Anda di halaman 1dari 21

Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi pada ISK (HAI’s)


Catheter Associated Urinary Tract Infection (CA-UTI)
PENDAHULUAN
Ø 1 dari 31 orang yang dirawat di rumah sakit
mengalami HAI’s (AHRQ, 2018)
Ø Diperkirakan > 560.000 ISK nosokomial setiap tahun
Ø CAUTI menyumbang 40% dari total HAI’s yang
terjadai (WHO,2011)
Ø 70-80% ISK akibat penggunaan Chateter Urine
(Umscheid  et al, 2011)
Ø ISK Peningkatan morbiditas & mortalitas
Ø Meningkatkan lama perawatan 2-4 hari
Ø Peningkatan biaya – $0,4-0,5 miliar per tahun secara
nasional

Bagaimana di Indonesia?
Angka ISK lebih tinggi terjadai pada Negara
dengan penghasilan mengah dan penghasilan
rendah (Umscheid  et al, 2011)
Infeksi saluran kemih yang terjadi setelah pemasangan
urine kateter lebih dari 2 hari kalender
Symptomatic Urinary Tract Infection (SUTI)
Harus memenuhi (kriteria 1,2,3) CDC:
1. Untuk memenuhi kriteria CAUTI, 1. Pasien terpasang Urine chateter minimal lebih
dari 2 hari kalender
2. Pasien memiliki setidaknya satu dari tanda atau gejala berikut:
• demam (>38,0°C).
• nyeri tekan di atas tulang kemaluan (tanpa penyebab lain yang diketahui);
• nyeri/nyeri di area punggung yang menutupi ginjal (tanpa penyebab lain yang
diketahui);
• urgensi urin (tidak dapat digunakan saat kateter terpasang);
• frekuensi berkemih (tidak dapat digunakan saat kateter terpasang);
• buang air kecil yang menyakitkan atau sulit (tidak dapat digunakan saat kateter
terpasang).
3. Pasien memiliki biakan urin ≤ 2 spesies organisme yang teridentifikasi, setidaknya
satu di antaranya adalah bakteri 105 CFU/mL (unit pembentuk koloni).
Sumber
Infeksi Agen penyebab infeksi
Pada CAUTI
Proses Kuman
Berpindah
Kuman di meatus uretra bagian
distal dapat langsung masuk ke
saluran / kandung kemih ketika
kateter dimasukan.
Pada indwelling kateter mikroorganisme
bermigrasi sepanjang permukaan luar
kateter di mukosa periuretra atau
sepanjang permukaan dalam kateter
setelah terjadi kontaminasi pada
kantong penampung urine atau
sambungan antara kantong
penampung dengan pipa drainase.

Damani, 2016; Maki, 2001


Populasi yang
berisiko:
Semua pasien yang menggunakan alat
kesehatan (alat intravaskuler, ventilator, urine Faktor risiko :
kateter dalam waktu lebih dari sama dengan 2 l Lamanya terpasang alat Kesehatan
x 24 jam. l Lamanya hari perawatan
l Kondisi penurunan daya tahan tubuh
(immunocompromised)
l Kontaminasi alkes
l Perilaku petugas
l Masa waktu alat kesehatan
65–70% CAUTI dapat dicegah dengan Menerapkan Bundles CAUTI (Umscheid  et al, 2011)
Komponen Pencegahan CA-UTI
1 Hindari pemasangan kateter urin yang tidak perlu.

2 Kebersihan Tangan

3 Tehnik Pemasangan Chateter

4 Catheter Maintenance

5 Catheter Care

6 Catheter Removal
1. Kaji Kebutuhan
Hindari pemasangan kateter urin yang tidak perlu.

Sebelum dipasang setiap pasien harus dinilai untuk kebutuhan Chateter

Setelah terpasang Chateter lakukan penilaian setiap hari (indikasi pemasangan,


adakah tanda infeksi, perlu dilepas)

Pertimbangkan untuk pemakaian kondom atau pemasangan intermitten

Pemasangan kateter hanya jika betul-betul diperlukan (retensi urine, obstruksi kemih,
kandung kemih neurogenik, pasca bedah urologi, untuk memonitor output yang
ketat)

Segera lepas kateter jika sudah tidak diperlukan

Penambahan hari pemasangan kateter meningkatka 3-7% resiko Infeksi (ISK) setiap harinya. (WHO,2011)
2. Hand Hygiene
Segera lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah
pemasangan kateter serta setelah memanipulasi kateter

Pakailah sarung tangan jika memanipulasi kateter atau


pengosongan urine bag
3. Insertion Technique
Gunakan teknik aseptik saat pemasangan kateter (sarung tangan steril,
tirai, cairan antiseptik yang tepat, dan membersihkan bagian meatus
uretra, gunkan lubricant steril dan sekali pakai).

Kembangkan balon dengan jumlah air yang direkomendasikan pabrik


4. Catheter Maintenance
Fiksasi kateter untuk mencegah gerakan dan trauma pada meatus

Selalu meletakkan urine bag lebih rendah dari kandung kemih

Tidak meletakkan urine bag di lantai

Periksa selang sesering mungkin jangan sampai terlipat

Menjaga sistem drainase tertutup

Gunakan penampung pembuangan urine untuk satu pasien satu alat

Gunakan teknik aseptik untuk mendapatkan spesimen


Cara Pengambilan Spesimen
• Clamp tubing di bawah port kateter
1

• Swab port dengan alcohol 70%, tunggu kering


2

• Ambil spesimen dengan menusukan jarum suntik ke bagian port


3 kateter

• Dengan menggunakan teknik steril masukkan spesimen ke dalam


4 tempat yang steril dan kirim ke lab

• Buka clamp, biarkan urine mengalir


5
Jangan lepaskan kantong drainase yang tertutup.
Jangan mengambil sampel dari kantong drainase atau mengirim ujung kateter
untuk kultur.
5. Catheter Care

Pertahankan indwelling kateter sistem drainage tertutup

Lakukan perawatan perineal sehari-hari dan setiap selesai buang air besar

Tidak ada penggunaan krim / serbuk di daerah perineum

Irigasi kandung kemih & pemakaian antibiotika tidak dapat mencegah


infeksi saluran kemih
6. Catheter Removal

Kateter segera lepas jika tidak diperlukan

Lepas atau ganti semua kateter dalam waktu 24 jam masuk rumah sakit

Lepas atau ganti kateter jika pasien timbul gejala


Teknik Penghitungan

• Angka Infeksi :
Numerator x 1000 =
Denominator

Standar
<4,7 ‰
• Angka Infeksi :
Jumlah kasus ISK x 1000 = ‰
Jumlah hari pemakaian kateter
Menghitung dan Menganalisa Data Infeksi

• Rate ISK
Jumlah ISK
x 1000 ‰
Jumlah hari pemakaian kateter urine
Contoh:
Pada bulan Mei 2013 jumlah pasien terpasang kateter
urine 16 orang dengan total hari pemakaian kateter
urine 75 hari. Jumlah pasien ISK 2 orang, maka rate
ISK adalah :
2
x 1000 ‰ = 26.6 ‰
75
Kesimpulan

Pemasangan kateter pada pasien


dengan gangguan sistem
perkemihan tidak dapat dihindarkan

Pemasangan kateter urine menetap


pada pasien dapat menimbulkan
ISK

Untuk mencegah ISK, perlu


diterapkan pencegahan dan
penerapan bundles ISK
Daftar Pustaka
• Agency for Healthcare Research and Quality. (n.d.). AHRQ Safety Program for Intensive Care Units: Preventing 
CLABSI and CAUTI (Vol. 17, Issue 17). http://www.ahrq.gov/professionals/quality-patient-
safety/hais/tools/preventing/index.html
• Stamm, W. E. (2009). Guidelines for prevention of catheter-associated urinary tract infections. Annals of Internal 

DAFTAR PUSTAKA
Medicine, 82(3), 386–390. https://doi.org/10.7326/0003-4819-82-3-386
• National Healthcare Safety Network (NHSN) patient safety component manual. Atlanta, GA: Centers for Disease
Control and Prevention; 2018 (https://www.cdc.gov/nhsn/training/patient-safety-component/index.html).
• Point prevalence survey of healthcare-associated infections and antimicrobial use in European acute care hospitals;
2012 (http://www.ecdc.europa.eu/en/publications/Publications/0512-TED-PPS-HAI-antimicrobial-use-protocol.pdf).
• My 5 moments for hand hygiene: Focus on caring for a patient with a urinary catheter.
https://cdn.who.int/media/docs/default-source/integrated-health-services-(ihs)/hand-hygiene/posters/focus-on-caring-
for-a-patient-with-a-urinary-catheter.pdf?sfvrsn=d1ff3613_6
• Report on the burden of endemic healthcare-associated infections worldwide. Geneva: World Health Organization;
2011 (http://apps.who.int/iris/handle/10665/80135).
• Umscheid CA, Mitchell MD, Doshi JA, Agarwal R, Williams K, Brennan PJ. Estimating the proportion of healthcare-
associated infections that are reasonably preventable and the related mortality and costs. Infect Control Hosp
Epidemiol. 2011;32(2):101–14.
• Allegranzi B, Bagheri Nejad S, Combescure C, Graafmans W, Attar H, Donaldson L, et al. Burden of endemic health-
care-associated infection in developing countries: systematic review and meta-analysis. Lancet. 2011 Jan
15;377(9761):228-41. doi: 10.1016/S0140-6736(10)61458-4. Epub 2010 Dec 9.
• Damani N. Prevention of catheter-associated urinary tract infections. In: Friedman C, Newsom SWB, editors, IFIC
basic concepts of infection control, 3rd edition. Craigavon: International Federation of Infection Control; 2016.
• Maki D, Tambyah P. Engineering out the risk of infection with urinary catheters. Emerg Infect Dis 2001;7(2): 342–7.

Anda mungkin juga menyukai