Di susun Oleh :
Kelompok 8 :
1. Dewi Novelin Rumsano (2020081024005)
2. Gunawan Balalembang (2020081024183) Tidak Aktif
3. Noviyanti May (2020081024193)
4. Yance Raiwowi Paisei (2020081024151)
4. Alat yang dibutuhka Bak instrumen berisi pinset anatomi, sirurgi, gunting jaringan da
n n gunting benang.
Kasa steril
Bengkok
Jel/lubrikan
Betadine
5. Pelaksanaan Tahap Pra Interaksi
Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
Perhatikan privacy pasien
Mengatur posisi
Tahap Orientasi
Memberi salam pada pasien
Menjelaskan kepada pasien tentang persiapandan tujuan pr
osedur perawatan luka nefrostomi
Menutup sampiran (kalau Perlu).
Tahap Interaksi
Dengan prinsip steril buka dressing pada nefrostomi dan bu
ang ke bengkok.
Mencuci tangan 6 langkah yang benar.
Observasi tanda-tanda infeksi.
Perhatikan area sekitar apakah ada tanda-tanda terjadinya i
nfeksi seperti kemerahan dan lain-lain. Untuk nefrostomi d
engan infeksi maka pemberian antibiotika sejak sebelum ti
ndakan diteruskan.
Lakukan pembersihan pada kateter dan area sekgankasa ste
ril dengan menggunakan pinset dari arah dalam keluar, kas
a kotor dibuang ke bengkok kemudian keringkan dengan k
asa steril sampai kering.
Berikan gel pada area sekitar agar tidak iritasi.
Perhatikan kateter/pipa drainage, jangan sampai buntu kare
na terlipat.
Perawatan selang nefrostomi jangan sampai tersumbat.
Jagan samapai terjadi penekukan selang/tampugan urine.
Selang jangan sampai terlepas.
Lakukan penutupan dengan kasa steril kemudian fiksasi ke
mbali pada nefrostomi tersebut denga teknik steril.
Posisiakn klien pada posisi nyaman.
Peralatan dirapikan.
Tahap Terminasi
Menjelaskan ke klien bahwa prosedur telah dilaksanakan
Membereskan alat
Cuci tangan
Tahap Evaluasi
Mengevaluasi respon klien bahwa prosedur telah dilaksana
kan
Membereskan alat
Cuci tangan
Tahap Dokumentasi
Mencatat hasil kultur urin.
Mencatat karakteristik luka nefrostomi
6. Referensi Mustaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan Gang
guan Sistem Urinaria. Jakarta. Salemba Medika
STANDARD OPERATING PROSEDURE
(SOP)
PEMERIKSAAN
IRIGASI BLADDER
Pengertian 1. .Membilas pipa dan kandung kemih dengan cairan
Tujuan 1. Membebaskan Kandung kemih dari bekuan darah dan pus yang bisa m
nyumbat aliran urin
2. Untuk mepertahakan kepatenan kateter urine
3. Mencegah terjadinya distensi kandung kemih karena adanyapenyumba
kateter urine,misalnya oleh darah dan pus
Petugas Perawat
Tahap kerja
1. Mencuci Tangan
2. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan.
Tutup klem saluran irigasi dan buka klem saluran drainagecairan meng
r ke urobag sampai habis lakukan berulangsehingga cairan yang keluar
rsih
16. Untuk irigasi kontinue
Tahap Terminasi
1. Menjelaskan ke klien bahwa prosedur telah dilaksanakan
2. Membereskan alat
3. Mengevaluasi perasaan pasien
4. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
5. Menyampaikan salam
Tahap Evaluasi
Dokumentasi
TUJUAN
1. Melatih klien untuk melakukan BAK secara mandiri.
2. Mempersiapkan pelepasan kateter yang sudah terpasang lama.
3. Mengembalikan tonus otot dari kandung kemih yang sementara waktutidak ada
karena pemasangan kateter.
INDIKASI
1. Klien dengan kesulitan memulai atau menghentikan aliran urine.
2. Klien dengan inkontinentia urine.
3. Klien yang mengalami retensi urin.
4. Klien yang dilakukan pemasangan kateter cukup lama
5. Klien yang akan di lakukan pelepasan dower kateter.
6. Klien post operasi
KONTRANDIKASI
1. Pada pasien gagal ginjal.
2. Sistitis (infeksi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya
infeksi dari uretra).
3. Pielonefritis.
4. Gangguan atau kelainan pada uretra.
5. Hidronefrosis.
6. Batu traktus urinarius.
PROSEDUR KERJA
Tahapan Lathan mengontrol berkemih
Persiapan alat :
1. Jam
2. Air minum dalam tempatnya
3. Obat diuretic jika diperlukan
Persiapan pasien:
1. Jelaskan maksud dan tujuan dari tindakan tersebut
2. Jelaskan prosedur tindakan yang harus dilakukan klien
Langkah-langkah :
1. Beritahu klien untuk memulai jadwal berkemih pada bangun tidur, setiap2-3 jam
sepanjang siang dan sore hari, sebelum tidur dan 4 jam sekali padamalam hari.
2. Beritahu klien minum yang banyak sekitar 30 menit sebelum waktu jadwaluntuk
berkemih.
3. Beritahu klien untuk menahan berkemih dan memberitahu perawat jikarangsangan
berkemihnya tidak dapat di tahan.
4. Klien di suruh menunggu atau menahan berkemih dalam rentang waktuyang telah
ditentukan 2-3 jam sekali
5. 30 menit kemudian, tepat pada jadwal berkemih yang telah ditentukan,mintalah
klien untuk memulai berkemih dengan teknik latihan dasar panggul.
Senam Kegel
Senam Kegel adalah senam yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot dasar panggul
terutama otot pubococcygeal sehingga seorang wanita dapat memperkuat otot-otot saluran
kemih.
Langkah-langkah Senam Kegel
Persiapan pasien
1. Sampaikan salam
2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
Persiapan alat:
1. Catatan Perawat
2. Klem
Persiapan Lingkungan :
1. Jaga Privasi klien dengan menutupi pintu
2. Atur pencahayaan, penerangan dan ruangan kondusif
Pelaksanaan :
a. Klien dengan terpasang kateter Prosedur 1 jam
1. Cuci tangan
2. Klien diberi minum setiap 1 jam sebanyak 200 cc dari jam 07.00 s.d. jam 19.00.
Setiap kali habis diberi minum ,kateter di klem.
3. Kemudian setiap jam kandung kemih dikosongkan mulai jam 08.00s.d. jam 20.00
dengan cara klem kateter dibuka.
4. Pada malam hari (setelah jam 20.00) catheter dibuka (tidak diklem)dan klien
boleh minum tanpa ketentuan seperti pada siang hari.
5. Prosedur tersebut diulang untuk hari berikutnya sampai programtersebut berjalan
lancar dan berhasil.
Prosedur 2 jam.
1. Cuci tangan.
2. Klien diberi minum setiap 2 jam sebanyak 200 cc dari jam 07.00 s.d. jam 19.00.
Setiap kali habis diberi minum, catheter di klem.
3. Kemudian setiap jam kandung kemih dikosongkan mulai jam 09.00s.d jam 21.00
dengan cara klem catheter dibuka.
4. Pada malam hari (setelah jam 20.00) catheter dibuka (tidak diklem)dan klien
boleh minum tanpa ketentuan seperti pada siang hari.
5. Prosedur tersebut diulang untuk hari berikutnya sampai program tersebut berjalan
lancar dan berhasil.
b. Klien dengan tidak terpasang kateter dilaksanakan apabila prosedur 1 sudah berjalan
lancar
1. Cuci tangan.
2. Klien diberi minum setiap 1 jam sebanyak 200 cc dari jam 07.00 s.d. jam 19.00,
lalu kandung kemih dikosongkan.
3. Kemudian kateter dilepas.
4. Atur posisi yang nyaman untuk klien, bantu klien untuk konsentrasiBAK,
kemudian lakukan penekanan pada area kandung kemih danlakukan pengosongan
kandung kemih setiap 2 jam denganmenggunakan urinal.
5. Berikan minum terakhir jam 19.00, selanjutnya klien tidak bolehdiberi minum
sampai jam 07.00 pagi untuk menghindari kliendari basahnya urine pada malam
hari.
6. Beritahu klien bahwa pengosongan kandung kemih selanjutnyadijadwalkan setiap
2 jam sekali, apabila ada rangsangan BAK sebelum 2 jam klien diharuskan
menahannya
7. Buatlah sebuah jadwal bagi pasien untuk mencobamengosongkan kandung kemih
dengan menggunakan urinal.
8. Alat-alat dibereskan.
9. Akhiri interaksi dengan mengucapkan salam
10. Cuci tangan
11. Dokumentasi hasil tindakan