Anda di halaman 1dari 25

TUGAS 1

KEWIRAAN

KEANEKARAGAMAN BANGSA INDONESIA

~PROVINSI SULAWESI TENGAH~

Nama : Yoga Dwi Wuryanto

NIM : 1834290014

TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat dan rahmatnya
saya berhasil menyusun makalah yang berjudul Keanekaragaman Bangsa Indonesia
Provinsi Sulawesi Tengah.
Saya berterimakasih kepada Ibu Jayanti Apri Emarawati, SH., M.M. selaku dosen
mata kuliah kewiraan UPI YAI yang telah membimbing saya menyelesaikan tugas ini.
Tugas ini saya buat untuk menyelesaikan tugas 1 yang telah diberikan untuk
dipergunakan semestinnya.
Saya menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu saya memohon maaf atas segala kekurangan. Saran dan kritikan dari pembaca sangat
dibutuhkan.

Jakarta, 20 Maret 2019

Penyusun

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


 
  ii 
DAFTAR ISI
Judul ............................................................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................................... ii
Daftar isi ........................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan……….. .........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Peta Provinsi Indonesia............................................................................................3
2.2 Pemerintahan Sulawesi Tengah………………………………………….....................4
2.3 Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah…………………………………………..........6
2.4 Sumber Daya Alam (SDA) Provinsi Sulawesi Tengah………………………............15
2.5 Wisata Provinsi Sulawesi Tengah……………………………………………………...18
2.6 Kuliner Provinsi Sulawesi Tengah…………………………………………………..…20

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.............................................................................................................21
3.2 Saran…….............................................................................................................. 21

Daftar Pustaka..............................................................................................................22

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  iii 
 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri


keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan
kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan
daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan
kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta
orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga
mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari
pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal
ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan
masyarakat di Indonesia yang berbeda.

Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi


kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan
yang ada di Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama
besar di Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga
memcerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah
salah satu negara dengan tingkat keaneragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya
yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok sukubangsa namun juga
keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradsional hingga ke modern, dan
kewilayahan.

Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai


keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret
kebudayaan yang lengkap dan bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial
budaya dan politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi
antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu.

Keanekaragaman budaya merupakan kekayaan bangsa kita. Kebudayaan- kebudayaan


daerah merupakan modal utama untuk mengembangkan kebudayaan nasional.
Kebudayaan nasional adalah puncak-puncak kebudayaan daerah yang ada di wilayah
Indonesia. Kebudayaan daerah yang dapat menjadi kebudayaan nasional harus
memenuhi syarat-syarat, seperti:

menunjukkan ciri atau identitas bangsa, berkualitas tinggi sehingga dapat diterima oleh
seluruh bangsa Indonesia; dan pantas dan tepat diangkat sebagai budaya nasional.

Kebudayaan nasional harus memiliki unsur-unsur budaya yang mendapat pengakuan


dari semua bangsa kita, sehingga menjadi milik bangsa. Kebudayaan nasional
dilaksanakan pada saat kegiatan tingkat nasional, seperti perayaan peringatan
kemerdekaan 17 Agustus, peringatan hari-hari nasional, dan kegiatan kantor
pemerintah atau swasta. Sebagai warga negara Indonesia kita seharusnya bangga
dengan adanya keanekaragaman kebudayaan. Bermacam-macam bentuk kebudayaan
itu merupakan warisan yang tak ternilai harganya. Kita harus menghormati
KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  1
 
keanekaragaman budaya. Kita juga harus melestarikan dan mengembangkan berbagai
bentuk warisan budaya yang ada sekarang ini

Cara menghormati keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia: Menghormati


kelompok lain yang menjalankan kebiasaan dan adat istiadatnya, idak menghina hasil
kebudayaan suku bangsa lain, mau menonton seni pertunjukan tradisional, mau belajar
dan mengembangkan berbagai jenis seni tradisional seperti seni tari, seni musik, dan
seni pertunjukan dan bangga dengan hasil kebudayaan dalam negeri.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah kebudayaan provinsi Sulawesi Tengah itu?

1.3 Tujuan

Untuk memberi pengetahuan tentang kebudayaan Indonesia khususnya provinsi


Sulawesi Tengah. Untuk menyelesaikan tugas 1 mata kuliah kewiraan.

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH  2 


 
   
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peta Provinsi Indonesia

No Nama Provinsi Ibukota Tahun Luas


Peresmian (km2)
1 Aceh Banda Aceh 1959 57.365
2 Sumatera Utara Medan 1956 72.981
3 Sumatera Barat Padang 1957 42.297
4 Riau Pekanbaru 1957 94.560
5 Kepulauan Riau Tanjung Pinang 2002 8.084
6 Jambi Jambi 1957 53.509
7 Bengkulu Bengkulu 1968 19.789
8 Sumatera Selatan Palembang 1950 85.679
9 Kepulauan Bangka Pangkalpinang 2000 16.424
Belitung
10 Lampung Banda 1964 35.376
Lampung
11 Banten Serang 2000 9.019
12 Jawa Barat Bandung 1950 35.245
13 DKI Jakarta Jakarta 1961 740
14 Jawa Tengah Semarang 1950 33.987
15 DI Yogyakarta Yogyakarta 1950 3.133
16 Jawa Timur Surabaya 1950 47.921
17 Bali Denpasar 1958 5.561
18 Nusa Tenggara Barat Mataram 1958 19.950
19 Nusa Tenggara Timur Kupang 1958 47.676
20 Kalimantan Utara Tanjungselor 2012 71.177
21 Kalimantan Barat Pontianak 1956 115.114
22 Kalimantan Tengah Palangkaraya 1958 153.564
23 Kalimantan Selatan Banjarmasin 1956 36.805
24 Kalimantan Timur Samarinda 1958 194.849
25 Gorontalo Gorontalo 2000 11.968
26 Sulawesi Utara Manado 1960 13.931
27 Sulawesi Barat Mamuju 2004 16.787

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH  3 


 
 
28 Sulawesi Tengah Palu 1964 61.840
29 Sulawesi Selatan Makassar 1960 46.116
30 Sulawesi Tenggara Kendari 1964 36.757
31 Maluku Utara Sofifi 1999 42.960
32 Maluku Ambon 1958 49.350
33 Papua Barat Manokwari 1999 114.566
34 Papua Jayapura 1969 309.934

2.2 Pemerintahan Sulawesi Tengah.

Sulawesi Tengah (disingkat Sulteng) adalah sebuah provinsi


di bagian tengah Pulau Sulawesi, Indonesia. Ibu kota provinsi ini
adalah Kota Palu. Luas wilayahnya 61.841,29 km², dan jumlah
penduduknya 3.222.241 jiwa (2015)
 

Pemerintah Provinsi
Kepala daerah Provinsi Sulawesi Tengah adalah gubernur, yang dibantu oleh
seorang wakil gubernur. Jabatan Gubernur Sulawesi Tengah secara resmi saat ini
diemban oleh Longki Djanggola, yang terpilih dalam Pilkada Sulawesi Tengah dan
sekarang menjabat untuk periode kedua. Sedangkan jabatan Wakil Gubernur Sulawesi
Tengah masih lowong setelah terakhir kali dijabat oleh (Alm.) Sudarto, SH., M.Hum..
Pembagian Administrasi
Provinsi Sulawesi Tengah terdiri atas 13 kabupaten dan 1 kota, 147 kecamatan, 170
kelurahan, dan 1.839 desa. Provinsi ini memiliki luas daratan 61.841,29 km2 (BPS
2015), dengan penduduk 2.831.283 jiwa (BPS 2014), dengan tingkat kepadatan
penduduk 46 jiwa/ km2.
Adapun daftar lengkap nama kabupaten/ kota, nama ibu kota, serta jumlah kecamatan,
dan desa/ kelurahan di Provinsi Sulawesi tengah hingga saat ini adalah sebagai berikut.

Kabupaten/Kota Ibu Kota Kecamatan Kelurahan / Desa

Kabupaten Banggai Luwuk 23 337

Kabupaten Banggai Kepulauan Salakan 12 144

Kabupaten Banggai Laut Banggai 7 66

Kabupaten Buol Buol 11 115

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  4 
 
Kabupaten Donggala Donggala 16 167

Kabupaten Morowali Bungku 9 133

Kabupaten Morowali Utara Kolonedale 10 125

Kabupaten Parigi Moutong Parigi 23 283

Kabupaten Poso Poso 19 166

Kabupaten Sigi Sigi Biromaru 15 176

Kabupaten Tojo Una-Una Ampana 12 146

Kabupaten Tolitoli Tolitoli 10 106

Kota Palu Palu 8 45

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  5 
 
2.3 Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah.

Rumah Adat

Provinsi Sulawesi Tengah memiliki 3 jenis rumah adat sebagai tempat tinggal
masyarakatnya. Rumah Tambi adalah rumah adat untuk semua golongan masyarakat,
dan Rumah Souraja yaitu rumah adat yang digunakan sebagai rumah tinggal golongan
bangsawan. Namun, keberadaan rumah Tambi sebagai rumah adat masyarakat
Sulawesi Tengah ini yang lebih dikenal sebagai ikon rumah adat Provinsi Sulawesi
Tengah.

1. Rumah Adat Tambi

Provinsi Sulawesi Tengah mengenal tambi


sebagai rumah tempat tinggal penduduk. Tambi
merupakan tempat tinggal untuk semua lapisan
masyarakat. Ada perbedaan antara rumah tinggal
kelompok bangsawan dan rakyat biasa. Perbedaannya
terletak pada bubungan rumah. Rumah tinggal
kalangan bangsawan dilengkapi simbol kepala kerbau
pada bubungan, sedangkan rumah tinggat orang biasa
tidak ditampilkan simbol tersebut.

Bentuk rumah tambi segi empat dan atapnya berbentuk piramida yang terbuat
dari daun rumbia atau ijuk. Rumah ini didirikan di tiang yang terbuat dari kayu bonati.
Ruangan utama ( lobona ) dari rumah ini tidak dibagi atas kamar-kamar. Di tengah
adaAPAN ( rapu ) yang dilengkapi tungku tempat memasak. Pintu rumah terbuat empat
persegi yang menghadap ke depan. Pada daun pintu diukir dengan motif kepala kerbau.
Ruang utama sebagai ruang tamu di kalangan keluarga. Di sekeliling rumah dibuat asari
atau para-parayang memanjang sekitar ruangan utama. Para-para ini selain bekerja
sebagai tempat tidur yang diberi batas, juga sebagai tempat untuk menyimpan harta
benda. Para penghuni tempat tidur di ruang tengah dengan menggunakan tempat tidur
yang terbuat dari kulit kayu ( nunu ).

Ukiran kerbau yang merupakan ragam hias rumah melambangkan kekayaan


pemilik rumah. Ragam bias babi melambangkan kekayaan, kesuburan, dan
kesejahteraan pemilik rumah.

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  6 
 
2. Rumah Souraja via WordPress

Jika rumah Tambi dipergunakan hanya bagi masyarakat dari semua golongan di
Provinsi Sulawesi Tengah saja, beda lagi dengan rumah adat dari Souraja. Banua
Mbaso atau yang juga kerap disebut juga Banua Oge atau yang sangat lebih sering
dikenal dengan nama Souraja adalah rumah tradisional tempat tinggal bagi turun
temurun untuk keluarga bangsawan.

Souraja ini pertama kali dibangun oleh Raja Palu, Jodjokodi, pada tahun 1892. Souraja
yang saat pertama kali dibuat terebut, masih dapat dilihat pada saat ini yakni berada di
tengah pusat kota Kaledo (Palu)- Sulawesi Tengah. Kata Souraja (Sou Raja) bisa
diartikan rumah besar, dan merupakan pusat pemerintahan kerajaan dari masa lampau,
dapat dikatakan sebagai rumah tugas dari manggan atau raja. Selama bertugas, raja
beserta dengan keluarganya tinggal di sini.

Rumah panggung ini juga adalah paduan arsitektur gaya Bugis (Sulawesi Selatan) dan
Kalimantan Selatan, dimana mempunyai 36 buah tiang penyangga pada rumah bagian
induk dan gandaria (Teras) termasuk 8 buah tiang bagian dapur.

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  7 
 
3. Rumah Adat Lobo

Rumah tradisional Lobo merupakan rumah adat khas Kulawi, Sulawesi Tengah.
Rumah adat ini berfungsi sebagai balai rapat tetua adat, sidang adat, upacara, perayaan
panen, dan rapat penentuan kapan membuka ladang. Lobo juga berfungsi sebagai
rumah singgah jika ada warga desa lain yang kemalaman di Porelea, bisa bermalam di
Lobo. Satu desa punya satu Lobo.

Lobo difungsikan sebagai pengadilan bagi masyarakat di daerah Kulawi. Jika sedang
difungsikan sebagai pengadilan, si pesakitan duduk di tengah, dan tetua adat melingkar
di tepi.

Kesenian

Tarian adat tradisional daerah Sulawesi Tengah (Sulteng) dan gambar serta
keterangan (penjelasannya) adalah informasi seputar budaya yang menjadi bagian dari
negara Indonesia. Sama dengan tarian Sulawesi lainnya, tarian dari Sulawesi Tengah
juga mempunyai ragam cerita. Dari mulai cerita rakyat, cerita perjodohan sampai cerita
penyamnutan tamu dan pasukan perang.

Tari adat Sulawesi Tengah kami kumpulkan sebanyak belasan jumlahnya. Masing-
masing seni tari memiliki ciri khas yang unik dan menarik. Mulai dari gerakan, pakaian,
aksesoris dan properti yang digunakan.

Hampir sama dengan seni musik, budaya daerah yang ibukotanya Palu ini juga harus
dilestarikan oleh masyarakat dan pemerintah, baik pemerintah daerah sampai
pemerintah pusat. Dengan begitu, budaya dan kesenian ini bisa terus ada sampai
kepada generasi selanjutnya.

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH  8 


 
 
1. Tari Baliore

Tarian Baliore merupakan tarian daerah Sulawesi Tengah


yang menceritakan tentang kelincahan gadis-gadis yang bergembira saat pesta panen
tiba. Dalam menyambut panen, mereka pun menari-nari dengan lincahnya. Hentakan
alat musik ritmis tetabuhan, terutama Gendang semakin menambah dinamisnya tarian
ini.

Sekedar tambahan, bahwa tari ini merupakan tari kreasi yang diangkat dari Dingkula.
Selain gerakannya, tarian ini mempunyai keunikan pada pakaian yang dikenakan serta
aksesoris para penari.

2. Tari Raego

Tari Raego termasuk kategori


tarian daerah Sulawesi Tengah. Tarian ini sejenis tarian untuk menyambut kepulangan
para pahlawan perang dari medan pertempuran dengan membawa kemenangan.

Sebagai tambahan, sebelum melakukan tarian, ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi, yaitu:

• Para penari meminta restu kepada pemangku adat,

• Setelah itu mencari wanita pasangan menari yang belum menikah.

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  9 
 
3. Tari Pamonte

Tari Pamonte adalah tari tradisional yang mengangkat kegiatan suku Kaili di Sulawesi
Tengah saat musim panen padi. mereka memetik dan menuai padi secara bergotong-
royong. Pesta panen disebut dengan adat vunja yaitu tradisi masyarakat dalam
mensyukuri keberhasilan panen. Dalam tarian ini terlihat jelas proses pengolahan padi
menjadi beras. Mulai dari memetik, menumbuk, menapis. Gerak tari pamonte mengikuti
syair lagu yang dinyanyikan.

4. Tari Peule Cinde

Tari Peule Cinde adalah tarian


khas daerah Sulawesi Tengan. Tarian ini memiliki beberapa sejarah yang ada pada
masanya sendiri. Hampir sama dengan tari-tari lainnya, bahwa fungsi seni tari ini adalah
khusus untuk penyambutan tamu (terutama tamu tamu yang dianggap agung).

Saat ini tidak tahu apakah tarian ini masih sering ditampilkan. Sepertinya karena
fungsinya untuk menyambut tamu, rasanya bisa terus dipakai dalam event lainnya.
Apalagi kategori tamu bisa diluaskan, yaitu tamu Gubernur, tamu walikota dan tamu
yang datang dari wisatawan asing.

Salah satu ciri khas pementasan Tari Peule Cinde yaitu dengan menaburkan bunga-
bunga kepada para tetamu yang datang.

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  10 
 
5. Tari Balia

Tari Balia adalah tarian daerah Sulawesi Tengah. Tarian ini merupakan sejenis tarian
yang berkaitan dengan kepercayaan animisme. Dalam konteks tarian ini diarahkan
kepada pemujaan terhadap benda keramat, khususnya yang berhubungan dengan
pengobatan tradisional terhadap seseorang yang terkena pengaruh roh jahat.

Arti dari kata Balia ialah tantang dia (Bali = tantang, ia = dia), yang maksudnya melawan
setan yang telah membawa penyakit dalam tubuh manusia. Balia diyakini oleh
masyarakat setempat sebagai prajurit kesehatan yang mampu untuk memberantas atau
menyembuhkan penyakit. Ada pun penyakit yang disembuhkan adalah penyakit berat
maupun ringan melalui upacara tertentu.

Masuk atau tidaknya makhluk-makhluk tersebut ditentukan oleh irama pukulan Gimba
(gendang), Lalove (seruling) yang mengiringi jalannya upacara ini.

6. Tari Pajoge

Tari Pajoge adalah tarian daerah Sulawesi Tengah yang merupakan tarian dari
lingkungan istana. Oleh sebab itu, tari ini dipertunjukkan pada saat ada pesta
pelantikan raja.

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  11 
 
Alat Musik

1. Ganda

Ganda merupakan alat musik tradisional Sulawesi


Tengah yang dimainkan dengan cara dipukul seperti
gendang. Alat musik ini memiliki 2 buah kulit di kedua
sisinya, sehingga hampir semua orang terlebih pemula
tentunya bisa mempelajari alat musik tradisional ini.Ganda
memiliki nama lain, yaitu Kanda. Bentuk dari Ganda seperti
gendang Jawa dengan ukuran yang lebih kecil dan lebih
ramping. Untuk teknik memukulnya tergantung dari
keinginan sang pemain dan tergantung penggunaannya
dalam acara seperti apa.

2. Geso-Geso

Alat musik tradisional Sulawesi Tengah ini sangatlah


khas dengan kebudayaan yang ada di Sulawesi Tengah,
nama aslinya adalah Pa’ Geso’ Geso tetapi masyarakat lebih
mudah menyebutnya dengan panggilan Geso-Geso. Alat
musik tradisional Geso-Geso cukup terkenal di daerah
Kecamatan Saluputri.Kesenian merupakan sebuah
perwujudan ekspresif dari kebudayaan yang ada di Sulawesi
Tengah melalui alat musik tradisional dan Geso-Geso
 
hanyalah salah satu contohnya saja. Alat musik Geso-Geso
dimainkan dengan cara digesek meskipun hanya dengan
satu dawai saja yang dapat dimainkan

Geso-Geso terbuat dari khusus yang memiliki sifat kuat dan keras dan juga terdapat
tempurung yang dilapisi dengan kulit binatang yang nantinya berfungsi sebagai
membran pengeras bunyi. Alat untuk menggesek-nya terbuat dari serat kayu atau bisa
juga menggunakan ijuk lalu diikatkan pada sebuah rotan.Namun sangat disayangkan
dikarenakan jarangnya ada orang yang mau memainkan dan juga keterbatasan orang
yang mampu untuk mengajari membuat alat musik tradisional Sulawesi Tengah ini
punah.

3. Gimba

Gimba, tidak ada yang mengetahui pasti sebenarnya apa itu


Gimba karena pada kecamatan lain di Kab. Donggala ada
juga yang menamakannya ganda-ganda dengan bentuk
yang lebih kecil tapi masyarakat hanya mengetahui bahwa
sejak ada, nama alat musik tersebut adalah Gimba. Fungsi
Gimba adalah untuk memberitahukan sebuah kegiatan atau
jika ada kejadian tertentu, seperti berita duka, bencana alam
dan lain-lainnya. Mereka bisa mengetahui adanya bahaya
yang datang dengan dibunyikannya Gimba ini dengan cara
  dipukul dan setiap banyaknya pukulan menandakan hal
yang berbeda-beda.

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH  12 


 
 
Gimba digunakan sebagai alat musik tradisional pengiring tari-tarian terutama pada saat
Upacara Balia apalagi jika ada pertandingan atau pencak silat. Gimba dimainkan
bersama dengan alat musik lain seperti Lalove yang dibunyikan sebagai pembukaan
sebelum orang menari. Beberapa orang meyakini jika alat musik ini dimainkan dengan
Lalove dapat mengundang makhluk halus dan bisa merasuki warga yang menonton.

4. Lalove

Lalove termasuk alat musik tradisional yang ditiup


dan digunakan untuk mengiringi tari-tarian daerah atau adat
tertentu saja. Alat musik ini berwujud seperti sebuah suling
yang panjang dan biasanya dipasangkan dengan alat musik
lain seperti Kadode, Yori, mbasi-mbasi atau Kentongan,
  Lalove cocok untuk dipasangkan dengan mereka.

Lalove juga digunakan untuk upacara adat lokal yaitu Balia, sebuah acara pengobatan
masyarakat. Meskipun upacara ini sudah jarang dilakukan, namun ada beberapa daerah
di pesisir Palu yang masih melakukan upacara adat dengan menggunakan alat musik
ini.

Generasi muda adalah salah satu pendukung dan penentu bagaimana nasib
kedepannya alat musik ini, apakah tetap bertahan atau akan hilang tergantikan dengan
alat musik modern.

5. Santu

Santu adalat alat musik yang terbuat dari Bambu


yang mungkin anda bisa masukkan kedalam jenis sitar
tabung dan termasuk kelompok ideo-kordofon. Kulit pada
bagian bambu pada bagian tengahnya dilubangi sebagai
  resonatornya dan nantinya ketika dipetik suara yang
dihasilkan bisa sedikit lebih kencang.

Inilah gitar yang mereka mainkan untuk mengisi waktu senggang di sawah, bermain
musik sembari melihat awan.

Selain digunakan sebagai hiburan pribadi disaat bosan, anak muda yang memainkan
alat musik ini tidak kehilangan kreatifitas. Terkadang jika mereka sedang bermain
perang-perangan, alat musik ini digunakan sebagai alat komunikasi kelompok mereka
yang tentunya menambah keseruan dari permainan tradisional itu sendiri.

6. Talindo

Alat musik Talindo terbuat dari 3 buah bahan yang


cukup mudah anda cari, yaitu: kayu, tempurung kelapa dan
tentunya senar karena ini adalah alat musik tradisional
Sulawesi Tengah yang dimainkan dengan cara dipetik.
 
Tempurung kelapa itu berfungsi sebagai resonator sementara kayu sebagai badan dan
senar sebagai petikannya. Alat musik ini cukup akrab dengan remaja Sulawesi karena
penggunaannya untuk merayakan pesta panen.
KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  13 
 
7. Tatali

Tatali merupakan alat musik tradisional dari Sulawesi


Tengah yang menyerupai Suling. Tatali dimainkan dengan
  cara ditiup dan alat musik ini merupakan alat musik
tradisional khas suku To Wana. Dengan ukurannya yang
mencapai 50 cm dan juga diameter 2 cm Tatali cukup sulit
dimainkan oleh pemula seperti kita.

Tatali memiliki 3 lubang yang berfungsi sebagai resolusi udara tempat kita meletakkan
jari, tentunya hanya ada 3 pilihan nada saja dan tergantung kelihaian dari pemain untuk
memainkan Tatali. Teknik meniupnya juga harus menggunakan perasaan agar suara
yang diciptakan enak didengar.

8. Tutuba

Tutuba adalah alat musik tradisional dari Sulawesi


Tengah yang dimainkan dengan cara dipetik pada bagian
dawainya. Alat musik yang terbuat dari bambu ini adalah alat
musik khas suku To Wana (Penduduk asli di daerah Wan
Bulang di daerah Sulawesi Tengah).
 
9. Yori

Yori merupakan alat musik yang terbuat dari bahan


alam, yaitu kulit pelepah enau dan tali yang terbuat dari kulit
kayu. Fungsi dari alat musik Yori adalah untuk menghibur diri
sendiri karena suara yang diciptakan tidaklah keras, tapi
setidaknya suasana tidak menjadi terlalu sunyi.
 
Pembuatan Yori memakan waktu jadi jika anda ingin mencobanya mungkin bisa saja.
Anda membutuhkan pelepah enau dan tumbuhan yang cocok untuk pembuatan talinya.
Pelepah yang anda sudah pilih dikeluarkan bagian gadingnya namun jangan sampai
hancur / rusak.

Pakaian Adat Sulawesi Tengah

Pakaian adat untuk prianya berupa hiasan kepala


yang khas, siga namanya, baju yang menyerupai jubah yang
disebut buya dan sebilah keris (pasatimpo) terselip pada
pending yang ada dipinggang.

Wanitanya memakai baju yang disebut patimah lola, kalung


 susun atau gena kambora, gelang yang disebut pontodate,
dan anting anting yang disebut dali. Kepala dan dahi diberi
hiasan yang dinamakan dadasa. Selain itu ia pun memakai
pending. Pakaian ini dipakai untuk upacara pernikahan di
Donggala.

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  14 
 
2.4 Sumber Daya Alam (SDA) Provinsi Sulawesi Tengah.

Pertanian dan Perkebunan

Potensi Sulawesi Tengah sangat dominan dengan sector pertanian dan perkebunan.
Oleh karena itu dibutuhkan peningkatan nilai produksi pada sector pertanian agar
mampu untuk mengatasi dampak terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia
seperti sekarang ini.Berdasarkan system pengairan lahan persawahan, dibedakan
menjadi lima bagian jenis lahan persawahan. Yaitu, Lahan persawahan irigasi teknis,
Lahan persawahan irigasi setengah teknis, Lahan persawahan irigasi sederhana, lahan
sawah irigasi desa dan lahan persawahan irigasi non teknis.

Irigasi setengah teknis seluas 36.241 ha, irigasi sederhana seluas 13.410 ha, lahan
sawah irigasi teknis seluas 54.314 ha, irigasi desa / Non PU seluas 22.929 ha dan lahan
sawah non irigasi teknis seluas 23.518 ha. Dengan luas wilayah yang dimilikinya,
Provinsi Sulawesi Tengah berhasil memproduksi padi sawah mencapai 726.714 ton/ha
setiap tahunnya.Tidak hanya memiliki lahan persawahan saja, Sulawesi Tengah juga
kaya akan berbagai lahan produksi yang mampu mendukung perekonomian daerah.
Luas wilayah tanaman holtikultura, sayur mayor dan palawija yang dimiliki mencapai
57.320 ha. Luas buah-buahan mencapai 14.029,92 ha dan luas lahan tanaman obat
mencapai 667.272 ha.

Secara umum bidang sector pertanian di Sulawesi Tengah merupakan bagian


terpenting dalam perekonomian daerah. Sektor pertanian menyumbang sekitar 48,79
persen pendapatan daerah. Sedangkan sector perkebunan hanya menyumbang sekitar
24.09 persen saja.Pada sector perkebunan, yang menjadi komoditas unggulan dari
wilayah Sulawesi Tengah adalah tumbuhan Kakao, kelapa sawit dan karet. Berikut
penjelasannya:

Biji Kakao

Biji kakao menjadi komoditas unggulan dari


potensi Provinsi Sulawesi Tengah, dan biasanya Biji
Kakao dijual dalam keadaan bahan mentah (raw
material export).Jika menginginkan untuk menjual biji
Kakao dalam keadaan setengah matang atau matang
maka diperlukan teknologi pengolahan yang maju
agar hasil yang diproduksi bias bersaing di kancah
  internasional.Produksi Kakao mencapai 129.372.40
ton pada tahun 2004. Pada tahun 2009 mengalami
peningkatan menjadi 179.683,00 ton biji kakao.

Potensi Kakao tersebar di seluruh penjuru Sulawesi Tengah. Hampir di seluruh


kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah mampu memproduksi biji Kakao.

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  15 
 
Kelapa Sawit

Salah satu komoditas yang diunggulkan dari sektor


perkebunan selanjutnya adalah Kelapa Sawit. Produksi
Kelapa Sawit di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah mencapai
6623.293,00 ton. Hasil tersebut dihasilkan dari lahan seluas
66.595,00 ha.

Karet

Karet merupakan komoditas yang diunggulkan di


Provinsi Sulawesi Tengah selain Kakao dan Kelapa sawit.
Luas area perkebunan karet yang dimiliki oleh Provinsi
Sulawesi Tengah mencapai 6.520,00 ha.Dengan luas area
  tanam yang dimiliki tersebut, Provinsi Sulawesi Tengah
mampu menghasilkan 7.216,00 ton tiap tahunnya.

Sektor Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Tengah

Pada sektor perikanan dan kelautan di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah cukup luas.
Dengan pengelolaan yang baik diharapkan mampu meningkatkan potensi Sulawesi
Tengah pada sector tersebut.

Salah satunya mampu menciptakan industry perikanan yang mampu tumbuh


berkembang untuk meningkatkan pendapatan daerah.Hasil laut yang diunggulkan dari
sector perikanan dan kelautan ini adalah udang, tuna, teripang, lajang, cakalang, kerapu
dan rumput laut.

Pusat pengembangan budidaya udang terletak di Parigi Mautong dan Banggai. Dengan
hasil produksi yang dihasilkan mencapai 14.000 ton setiap tahunnya.Sedangkan pusat
pengembangan pengolahan ikan tuna dipusatkan Donggala, Banggai dan Parigi
Moutong dengan hasil produksi yang diharapkan mencapai 7.500 ton. Pusat
pengolahan Rumput laut terpusat pada kota Parigi Mautong, Banggai Kepulauan dan
Toli-toli. Dengan hasil yang diharapkan mencapai 126.179 ton

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  16 
 
Sektor Pertambangan dan Energi

Propinsi Sulawesi Tengah sangat kaya akan sumber daya alam. Terlebih pada
sector pertambangan dan energy. Sulawesi Tengah memiliki 3 jenis bahan galian
meliputi golongan A, Golongan B dan Golongan C.

Yang termasuk dalam Golongan A (strategis) adalah minyak, gas bumi, batu
bara dan nikel. Sedangkan yang tergolong dalam golongan B adalah emas,
molybdenum, tembaga, belerang.

Golongan C bukan strategis dan vital meliputi jenis marmer, granit, pasir kuarsa,
pasir besi dan lain sebagainya. Semua bahan galian tersebut tersebar hamper di seluruh
wilayah Sulawesi Tengah.

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  17 
 
2.5 Wisata Provinsi Sulawesi Tengah.

Pantai Tanjung Karang

Tanjung Karang berada di Kabupaten


Donggala. Anda dapat menempuh
menggunakan alur darat, untuk sampai di
objek wisata ini. Kurang lebih 1 jam untuk
sampai di objek wisata ini, dari pusat kota Palu.
Meskipun objek wisata ini terbilang cukup jauh
dan sedikit tersembunyi. Namun pantai ini
banyak menarik perhatian turis-turis
mancanegara untuk singga di pantai ini.

Rasa lelah dan bosan selama perjalanan, akan terbayarakan dengan keindahan
yang selalu mengikuti Anda selama perjalanan. Sepanjang jalan Anda akan melewati
pantai dengan pemandangan nan indah. Selain itu tata daerah yang rapi dan bersih
membuat Anda terkagum-kagum. Jika Anda ingin beristirahat dan menikmati keindahan
pantai ini beberapa waktu Anda dapat menyewa Cottage atau tenda. Namun jika Anda
ingin berkeliling disediakan perahun dan Banana Boat, Perlengkapan berenang,
snorkeling, dan diving. Tidak perlu khawatir, di Pantai ini menyediakan sajian menu
istimewa yang dapat memulihkan tenaga Anda setelah seharian bermain di pantai.

Wisata pantai Tanjung Karang sangat terkenal dengan keindahan bawah lautnya.
Pemandangan yang menakjubkan akan Anda temukan di dalam laut. Hanya dengan
jarak 3 meter, keindahan yang tersimpan di pantai ini akan dengan mudah Anda
temukan.

Gunung Gawalise

Gunung Gawalise berdiri di kawasan


hutan tropis, dan berpenghuni. Penghuni
gunung ini adalah suku Da’a, sub etnis suku
Kaili. Gunung Gawalise ini memiliki ketinggian
sekitar 2.023 mdpl. Karena keindahan yang
terdapat di gunung ini, maka sering kali
gunung ini dijadikan tempat pendakian, selain
itu Gunung Gawalise ini menjadi tempat
observasi bagi para ilmuan yang ingin meneliti
  flora dan fauna yang ada di lokasi objek wisata
ini.

Akses menuju lokasi ini sangat mudah, Anda dapat menempuh sekitar 10 menit
dari pusat kota Palu dengan menggunakan angkutan umum, atau 1 jam perjalanan dari
pelabuhan pantoloan, sedangkan 15 menit dari bandara Mutiara Palu.

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  18 
 
Jembatan Palu

Jembatan PaluJembatan ini telah resmikan


pada bulan Mei 2006 oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. Jembatan ini
terbentang di atas Teluk Talise tepat berada
di Kelurahan Besusu dan Lere. Jembatan ini
menjadi satu-satunya jembatan lengkung
pertama yang ada di Indonesia, dan ketiga di
dunia setelah Jepang dan Perancis.

Jembatan ini menjadi salah sat icon tersohor Kota Pau karena keunikan yang
dimilikinya. Walaupun umur jembatan ini belum setengah abad, jembatan kuning ini
menyimpan mitos yang membuat bulu kuduk merinding. Masyarakat percaya, pada
waktu-waktu tertentu warga setempat sering melihat buaya muara. Kemunculan buaya
muara ini bukanlah hal yang biasa. Kemunculan buaya muara ini, bearti dia meminta
tumbal. Awal mulainya, sering kali saat kemunculan tiga ekor buaya di muara sungai
Palu ini dikaitkan dengan kabar orang hilang setelah dari muara. Meski terdapat mitos
buaya meminta tumbal, warga sekitar tidak takut. Karena seiring waktu warga sudah
terbiasa dengan kehadiran buaya yang sedang berjemur di tepi muara sungai.

Tugu Perdamaian

Pembangunan tugu yang ditetapkan


sebagai ikon perdamaian ini berada di wilayah Sulawesi Tengah tepatnya di kota Palu.
Tugu ini berdiri megah dan kokoh di perbukitan wilayah kelurahan Tondo tepatnya
berada di Kecamatan Mantikulore. Pembangunan tugu perdamaian ini diatas lahan
seluas 800 meter persegi. Disebelah tugu terdapat sebuah gong yang memiliki
diameter sekitar 2 meter dan berat 180 kilogram. Di permukaan gong terdapat banyak
simbol, berupa simbol agama, bendera serta lambang daerah ataupun kota.

Jika Anda datang ke tempat ini, bukan hanya keindahan yang terletak pada tugu
perdamaian ini saja. Ada dapat pula merasakan keindahan panorama alam teluk Palu,
karena letak tugu ini berada diantara bukit belapis. Untuk menimati ini semua, Anda
tidak memerlukan waktu berjam-jam hanya dengan 30 menit dari psat kota Palu Anda
sudah dapat merasakan keindahan tempat ini secara langsung.

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


 
 
19 
2.6 Kuliner Provinsi Sulawesi Tengah.

Uta Kelo (Sayur Daun Kelor)

Makanan khas Palu selanjutnya adalah uta kelo atau sayur daun kelor. Makanan
satu ini tergolong unik karena daun kelor umumnya bukanlah bahan makanan yang
umum di bagian Nusantara lainnya. Memiliki ciri khas berkuah, kuliner khas Sulawesi
Tengah ini kerap membuat orang yang mencicipinya ketagihan.

Nasi Jagung

Makanan khas Palu selanjutnya adalah


Nasi Jagung. Terbuat dari biji jagung yang
sudah tua, kemudian ditumbuk kasar hingga
menjadi sebesar biji beras, nasi jagung ini
memiliki rasa pulen yang nggak kalah dengan
nasi dari beras padi, lho! Cocok untuk disantap
bersama Uta Kelo.

Saraba

Saraba adalah minuman khas Palu


yang memiliki rasa menyerupai wedang jahe
dan disajikan dalam keadaan hangat.
Minuman ini sangat pas untuk disantap saat
hari hujan ataupun malam hari saat udara
dingin. Untuk Toppers yang menyukai rasa
manis, Saraba juga sedap jika diberi
tambahan susu kental manis.
 

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  20 
 
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia khususnya di provinsi Sulawesi


Tengah memperlihatkan bahwa betapa kayanya Negara ini. Dengan berbagai
perbedaan yang ada, namun tidak membuat perpecahan antar masyarakat.

Di Sulawesi Tengah, secara umum Masyarakat Adat memandang hutan sangat erat
hubungannya dengan kehidupan mereka, karena secara sosial-budaya hutan sudah
menjadi bagian dari kehidupan Masyarakat Adat, digunakan sebagai tempat ritual adat.

3.2 Saran

Dengan semakin berkembangnya zaman, serta pengaruh globalisasi dan juga


pengaruh budaya-budaya asing. Kebudayaan-kebudayaan yang ada semakin tergeser
dan hampir punah. Untuk mencegah punahnya kebudayaan tersebut perlu dilakukan
berbagai tindakan. Berbagai kebudayaan yang beragam yang ada di provinsi Sulawesi
Tengah seharusnya tetap dijaga dan dilestarikan. Para generasi penerus harus tetap
mempertahankan kebudayaan-kebudayaan yang telah ada. Pemerintah setempat juga
harus terlibat dalam proses pelestarian kebudayaan dengan melakukan upaya-upaya
berupa pembentukan lembaga-lembaga, sosialisasi dan lain-lain.

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  21 
   
DAFTAR PUSTAKA

“Provinsi Sulawesi Tengah”


https://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi_Tengah

“Rumah Adat Sulawesi Tengah”


https://www.senibudayaku.com/2018/01/rumah-adat-sulawesi-tengah.html

“Kebudayaan Sulawesi Tengah”


https://www.kebudayaanindonesia.com/2014/04/kebudayaan-sulawesi-tengah.html

“Alat Musik Sulawesi Tengah”


https://alatmusikindonesia.com/alat-musik-tradisional-sulawesi-tengah/#top

“Potensi kekayaan Sulawesi Tengah”


https://nusantarakaya.com/nusantara-tengah/provinsi-sulawesi-tengah/

“Wisata Sulawesi Tengah”


https://tempatwisataunik.com/wisata-indonesia/sulawesi-tengah/tempat-wisata-di-
sulawesi-tengah

“Kuliner Sulawesi Tengah”


https://www.tokopedia.com/blog/travel-makanan-tradisional-khas-palu/

KEWIRAAN

PROVINSI SULAWESI TENGAH 


  22 
 

Anda mungkin juga menyukai