Oleh
1201154255
UNIVERSITAS TELKOM
2019
i
Daftar Isi
Table of Contents
ii
II.4 Bauran Promosi .................................................................................................................. 15
4. Mempromosikan produk dengn metode yang lebih unik dan menarik ......................... 24
iv
Daftar Gambar
v
Daftar Tabel
vi
Bab I – Pendahuluan
I.1 Latar belakang
Abarel merupakan sebuah brand fashion dan apparel yang berfokus pada produksi jaket,
kemeja, kaos, celana, dan tas. Karena masih awal dirintis maka produk yang baru dikeluarkan baru
berupa jaket dan itu pun penjualannya belum mencapai target yang ditentukan. Abarel didirikan
pada bulan September tahun 2018 dan memulai penjualan di bulan Desember tahun 2018. Karena
masih terhitung sangat muda maka masih banyak kekurangan dalam jalannya usaha ini termasuk
salah satunya yaitu dalam hal pemasaran produk. Di periode pertama jaket yang di produksi yaitu
40 buah yang ditargetkan akan habis dalam waktu satu bulan namun pada kenyataannya hingga
bulan Februari 2019 masih tersisa 9 buah jaket. Hal ini menjadi masalah baru dalam perusahaan
karena penjualan tidak sesuai target yang diharapkan padahal untuk memasarkan produk ini sudah
dilakukan melalui dua cara yaitu melalui penjualan melalui media online dan offline. Untuk
penjualan melalui media online dilakukan dengan cara promosi di Instagram dan menjual produk
melalui Bukalapak dan Tokopedia. Sementara untuk offline dengan cara menitipkan produk ke
kios milik pedagang.
Dalam menangani masalah tersebut, perusahaan harus melakukan riset terlebih dahulu agar
target pasar bisa tepat sasaran dan produk bisa terjual sesuai waktu yang ditentukan. Selain dari
target pasar, perusahaan juga harus menentukan apakah produk yang di pasarkan sesuai dengan
kondisi atau keadaan konsumen dan harus tepat dalam menentukan harga yang cocok dengan
kondisi perekonimian target pasar. Selain itu juga media promosi juga turut mendukung dalam
penjualan karena itu merupakan cara memperkenalkan produk kepada pelanggan. Apabila hal
tersebut belum bisa terpenuhi maka akan sangat menghambat perusahaan untuk memasarkan
produknya dan akan berdampak sangat besar bagi perusahaan serta bisa menimbulkan kerugian
atau bahkan kebangkrutan.
Untuk mengatasi permasalahan itu ABAREL akan menerapkan metode marketing mix
pada produk yang akan di pasarkan. Marketing mix adalah perangkat alat pemasaran taktis yang
dapat dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. (Kotler & Armstrong (1997:48)).
7
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan solusi pemasaran yang tepat untuk produk ABAREL sesuai dengan metode
Markering mix.
2. Menjadi acuan bagi pihak lain yang akan memasarkan produknya.
3. Menambah wawasan mengenai Mmarketing mix.
1. Penelitian ini ditujukan untuk mengatasi permasalahan pemasaran pada produk jaket
ABAREL.
2. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Marketing mix.
8
I. Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang masalah mengapa masalah ini diangkat menjadi topik
penelitian, perumusan masalah yang akan diselesaikan, batasan dan asumsi yang
digunakan dalam penelitian, tujuan yang ingin dicapai, manfaat yang akan
diperoleh dari penelitian, dan sistematika penulisan yang menjabarkan kerangka
penulisan dari penelitian ini.
II. Landasan Teori
Bab ini mencangkup segala hal yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi
pengambilan tema penelitian, penentuan langkah pelaksanaan, dan metode
penganalisaan yang diambil dari beberapa sumber pustaka yang ada dan memiliki
tema yang sesuai dengan penelitian ini. Didalamnya juga dicantumkan penelitian-
penelitian yang terdahulu untuk dijadikan perbandingan tujuan, metode, hasil
analisa dan referensi..
III. Metodologi Penelitian
Bab ini mencangkup objek penelitian, jenis-jenis data yang dibutuhkan, gambaran
objek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, metode analisis
data dan kerangka pemecahan masalah.
IV. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bab ini menguraikan mengenai hasil pengumpulan dan pengolahan data berupa
profil dari ABAREL dan data-data penjualan serta faktor-faktor lain yang nantinya
akan mempengaruhi penjualan produk ABAREL.
V. Analisis dan Pembahasan
Bab ini menguraikan hasil dari pengolahan data hasil penelitian dengan
menggunakan analisis menggunakan metode Marketing Mix 4P (product, price,
promotion, and place) terhadap kepuasan dan keputusan membeli green products.
VI. Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian yang menjawab rumusan
masalah serta pemberian saran bagi perusahaan sebagai masukan dalam upaya
perbaikan pemasaran ABAREL.
9
Bab II – Landasan Teori
II.1 Studi Literatur
II.1.1 TINJAUAN STANDARD PENGARUH METODE MARKETING MIX
TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN KEPUTUSAN MEMBELI
GREEN PRODUCTS (STUDI KASUS PADA SWALAYAN DI KOTA
YOGYAKARTA DAN MAGETAN)
Oleh : Anisa Nurul Islamadina
Penelitian ini membahas tentang pemasaran produk deterjen yang ramah lingkungan,
peneliti memilih topik tersebut karena ingin mengurangi pencemaran lingkungan
serta bagaimana respon pasar terhadap produk tersebut. Metode yang digunakan yaitu
Marketing Mix 4P (product, price, promotion, and place) bukan menggunakan
Marketing Mix 7P (product, price, promotion, place, people, process, and physical
evidence) karena objeknya berupa produk yakni detergen ramah lingkungan (green
products). Dalam penelitiannya, penulis menggunakan perhitungan Uji F dan Uji T
untuk menentukan pengaruh kepuasan pelanggan terhadap produk green product.
Selain itu penulis juga melakukan penelitian terhadap perbedaan penjualan produk di
kota besar dan kota kecil untu mengetahui potensi penjualan yang terbesar.
10
selanjutnya adalah pengumpulan variabel operasional yaitu segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2014:38).
Dan masuk ke tahap penelitian yang didalamnya memerlukan opulasi dan sampel serta
pengumpulan data seperti wawancara dan analisis dokumen dan langkah terakhir yaitu
melakukan analisis fishbone diagram. Setelah itu ditariklah kesimpulan apakah yang
terjadi bila menggunakan media promosi instagram.
11
II.2 Definisi Pemasaran
Proses didefinisikan sebagai aktivitas atau kelompok yang membutuhkan masukan (input),
lalu memberikan nilai tambah pada masukan tersebut, dan menghasilkan keluaran (output) kepada
customer internal ataupun eksternal (Harrington, 1991:9). Proses merupakan sejumlah aktivitas
yang saling berkaitan yang membutuhkan input dan mentransformasikannya untuk menghasilkan
suatu output. Jadi proses adalah satu atau lebih aktivitas yang memberikan nilai tambah untuk
mengubah input menjadi output (barang atau jasa) kepada kostumer dengan mengkombinasikan
orang, metoda, dan tools yang digunakan.
Menurut kotler dan Armstrong (1997:48), pengertian marketing mix adalah perangkat alat
pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi yang
dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam target
market.
2. Buchari Alma
12
4. Sofjan Assauri
Menurut Sofjan Assauri (2013:12), marketing mix adalah kombinasi variabel atau kegiatan
yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat di kendalikan oleh
pemasaran untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.
5. Gugup Kismono
Menurut Gugup Kismono (2001:308), pengertian marketing mix adalah kombinasi dari
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran yang terdiri dari strategi produk
(product), harga (price), promosi (promotion), dan tempat (place).
Menurut Dhaimesta dan Irwan (2000:74), pengertian marketing mix adalah variabel-variabel
yang dipakai oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen.
1. Periklanan (Advertising)
Tujuan utama dari periklanan ini adalah untuk memberikan informasi tentang
produk (barang/ jasa) kepada target konsumen dan untuk meningkatkan penjualan.
Tujuan sales promotion ini adalah untuk meningkatkan penjualan. Kegiatan ini bisa
dilakukan dengan cara pemberian diskon, pengadaan kontes, pemberian kupon atau
sampel produk.
Adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan
untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu
lokasi. Bertujuan untuk mengkomunikasikan produk atau jasa secara langsung
kepada konsumen yang dianggap target market potensial.
13
II.3.3 Konsep Marketing Mix
Konsep yang wajib diketahui dalam membuat sebuah produk yaitu konsep 4P, yang
dimaksud dengan konsep 4P yaitu konsep marketing yang berfokus pada 4 hal yakni
Product (produk), Price (harga), Place (tempat) dan Promotion (promosi). Keempat hal
tersebut harus menjadi bahan pertimbangan utama dalam menyusun bagaimana nantinya
kita akan melakukan pemasaran. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya zaman,
konsep 4P tersebut dikembangkan lagi menjadi konsep 7P yang artinya memiliki
tambahan 3 poin lagi yaitu Process (proses), People (orang) dan Physical Evidence
(bukti fisik). Berikut penjelasan dari konsep-konsep tersebut :
1. Membuat Aspek Produk (Product)
Produk adalah hal yang kita jual dalam bisnis meliputi barang atau jasa yang
memiliki nilai guna dan dibutuhkan oleh konsumen. Kunci utama dari sebuah produk
yakni barang atau jasa tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan
konsumen.
Harga merupakan uang yang harus diberikan konsumen untuk mendapatkan barang atau
jasa yang dijual. Harga menjadi aspek yang sangat penting karena umumnya konsumen
menjadikan harga sebagai pertimbangan utama sebelum membeli.
Tempat usaha merupakan lokasi dimana akan dijadikan sarana melakukan proses jual beli.
Bagi usaha konvensional aspek ini memang sangat penting. Harus diperhatikan apakah
lokasi tersebut cukup strategis dan mudah dikunjungi konsumen. Namun dengan makin
berkembangnya bisnis modern seperti bisnis online, kini pengertian aspek tempat kian
beragam disesusaikan dengan media yang digunakan.
Promosi adalah kegiatan bisnis yang mempunyai tujuan agar konsumen bisa lebih
mengenal dan tertarik dengan produk yang dipasarkan. Dalam kegiatan ini,
pengusaha harus mampu mengubah presepsi konsumen menjadi positif
mengenai bisnis yang dijalankan. Untuk melakukannya banyak sekali teknik
promosi baik secara manual lewat face to face promotion hingga promosi online
yang kini semakin pesat berkembang.
14
5. Aspek Proses (Process)
Dalam aspek ini tentu saja bukan hanya konsumen namun semua SDM yang terlibat
termasuk pekerja atau tim bisnis. Hal ini sangat penting diperhatikan mengingat
semua orang tentunya mempunyai kecenderungan yang berbeda dalam dunia
bisnis.
Merupakan semua yang berbentuk peralatan atau perangkat yang digunakan untuk
mendukung berjalannya bisnis. Utamanya untuk bisnis skala besar, maka tentunya
saja membutuhkan semakin banyak peralatan dan semakin kompleks pula fungsi
serta penggunaannya.
1. Advertising
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:408), advertising is any paid from non
personal presentation and promotion of ideas, goods, or services by an identified
sponsor. Artinya semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan promosi
ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas. Fungsi iklan adalah memberikan
informasi dan meninggalkan nilai komoditi yang diiklankan.
15
Ada beberapa saluran media iklan yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai
sasaran, yaitu:
2. Sales promotion
e. Tie-In Promotion : dua atau lebih merek atau perusahaan yang bekerja sama
dalam kupon, membayar ganti rugi dan sebagainya.
f. Cross Promotion : menggunakan satu merek untuk merek yang tidak bersaing.
16
3. Event and experiemce
4. Direct Marketing
a. Surat langsung
b. Pemasaran katalog
c. Telemarketing
d. TV interaktif
e. Kios
f. Situs web
g. Peralatan bergerak (mobile)
5. Interactive marketing
7. Personal selling
18
kebanyakan orang yang seolah telah kenal satu sama lain. Instagram adalah sebuah aplikasi yang
digunakan untuk membagibagikan foto dan video. Instagram sendiri masih merupakan bagian dari
facebook yang memungkinkan teman facebook kita mem- follow akun Instagram kita. Makin
populernya Instagram sebagai aplikasi yang digunakan untuk membagi foto membuat banyak
pengguna yang terjun ke bisnis online turut mempromosikan produk- produknya lewat Instagram
(M Nisrina, 2015 : 137).
Instagram merupakan salah satu media jejaring sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai media
pemasaran langsung. Melalui Instagram- lah produk barang/jasa ditawarkan dengan meng-upload
foto atau video singkat, sehingga para calon konsumen dapat melihat jenis-jenis barang/jasa yang
ditawarkan.
19
II.8 Alasan Pemilihan Metode
Dalam proses penjualan, sering kali mengalami kerugian karena penjualan yang
ditargetkan tidak sesuai dengan harapan, untuk meminimalisir kejadian tersebut maka pemilik
usaha harus melakukan penelitian dan observasi terlebih dahulu terhadap produk yang nantinya
akan di produksi dan dipasarkan. Salah satu metode yang digunakan sebelum memasarkan suatu
produk yaitu Marketing Mix, dimana di dalam metode tersebut terdapat empat poin utama atau
biasa disebut 4P yang bisa dijadikan pedoman yaitu terdiri dari Product (kombinasi barang dan
jasa yang ditawarkan perusahaan kepada target pasar), Price (jumlah uang yang harus dibayarkan
pelanggan untuk mendapatkan produk), Place (aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
membuat produk agar dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran), dan Promotion
(aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan produk dan
membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya). Apabila ke empat poin tersebut sudah
ditentukan maka produk yang di produksi bisa cepat habis sesuai target yang ditentukan.
20
Bab III – Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah atau tahapan yang dilalui dalam
pengerjaan dan penyelesaian masalah yang akan dibahas pada penelitian yang dilakukan. Setiap
tahapan dapat memiliki ketergantungan dengan tahapan sebelumnya, sehingga diperlukan
ketelitian dalam pelaksanaan setiap tahapan.
Produk
Harga
Marketing Produk
Penjualan
Mix sesuai cepat
pasar
Tempat
Promosi
Model konseptual yang dirancang pada gambar merupakan model konseptual yang
digunakan pada penelitian ini. Peneltian ini dilakukan terlebih dahulu melalui tiap-tiap poin
yang terdapat pada marketing mix (4P) tersebut. Kemudian dari kempat poin tersebut
dilakukan identifikasi dan observasi. Kemudian dari hasil identifikasi tersebut dilakukan
perancangan strategi pemasaran terhadap pasar agar produk cepat terjual dan memenuhi
target.
21
III.2 Sistematika Pemecahan Masalah
Tidak
Disetujui
Disetujui Disetujui
Disetujui
Ya
Ya Ya
Ya
Perbaikan sistem
tahap pemasaran
perancangan
Tidak
usulan
Verifikasi
Ya
tahap
kesimpulan Kesimpulan dan Saran
dan saran
Gambar 3. 2 Sistematika Pemecahan Masalah
22
III.2.1 Tahap Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data dilakukan identifikasi akan kebutuhan data apa
saja yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini. Ada dua jenis data yang
diperlukan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung didapatkan peneliti dari hasil observasi
pada kondisi di lapangan dan wawancara langsung terhadap warga atau
konsumen (khusunya di wilayah Bandung). Data primer yang dibutuhkan dalam
penelitian ini berupa pendapat orang-orang mengenai jaket yang mampu
menunjang aktivitas mereka beserta alasan-alasan pembelian jaket tersebut..
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung diamati peneliti. Data ini
merupakan data yang diperoleh dari dokumen perusahaan.
Tempat dalam hal bisa berarti tempat produksi dan tempat untuk berjualan.
Tempat untuk produksi juga berpengaruh karena semakin dekat tempat produksi
23
maka akan semakin kecil ongkos pengriman barang. Kemudian untuk tempat
berjualan juga ditentukan karena mencari market mana yang paling cocok untuk
produk ini.
Hal yang cukup berpengaruh yaitu penentuan strategi promo karena lewat
promosi produk-produk bisa dikenal oleh calon konsumen dan membuat calon
konsumen tertarik.
25
BAB IV – Pengumpulan dan Pengolahan Data
IV.1 Profil Perusahaan
ABAREL merupakan brand jaket yang saya dirikan untuk memproduksi jaket dengan
kualitas setara distro dan merk ternama lain namun tetap memiliki harga yang cukup
terjangkau. ABAREL tidak memproduksi jaket secara mandiri namun masih mengandalkan
jasa vendor untuk memproduksinya, vendot yang dipilihpun bukan vendor sembarangan
karena dipilih yang sudah berpengalaman dalam memproduksi barang-barang distro.
Kemudian untuk metode penjualannya, Abarel menggunakan metode penjualan online dan
sebagian juga dititipkan pada pedagang. Yang menjadi masalah yaitu waktu penjualan untuk
menghabiskan satu jenis produk relatif lma yaitu lebih dari 3 bulan. Maka dari itu akan
dilakukan analisis agar penjualan bisa lebih optimal dan produk cepat habis.
2. Dalam situasi apa saja anda Ketika suhu dingin, kurang enak badan, naik
mengenakan jaket ? motor, ketika jalan-jalan, kekampus (mayoritas
untuk keperluan outdoor)
26
4. Apa saja yang anda Bahan, desain, model, ukuran, brand,
pertimbangkan ketika memilih harga, trend, nyaman
sebuah jaket ?
ApaObservasi
5. 4. 2 Hasil
Tabel saja yang
anda Harga dan kualitas
pertimbangkan ketika membeli
sebuah jaket ?
6. Karakteristik jaket seperti apa tebal tapi adem, simple, stylish, bisa hangat
yang anda sukai ?
7. Brand/merk jaket apa yang paling Nevada, adidas, HnM, Flava, Nike, Eiger,
sering anda beli ? AHHA, Live haf, Pull and Bear, Uniqlo, levis,
3second, Giordano, Cressida, Cardinal, brand
local
8. Apa yang membuat anda tertarik Desain dan bahan cocok serta ada promo (harga
untuk membeli ketika melihat sesuai budget mahasiswa)
sebuah jaket ? (contoh : tidak
sengaja melihat jaket yang
desainnya bagus kemudian
tertarik, terdapat promo atau
diskon, dan sebagainya)
9. Dari mana anda mendapatkan Dari sosmed dan melihat langsung di toko
informasi mengenai jaket yang
ingin anda beli ?
11. Bagaimana pendapat anda Ada yang merasa cukup puas, ada yang bosan,
mengenai produk jaket yang dan ada juga yang biasa aja
sudah beredar di pasaran saat ini
?
Survey tersebut di sebar di wilayah pulau jawa dan merata di masing-masing provinsi,
dengan survey tersebut maka bisa mengkerucutkan jaket model apa yang paling diminati
oleh calon konsumen saat ini.
27
Bab V – Analisa dan Usulan
V.1 Analisis Proses Marketing Mix Pada Produk Abarel
Analisis dilakukan dengan cara mencari kesimpulan dasri survey yang telah di lakukan di
masing-masing provinsi di pulau jawa. Jadi setelah dilakukan survey maka telah didapatkan
sebuah kriteria yang di sukai oleh masyarakat.
V.2 Penentuan Produk
Untuk menentukan kritria jaket yang akan di produksi, telah dilakukan sebuah survey dengan
hasil yang di peroleh yaitu mayoritas penguna jaket berusia 21- 25 tahun yang berstatus sebagai
pelajar/mahasiswa dan mayoritas berdomisili wilayah Jawa Barat. Maka dari itu diperlukan
sebuah desain produk yang cocok untuk kalangan tersebut. Kemudian dalam survey tersebut
juga dinyatakan bahwa mereka menggunakan jaket ketika sedang dalam cuaca yang panas
maupun dingin yang artinya jaket tersebut harus tebal namun tidak gerah ketika di pakai. Selain
itu ada juga faktor lain yang menjadi pertimbangan mereka untuk membeli sebuah jaket yaitu
kualitas jaket dan model jaket iitu sendiri. Untuk desain mayoritas banyak yang memilih simple
namun teap bisa dipakai untuk bergaya.
Sehingga bisa ditentukan bahwa desain jaket selanjutnya yaitu memiliki desain yang simple
dan menggunakan material fleece karena bahan tersebut memiliki karakter tebal dan halus serta
tidak gerah ketika digunakan. Untuk desain sendiri memilih jaket jenis hoodie krena selain
simple jaket tersebut juga lebih lembut dan tidak terlalu formal.
V.3 Penentuan Harga
Untuk menentukan harga pasaran, yang dijadikan sebagai patokan adalah harga-harga produk
ternama yaitu seperti H&M, 3second, nevada dan semacamnya sehingga tetap bisa
memasarkan jaket dengan kualitas yang lebih bagus namun harga yang justru lebih murah. Dan
pada akhirnya harga yang ditentukan yaitu 200.000 rupiah per produk karena dianggap harga
itu tidak terlalu mahal dibandingkan dengan kualitas yang didapat. Namun juga tidak terlalu
rendah sehingga tidak terkesan murahan. Penentuan harga seperti ini dilakukan untuk
meminimalisir harga agar tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Dan seiring dengan
berkembangnya usaha maka harga juga akan ikut menyesuaikan seusai dengan kualitas yang
semakin meningkat dan produk yang semakin beragam sehingga nantinya akan bisa berjajar
dengan produk-produk jaket yang sudah terlebih dahulu memiliki nama besar dan memiliki
harga yang mungkin terlampau tinggi sehingga kurang dijangkau oleh beberapa masyarakat.
28
V.4 Penentuan Tempat
Tempat penjualan produk Abarel ini berbasis dari dua metode yaitu online dan offline. Namun
pusat penjualan tetap berada di bandung karena vendor untuk memproduksi juga berada di
Bandung. Hal ini cukup berpengaruh karena bisa menghemat ongkos transportasi dan memiliki
nilai lebih yaitu Bandung di kenal sebagai tempat yang cukup bagus untuk masalah fashion.
Sampai saat ini penjual dilakukan melalui e-commerce yaitu Bukalapak dan Tokopedia.
Namun untuk selanjutnya akan di coba ke instagram dan facebook ads karena berdasarkan
observasi banyak sekali kalangan masyarakat yang menggunakan sosial media dan sosial
media yang saat ini menjalar hampir di semua kalangan ada facebook. Dengan adanya iklan di
facebook maka akan semakin memperluas pasar.
V.5 Penentuan Promosi
Untuk menarik perhatian calon konsumen promosi yang dilakukan yaitu dengan mengupload
foto di sosial media dan akan memberikan diskon besar atau pemberian bonus apabila telah
membelbeberapa produk Abarel agar calon pembeli juga antusias untuk membeli produk
Abarel.
29
Bab VI – Kesimpulan dan Saran
VI.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data serta analisis yang telah dilakukan dengan
menggunakan metode Marketing Mix, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Setelah melakukan analisis dengan menggunakan metode Marketing Mix yang ada 4 poin
utama yaitu produk, harga, tempat, dan promosi dihasilkan metode pemasaran usulan.
Perbaikan ini dilakukan untuk mengurangi melencengnya target penjualan dengan yang
diinginkan oleh pasar sehingga pelanggan akan tertarik untuk membeli prodk.
2. Dengan adanya marketing mix maka pelanggan akan merasa tertarik dengan produk dan
akan merasa puas karena produk yang di buat berdasarkan survey pendapat dari calon-
calon pelanggan.
3. Apabila produk yang dijual sudah seusai dengan keinginan pasar maka penjualan akan
semakin cepat dan bisa memenuhi target penjualan.
VI.2 Saran
1. Saran kepada ABAREL selanjutnya, yaitu:
a. Ketika akan membuat suatu produk pastikan terlebih dahulu pasar yang akan dituju.
Amati apa yang diinginkan oleh konsumen dan lakukan promosi secara berkala agar
produk bisa cepat dikenal oleh masyarakat.
b. Jangan pernah berhenti melakukan riset pasar karena fashion akan terus mengalami
perkembangan sehingga apabila model yang dibuat ketinggalan zaman maka tidak akan
di lirik oleh pasar.
2. Saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu:
Adapun saran yang diberikan kepada penelitian selanjutnya yaitu, perhatikan pada tahap
produksi karena ketika akan memproduksi melalui jasa vendor terkadang jadwal produksi
tidak sesuai dengan perjainjian di awal. Produksi yang terlambat akan sangat berpengaruh
terhadap rencana penjualan karena waktu juga akan semakin mundur dan bisa jadi ketika
jaket sudah selesai di produksi justru pasar sudah beralih ke trend lain.
30
Daftar Pustaka
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2012. Marketing Management 13. New Jersey: Pearson.
Alfan Erdi Jozuna. (2017). TINJAUAN PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM
(STUDI KASUS PADA BRAND PATTENT GOODS BANDUNG TAHUN 2017). Bandung.
31