Anda di halaman 1dari 50

HAK DAN KEWAJIBAN

PASIEN
IMPLEMENTASINYA DI RSUP SANGLAH BALI

Abdul Azis,S.Kep,Ners,M.Kes
Pokja Hak Pasien dan Keluarga
REGULASI
 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;
 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
 Permenkes no.4 tahun 2018 tentang
Kewajiban Pasien
HAK PASIEN (UU RS no.44 Tahun 2009 Pasal 32)

1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang


berlaku di rumah sakit.
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien.(4)
3. Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur tanpa
diskriminasi.
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar dan profesi dan standar prosedur operasional.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien
terhindar dari kerugian fisik dan materi.(1.3)
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan. (3)
7. Memilih dokter dan kelas keperawatan sesuai dengan keinginannya
dan kemampuan serta sesuai dengan peraturan yang berlaku di
rumah sakit.
HAK PASIEN (UU RS no.44 Tahun 2009 Pasal 32)
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada
dokter lain.(2)
9. Mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya.(1.2)
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko
dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan.(2.1,2.2)
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang
akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.(2.3,5.1)
12. Didampingi keluarga dalam keadaan kritis sesuai kebijakan
RS(2.6)
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak menggangu pasien lain(1.1)
HAK PASIEN (UU RS no.44 Tahun 2009 Pasal 32)

14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama


dalam perawatan di rumah sakit.(1.4)
15. Mengajukan saran perbaikan atas layanan Rumah Sakit .(3)
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.(1.1)
17. Menggugat Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar
tanpa mempengaruhi mutu pelayanan yang diterima (3).
18. Mengeluh pelayanan RS yg tdk sesuai standar pelayanan
melalu media cetak dan elektronik sesuai peraturan PerUU-an
(3)
KEWAJIBAN PASIEN
(Permenkes Nomor 4 Tahun 2018)
1. Mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
2. Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggungjawab;
3. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan
serta petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit ;
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan
dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;
5. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya;
6. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan
di rumah sakit dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan setelah
mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang
undangan;
7. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak
rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau
tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan dalam
rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya; dan
8. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
IMPLEMENTASI
HAK PASIEN
SK SPO
 Memperoleh Surat Keputusan - SPO Pemberian
informasi informasi Hak dan
Dirut tentang Hak
mengenai tata tertib Kewajiban Pasien
dan peraturan Rumah dan kewajiban
- Lembar Informasi hak
Sakit Pasien dan Kewajiban pasien
 Memperoleh yg terpasang di Kamar
informasi tentang hak Pasien
dan kewajiban pasien

 Memperoleh layanan Pedoman Patient Safety - SPO yang berkaitan


yang efektif dan RSUP sanglah denpasar dengan standar SKP
efisien sehingga
pasien terhindar dari
kerugian fisik dan
materi;
IMPLEMENTASI
HAK PASIEN
SK SPO
 Memperoleh  SK Dirut RSUP sanglah  SPO perlindungan
keamanan dan tentang perlindungan pasien dari kekerasan
keselamatan dirinya pasien dari kekerasan fisik
selama dalam fisik  SPO Black Code
perawatan di Rumah  SPO Restrain
Sakit;
 Meminta konsultasi Surat Keputusan Dirut  SPO Second Opinion
tentang penyakit tentang Hak dan
yang dideritanya kewajiban Pasien
kepada dokter lain
yang mempunyai
Surat Ijin Praktek
(SIP) baik didalam
maupun diluar
Rumah Sakit;
IMPLEMENTASI
HAK PASIEN
SK SPO
 Mendapatkan informasi  Kebijakan tentang Hak  SPO Informed Consent
yang meliputi diagnosis  Form informed consent
Pasien dan Keluarga
dan tata cara tindakan 1. Tindakan Operasi
medis, tujuan tindakan  Kebijakan tentang 2. Tindakan kedokteran dan
medis, alternative Informed Consent terapi beresiko tinggi
tindakan, resiko dan 3. Tindakan pemberian
komplikasi yang mungkin Tranfusi dan produk darah
terjadi, dan prognosis 4. Tindakan anasthesi dan
terhadap tindakan yang sedasi
dilakukan serta perkiraan 5. Tindakan Bayi Tabung
biaya pengobatan;  SPO Penolakan tindakan
 Memberikan persetujuan kedokteran perawatan
atau menolak atas  SPO Pulang atas
tindakan yang akan permintaan sendiri
dilakukan oleh tenaga  Form penolakan tindakan
kesehatan terhadap medis dan keperawatan
penyakit yang dideritanya;
IMPLEMENTASI
HAK PASIEN
SK SPO
 Mendapatkan SK Dirut RSUP Sanglah  SPO Privasi dan
privasi dan tentang Privasi dan Kerahasiaan rekam
kerahasiaan kerahasiaan Rekam medis
penyakit yang medis  SPO pengungkapan
diderita termasuk informasi rekam
data-data Medis
medisnya  Form surat
persetujuan
pengungkapan
informasi medis
IMPLEMENTASI
HAK PASIEN
SK SPO

 Didampingi keluarganya  SK Dirut RSUP Sanglah  SPO Pelayanan


dalam keadaan kritis; tentang Pelayanan Kerohanian
 Menjalankan ibadah Kerohanian  Alur kerja pelayanan
sesuai agama atau  Panduan Pelayanan kerohanian
kepercayaan yang Kerohanian  Form permintaan
dianutnya selama hal itu kerohanian
tidak mengganggu  Daftar nama rohaniawan
pasien lainnya;  SPO penanganan pasien
 Menolak pelayanan akhir kehidupan
bimbingan rohani yang  Perawatan pasien yang
tidak sesuai dengan akan meninggal
agama dan kepercayaan
yang dianutnya;
IMPLEMENTASI
HAK PASIEN
SK SPO
 Mengajukan usul, saran
 SK Dirut tentang  SPO penanganan
perbaikan atas perlakuan
Rumah Sakit terhadap dirinya; penanganan keluhan keluhan pasien
 Mengajukan pengaduan atas
pasien  Alur pelayanan
kualitas pelayanan yang
didapatkan;  Panduan Komplain
 Menggugat dan/atau
penanganan keluhan  Formulir laporan
menuntut Rumah Sakit apabila
Rumah Sakit diduga pasien keluhan pasien
memberikan pelayanan yang
tidak sesuai dengan standar
baik secara perdata maupun
pidana;dan
 Mengeluhkan pelayanan
Rumah Sakit yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan
elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
SNARS edisi 1

Hak Pasien dan Keluarga terdiri dari


• 27 Standar
• 99 Elemen Penilaian
HPK.1
 HPK 1. Regulasi tentang Hak Pasien dan Keluarga

 HPK 1.1 Agama,Keyakinan,Nilai nilai pribadi dan

Pelayanan Kerohanian

 HPK 1.2 Rahasia Pasien dan Privasi Pasien

 HPK 1.3 Perlindungan Harta Pasien

 HPK 1.4 Perlindungan Pasien dari Kekerasan

Fisik dan Identifikasi Kelompok beresiko


HPK 1.1 Identifikasi Nilai Nilai dan Kepercayaan Pasien

Kebijakan Implementasi
• Panduan Identifikasi • Form Informasi,Edukasi
Nilai dan kepercayaan dan Privasi Pasien dan
pasien Keluarga
• SPO Identifikasi Nilai
Nilai Dan Kepercayaan
Pasien
HPK 1.1 Pelayanan Kerohanian

Kebijakan RSUP Sanglah Implementasi :


1. Panduan Pelayanan Form Permintaan Pelayanan
Kerohanian Kerohanian
2. SPO Pelayanan
Kerohanian
HPK 1.2 Privasi Pasien
Kebijakan RSUP Sanglah Jenis-Jenis Privasi Pasien
• Panduan Privasi Pasien 1. Identitas pasien
• Pengkajian Privasi Pasien 2. Di ruang perawatan
• SPO Wawancara Klinis
3. Saat wawancara klinis
• SPO Prosedur/tindakan
medis dan Keperawatan 4. Saat pemeriksaan fisik
• SPO Privacy Transportasi 5. Saat
Pasien prosedur/tindakan
6. Transportasi pasien
7. Rekam medis pasien
HPK 1.2 Kerahasian Informasi Pasien

Kebijakan RSUP Sanglah Implementasi


• Panduan Keamanan dan Rekam medis pasien
Kerahasiaan data dan
Informasi
• SPO Privasi dan Kerahasiaan
rekam medis
HPK 1.3 Perlindungan Harta Pasien

Kebijakan Implementasi
• Panduan Perlindungan • Form Penitipan Barang
harta pasien Pasien
• SPO perlindungan harta • Penyimpanan barang
pasien tersentralisasi di Kantor
• Perlindungan harta Instalasi Kamtibling
pasien adalah tanggung
jawab Instalasi
Kamtibling
HPK 1.4 Perlindungan Kekerasan Fisik dan
Identifikasi Kelompok beresiko
Kebijakan Implementasi
• Panduan Perlindungan • Pemasangan CCTV pada
Pasien dari Kekerasan fisik
area kelompok beresiko
• SPO Black Code
: Bayi,Anak,Lansia,Jiwa
• SPO Pencegahan Penculikan
Bayi • Penjagaan petugas
• SPO berkunjung ke ruangan keamanan
bayi • Ruangan tertutup dan
• SPO Identifikasi Pengunjung pembatasan akses
tanpa identitas
Standar 2 ( Komunikasi dan Informasi)
Rumah sakit mendukung hak pasien dan
keluarga berpartisipasi dalam proses
pelayanan
Hak Pasien dan Keluarga(HPK) Standar 2
STANDAR TENTANG

HPK 2 Reguasi yang mendorong partisipasi pasien


dan keluarga dan second opinion
HPK 2.1 Informasi asuhan medis dan tindakan
HPK 2.2 Informasi ttg penyakit rencana
tindakan,DPJP dan PPA
HPK 2.3 Penolakan Tindakan Kedokteran
HPK 2.4 Penolakan Resusitasi/DNR
HPK 2.5 Penanganan Nyeri
HPK 2.6 Penanganan Pasien Terminal
Jenis Jenis Komunikasi
• Komunikasi antara pemberi layanan
kesehatan
- Perawat – Perawat
- Dokter – Perawat
- Dokter – Dokter
• Komunikasi Antara pemberi layanan
dengan Pasien/Keluarga
1. Pemberian informasi tentang hak dan
kewajiban pasien(HPK.4)
 Pada saat pasien mendaftar di bagian registrasi
untuk rawat jalan atau di bagian admission untuk
rawat inap, pasien atau keluarga diberitahu tentang
hak dan kewajiban mereka.
 Saat penerimaan pasien baru di ruangan, pasien
diberikan orientasi ruangan yang mencakup juga
tentang hak dan kewajiban pasien serta tata tertib
rumah sakit
 Informasi hak dan kewajiban pasien dipasang di
seluruh unit pelayanan
(SPO Pemberian Informasi Hak dan Kewajiban
Pasien)
2. Pemberian informasi
tentang kondisi medis(HPK 2.1)

• Pemberian informasi dilakukan dengan


mengidentifikasi dahulu pasien dan keluarga
yang berhak memperoleh informasi pelayanan
dan tindakan medis kemudian
mempersiapkan proses pemberian edukasi
dengan memperhatikan privacy pasien.
2. Pemberian informasi
tentang kondisi medis(HPK 2.1)

Informasi terkait pelayanan dan tindakan medis menyangkut


hal-hal sebagai berikut :
• Kondisi pasien
• Usulan pengobatan
• Nama individu yang memberikan pengobatan
• Potensi manfaat maupun kekurangannya
• Kemungkinan alternative lain
• Kemungkinan keberhasilan termasuk grade/prosentase
keberhasilan
• Kemungkinan timbulnya masalah atau gejala lain yang
menyertai pengobatan
• Kemungkinan yang terjadi apabila tidak diobati
2. Pemberian informasi
tentang kondisi medis(HPK 2.1)

• Memastikan pasien/keluarga mengerti penjelasan yang


diberikan
• Pada saat pasien akan diperiksa oleh tenaga kesehatan
(dokter, perawat, petugas laboratorium, petugas radiologi),
mereka diberitahukan kapan mereka akan mendapatkan
informasi tentang hasil pemeriksaan /perawatan yang
dilakukan dan siapa yang akan memberitahukan.
• Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter atau
perawat diberitahukan sesegera mungkin setelah
pemeriksaan itu dilakukan.
• Hasil penunjang diagnostic ( hasil laboratorium dan
radiologi) dijelaskan oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien
(DPJP).
2. Pemberian informasi tentang kondisi
medis(HPK 2.1 dan 2.2)

• DPJP wajib menjelaskan tentang rencana


pelayanan dan pengobatan selanjutnya setelah
melakukan pemeriksaan fisik awal, setelah visite
harian dan setelah ada hasil penunjang diagnostic
• DPJP wajib menjelaskan apabila selama dalam
perawatan rumah sakit ada hasil pelayanan yang
tidak terduga
• Perawat penanggung jawab pasien wajib
menjelaskan tentang asuhan keperawatan yang
akan diberikan sesuai dengan perkembangan
pasien (SPO Pemberian Informasi Medis)
3. Pemberian Informasi Rencana pelayanan
dan pengobatan(HPK 2.1 dan 2.2)

 Rencana pelayanan medis awal diberitahukan


setelah pemeriksaan fisik awal dan rencana
pelayanan medis selanjutnya diberitahukan
saat visite harian sesuai perkembangan kondisi
pasien. (form pengkajian Awal RI)
 Rencana asuhan keperawatan awal
diberitahukan setelah dokter menentukan
rencana awal dan untuk rencana perawatan
selanjutnya diberitahukan saat kunjungan
harian ke pasien.(form CPPT)
4. Pemberian informasi cara keluarga berpartisipasi
dalam keputusan pelayanan(HPK 2)

 Pada saat pendaftaran di registrasi atau di bagian admission,


petugas menjelaskan bahwa pasien/keluarga berhak
mendapatkan informasi tentang kondisi medis dan rencana
pengobatan dari DPJP atau melalui perawat yang bertugas.

 Saat menerima pasien baru, perawat di ruangan wajib


memberikan orientasi ruangan. Orientasi ruangan yang
diberikan antara lain mencakup hak pasien/keluarga untuk
mengetahui/menanyakan kondisi medis pasien serta rencana
asuhan medis atau keperawatan yang akan diberikan. Apabila
DPJP tidak ada di ruangan maka pertanyaan boleh
disampaikan melalui perawat yang bertugas dan selanjutnya
perawat akan menyampaikan kepada DPJP.
4. Pemberian informasi cara keluarga
berpartisipasi dalam keputusan pelayanan

 Setelah diberikan penjelasan, pasien atau keluarga


diberikan kesempatan untuk bertanya hal-hal yang tidak
dimengerti. Setelah pasien atau keluarga menyatakan
mengerti maka pasien atau keluarga diberi kesempatan
untuk memutuskan apakah mereka menyetujui atau
menolak asuhan yang diberikan.
 Apabila ada pasien yang tidak mau diberitahu tentang
diagnosis pasti atau berpartisipasi dalam keputusan
tentang pelayanannya, mereka diberi kesempatan dan
dapat memilih berpartisipasi melalui , keluarga, teman
atau wakil yang dapat mengambil keputusan.
4. Pemberian informasi cara keluarga berpartisipasi
dalam keputusan pelayanan(HPK 2)

• Pasien juga mempunyai hak untuk mencari


second opinion/ pendapat kedua tanpa takut
untuk berkompromi dalam pelayanan baik di
dalam maupun di luar Rumah Sakit dan petugas
Rumah Sakit memfasilitasi pasien untuk itu.
(SPO Second Opinion)
(form second opinion)
5. Pemberian Informasi tentang hak dan tanggung
pasien dan keluarga berhubungan dengan penolakan
atau tidak melanjutkan pengobatan(HPK 2.3)
• Apabila pasien atau keluarga menyatakan menolak rencana
pengobatan atau memutuskan untuk tidak melanjutkan
pengobatan setelah kegiatan pengobatan dilaksanakan
maka yang harus dilakukan oleh DPJP adalah :
• Menjelaskan bahwa hal itu merupakan hak dari pasien dan
keluarga. Rumah sakit menghormati hak tersebut.
• Menjelaskan konsekuensi dari keputusan menghentikan
pengobatan
• DPJP menjelaskan tanggung jawab pasien dan keluarga
berkaitan dengan keputusan tersebut
• Menjelaskan alternative pelayanan dan pengobatan yang
tersedia.
(SPO Penolakan Tindakan Kedokteran dan Perawatan)
6. Pemberian Informasi tentang penolakan pelayanan
resusitasi atau menolak atau memberhentikan
pengobatan bantuan hidup dasar(HPK 2.4)
• Permintaan untuk menolak resusitasi (Do Not
Attempt Resuscitation/DNAR) dapat dilakukan oleh
pasien dewasa yang kompeten mengambil keputusan
setelah mendapatkan penjelasan atau setelah
berdiskusi dengan DPJP.
• Bagi pasien yang dinyatakan tidak kompeten maka
keputusan dapat diambil oleh keluarga terdekat atau
wali sah yang ditunjuk oleh pengadilan.
6. Pemberian Informasi tentang penolakan pelayanan
resusitasi atau menolak atau memberhentikan
pengobatan bantuan hidup dasar
• Kasus-kasus yang dapat menjadi bahan diskusi antara
dokter dengan pasien atau walinya tentang DNAR
adalah :
• Kasus-kasus di mana angka harapan keberhasilan
pengobatan rendah atau resusitasi hanya menunda proses
kematian yang alami
• Pasien tidak sadar secara permanen
• Pasien berada pada kondisi terminal
• Ada kelainan atau disfungsi kronik di mana lebih banyak
kerugian dibanding keuntungan jika resusitasi dilakukan
( Panduan DNAR) ( Form DNAR)
7. Pemberian Informasi tentang
Assesmen dan manajemen nyeri(HPK 2.5)

• Setiap pasien harus dilakukan assesmen


tentang nyeri
• Pasien atau keluarga didorong untuk
melaporkan rasa nyeri yang dirasakan
pasien kepada DPJP atau perawat
penanggung jawab pasien
(Selengkapnya lihat Panduan Manajemen Nyeri)
(form assesment Nyeri)
HAK PASIEN DAN KELUARGA
HPK 3 Penanganan Keluhan Pasien
HPK 4 Informasi tentang Hak dan kewajiban Pasien
HPK 5 General Consent
HPK 5.1 Informed Consent
HPK 5.2 Jenis jenis Informed Consent
HPK 5.3 Pemberi persetujuan selain pasien
HPK 6 Perlindungan pasien sbg subyek Penelitian
HPK 6.1 Regulasi yang berkaitan dengan penelitian
HPK 6.2 Akses Penelitian
HPK 6.3 Penjelasan tentang Protokol penelitian
HPK 6.4 Informed Consent Penelitian
HPK 7 Komite etik Penelitian
HPK 8 Donasi Organ
HPK 3 Penanganan Keluhan Pelanggan

Kebijakan RSUP Sanglah Implementasi


• Panduan Penanganan • Alur Penanganan
Keluhan pasien keluhan pasien
• SPO Pelayanan • Form Keluhan
Penanganan Pelanggan
keluhan/pengaduan
pelanggan
Form Keluhan Pelanggan
HPK 4 Informasi tentang hak dan tanggung
jawab Pasien
Kebijakan RSUP Sanglah Implementasi
• Kebijakan tentang Hak • Leaflet Hak dan
dan Kewajiban Pasien Kewajiban pasien
• SPO Pemberian diserahkan di admission
informasi hak dan • Lembar Hak dan
kewajiban pasien Kewajiban Pasien
• SPO Pemberian ditempel di ruang
Informasi Kepada perawatan
Pasien Baru
• SPO Penatalaksanaan
Penerjemah bahasa
HPK 5 General Consent

Kebijakan RSUP Sanglah Implementasi


• SPO General Consent • General Consent
disampaikan di unit
admission
• Form General consent
HPK 5.1- 5.2 Informed Consent
Kebijakan RSUP Sanglah Implementasi
• Panduan Persetujuan Jenis jenis Informed Consent
tindakan kedokteran 1. Informed Consent tindakan
operasi
• SPO Persetujuan
2. Informed consent anasthesi dan
tindakan kedokteran sedasi
3. Informed consent tindakan
kedokteran dan terapi beresiko
tinggi
4. Informed consent pemberian
darah dan atau produk darah
5. Informed consent bayi tabung
HPK 5.1 Informed Consent

Kebijakan
• Mempergunakan bahasa yang mudah
dimengerti pasien/keluarga
• Tidak boleh mempergunakan singkatan
• Satu jenis tindakan satu informed Consent
• Lengkap dan jelas
Informed Consent Tindakan Berulang
1. Hemodialisa(HD)
Pemberian Informed consent diberikan pada awal tindakan
dan diulang setiap 6 Bulan
2. Kemoterapi
Pemberian Informed consent dilakukan setiap awal siklus
3. Radioterapi
Pemberian Informed consent dilakukan setiap awal siklus
4. Pemberian Produk Darah
Pemberian Informed consent pemberian produk darah
berulang (Thalasemia,hemofilia) diberikan pada awal
pemberian dan diulang setiap 6 Bulan.
Informed Consent Tindakan Berisiko Tinggi
HPK 5.3 Informed Consent oleh orang lain
Urutan Pemberi Persetujuan d. Bagi pasien dewasa dengan gangguan
a. Pasien sendiri, yaitu apabila telah mental
berumur 21 tahun atau telah 1) Ayah/Ibu kandung
menikah. 2) Wali yang sah
b. Bagi Pasien dibawah umur 21 3) Saudara – Saudara Kandung
tahun, e. Bagi pasien dewasa yang berada
dibawah pengampuan
1) Ayah/ Ibu Kandung
1) Wali
2) Saudara – saudara kandung
2) Pengampu/Curator
c. Bagi pasien dibawah umur 21 f. Bagi Pasien dewasa yang telah
tahun dan tidak mempunyai menikah/ orang tua
orang tua 1) Suami/ Istri
1) Ayah/Ibu Adopsi 2) Ayah/ Ibu Kandung
2) Saudara – saudara Kandung 3) Anak- anak Kandung
3) Induk Semang 4) Saudara – saudara Kandung
HPK 6 - 6.4 Penelitian

Kebijakan RSUP Sanglah Implementasi


• Panduan Penelitian • Rekam Medis pasien
yang dilakukan
penelitian
• Informed consent
Penelitian
HPK 7 Komite Penelitian

Kebijakan RSUP Sanglah Implementasi


• SK Komite Etik
Penelitian
HPK. 8 Donasi dan Transplantasi Organ

Standar HPK.8
• Rumah sakit memberikan informasi kepada pasien
dan keluarga tentang bagaimana cara memilih
untuk mendonorkan organ dan jaringan lainnya.
Standar HPK.8.1
• Rumah sakit memberikan pengawasan terhadap
kemungkinan jual beli organ
Standar HPK 8.2
• Pengawasan pengambilan organ
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai