RINGKASAN PUBLIK
PT. SATRIA PERKASA AGUNG
2018
Ringkasan Publik PT. Satria Perkasa Agung - 2018
KATA PENGANTAR
Penyusun
Ringkasan Publik PT. Satria Perkasa Agung - 2018
I. PENDAHULUAN
PT. Satria Perkasa Agung memiliki komitmen yang kuat dalam rangka pengelolaan
hutan secara lestari. Komitmen ini terlihat dari Visi da Misi berikut :
VISI
Menjadi Perusahaan Kehutanan kelas dunia, yang mempraktekkan pengelolaan hutan
secara lestari, dengan mengembangkan hubungan sosial yang harmonis, layak
secara ekonomi, dan ramah lingkungan.
MISI
Mengelola dan mengembangkan Sumberdaya Hutan secara profesional guna
meningkatkan manfaat bagi para pemangku kepentingan, dengan cara :
1. Mengembangkan hutan tanaman industri yang lestari dan berkualitas tinggi,
sebagai sumber bahan baku pulp, dengan harga terbaik dan resiko terendah.
2. Menyediakan lapangan kerja dan kesempatan usaha bagi masyarakat dan industri
terkait, yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
3. Melindungi areal hutan yang mempunyai nilai konservasi dan meningkatkan
kelestarian lingkungan hutan.
4. Menghasilkan keuntungan yang memadai, untuk ikut berkontribusi dalam
penerimaan pajak oleh Negara.
Kebijakan Komitmen 4: APP mengambil bahan baku serat kayu dari seluruh
dunia dan saat ini APP mengembangkan prosedur untuk memastikan bahwa
pasokan ini mendukung pengelolaan hutan yang bertanggung jawab.
· Membangun hutan tanaman industri yang didukung oleh sistem silvikultur yang
tepat dan perlindungan hutan yang efektif untuk mencapai produktifitas lahan.
· Pengaturan hasil didasarkan pada daur produktif dan etat (luas & volume).
· Menghasilkan bibit siap tanam yang berasal dari material genetik yang unggul
dan bebas Genetically Modified Organism (GMO) sesuai dengan perencanaan.
Berdasarkan kondisi tegakan hutannya, hutan rawa gambut disini merupakan hutan
sekunder. Tegakan vegetasi tampak seumur, membentuk rangkaian kanopi yang rata
setinggi kurang lebih 20 meter jika di lihat dari luar hutan, pohon-pohon jarang yang
mencapai diameter 30 cm, sedangkan tingkat semai dan pancang tumbuh sangat
rapat.
Jenis pohon yang dilindungi yang ditemukan pada ekosistem rawa gambut ini adalah
jenis meranti (Shorea sp.), garam-garam (Combretocarpus rotundatus), palem merah
(Crystostachis renda), bengku (Ganua motleyana), ramin (Gonystylus bancanus),
kantong semar (Nepenthes sp.), balam hitam (Palaquium burckii), suntai (Palaquium
walsurifolium), dan resak (Vatica lowii). Jenis meranti yang ditemukan di areal kerja
adalah meranti sabut (Shorea bracteolata), meranti lilin (Shorea teymanniana),
meranti paya (Shorea platycarpa) dan meranti buaya (Shorea uliginosa). Jenis
kantong semar yang terdapat di areal kerja antara lain Nephentes mirabilism,
Nepenthes ampullaria dan Nepenthes rafflesiana.
Jenis-jenis fauna yang ada di areal PT. SPA adalah sebagaimana disajikan pada tabel
2 berikut.
Tabel 2. Jenis Fauna di PT. SPA
Ringkasan Publik PT. Satria Perkasa Agung - 2018
Status Konservasi
No
Nama Ilmiah Nama Lokal PP No.
. IUCN CITES
7/1999
Mamalia
1. Tragulus napu Napu LC - √
2. Neofelis nebulosa Macan dahan VU App. I √
3. Tragulus javanicus Kancil DD - √
4. Felis marmorata Kucing hutan LC App. I √
5. Hylobates agilis Ungko EN App. I √
6. Manis javanica Trenggiling EN App. I √
Cynopterus
7. Kelelawar LC - -
brachiotis
8. Rattus sp. Tikus hutan - - -
9. Ratufa bicolor Jelarang NT App. II √
10
Macaca nemestrina Beruk VU - -
.
11 Monyet ekor
Macaca fascicularis - App. II -
. panjang
12 Helarctos
Beruang Madu VU App. I √
. malayanus
13
Sus scrofa Babi hutan LC - -
.
14 Presbytis Simpai atau Surili
EN App. II -
. melalophos sumatera
15 Phantera tigris √
Harimau sumatera CR App. I
. sumatrae
16 √
Nycticebus coucang Kukang VU App. I
.
17 √
Muntiacus muntjak Kijang LC -
.
18
Pteropus vampyrus Kalong besar NT App. II -
.
Aves
1. Haliastur Indus Elang - LC -
2. Halcyon cloris Raja udang - LC -
3. Buceros bicornis Rangkong √ NT App. I
Anthracoceros
4. Enggang - NT App. II
malayanus
Sesep
5. Nectarinia jugularis madu/Burung √ LC -
madu sriganti
6. Loriculus pusillus Serindit - NT -
7. Picus vittatus Belatuk kuning - LC -
8. Dryocopus javensis Belatuk merah - LC App. I
9. Phodilus badius Burung hantu - LC -
10
Treron vernans Punai - LC -
.
11 Gracula religiosa Beo √ LC App. II
Ringkasan Publik PT. Satria Perkasa Agung - 2018
Status Konservasi
No
Nama Ilmiah Nama Lokal PP No.
. IUCN CITES
7/1999
.
12
Psittacula alexandri Betet - NT App. II
.
13
Corvus enca Gagak - LC -
.
14
Pycnonotus goiavier Kutilang - LC -
.
15
Centropus sinensis Bubut - LC -
.
16
Copsychus saularis Kucica - LC -
.
17
Delichon dasypus Layang-layang - LC -
.
18 Pycnonotus
Sekarak - VU App. II
. zeylanicus
19 Seicercus
Prenjak - LC -
. castaniceps
20 Abroscopus
Burung bawang - LC -
. supercillaris
21
Hemipus picatus Cicot - LC -
.
22
Accipiter soloensis Elang alap cina √ LC App. II
.
23
Spilornis cheela Elang ular bido √ LC App. II
.
24
Pernis ptilorhyncus Sikep madu asia √ LC App. II
.
25
Spizaetus cirrhatus Elang brontok √ LC App. II
.
26
Otus lempiji Celepuk reban - LC App. II
.
27 Julang jambul-
Aceros corrugates √ NT App. II
. hitam
28
Aceros undulates Julang emas √ LC App. II
.
29
Loriculus galgulus Serindit melayu - LC App. II
.
30 Psittacula
Betet ekor panjang - NT App. II
. longicauda
31
Ceyx erithaca Udang merah √ LC -
.
32
Halcyon smyrnensis Cekakak belukar √ LC App. II
.
33 Pelargopsis
Pekaka emas √ LC -
. capensis
34 Alcedo meninting Raja udang √ LC -
Ringkasan Publik PT. Satria Perkasa Agung - 2018
Status Konservasi
No
Nama Ilmiah Nama Lokal PP No.
. IUCN CITES
7/1999
. meninting
35 Anthreptes Burung madu
√ LC -
. malacensis kelapa
36 Burung madu
Anthreptes simplex √ LC -
. polos
37 Anthreptes Burung madu
√ LC -
. singalensis belukar
38 Arachnothera
Pijantung tasmak √ LC -
. flavigaster
39 Arachnothera
Pijantung kecil √ LC -
. longirostra
40 Arachnothera
Pijantung besar √ LC -
. robusta
Herpetofauna
1. Batagur Basca Kura-kura √ CR App. I
Gonocephalus
2. Bunglon √ LC -
grandis
3. Crocodylus porosus Buaya √ LC App. II
4. Varanus salvatori Biawak - LC App. II
Trimeresurus
5. Ular Hijau - LC -
albolabris
6. Python reticulatus Ular sanca/sawah - LC App. II
Gonyosoma
7. Ular Daun - LC -
axycephala
8. Mabouya sp. Bengkarung - LC -
9. Gekko sp. Tokek Hutan - LC -
10 Ular Sendok
Naja sumatrana - LC App. II
. Sumatera
11
Varanus dumerii Biawak Dumeril - - App. II
.
Sumber : Hasil identifikasi HCV PT Satria Perkasa Agung Tahun 2014 dan Dokumen RKL-RPL
Tahun 2011 - 2015
Keterangan : CR = Critically endangered (hampir punah), EN = Endangered (genting), VU = Vulnerable
(rentan), LC = Least Concern (beresiko rendah), NT= Near Threatened (mendekati
keterancaman), DD=Data Deficient (kurang data). CITES Appendix I = Jenis yang tidak
boleh/dilarang diperdagangkan baik hidup/mati, Appendix II = Jenis dapat diperdagangkan
dengan batasan kuota atas data akurat kecendrungan di alam.
Tabel 3. Tata Ruang Areal Kerja PT. SPA KTH Sinar Merawang sesuai dengan
PermenLHK No. 17/MenLHK/Setjen/Kum.1/2/2017
Luas
No Rencana Peruntukan Keterangan
Ha %
1 Kawasan Fungsi Lindung Ekosistem Gambut 73.710 94,86 *) Areal FLEG
a. Sempadan Sungai 468 0,60 dialokasikan
sebagai Kawasan
1) Fungsi Lindung Ekosistem Gambut *) 458 0,59 Fungsi Lindung
2) Fungsi Budidaya Ekosistem Gambut **) 10 0,01 Ekosistem Gambut
b. Fungsi Ekosistem Gambut 34.646 44,59 seluas ±
62.677 Ha.
1) Gambut dengan Fungsi Lindung *) 34.646 44,59
2) Gambut dengan Fungsi Budidaya yang belum **) Areal FBEG
- -
dibuka **) dialokasikan
c. KPPN 1.632 2,10 sebagai Kawasan
1) Fungsi Lindung Ekosistem Gambut *) 1.632 2,10 Fungsi Budidaya
Ekosistem Gambut
2) Fungsi Budidaya Ekosistem Gambut **) - - seluas ±. 11.033
d. KPSL 122 0,16 Ha.
1) Fungsi Lindung Ekosistem Gambut *) 122 0,16
***) Untuk mencapai
2) Fungsi Budidaya Ekosistem Gambut **) - - alokasi persentase
e. Kawasan Gambut 29.984 38,59 Tanaman
1) Fungsi Lindung Ekosistem Gambut *) 18.961 24,40 Kehidupan
sekurang-
2) Fungsi Budidaya Ekosistem Gambut **) 11.023 14,19 kurangnya 20%.
f. HHBK dan Jasa Lingkungan 6.858 8,83 maka dipenuhi dari
1) Fungsi Lindung Ekosistem Gambut *) 6.858 8,83 areal FLEG untuk
pemanfaatan
2) Fungsi Budidaya Ekosistem Gambut **) - - HHBK
2 Areal Tanaman Pokok 1.599 2,06 sebagaimana
3 Areal Tanaman Kehidupan ***) 2.393 3,08 Permen-LHK No.
P.17/MENLHK/SET
Jumlah 77.702 100,00 JEN/KUM.1/2/2017
Sumber: RKUPHHK-HT PT. SPA Periode 2017-2026
Kondisi lahan dan ketersediaan sarana atau teknologi merupakan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap pelaksanaan sistem silvikultur. Kondisi edafis areal kerja PT
SPA terdiri dari areal hutan rawa gambut dangkal dan sedang. Areal kerja PT. SPA
hampir seluruhnya berupa daerah rawa gambut. Dari beberapa pilihan yang mungkin
Ringkasan Publik PT. Satria Perkasa Agung - 2018
dikembangkan pada areal tersebut, Acacia crassicarpa merupakan jenis yang paling
cocok. Jenis tanaman kehidupan: Acacia crassicarpa dan jenis-jenis setempat yang
mendukung aspek kehidupan masyarakat (livehood) dan aspek Ekologi.
Untuk di perusahaan HTI sistem silvikultur yang digunakan saat ini adalah sistem
silvikultur THPB (Tebang Habis Permudaan Buatan). Pada sistem ini semua pohon
memiliki nilai ekonomi, karena jenis maupun ukurannya ditebang untuk dimanfaatkan.
Kecuali untuk jenis pohon tertentu yang dilindungi oleh Undang-Undang yang berlaku.
Sistem THPB adalah sistem silvikultur yang meliputi penebangan habis semua pohon
yang terdapat dalam tegakan hutan, sedangkan permudaannya dilakukan dengan
mengadakan penanaman kembali pada areal bekas tebangan habis tersebut, dengan
tujuan untuk memperoleh tegakan hutan baru yang seumur dan bernilai tinggi sesuai
dengan tujuan perusahaan.
Mengingat bahwa masih terdapat kelompok masyarakat yang tergantung pada hutan,
maka sasaran bina desa hutan adalah masyarakat yang memiliki ketergantungan
yang tinggi terhadap hutan. Demikian juga kegiatan-kegiatannya diarahkan pada
bentuk-bentuk kegiatan yang cocok dengan kelompok masyarakat tertentu , yang
dirumuskan dalam dokumen studi diagnostik PMDH. Prinsip-prinsip dasar dalam
penyusunan rencana kegiatan PMDH adalah sebagai berikut :
· Aspek Ketenagakerjaan
Perusahaan mempunyai komitmen dalam menjalankan usahanya yaitu kewajiban
mematuhi peraturan ketenagakerjaan yang berlaku baik itu ditingkat pusat maupun
daerah. Dalam hal ini perusahaan tidak akan memperkerjakan pekerja dibawah umur
dan memberikan upah minimum sesuai dengan UMR yang ditetapkan oleh
pemerintahan. Berdasarkan peraturan ketenagakerjaan bahwa tenaga kerja berhak
berserikat melalui serikat pekerja. Dalam hal ini perusahaan memberikan kebebasan
kepada tenaga kerja untuk berserikat tanpa pakasaan dari pihak manapun. Perjanjian
perusahaan dengan pekerja tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang
dituangkan berdasarkan kesepakatan antara organisasi SP dan perusahaan. Jumlah
tenaga kerja PT. Satria Perkasa Agung per Desember 2017 dapat dilihat pada Tabel
berikut ini:
Tabel 4. Jumlah Tenaga Kerja PT. Satria Perkasa Agung per Desember 2017
Tenaga kerja Jumlah (orang)
Kegiatan pengelolaan hutan lestari PT. Satria Perkasa Agung dilakukan dengan
memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan hutan lestari yang memperhatikan aspek
produksi, aspek ekologi, dan aspek sosial. Pengelolaan lestari ini tidak lepas dari
kebijakan perusahaan yang menerapkan sistem pengelolaan hutan yang ramah
lingkungan dan dapat diterima oleh masyarakat yang tentunya juga dapat
menguntungkan secara ekonomi bagi masyarakat.
b. Penataan Batas
Luas definitif areal kerja PT. SPA ditetapkan berdasarkan SK Menhut No.
633/Menhut-II/2009 tentang penetapan batas areal kerja IUPHHK – HT PT. SPA
seluas 77.702 Ha di Kab. Siak dan Kab. Bengkalis di Provinsi Riau pada tanggal 7
Oktober 2009.
d. Pembibitan
Pengadaan bibit dilakukan melalui di persemaian induk (permanent nursery) dan
juga bibit diperoleh dari persemaian induk. Sumber benih dari masing-masing jenis
bibit yang diproduksi yaitu :
Ringkasan Publik PT. Satria Perkasa Agung - 2018
Tanaman Pokok (Acacia crassicarpa). Pada awalnya sumber benih tanaman
pokok didatangkan dari luar negeri yaitu Australia dan Papua Nugini. Namun, pada
saat ini seluruh kebutuhan benih diperoleh dari R&D. Sebagian besar benih berupa
biji dan sebagian lainnya berupa stek pucuk (cutting implant). Pada saat ini sedang
diteliti pengadaan bibit dengan sistem kultur jaringan.
Tabel 7. Rencana dan Realisasi Pengadaan Bibit Tanaman PT. SPA
Pembibitan (Btg)
No. Persentase
RKT Tahun
Rencana Realisasi Pencapaian
e. Penyiapan Lahan
Kegiatan penyiapan lahan mempunyai dua tujuan, yaitu untuk mempersiapkan
lahan yang akan ditanami agar bersih dari pohon dan/atau tanaman pengganggu.
Kegiatan awal penyiapan lahan berupa pembersihan lahan dari pohon, semak
belukar, gulma, dan vegetasi lainnya yang tumbuh di areal tanaman. Kegiatan
penyiapan lahan HTI PT. SPA menerapkan prinsip Penyiapan Lahan Tanpa
Bakar (PLTB).
Tabel 8. Rencana dan Realisasi Penyiapan Lahan PT. SPAError! Not a valid link.
f. Penanaman
Acacia crassicarpa untuk saat ini cocok dikembangkan di areal PT. SPA, hal ini
berdasarkan kepada hasil penelitian yang dilakukan oleh bagian Riset. Namun
tidak menutup kemungkinan bagi peusahaan untuk mengembangkan tanaman lain
sebagai tanaman pokok. Penanaman dilakukan secara manual dan dilakukan
secara rutin setiap tahun. Penanaman dilakukan pada petak yang telah dilakukan
pengukuran, jarak tanam yang diatur sesuai dengan kaidah silvikultur, jarak tanam
yang dibuat adalah 3 m x 2 m.
Tabel 9. Rencana Penanaman PT. SPA
g. Pemeliharaan Tanaman
Ringkasan Publik PT. Satria Perkasa Agung - 2018
Kegiatan pemeliharaan tanaman mengacu pada Standard Operating Procedure
meliputi kegiatan pemupukan, penyulaman, pemangkasan cabang (singling), dan
penyiangan (weeding). Jadwal pelaksanaan pemeliharaan tanaman (luas dan
waktunya) mengikuti jadwal penanaman dan jadwal teknis silvikultur HTI. Data
terkait pemakaian pupuk dan pestisida tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 10. Penggunaan Pupuk dan Pestisida PT. SPA tahun 2017
NO NAMA MATERIAL BAHAN AKTIF JENIS SATUAN Total
1 PTA -12 AN - ORGANIC, PTA - 12 PUPUK KG 103,988.0
AN - ORGANIC, PTA - 12 X 20
2 PTA -12 PUPUK BG 231,929.3
KG/SACK
3 CIRP ROCK PHOSPHATE, P2O5:28% PUPUK KG 798,486.9
KALSIUM AMONIUM NITRAT,
4 NPK 15:15:15 MONO AMONIUM FOSFAT, PUPUK KG 637,193.7
KALIUM KLORIDA
HERBICIDE,
5 ROLL UP GLYPOSAT, 480 AS, systemic LITER 12,163.7
SYSTEMIC
METSULFURON-METHYL 20% WG X PESTICIDE,
6 ERKAFURON 20 WG GR 3,800.0
SYSTEMIC DG HERBICIDA
PESTICIDE,
7 ADJUVANT,MIRACLE:S240 ML 102,240.0
ADJUVANT,MIRACLE SURFACTANT
PESTICIDE,
8 KIXOR 70 WG SAFLUCENACYL 70% WG GR 300,059.5
HERBICIDA
9 TEER TEER ROOT, HORMONE LITER 1,976.4
10 SIMPLOT SIMPLOT, 10-26-11 FERTILIZER CRF KG 5,525.0
NPK MUTIARA
11 YARA MILA PUPUK KG 1,385.0
(16:16:16)+MgO:1,5%,CaO:5%(
12 UREA N : 46% PUPUK KG 200.0
13 ZINCOP 25 CU 15%, Zn 10%, S combined 6% PUPUK KG 1,468.0
14 TSP TSP (P205:46%) PUPUK KG 2,550.0
DIMEHYPO 400 GR/L SL X PESTICIDE /
15 MANUVER 400 WSC LITER 12.0
CONTACT & STOMACH INSECTICIDA
FUNGICIDE,
16 RENZO EC DIFENOCONAZOLE 250 GR/L ML 4,250.0
PESTICIDE
17 AGRISTICK SURFACTANT, AGRISTIK 400 L PESTICIDE KG 200.4
MONOSULTAP +FLUBENDIAMIDE PESTICIDE /
18 MAXIMA 68 WP GR 11,250.0
68% WP X CONTACT&STOMACH INSECTICIDA
15-30-15+TE X WATER SOLUBLE X
19 ROSASOL P PUPUK KG 2,650.5
CRYSTAL
PESTICIDE /
20 ACTARA 25 WG THIAMETHOXAM 25% WG GR 4,150.0
INSECTICIDA
THIAMETHOXAM 350 GR/L FS X PESTICIDE /
21 CRUISER 350 FS ML 1,537.0
CONTACT & STOMACH INSECTICIDA
DOLOMITE, MgO:20% +
22 DOLOMITE FERTILIZER KG 7,381.0
CaO3:30%
BUFROFEZIN 100g/l EC X PESTICIDE /
23 LUGEN 100 EC ML 5,018.0
CONTACT & STOMACH INSECTICIDA
24 KCL ANO, KCL, 60%, 1%, COARSE PUPUK KG 225.0
BACTERICIDE, OXOLINIC ACID 20
25 STARNER PESTICIDE GR 3,530.0
WP X SYSTEMIC
AGRICARE X BIO-ORGANIC, AGRICARE X
26 FERTILIZER KG 2,677.0
POWDER POWDER
BIO ORGANIC - FARM /
27 BIO FARM FERTILIZER KG 451.0
TRICODERMA
Ringkasan Publik PT. Satria Perkasa Agung - 2018
28 RIDOMIL, GOLD MEFENOKSAM 350 ES FUNGICIDE LITER 16.0
HEKSACONAZOL 50 GR/L SC X
29 ANVIL 50 SC FUNGICIDE LITER 209.0
SYSTEMIC
FUNGICIDE,
30 KRESNACOL PROPINEB 70% WP KG 41.0
PESTICIDE
SPINETORAM 120 GR/L SC X FUNGICIDE,
31 ENDURE 120 SC ML 9,400.0
CONTACT & STOMACH PESTICIDE
FLUOPIKOLID:6% + PROPINEB
32 TRIVIA FUNGICIDE GR -
66,7%
HEXACONAZOL 50 GR/L SC X FUNGICIDE,
33 CONASOL 50 SC ML 3,000.0
SYSTEMIC PESTICIDE
AZOXYSTROBIN 200 GR/L + FUNGICIDE,
34 TANDEM 325 SC ML 10,000.0
DIFENOKONAZOLE 125 GR/L SC PESTICIDE
Gambar 01. Peta Kelas Umur Simpang Kanan Gambar 02. Peta Kelas Umur Siak Kecil
Tabel 12. Hasil Perhitungan Pertumbuhan Tinggi, Diameter dan Volume Tegakan
Rata-rata Tahun 2017 PT. Satria Perkasa Agung.
j. Pemanenan
Pemanenan dilakukan sesuai dengan RKT untuk menjamin kelestarian hasil
(sustainable yield). Perusahaan telah merancang standar teknis pelaksanaan
pemanenan (harvesting) yang efisien dan baik bagi kelestarian lingkungan.
Berdasarkan jenis tanahnya, di PT. SPA merupakan jenis tanah gambut, sehingga
alur pemanenanya berbeda dengan tanah mineral. Rencana dan Realisasi
pemanenan PT. SPA dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 13. Rencana dan realisasi pemanenan PT. SPAError! Not a valid link.
j. Perlindungan dan Pengamanan Hutan
1. Hama dan Penyakit Tanaman
Sampai dengan saat ini di areal kerja belum pernah terjadi serangan hama dan
penyakit tanaman pada tingkat serangan sangat berat atau serangan meluas.
Adapun jenis serangan hama, penyakit dan gulma yang dominan di areal kerja
adalah :
• Hama, terdiri dari ulat daun, belalang, penghisap pucuk, penggerek batang,
rayap dan tikus.
Ringkasan Publik PT. Satria Perkasa Agung - 2018
• Penyakit, terdiri dari bercak daun (Pestolatia sp.), karat daun (Uromyces sp.),
embun jelaga (Meliola sp.), embun tepung (Oidium sp.), dan busuk akar
(Ganoderma sp.).
• Gulma, terdiri dari alang-alang (Imperata cylindrica), rumput teki (Cyperus
rotundus), sembung rambat (Mikania michranta), senduduk (Melastoma
malabathricum), dan daun pakis-pakisan.
Dalam upaya pengendalian populasi hama dan penyakit di tegakan, operasional
plantation akan mengkombinasikan metode-metode pengendalian yang ada secara
kompatibel, yaitu penggunaan lahan tanam yang terseleksi dari kontaminasi hama
dan penyakit serta memiliki pertumbuhan yang baik, pengendalian secara silvikultur
(pengaturan jarak tanam, pemupukan, sanitasi areal/penyiangan), penggunaan
agensia hayati (cendawan Trichoderma sp, Glyocladium sp, Beauveria bassiana)
dan aplikasi pestisida sebagai langkah/alternatif terakhir.
Potensi bahaya kebakaran hutan di areal kerja tergolong besar. Hal ini
disebabkan oleh faktor iklim, kondisi lahan, dan faktor sosial. Dari segi sosial,
masyarakat yang sebagian diantaranya masih menerapkan sistem pembakaran
untuk membersihkan lahan pada musim kemarau juga membawa potensi
kebakaran. Potensi ini menjadi lebih besar lagi karena terdapat bagian areal hutan
tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan masyarakat, dimana sebagain
besar masyarakat membuka lahan dengan cara dibakar. Sebagai bentuk antisipasi
dini terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan, di distrik dibentuk Satuan Tugas
Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgasdamkarhutla), pemasangan
papan indeks bahaya kebakaran dan pembangunan menara api. Papan peringatan
dan menara api tersebut dipasang pada tempat-tempat yang strategis sehingga
dapat menjadi informasi kondisi kerawanan bahaya kebakaran bagi setiap orang,
baik karyawan perusahaan maupun masyarakat sekitar hutan.
Penebangan kayu alam tanpa ijin (illegal logging) di dalam areal kerja PT.
Satria Perkasa Agung sudah tidak ditemukan lagi, Namun untuk mengantisipasi
terjadinya Illegal logging dikawasan PT. SPA, perusahaan sudah menyiapkan
tenaga pengamanan hutan yang bertugas melakukan patroli setiap hari pada areal-
areal yang diplotkan sebagai kawasan lindung, areal tanaman unggulan setempat
yang dibina oleh perusahaan.
c. Pengelolaan Limbah B3
Kegiatan pembangunan HTI di PT. Satria Perkasa Agung menimbulkan dampak
positif dan negatif. Salah satu dampak yang terjadi akibat kegiatan ini adalah
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Apabila tidak dikelola dengan baik akan
mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan dan mengganggu
kelangsungan hidup mahluk hidup disekitarnya. PT. SPA sudah ada tempat
penyimpanan Limbah B3 secara permanen, Pengelolaan Limbah B3 telah diatur
dalam SOP-SPA-E2-008 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
e. Kegiatan Rehabilitasi
Komitmen perusahaan terhadap areal kawasan lindung adalah dengan menjaga dan
merawat kawasan tersebut. Pengelolaan areal yang rusak pada kawasan lindung
yaitu dengan dilakukan proses rehabilitasi. PT. SPA melakukan kegiatan rehabilitasi
untuk areal-areal yang teridentifikasi terdegradasi. Hal ini bertujuan untuk menjaga
kualitas kawasan lindung yang bernilai tinggi dapat terus terjaga dengan baik.
Tabel 15. Rencana dan Realisasi Kegiatan Rehabilitasi PT. SPA
Rencana Realisasi
Tahun Areal Keterangan
No (Ha) (Ha)
Jelutung (200), Pulai (90), Nangka
DPSL Blok
10 3 (400), Kelat (302), Ara/Beringin
21
(290), Total : 1.282 Batang
Karet (9350), Jelutung (1.060),
1 2013
Durian (516), Cempedak (427),
DPSL
0 31.5 Tempuai (100), Palasan (415)
Klaim Area
Nangka (200), Total : 12.608
Batang
Karet (60), Bintangor (268),
Medang (68), Arang-arang (10),
Tembasah (480), Dara-dara (30),
Kelat (260), Nangka (280), Meranti
2 2014 KPPN 25 25 (91), Rambutan hutan (100),
Tampui (40), Pulai (45), Jelutung
(420), Cempedak hutan (170),
Durian hutan (127), Beringin (183)
Total : 2632 Batang
DPSL 113.6 -
3 2015
KPPN 2.1 -
4 2016 - - -
Bintangor, Tembasah, Kreta,
5 2017 KLJL 5 5 Cempedak, Arang-arang, Sukun
dan Bintaro, Total : 2.200 Batang
f. Perlindungan Hutan
Beberapa potensi gangguan terhadap kawasan hutan areal kerja adalah bahaya
serangan hama dan penyakit, bahaya kebakaran hutan, bahaya pencurian kayu
hutan tanaman, penebangan liar kayu alam di kawasan lindung, tanaman
unggulan setempat dan tanaman kehidupan serta gangguan akibat tekanan
terhadap lahan (konversi lahan).
Ringkasan Publik PT. Satria Perkasa Agung - 2018
III.3. ASPEK SOSIAL
CoC (Chain of Custody) adalah jalur yang dilalui bahan baku kayu dari petak
kerja tebang sampai mill gate, termasuk setiap tahap pengelolaan, transformasi,
transportasi, penyimpanan dimana langkah dari simpul ke simpul pergerakan kayu.
Metode yang digunakan untuk melakukan monitoring dan evaluasi CoC antara lain
dengan mereview dokumen, interview, dan observasi lapangan. Materi pelaksanaan
monitoring dan evaluasi CoC antara lain implementasi proses CoC disetiap simpul
pergerakan kayu yang mengacu sesuai SOP CoC, Pemahaman PIC dan petugas
CoC disetiap simpul pergerakan kayu, serta kelengkapan implementasi dokumen-
Ringkasan Publik PT. Satria Perkasa Agung - 2018
dokumen yang digunakan disetiap simpul pergerakan kayu. Adapun teknis
pemanenan dilahan gambut sebagai berikut:
Tabel 17. Monev Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan PT. SPA Tahun 2017
Jumlah
Aspek ketersediaan mekanisme dan
II implementasi partisipasi masyarakat setempat
yang aktifitas ekonominya berbasis hutan.
- Usaha Penyiraman Jalan - Kali 11 Kali Penyiraman jalan desa
- Fee Kayu Program Tanaman Kehidupan Kali
Jumlah
Jumlah
Aspek ketersediaan mekanisme dan
IV
implementasi solusi konflik social :
- Sosial Kemasyarakatan 3 Kali 15 Kali Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan
- Santunan Anak Yatim - 1 Kali Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan
- Kepemudaan, Olah Raga, HUT RI ke 71 7 Unit 7 Unit Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan
2 Kegiatan Keagamaan
Rumah Ibadah disekitar dan diluar operasional
- Sarana / Peralatan Ibadah 10 Unit 12 Unit Perusahaan
- Pembangunan/Perbaikan Jalan, Parit 8 Kali 1 Kali Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan
- Pembangunan Sarana Prasarana Desa 9 Kali 2 Kali Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan
Jumlah
2013 79.215
2017 7.607
Rencana kelola produksi berdasarkan rencan RKT tahunan, namun untuk RKT
PT. SPA memiliki periode waktu pada bulan Januari-Desember. Berikut disajikan
rencana kelola aspek produksi untuk tahun 2018.
Tabel 21. Rencana Pengelolaan aspek produksi tahun 2018
HCS ( Luas : 2.900 Ha ) a . Pe me ta a n Are a l Ka l i 1 PS, EO, FSD 1x Pe mbu a ta n PETA HCS
Program Pemberdayaan Masyarakat PT. SPA diarahkan pada lima aspek kegiatan
yaitu :
1. Peningkatan SDM meliputi subsidi pendidikan, beasiswa, honor guru, ketrampilan,
perlengkapan belajar mengajar.
2. Peningkatan perekonomian dengan pengembangan sentra produksi pertanian,
perikanan, peternakan dan wiraswasta di desa-desa sekitar konsesi sesuai potensi
desa.
3. Pembinaan sosial budaya meliputi pelayanan kesehatan, kegiatan sosial
masyarakat, pemeliharaan lingkungan (penyiraman jalan lingkungan desa) dan
peralatan olah raga.
4. Kegiatan keagamaan meliputi peralatan ibadah, ceramah agama/safari dakwah di
desa-desa sekitar.
5. Pembangunan infrastruktur meliputi perbaikan jalan, partisipasi pembangunan
gedung sekolah dan tempat ibadah.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk menciptakan hubungan yang
harmonis dan mendatangkan konstribusi positip dari masyarakat pedesaan terhadap
kelangsungan pembangunan HTI untuk jangka waktu panjang secara keseluruhan.
Dilain pihak, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat juga dapat turut terangkat
secara kuantitas dengan terjadinya perubahan pola pertanian dan usaha tani
masyarakat yang lebih maju lagi dari keadaan sebelumnya. Keberhasilan kegiatan
pemberdayaan masyarakat tergantung dari tingkat kesungguhan masyarakat dalam
menerima dan melaksanakan setiap aspek kegiatan di lapangan.
Berikut disajikan rencana kelola aspek sosial untuk tahun 2018, berdasarkan
masukan-masukan dari masyarakat dan hasil kajian SIA PT. SPA.
Tabel 23. Rencana Pengelolaan CD-CSR untuk Masyarakat Desa Tahun 2018
Ringkasan Publik PT. Satria Perkasa Agung - 2018
RENCANA TAHUN
N
JENIS KEGIATAN 2018 Keterangan
O SATUAN FISIK
1 2 3 4 5
Aspek ketersediaan mekanisme dan
implementasi pendistribusian insentif yang
I
efektif serta pembagian biaya dan manfaat
yang adil antara para pihak :
- Fasilitas Penunjang Pendidikan 15 Kali Sekolah disekitar dan diluar operasional Perusahaan
- Honor Guru 24 Kali Sekolah disekitar dan diluar operasional Perusahaan
- Beasiswa/Mahasiswa -
Aspek ketersediaanJumlah
mekanisme dan
implementasi partisipasi masyarakat
II setempat yang aktifitas ekonominya
berbasis hutan.
- Usaha Penyiraman Jalan 12 Kali Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan
- Fee Kayu Program Tanaman kehidupan -
Jumlah
Aspek ketersediaan mekanisme dan
III implementasi peningkatan ekonomi
masyarakat setempat
Jumlah
Aspek ketersediaan mekanisme dan
IV
implementasi solusi konflik social :
Ringkasan Pengelolaan Hutan PT. SPA disusun dan didistribusikan ke distrik dan
diunggah diwebsite APP http://www.fcpmonitoring.com/, agar para pihak dapat
mengetahui dan memperoleh informasi tentang Pengelolaan Hutan yang ada pada
wilayah PT. SPA menurut aspek Produksi/Ekonomi, aspek Lingkungan, dan aspek
Sosial.
Ringkasan Pengelolaan Hutan PT. SPA disusun berdasarkan hasil kerja yang
dilaksanakan oleh PT. SPA pada tahun 2017 dan rencana kegiatan tahun 2018. Kami
menyadari masih banyak hal yang harus dan perlu diperbaiki dalam Pengelolaan
Hutan yang ada di PT. SPA, oleh karena itu kami sangat berharap adanya
saran/masukan dari para pihak sehingga kami dapat mengelola hutan menuju lestari
Produksi/Ekonomi, Lingkungan, dan Sosial secara seimbang.