SISTEM BILANGAN RIIL Sifat Aljabar R Sif PDF
SISTEM BILANGAN RIIL Sifat Aljabar R Sif PDF
Edi Sutomo*
1. Pendahuluan
1
mengajarkan cara berfikir analitis, sehingga dapat membantu dalam
menyelesaikan masalah-masalah baru yang tidak standar/baku.
Salah satu konsep dasar untuk mengkaji bidang matematika analisis adalah
sistem bilangan Riil ℝ beserta sifat – sifatnya. Ada dua cara yang dapat digunakan
untuk mengenali system bilangan real ini, yaitu secara konstruksi dan secara
aksiomatik. Pembahasan dalam makalah ini sistem bilangan real akan dikenali
secara aksiomatik, yaitu dengan menganggap system bilangan real memenuhi
sifat-sifat tertentu yang dirumuskan.
2. Pembahasan
2
(A4) untuk setiap ∈ ℝ, terdapat − ∈ ℝ sedemikian hingga + − =
− + = (eksistensi dari elemen negatif)
(M1) ∙ = ∙ untuk setiap , ∈ ℝ sehingga dikatakan komutatif
terhadap perkalian
(M2) ∙ ∙ = ∙ ∙ untuk setiap , , ∈ ℝ atau sifat asosiatif
terhadap perkalian
(M3) teradapat unsur ∈ ℝ sehingga . = dan . = untuk setiap
∈ ℝ, sehingga elemen 1 dikatakan elemen satuan
3
− + +� = − +
( − + )+� = − + ............... sifat (A2)
+� = − + ............... sifat (A4)
�= − + ................ sifat (A3)
selanjutnya akan ditunjukan penyelesaiannya adalah tunggal. Misal
diberikan � penyelesaian ytang lain, maka berlaku +� = ,
sehingga diperoleh hubungan +� = + �. Berdasarkan langkah
sebelumnya diperoleh � = − + + � . Dengan menggunakan
(A2) kemudian (A4) maka diperoleh � = �, sehingga disimpulkan
penyelesaiannya adalah tunggal.
Teorema 1.1
(a) jika � dan adalah bilangan riil, maka � + = maka � =
(b) jika , ∈ℝ dan , ≠ sedemikian hingga ∙ =
, maka =
(c) jika ∈ ℝ, maka ∙ =
Bukti
(a) karena di ℝ, maka berdasarkan A4, terdapat – ∈ ℝ sedemikian
sehingga + − = . Jadi, � + + − = + − =
dan berdasarkan sifat (A2), (A4) dan (A3) kita peroleh
� + ( + − )= � + =
� =
(b) Karena ∈ ℝ dan , maka berdasarkan sifat M4 maka terdapat
unsur ∈ ℝ sedemikian sehingga ∙ = . Berdasarkan sifat
∙ ∙ = ∙( ∙ )= ∙ = ,
jadi =
(c) Berdasarkan (M3) kita mempunyai ∙ = . Selanjutnya kedua
ruas ditambahkan dengan , sehingga diperoleh
+ ∙ = ∙ + ∙
4
= ∙ + .............................. sifat (D)
= ∙ ............................. sifat (A3)
= ........................... sifat (A3)
teorema 2.1.2 (c) mengatakan bahwa bilangan apapun jika dikalikan
dengan nol maka hasilnya adalah nol. Fakta ini merupakan teorema
yang kebenarannya dapat dibuktikan bukan suatu kesepakatan atau
aksioma. Begitu juga dengan fakta lain pada teorema ini.
Teorema 1.2
(a) jika , ∈ ℝ sedemikian hingga + = , maka = −
(b) jika , ∈ ℝ dan ≠ sedemikian sehingga ∙ = , maka
Bukti
(a) karena ∈ ℝ, berdasarkan (A4), maka ada − ∈ ℝ sedemikian
hingga + − = . Jadi, + + − = + − =−
dan berdasarkan sifat (A2), (A4) dan (A3) diperoleh
+ + − = + =−
jadi =− .
(b) Karena ∈ ℝ dan ≠ , berdasarkan sifat (M4) maka terdapat
= ∙( ∙ )= ∙ = jadi, =
Teorema 1.3
Jika , , ∈ ℝ, maka pernyataan berikut berlaku
5
Bukti
(a) Karena ≠ , maka sesuai sifat (M4) selalu ada ∈ ℝ. Andai
= maka diperoleh
= ∙( )= ∙ =
Hal ini kontradiksi dengan (M3). Jadi pengandaian ini tidak benar
∙ = ∙ dikalikan dengan
∙ = ( ∙ ) ..........................
= ∙ = ( )∙ ∙ =( )∙ ∙ =( )∙ =
6
(b) Operasi pembagian
Jika , ∈ ℝ dan ≠ maka notasi dibaca dibagi dengan
≔ ∙( )
−
Untuk ≠ , notasi dimaksudkan untuk menuliskan dan
−� �
notasi untuk
7
(c) Bilangan rasional dan irasional
Himpunan bilangan rasional dinotasikan dengan yang dapat
ditulis dalam bentuk pecahan, jadi
≔{ : , ∈ ℤ, ≠ }
ℤ ≔ {⋯ , − ,− ,− , , , ,⋯}
ℝ∖ ≔ , �, �� � ���
ℕ≔{ , , , ,⋯}
8
Jadi himpunan bilangan riil terbagi atas tiga himpunan yang saling
asing, yaitu bilangan positif, bilangan negatif dan nol yang
didefinisikan lebih lanjut.
Definisi 1.2
1. Bilangan ∈ dikatakan bilangan positif dan dinotasikan oleh
> . Untuk notasi berarti ∈ ∪ { } dan disebut
bilangan tak negatif.
2. Bilangan ∈ sehingga − ∈ dikatakan bilangan negatif
dan dinotasikan oleh < . Untuk notasi berarti
− ∈ ∪ { } dan disebut bilangan tak positif.
3. Bilangan riil dikatakan lebih besar dari dan ditulis >
jika dan hanya jika − ∈
Teorema 1.4
Misalkan , , ∈ ℝ, maka akan berlaku pernyataan berikut ini:
(a) Jika > dan > maka >
(b) Akan memenuhi tepat satu pernyataan < , = , >
Bukti
(a) Karena > dan > maka berdasarkan definisi 1.2 bagian 3
berlaku − ∈ dan − ∈ , sehingga
− + − ∈
− + − ∈
+ − − ∈ ................ sifat A1
+ − − ∈ ................ sifat A2
− ∈
Karena − ∈ sesuai dengan definisi 1.2 poin 3 berlaku >
(b) Dari sifat trikotomi berakibat bahwa untuk , ∈ ℝ terdapat tepat
satu yang akan memenuhi − ∈ , − = atau − −
∈
i. Jika − ∈ berakibat pada − >
9
Jika − > dikedua ruas ditambahkan dengan b,
diperoleh
− + > + = >
ii. Jika − = kebudian dikedua ruas ditambahkan dengan
b, diperoleh
− + = +
=
iii. Jika – − ∈ berakibat pada − <
Jika − < dikedua ruas ditambahkan dengan b,
diperoleh
− + < + = <
Teorema 1.5
Jika sembarang , , ∈ ℝ, maka akan berlaku:
(a) Jika > dan > maka >
(b) Jika > maka + > +
(c) Jika > dan > maka >
(d) Jika > dan < maka <
Bukti
(a) Jika > dan > maka berlaku − > dan − >
sehingga bisa dinotasikan − ∈ dan − ∈ , maka
− + − = − ∈
Karena − ∈ maka berlaku >
(b) Jika > maka berakibat − > sehingga bisa dinotasikan
− ∈ , maka + − + ∈ .
Maka + − + ∈ mengakibatkan + −
+ > , Kedua ruas dijumlahkan dengan + di +
− + + + > + +
Maka, + > +
(c) Jika > berakibat − > dan dinotasikan dengan
− ∈ dan > dinotasikan dengan ∈ , maka sesuai
10
definisi sebelumnya yaitu “jika , ∈ maka ∙ ∈ ”
berakibat
∙ − ∈ = ∙ − ∙ ∈
∙ − ∙ >
∙ − ∙ + ∙ > + ∙
∙ > ∙
(d) Jika > maka berakibat − > sehingga bisa dinotasikan
− ∈ dan < maka − ∈ sehingga
− ∙ − ∈
∙ + − ∙ − − ∙ > + ∙
∙ > + ∙
∙ > ∙
∙ < ∙
Teorema 1.6
(a) Jika ∈ ℝ dan ≠ , maka >
(b) >
(c) Jika � ∈ ℕ maka � >
Bukti
(a) Dari sifat trikotomi, jika ≠ maka akan memenuhi tepat
satu ∈ atau − ∈ . jika ∈ maka ⋅ = ∈ dan
ditulis >
Dengan cara yang sama jika − ∈ maka dari definisi jika
, ∈ maka ∙ ∈ ” dan sifat – sifat aljabar bilangan riil
diperoleh − ⋅ − = ∈ dapat ditulis >
Sehingga disimpulkan jika ∈ ℝ dan ≠ , maka >
(b) Dari teorema 1.6 (a) jika diambil = maka diperoleh
= ⋅ = ∈ , karena ∈ maka ditulis >
(c) Jika � ∈ ℕ dan � ∈ ℕ ∈ ℝ dan difenisikan sebagai
� ≔ ⏟+ + + ⋯+
y k� k
11
dari teorema 1.6 (b) diperoleh bahwa > , sehingga
� ≔ ⏟+ + + ⋯+ > , maka � >
y k� k
Teorema 1.7
Jika ∈ ℝ sedemikian hingga < � untuk setiap � > , maka
=
Bukti
Andaikan kesimpulannya tidak demikian, yaitu a > . Jika diambil
Teorema 1.8
Jika > , maka salah satu dari dua bentuk berikut akan dipenuhi,
yaitu:
(a) a> dan b > atau
(b) a< dan b <
Bukti
Jika > maka berakibat ≠ dan ≠ . Karena ≠ maka
sesuai sifat trikotomi berlaku > atau < .
(a) Jika > maka > dengan demikian diperoleh bahwa
> = >
12
(i) akan dibuktikan benar untuk � =
�
+� + ��
+� + ∙�
+� +�
(ii) akan dibuktikan benar untuk � = �
�
+� + ��
�
+� + ��
(iii) akan dibuktikan benar untuk � = � +
�+ �
+� = +� +� + �� + ��
= + �� + � + ��
= + �+ � + ��
�+
Karena �� , maka +� + �+ � yang berarti
�=�+
13
= + − + + + > + +
= + > +
akibatnya + < +
Contoh 2
Buktikan jika < < dan maka
Penyelesaian
diketahui bahwa < < berakibat > atau ∈ dan < maka
> ⟺ − > atau − ∈
diketahui , maka
, ∈ ∪ { } berakibat > atau =
maka ⟺ − atau − ∈ ∪{ }
berakibat − > atau − =
untuk , > atau , ∈ berakibat ∈ atau > .............. (1)
untuk > dan = diperoleh bahwa ∈ dan berakibat pada
∙ = ∙ ⟺ ∙ = .......................(2)
dari persamaan (1) dan (2) dapat dituliskan
∙ atau ∙ ∈ ∪ { } ........................(3)
diketahui − ∈ dan − ∈ ∪{ }
untuk > dan − > sehingga
∙ − > = − > = > ......................... (4)
untuk − > dan − > sehingga
− ∙ − >
− − + >
> + −
> + −
>
− > ...............................(5)
dari persamaan (4) dan (5) dapat ditulis bahwa
> berakibat − > atau − ∈ .................(6)
14
untuk − = dan − ∈ diperoleh
− − = − ∙ ⟺ − − =
− − + =
= + −
= + −
= + −
=
− = .........................(7)
dari persamaan (5), (7) dan (4) dapat dituliskan bahwa
− atau − ∈ ∪{ }
Serta − berakibat ..............(8)
Contoh 3
Buktikan bahwa tidak ada elemen ∈ sedemikian hingga =
Penyelesaian
Andaikan terdapar ∈ sedemikian hingga = . Karena ∈ maka
dapat dituliskan dengan dengan dan tidak mempunyai faktor yang
15
Hal ini kontradiksi dengan pernyataan bahwa harus ganjil. Jadi,
pengandaian salah, sehingga tidak ada ∈ sedemikian hingga =
Soal – soal Latihan yang Bisa diselesaikan:
1. ika ∈ ℝ dan memenuhi . = . Buktikan bahwa salah satu =
atau = !
3. Misalkan , , ∈ ℝ, buktikan
a. Jika + = dan + = , maka = = −
3. Penutup
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengenali system bilangan real
ini,yaitu secara konstruksi dan secara aksiomatik. Sifat-sifat atau aksioma aljabar
yang terdapat pada bilangan riil dapat dikembangkan menjadi teorema-teorema
yang berlaku secara umum dalam sistem bilangan riil. Nantinya, teorema-teorema
yang telah dikembangkan bisa membantu dalam pembuktian persoalan analisis riil
yang lebih kompleks. Untuk pembahasan berikutnya dengan tema yang sama
diharapkanj bisa menambahkan contoh soal yang lebih banyak dan lebih
bervariasi
Daftar Bacaan
16