OLEH:
Andina (13409044)
Mouline Septania (13409089)
Faradiani Sekar Putri (13409118)
Mulanya celana biru yang biasa disebut jeans hanya dikenakan oleh para pekerja kasar,
pelaut, dan pengembala ternak di Negeri Paman Sam. Jeans yang terbuat dari bahan yang biasa
disebut denim ini mulai menjadi favorit remaja sejak tahun 1950-an. Denim sendiri berasal dari kata
Serge de Nimes yang merupakan sebuah kota di Perancis, sedangkan jeans berasal dari Genoese yang
merupakan sebutan bagi para pelaut dari Italia yang selalu memakai baju berwarna biru saat berlayar.
Kini kebiasaan memakai jeans sudah bukan hanya milik remaja lagi. Siapa pun, tua muda, pria
maupun wanita, tak ketinggalan terkena “wabah” si biru ini.
Perkembangan produk denim Indonesia kini kian marak. Banyak merek denim lokal yang
bermunculan dan kualitasnya tidak kalah dengan denim impor. Pot Meets Pop (PMP) misalnya,
merupakan salah satu merek denim Indonesia yang didirikan pada akhir tahun 2008. Denim PMP
dibuat di Bandung dalam skala industri rumah dan ditargetkan untuk setiap orang yang memiliki
kepribadian dan rasa akan fashion yang kuat. PMP memiliki visi yaitu “Menjadi merek denim terbaik
di asia tenggara”. Misi yang dilakukan oleh PMP adalah menyajikan celana jeans yang nyaman
dipakai bukan hanya ketika berdiri, tetapi juga ketika duduk, berjalan, dan beraktivitas. Selain itu,
PMP juga membuat produk denim yang cocok dengan kepribadian pemakainya dengan bahan denim
terbaik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Untuk mencapai visi yang ada, PMP harus memiliki strategi teknologi yang tepat. Strategi
teknologi mencakup pemilihan teknologi dan pengadaan teknologi yang berdasar kepada kompetensi
inti perusahaan.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dilihat bahwa untuk mencapai visi dan tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya, PMP harus memiliki strategi teknologi yang tepat.Oleh
karena itu, penulis akan mengkaji mengenai strategi teknologi perusahaan agar visi dan misi
perusahaan yang sejak semula ditetapkan dapat direalisasikan.
Berangkat dari formulasi masalah diatas, maka tujuan dari kajian ini adalah merumuskan strategi
teknologi, sehingga visi dan misi perusahaan yang sejak semula ditetapkan dapat direalisasikan.
1. Ruang lingkup yang dikaji adalah perusahaan jeans lokal yang berasal dari Bandung
2. Dalam model teknometrik, yang dihitung hanya TCC, tanpa menghitung TCA.
BAB II
METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
Berikut ini adalah uraian langkah-langkah dan kerangka dasar pemikiran yang digunakan
dalam merumuskan strategi teknologi perusahaan denim lokal PMP.
1. Pengumpulan Data
Tahap awal yang dilakukan adalah mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk mencari
usulan strategi teknologi. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada
pihak PMP.
6. Perhitungan TCC
Setelah menentukan intensitas kontribusi komponen, kita mnghitung TCC (Technology
Contribution Coefficient) yang didapatkan dengan rumus TCC = Tb t x Hb h x Ib i x Ob o
7. Pemetaan THIO
Langkah yang selanjutnya dilakukan adalah pemetaan THIO. Pemetaan ini didapatkan dengan
memetakan nilai dari nilai Component Contribution dan Intensity of Contribution. Dari pemetaan
ini dapat diketahui posisi perusahaan PMP dibandingkan dengan kompetitornya yaitu PT. Lea
Sanent.
Sebelum mengestimasi derajat kecanggihan komponen teknologi dari PMP, akan dijelaskan
terlebih dahulu proses produksi celana jeans PMP. Proses produksinya terdiri dari beberapa tahapan
seperti yang dijelaskan di bawah ini :
1. Proses Carding
Carding adalah proses mekanik yang bertujuan untuk merapikan serat pada kapas agar sejajar
dan siap untuk dipintal menjadi benang. Kapas yang tidak melewati proses ini akan menjadi
kasar dan rapuh. Proses ini nantinya akan menentukan kualitas benang. Proses ini
menggunakan mesin carding yang terdapat sikat kawat di dalamnya.
2. Proses Pemintalan
Kapas yang telah melalui proses carding selanjutnya akan dipintal menjadi benang. Proses ini
menggunakan mesin pemintal
3. Proses Dyeing
Setelah dipintal menjadi benang, selanjutnya gulungan – gulungan besar benang akan dicelup
(dyed) ke dalam campuran berwarna indigo yang telah disintesissecara kimia. Proses ini
dilakukan berkali – kali hingga campuran menutupi seluruh bagian pada benang. Proses ini
memerlukan mesin yang bernama dyeing machine.
4. Proses Tenun
Benang yang sudah dicelup kini siap untuk ditenun menjadi kain denim. Kain ini tidak
sepenuhnya berwarna indigo, karena benang yang telah dicelup tadi juga ditenun
menggunakan benang putih. Proses penenunan ini telah menggunakan alat tenun mekanik
agar prosesnya tidak memakan waktu lama seperti alat tenun tradisional yang masih
membutuhkan tenaga manusia. Kain denim kini digulung menjadi gulungan – gulungan besar
dan siap untuk melewati proses selanjutnya.
5. Proses Pemotongan
Bahan denim dipotong menjadi pola – pola yang nantinya siap untuk dijahit menjadi celana.
Proses ini dilakukan secara manual menggunakan gunting kain.
6. Proses Perakitan
Setelah bahan denim dipotong menjadi pola, bahan dijahit menjadi celana jadi menggunakan
mesin jahit tangan.Dalam proses ini juga dilakukan pemasangan kancing, rivet, retsleting, dan
leather patch.Untuk proses pemasangan kancing dan rivet digunakan alat pemasang kancing
dan rivet tekan. Proses ini menghasilkan celana jeans yang telah sempurna.
7. Proses Finishing
Proses ini mencakup pemasangan ukuran/label dan pengemasan. Untuk pemasangan label
digunakan mesin khusus pemasang label dan untuk pengemasan dilakukan secara manual
oleh tenaga manusia.
Setelah meninjau proses pembuatan celana jeans pada PMP dan , kami melakukan
benchmarking pada kompetitor PMP, yaitu PT. Lea Sanent yang produknya dikenal dengan nama
Lea Jeans.
Proses pembuatan celana jeans dari Lea Jeans yang diproduksi oleh PT Lea Sanent
mempunyai urutan proses pembuatan yang sama dengan PMP. Yang membedakan dalam proses
produksinya adalah pada mesin yang digunakan dalam beberapa tahapan proses. Pada proses carding
dan pemintalan benang, spesifikasi mesin yang digunakan kurang lebih sama antara Lea Jeans dan
PMP. Begitu pula halnya dengan proses dyeing dan proses tenun, spesifikasi mesin yang digunakan
kurang lebih memiliki spesifikasi yang sama.
Selanjutnya pada proses pemotongan, mesin yang digunakan oleh Lea Jeans lebih canggih
daripada yang digunakan oleh PMP. Jika PMP masih menggunakan gunting kain, Lea Jeans sudah
menggunakan mesin pemotong yang bisa memotong banyak bahan sekaligus. Proses pemotongan
masih dilakukan secara manual oleh tenaga manusia namun karena bisa memotong banyak bahan
sekaligus, hal tersebut dapat menghemat waktu dan tenaga pada proses. Mesin pemotong ini dapat
memotong hingga 100 tumpuk bahan sekaligus sesuai dengan pola yang dibuat.
Pada proses penjahitan, jenis mesin jahit yang digunakan oleh Lea Jeans lebih canggih karena
membuat waktu proses penjahitan lebih cepat. Proses yang cepat ini bukan hanya karena kecanggihan
dari mesin yang digunakan namun juga keahlian pekerja yang termasuk tinggi sehingga proses cepat
selesai dengan jumlah produksi yang tinggi namun meminimasi kesalahan yang dilakukan. Hal ini
juga berlaku pada proses finishing dan pengemasan. Karena perusahaan yang memproduksi Lea Jeans
lebih besar daripada PMP dan jumlah produksi yang dihasilkan jumlahnya jauh lebih banyak,
kecanggihan mesin dan keahlian pekerja sangat diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi produksi.
Berikut ini adalah ketentuan estimasi derajat sophistikasi technoware, humanware, infoware,
dan orgaware.
Setelah dilakukan peninjauan proses produksi dari kedua perusahaan, pengumpulan data
derajat kecanggihan teknologi, pengamatan kualitatif terhadap THIO tingkat perusahaan, kami
melakukan estimasi derajat kecanggihan komponen teknologi dan menentukan batas atas & batas
bawah kecanggihan teknologi yang ditunjukkan pada tabel berikut :
Tingkat Kecanggihan
Keterangan Keterangan
Pot Meets Pop PT. Lea Sanent
Komponen
Lower Upper Lower Upper
Limit Limit Limit Limit Pot Meets Pop PT. Lea Sanent
TECHNOWARE
Carding 5 7 5 7 Mesin otomatis Mesin otomatis
Pemintalan 5 7 5 7 Mesin otomatis Mesin otomatis
Dyeing 1 3 2 6 Mesin manual Mesin manual dan mesin otomatis
Tenun 5 6 5 7 Mesin otomatis Mesin otomatis
Pemotongan 1 3 2 4 Mesin manual Mesin bermotor
Perakitan
Penjahitan 2 3 2 4 Mesin bermotor Mesin bermotor
Pemasangan kancing 1 3 4 6 Mesin manual Mesin khusus
Pemasangan 2 3 2 4 Mesin bermotor Mesin bermotor
retsleting
Pemasangan rivet 1 3 4 6 Mesin manual Mesin khusus
Pemasangan leather 2 3 2 4 Mesin bermotor
patch Mesin bermotor
Finishing
Pemasangan label 2 3 2 4 Mesin bermotor
ukuran Mesin bermotor
Pengemasan 1 3 2 4 Mesin manual Mesin bermotor
HUMANWARE
Owner 5 9 5 9 Antara adaptasi dan inovasi Antara adaptasi dan inovasi
Manager 5 8 5 8 Antara adaptasi dan Antara adaptasi dan
menyempurnakan menyempurnakan
Supervisor 3 8 4 9 Antara mengeset dan
Antara mereproduksi dan
menyempurnakan
menginovasi
Penjahit 3 5 3 7 Antara mengoperasikan dan Antara mengoperasikan dan
mereparasi menyempurnakan
Designer 5 9 5 9 Antara adaptasi dan inovasi Antara adaptasi dan inovasi
Quality 5 8 5 9 Antara adaptasi dan Antara adaptasi dan inovasi
Controller menyempurnakan
INFOWARE 2 8 3 9 Antara mengenal dan
mengkaji Antara mengenal dan mengkaji
Pada tahap ini ditentukan status komponen teknologi terhadap state-of-the-art. Pengetahuan
teknis mengenai fasilitas transformasi dihubungkan dengan kondisi terbaik dengan memberikan skor
pada masik-masing kriteria sesuai dengan apa yang terjadi pada kedua perusahaan tersebut. Para
pakar kemungkinan dapat memberikan kriteria yang lebih detil lagi, namun karena informasi yang
didapat sangat terbatas dan indikator performansi yang dirahasiakan oleh perusahaan, maka kriteria
yang kami jabarkan bersifat tidak terlalu detil. Tabel – tabel dibawah ini menunjukkan spesifik
kriteria dan penghitungan nilai STi untuk Technoware,SHi untuk Human ware,SIi Infoware, dan SOi
untuk Orgaware.
Carding
PMP LEA JEANS
Kriteria Nilai Skor Nilai Skor
Kriteria Kriteria
Kapasitas produksi per jam (≥60 kg : 10, ≤40 kg : 0) 50 5 55 2,5
Kecepatan silinder ( 2 4
Energi yang digunakan 1 2
Kemampuan untuk memisahkan serat panjang dan serat Mampu 10 Mampu 10
pendek (mampu : 10 , tidak mampu: 0)
Proses penyisiran serat (ada : 10 , tidak ada: 0) Ada 10 Ada 10
Total 31 22,5
STi 0,84 0,45
PEMINTALAN BENANG
PMP LEA JEANS
Kriteria Nilai Skor Nilai Skor
Kriteria Kriteria
Kecepatan putar silinder (≥ 18,000 rpm : 10 , ≤12,000 rpm : 15.000 5 17.000 8,33
0)
Kapasitas produksi per jam (≥60 kg : 10, ≤40 kg : 0) 850 2,5 920 6
Jumlah spindle (≥1000 spindle : 10, ≤800 spindle : 0) 850 2,5 920 6
Sensor untuk menghentikan mesin saat ada kotoran logam Ada 10 Ada 10
yang masuk
Total 20 30,33
STi 0,5 0,75825
DYEING
PMP LEA JEANS
Kriteria Nilai Skor Nilai Skor
Kriteria Kriteria
Waktu proses pencelupan (≥ 120 menit : 10 , ≤ 5 menit : 0)
Zat warna yang digunakan (indigo : 10, yang lainnya : 0) Indigo 10 Indigo 10
Temperatur larutan celup (≥ 30oC : 10 , ≤20oC : 0) 28 8 25 5
pH larutan celup (7 : 10 , selain 7 : 0) 5 0 6 0
Total 18 15
STi 0,45 0,375
TENUN
PMP LEA JEANS
Kriteria Nilai Skor Nilai Skor
Kriteria Kriteria
Sensor otomatis berhenti ketika benang putus (ada: 10 , tidak Ada 10 ada 10
ada: 0)
Kecepatan poros utama (≥ 800 rpm : 10 , ≤500 rpm : 0) 600 3,33 600 3,33
Sensor untuk memastikan benang pakan mencapai ujung kain Ada 10 ada 10
(ada:10 , tidak ada:0)
Sistem penguluran benang lusi otomatis (ada: 10 , tidak ada: Ada 10 ada 10
0)
Total 33,33 33,33
STi 0,83325 0,83325
Kemampuan mesin untuk membentuk pola (ada: 10 , tidak ada 0 tidak ada 0
tidak ada: 0)
Tebal tumpukan yang dapat dipotong (≥ 100 : 10 , ≤1 3 0,2 100 10
rpm : 0)
Kecepatan potong per menit (≥ 500 : 10 , ≤1 rpm : 0) 6 0,1 480 9,6
Terdapat motor listrik (ada: 10 , tidak ada: 0) tidak ada 0 tidak ada 0
Pemrograman mesin oleh komputer (ada: 10 , tidak ada: tidak ada 0 tidak ada 0
0)
Total 0,3 19,6
STi 0,006 0,392
PERAKITAN
PMP LEA JEANS
Kriteria Nilai Skor Nilai Skor
Kriteria Kriteria
Tombol pengatur kecepatan (ada : 10, tidak ada : 0) tidak ada 0 ada 10
Kemampuan mesin membuat lubang kancing otomatis (ada tidak ada 0 tidak ada 0
: 10, tidak ada : 0)
Energi yang digunakan (≥ 200: 0 , ≤40 rpm :10) 100 6,25 58 8,875
Sensor benang pada mesin jahit (ada : 10, tidak ada : 0) ada 10 ada 10
Perubahan resistansi pada dinamo (≥600 : 0 , ≤250 ohm : 400 5,7 300 8,6
10)
Pemasangan kancing (menggunakan tangan:0, chainstitch 5 lockstitch 10
chainstitch:5, lockstitch:10)
Total 26,95 47,475
STi 0,449167 0,79125
FINISHING
PMP LEA JEANS
Kriteria Nilai Skor Nilai Skor
Kriteria Kriteria
Waste packaging yang dihasilkan (≥ 1% : 10 , ≤10% rpm 0,50% 1 3% 3
: 0)
Pemasangan label menggunakan mesin otomatis (ada: 10 tidak ada 0 ada 10
, tidak ada: 0)
Total 1 13
STi 0,05 0,65
2. Penilaian State-of-The-Art Humanware
Owner
Pot Meets Pop PT. Lea Sanent
Kriteria Nilai Skor Nilai Skor
Kriteria Kriteria
Kreativitas
Tingkat kreativitas yang dievaluasi melalui
tipe kontribusi, pemberian ide - ide kreatif,
High 7 High 9
dll
(Sangat tinggi : 10, Tidak ada : 0)
Kerja Sama
Tingkat kemampuan bekerja - sama yang
dievaluasi melalui beberapa aspek seperti
High 8 High 9
team spirit, penghargaan thd bawahan, dll
(Sangat tinggi : 10, Tidak ada : 0)
Risk Bearing
Tingkat keberanian dalam mengambil resiko
yang diukur melalui kemauan untuk Low 4 High 7
bereksperimen, kemampuan untuk
mengambil inisiatif, dll
(Sangat tinggi : 10, Tidak ada : 0)
Inovatif High 8 High 7
Tingkat aktivitas inovasi yang dievaluasi
melalui tipe kontribusi, pemberian ide - ide
inovatif, level of patenting, dll.
(Sangat tinggi : 10, Tidak ada : 0)
Total 27 32
STi 0,7 0,8
Manager
Pot Meets Pop PT. Lea Sanent
Kriteria Nilai Skor Nilai Skor
Kriteria Kriteria
Kerja Sama High 8 High 9
Tingkat kemampuan bekerja - sama yang
dievaluasi melalui beberapa aspek seperti
team spirit, penghargaan thd bawahan, dll
(Sangat tinggi : 10, Tidak ada : 0)
Low 3 High 8
Risk Bearing
Tingkat keberanian dalam mengambil resiko
yang diukur melalui kemauan untuk
bereksperimen, kemampuan untuk
mengambil inisiatif, dll
(Sangat tinggi : 10, Tidak ada : 0)
Medium 6 Very High 10
Integritas terhadap Waktu
Tingkat kedisiplinan dan penghargaan
terhadap waktu (Sangat tinggi : 10, Tidak
ada : 0)
Total 17 27
STi 0,57 0,9
Supervisor
Pot Meets Pop PT. Lea Sanent
Kriteria Nilai Skor Nilai Skor
Kriteria Kriteria
Total 17 26
STi 0,57 0,86666667
Penjahit
Pot Meets Pop PT. Lea Sanent
Kriteria Nilai Skor Nilai Skor
Kriteria Kriteria
Designer
Pot Meets Pop PT. Lea Sanent
Kriteria Nilai Skor Nilai Skor
Kriteria Kriteria
Kreativitas
Tingkat kreativitas yang dievaluasi melalui
tipe kontribusi, pemberian ide - ide kreatif,
Very High 10 High 9
dll
(Sangat tinggi : 10, Tidak ada : 0)
Risk Bearing
Tingkat keberanian dalam mengambil resiko
yang diukur melalui kemauan untuk High 7 High 8
bereksperimen, kemampuan untuk
mengambil inisiatif, dll
(Sangat tinggi : 10, Tidak ada : 0)
Inovatif
Tingkat aktivitas inovasi yang dievaluasi
melalui tipe kontribusi, pemberian ide - ide
High 7 High 8
inovatif, level of patenting, dll.
(Sangat tinggi : 10, Tidak ada : 0)
Infoware
Pot Meets Pop PT. Lea Sanent
Kriteria Nilai Kriteria Skor Nilai Kriteria Skor
Cukup Sangat
Kejelasan struktur organisasi (Sangat terstruktur 6 10
terstruktur
terstruktur : 10, tidak terstruktur : 0)
Total 28 39
STi 0,7 0,975
4. Penilaian State-of-The-Art Orgaware
Orgaware
Pot Meets Pop PT. Lea Sanent
Kriteria Nilai Kriteria Skor Nilai Kriteria Skor
Pada tahap ini ditentukan kontribusi komponen dengan menggunakan nilai-nilai dari batasan
derajat kecanggihan dan state-of-the-art yang telah ditentukan sebelumnya. Pada tabel dibawah ini
dirangkum seluruh kontribusi komponen yang telah dinormalisasi.
Pop Meets Pop PT. Lea Sanent
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
T I
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
T O
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
H I
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
H O
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
I O
Kemudia dilakukan pembagian semua elemen kolom dengan jumlah dari kolom
tersebut dan didapatkan,
Rata-rata
T 0.129032 0.098039 0.333333 0.242424 0.200707
H 0.774194 0.588235 0.25 0.606061 0.554622
I 0.032258 0.196078 0.083333 0.030303 0.085493
O 0.064516 0.117647 0.333333 0.121212 0.159177
1 1 1 1 1
Pada tabel dibawah ini, dirangkum hasil perhitungan TCC menggunakan rumus yang
telah disebutkan sebelumnya.
1
0.9
0.8
0.7
0.6 LEA JEANS
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
H O
0.4
0.1
0.1
0.2
0.4
0.7
0.8
0.9
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.3
0.2
0.3
0.5
0.6
1
0.1
1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7 POT MEETS
0.8 POP
0.9
1
I
BAB IV
USULAN STRATEGI TEKNOLOGI
Dari analisis yang telah dilakukan pada bab 3, didapatkan selisih nilai pada table
THIO sebagai berikut :
Dari selisih ini kita dapat mengetahui pada aspek apa saja perbaikan dapat
dilakukan.
1. Technoware
Bila dibandingkan dengan LEA Jeans kelemahan dari PMP adalah kurangnya
peralatan otomatis yang digunakan dalam pembuatan jeans. Perbedaan yang paling
mencolok pada proses pembuatan jeans terlihat pada kapasitas mesin pemotongan
antara PMP dan LEA Jeans, pengemasan, dan pemasangan label. PMP sebaiknya
menggunakan mesin-mesin yang lebih otomatis dalam pembuatannya.
2. Humanware
Dari sisi humanware, PMP harus memberikan pelatihan kepada pekerjanya agar skill
yang dimiliki dapat bertambah, dan kemampuan untuk menggunakan software dan
mesin yang digunakan dapat meningkat. Owner dan manager juga harus
meningkatkan kemampuan manajerialnya untuk memimpin perusahaan.
3. Infoware
Tindakan untuk memperluar manajemen informasi pada PMP masih kurang, tetapi
networking yang dilakukan sudah cukup baik, bahkan sudah setara dengan LEA
Jeans. Kelengkapan database dari PMP juga masih kurang lengkap jika
dibandingkan dengan LEA Jeans. PMP juga harus lebih memperjelas struktur
organisasinya.
4. Orgaware
Untuk dapat menyamai LEA Jeans, PMP harus manaikan utilitas kapasitas
keseluruhannya dengan cara memperbaiki kinerja humanware-nya agar segala
aktivitas dapat dilakukan dengan lebih efektif. PMP juga harus berusaha menaikkan
jumlah total penjualannya.
Skala yang digunakan dalam pemberian nilai untuk masing-masing atribut adalah
skala 0 sampai 9.
Analisis matriks GE dari perusahaan PMP adalah sebagai berikut :
PMP
3
0
0 3 6 9
Kapabilitas Teknologi
Berdasarkan analisis teknologi yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, telah didapatkan
bahwa perusahaan memiliki kapabilitas teknologi yang cukup lemah.
Dari ketiga analisis diatas posisi PMP adalah sebagai berikut:
Posisi ini adalah posisi question mark dimana potensi pertumbuhan pasar tinggi,
sedangkan kemampuan teknologi dan pertumbuhan pasar lemah. Posisi ini menunjukkan
suatu bisnis yang membutuhkan kas dalam umlah besar untuk bertahan dalam pasar yang
tumbuh sangat pesat dan untuk memasarkan produk agar dapat membangun pangsa pasar
dan menjadi pemimpin dalam industri. Jika bisnis ini berhasil membangun pangsa pasar,
maka posisinya akan menjadi posisi Star, tetapi jika gagal maka bisnis akan berangsur –
angsur menjadi berada pada posisi Dog.
Pada posisi ini strategi yang disarankan pada posisi ini adalah dengan melakukan
investasi yang besar dalam teknologi dan pasar atau tinggalkan bisnis. Berdasarkan analisis
kami strategi yang seharusnya dilakukan oleh PMP adalah dengan melakukan investasi
teknologi dan pasaryang besar. Bila dibandingkan dengan pesaingnya, PMP memiliki
kelemahan di bidang technoware terutama dalam hal pembuatan yang masih tergolong
sederhana. Karena proses yang masih belum terlalu canggih ini, kapasitas produksi yang
dihasilkan tidak terlalu besar. Langkah yang dapat dilakukan oleh PMP yaitu melakukan
investasi pada peralatan-peralatan yang lebih canggih untuk dapat membantu kegiatan
produksinya. Hal tersebut dapat dilakukan apabila perusahaan mau mengambil resiko yang
cukup besar. Apabila perusahaan tidak berani mengambil resiko, sebaiknya perusahaan
meninggalkan pasar dan menghentikan bisnis. Keputusan untuk melakukan investasi besar
atau tidak ini perlu dipertimbangkan dan dianalisa secara matang agar perusahaan tidak salah
dalam pemilihan strategi teknologi.
BAB V
KESIMPULAN
1. http://www.madehow.com/Volume-1/Blue-Jeans.html
2. http://www.fibre2fashion.com/industry-article/8/752/process-parameters-in-
carding1.asp
3. http://www.pismaputra.com/textbox/i_textprocess.htm
4. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/22973548.pdf
5. http://batikyogya.wordpress.com/2008/08/13/pewarnaan-bahan-tekstil/
6. http://www.easytextileprocess.com/?p=392&lang=id
7. http://www.datacon.co.id/Tekstil1-2009Pintal.html
8. http://teddypram.blogspot.com/2011/02/praktek-teknologi-pertenunan-
modern.html
9. http://www.kaskus.us/showthread.php?p=195449315
10. http://novi-smk.blogspot.com/2011/04/pemeliharaan-kecil.html
11. http://sijanggut.blogdetik.com/tag/mesin-jahit/
12. http://wiwike.wordpress.com/motor-dinamo-control/