Abstrak
Mesin panas gas ideal merupakan alat yang mampu mengkonversi energi panas menjadi usaha mekanik.
Mesin ini bekerja dengan cara mengubah volume dan tekanan gas pada mesin akibat dari perubahan suhu.
Jika perubahan suhu juga mampu mengubah besaran fisika pada sistem yang lain, maka memungkinkan
adanya mesin panas dengan sistem selain gas ideal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kemungkinan dihasilkannya usaha mekanik dari mesin panas dengan sistem tegangan permukaan pada
selaput tipis sabun. Emile Clapeyron menuliskan persaman umum gas ideal (PV = nRT) yang kemudian
digunakan untuk membuat mesin panas gas ideal. Persamaan ini analogi dengan persamaan keadaan
tegangan permukaan selaput tipis sabun, (( - o )A = aT). Langkah-langkah yang dilakukan adalah
menemukan kesamaan besaran intensif dan ekstensif dari gas ideal dan selaput tipis sabun dalam
persamaan keadaannya, kemudian menurunkan fungsi energi dalamnya, kapasitas panasnya,
menggambarkan proses isotermik dan adiabatiknya dalam siklus Carnot, kemudian menghitung usaha
mekanik dan efisiensi dari masing-masing sistem. Besaran intensif pada gas ideal adalah tekanan (P) dan
pada selaput tipis sabun adalah tegangan permukaan ( ). Besaran Ekstensif pada gas ideal adalah volume
(V) dan pada selaput tipis sabun adalah luas permukaan (A). Besaran intensif dan ekstensif ini sama-sama
terpengaruhi oleh suhu. Perbedaan sistem termodinamika gas ideal dan selaput tipis sabun terlihat jelas
pada bentuk siklus Carnot yang dihasilkan, khususnya pada proses adiabatik. Hal ini dikarenakan
perbedaan notasi kerja, dimana kerja pada gas ideal dW = -PdV, sedangkan pada selaput tipis sabun dW =
dA. Sehingga pada gas ideal nilai C P > C V , sedangkan pada selaput tipis sabun A . Penurunan
persamaan keadaan pada selaput tipis sabun menunjukan bahwa mesin panas juga bisa dibuat dengan
menggunakan sifat tegangan permukaan pada selaput tipis sabun.
_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 25 ]
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia
_________________________________________________________________________________________________
Teori
b. Faktor yang mempengaruhi tegangan
Tegangan permukaan merupakan gaya
permukaan
yang berusaha membuat luas permukaan
sekecil mungkin. (Atkins,1994) [4] Fenomena 1. Zat Terlarut
tegangan permukaan menunjukan sifat elastis
yang dimiliki oleh permukaan suatu fluida, Air yang memiliki nilai tegangan permukaan
seperti ada membran tipis yang teregang karena o
tinggi, 72 mN/m pada suhu 20 C akan memiliki
adanya tegangan. nilai tegangan permukaan + 25 mN/m ketika
Tegangan permukaan sendiri dipengaruhi dilarutkan surfaktan padanya (Giancoli, 2005 :
oleh suhu dan zat terlarut. maka untuk 277). Surfaktan (surface active agents) sendiri
memahami ini kita perlu memahami beberapa bersifat amifil yaitu memiliki 2 ujung yang
hal berikut : berbeda sifat, satu ujung yang memiliki gugus
polar yang suka air (hidrofilik), dan satu ujung
a. Penyebab Tegangan Permukaan memiliki gugus non polar bersifat suka minyak
(lipofilik). Surfaktan bisa menurunkan tegangan
Kita mengetahui dari fenomena yang ada permukaan karena ia mematahkan ikatan –
bahwa setiap partikel memiliki interaksi dengan ikatan hidrogen pada permukaan.
partikel yang lain. Dari sekian interaksi yang ada
antar partikel beberapa diantaranya adalah gaya 2. Suhu
kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan interaksi
tarik menarik partikel sejenis, gaya kohesi inilah Kecepatan dari partikel air tentu sangat
yang menyebabkan raksa tidak menempel di bergantung pada suhu. Ketika suhu dinaikan,
dinding thermometer, air tidak menempel di daun maka kecepatan pun akan naik, sehingga
talas. Adhesi merupakan interaksi tarik menarik menaikan energi kinetik rata-rata dari partikel
partikel yang tidak sejenis. Gaya adhesi inilah yang berikatan. Hal ini berakibat menurunkan
yang mengakibatkan cat menempel di dinding gaya ikat antar partikel (gaya kohesi), sehingga
dan kapur menempel di papan tulis. Karena nilai tegangan permukaan air akan turun.
gaya kohesi dan adhesi inilah menyebabkan
adanya fenomena tegangan permukaan. c. Persamaan Tegangan permukaan
Tegangan permukaan muncul karena kohesi
lebih besar dari adhesi. Gaya kohesi yang besar Menurunnya nilai tegangan permukaan
menunjukan tegangan permukaan yang besar karena naiknya suhu bisa menggunakan
juga. Air termasuk yang memiliki gaya persamaan berikut.
kohesi/tegangan permukaan besar dibanding
cairan yang lainnya. Berikut adalah nilai (1)
tegangan permukaan dari beberapa cairan : (Francis Weston, 1962 :321)
U/A : tegangan permukaan akhir
_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 26 ]
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia
_________________________________________________________________________________________________
penyangga
Tali
Selaput
kawat tipis sabun
lampu
_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 27 ]
Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015)
8 dan 9 Juni 2015, Bandung, Indonesia
_________________________________________________________________________________________________
Besarnya energi panas yang digunakan Issue 2. Article 2. International Jurnal of Food
bisa didapat dengan menghitung energi yang Enginering 2005
dibutuhkan untuk menaikan suhu cairan sabun https://researchspace.auckland.ac.nz/bitstream/h
andle/2292/4472/1556_3758_1013.pdf?sequenc
oleh sinar lampu : e=1
(5)
Bambang Achdiat*
Penentuan efisiensi dari mesin panas ini Magister Pengajaran Fisika
bisa didapat dengan membandingkan energi Institut Teknologi Bandung
kinetik rotasi dengan energi panasnya. Bambang.bmi@gmail.com
Euis Sustini
(6) Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Institut Teknologi Bandung
Kesimpulan Euis@fi.itb.ac.id
Ucapan Terimakasih
Referensi
_________________________________________________________________________________________________
ISBN: 978-602-19655-8-0 [ 28 ]