Anda di halaman 1dari 3

PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 1/3
Ditetapkan,

STANDAR Direktur RS Mesra


PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 11 September 2018
(SPO)
dr. Budhi Setyawan
NIK : 16.05.15.050
Pencegahan Infeksi Saluran Kemih adalah suatu upaya yang
PENGERTIAN dilakukan untuk mengurangi angka kejadian infeksi pada saluran
kemih akibat pemakaian kateter urin.

TUJUAN 1. Mengurangi angka kejadian Infeksi Saluran Kemih


2. Mengetahui tindakan – tindakan yang dapat dilakukan untuk
mengurangi kejadian Infeksi Saluran Kemih

Pencegahan Infeksi Saluran Kemih dilakukan oleh petugas


KEBIJAKAN kesehatan pada saat pemasangan kateter urin dan perawatan
selama kateter urin terpasang.

 Petugas
- Pemasangan kateter hanya dilakukan oleh petugas yang
terampil dan memahami tehnik pemasangan kateter secara
aseptik dan perawatan kateter yang benar.
- Tenaga yang diberikan asuhan keperawatan pasien dengan
kateter urin sudah mendapatkan pelatihan secara berkala
dengan tehnik yang benar mengenai prosedur pemasangan
kateter urin dan kompilkasi potensi yang mungkin terjadi
pada kateter urin.
PROSEDUR
 Penggunaan kateter
- Pemasangan kateter urin dilakukan hanya kalau diperlukan
saja dan segera dilepas bila tidak diperlukan lagi. Alasan
pemasangan kateter bukan karena untuk mempermudah
personil dalam memberikan asuhan kepada pasien.
- Untuk pasien-pasien tertentu dapat digunakan alternatif dari
kateter menetap, seperti : drainase dengan kondom, kateter,
kateter suprapubik, kateter selang seling.
PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 2/3
 Kebersihan tangan
- Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah memasang
kateter, merawat perineal dan saat pengosongan urine.

 Pemasangan kateter
- Pemasangan kateter harus menggunakan teknik aseptik dan
peralatan steril.
- Untuk membersihkan daerah sekitar uretra harus
menggunakan sarung tangan, kapas dan larutan aseptik yang
sesuai dan pakai jelly pelumas sekali pakai.
- Gunakan kateter sekecil mungkin dengan laju drainase yang
konsisten untuk meminimalkan trauma uretra.
- Kateter menetap harus terpasang dengan baik dan menempel
pada badan untuk mencegah pergerakan dan tegangan pada
uretra.

 Drainase sistem tertutup dan steril


- Sistem drainase yang tertutup dan steril harus dipertahankan.
PROSEDUR
- Kateter dan selang/tube drainase tidak boleh dilepas
sambungannya kecuali bila akan dilakukan irigasi
(semaksimal mungkin hindari irigasi).
- Jika sambungan kantong urin terlepas atau terjadi
kebocoran, sistem penampungan harus diganti dengan
teknik aseptik lakukan disinfeksi pada ujung pipa kateter
baru disambungkan kembali.
- Pertahankan tidak ada kontak antara urin bag dengan lantai
(jarak dengan urin bag minimal 30 cm).

 Laju aliran urin


- Pertahankan laju aliran tetap lancar dengan cara : jaga
kateter dan pipa drainase dari lekukan.
- Kantong urine harus dikosongkan secara teratur, satu gelas
ukur untuk satu pasien
- Kantong kateter urin harus diletakkan lebih rendah dari
kandung kemih/bladder.
PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KEMIH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


0 3/3
 Perawatan meatus
- Bersihkan 2-3 kali/hari dengan cairan aseptik.
 Pemisahan pasien
PROSEDUR
- Untuk mengurangi infeksi silang pada pasien yang terinfeksi
sebaiknya satu kamar mandi sendiri atau dipisahkan dari
pasien yang lainnya.
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Kamar Bersalin
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai