I. Pilihlah satu jawaban yang tepat pada setiap pilihan jawaban yang tersedia.
1. Pernyataan berikut yang tidak sesuai untuk mendeskripsikan Kimia Komputasi adalah:
A. Kimia Komputasi merupakan bagian dari kimia teoritis.
B. Kimia Komputasi dapat disebut juga sebagai Pemodelan Molekular.
C. Perhitungan yang digunakan dalam Kimia Komputasi hanya untuk sistem statis yang tidak
bergantung pada waktu.
D. Perhitungan yang digunakan dalam Kimia Komputasi juga mempertimbangkan parameter
empiris.
E. Kimia Komputasi merupakan bagian dari kimia eksperimen.
2. Fakta berikut yang bukan merupakan contoh pencapaian (achievement) yang di bidang Kimia
Komputasi adalah:
A. Max Born pada tahun 1954 memenangkan penghargaan Nobel untuk penemuannya di bidang
Mekanika Kuantum terutama interpretasinya terhadap kuadrat fungsi gelombang sebagai
probablilitas.
B. Michael J. S. Dewar, Eve G. Zoebisch, Eamonn F. Healy, dan James J. P. Stewart pada tahun
1984 telah memenangkan Nobel Kimia (Chemistry Nobel) untuk pekerjaan mereka
mengembangkan model semiempirik molekular mekanikan kuantum AM1 (Austin Model 1)
yang dapat mengatasi kelemahan metode MNDO yang gagal menghitung energi Ikatan
Hidrogen.
C. Pada tahun 1995, Paul Crutzen, Mario Molina, dan F. Sherwood Rowland, memenangkan Nobel
Kimia untuk pengembangan model matematika yang menggunakan data termodinamika dan
hukum-hukum kimia untuk menjelaskan bagiaman ozon terbentuk dan terdekomposisi di
atmosfer.
D. Pada tahun 1998, Walter Kohn dan John Pople memenagkan Nobel Kimia untuk pekerjaan
mereka pada pengembangan density functional theory (DFT) dan Metode Komputasi di bidang
Kimia Kuantum.
E. Martin Karplus, Michael Levitt, dan Arieh Warshel telah memenangkan Nobel Kimia pada tahun
2013 di bidang Kimia untuk pekerjaan yang telah dilakukan pada sekitar tahun 1970-an, yang
telah memberikan pondasi yang kuat untuk model komputer masa kini yang menggabungkan
prinsip fisika klasik (Newtonian) dan fisika kuantum untuk replikasi yang lebih baik proses kimia
lebih rinci.
3. Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan konsep potential energy surface (PES) adalah:
A. PES merupakan sentral dari subyek Kimia Komputasi.
B. Konsep PES sebenarnya pertama kali diusulkan oleh R. Marcelin d(1915) dan dikembangkan
oleh Rudolp Marcus yang memenangkan Nobel pada tahun 1992.
C. R. Marcelin mengajukan konsep PES yang kemudian dikembangkan menjadi Teori Keadaan
Transisi (transition-state theory) oleh Eyring.
D. Perhitungan PES untuk pertama kali dilakukan oleh Eyring (1931), bukan R. Marcelin.
E. Teori Marcelin (1915) tentang PES merupakan dasar untuk Teori Keadaan Transisi.
2
4. Berikut merupakan pendekatan Born-Oppenheimer untuk potential energy surface (PES), kecuali:
A. PES merupakan suatu kurva (plot) energi molekul yang terdiri dari sekumpulan inti atom dan
elektron vs (versus) koordinat geometrik inti.
B. PES merupakan suatu kurva (plot) energi molekular vs (versus) geometrik molekular.
C. Posisi inti atom dari suatu molekul relatif tetap (stationer) jika dibandingkan dengan posisi
elektron.
D. Dengan pendekatan Born-Oppenheimer, cukup alasan untuk menyelesaikan persamaan
Scrödinger untuk suatu molekul dengan memisahkannya menjadi suatu persamaan elektronik
dan suatu persamaan inti atom secara terpisah.
E. Fungsi gelombang yang sesuai dari suatu gerakan partikel dapat diinterpretasikan untuk
memprediksi posisi dan energi partikel.
F. Konsekuensi logis dari pendekatan Born-Oppenheimer adalah molekul memiliki suatu bentuk.
5. Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan prinsip kerja metode Mekanika Molekular (MM)
adalah:
A. Metode MM berbasis pada suatu model matematis yang menganggap sebuah molekul sebagai
sekumpulan “bola-bola” atom yang terikat secara bersama oleh suatu “pegas”.
B. Metode MM merupakan model matematis yang mengabaikan keberadaan elektron.
C. Pada prinsipnya metode MM menghitung energi suatu molekul sebagai fungsi dari tinkat
resistansi molekul terhadap uluran ikatan antaratom (bond stretching), kibasan ikatan antaratom
(bond bending), dan kerumunan atom (atom crowding).
D. Pada prinsipnya, dalam MM molekul didefiniskan sebagai posisi-posisi realtif dari inti atomnya,
panjang ikatan, sudut ikatan, dan muatannya.
E. Paramaterisasi yang digunakan dalam metode MM dapat diperoleh dari hasil eksperimen
maupun perhitungan secara teoritis (“high-level” calculations).