Anda di halaman 1dari 12

Nama: Melda Ciangdika Arwan / 115210257

Kelas: IX
UTS MANAJEMEN OPERASI
1. Ruang lingkup manajemen operasi didefinisikan menjadi 10 keputusan penting dalam
manajemen operasi yaitu:
1. Desain produk dan jasa
Memiliki baju batik yang menawan memang menjadi impian setiap orang. Jika anda
memutuskan baju batik yang sesuai dengan trend masa kini serta cocok buat para
pengagum modis maka penampilan anda akan semakin maksimal. Seperti beberapa
gambar baju batik formal untuk wanita yang pernah saya jelaskan sebelumnya. Baju
Batik yaitu model yang banyak dicari. khususnya para anak muda yang suka dengan
penampilan modern. Sehingga tidak sedikit para wanita yang menentukan baju batik
dengan warna yang maksimal ini.
Berikut beberapa contoh desain baju batik formal:
2. Seleksi dan perencanaan proses dan perlatan.
Pembuatan batik printing melalui tahapan – tahapan sebagai berikut:

1. Membuat Desain Pola


Membuat pola atau desain batik sablon sebenarnya hampir sama dengan pembuatan
pola atau desain batik tulis maupun cap, yaitu tepian pola harus bisa disambungkan ke
kanan, ke kiri, atau ke atas.

2. Membuat Klise (Film)


Pembuatan klise merupakan langkah yang mutlak harus ada dalam proses pekerjaan
batik sablon. Karena dari pekerjaan inilah proses pekerjaan dimulai. Klise batik sablon
adalah bahan awal (master) yang nantinya akan dipindahkan ke dalam plangkan screen
dan menjadi alat cetak. Film klise adalah gambar pola yang dibuat di atas lembaran mika
plastik bening dengan bahan tinta yang pekat dan tidak tembus cahaya. Hal ini
disebebkan sistem afdruk menggunakan penyinaran. Langkah ini dapat dikerjakan
apabila desain pola di atas kertas sudah jadi. Pemindahan pola ke atas mika plastik bisa
dilakukan dengan komputer, namun dapat pula dilakukan dengan tangan. Letakkan
plastik mika di atas pola gambar yang telah dibuat di atas kertas, kemudian gambarlah
dengan tinta yang khusus untuk pembuatan film sesuai gambar polanya.

3. Membuat Plangkan Master


Pembuatan plangkan master artinya pembuatan alat cetak yang sebenarnya. Kegiatan
ini adalah memindahkan pola rencana yang semula dibuat di atas kertas ke permukaan
plangkan.
Proses pembuatan plangkan:
1. Tentukan dulu motif batik yang akan diproduksi untuk produksi batik printing
2. Gambar pola motif batik tersebut di atas kertas kalkir
3. Pilih ukuran plankan yang sesuai dengan desain pola motif batik yang akan digunakan
4. Cetak film di atas screen plangkan (cetakan plangkan yang pertama ini, akan dijadikan
plangkan master)
5. Cetak film pada plangkan berikutnya sesuai warna yang akan digunakan, caranya
dengan melakukan copying plangkan master kepada plangkan warna dan menutup pola
berdasarkan warna yang akan digunakan. Sehingga akan dibutuhkan plangkan sejumlah
warna yang akan digunakan
Plangkan untuk batik printing biasanya berukuran 1,2 meter X 2,5 meter.
Sedangkan ukuran mori yang digunakan untuk batik printing biasanya berukuran panjang
33 meter.
4. Proses Penyablonan

Setelah plangkan dibuat, proses selanjutnya adalah (Proses penyablonan = pemindahan


pola pada plangkan master ke atas kain mori sehingga menjadi sebuah kain batik
printing). Selanjutnya siapkan mori sebagai kain bahan dasar untuk pembuatan batik.
Mori yang digunakan bisa mori yang masih polos (masih berwarna putih) ataupun yang
sudah diberi warna. Tentunya ini sangat tergantung warna dasar dari motif yang akan
dibuat. Jika memang warna dasar batiknya tidak putih, maka mori polos yang masih
berwarna putih harus dilakukan proses pewarnaan dahulu. Setelah mori siap, mori
tersebut diletakkan di atas meja batik yang sebelumnya telah diolesi perekat (Lem
sablon), dimana tujuannya agar mori tidak bergeser selama proses pembatikan, karena
jika mori bergeser sedikit saja maka akan menyebabkan motif batik menjadi cacat.
Selanjutnya satu persatu dilakukan proses pewarnaan batik sesuai desain awal dan
plangkan yang telah ditetapkan. Cara pewarnaannya seperti cara menyablon, tetapi di sini
sablonnya sangat panjang sesuai panjang meja batik, biasanya panjang meja hingga 35
meter. Cara penyablonannya dilakukan dengan loncat satu rel (rel ganjil) ukuran panjang
plangkan, dengan tujuan agar pewarnaan yang masih basah tidak tertimpa. Baru setelah
satu meja selesai semua diberikan pewarnaan, diulangi lagi dari awal untuk rel genap
yang belum diberikan pewarnaan. Begitu seterusnya memutar hingga keseluruh meja
batik.
Pekerjaan pewarnaan sablon ini harus dilakukan oleh dua orang, karena selain harus
melakukan penggeseran plangkan sepanjang meja, juga harus melakukan pewarnaan
dengan menggeser-tekan rakel sesuai ukuran plangkan.
Setelah warna pertama selesai semua, selanjutnya dilakukan pewarnaan kedua dengan
plangkan yang kedua tentunya. Caranya persis seperti pada proses pewarnaan yang
pertama tadi.
Proses pewarnaan teknik batik printing ini dilakukan terus hingga semua warna dengan
pasangan plangkannya telah diimplementasikan semua.

5. Finishing
Finishing adalah langkah terakhir sebuah proses (pekerjaan) penyablonan. Finishing
batik sablon sangat bervariasi tergantung bahan yang digunakan. Untuk sablon dengan
bahan prosion, soda kue, dan manutek pengerjaan terakhirnya adalah pelorodan yang
berupa pencelupan kain sablon ke dalam air panas setelah diinapkan selama satu malam.

3. Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi


Untuk mencapai kelancaran produksi harus memperhatikan lokasi, bahan baku, jarak dan
biaya produksi. Dalam hal lokasi kita memilih Jakarta utara karena kita berencana untuk
membuka usaha secara online melalui bantuan e-commerce, sehingga dengan lokasi
Jakarta memudahkan untuk mengirim barang ke segala kota dengan mudah.
Untuk menghemat biaya produksi kita memilih memproduksi di rumah karena bahan
baku yang akan kita pesan semua melalui online, dan tenaga kerja juga yang digunakan
masih sedikit sehingga dengan bekerja di rumah lebih mudah dalam mengawasi pegawai
dan tidak perlu mengeluarkan biasa sewa kontrak tempat sehingga kita dapat
meminimalisir pengeluaran. Dalam mendapatkan bahan baku saya memilih untuk
mencari secara online dan beberapa juga dari supplier dengan harga yang lebih murah.
Bahan baku dalam pembuatan sablon batik antara lain pewarna, manuteks, procion,
Vigmen, blinder, obat base, lem slabon, Lak, Thinner, minyak tanah. Saya berencana
untuk mendapatkan bahan baku dari toko DG Toko yang ada di Tokopedia karena saya
telah membandingkan dengan harga toko lain dan harga nya paling murah dan juga
lokasinya yang dekat dengan saya sehingga biaya pengirimannya relatif murah.
4. Rancangan Tata letak (layout)
Keputusan tata letak adalah suatu kunci menentukan efisiennya sebuah operasi
perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak yang efektif dapat membantu sebuah
organisasi mencapai strategi yang mendukung perbedaan, harga rendah, atau respon.
Tata letak yang digunakan untuk pembuatan batik printing adalah Product-oriented
Layout, Tata letak ini berfokus mencari penggunaan tenaga dan mesin terbaik dalam
produksi berulang atau berkelanjutan sehingga menurut saya dapat membantu efisiensi
dalam memproduksi jangka Panjang.
5. Rancangan Tugas Pekerjaan
Dalam hal ini, saya mencari cara untuk mengatur pekerja dan merancang pekerjaan agar
pekerja dapat bekerja secara efektif dan efesien. Memiliki mutu kehidupan kerja yang
baik dapat meningkatkan kualitas pekerja dari segi fisik dan psikologis yang cukup.
Jadwal bekerja yang kita gunakan yaitu waktu kerja shift yang dibagi kedalam 3 Shift 3
Group. Dalam sistem ini, karyawan dibagi menjadi 3 group dengan total pergantian shift
selama 3 kali dalam sehari. Sistem ini akan lebih rapi dan mudah diatur karena angka
pembagian yang pas. Setiap karyawan akan bekerja dari hari Senin hingga Sabtu dan
libur pada hari Minggu, atau bisa anda sesuai dengan kebutuhan anda. Durasi kerja untuk
hari Senin hingga Jumat adalah 7 jam dengan 1 jam istirahat. Sementara pada hari Sabtu
hanya 5 jam kerja.
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
Tujuan dari produksi adalah untuk menghasilkan barang yang memiliki harga yang bisa
terjangkau namun tetap mengutamakan kualitas dan mutu dari produk yang diproduksi
tetap terjaga agar produk yang dihasilkan dikenal banyak orang karena kualitas dsri
produk tersebut sehingga konsumen tetap setia terhadap produk kita, kemudian
persediaan bahan baku yang stabil dan peningkatan kualitas pekerja baik moral dan skill
yang akan diajarkan. Dalam kegiatan ini, tujuan usaha adalah untuk mencari laba, dan
membuka lapangan kerja.
2. Strategi yang kami gunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif yaitu:
• Strategi Diferensiasi, (mengunggulkan produk dari pesaing)
Strategi Difrensiasi produk mencakup bentuk, fitur, kualitas barang, kesesuain, daya
tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya dan rancangan, semua dijalankan namun untuk
keunikan lebih fokus kepada rancangan yang mengikuti zaman sesuai dengan umur agar
diminati oleh kalangan anak muda dengan pola batik yang dibuat tidak pasaran berbeda
dengan batik pada umumnya, selain itu juga mengemas produk batik dengan kemasan
yang bagus.
• Strategi Inovasi (mengembangkan produk atau membuat produk baru)
Kami ingin mengembangkan produk batik menjadi produk yang bisa digemari oleh
konsumen yang menginginkan motif yang simple dengan mengkombinasikan satu bagian
dengan kain polos sehingga terkesan simple namun tetap bisa digunakan untuk acara
formal. Ide lainnya, yaitu memadukan kain yang batik yang belum dijahit menjadi busana
tertentu dengan pakaian lain semisal kameja dan dipadukan dengan belt bewarna gold
untuk memunculkan kesan modis. Dengan inovasi ini kami memadukan batik dan unsur
eropa namun tak menghilangkan jati diri kedua budaya tersebut. Dengan ini kami
menunjukan ke konsumen bahwa batik mampu berbaur dengan berbagai budaya modern
tanpa kehilangan kepribadiannya dan menunjukan bahwa batik itu bisa fleksibel.

• Strategi pertumbuhan (menambah variasi pada produk)


Kita berencana mengembangkan produk berpola dengan stilasi motif
ethno modern yang teruji dari sisi Karakter motif, kesesuaian ukuran motif, ketepatan
lokasi motif pada bahan busana, variasi warna alam, ornamen isen-isen, bahan dasar
yang digunakan dan tingkat kemenarikan produk oleh konsumen dan telah mendapat
rekomendasi untuk diujicobakan diproduksi dan diuji tingkat kemenarikannya pada
konsumen yang lebih luas.
3.
• Peramalan jangka pendek
Peramalan ini umumnya kurang dari 3 bulan, di peralamalan jangka pendek berfokus
pada tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang akan saya pakai. Untuk
Memproduksi Batik diawal saya berencana memproduksi dalam kapasitas yang masih
sedikit, karena dilihat dari pembuatan batik yang membutuhkan banyak tahap dan saya
memperhatikan kualitas bahan – bahan yang akan saya pakai dalam pembuatan batik,
dari kapasitas mesin sendiri saya memiliki modal yang masih dibilang kecil sehingga
mesin yang saya akan pakai dalam proses pembuatan memiliki kapasitas memproduksi
kisaran 2 – 3 jenis model pakaian dengan size yang berbeda beda dan kapasitas tenaga
kerja saya merekrut 6 orang untuk membantu proses produksi agar lebih efektif.

• Peralamalan jangka menengah


Peralaman ini umumnya rentang waktu dari 3 bulan sampai 3 tahun, di peralaman ini
berguna dalam perencenaan penjualan, saya berencana mengembangkan system dari segi
informasi dan pelayanan penjualan terhadap customers. Dengan menyediakan media
sistem informasi penjualan berbasis online yang dirancang menggunakan media web atau
internet untuk meminimalkan waktu proses penjualan dengan tujuan meningkatkan
pelayanan bagi customers, meningkatkan volume penjualan sehingga pendapatan
perusahaan dapat meningkat. Transaksi dengan menggunakan teknologi internet pada
saat ini merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat. Kebanyakan masyarakat terutama
kaum muda - mudi di Indonesia apabila ingin melakukan transaksi jual-beli, mereka lebih
suka berbelanja memalui online shopping yang mana melalui online shop ini kita tidak
perlu keluar rumah untuk membeli barang-barang yang kita inginkan. Mudahnya akses
internet seperti wifi maupun banyaknya perangkat gadget memudahkan masyarakat
dalam mencari kriteria produk maupun jasa yang diinginkan. Online shopping ini di sukai
oleh kaum muda - mudi dikarenakan transaksi yang mudah.
Dengan memasarkan produk melalui internet dapat mengurangi anggaran dan biaya
operasional untuk promosi karena promosi dapat dilakukan dengan meminta tolong
teman untuk mempromosikan akun online shop yang kita miliki, atau mencantumkan
iklan di Media social seperti IG atau TikTok.
• Peramalan jangka Panjang
Peramalan ini memiliki rentang waktu 3 tahun atau lebih, biasanya digunakan untuk
merancang produk baru (menginovasikan corak batik mengikuti perkembangan budaya
dan trend yang sedang berkembang), pengeluaran modal (kami mengeluarkan biaya
dalam rangka memperoleh asset tetap dengan membeli alat produksi dan mengupgrade
kapasitas alat produksi), lokasi fasilitas (kami melakukan proses perencangan fasilitas
dengan tujuan agar menunjang kegiatan produksi yang terdiri dari menganalisis sumber
daya manusia, peralatan, area tempat penjualan yang strategis), kami juga berencana
meningkatkan tingkat produksi dengan membuka pabrik sehingga dapat memperluas
produksi dan membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas seperti sistem dropship.
Kami juga melakukan peramalan pendapatan menggunakan metode Least Square

Tahun Pendapatan Xi
(RP)
2019 67.000.000 0
2020 45.000.000 1
2021 56.000.000 2
2022 Y1 3

Perhitungan nilai a dan b menggunakan metode Least Square


Tahun Pendapatan Xi Xi Yi Xi2
(yi)
2019 67.000.000 -1 (67.000.000) 1
2020 45.000.000 0 0 0
2021 56.000.000 1 56.000.000 1
jumlah 168.000.000 0 11.000.000 2

Peramalan pendapatan tahun 2022


Y2022 = 56.000.000 + 5.500.000(4)
= 56.000.000 + 22.000.000 = 78.000.000
Setiap perusahaan membutuhkan peramalan, salah satunya adalah peramalan produk yang
berpengaruh terhadap:
• Sumber daya manusia
Kegiatan yang kami lakukan untuk mengantisipasi permintaan – permintaan bisnis
produksi batik dan lingkungan pada waktu yang akan datang dan untuk memenuhi
kebutuhan – kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi tersebut. Kami
melakukan perencanaan yang berarti mengestimisasi secara sistematik dan suplai tenaga
kerja dimasa mendatang agar perusahaan dapat menyediakan tenaga kerja secara lebih
baik sesuai dengan kebutuhan. Rencana ini merupakan peramalan jangka pendek yang
harus dipenuhi selamat satu tahun yang akan datang. Pada saat melakukan peramalan
produksi kita harus bisa mengetahui untuk unit produksi sekian,kita membutuhkan berapa
tenaga kerja, agar kita tidak merekrut terlalu banyak tenaga kerja dan juga tidak
kekurangan tenaga kerja. Inilah kaitannya peramalan produksi dengan sumber daya
manusia.
• Kapasitas
Perencangan kapasitas adalah keputusan strategi jangka Panjang untuk mengetahui
jumlah output yang dapat dicapai oleh sebuah system selama satu periode waktu tertentu.
Kapasitas dikatakan sebagai kemampuan untuk menampung, menerima, menyimpan dan
mengakomodasi. Kapasitas dapat mempengaruhi Sebagian besar biaya tetap. Kapasitas
berfungsi untuk menentukan bahwa permintaan dapat dipenuhi atau tidak, fasilitas yang
tersedia itu berlebih atau kekurangan. Jika fasilitas terlalu banyak Sebagian besar akan
menganggur dan membutuhkan biaya lebih yang dibebankan pada produksi atau menjadi
beban dan berdampak kepada kenaikan biaya. perencanaan kapasitas adalah penentuan
kebutuhan kapasitas masa depan yang sebagian besar didasarkan pada permintaan pada
masa yang akan datang. Jika permintaan barang dan jasa dapat diramalkan dengan tingkat
ketepatan yang memadai, penentuan kapasitas dapat langsung dilakukan. Dalam industry
manufaktur, kapasitas diartikan sebagai jumlah yang dapat diproduksi oleh mesin dalam
suatu ukuran waktu. Oleh karena itu, kapasitas suatu kegiatan operasi dapat berubah
karena adanya pengubahan batas kapasitas dengan melakukan lembur atau subkontrak.
Dengan mengubah kebijakan mengenai pemanfaatan peralatan dan fasilitas, dapat pula
mengubah kapasitas tampa menambah jumlah peralatan, sumber kapasitas ini menjadi
tuntutan manajer untuk lebih bebas dalam menyusun perencanaan kapasitas.
• Supply chain management
Sebagai manajer operasi produksi batik saya memiliki keinginan untuk memperoleh
keuntungan dengan cara melakukan kolaborasi dengan partner, seperti supplier,
distributor, dan customer, baik itu customer bisnis maupun individu berguna untuk
mendaptkan barang – barang pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling
efisien untuk mencapai biaya dari sistem secara keseluruhan yang minimun serta
mencapai tingkat pelayanan yang diinginkan oleh perusahaan kami.
Supply Chain Management memiliki 3 Komponen, yang di antaranya adalah Upstream
Supply Chain Management yaitu sebuah proses dimana perusahaan mendapatkan
supplier dari pihak luar untuk mendapatkan bahan baku. Kemudian komponen yang
kedua adalah Internal Supply Chain Management yaitu sebuah proses dimana terjadinya
perubahan dari bahan baku menjadi sebuah produk jadi. Komponen terakhir SCM adalah
Downstream Supply Chain Managament yaitu sebuah proses dimana pendistribusian
barang oleh perusahaan ke customer yang dimana biasanya dilakukan oleh eksternal
distributor.
Tujuan Supply Chain Management dalam usaha bisnis kami adalah untuk mencapai biaya
minimun dan tingkat pelayanan yang maksimun dengan mempertimbangkan segala
fasilitas yang berpengaruh terhadap barang atau jasa yang dihasilkan dan biaya yang
diperlukan dalam memenuhi kebutuhan konsumen.

4. Kapasitas produksi digunakan untuk menentukan seberapa besar tingkat keluaran yang mampu
dihasilkan oleh perusahaan untuk memenuhi pasar. Dalam periode waktu tertentu kapasitas
produksi batik kami bisa berbeda. Berikut perencanaannya:
A. Pada saat hari biasa
Biasanya pada hari – hari biasa atau normal, seperti hari senin sampai dengan
minggu rata – rata penjualan naik karena batik formal banyak digunakan untuk
pakaian kerja sehari – hari sehingga permintaan pembeli semakin banyak di hari
biasa dan juga di hari biasa banyak yang memakai batik untuk ke acara resmi.
Dikarenakan proses produksi yang memerlukan waktu kurang lebih 1 hari dan
tenaga kerja berjumlah 6 orang, maka dapat hitung:
Waktu kerja: 6 hari x 30 buah (estimasi produk yang dihasilkan per hari)
= 180 buah/minggu
1 bulan terdapat 4 minggu, maka 180 x 4 = 720 buah
Estimasi kapasitas produksi bulanan adalah 720 buah
Estimasi kapasitas produksi per tahun = 180 x 52 = 9.360 buah
Perhitungan diatas merupakan dalam keadaan hari biasa dengan asumsi 1 tenaga
kerja dapat menghasilkan 5 buah / hari dengan dibantu oleh kapasitas mesin yang
kami sediakan adalah mesin jahit porable berjumlah 6 mesin sehingga membantu
proses produksi semakin cepat dari estimasi.

B. Pada saat puasa dan lebaran


Pada saat puasa dan lebaran, biasanya banyak sekali orang melangsungkan acara
pernikahan dan banyak orang memilih batik untuk datang ke acara tersebut
sehingga permintaan terhadap produk meningkat sehingga untuk mengantisipasi
permintaan yang naik kita meningkatkan jumlah tenaga kerja yang bersifat part
time dan menerapkan sistem shift pagi dan malam sehingga meningkatkan
kapasitas produksi.

C. Pada hari natal dan liburan tahun baru, tahun baru imlek
Pada saat natal dan menjelang tahun baru jumlah permintaan akan menurun
karena aktifitas beberapa kantor tidak berjalan sehingga permintaan akan
menurun dibandingkan dengan hari biasa, sehingga tingkat produksi kami
turunkan untuk mencegah penumpukan stok di Gudang dan kami akan
memberikan diskon untuk beberapa produk sehingga dengan harga diskon
permintaan akan stabil.

D. Pandemi dan pasca pandemic:


Di era pandemic banyak perusahaan yang menerapkan WFH sehingga permintaan
batik formal yang biasanya pada karyawan kantor jadi berkurang dan banyak
acara yang tidak bisa dilaksanakan, rapat pun semua berubah menjadi online
sehingga permintaan batik menurun karena era pandemi, dengan hal ini maka
saya membatasi tenaga kerja menjadi lebih sedikit untuk menghemat biaya.
Namun kita harus melakukan analisis perkembangan kondisi pasar saat pandemic
maupun pasca pandemic untuk membantu merencanakan strategis kapasitas
produksi baru.
Di pasca pandemi, permintaan terhadap produk akan meningkat karena aktifitas
akan mulai berjalan seperti biasanya, kantor – kantor akan menerapkan WFO dan
acara – acara akan mulai diselenggarakan sehingga permintaan terhadap produk
batik akan meningkat.
5. Yang harus saya perhatikan dalam penyusunan perencanaan agregat dalam kapasitas dan
permintaan adalah:
• Strategi dalam pilihan kapasitas
1. Mengubah Tingkat Persediaan – Para manajer dapat meningkatkan persediaan
selama perioda permintaan rendah untuk memenuhi permintaan yang tinggi di
masa datang. Jika strategi tersebut dipilih, maka biaya yang berkaitan dengan
penyimpanan, asuransi, penanganan, keusangan, pencurian, dan modal yang di
investasikan akan meningkat. Pada umumnya, biaya tersebut berkisar 15-40 %
dari nilai barang setiap tahunnya. Di sisi lain, saat perusahaan memasuki masa
dimana permintaan terus meningkat, maka kekurangan yang terjadi bisa
mengakibatkan penjualan yang hilang disebabkan lead-time yang lebih panjang
dan pelayanan pelanggan yang lebih buruk.
2. Meragamkan Ukuran Tenaga Kerja Dengan Cara Mengkaryakan atau
Memberhentikan – Hal ini diberlakukan untuk menyesuaikan tingkat produksi.
Seiring karyawan baru membutuhkan pelatihan dan rata-rata produktivitas
menurun untuk sementara sehingga mereka menjadi terbiasa. Pemberhentian atau
PHK, tentu saja menurunkan moral semua pekerja dan bisa mendorong ke arah
produktivitas yang lebih rendah.
3. Meragamkan Tingkat Produksi Melalui Lembur atau Waktu Kosong – Terkadang
tenaga kerja bisa di jaga tetap konstan dengan meragamkan waktu kerja yang
bermacam-macam, mengurangi banyaknya jam kerja saat permintaan rendah dan
menambahi jam kerja saat permintaan naik. Sekalipun begitu saat permintaan
sedang tinggi, terdapat keterbatasan seberapa banyak lembur yang bisa dilakukan.
Upah lembur membutuhkan lebih banyak uang, dan terlalu banyak lembur bisa
membuat titik produktivitas pekerja secara keseluruhan merosot. Lembur juga
bisa menyiratkan naiknya biaya overhead yang dibutuhkan untuk menjaga agar
fasilitas bisa tetap berjalan. Disisi lain, pada saat permintaan menurun, perusahaan
harus menyerap waktu kosong pekerja yang biasanya merupakan proses yang
sulit.
4. Subkontrak – Suatu Perusahaan bisa mendapatkan kapasitas sementara dengan
melakukan subkontrak pekerjaan selama perioda permintaan tinggi. Akan tetapi,
subkontrak ini memiliki beberapa kekurangan diantaranya mungkin mahal;
membawa resiko dengan membuka pintu klien bagi pesaing dan seringkali susah
mendapatkan pemasok subkontrak yang sempurna, yang selalu dapat
mengirimkan produk bermutu tepat waktu.
5. Penggunaan Karyawan Paruh Waktu – Karyawan paruh waktu bisa mengisi
kebutuhan tenaga kerja tidak terampil.
• Strategi dalam pilihan kapasitas
1. Saat permintaan rendah, perusahaan bisa mencoba untuk meningkatkan
permintaan melalui iklan, promosi, kewiraniagaan, dan potongan harga.
2. Tunggakan Pesanan Selama Perioda Permintaan Tinggi – Tunggakan pesanan
merupakan pesanan yang diterima perusahaan namun tidak mampu (secara
sengaja atau kebetulan) untuk dipenuhi pada saat itu. Jika pelanggan mau
menunggu tanpa kehilangan kehendak baik mereka ataupun pesanannya,
tunggakan pesanan adalah strategi mungkin untuk dijalankan. Banyak perusahaan
melakukan tunggakan pesanan, namun pendekatan tersebut sering mengakibatkan
hilangnya penjualan.
3. Bauran Produk yang Counterseasonal – Suatu teknik penghalusan yang secara
luas digunakan para manufaktur adalah mengembangkan sebuah bauran produk
yang terdiri dari barang counterseasonal. Bagaimanapun, perusahaan yang
mengikuti pendekatan tersebut dapat mendapati diri mereka terlibat dengan
produk di luar target pasar mereka.
Metode perencanaan agregat menentukan suatu rencana untuk meminimalisir biaya
Maka biaya – biaya yang harus dipertimbangkan:
1. Biaya Perekrutan Karyawan (Hiring Cost) Perekrutan karyawan menimbulkan
biaya-biaya untuk iklan, proses seleksi dan pelatihan. Biaya pelatihan merupakan
biaya yang besar apabila tenaga kerja yang direkrut merupakan tenaga kerja yang
belum berpengalaman.
2. Biaya Pemberhentian Tenaga Kerja (Firing Cost)
Pemberhentian karyawan biasanya terjadi akibat semakin rendahnya permintaan
akan produk yang dihasilkan sehingga tingkat produksi menurun dengan drastis.
Pemberhentian ini mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan uang pesangon
bagi karyawan yang di-PHK, penurunan produktivitas dan moral kerja karyawan
yang masih bekerja. Semua akibat ini dianggap sebagai biaya pemberhentian
tenaga kerja yang akan
ditanggung perusahaan.
3. Biaya Lembur dan Biaya Menganggur (Overtime Cost dan Undertime Cost)
Penggunaan waktu lembur bertujuan meningkatkan keluaran produksi, tetapi
konsekuensinya perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan lembur yang
biasanya mencapai 150% hingga 200% dari biaya kerja regular. Di samping itu,
adanya lembur akan memperbesar tingkat kehadiran karyawan akibat dari
kelelahan. Kondisi sebaliknya adalah perusahaan terkadang memiliki jumlah
tenaga kerja yang lebih besar dari yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi.
Tenaga kerja yang berlebih ini kadang-kadang bisa dialokasikan untuk kegiatan
lain yang produktif meskipun tidak selamanya efektif. Namun, jika perusahaan
tidak dapat melakukan alokasi yang efektif, maka perusahaan dianggap
menanggung biaya menganggur.
4. Biaya Persediaan (Inventory Cost) Persediaan mempunyai fungsi mengantisipasi
timbulnya kenaikan permintaan pada saat-saat tertentu. Konsekuensi dari
kebijakan tingkat persediaan tersebut adalah timbulnya biaya penyimpanan
(holding cost) yang berupa biaya tertahannya modal, pajak, asuransi, kerusakan
bahan, dan biaya sewa gudang. Kondisi sebaliknya ketika kebijakan untuk tidak
mengadakan persediaan seolah-olah menguntungkan, sebenarnya justru dapat
menimbul-kan kerugian. Kondisi ini pada perusahaan dengan sistem make to
order akan mengakibatkan resiko keterlambatan penyerahan pesanan, sedangkan
pada sistem make to stock akan mengakibatkan resiko beralihnya pelanggan pada
produk lain.
5. Biaya Subkontrak (Subcontract Cost) Pada saat permintaan melebihi kemampuan
kapasitas regular, biasanya perusahaan mensubkontrakan kelebihan permintaan
produk tersebut kepada perusahaan lain, konsekuensi dari kebijakan ini adalah
timbulnya biaya subkontrak. Biaya untuk mensubkontrakan pesanan dapat lebih
mahal dibanding apabila perusahaan melakukan produksinya sendiri. Selain itu,
terdapat resiko terjadinya keterlambatan penyerahan dari kontraktor dan
ketidakkonsistenan kualitas produk.

6. Lokasi yang tepat untuk menjalankan bisnis saya adalah Jakarta utara karena saya berencana
untuk membuka secara online sehingga dengan lokasi di Jakarta memudahkan saya untuk
mengirim barang ke berbagi kota dan mudah dijangkau oleh konsumen, karena di Jakarta adalah
pusat perekonomian sehingga banyak sekali Gedung – Gedung perusahaan yang
memperkerjakan tenaga kerja yang mewajibkan pegawai menggunakan seragam batik. Dengan
mudah dan lokasinya dekat dengan lokasi indrusti sehingga dapat meminimalkan biaya
operasional perusahaan, dan kecepatan pengirimannya dapat dimaksimalkan. Dan di lokasi ini
mudah untuk mendapatkan pekerja yang memiliki kualitas karena Jakarta adalah ibu kota
provinsi sehingga banyak tenaga kerja yang datang dari luar maupun dalam kota, Di lokasi ini
memudahkan saya mendapatkan bahan baku dalam volume besar karena supplier yang banyak
sehingga banyak pilihan untuk memilih supplier terbaik dalam kualitas dan harga yang
terjangkau.

Anda mungkin juga menyukai