Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PEMODELAN

EKSPANSI INTERNET KE PULAU HI-MMC

-2195-
Hi-MMC
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

LEMBAR PENGESAHAN
Selaku tim dengan nomor registrasi 2195, hasil karya yang saya sertakan
pada lomba Hi-MMC Mathematical Challenge Festival 2019 benar-benar hasil
karya/ide tim sendiri dan tidak ada bantuan dari pihak manapun.

1
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

ABSTRAK

Di era teknologi ini, teknologi adalah hal yang tak bisa dilepaskan dari
kehidupan manusia saat ini. Salah satu bidang teknologi, yaitu bidang
telekomunikasi adalah bidang yang sangat penting. Ada lebih dari ratusan juta
orang di Indonesia yang menggunakan telepon genggam untuk menghubungi satu
sama lain setiap harinya. Untuk menjamin kelancaran terjadinya komunikasi,
diperlukan menara-menara BTS yang mampu menjangkau daerah yang luas.
Namun, pembangunan menara BTS memerlukan birokrasi yang tidak mudah dan
membutuhkan biaya besar untuk infrastruktur dan teknologi pendukung, terlebih
lagi jika akan melakukan ekspansi internet ke pulau baru. Ini tentu merupakan
sebuah masalah yang sulit bagi provider.
Untuk mengatasi masalah itu, tim kami membuat sebuah model untuk
meminimalisir masalah dan memaksimalkan efektifitas pembangunan menara BTS.
Model kami memproyeksikan gambaran kontur geografis pulau beserta batasan-
batasannya ke dalam bidang 2 dimensi, kemudian kami mempertimbangkan
efisiensi menara BTS dengan menghitung luas daerah jangkauan menara yang
berada dalam batasan fungsi P1(x,y) dan P2(x,y), kepadatan penduduk di daerah
yang dijangkau menara, hingga menghitung berapa persen kapasitas tampungan
menara BTS (1800 pengguna) yang terpakai, dengan memperhatikan situasi saat ini
dan situasi 5 tahun yang akan datang.
Selanjutnya, kami membuat sebuah definisi kuantitatif mengenai “tingkat
kebagusan” dengan standar skor dari 0 sampai 1050 . Penilaian didasarkan dari
berapa besar keefektifan menara BTS saat ini ditambah dengan berapa besar
keefektifan menara BTS 5 tahun yang akan datang dengan proporsi perhitungan
masing-masing untuk menentukan skor menara BTS.

2
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

LATAR BELAKANG
Setiap hari, kurang lebih 244.000 Base Transceiver Station (BTS)
digunakan di seluruh Indonesia. BTS ini digunakan untuk memperbesar luas
internet dalam pulau yang belum ada internet sama sekali. Dalam persoalan ini tim
kita ditugaskan untuk membuat ekspansi internet ke suatu pulau yang sudah
diketahui bentuk geologinya serta kalkulasi dan akurasi yang sudah dilakukan
untuk membangun suatu menara BTS di sebarang titik. Di dalam studi ini, kami
menilai sebuah definisi kuantitatif yang wajar mengenai “tingkat kebagusan”
pemasangan sebuah BTS di sebarang titik (x, y) dalam pulau tersebut.

Untuk melakukan pemasangan yang optimum, kita telah melakukan perhitungan


yang diperlukan. Selebihnya, kita telah melakukan uji coba pada program sesuai
dengan kriteria yang diberikan pada soal yang meliputi kontur tanah, penduduk
yang sekarang serta penduduk yang akan berkembang 5 tahun lagi.

ASUMSI UMUM
● Asumsikan setiap orang yang ada didalam radius menara BTS tidak selalu
menggunakan sinyal menara.
➔ Karena waktu aktif setiap individu tidak selalu sama, maka
diasumsikan tiap individu bisa saja bergantian memakai sinyalnya.
● Asumsikan penyebaran penduduk merata dan memenuhi kriteria soal.
➔ Persebaran penduduk di tiap kilometer persegi dianggap sama.
● Setiap menara BTS hanya bisa dipasang di titik berkoordinat, dan setiap titik
koordinat bisa dipasangi menara BTS asal titik itu berada di pulau.
➔ Posisi wilayah perairan di pulau tidak diketahui sehingga dianggap
tiap titik bisa dipasangi menara.
● Menara BTS mampu menjangkau keseluruhan dari radius 20 km karena
tinggi pulau hanya 10 meter sedangkan menara setinggi 80 meter.
➔ Pulau setinggi 10 km tidak mungkin ada di dunia karena gunung
everest, puncak tertinggi dunia, ketinggiannya kurang dari 9 km
● Biaya pembangunan menara di tiap titik koordinat dianggap sama.
➔ Tidak ada data tentang fluktuasi biaya. Biaya bisa berbeda-beda
tergantung pulau berada di negara mana.

3
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

METODOLOGI
1. Memproyeksikan pulau dan batasan-batasan ke bidang 2D agar bisa
diperkirakan dengan lebih efisien.
2. Menghitung luas daerah dalam batasan yang terjangkau menara BTS
3. Menghitung luas daerah luar batasan yang terjangkau menara BTS
4. Menghitung kepadatan penduduk di dalam dan luar batasan untuk saat ini
dan 5 tahun mendatang.
5. Menghitung banyak orang dalam radius menara BTS
6. Menghitung efektifitas menara BTS
7. Menghitung skor menara BTS

HASIL PEMODELAN
*Program pemodelan kami sudah terlampir di bagian “lampiran”. Gunakan
program kami sebagai acuan untuk data-data yang kami gunakan di bawah ini
1. Proyeksi pulau
Pulau diproyeksikan ke bidang 2 dimensi sehingga luas pulau yang semula
6000𝑘𝑚2 menjadi 5318 𝑘𝑚2 (perkiraan selisih yaitu 682𝑘𝑚2 dikarenakan beberapa
titik-titik berhimpit ketika diproyeksikan)
Setelah mendapatakan proyeksi pulau, selanjutnya
2. Luas daerah yang dibatasi persamaan
Luas dalam batasan P1(x,y) yaitu 275 𝑘𝑚2 ,
Luas dalam batasan P2(x,y) yaitu 1476𝑘𝑚2
3. Luas daerah luar batasan
Luas luar batasan P1(x,y) yaitu 5043 𝑘𝑚2 ,
Luas luar batasan P2(x,y) yaitu 3842 𝑘𝑚2
4. Kepadatan penduduk
#$%&'( *+,-$-$.
Kepadatan penduduk = &$'/ 01&'2'(

Banyak penduduk saat ini =1000 jiwa;


Banyak penduduk 5 tahun yang akan datang = 1450 jiwa;
Luas pulau = 5318 𝑘𝑚2

4
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

Luas daerah dengan 90% populasi (sekarang) = 275𝑘𝑚2


Luas daerah dengan 90% populasi (5 tahun kedepan) = 1476𝑘𝑚2

Pada masa sekarang


Wilayah dengan 90% populasi:
#$%&'( *+,-$-$. 90% 3 10000 9000
Kepadatan = &$'/ 01&'2'(
= 275
= 275
= 32,72 jiwa/𝑘𝑚2

Wilayah di luar 90% populasi:


#$%&'( *+,-$-$. 10% 3 10000 1000
Kepadatan = &$'/ 01&'2'(
= =
5318 4 275 5043
= 0,2 jiwa/𝑘𝑚2

Pada masa 5 tahun ke depan


Wilayah dengan 90% populasi:
#$%&'( *+,-$-$. 90% 3 14500 13050
kepadatan = &$'/ 01&'2'(
= 1476
= 1476
= 8,84 jiwa/𝑘𝑚2

Wilayah di luar 90% populasi:


#$%&'( *+,-$-$. 10% 3 14500 1450
Kepadatan = &$'/ 01&'2'(
= 5318 4 1476
= 3842= 0,38 jiwa/𝑘𝑚2

5. Algoritma banyak orang dalam radius


(67898: 3 32,72) = (69>8? 3 0,2)
Banyak orang yang terkena radius saat ini = 1800

Banyak orang yang terkena radius 5 tahun yang akan datang


(67898: 3 8,84) = (69>8? 3 0,38)
= 1800
x 100%

Keterangan
Ldalam : 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑖𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚batasan fungsi
Lluar : 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑖𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖

6. Rumus efektivitas
#$%&'( *+,-$-$. 2',N O+PQ'.$* -'&'% P',N+
Efektivitas = 1800
x 100%
(67898: 3 32,72) = (69>8? 3 0,2)
Rumus Efektivitas saat ini = 1800
x 100%

5
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

(67898: 3 8,84) = (69>8? 3 0,38)


Rumus Efektivitas 5 tahun yang akan datang = 1800
x 100%

Keterangan
Ldalam : 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑖𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖
Lluar : 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑖𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖

7. Perhitungan Skor
Skor = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖 +
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL


Kelebihan
● Model kami memproyeksikan data ke bidang 2D sehingga lebih mudah
divisualisasikan.
● Model kami menggunakan perhitungan point-to-point sehingga memiliki
presisi sangat tinggi dan tiap koordinat memiliki perhitungannya masing-
masing.
● Model kami menghitung dengan ketepatan tiap 𝑘𝑚2 sehingga mendapatkan
perhitungan sangat akurat.
● Model kami mudah beradaptasi dengan perubahan data kepadatan
penduduk.

Kekurangan
● Tidak memperhitungkan perbedaan biaya pemasangan di tiap tempat.
● Mengurangi keakuratan data demi keakuratan perhitungan (pendekatan luas
dari 6000 𝑘𝑚2 menjadi 5318 𝑘𝑚2 karena beberapa titik yang berhimpit
ketika diproyeksikan).

6
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

SIMPULAN
Model kami berhasil memberikan definisi kuantitatif berupa skor untuk
pemasangan menara di tiap titik sehingga tiap titik memiliki skor masing-masing
berdasarkan keefektifan pemasangan menara BTS di titik tersebut. Skor tersebut
berupa hasil algoritma penilaian kami berdasarkan banyak pertimbangan,
diantaranya yaitu banyak penduduk yang terjangkau radius menara saat ini dan
potensi banyak penduduk yang bisa terjangkau radius menara 5 tahun yang akan
mendatang, dengan memperhatikan perubahan kepadatan penduduk per kilometer
persegi di jangka waktu 5 tahun tersebut.

Dengan menggunakan model kami, provider bisa menentukan tempat paling


strategis untuk membangun menara BTS berdasarkan besar skor tiap titik
koordinat.

7
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

DAFTAR PUSTAKA
● Pengetahuan umum terhadap Base Transceiver Station (BTS)
https://id.wikipedia.org/wiki/Base_Transceiver_Station
● 3D Calculator https://www.geogebra.org
● https://www.wolframalpha.com
● Tinggi gunung Everest https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Everest
● Banyaknya jumlah menara BTS di Indonesia
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/03/09/pajak-progresif-
incar-industri-telekomunikasi

8
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

LAMPIRAN
● Design 3D Pulau

● Program perhitungan
(menggunakan bahasa c++)

#include <stdio.h>
#include <cstring>
#include <vector>
using namespace std;

float nilaipulauskrg = 1000/5043;


float nilaidalamskrg =9000/275;
float nilaipulaunanti = 1450/3842;
float nilaidalamnanti = 13050/1476;

typedef struct T_nilai


{
int x, y;
float z;
} nilai;

bool cmp (nilai a, nilai b)

9
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

{
if (a.z>b.z)
return true;
else
return false;
}

int main()
{
int pulau[111][111];
int skrg[111][111];
int nanti[111][111];
int hasil[111][111];
int hasilb[111][111];
int radius[111][111];
memset (pulau, 0, sizeof(pulau) ) ;
memset (skrg, 0, sizeof (skrg) );
memset (nanti, 0, sizeof(nanti) );
memset (hasil, 0, sizeof(hasil) );
memset (radius, 0, sizeof(radius) );
int luaspulau = 0, daeraha = 0, daerahb = 0;

for (int f = 15; f<=29; f++)


pulau[1][f+50] = 1;
for (int f = 10; f<=32; f++)
pulau[2][f+50] = 1;
for (int f = 8; f<=35; f++)
pulau[3][f+50] = 1;
for (int f = 5; f<=37; f++)

10
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

pulau[4][f+50] = 1;

for (int f = 2; f<=38; f++)


pulau[5][f+50] = 1;
for (int f = 0; f<=40; f++)
pulau[6][f+50] = 1;
for (int f = -2; f<=41; f++)
pulau[7][f+50] = 1;
for (int f = -5; f<=42; f++)
pulau[8][f+50] = 1;
for (int f = -7; f<=43; f++)
pulau[9][f+50] = 1;

for (int f = -9; f<=44; f++)


pulau[10][f+50] = 1;
for (int f = -12; f<=45; f++)
pulau[11][f+50] = 1;
for (int f = -14; f<=46; f++)
pulau[12][f+50] = 1;
for (int f = -16; f<=47; f++)
pulau[13][f+50] = 1;
for (int f = -19; f<=47; f++)
pulau[14][f+50] = 1;

for (int f = -21; f<=48; f++)


pulau[15][f+50] = 1;
for (int f = -23; f<=49; f++)
pulau[16][f+50] = 1;
for (int f = -25; f<=50; f++)

11
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

pulau[17][f+50] = 1;
for (int f = -26; f<=50; f++)
pulau[18][f+50] = 1;
for (int f = -28; f<=51; f++)
pulau[19][f+50] = 1;

for (int f = -29; f<=51; f++)


pulau[20][f+50] = 1;
for (int f = -31; f<=52; f++)
pulau[21][f+50] = 1;
for (int f = -32; f<=52; f++)
pulau[22][f+50] = 1;
for (int f = -33; f<=53; f++)
pulau[23][f+50] = 1;
for (int f = -34; f<=53; f++)
pulau[24][f+50] = 1;

for (int f = -35; f<=53; f++)


pulau[25][f+50] = 1;
for (int f = -36; f<=54; f++)
pulau[26][f+50] = 1;
for (int f = -37; f<=54; f++)
pulau[27][f+50] = 1;
for (int f = -38; f<=54; f++)
pulau[28][f+50] = 1;
for (int f = -38; f<=54; f++)
pulau[29][f+50] = 1;

for (int f = -39; f<=55; f++)

12
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

pulau[30][f+50] = 1;
for (int f = -39; f<=55; f++)
pulau[31][f+50] = 1;
for (int f = -40; f<=55; f++)
pulau[32][f+50] = 1;
for (int f = -40; f<=55; f++)
pulau[33][f+50] = 1;
for (int f = -40; f<=55; f++)
pulau[34][f+50] = 1;

for (int f = -41; f<=55; f++)


pulau[35][f+50] = 1;
for (int f = -41; f<=55; f++)
pulau[36][f+50] = 1;
for (int f = -41; f<=55; f++)
pulau[37][f+50] = 1;
for (int f = -41; f<=55; f++)
pulau[38][f+50] = 1;
for (int f = -41; f<=55; f++)
pulau[39][f+50] = 1;

for (int f = -41; f<=55; f++)


pulau[40][f+50] = 1;
for (int f = -41; f<=55; f++)
pulau[41][f+50] = 1;
for (int f = -41; f<=55; f++)
pulau[42][f+50] = 1;
for (int f = -41; f<=55; f++)
pulau[43][f+50] = 1;

13
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

for (int f = -41; f<=54; f++)


pulau[44][f+50] = 1;

for (int f = -40; f<=54; f++)


pulau[45][f+50] = 1;
for (int f = -40; f<=54; f++)
pulau[46][f+50] = 1;
for (int f = -39; f<=53; f++)
pulau[47][f+50] = 1;
for (int f = -39; f<=53; f++)
pulau[48][f+50] = 1;
for (int f = -39; f<=53; f++)
pulau[49][f+50] = 1;

for (int f = -38; f<=52; f++)


pulau[50][f+50] = 1;
for (int f = -38; f<=52; f++)
pulau[51][f+50] = 1;
for (int f = -37; f<=51; f++)
pulau[52][f+50] = 1;
for (int f = -36; f<=51; f++)
pulau[53][f+50] = 1;
for (int f = -35; f<=50; f++)
pulau[54][f+50] = 1;

for (int f = -34; f<=50; f++)


pulau[55][f+50] = 1;
for (int f = -33; f<=49; f++)
pulau[56][f+50] = 1;

14
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

for (int f = -32; f<=49; f++)


pulau[57][f+50] = 1;
for (int f = -31; f<=48; f++)
pulau[58][f+50] = 1;
for (int f = -30; f<=47; f++)
pulau[59][f+50] = 1;

for (int f = -28; f<=46; f++)


pulau[60][f+50] = 1;
for (int f = -26; f<=45; f++)
pulau[61][f+50] = 1;
for (int f = -24; f<=44; f++)
pulau[62][f+50] = 1;
for (int f = -22; f<=43; f++)
pulau[63][f+50] = 1;
for (int f = -20; f<=42; f++)
pulau[64][f+50] = 1;

for (int f = -17; f<=41; f++)


pulau[65][f+50] = 1;
for (int f = -14; f<=40; f++)
pulau[66][f+50] = 1;
for (int f = -11; f<=38; f++)
pulau[67][f+50] = 1;
for (int f = -8; f<=36; f++)
pulau[68][f+50] = 1;
for (int f = -4; f<=34; f++)
pulau[69][f+50] = 1;

15
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

for (int f = 0; f<=32; f++)


pulau[70][f+50] = 1;
for (int f = 5; f<=29; f++)
pulau[71][f+50] = 1;
for (int f = 10; f<=24; f++)
pulau[72][f+50] = 1;

for (int b = 0; b<=75; b++)


{
for (int k = 0; k<=110; k++)
{

printf ("%d ", pulau[b][k]);


if (pulau[b][k] == 1)
luaspulau++;
}
printf ("\n");
}

for (int f = 23; f<=31; f++)


skrg[55][f+50] = 1;
for (int f = 20; f<=33; f++)
skrg[56][f+50] = 1;
for (int f = 18; f<=33; f++)
skrg[57][f+50] = 1;
for (int f = 17; f<=34; f++)

16
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

skrg[58][f+50] = 1;
for (int f = 15; f<=34; f++)
skrg[59][f+50] = 1;

for (int f = 14; f<=34; f++)


skrg[60][f+50] = 1;
for (int f = 14; f<=34; f++)
skrg[61][f+50] = 1;
for (int f = 13; f<=33; f++)
skrg[62][f+50] = 1;
for (int f = 12; f<=33; f++)
skrg[63][f+50] = 1;
for (int f = 12; f<=32; f++)
skrg[64][f+50] = 1;

for (int f = 12; f<=32; f++)


skrg[65][f+50] = 1;
for (int f = 12; f<=30; f++)
skrg[66][f+50] = 1;
for (int f = 12; f<=29; f++)
skrg[67][f+50] = 1;
for (int f = 13; f<=27; f++)
skrg[68][f+50] = 1;
for (int f = 14; f<=25; f++)
skrg[69][f+50] = 1;

for (int f = 16; f<=22; f++)


skrg[70][f+50] = 1;

17
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

printf ("\n");
printf ("\n");
printf ("\n");
printf ("\n");
printf ("\n");
printf ("\n");
for (int b = 0; b<=75; b++)
{
for (int k = 0; k<=110; k++)
{
printf ("%d ", skrg[b][k]);
if (skrg[b][k] == 1)
daeraha++;
}
printf ("\n");
}

for (int f = 40; f<=45; f++)


nanti[25][f+50] = 1;
for (int f = 35; f<=48; f++)
nanti[26][f+50] = 1;
for (int f = 33; f<=50; f++)
nanti[27][f+50] = 1;
for (int f = 31; f<=51; f++)
nanti[28][f+50] = 1;
for (int f = 29; f<=52; f++)
nanti[29][f+50] = 1;

18
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

for (int f = 27; f<=52; f++)


nanti[30][f+50] = 1;
for (int f = 26; f<=53; f++)
nanti[31][f+50] = 1;
for (int f = 24; f<=53; f++)
nanti[32][f+50] = 1;
for (int f = 23; f<=53; f++)
nanti[33][f+50] = 1;
for (int f = 22; f<=54; f++)
nanti[34][f+50] = 1;

for (int f = 21; f<=54; f++)


nanti[35][f+50] = 1;
for (int f = 20; f<=54; f++)
nanti[36][f+50] = 1;
for (int f = 19; f<=54; f++)
nanti[37][f+50] = 1;
for (int f = 18; f<=54; f++)
nanti[38][f+50] = 1;
for (int f = 17; f<=53; f++)
nanti[39][f+50] = 1;

for (int f = 16; f<=53; f++)


nanti[40][f+50] = 1;
for (int f = 15; f<=53; f++)
nanti[41][f+50] = 1;
for (int f = 15; f<=53; f++)
nanti[42][f+50] = 1;

19
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

for (int f = 14; f<=52; f++)


nanti[43][f+50] = 1;
for (int f = 13; f<=52; f++)
nanti[44][f+50] = 1;

for (int f = 13; f<=52; f++)


nanti[45][f+50] = 1;
for (int f = 12; f<=51; f++)
nanti[46][f+50] = 1;
for (int f = 12; f<=51; f++)
nanti[47][f+50] = 1;
for (int f = 11; f<=50; f++)
nanti[48][f+50] = 1;
for (int f = 11; f<=50; f++)
nanti[49][f+50] = 1;

for (int f = 10; f<=49; f++)


nanti[50][f+50] = 1;
for (int f = 10; f<=49; f++)
nanti[51][f+50] = 1;
for (int f = 9; f<=48; f++)
nanti[52][f+50] = 1;
for (int f = 9; f<=47; f++)
nanti[53][f+50] = 1;
for (int f = 9; f<=46; f++)
nanti[54][f+50] = 1;

for (int f = 9; f<=46; f++)


nanti[55][f+50] = 1;

20
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

for (int f = 8; f<=45; f++)


nanti[56][f+50] = 1;
for (int f = 8; f<=45; f++)
nanti[57][f+50] = 1;
for (int f = 8; f<=43; f++)
nanti[58][f+50] = 1;
for (int f = 8; f<=42; f++)
nanti[59][f+50] = 1;

for (int f = 8; f<=41; f++)


nanti[60][f+50] = 1;
for (int f = 8; f<=40; f++)
nanti[61][f+50] = 1;
for (int f = 8; f<=39; f++)
nanti[62][f+50] = 1;
for (int f = 8; f<=38; f++)
nanti[63][f+50] = 1;
for (int f = 9; f<=37; f++)
nanti[64][f+50] = 1;

for (int f = 9; f<=35; f++)


nanti[65][f+50] = 1;
for (int f = 10; f<=34; f++)
nanti[66][f+50] = 1;
for (int f = 10; f<=32; f++)
nanti[67][f+50] = 1;
for (int f = 11; f<=30; f++)
nanti[68][f+50] = 1;
for (int f = 12; f<=28; f++)

21
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

nanti[69][f+50] = 1;

for (int f = 14; f<=26; f++)


nanti[70][f+50] = 1;
for (int f = 18; f<=22; f++)
nanti[71][f+50] = 1;

printf ("\n");
printf ("\n");
printf ("\n");
printf ("\n");
printf ("\n");
printf ("\n");
for (int b = 0; b<=75; b++)
{
for (int k = 0; k<=110; k++)
{
printf ("%d ", nanti[b][k]);
if (nanti[b][k] == 1)
daerahb++;
}
printf ("\n");
}

vector <nilai> vc_nilai;


for (int m = 0; m<=75; m++)

22
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

{
for (int n = 0; n<=110; n++)
{
if (pulau[m][n] == 1)
{
nilai temp;
float count = 0;
float luasaskrg = 0; //luas pulau yang bukan 90% sekarang
float luasananti = 0; //luas pulau yang bukan 90% nanti
float luasb = 0; //luas pulau dari 90% sekarang
float luasc = 0; //luas pulau dari 90% nanti
for (int b = 0; b<=75; b++)
{
for (int k = 0; k<=110; k++)
{
int temp = ((b-m)*(b-m))+((k-n)*(k-n));
if (temp<=400 && pulau[b][k] == 1)
{
count++;
radius[b][k] = 1;
if (skrg[b][k] == 1)
luasb++;
if (nanti[b][k] == 1)
luasc++;
}
}
}
luasaskrg = count - luasb;
luasananti = count - luasc;

23
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

float nilaiskrg = (luasb*9000/275)+(luasaskrg*1000/5043);


nilaiskrg = nilaiskrg/18;

float nilainanti = (luasc*13050/1476)+(luasananti*1450/3842);


nilainanti = nilainanti/18;

float nilairata = nilaiskrg + nilainanti;


temp.x = m; temp.y = n; temp.z = nilairata;
vc_nilai.push_back(temp);

}
}
}

sort (vc_nilai.begin(), vc_nilai.end(), cmp);


int jumlah = vc_nilai.size();
for (int i = 0; i<jumlah; i++)
printf ("%d. %d %d %.6f\n", i+1, vc_nilai[i].x, vc_nilai[i].y, vc_nilai[i].z );
}

24
Nomor Registrasi 2195 Nomor Soal 1 HI-MMC

Sample output:

25

Anda mungkin juga menyukai