1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
tersusunnya Buku Standar Operasional Prosedur (SOP) Kerajinan Batik
dan Ekoprint. Buku ini mengulas cara membuat batik tulis dan teknik
membuat ekoprint yang baik dan benar.
Peningkatan daya saing produk kerajinan batik yang baik secara kualitas
semakin meningkat , Terlebih di masa pendemi COVID 19 ini, persaingan
semakin berat di dunia bisnis dimana kepercayaan dan terjamin
kualitasnya menjadi sebuah incaran. Faktor-faktor lain yang
menyebabkan pentingnya peningkatan daya saing produk kerajinan
batik tersebut yaitu kepedulian konsumen terhadap keamanan bahan
yang digunakan dan aspek lingkungan serta adanya persaingan yang
semakin ketat antar negara produsen.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah perbaikan teknik pembuatan
sampai dengan finishing melalui penerapan Standar Operasional
Prosedur (SOP). Buku SOP yang telah disusun oleh Bumdes.id dapat
diterapkan di lapangan.
Penyusunan Buku SOP ini berdasarkan hasil informasi dari berbagai
sumber yang sudah memiliki pengalaman dan beberapa informasi dari
internet. Diharapkan Buku SOP Kerajinan Batik dan Ekoprint ini dapat
dijadikan acuan/pedoman bagi semua pihak di daerah lain dalam
menyusun SOP kerajinan batik dan ekoprint sesuai kondisi masing-
masing BUM Desa yang bergerak di bidang industri kreatif, khususnya
batik.
2
SOP BATIK TULIS
3
Standar
Tanggal Dibuat
Operasional
Nomor : ………….
Prosedur
SOP…….
“Menyiapkan Revisi………… Disahkan
Kain” Tanggal……… ……………………
Definisi
Pemilihan kain adalah kegiatan memilih atau menentukan jenis kain
yang akan digunakan untuk membatik.
Informasi Pokok
1. Dalam membuat batik tulis, sebagai medianya dibutuhkan kain. Kain
yang biasa digunakan untuk membuat batik adalah kain mori. kain
katun ataupun kain sutra sebagai medianya.
2. Pastikan kain mori tidak memiliki kanji dari parbrik yang melebihi
ukuran standar.
Cara Kerja
1. Potong kain 2 m, 2,25 m, 2,5 m, 2,75m sesuai kebutuhan.
2. Cara menghilangkan kanji pada kain mori dengan merendam
semalam ke dalam air bersih atau kain yang akan digunakan untuk
membatik direbus terlebih dahulu.
3. Jika sudah, pada pagi harinya kain dipukul-pukul lalu dibilas dengan
air bersih. Setelah itu, bilas kain dan kain kembali dikanji lagi.
4
4. Kain yang akan dibuat batik tulis perlu dikanji kembali agar lilin bisa
meresap ke dalam kain dan akan membuat lilin mudah dihilangkan.
5. Berikan kanji yang tipis atau kanji ringan yang tidak boleh
menghalangi penyerapan zat warna pada kain.
5
Standar
Tanggal Dibuat
Operasional
Nomor ………….
Prosedur
SOP…….
“Membuat Revisi…………… Disahkan
Motif” Tanggal………… …………………
Informasi Pokok
1. Setelah kain mori dicuci dan kembali dilapisi kanji tipis, selanjtnya
membuat desain batik atau molani.
2. Untuk desain batik, bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan
kreativitas. Namun, tidak ada salahnya untuk mengikuti desain yang
sudah ada.
4. Menggambar motif batik tulis diatas kain menggunakan pensil
5. Proses menggambar pola motif batik ini bisa dibilang pekerjaan yang
membutuhkan keterampilan yang baik. Orang yang menggambar
harus benar-benar paham tentang berbagai pola motif batik,
mampu membuat komposisi dan anatomi motif yang bagus, dan
bisa memperkirakan hasil kain batik yang dibuat.
6
6. Bagi para pemula, untuk dapat menghasilkan gambar pola motif
batik pada kain yang baik, biasanya pola motif batik tersebut
dirancang terlebih dahulu di atas kertas. Hal ini bertujuan untuk
meminimalisir kesalahan saat menggambar diatas kain.
Cara Keraja :
1. Proses pengerjaan batik tulis dimulai dari Nyoret, yakni
menggambar pola motif batik pada kain mori dengan menggunakan
pensil.
2. Biasanya desain kain yang digunakan untuk pemula berupa motif
klasik berupan bentuk simbol-simbol. Selain itu, motif pesisiran
berupa motif yang berbentuk seperti bunga atau kupu-kupu.
7
Standar
Tanggal Dibuat
Operasional
Nomor: ………….
Prosedur
SOP…….
“Mencanting/ Revisi………… Disahkan
Informasi Pokok
1. Proses dasar melukis pola dengan malam ini juga biasa disebut
dengan nama Ngrengrengi karena menggunakan
canting Rengrengan, atau juga disebut Nglowongi karena
menggunakan malam klowong.
2. Proses Nglowongi ini untuk membentuk outline motif batik. Bagian
outline yang tertutup malam/lilin nantinya tidak akan tersentuh oleh
warna ketika kain diwarnai.
3. Apabila malam diorot (dikelupas) maka akan menghasilkan warna
putih kain, sedangkan kain yang tidak terkena malam akan
memunculkan warna sesuai yang diinginkan.
8
Cara Kerja
1. Cara membuat batik tulis selanjutnya dengan menebalkan desain
batik dengan menggunakan lilin yang sudah dicairkan. Pada tahap ini,
sebagai alat bantu memerlukan canting.
2. Kain dilukis menggunakan canthing yang sudah berisi lilin panas.
3. Canthing ditorehkan pada kain dengan mengikuti pola yang sudah
dibuat.
4. Selanjutnya, tutupi bagian putih menggunakan lilin. Maksud bagian
putih adalah bagian yang nantinya tidak akan kamu beri warna
dengan pewarna. Canting yang digunakan pada tahapan ini
merupakan canting yang halus. Sedangkan untuk bagian yang besar,
digunakan untuk canting kuas. Tujuan dari proses ini agar saat
dilakukan pewarnaan menggunakan pewarna, lapisan yang diberi
lilin tidak terkena warnanya.
10
10
Standar
Tanggal Dibuat
Operasional
Nomor : ………….
Prosedur
SOP…….
“Pewarnaan Revisi…………… Disahkan
Informasi Pokok
1. Adapun teknik pewarnaannya bisa dicelup (Bironi) ataupun
menggunakan teknik colet
2. Jika menggunakan teknik celup maka semua kain akan dicelupkan
pada wadah besar yang telah diberi pewarna
3. Jika menggunakan teknik colet maka kain batik dibentangkan secara
horisontal kemudian dicolet pewarna dengan menggunakan kuas
atau alat lain. Pewarnaan kain batik dengan teknik colet banyak
dilakukan oleh para pengrajin batik jika kain batik tersebut
dirancang memiliki banyak warna
11
11
Cara Kerja
1. Tehnik pewarnaan dengan colet yaitu dengan mengoleskan pewarna
pada bidang-bidang motif batik, pengrajin tidak perlu lagi memberi
malam pada kain batik setelah diwarna. Kain tinggal diberi penguat
warna, kemudian malam bisa langsung dilorot atau dilepaskan dari
kain.
2. Dalam mewarnai kain batik tulis dengan teknik celup, kain bisa
dimulai dari warna yang paling muda. Hal ini dimaksudkan agar
ketika membutuhkan warna yang lebih gelap pada kain batik mudah
untuk dilakukan. Jika sejak awal mewarnai batik menggunakan
warna gelap, maka ketika membutuhkan warna terang akan sangat
kesulitan.
12
12
Standar
Tanggal Dibuat
Operasional
Nomor: ………….
Prosedur
SOP……
“Membentuk Revisi……….. Disahkan
Fariasi” Tanggal…... ……………
Cara Kerja
1. Setelah kain diberi warna dasar, kain kemudian dililin kembali
menggunakan canting.
2. Pelilinan dilakukan sesuai dengan gambar pola yang nanti
akandihasilkan
3. Setelah itu, celupkan ke pewarna kedua atau tahap pewarnaan
kedua.
4. setelah pewarnaan kedua, maka dilakukan pengeringan dan
kemudian penghilangan lilin, sehingga motif batik terlihat jelas
sesuai yang diharapkan. Batik selesai dikerjakan.
13
13
Standar Operasional Tanggal Dibuat
Prosedur Nomor : ………….
Cara Kerja :
1. Merebus kain yang sudah berubah warnanya menggunakan air
panas.
2. Setelah semua langkah-langkah di atas selesai, kamu dapat mencuci
kain batik dan menjemurnya sampai kering. Setelah kering, kain
batik tulis siap digunakan.
14
14
Informasi Pokok :
a. Canting Klowong.
Canting ini memiliki lubang yang biasa/tidak besar kareting ini
memiliki ujung yang na digunakan untuk meenulis
b. Canting cecek.
Canting ini memiliki lubang yang kecil. Guna canting cecek adalah
untuk menggambar titik-titik.
c. Canting Menurut Fungsinya :
15
15
ber-cucuk satu yang biasa digunakan untuk menggambar pola batik
pertama kali, berukuran sedang dengan lubang cucuk berdiameter
sekitar 1-2,5 mm. Sedangkan canting isen berukuran lebih kecil yang
difungsikan untuk mengisi pola yang sudah dibuat.
Secara umum ukuran canting hanya dibagi menjadi tiga bagian yang
masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Besar-kecilnya ukuran
biasanya hanya diukur dari besar-kecilnya cucuk, karena dari cucuk
inilah yang akan mempunyai pengaruh langsung terhadap hasil goresan
di atas kain. Canting ukuran kecil digunakan untuk isen batik yang sudah
direngreng, ukuran sedang untuk membuat pola (merengreng), dan
ukuran besar digunakan untuk membuat pola yang berukuran besar dan
juga sering digunakan untuk tembokan atau memberi blok malam pada
pola batik.
16
16
3. Canting Batik Menurut Banyaknya Cucuk
17
17
Canting Liman, memiliki cucuk lima yang juga berfungsi sebagai
isen. Berbentuk segi empat sama sisi dengan satu titik di
tengahnya.
Canting Byok, memiliki cucuk ganjil berjumlah tujuh cucuk atau
lebih yang berfungsi untuk membentuk lingkaran dari titik-titik
dengan satu titik di tengahnya.
Canting Renteng atau Galaran, memiliki cucuk genap empat
atau enam yang disusun secara berderet/sejajar.
18
18
SOP PEMBUATAN ECOPRINT
PROSEDUR PRODUKSI
NO PROSES KETERANGAN
1. SCOORING Membersihkan sisa kotoran lilin
Kain Katun : DirendamTRO 30-60 menit
Kain Sutra : Direndam cuka 2% 30-60 menit
2. MORDANTING Memasukkan unsur logam agar kain mampu
menyerap pewarna alam
Kain Katun : Rebus dengan tawas 14 gr/liter
dan soda abu 6 gr/liter
Kain Sutra : Rendam dengan air tawas 14
gr/liter dicampur COT ( Cream Off Tartar)
19
19
dibuka dikering angin didiamkan 1 minggu.
POUNDING
5 FIKSASI Difiksasi dengan tawas/tunjung/kapur/cuka.
20
6 PEMBILASAN Kain dibilas sampe bersih dikering angin
7 SETRIKA Penyetrikaan dengan suhu rendah – sedang
8 PENGEMASAN Pengemasan dimasukkan besek/kardus
packaging
9 DISTRIBUSI Pengiriman dengan expedisi
Kriteria daun : daun yang bisa di lestarikan, daun yang dipakai adalah
daun yang mengandung pigmen seperti daun kelor, jati, daun lanang,
daun jarak kepyar. Daun bamboo bisa dipakai dengan teknik khusus.
Sumber ;
21