“Let us develop a new generation of sustainable development goals to pick up where the
MDGs leave off. Let us agree on the means to achieve them” –– UN General Secretary –
Ban Ki Moon
Mahasiswa kedokteran harus sudah mulai membuka mata, hati, dan pikiran dalam
diri agar lebih mengenal kompetensi inti dan membangun kapasitas dalam berkontribusi
serta menjawab permasalahan masyarakat, terutama dalam mendukung pembangunan
berkelanjutan. Tugas Mahasiswa kedokteran tidak hanya berkutat dalam ruang lingkup
akademis saja, namun ada beban serta tanggungjawab moril yang lebih besar dari itu, yaitu
menjadi bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Sehingga peran Mahasiwa
kedokteran sebagai event organizer menjadi basis pembentukan karakter Mahasiswa ideal
dan menghilangkan stigma masyarakat tentang citra buruk Mahasiswa kedokteran yang
terlihat apatis, individualis, pragmatis, dan oportunis.
Jika kita berani menjadi mahasiswa, mau menyadari akan perannya demi sebuah
perubahan atas nama kesehatan dan kesejahteraan, maka seharusnya ada keberanian untuk
menempati posisinya dalam peran besar sebagai agent of health dengan penuh kesadaran
atas nama nasionalis untuk bersatu dan berjuang demi keberhasilan pembangunan
kesehatan dalam pembangunan nasional sesuai dengan tujuan dan cita-cita negara
mewujudkan kesetaraan di berbagai wilayah di Indonesia khususnya akses terhadap
jaminan kesehatan. Bersama-sama berkontribusi mewujudkan Universal Health Coverage
dalam mendukung target SDG’s dapat tercapai dalam periode transisi memanfaatkan
potensi bonus demografi secara optimal. Ketika derajat kesehatan masyarakat meningkat,
maka saat itulah kesejahteraan untuk masyarakat akan tercapai.