Anda di halaman 1dari 13

KUNGFU DALAM KEBUDAYAAN CHINA

TUGAS MANDARIN

Disusun Oleh :

AGNES MINANDA NUR KHOFIFAH


180104051
KELAS ALPHA

PROGRAM STUDI
DIPLOMA 1 PRAMUGARI-PRAMUGARA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN
YOGYAKARTA
2019
KUNGFU

Kung Fu adalah suatu seni beladiri dengan teknik pertahanan diri dan
penyerangan atas lawan yang unik dari negeri Tiongkok. Asal mula dan sejarah
kung fu pada umumnya dapat ditelusuri beribu-ribu tahun yang lalu di negeri
Tiongkok dipraktekkan secara rahasia yang selanjutnya meluas dan merata ke
daerah-daerah Timur dalam bentuk dan jenis yang bermacam-macam gerak
tekniknya. Catatan-catatan tertulis tentang perkembangannya boleh dikata
sudah tidak ada. Namun demikian, teori-teori umumnya menyatakan bahwa
Kung Fu awal mula berasal dari Pendeta Budha yang pertama-tama
menggunakan teknik mempertahankan diri dari bahaya dari dalam diri maupun
dari luar berupa ganasnya alam yaitu cuaca, binatang buas dan serangan orang
jahat dalam menyiarkan ajaran agamanya.
Bermula dari P'u-t'i Tamo (Bodhi Dharma), seorang pendeta Budha
bangsa India yang datang ke Tiongkok sekitar tahun 505 - 556 AD. P'u-t'i Tamo
menetap di kuil Siauw Liem, mengmembangkan ajaran Buddha Ch'an (Zen).
Menciptakan Pat Sian Kun terdiri dari delapan kemudian dikembangkan
sehingga menjadi Jurus 12 Jurus yang disebut Tat Mo Kun. Perubahan Otot-
otot secara klasik (Yit Kin Keng) oleh Tatmo Cousu. Jurus Cangcorang
diciptakan oleh Wang Lang yang terdiri dari 33 gerakan.
Suatu hari beliau tampak terkejut karena hampir sebagian besar para
bhiksu terlihat terkantuk-kantuk saat mengikuti pelajaran agama. Sejak itu para
bhiksu Siauw Liem diwajibkan berlatih 18 jurus Senam Penyehat Tubuh yang
dibawa dari India. Senam tersebut ditujukan untuk menyehatkan tubuh para
bhiksu, karena mereka harus duduk berjam-jam mendengarkan pelajaran agama.
Senam tersebut ternyata di kemudian hari memberikan warna khusus pada ilmu
silat Siauw Liem Sie.
Dengan berjalannya waktu, apalagi sepeninggal P'u-t'i Tamo,
kedelapanbelas jurus senam penyehat tubuh tersebut hampir saja hilang,
dilalaikan oleh para bhiksu. Untunglah, seorang muda ahli Kung Fu tangan
kosong dan pedang versi daratan Tiongkok masuk menjadi bhiksu di kuil Siauw
Liem. Beliau, yang kelak kemudian berjuluk Ciok Yen Shang Ren, dengan tekun
dan sungguh-sungguh mulai membenahi ke-18 jurus tersebut dan
mencampurnya dengan ilmu Kung Fu-nya. Terciptalah ilmu yang baru, 72 jurus,
yang dinamakan Shaolin Kung Fu, karena tercipta di kuil Siauw Liem.
Untuk mencari pendekar ahli Kung Fu yang bisa menyempurnakan
ilmunya, beliau mengembara. Ketika berada di kota Lancow, beliau melihat
seorang tua dihadang oleh seorang penjahat yang bertubuh kekar. Anehnya,
ketika penjahat itu melancarkan serangan, hanya dengan ketukan jari tangan
yang tampaknya dilakukan dengan ringan membuat penjahat itu jatuh pingsan.
Beliau memperkenalkan diri dan secara jujur menceritakan tujuan
pengembaraannya. Ternyata orang tua itu adalah pendekar Kim Na Jiu (Jujitsu
versi Kung Fu). Orang tua itu cuma menyebut nama marganya, Lie. Dengan
perantaraan orang tua itu, beliau dapat berkenalan dengan pendekar Pai Ie Fung,
pendekar tanpa tanding dari propinsi Shansi, Henan dan Hopei.
Ketulusan hati Ciok Yen Shang Ren dapat mengetuk hati kedua
pendekar tersebut, sehingga mereka mau tinggal di kuil Siauw Liem untuk
menyusun suatu ilmu baru berdasar ke-18 jurus Senam Penyehat Tubuh warisan
Tatmo Cou Su, ditambah ke-72 jurus Kung Fu Ciok Yen Shang Ren, dan
digabungkan dengan ilmu kedua pendekar itu sendiri.
Demikian, akhirnya tercipta 182 jurus Shaolin Kung Fu yang dapat
dibagi dalam lima macam permainan Kung Fu: Jurus Naga, jurus harimau, Jurus
Macan Tutul, Jurus Ular dan Jurus Bangau.
Ada suatu cerita tradisional (legenda) tentang Pendeta Budha yang
bernama Dharma yang menurut cerita tersebut Pendeta Dharma berasal dari
suku Brahmana di sebelah selatan India. Pada suatu ketika, Pendeta Dharma
pergi ke daratan Tiongkok kira-kira tahun 500 AD dan akhirnya tiba di daerah
Liang. Di Ibukota Ching-Kang, ia memberikan pelajaran dan latihan-latihan
pembelaan diri disamping pelajaran agama. Penguasa kerajaan setempat
berminat untuk belajar terutama pelajaran agama dan ingin menyebarkan ajaran-
ajaran Budha keseluruh daerah taklukan.
Pendeta Dharma selanjutnya meninggalkan daerah Liang dan
menyeberangi sungai Yangtze menuju bagian utara Tiongkok dan tiba di negeri
Wei dan menyendiri serta membangun sebuah Kuil yang kemudian disebut Kuil
Siaw Liem (Siaw Liem Sie) di Shung-shan, propinsi Howan. Ia berdiam diri
menyendiri (bertapa) selama waktu sembilan tahun sambil melakukan zen
(meditasi) dengan cara duduk di atas sebuah batu karang yang besar. Pada saat
itulah Pendeta Dharma menemukan rahasia-rahasia jasmani. Ia mengutarakan
kepada murid-muridnya antara lain “semangat dan jasmani harus bersatu”, dan
hal ini menjadi dasar dari kung fu.
Demikianlah kung fu mulai dipraktekkan oleh biarawan dan Imam-
imam Tao Kinisha-Siaw Liem di propinsi Howan yang merupakan jantung
daratan Tiongkok. Dalam biara Siaw Liem, murid-murid digembleng dengan
cara melatih kung fu dan mempelajari seninya tentang hubungan aspek-aspek
mental dan fisik. Kung fu bagi mereka bukan hanya merupakan suatu
pengetahuan teknik membela diri tetapi juga merupakan suatu filsafat hidup.
Kung fu mengandung ide-ide bagaimana memberi perlawanan yang
mencelakakan lawan, melekuk-lekuk secara mudah dan ringan, meloncat
dengan segala cara serta mengambil manfaat/keuntungan dari kekeliruan
pelajaran dalam bentuk kehidupan.
Berkat ketekunan para murid Siaw Liem, kemampuan dan kemantapan
serta keahlian mendidik para Imam Tao maka dalam Kuil Siaw Liem telah
terbentuk Pendekar-pendekar yang kuat dan berdisiplin dalam keahlian
membela diri dengan cara kung fu. Namun dalam tahun 575 AD tentara
kekaisaran menyerbu dan menghancurkan Kuil Siaw Liem serta membunuh
sebagian biarawan dan Imam dengan tuduhan terdapat indikasi memberontak
dan melawan kaisar.
Kungfu adalah istilah yang kita kenal sekarang merupakan istilah yang
populer di tahun 1930 an. dalam sejarah Chinese Martial Arts, kungfu memiliki
lebih dari 40 nama tergantung pada dinasti yang menaunginya.
Wu Yi (Tehnik bela diri) telah lebih tua dari peradaban. selama ada manusia di
dunia, pasti ada perkelahian. dalam celah-celah inilah Wu Yi berkembang.
Selain itu, tujuan untuk mengembangkan diri, dan meraih harmonisasi eksternal
dan internal juga menjadi tujuan orang mempelajari Wu Yi.
Istilah Wushu yang dipopulerkan kembali oleh pemerintah China
dikenal sejak abad ketiga sampai keenam masehi. istilah yang paling populer
dari abad ketiga SM sampai abad ke 19 M adalah Wu Yi. Wu adalah teknik bela
diri dan Yi adalah seni. dalam susunan semantik, kata wu yi lebih tepat daripada
wu shu.
Pada 7000 tahun yang lalu, bangsa China prasejarah telah menemukan
berbagai jenis alat untuk membela diri baik terhadap sesamanya, suku lain,
maupun dengan hewan. senjata-senjata yang berkembang antara lain tombak,
pedang, golok, dll. pada masa damai, teknik mereka dipakai untuk tarian bela
diri seperti tarian pedang.

Pada masa dinasti Hsia dan Shang (2000-1030 SM) telah ditemukan
senjata tembaga dan kuningan, dan banyak terdapat penemuan arkeologi berupa
teknik bela diri yang dipahat di cangkang kura-kura.
Pada dinasti Zhou (1030-480 SM) beladiri dinamakan Quan Yong dan Shou Po

( 手搏) , dan pada jaman inilah lahir prinsip dan filosofi Yin Yang, Wu Xing,

serta Pat Kua.


Pada jaman 3 kerajaan dan masa negara-negara berperang, dikenal Jiji
dang xiang po. pertarungan diatas kuda dan teknik senjata berkembang pesan.
pada jaman ini munculnya seni perang Sun Tzu.
Setelah Shi Huang Ti mempersatukan China tahun 221-207 SM, ia
memperkenalkan Shou Po dan Jue Di.
Pada jaman dinasti Han, istilah wu yi muncul dan sangat populer. pada
jaman inilah diadakan pertandingan tinju dan gulat pertama di dunia.
Sampai pada akhirnya Bodhidharma datang ke China dan melembagakan
Kungfu sehingga muncul banyak aliran.
Jaman dinasti Tang, muncul Xiang Pu dan Jue Li yang merupakan leluhur dari
bela diri sumo.Pada jaman dinasti Song muncul Wu Yi dan Wu Ji. Pendiri Song
juga dikenal sebagai pendiri aliran Tai Zu, yang merupakan cikal bakal dari
teknik Thai Boxing.
Jaman dinasti Yuan, dimana dinasti ini adalah penguasa dari luar China,
sehingga melarang China mempraktekan bela diri, maka berkembanglah teknik
tangan kosong. banyak juga ahli bela diri yang menyimpan ilmu mereka dalam
seni akrobat, drama, pertunjukkan, dll, sehingga banyak bela diri yang
berkembang menjadi seni pertunjukkan dan muncullah istilah tendangan
sulaman, pukulan kembangan.namun gulat mongolia berkembang pesat. ada
jaman ini seorang Jendral bermarga Chen berkelana ke Jepang dan mengajarkan
kepada orang Jepang teknik yang bernama JuJutsu.

Pada jaman dinasti Ming muncul Wu Yi dan Quan Fa. pada jaman
dinasti Ching, banyak terjadi pemberontakkan. Shaolin baru didirikan di selatan
(Fu Jian), dan menjadi tempat berkumpul para kaum revolusioner. lalu
dihancurkan pemerintah, sehingga banyak pendekar yang berkelana ke luar
China.
Ada yang menarik dari jaman revolusi budaya. Sebenarnya dari jaman
dinasti Manchuria, Kungfu sudah banyak yang dilarang, sehingga para
masternya menyembunyikan kungfu ini kedalam opera (sering disebut opera
Shang Hai, karena Shang hai adalah pelabuhan terkenal sejak dulu), sehingga
teknik wushu ini ada banyak mengandung teknik akrobat. teknik Tao Lu nya
adalah Chang Quan (Kumpulan teknik utara), Nan Quan (Kumpulan teknik
selatan) namun banyak juga yang terpengaruh utara, Tai Pek dan Chi (Campuran
beberapa aliran seperti Yang, Wu, Sun dan Hao--> didominasi gerakan Yang
Style), Golok tunggal, Pedang, Toya, dan Tombak.
Sejarah mencatat, setelah Sun Yat Sen meninggal, Chiang kai Sek,
mantan perdana mentri Manchuria menjadi presiden kedua mewakili partai Guo
Min Tang (Nasionalis), setelah republik China dikuasai oleh Kung Chang Tang
(Komunis) dipimpin Mao Ze Dong, melalui Long March tentara merahnya,
Chiang beserta banyak ahli Kungfu hijrah ke Taiwan. Setelah Mao Berkuasa
mulailah revolusi budaya yang memakan korban ratusan juta ahli sastra,
budayawan, pengusaha, sampai para ahli beladiri dan para biksu Shaolin.
Pada Zaman pemerintahan Guo Min Tang mendirikan Guo Shu. Maka
sejak saat itu pula China berkembang jenis seni beladiri kini dikenal dengan Wu
Shu.

Sejak hancurnya Kuil Siaw Liem Sie maka berkembang aliran-aliran


kung fu sehingga dikelompokkan dalam 2 (dua) aliran, yaitu sebagai berikut :

1. Aliran keras
Aliran ini banyak berkembang di dan ke daerah Tiongkok bagian
utara dan Mongolia, dengan cirri-ciri gerakan antara lain: serangan
yang selalu ofensif dan agresif, sedangkan andalan atau
keampuhannya ialah gerak kaki (tendangan), loncatan yang panjang
dan cepat. Sifat dari aliran ini berpusat pada kecepatan dan
koordinasi gerakan dan kekuatan fisik. Aliran ini lebih banyak
menggunakan dan mengandalkan tenaga luar atau kekuatan
jasmani.
2. Aliran lembut
Aliran ini banyak berkembang di daerah Tiongkok bagian Selatan
dengan ciri-ciri gerakan antara lain pukulan selalu ringan dan
lambat. Sasaran pukulan yang tiba-tiba diarahkan selalu ke mata,
kemaluan, ulu hati, dan bagian leher. Sedangkan yang menjadi
andalan atau keampuhan gerakan adalah pukulan, menggaruk atau
mencakar serta cekikan. Sifat dari aliran ini berpusat pada
kelembutan, kesatuan antara “jiwa dan badan” dan kekuatan harus
diserasikan dengan gerak napas. Aliran ini lebih banyak
mengandalkan pada kekuatan “dalam” atau “batin”.

Dari kedua aliran ini, sesuai dengan perkembangannya telah banyak


mengkombinasikan aliran-aliran ini yang akhirnya disebut “Aliran Nan Pe” atau
disebut juga “ Aliran Utara Selatan”. Nama Kung Fu sendiri dipopulerkan oleh
almarhum Bruce Lee (Lee Siao Lung), saat dia mengadakan show di
universitasnya dan berhasil mengalahkan beberapa pendekar dari aliran beladiri
lain (Jepang). Siao Lung juga memenangkan kejuaraan karate se-amerika dan
pada saat memenangkan turnamen karate terbuka (semua beladiri boleh ikut) itu,
ia meneriakan kata2, "Wo Shi Zhong Guo Ren". setelah itu dia ditawarkan
bermain film di Hollywood, lalu ke hongkong. pada saat itu demam kungfu
mulai mewabah ke seluruh dunia. Seorang yang mempelajari Kungfu harus ingat
3 hal, yakni;

 Wen ( pengetahuan dan budaya)


 Wu ( kedisplinan diri, latihan yang tekun, tekad yang bulat)
 Dao ( Keagamaan, Ketuhanan Yang Maha Esa, ketenangan batin)

Dalam mempelajari ilmu beladiri Kung Fu, harus memiliki landasan yang kokoh
guna menjadi pendekar Kungfu sejati. Tahapannya sendiri ada 3 yaitu :

 Tam (tekad, keyakinan terhadap diri sendiri, teman, Guru, dan


Kungfu)
 Lip (tenaga, latihan yang berkesinambungan, latihan rutin bukan
latihan keras)
 Kungfu (teknik, dll)

Ilmu beladiri Kungfu, mengenal 3 jenis tenaga yaitu :


 Gwa Kang (Way Kung) --> tenaga luar
 Nay Kang (Nei Kung) --> Tenaga Dalam (Chi, Fa Jing, Fa Li, dll)
 Gin Kang --> Ringan badan
Berikut istilah yang dipakai dalam praktisi kungfu :
 Jue Li - Kekuatan Bertempur
 Jue Di – Gulat
 Ji Ji - Teknik bertarung
 Wu Ji - Teknik Bela diri
 Xiang Pu - Pertarunagn menanduk
 Xiang Po - Pertarungan antara
 Shou Po – Tinju
 Zuo Jiao - Mencengkram dan melempar
 Quan Fa - Teknik pukulan
 Quan Shu - Seni Pukulan

Setelah Lee Siao Lung meninggal, dunia kehilangan tokoh Kungfunya,


aktor Jacky Chan (Chen Lung), ditawari Golden Harvest untuk bermain di
beberapa film Kungfu dengan karakter Bruce Lee. Namun ditolak. (Jacky adalah
Stuntmannya Bruce Lee). Dia memilih karakter yang berlawanan dengan Bruce.
Saat ini Pemerintahan Deng Xiao Bing yang menggantikan Mao Ze
Dong tahun 1974, mulai mengembalikan lagi budaya yang dibabat habis oleh
pasukan merah. salah satunya adalah Kungfu. maka ditunjuklah Maha Biksu Hai
Teng, yang merupakan pemimpin Biara Shaolin Utara di Henan, Shong Shan
untuk mengumpulkan para ahli Kungfu yang tersisa dan sudah lama tidak
berlatih dan dikumpulkan di Shaolin dan menciptakan teknik baru yang disebut
Wushu. Wushu kemudian dilatihkan oleh para atlit khususnya atlit Beijing, dan
dipopulerkan ke seluruh dunia.
Setelah itu diutuslah rombongan ke seluruh dunia untuk
mempopulerkan Wushu. setelah itu dibuatlah film Shaolin Temple, sehingga
banyak pemuda dari seluruh dunia datang ke Shaolin untuk belajar. sampai tahun
1990 an, bisa kita lihat banyak sekolah2 beladiri yang muncul di sekitar Shaolin
dengan membawa nama Shaolin. hal ini membuat Shaolin menjadi kurang nilai
sejarahnya, sehingga pemerintah menutup semua martial arts school tersebut.
Para ahli bela diri yang bergabung dengan Chiang Kay Sek membentuk
Guo Shu (Beladiri Negara). Pada tahun 1990 an , pertemuan pertama Shaolin
Selatan berlangsung di Quan Zhou, Fu Jian, dan disponsori oleh pemerintah,
karena pertemuan itu dihadiri oleh banyak pendekar Kungfu sejagat dari seluruh
penjuru dunia, acara berlangsung setiap bulan november dan ditayangkan di
banyak stasiun TV di China. sehingga tahun 2008 Pemerintah, demi
mengumpulkan budaya2 yang hilang membuat turnamen non Wushu yaitu
Turnamen Kungfu Tradisional yang pertama.
DAFTAR PUSTAKA

Hendrabayu,Derio.2015.”Seni Beladiri Kungfu,”


http://kumpulan-artikel-olahraga.blogspot.com/2015/02/seni-beladiri-
kung-fu.html. Diakses pada Februari 2015.
Nugroho,Adi. https://www.boombastis.com/belajar-kung-fu/48841

Anda mungkin juga menyukai