Anda di halaman 1dari 4

1) Prosedur kerja pola lilin

a. Praktikan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.


b. Praktikan memanaskan lilin yang sudah dipotong dengan kompor yang telah
disediakan.
c. Praktikan mengikat cetakan silikon dengan tali rafia.
d. Praktikan menuangkan lilin cair yang telah dipanaskan ke dalam cetakan silikon.
e. Praktikan menunggu beberapa jam hingga lilin sudah mengeras.
f. Praktikan mengeluarkan pola lilin yang sudah mengeras.
g. Praktikan melakukan pengukuran terhadap pola lilin.

2) Prosedur kerja pembuatan gips


a. Praktikan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Praktikan menimbang bubuk gypsum 500 gram.
c. Praktikan mencampur adonan gips dan air secukupnya di dalam mangkuk.
d. Praktikan melumuri cetakan akrilik dan alas tempat mencetak dengan lotion agar
cetakan gips mudah dilepas.
e. Praktikan menuangkan separuh adonan gips ke dalam cetakan akrilik.
f. Praktikan menempelkan pola lilin dengan alas pola lilin menempel pada bagian
ujung bawah cetakan gips.
g. Praktikan menuangkan separuh lagi adonan gips ke dalam cetakan mangkuk hingga
penuh dan ratakan.
h. Praktikan menunggu beberapa menit hingga gips sudah mengeras.
i. Praktikan memanaskan gips yang sudah mengeras untuk menghilangkan pola lilin.
j. Praktikan membersihkan air yang tersisa dalam gips hingga kering.

3) Prosedur kerja pengecoran aluminium


a. Praktikan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Praktikan membuat lubang riser tepat di bagian atas tengah gips.
c. Praktikan melubangi bagian bawah gips sebagai tempat memasukkan cairan
aluminium.
d. Praktikan melebur aluminium batangan menggunakan crucible furnace hingga
mencair.
e. Praktikan menuangkan aluminium cair ke dalam cetakan gips secara kontinu.
f. Praktikan mengeluarkan aluminium yang sudah padat dari cetakan gips dengan
memecah cetakan gips.
g. Praktikan melakukan pengukuran terhadap aluminium hasil pengecoran.

4) Prosedur kerja pengukuran produk hasil pengecoran


a. Praktikan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Praktikan mengukur tinggi dan diameter produk hasil pengecoran.
c. Praktikan mencatat data hasil pengukuran di tabel pengukuran.
d. Praktikan membandingkan dengan data pola lilin yang didapat dari proses awal.
e. Praktikan menganalisa cacat yang terjadi pada produk hasil pengecoran.
5) Prosedur kerja finishing
a. Praktikan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Praktikan merapikan bagian-bagian cacat yang ditemukan di produk hasil
pengecoran dengan amplas dan kikir.

6) Prosedur kerja pengukuran hasil finishing


a. Praktikan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Praktikan mengukur tinggi dan diameter produk yang telah dilakukan finishing
c. Praktikan mencatat data hasil pengukuran di tabel pengukuran.

Membuat pola lilin


 Siapkan alat dan bahan
 Panaskan lilin
 Tuang lilin cair ke cetakan silicon
 Tunggu hingga mengeras 1 hari
 Buka cetakan silicon
 Mengukur pola lilin
 Selesai

Membuat cetakan gypsum


 Siapkan alat dan bahan
 Ambil gypsum 500gr dan campur dengan air
 Masukkan ke dalam cetakkan
 Letakkan lilin di bagian tengah cetakkan gypsum
 Keringkan dibawah sinar matahari
 Rebus gypsum+lilin, untuk mencairkan lilin
 Tiriskan
 Buat lubang riser
 Panaskan bersama batang alumunium
 Selesai

Membuat pengecoran alumunium


 Siapkan alat dan bahan
 Panaskan batang alumunium dalam crucible furnance
 Siapkan cetakan gypsum yang telah siberi lubang riser
 Tuangkan alumunium yang telah dicairkan
 Dinginkan coran dalam rendaman air
 Pecahkan gypsum
 Ukur hasil pengecoran
 Selesai

Anda mungkin juga menyukai