan, imdur, monecto, mono mack, pentacad.

Generik: -

Merek dagang (brand name):

 Distributor dari Indonesia: Elantan® (Pharos) tablet 20 mg, 40 mg; Monecta * (Pratama
Nirmala) tablet 10 mg, 20 mg; Pentacad® (Darya Varia) tablet 20 mg.
 Distributor dari luar negeri: Imdur® ( Astra pharmaceuticals-Australia) tablet pelepasan
lambat 60 mg; Mono Mack® (Heinrich Mack Nachf-Jerman) tablet 40 mg dan tablet
pelepasan lambat 50 mg; Mono Mack® 50 D (Heinrich Mack Nachf-Jerman) tablet
pelepasan lambat 50 mg dan Drops 40 mg.

Indikasi: profilaksis angina, tambahan pada gagal jantung kongestif.


Kontraindikasi: hipersensitif terhadap nitrat, hipotensi dan hipovolemia, kardiopati obstruktif
hipertrofik, stenosis aorta, tamponade jantung, perikarditis konstriktif, stenosis mitral, anemia
berat, trauma kepala, pendarahan otak, dan glaukoma sudut sempit.

Dosis dan aturan pakai: dosis awal 20 mg, 2-3 kali sehari atau 40 mg, 2 kali sehari (10 mg, 2 kali
sehari pada pasien yang belum pernah menerima nitrat sebelumnya), bila perlu sampai 120 mg
sehari dalam dosis terbagi.

Efek samping: sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing hipotensi postural, takikardi (dapat
terjadi bradikardi paradoksial).

Risiko khusus:
- Kehamilan : faktor risiko C

- Menyusui : ekskresi melalui air susu tidak diketahui

- Gagal ginjal : obat dapat memperparah kerusakan ginjal karena obat selain diekskresi melalui
feses juga dieksresi melalui urin, akantetapi pengubahan dosis obat tidak dibutuhkan pada pasien
usia lanjut yang mengalami gangguan fungsi ginjal.

- Kelainan hepar : obat dapat memperparah kerusakan hati karena obat dimetabolisme di hati,
akantetapi pengubahan dosis obat tidak dibutuhkan pada pasien usia lanjut yang mengalami
gangguan fungsi hepar.

-Interaksi Obat
Asetilkolin, alkohol, aspirin dan diuretik yang digunakan bersamaan dengan golongan nitrat
dapat memperparah efek samping yang berupa penurunan tekanan darah yang sangat rendah.
Perubahan gaya hidup seperti program pengurangan stress, olahraga, pemberhentian merokok,
dan perubahan pola makan dapat meningkatkan kefektivan dari obat ini. Alkohol dapat
meningkatkan efek dari obat ini.
Penggunaan sildenafil dengan golongan nitrat dapatmenyebabkan penurunan tekanan darah,
malas dan bahkan pada beberapa kasus dapat menyebabkan kematian. Penggunaan nitrat pada
pasien yang mengkonsumsi obat-obat hipertensi, β blocker dan fenotiazin harus diobservasi
terhadap kemungkinan timbulnya efek hipotensif aditif.

Efek samping

Efek samping nitrat orgaik umumnya berhubungan dengan efek vasodilatasinya. Pada awal etrapi
sering ditemukan sakit kepala, flushing karena dilatasi arteri serebral. Sakit kepala biansanya berkurang
setelah beberapa kali pemakaian atau pengurangan dosis obat. Dapat terjadi hipotensi postural, oleh
karena itu pasien disarankan duduk sebelum mendapat nitrat organik dengan mula kekrja cepat. Bila
hipotensi terjadi bersama dengan refleks takikardi, hal ini dapat memperburuk angina. Ketergantungan
obat nitrat organik dapat terjadi sehingga pada pasien yang mendapat nitrat organik dosis tinggi dan
lama, penghentian obat harus dilakukan secara bertahap. Nitrat organik pentaeritriol tetranitrat dapat
menimbulkan rash. Untuk mengurangi eritema pada gangguan plester nitrat organik, daerah kulit tempat
aplikasi obat perlu diubah
Indikasi

1. Angina pectoris

Nitrat organic digunakan untuk pengobatan berbagai jenis angina pectoris. Obat ini digunakan
untuk angina tidak stabil, nitrat organic diberikan secara infuse IV.kekurangan cara IV ini adalah
toleransi yang cepat terjadi (24-48 jam setelah pemberian). Untuk itu dosis dapat ditinggikan
dan bila pasien bebas angina selama 24 jam, maka pemberian obat IV digantin dengan cara oral
dengan interval bebas nitrat 6-8 jam. Obat yang digunakan dalam pengobatan angina tidak
stabil yaitu aspirin yang terbukti memperbaiki survival dan heparin yang dapat mengurangi
serangan angina serta mencegah terjadinya infark jantung.

2. Infark jantung

Penggunaan natrium organic pada infark jantung akut dapat mengurangi mortalitas pasien infark
jantung akut bila dikombinasikan dengan penghambat EKA lisinopril. Tidak dianjurkan
penggunaan nitrat jangka panjang secara rutin pada pasien infark jantung akut tanpa komplikasi.
Penggunaan nitrogliserin IV dalam 24-48 jam pertama dapat dipertimbangkan pada pasien
dengan komplikasi, misalnya pada pasien dengan infark jantung akut dan iskemia berulang, gagal
jantung kongestif atau hipertensi.

3. Gagal jantung kongestif

Penggunaan nitrat organic pada gagal jantung kongestif biasanya dalam bentuk kombinasi.
Kombinasi nitrat organic dan hidralazin dilaporkan memperbaiki survival pasien gagal jantung.
Penggunaan nitrat organik sebagai obat tunggal untuk gagal jantung kongestif mungkin
bermanfaat memperbaiki gejala dan tanda gagl jantung, etrutama apabila pasien tersebut juga
menderita penyakait jantung sistemik

Penggunaan Nitrat sebagai Anti angina


1. Angina stabil/effort
Nitrat dapat meningkatkan waktu dimulainya serangan angina dan depresi ST selama tes
treadmill pada pasien dengan angina effort. Untuk terapi pemeliharaan angina stabil yang
kronis dapat dipilih nitrat dengan masa kerja panjang. Pasien dengan normotensi juga
direkomendasikan nitrat dengan masa kerja yang panjang

2. Angina varian/vasospastic
Nitrat dikatakan efektif dalam meredakan dan mencegah episode iskemik pada pasien
dengan angina varian. 70% pasien yang diobati dengan kombnasi antara nitrat dan
calcium channel blocker maka serangan angina hilang sama sekali, sedangkan pada 20%
pasien lainnya terjadi penurunan yang mencolok dari frekuensi episode angina.

3. Angina tak stabil


Aspirin dan hepain intravena lebih direkomendasikan, sesuai patogmose jalannya
penyakit.Sedangkan agen nitrogliserin dapat dipertimbangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Fakultas kedokteran UI.2009. Farmakologi dan terapi edisi 6. Jakarta : Balai penerbit FKUI

Neal, M.J., 2006, At a Galance Farmakologi Medis, Edisi V, 38-39, Erlangga, Jakarta.

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-2-sistem-kardiovaskuler-0/24-anti-angina/241-nitrat

Setiawati, A. dan Suyatna, F.D., 2001, Farmakologi dan Terapi: Obat Antiangina, Edisi IV, 343-363,
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai