PROPOSAL TESIS
Oleh:
FADLY NENDRA
NIM. 17138015
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
strategi yang membuat siswa bisa aktif dan teliti dalam menoperasikannya. ketelitian
bagi peserta sisw. Pada kenyataannya dilapangan guru dalam melakuakan pembelajaran
dikelas belum sepenuhnya membelajarkan siswa. Seperti teridentifikasi pada aktif guru
Adapun defenisi mudul menurut kamus bahasa indonesia modul merupakan kegiatan
belajar ,mengajar yang dapat dipelajari oleh siswa yang dibantu guru atau dosen.
Modul tersebut berupa perencanaan dan tujuan yang akan dicapai secara kongkrit.
Defenisi lain dalam Diknas (2004) yang berbunyi sebuah buku yang ditulis bertujuan
agar siswa bisa belajar dengan mandiri tanpa dibimbing oleh guru. Pada kenyataan
dilapangan guru belum maksimal dalam merancang modul demi membuat siswa
semangat dan termotivasi untuk belajar mandiri. Hal yang senada juga disebutkan oleh
merupakan alat bantu bagi guru dalam mengajar guna untuk memperjelas
Oleh karenanya perlu kiranya dikembang suatu modul pembelajaran yang dapat
merangsaat siswa untuk tertarik belajar. Dari permasaalah yang terjadi selama
ini dan didukung juga dari beberapa temuan dari penelitian sebelumnya
skor yang dimiliki dapat meningkatka budaya belajar mandiri. Pernyataan yang
senada juga ditemukan oleh rusma badrus (2013) merujuk pada riset yang
ini terindikasi dari pra survey yang peneliti lakukan di SMK 1 N Padang diperoleh
Nilai
Belum
tun Tuntas
tas
Per Per
Kel
s s
No a Jumlah
e e
s
Jumla n Jumla n
h t h t
a a
s s
e e
XI
36, 63,
T
1 8
P
1 36 13 1 23 9
M
% %
A
2 XI 35 14 40 21 60
T % %
P `
M
B
38, 61,
0 9
Jumla
71 27 3 44 7
h
% %
Paparan tabel tersebut bisa dimaknai dari 2 kelas tersebut maka untuk
36,11 persen dan untuk siswa XI TPM B didapat sebesar 40 persen ini
belajar yang didapat siswa. Yang seharusnya siswa lebih banyak lagi
berfungsi membuat siswa aktif dan efektif untak belajar agar hasil
yang sama pada gaambar teknik ini. Setiap belajar mengambar penelit
tidak serius belajar karena tidak tertarik dengan gaya mengajar guru yang
selalu disuguhi dengan tugas dan tugas pada akhirnya nilai yagn peneliti
pendidikan terkini perlu kiranya guru mencarikan solusi bagi siswa untuk
aktif dan teliti dalam belajar terutama pada saat mengambar teknik. Maka
dari itu agar terselesaikannya masalah yang sering terjadi dilapangan maka
teknik.
B. identifikasi permasalahan
merujuk dari paparan dilatar belakang dapat dibuatkan identifikas permasalahan
Padang
3. Hasil validasi modul autodesk invektor yang dikembangkan di tingkat SMK1
N Padang
4. Efektifitasan modul yang dikembangkan
F. Manfaat mengembangkan
Pengembangan ini bermanfaat untuk:
1. Kepentingan teoritis, dibutuhkan hasil pengembagan untuk memperkuat
mengambar teknik.
G. Spesifikasi produc yang dibutuhkan
Hasil pengembangank yagn dibutuhkan dari modul ini antara lain
1. Harus berdasarkan kompetensi
2. Memudahkan siswa untuk belajar secara mandiri
H. Keterbatasan serta asumsi pengembang
1. Asumsi harus didasari untuk
a. Mengatasi masalah dilapangan
b. Membuka peluan untuk bersaing dipasaran
c. Memberikan umpan balik untuk kemajuan siswa
2. Keterbatas pengembangan
Banyak faktor yang membuat terbatasnya pengembangan ini diantara ialah:
waktu yang tersedia serta kebutuhan yang diharpkan bagi peneliti agar bisa
proses belajar
2. Autodesk invektor adalah software yang digunakan untuk mengambar
dikembangakan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangaka Teoritis
1. Hakekat pembelajaran
Belajar merupakan suatu proses yang komplik yang
berlangsung seumur hidup . seorang dikatakan telah belajar jika
sudah ada perubahan pada dirinya yang belajar tersebut baik berupa
kognitif, afektif maupun psikomotor ( arif S sardiman , 2006:2).
Sardiman ( 2007:20) mendefenisikan arti belajar bahwa usaha
untuk memahami makna belajar yang bermula mengunkapan
defenisi yang dipelaaaajari. Ada beberapa ahli yang
mengemukakan definisi tentang belajar dalam Nerita (2011:32)
yaitu 1) Cronbach memberi definisi: “Learning is show by a
change in behavior as a result of experience, 2) Harold Spears
memberikan batasan: Learning is to observe, to read, to imitate, to
try something them selves, to listen, to follow direction dan 3)
Geoch mengatakan: Learning is a change in performance as a
result of practice”. Dari ketiga definisi tersebut dapat dikatan
bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku atau pengalaman
dengan serangkaian kegiatan yang telah dilakukan.
Beberapa pakar mendefinisika arti belajar diantaranya dalam
strictly a study that merely investigates what students think or belive (or
2. Modul Pembelajaran
a. Pengertian Modul
Modul merupakan suatu alat atau sarana pembelajaran yang di
dalamnya berupa materi, metode dan evaluasi yang dibuat secara
sistematis dan terstruktur sebagai upaya untuk mencapai tujuan
kompetensi yang diharapkan modul dirancang secara khusus dan jelas
berdasarkan kecepatan pemahaman masing-masing siswa, sehingga
siswa terdorong untuk belajar. Nasution (2009:205), mengemukakan
modul dapat dirumuskan sebagai: suatu rangkaian kegiatan belajar
yang disusun demi membantu siswa untuk mencapai tujuan yang
dirumuskan.
Menurut Abdul Majid (2006: 176) “modul adalah sebuah buku
yang ditulis dengan tujuan supaya peserta didik dapat belajar mandiri
tanpa bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak komponen
dasar bahan ajar yang telah disebutkan sebelumnya. Hal ini membuat
siswa dituntut untuk belajar mandiri dagar menambah motivasi belajar
dan hasil belajar”.
Dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 751),
“modul adalah program pembelajaran yang dapat dipelajari oleh siswa
dengan bantuan yang minimal dari guru pembimbing meliputi
perencanaan tujuan yang akan dicapai secara jelas, penyediaan materi
pembelajaran, alat yang dibutuhkan, serta alat ukur penilaian,
mengukur keberhasilan siswa dalam penyelesaian pelajaran”.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2007: 132) berpendapat
“modul ialah suatu unit program pembelajaran yang disusun dalam
bentuk tertentu untuk keperluan belajar”. Dari pendapat diatas dpat
ditarek kesimpulan bahwa modul terdiri dari satu unit program
belajar mengajar terkecil yang secara rinci berisi tentang: tujuan
instruksional yang akan dicapai, topic yang akan dijadikan dasar
dalam mengajar, pokok-pokok materi yang dipelajari, fungsi modul
dalam kesatuan program, tugas pendidik saat pembelajaran.
1) Self Instructional
Merupakan karakteristik yang penting dalam modul, dengan
karakter tersebut memungkinkan seseorang belajar secara mandiri
dan tidak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter
self instruction, maka modul harus:
3) Berdiri Sendiri
Berdiri sendiri merupakan ciri dari modul yang tidak
tergantung pada bahan ajar atau media lain. Sehingga siswa tidak
perlu memakai bahan ajar yang lainnya. Jika peserta didik masih
menggunakan dan bergantung pada bahan ajar selain modul yang
digunakan, maka bahan ajar tersebut tidak termasuk sebagai modul
yang berdiri sendiri.
4) Adaptif
Modul hendaknya terdiri dari adaptasi yang baik untuk
kemajuan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul itu
dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
1) Kestabilan
a) menggunakan kestabilan formasi pada halaman ke halaman.
Usahakan agar tidak menyatukan print out huruf serta ukuran
huruf.
b) Usahakan untuk konsisten pada spasi. Spasi antara judul dan
baris pertama serta garis samping supaya sama dan antara judul
dan teks utama. Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk,
tidak rapi dan oleh karena itu tidak memerlukan perhatian
sungguh-sungguh.
2) Format
a) Jika paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih
sesuai, sebaliknya, jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah
dua kolom akan lebih sesuai.
b) Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan simbol visual.
c) Strategi belajar mengajar hendaknya divisualkan.
3) Organisasi
a) Upayakan untuk selalu menginformasikan pembaca mengenai
sejauh mana mereka mengenal antar bab yang dibaca. siswa
harus mampu melihat sepintas bagian atau bab berapa mereka
baca.
b) Sekat-sekat dapat digunakan untuk memilah-milah teks.
4) Tampilan menarik
Perkenalkan setiap part baru dengan cara yang berbeda. Agar siswa
termotivasi untuk belajar.
5) Ukuran Huruf
a) Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan dan
lingkungannya. Ukuran huruf biasanya dalam poin per inci.
Ukuran huruf yang baik untuk teks (buku teks atau buku
penuntun) adalah 12 poin.
b) Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena
dapat membuat proses membaca itu sulit.
6) Ruang (Spasi) Kosong
Gunakan spasi kosong yang tidak mempunyai teks dan gambar
agar menambah kontras. Hal ini penting untuk memberikan
kesempatan pembaca untuk beristirahat pada titik-titik tertentu
pada saat matanya bergerak menyusuri teks.
e. Keuntungan Modul
Menurut E. Mulyasa (2005: 43) “tujuan utama dari modul
adalah meningkatkancefisienhdan efektivitas pembelajaran, baik
waktu, dana, fasilitas, maupun tenaga guna mencapai tujuan secara
optimal”.
b. Fungsi gambar
Menurut Sato, fungsi gambar dikelompokkan sebagai berikut:
1) Penyampaian informasi
Gambar mempunyai tugas untuk meneruskan tujuan dari
mendesain dengan tepat terhadap orang-orang yang berkaitan, bagi
perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan, perakitan dan
sebagainya.
1) Standarisasi gambar
Pada era globalisasi, industri dituntut untuk dapat
berkomunikasi dengan dunia internasional. Komunikasi tersebut
diwujudkan dalam perdagangan, kerjasama, pengenalan teknologi
dan pengembangan produk. Sehingga mendorong industri untuk
menerapkan standar internasional dalam gambar untuk
memudahkan komunikasi. Dalam hal ini, peraturan-peraturan yang
ditetapkan harus diseragamkan secara internasional yaitu mengenai
cara penunjukkan dan lambang-lambang gambar yang digunakan.
2) Gambar mudah dimengerti
Gambar teknik harus bersifat mudah dipahami oleh semua
orang, terutama bagi yang bergelut di bidang teknik. Gambar
harus bersifat jelas dan mudah dipahami, selain itu standar
gambar juga dibuat secara sederhana
3) Perumusan gambar
Hubungan yang erat antara bidang-bidang industri seperti
pemesinan, struktur, perkapalan, arsitektur, dan teknik sipil menjadi
memungkinkan dalam satu proyek dapat mengerjakan lebih dari
satu bidang. Oleh karena itu perlu menyediakan keterangan-
keterangan picture yang mudah dimengerti terkait dengan bidang-
bidang di atas.
4) Sistematika gambar
Penyajian gambar harus secara sistematis yang berfungsi
untuk mempermudah dan memperlancar jalannya proses produksi.
5) Penyederhanaan gambar
Sebuah gambar teknik sebisa mungkin dibuat secara
sederhana. Tujuan dari hal tersebut selain untuk mempermudah
pembacaannya juga dapat mempersingkat waktu produksi dan
menghemat tenaga pada saat menggambar.
6) Modernisasi gambar
Gambar teknik juga mengikuti perkembangan zaman. Salah
satunya penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam
menggambar dan merancang sebuah produk ( CAD – Computer
Aided Design).
b. Autodesk Inventor
1) Pengertian
Autodesk Inventor merupakan sebuah software yang dirancang
untuk kepentingan bidang teknik. Autodesk Inventor juga merupakan
software yang pemodelannya untuk benda padat berbentuk fitur
parametik, maksudnya adalah semua objek dan hubungan antar
geometri dapat dimodifikasi kembali walaupun geometrinya sudah
jadi, sehingga tidak perlu membuat dari awal (Firman Tuakia, 2008:
1).
Pendapat Nur Hidayat & Ahmad Shanhaji (2011: 1-2), tentang
“Autodesk Inventor yaitu produk yang ditujukan demi kepentingan
engineering dan drawing”. Yang demikian Inventor merupakan
pengembangan dari AutoCAD dan Mechanical Desktop. Kelebihan
Autodesk Inventor yakni:
expert materi dan media yang menyatakan modul layak digunakan. Dan
belajar siswa meningkat. Kondisi yang sama juga diteliti oleh Rusman Badrus
bahan ajar matadiklat K3. Merujuk pada riset and development diperoleh modul
validasi ahli media, uji coba terbatas dan uji coba keterbacaan. Hasil uji coba
ahli materi dari 8 aspek penilaian didapat rerata 3,56 berada pada klasifikasi
“Sangat Bail”, hasil validasi ahli media dari 7 aspek penilaian didapat rerata
3,55 berada pada klasifikasi “Sangat Baik”, uji coba terbatas dari 2 aspek
penilaian didapat rerata 3,30 berada pada klasifikasi “Sangat Baik”, dan uji
coba keterbacaab dari 2 aspek penilaian didapat rerata 3,19 berada pada
klasifikasi “Baik”. Rerata totalnya adalah 3,40 pada klasifikasi “Sangat Baik”
perubahan yang berarti dalam dunia pendidikan. Seiring dengan hal tersebut
B. Kerangka Konseptual
Modul yang akan dikembangkan oleh peneliti sebagai bahan ajar pada
memahami pelajaran.
Modul yang sudah disusun belum tentu memberi jaminan bahwa modul
layak digunakan, untuk itu dilakukan uji validasi ahli materi dan ahli media
divalidasi dari beberapa aspek seperti ketepatan isi materi, kejelasan tujuan
modul terdiri dari ukuran tulisan, bentuk tulisan, bahasa yang digunakan,
tampilan gambar, kualitas gambar. Tahap validasi dari ahli materi dan ahli
dilakukan uji kepada siswa pada mata pelajaran Menggambar teknik mesin,
sekolah.
Modul pembelajaran
Berikut ini kerangka Konseptual Pengembangan Modul Pembelajaran
C. Pertanyaan Penelitiian
Pertanyaan penelitian sebagai berikut:
yang sudah ada. tersebut merupakan pengertian dari Research and development.
A. Prosedur Pengembangan
Berdasarkan acuan model pengembangan Dick & Carey, maka peneliti
membagi prosedur penelitian dalam pengembangan modul Inventor melalui
empat tahap. Empat langkah tersebut seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.2. Prosedur Pengembangan Modul (Dikutip dari Dick & Carey)
1. Tahap Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan modul dilaksanakan pada periode awal
pengembangan modul. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
keadaan pembelajaran Inventor yang ada di SMK Negeri 1 Padang .
Analisis kebutuhan yang dilakukan adalah observasi kelas atau pengamatan
kelas dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran Inventor dan
wawancara yang dilakukan dengan guru dengan tujuan mengetahui proses
pembelajaran inventor yang diterapkan sebelumnya.
Langkah-langkah dalam tahap analisis kebutuhan modul antara lain:
D. Jenis Data
data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif. Adapun data
kuantitatif sebagai data pokok diperoleh dari hasil penyebaran angket,
sedangkan data kualitatif berupa masukan dan saran dari responden sebagai
data penunjang. Data tersebut dapat memberi gambaran mengenai kualitas
produk yang dikembangkanberupa
1. ahli materi: berupa kualitas modul dilihat dari segi materi dan isi
2. ahli media: berupa kualitas produk ditinjau dari aspek fungsi dan manfaat,
tampilan cover judul, tampilan materi modul dan pemilihan media
pembelajaran.
3. siswa: digunakan untuk menganalisa aspek fungsi dan manfaat,
kemenarikan modul dan materi yang akan disajikan dalam modul.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrument pengumpulan data adalah sebagai berikut:
3. Lembar Efektivitas
Efektivitas dilihat dari hasil tes belajar dengan menggunakan
modul pembelajaran inventor. Hasil belajar didapat dari pelaksaan tes pada
satu kelas siswa yang telah diberi perlakuan menggunakan modul
pembelajaran inventor yang telah dinyatakan valid dan praktis.
Keterangan :
2 = setuju,
3 = kurang setuju,
4 = tidak setuju
Keterangan:
NA = Nilai Akhir
S = Skor yang didapat
SM = Skor Maksimum
d. Untuk menentukan tingkat praktilitas modul pembelajaran Interaktif
dengan kriteria seperti Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kategori Praktikalitas
Tingkat Kateg
No Pencapai or
an (%) i
Sanga
t
1 81 – 100 pr
ak
tis
Prakti
2 61 – 80
s
Cuku
p
3 41 – 60 pr
ak
tis
Kuran
g
4 21 – 40 pr
ak
tis
Tidak
Pr
5 0 – 20
ak
tis
Sumber: Riduwan (2010: 89)
Persentase
Kateg
Ketuntasan
ori
(%)
K ≥ 75 Efektif
Tidak
efe
K < 75
kti
f
Keterangan: K= Persentase Ketuntasan