Anda di halaman 1dari 3

RSKIA “WIJAYAKUSUMA” PROSEDUR PENGAWASAN SELAMA ANESTESI

KEBUMEN
No. Dokumen No. revisi Halaman

Jl. Gelatik No. 1 Kebumen 1 dari 3


Telp. (0287) 381954, Fax. (0287) 381954
Tgl. Terbit Ditetapkan oleh
Direktur RSKIA “Wijayakusuma”
PROSEDUR TETAP

dr. Diah Ayu Putriyanti

Uraian Umum Pengawasan selama anestesi merupakan serangkaian prosedur


dalam memantau kondisi pasien yang sedang menjalani operasi
atau tindakan pembedahan dengan menggunakan teknik anestesi
tertentu

Tujuan Tujuan utama pengawasan selama anestesi adalah diagnosa


adanya permasalahan, perkiraan kemungkinan terjadinya
kegawatan, dan evaluasi hasil suatu tindakan, termasuk efektivitas
dan adanya efek tambahan dari pemberian anestesi

Prosedur Kerja 1. Peninjauan ulang mengenai kondisi pasien sebelum melakukan


inisiasi tindakan anestesi
a. Reevaluasi pasien
b. Periksa kembali kesiapan dan kelengkapan peralatan, obat,
dan suplai oksigen
2. Pemantauan pasien, berupa:
a. Tingkat kesadaran pasien (dinilai dari respons pasien
terhadap stimulus)
- respons menjawab (verbal) : menunjukkan bahwa
pasien bernapas
- hanya memberikan respons berupa refleks menarik diri
(withdrawal) : dalam sedasi berat / dalam, mendekati
anestesi umum, dan harus segera ditangani.
b. oksigenasi:
- memastikan konsentrasi oksigen yang adekuat selama
proses anestesi
- gunakan oksimetri denyut (pulse oximetry)
c. Respons terhadap perintah verbal (jika memungkinkan)
d. Ventilasi paru (observasi, auskultasi)
- Semua pasien yang menjalani anestesi umum harus
memiliki ventilasi yang adekuat dan dipantau secara
terus-menerus
- Lihat tanda klinis : pergerakan dinding dada,
pergerakan kantong pernapasan, auskultasi dada
- Pemantauan karbon dioksida yang diekspirasi untuk
pasien yang terpisah dari pengasuh / keluarganya
- Jika terpasang ETT / LMA: pastikan posisi terpasang
dengan benar
- Kapnografi
e. Sirkulasi
- Elektrokardiogram (EKG) untuk pasien dengan
penyakit kardiovaskular yang signifikan
- Pemeriksaan analisis gas darah (AGD)
- Tekanan darah dan frekuensi denyut jantung setiap 5
menit (kecuali dikontraindikasikan)
- Pasien dengan anestesi umum : semua hal di atas
ditambah evaluasi kontinu fungsi sirkulasi dengan:
palpasi nadi, auskultasi bunyi jantung, tekanan intra-
arteri, oksimetri.
f. Temperatur tubuh
g. Dosis dan jenis obat yang digunakan, waktu dan jalur
pemberian obat, identifikasi efek samping obat
h. Jenis dan jumlah cairan intravena yang digunakan, termasuk
produk darah, serta waktu pemberiannya.
i. Teknik yang digunakan dan posisi pasien saat dianestesi.
j. Peralatan untuk jalan napas yang digunakan berikut teknik
dan lokasi pemasangannya.
k. Kejadian-kejadian tidak biasa yang terjadi selama pemberian
anestesi
l. Status pasien setelah dianestesi.
3. Pencatatan data untuk sedasi berat / dalam:
a. Respons terhadap perintah verbal atau stimulus yang lebih
intens (kecuali dikontraindikasikan)
b. Pemantauan karbondioksida yang diekspirasi untuk semua
pasien
c. EKG untuk semua pasien

Unit Terkait Instalasi Bedah Sentral

Anda mungkin juga menyukai