Anda di halaman 1dari 23

CAUTI

CATHETER ASSOCIATED
URINARY TRACT
INFECTION
PENGERTIAN
 Catheter associated urinary tract infection (CA-UTI)/Infeksi Saluran
Kemih (ISK) adalah infeksi saluran kemih yang terjadi setelah
pemasangan urine kateter ≥ 2 x 24 jam (48 jam)

 BUNDLES adalah sekumpulan praktik berbasis bukti sahih yang


menghasilkan perbaikan keluaran proses pelayanan kesehatan bila
dilakukan secara kolektif dan konsisten.

Bundle hanya terdiri dari 4 - 6 intervensi keperawatan


Biofilm

Kumpulan dari sel – sel mikroorganisme atau


mikrobial khususnya bakteri yang melekat pada suatu
permukaan dan oleh pelekat polisakarida yang di
sekresikan oleh sel – sel bakteri
FAKTOR RISIKO CAUTI
FAKTOR RISIKO CAUTI

Faktor dari Pasien Faktor dari luar pasien

• Immunocompromised • Kebersihan tangan tidak adekuat


• Penyakit penyerta • Penggunaan APD tidak tepat dan
• Usia ekstrem benar
• Jenis kelamin • Sumber daya kurang (men,
metode, mechine, material)
• Metode kateterisasi
• Kualitas pemeliharaan kateter
• Kurangnya perawatan kateter
• Teknik sterilitas kurang
• Pemakaian jangka lama
INDIKASI PEMASANGAN
 Retensi urine,

 Obstruksi kemih,

 Kandung kemih neurogenik,

 Pasca bedah urologi,

 Untuk memonitor output yang ketat


KRITERIA CAUTI
Urinary Tract Infection (UTI)
Criterion Symptomatic UTI (SUTI) Must meet at least one of the following criteria:
Catheter Patient must meet 1, 2, and 3 below:
associated 1. Patient had an indwelling urinary catheter that had been in place for more than 2
Urinary Tract consecutive days in an inpatient location on the date of event AND was either:
Infection  Present for any portion of the calendar day on the date of event , or
(CAUTI) in  Removed the day before the date of event
any age patient 2. Patient has at least one of the following signs or symptoms:
• fever (>38.0°C)
Reminder: To use fever in a patient > 65 years of age, the IUC needs to be in place for more
than 2 consecutive days in an inpatient location on date of event and is either still in place or
was removed the day before the DOE.( Date of Event)
• suprapubic tenderness
• costovertebral angle pain or tenderness
• urinary urgency
• urinary frequency
• dysuria ^
3. Patient has a urine culture with no more than two species of organisms identified, at least
one of which is a bacterium of ≥105 CFU/ml
BUNDLES CAUTI
• Kaji kebutuhan • Kebersihan tangan
• Pemasangan oleh • Perawatan kateter
petugas yang terlatih • Pemeliharaan kateter
• Kebersihan tangan • Segera lepas jika tidak
• Tehnik steril dibutuhkan lagi

Insersi Maintanen
BUNDLES
INSERSI
1. KAJI KEBUTUHAN

Pemasangan kateter hanya jika betul- betul


diperlukan seperti pada retensi urine, obstruksi
kemih, kandung kemih neurogenik, pasca bedah
urologi, untuk memonitor output yang ketat

Indikasi pemasangan kateter urine menetap, bukan


untuk kenyamanan petugas, jika memungkinkan
pakai kondom kateter untuk pasien laki-laki
2. PEMASANGAN KATETER URINE OLEH PETUGAS YANG
SUDAH TERLATIH

Ukuran kateter sekecil mungkin dengan aliran


adekuat untuk mengurangi trauma urethra.

Kembangkan balon dengan jumlah air yang


direkomendasikan pabrik.

Setelah terpasang harus difiksasi untuk mencegah


pergerakan dan traksi urethra
3. KEBERSIHAN TANGAN

Sebelum mempersiapkan peralatan

Sebelum memakai sarung tangan saat


insersi

Setelah melepas sarung tangan setelah


insersi

Setelah membereskan seluruh peralatan


4. INSERSI KATERTER URINE DENGAN TEKNIK STERIL

Gunakan teknik aseptik saat pemasangan


kateter, (sarung tangan steril)

Gunakan jeli pelicin anestetik steril “single


use”.
BUNDLES
MAINTENAN
1. KEBERSIHAN TANGAN

Lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah


memanipulasi kateter urine atau perangkatnya
2. Perawatan Kateter

• “Catheter-meatal junction” harus dibersihkan tiap hari dengan sabun


dan air bersih, tidak perlu dibalut
• Tidak menggunakan antibiotik/antiseptik topikal koloni patogen
resisten (pseudomonas spp)
• Pertahankan sistem aliran urine lancar, steril dan tertutup
Hubungan kateter dan pipa drainase tidak boleh terbuka kecuali
atas indikasi.

Tidak dianjurkan melakukan irigasi buli-buli, kecuali bila ada


sumbatan bekuan darah , misalnya pasca “TUR” prostat tetap
pertahankan tehnik aseptik dan antiseptik, gunakan spuit steril
ukuran besar dan larutan saline steril. Bila penyebab sumbatan
berasal dari kateter , segera ganti kateter
3. Pemeliharaan kateter

Jangan ada bagian yang terlipat/”kinking”.

Kantong urin harus dikosongkan secara teratur dengan


penampung berbeda untuk setiap pasien

Pakailah sarung tangan bersih, jika memanipulasi kateter atau


pengosongan urine bag

“Urine bag” harus selalu lebih rendah dari kandung kemih dan
tidak boleh menyentuh lantai atau roda tempat tidur
Pemeliharaan Bersihkan daerah genital dan kateter dengan
kateter
menggunakan sabun dan dibilas dengan air
mengalir/shower
Jangan gunakan antibiotik/antiseptik topikal untuk
mencegah resistensi antibiotika dan tidak boleh dibalut
untuk mencegah kolonisasi
Fiksasi Kateter untuk mencegah gerakan dan trauma pada
meatus.

Penggantian kateter, hanya bila terjadi infeksi ,tidak ada


jadwal rutin penggantian kateter urine
Pemeliharaan
kateter Letakkan urine bag > rendah dari kandung
kemih dan buang tiap 8 jam (per shift)/ bila
penuh
Tidak meletakan urine bag dilantai

Periksa slang sesering mungkin jangan sampai


terlipat (kingking).
Menjaga sistem drainase tertutup.
Pemeliharaan
kateter Gunakan penampung pembuangan urine
untuk satu pasien satu alat

Gunakan teknik aseptik untuk mendapatkan


spesimen.

Pemeriksaan mikrobiologi, tidak dilakukan secara


rutin, kecuali ada indikasi

Segera lepas kateter jika sudah tidak diperlukan


CARA PENGUMPULAN SPESIMEN URINE
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai