Anda di halaman 1dari 35

EKONOMI MIKRO

oleh : Sri Widodo/Lestari RW

I. PENDAHULUAN
Ilmu Ekonomi (Ekonomika)
- mempelajari cara alokasi sumberdaya (manusia dan alam) yang langka (scare)
diantara berbagai tujuan.
- Suatu alokasi yang mencapai tujuan optimum.

Ilmu Ekonomi – Teori Ekonomi


Tujuan teori : untuk prediksi (peramalan) dan penjelasan.
Teori adalah hipotesis yang telah berhasil teruji. Hipotesis tidak diuji pada asumsi-
asumsinya terhadap kenyataan, melainkan pada kemampuan untuk mengadakan prediksi
yang tepat dan kemampuan dalam memberikan penjelasan. Ilmu ekonomi dibagi dua,
yaitu ilmu ekonomi mikro dan makro.
Ilmu ekonomi mikro : mempelajari perilau satuan (unit) pengambil keputusan individual
sebagai konsumen, produsen, pemilik sumberdaya atau perusahaan.
Ilmu ekonomi makro : mempelajari keadaan ekonomi masyarakat keseluruhan :
pendapatan masyarakat, inflasi, moneter, pengangguran.

Dalam perkembangannya perbedaan ini lebih didasarkan atas metode pendekatan.


Ekonomi mikro merupakan pendekatan harga sehingga sering juga disebut teori harga.
Ekonomi makro dengan pendekatan pendapatan masyarakat (nasional dan regional) dan
moneter. Dalam teori ekonomi dibedakan pendekatan static, static komperatif dan
dinamik.

Satik (static) :
berdasarkan keseimbangan (equilibrium) waktu tertentu.
Keseimbangan (equilibrium) :
hasil bekerjanya dua macam kekuatan
Eq. antar penawaran dan permintaan.
Statik komperatif (comperative static) :
membandingkan dua atau lebih keadaan keseimbangan (tanpa melihat masa
transisi dan penyesuaiannya).
Dinamik (dynamic) :
mempelajari proses perubahan sepanjang waktu dan proses penyesuaiannya
(adjustment).

Teori merupakan model berupa abstract dari kenyataan yang disederhanakan, tetapi
mengandung hal-hal yang penting peranannya, dari masalah ekonomi yang mendasar
yang dirancang untuk dipecahkan. Ada dua metode : deduktif dan induktif.

Deduktif : dengan dasar logika/nalar


Induktif : secara empiris/berdasar kenyataan/fakta-fakta

Dalam ilmu ekonomi deduktif dan induktif ini saling mengisi.


II. TEORI KONSUMSI DAN PERMINTAAN
(CONSUMTION AND DEMAND THEORY)

Teori konsumsi mempelajari perilaku konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya


untuk mendapatkan barang dan jasa agar memperoleh kepuasan yang sebesar-besarnya.
Semua barang dan jasa dianggap mempunyai utility.
Utility is the quality which makes a commodity desired.
Ada dua teori yaitu teori cardinal utility dan ordinal utility.
Cardinal utility : Utility dapat diukur dengan satuan util.
Utility : logaritma dengan jumlah barang yang dikonsumsi U = logq.
U

q TU MU 30
0 0
1 10 10
2 18 8 20
3 24 6
4 28 4
5 30 2 10
6 31 1
q
0 1 2 3 4 5 6 7
TU : total utility
MU : marginal utility
: tambahan utility per kesatuan tambahan jumlah barang

Makin besar jumlah barang yang dikonsumsi makin besar utility, tetapi kenaikan utility ini
makin lama makin kecil. Jadi MU selalu positif tetapi menurun.

Teori Ordinal Utility : Utility tidak dapat diukur tetapi dapat dibandingkan.

Asumsi dasar teori konsumsi :


A. Full knowledge
1. Konsumen menyadari adanya barang dan jasa.
2. Konsumen mempunyai respon/reaksi (tanggap) terhadap adanya barang
dan jasa tersebut, sehingga konsumen lebih menyukai barang (jasa) tertentu dari
pada barang (jasa) lain.
3. Konsumen mempunyai pendapatan sejumlah uang tertentu yang
menyebabkan tanggapannya (respon) menjadi nyata di pasar.

B. Preference function
1. Rank ordering (urutan peringkat) : Konsumen mempunyai daftar urutan
barang atau kelompok barang (market busket) mulai dari yang paling disukai
sampai yang paling kurang disukai.
2. Dua macam barang (atau kelompok barang) A dan B, ada 3 kemungkinan
A lebih disukai daripada B (A preferred to B)
B lebih disukai daripada A (B preferred to A)
A sama-sama disukai dengan B (A indifference to B)
3. Transitivity : Kalau A lebih disukai dari B, dan B lebih disukai daripada C, maka A
lebih disukai daripada C. Kalai A indifference to B, and B indifference to C, maka A
indifference to C.
4. Unsatiaty atau unsatuarity (tidak jenuh)
Kelompok barang yang mempunyai/mengandung jumlah barang tertentu lebih
banyak akan lebih disukai.

Kelompok barang q1 q2 rank


A 5 5 1
B 3 5 2
C 4 3 2
D 5 2 2
E 3 4 3
F 1 4 4
G 2 2 4
H 3 1 4

q2
q2
5 B A

4 F E

3 C

2 G D U3
U2
1 H U1
U0
q1 q1
0 1 2 3 4 5
0

BCD dan FGH disebut indifferent curve

Indifferent curve : tempat kedudukan titik-titik kombinasi berbagai barang (mis. q 1 dan q2)
yang menghasilkan tingkat kepuasan atau utility yang sama.
Sifat indifferent curve :
1. slope negative
2. melalui tiap titik pada commodity space
3. tidak berpotongan
4. convex = cembung
q2

Δ q2

q1
0
Δ q1

Marginal Rate of Substitution = MRS


adalah jumlah q2 yang dapat digantikan oleh satu unit q 1 pada tingkat kepuasan atau
utility yang sama

q 2 dq 2
MRS   
q1U = konstan dq1U = konstan

dq 2 dq 2 dU du dq 2 MU 1
MRS    
dq1 dq1 dU dq1 du MU 2

MRS = perbandingan MU1 dan MU2


dq
MRS   2  negatif dari slope
dq1
indifferent curve

Dari kiri ke kanan MRS menurun karena MU1 menurun sehingga indifferent curve
convex/cembung

LATIHAN I

1.1. a. Apakah yang disebut teori ?


b. Apakah yang dipelajari ilmu ekonomi ?
c. Apakah perbedaan antara ilmu ekonomi mikro dan makro ?
1.2. Apakah yang disebut teori utilitycardinal dan ordinal ?
1.3. Apakah yang disebut indifferent curve, marginal utility dan marginal rate of
substitution.
1.4. Buktikan bahwa indifferent curve tidak berpotongan dan indifferent curve convex.
Budget Line = Garis Anggaran

Teori konsumsi mempelajari perilaku orang dalam mengalokasikan pendapatannya yang


terbatas untuk berbagai barang dan jasa.
Kalau pendapatan Y0 = 20, harga barang p1 = 2 dan p2 = 1, ada berbagai kemungkinan
kombinasi barang q1 dan q2 yang dapat dibeli seperti pada table dan grafik ini.

q1 q2 q2
0 20
1 18 20
2 16 18
3 14 16 budget line
4 12 14
5 10 12
6 8 10 budget space
7 6 8
8 4 6
9 2 4
10 0 2
q1
0 2 4 6 8 10

Budget line = budget constrain = kendala anggaran = berbagai kombinasi dua komoditi
yang dapat dibeli konsumen dengan pendapatan tertentu.
p1q1 + p2q2 = Y0

Y0 p
q2   1 q1
p2 p2
p1
slope budget line  
p2
budget space : Y0  p 1 q1  p 2 q 2

Pengaruh perubahan pendapatan pada budget line

Y0 naik menjadi naik menjadi Y1 = 30 ; p1 dan p2 tetap


Budget line bergeser sejajar menjauhi titik O, slope tetap karena harga-harga tetap
P1
slope =  q2
P 2

30 Y1
q1 q2
20 Y0
0 30
10

q1
0

15 0
Budget line bergeser sejajar mendekati titik O. Slope tetap karena harga tetap, arah tetap.

q1 q2 q2
0 10
20 Y0

10 Y2

Pengaruh perubahan harga pada budget line q1


5 0 Karena harga0 p1 naik menjadi
5 p1=2,5 , 10
p2 dan Y0 tetap.

q1 q2 q2
0 10
20

10
Budget line berputar kea rah mendekati titik O,
p1
8 0 karena slope atau perbandingan harga =  q1 berubah
p2
0 8 10

Kalau p1 turun menjadi p1=1 , p2 dan Y0 tetap.

q1 q2 q2
0 20
20

10
Budget line berputar ke arah menjauhi titik awal (0). Akibat lain :
pendapatan riil berubah, meskipun pendapatan nominal tetap
20 0 (lihat luas budget space). q1
0 10 20
KESEIMBANGAN KONSUMEN (CONSUMER EQUILIBRIUM)

A consumer is in equilibrium when, given his income and price constraints, he maximize
the total utility or satisfaction from his expenditure.

q2

U3
A U2
U1
U0
q1
0 Y0

Titik A : Consumer equilibrium, optimum konsumen, titik singgung antara indifferent curve
(U1) dan budget line (Y0)
Slope indifferent curve = slope budget line
P1
 MRS  
P2

Syarat Optimum :
P1
1. MRS 
P2
2. indifferent curve convex

KESEIMBANGAN PENDAPATAN DARI PERMINTAAN

q2

income consumstion curve


C
B

A
U2

U0 U1
q1
0 A1 B1 C1 Y0 Y1 Y2

Perubahan pendapatan akan menggeser budget line kalau pendapatan naik dari
Y0 Y1 Y2 , budget line bergeser menjauhi titik 0 dan titik optimum bergeser dari
A B C. Jumlah barang q, yang dikonsumsi berubah dari OA1 OB1 OC1.
Pada umumnya kalau pendapatan naik jumlah barang yang dikonsumsi, atau barang
yang diminta naik. Barang seperti ini disebut barang normal (normal goods).
q1

Engel curve
C1 C

B1 B

A1 A

Y
0 Y0 Y1 Y2

Hubungan antara pendapatan dan jumlah barang yang dikonsumsi (atau jumlah barang
yang diminta) dapat digambarkan dengan kurva Engel (Engel curve). Pengukuran
renponse konsumsi terhadap perubahan pendapatan dengan elastisitas pendapatan dari
permintaan.

Elastisitas pendapatan dari permintaan (income elasticity of demand).


- perbandingan perubahan relative antara konsumsi (atau jumlah barang yang
diminta) dan pendapatan.
- perbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta dan
persentase perubahan pendapatan.

q
q q y
 
y y q
y

Contoh :
pendapatan naik dari 6 juta menjadi 10 juta dan jumlah konsumsi naik dari 4 menjadi 6

ΔY = Y1 – Y0 = 10 juta – 6 juta = 4 juta


Δq = q1 – q0 = 6 – 4 = 2

1
q1  q 0 2(Y1  Y0 ) (q 1  q 0 )(Y1  Y0 ) 2 16 8
     0,8
Y1  Y0 1 1 0 (Y1  Y0 )(q1  q 0 ) 4 10 10
2(q  q )

Elastisitas ini disebut elastisitas busur (arc elasticity). Kalau fungsi kontinyu dan mulus kita
dapat mencari elastisita titik (point elasticity).

q Y

Y q
Contoh :
q y
q = a + by =b  b
y q

q AY b q
q = A Yb = b A Yb-1= b b  b
y Y Y

Menurut respon terhadap perubahan barang dapat dibedakan menjadi 3 macam :

Barang normal η > 0 terdiri dari barang kebutuhan pokok 0 < η < 1 dan mewah η > 1 serta
barang inferior η < 0.

q q q

Y Y Y
barang kebutuhan pokok barang mewah barang inferior

ELASTISITAS HARGA DARI PERMINTAAN

q2

price consumption curve

A
B

U0

U1
q1
0 B1 A1

Kalau harga dari barang pertama (q1), yaitu p1 naik, maka budget line berputar ke kiri
mendekati titik 0, sehingga titik optimum konsumen berpindah dari titik A ke B. Jumlah
konsumsi berubah dari OA1 menjadi lebih kecil sebesar OB1.Jadi kalau harga naik jumlah
barang yang dikonsumsi turun. Pada umumnya demikian, termasuk barang normal.
P1

P1’ B

P10 A

demand

q1
0 B1 A1

Hubungan antara harga dan jumlah barang yang dikonsumsi (diminta) dapat digambarkan
dengan kurva permintaan (demand).
Permintaan (demand) : jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.
Hukum permintaan (the law of demand) : kalau harga naik jumlah barang yang diminta
turun dan sebaliknya.

Pengukuran respon jumlah barang yang diminta (dikonsumsi) terhadap harga diukur
dengan parameter elastisitas harga dari permintaan. Elastisitas harga dari permintaan (
 = price elasticity of demand).
- perbandingan perubahan relative antara jumlah barang yang diminta dengan
harga
- perbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta dan
persentase perubahan harga.

q
q q P
 
p p q
p

Contoh :
harga naik dari 6 ke 8, jumlah barang yang diminta turun dari 1400 menjadi 1100

Δq = q1 – q0 = 1100 – 1400 = -300


ΔP = P1 – P0 = 8 – 6 = 2
(q 1  q 0 ) ( P 1  P 0 ) (1100  1400) (8  6)  300 14  2100
 1     0,84
( P  P ) (q  q )
0 1 0
(8  6) (1100  1400) 2 2500 2500

Elastisitas ini disebut elastisitas busur (arc elasticity). Kalau fungsi kontinyu dan mulus kita
punya elastisitas titik (point elasticity).

q P

P q
Contoh :

q p p
q = a + b1p + b2y   b1
p q q

q q
q = Apb1 yb2  b1 Ap b11 y b 2  b1 ε = b1
p p

Giffen paradox : gejala yang berlawanan dengan hokum permintaan harga naik jumlah
barang yang dimina naik dan sebaliknya.

Barang demikian disebut barang Giffen (giffen goods) (  > 0).  < -1 permintaan elastis,
0 >  > -1 permintaan inelastis.

ELASTISITAS SILANG (CROSS ELASTISITY)

q2

A2 A
B2 B

q1
0

Perubahan harga suatu barang (P1) dapat mempengaruhi jumlah barang lain (q2) yang
diminta, ini yang disebut efek silang (cross effect).
Efek silang ini dapat positif dapat negative. Dikenal juga elastisitas silang (cross
elasticity).

Elastisitas harga dari permintaan = cross price elasticity of demand. Perbandingan


perubahan relative antara jumlah suatu barang yang diminta dan harga barang lain.

q 2
q2 q 2 P1 q 2 P1
 z1   
P1 P1 q 2 P1 q 2
P1

z 1 > 0 ; hubungan substitusi


z 1 < 0 ; hubungan komplementer
z 1 = 0 ; hubungan independent
FUNGSI PERMINTAAN (DEMAND FUNCTION)

Permintaan suatu barang merupakan fungsi dari harga-harga, pendapatan dan selera
(taste).

q1 = f (P1, P2, … , Pn, Y, T)

Dalam bentuk fungsi permintaan dengan elastisitas tetap

q1 = AP1b1P2b2 … Pnbn YqT maka  11 = b1 ,  12 = b2 , η = a

Kalau selera dianggap tetap dapat ditulis

q1 = AP1  11 P2  12 … Pn1n Yη

PERMINTAAN PASAR (MARKET DEMAND)

D   di
i

d1 d2 d3 D
Q
0

Contoh :
Pada suatu pasar ada 1000 individu dengan permintaan individual P = 8 – q. Bagaimana
dengan permintaan pasar ?

Jawab :
p=8–q q=8–p
Q = 1000q = 8000 – 1000p

LATIHAN II

Seorang konsumen mempunyai fungsi utility : U = 100q10,5 q20,5. Kalau diketahui


pendapatan 160 (Y=160), harga barang pertama 5 (p1=5) dan harga barang kedua 4
(p2=4).
a. berapakah jumlah barang q1 dan q2 yang dibeli ?
b. kalau harga barang kedua naik (p2=5) apakah ada perubahan jumlah q1 yang
diminta ?
2.2. a. Gambarkan kurva Engel.
y q b. Hitunglah elastisitas pendapatan dari permintaan
4000 100 pada tiap tingkat perubahan pendapatan
6000 200 c. Pada tingkat pendapatan berapa barang ini
8000 300 merupakan barang mewah (superior), barang kebutuhan
10000 350 pokok dan barang inferior ?
12000 380

2.3. a. Gambarkan kurva Engel.


p q b. Hitunglah elastisitas harga dari permintaan pada tiap
5 20000 tingkat perubahan
4 40000 c. Pada tingkat harga berapa permintaan bersifat
3 60000 elastis dan tidak elastis ?
2 80000
1 100000

2.4.
P qA qB qC Pada suatu pasar ada 3 individu A, B
6 9 18 30 dan C dengan permintaan qA, qB dan
5 10 20 32 qC
4 12 24 36 a. Hitunglah permintaan pasar
3 16 30 45 b. Gambarkan permintaan
2 22 40 60 individual dan permintaan pasar

8
2.5. Permintaan individual P 
q
a. Kalau ada 3 individu pada suatu pasar hitunglah permintaan pasar ?
b. Berapakah elastisitas harga dari permintaan pasar ? apakah elastis ?

2.6. Suatu fungsi permintaan Q1 = 100P1-0,4 P20,2 P3-0,1 Y0,3


a. Berapakah elastisitas harga sendiri dan silang, elastisitas pendapatan dari
permintaan ?
b. Apakah Q1 barang mewah, normal, inferior, giffen ?
c. Bagaimanakah hubungan q1 dengan q2 dan q3 ?
III. TEORI PRODUKSI

Produksi :
- creation of utility (terlalu luas)
Utility : the ability of goods or services to satisfyhuman want
- creation of goods (and services) people will buy
menghasilkan barang (dan jasa) yang akan dibeli manusia

Teori Produksi :
- mempelajari perilaku firm (unit usaha produksi)
- menganalisis bagaimana businessmen, dengan keterampilan dan teknologi yang
ada mengkombinasikan berbagai input untuk menghasilkan output yang secara
ekonomi efisien

Proses produksi memerlukan input : tenaga kerja manusia, modal, bahan mentah dsb
yang sering disederhanakan menjadi dua golongan : modal (K) dan tenaga kerja manusia
(L). Dibedakan input tetap (fixed input) dan input variable (variable input). Input tetap tidak
mudah berubah pada jangka pendek (short run).

Fungsi Produksi
x q AP MP Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara
0 1 - - input dan output yang dapat berupa table, grafik
1 3 3 3 dan persamaan. Jadi fungsi produksi ini belum
2 8 4 5 menunjukkan jumlah produksi yang dapat
3 12 4 4 dihasilkan dari set input pada teknologi tertentu
4 15 3,75 3
5 17 3,4 2 MP = marginal product = produksi marjinal
6 17 2,83 0 MP = perubahan produksi per kesatuan perubahan
7 16 2,29 -1 input
8 13 1,38 -3 q q
MP =  = slope fungsi produksi
x x
AP = average product = produksi rata-rata
q
AP = = slope garis yang menghubungkan titik
x
O dengan titik pada fungsi produksi
q

18

16

14

12 TP

10

2
AP
x
0 1 2 3 4 5 6 7 8

MP

Elastisitas produksi = output elasticity =


ω = perbandingan perubahan relative produksi dan input
q
q q x q x
  
x x q x q
x
MP

AP

TP max

inflection
point TP

MPmax APmax
AP
x
0 MP
ω>1 0< ω<1 ω<0
stage I stage II stage III
irrationalMP > AP
ω = MP/AP ratioal ω irrational
> 1 produksi elastis = stage I tambahan input lebih
menguntungkan daerah tidak rasional (irrational)
MP < AP ω < 1 produksi inelastis = stage II daerah rasional
MP < 0 ω < 0 stage III tambahan input menurunkan produksi
daerah irrational

PRODUKSI OPTIMUM

q r/p

TP = TVP

Optimum MVP = r

Optimum

r AP = AVP
x
0 MP = MVP

TVP = total value product = TP . p (p = harga produksi)


AVP = average value product = AP . p (nilai produksi rata-rata)
MVP = marginal value product = MP . p (nilai marjinal product)
MVP = tambahan penerimaan perkesatuan tambahan input
r = harga input
r = tambahan perkesatuan tambahan input
MVP > r input perlu ditambah
MVP < r input perlu dikurangi

Jadi optimum dalam arti keuntungan maksimum kalau :


- nilai produk marjinal (MVP) sama dengan harga input (r), atau
- produk marjinal (MP) sama dengan perbandingan harga input dan output (r/p)

MVP = r
MP =
r
p
Pengaruh perubahan harga input dan output :
- kalau harga input naik, titik optimum bergeser ke kiri, penggunaan input berkurang
dan produksi turun, dan sebaliknya.
- kalau harga output naik, titik optimum bergeser ke kanan, penggunaan input
bertambah dan produksi naik, dan sebaliknya.
LATIHAN III

a. Apakah yang disebut produksi ?


b. Apakah yang dipelajari oleh teori ekonomi produksi ?
c. Apakah yang disebut fungsi produksi ?

3.2. a. Gambarkan grafik fungsi produksi ini.


x q b. Apakah yang disebut produksi marjinal (MP), Produksi
0 0 rata-rata (AP) dan elastisitas produksi.
1 2 c. Hitunglah AP, MP dan elastisitas produksi pada tiap tingkat
2 5 d. Gambarkan grafik MP dan AP.
3 9 e. Tunjukkan daerah stage I, II dan III.
4 12 f. Mengapa daerah stage I merupakan daerah tidak rasional
5 14 g. Tunjukkan pada grafik TPmax, MPmax dan APmax
6 15 h. Kalau r = 2 dan p = 1, berapakah x dan q ?
7 15
8 14
9 12

HUBUNGAN INPUT-INPUT (DUA INPUT VARIABEL)

x2 Produksi
8 9 46 69 92 109 124 136 144
7 13 46 69 91 108 123 134 140
6 16 42 66 88 106 120 128 132
5 15 37 60 80 100 113 120 121
4 13 30 54 72 85 93 95 95
3 10 24 39 52 61 66 66 64
2 6 12 17 21 24 26 25.5 24.5
1 3 6 8 9 10 10 9 7
x1 1 2 3 4 5 6 7 8

Tabel ini adalah contoh data (hipotesis) hubungan antara dua input dengan produksi. Dari
ini dapat dibuat grafik steriometrik (berdimensi tiga).
Dari table dan grafik dapat dilihat bahwa suatu jumlah produksi tertentu (q 0) dapat
dihasilkan dari beberapa alternative kombinasi input x1 dan x2 misalnya pada titik A dan B.
Fungsi produksi pada gambar dalam dimensi tiga merupakan bidang melengkung. Q 0
dapat dihasilkan sepanjang garis pada bidang fungsi produksi setinggi q0 yang merupakan
garis trans. Garis trans ini diproyeksikan ke bidang dasar, disebut isoquant.
Isoquant : kurva yang menggambarkan semua kemungkinan kombinasi nput yang
menghasilkan output tertentu.

x2

A2

Δx2 q1
B2
q0
x1
0 A1 B1
Δx1

Dari titik A0 ke Bo x2 dikurangi sebesar Δx2 dan x1 ditambah sebesar Δx1 untuk tetap
memproduksi q0

MRTS = marginal rate of technical substitution (daya substitusi marginal)


= jumlah x2 yang dapat digantikan oleh satu unit x1 untuk produksi yang sama.

x 2 dx MP1
MRTS =   2 
x1 dx1 MP2

MRTS = negative dari slope isoquant


MRTS = perbandingan marginal product

Sifat Isoquant :
- Slope negative
- Convex (cembung) : MRTS menurun, sesuai dengan decreasing MP
the law of the deminising return (stage II)

ISOCOST : berbagai kombinasi input yang dapat dibeli dengan sejumlah biaya tertentu.

x2
C 0 r1
C0 = r1x1 + r2x2 x2   x1
r2 r2

r1
Isocost disebut juga budget line dengan slope 
r2
x1
0
PRODUKSI OPTIMUM

x2

C0 = r1x1 + r2x2

q2
q1
q0
x1
0

Tiga kemungkinan optimalisasi :


1. Maksimumkan produksi dengan Kendal biaya akan mencapai keuntungan
maksimum. Dengan mencapai isoquant terjauh yang terjangkau budget space, yaitu
isoquant q1A
Titik optimum = producer equilibrium
A titik singgung antara isoquant dan isocost, slope isoquant = slope isocost
r
 MRTS   1
r2
r1
Titik optimum = MRTS = ini syarat yang diperlukan necessary condition
r2
Syarat kedua, syarat kecukupan, sufficient condition : isoquant convex

2. Meminimumkan biaya dengan kendala produksi. Pada produksi q0 dicari


isocost yang terdekat dengan titik 0, yaitu titik A pada C 1 yang bersinggungan, slope
sama
r1
MRTS = dan convexity of isoquant
r2

x2

q0
x1
0 C0 C1 C2
3. Tanpa kendala
Memaksimalkan keuntungan tanpa kendala. Optimum
x2 q3 tercapai pada saat produk marginal sama dengan
q2 perbandingan harga input dan output

q1
r1
MP1 =
q0 expantion path r2 necessary
r1 condition
A3 MP2 =
r2
A2

A1
A0

x1
0 C0 C1 C2 C3

Sufficient condition : fungsi concave


Perluasan usaha akan berjalan melalui titik-titik A0, A1, A2, A3 dst.
Garis yang menghubungkan titik-titik ini disebut expantion path atau garis perluasan.
Expantion path : tempat kedudukan titik-titik pada isoquant yang mempunyai slope
sama dengan perbandingan harga input, atau tempat kedudukan titik optimum pada
isoquant.

RETURN TO SCALE : melihat bagaimana perubahan produksi kalau semua input secara
bersama-sama berubah dengan perbandingan yang sama atau skala produksi (scale of
production) berubah.

x2 x2 x2

3
5 5
4 2 4
3 3
2 1 2
1 1
x1 x1 x1
0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 0 1 2 3 4 5
Constant return to scale Increasing return to scale Decreasing return to scale
Fungsi produksi Cobb-Douglas : Q = AkαL1-α
K = capital, modal ; L = labor, tenaga kerja
Elastisitas produksi modal = ωk = α
Elastisitas produksi tenaga kerja = ωL = 1 – α
Ini bersifat constant return to scale, karena jumlah elastisitas produksi sama dengan satu

ωk + ωL = α + 1 – α = 1

Bentuk umum fungsi produksi tipe Cobb-Douglas

Elastisitas produksi xi ωi = bi

Q = Ax1b1 x2b2 … xnbn

 bi  1
i i
constant return to scale

 bi  1
i
decreasing return to scale

 bi  1
i
increasing return to scale

LATIHAN IV

Apakah yang disebut isoquant, isocost, MRTS, expantion path.

4.2.
X1 X2 a. Gambarkan isoquant sesuai table ini
3 14 b. Hitunglah MRTS pada tiap tingkat perubahan
2 10 c. Carilah titik optimum kalau r1 = 1 dan r2 = 2
3 6
4 4.5
5 3.5
6 3
7 2.7
8 3

4.3. Diketahui fungsi produksi q = 10x10,5 x20,3


a. Fungsi ini disebut apa ?
b. Bagaimana sifat return to scale-nya
c. Hitung MRTS
d. Kalau diketahui r1 = 1 dan r2 = 2, serta kendala biaya 160 berapakahn x1 dan x2 ?
IV. FUNGSI BIAYA

Fungsi biaya : fungsi yang menunjukkan hubungan antara biaya dan jumlah produksi
C = C(q)

Q C FC VC AC AFC AVC MC
0 60 60 0
1 90 60 30 90 60 30 30
2 100 60 40 50 30 20 10
3 105 60 45 35 20 15 5
4 115 60 55 28.75 15 13.75 10
5 135 60 75 27 12 15 20
6 180 60 120 30 10 20 45

Dibedakan : biaya tetap = fixed cost = FC = biaya yang besarnya tidak dipengaruhi
besarnya produksi.
Biaya variable = variable cost = VC = biaya yang besarnya dipengaruhi oleh besarnya
produksi.
Analisis jangka pendek (short run period) ada FC dan VC.
Analisis jangka panjang (long run period) semua biaya variabel.

TC

160

140

120 VC

100

80

60
MC
40
AC
20 AVC
AFC
0 1 2 3 4 5 6 q

Biaya total = biaya tetap + biaya variabel (TC = FC + VC)


TC
Biaya rata-rata = avegare cost = AC =
q
Biaya marginal = perubahan biaya per kesatuan perubahan produksi (marginal cost)
C dC
MC =   slope
q dq
Bentuk fungsi secara umum

q
0

dari fungsi biaya MC minimum pada inflection point (titik balik)


ACmin = MC
FC
AFC = average fixed cost = biaya tetap rata-rata =
q
VC
AVC = average variable cost = biaya variabel rata-rata =
q
MVC = MC MFC = 0
AVCmin = MVC = MC

LONGRUN COST

Biaya jangka pendek = shortrun cost menggambarkan keadaan dengan FC tertentu,


missal pada STC, kalau terjadi tambahan investasi FC bertambah menjadi STC 2, STC3
dst.
Analisis jangka panjang memberi gambaran fungsi biaya jangka panjang mencakup
semua kemungkinan besarnya FC. Digambarkan dengan LTC = longrun total cost = biaya
total jangka panjang.

Atau seperti pada gambar dibawah ini :


I. SAC1 dan SMC1
II. SAC2 dan SMC2
III. SAC3 dan SMC3
(SAC = shortrun average cost = biaya rata-rata jangka pendek)
(SMC = shortrun marginal cost = biaya marginal jangka pendek)
C

Q
0

Q
0

LAC = longrun average cost = biaya rata-rata jangka panjang


LMC = longrun marginal cost = biaya marginal jangka panjang

OPTIMUM PRODUKSI

Optimum Produksi = keuntungan maksimum

C MC
AC
P1
AVC
P2 MC = P
P3

q
0 q2 q1
Pada harga P1 jumlah produksi q1. Keuntungan = (P1-AC)q1. Keuntungan = selisih antara
harga output dikurangi biaya rata-rata kali produksi. Pada harga P 2, harga dibawah
ACmin keuntungan negatif = rugi, tetapi tetap memproduksi sebesar q 2 dalam jangka
pendek karena P2 > AVC pada harga P3, produksi tutup q = 0.

PENAWARAN PASAR (MARKET SUPPLY)

Penawaran pasar (market supply) adalah jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai
tingkat harga oleh semua individu pada suatu pasar. Secara geometri merupakan
penjumlahan horizontal semua penawaran individual.

P
si = MC S si = penawaran individu

S = market supply
S =  si
i

LATIHAN V

5.1.
q FC VC a. Hitunglah TC
0 120 0 b. Gambarkan grafik FC, VC dan TC
1 60 c. Hitunglah AC, MC, AVC, AFC, MVC dan
2 80 MFC
3 90 d. Gambarkan grafik pada (c).
4 105 e. Tunjukkan titik minimum pada grafik
5 140 untuk AC, AVC, MC dan MVC.
6 210

5.2. Diketahui AVC = q2 – 3q + 7 dan FC = 100


a. Carilah TC, AC dan MC
b. Hitunglah TC, AC dan MC kalau q = 5
c. Kalau harga output, p = 52, berapakah q ?
5.3. Fungsi biaya suatu perusahaan C = 0,4q2 – 2q + 4
a. Hitunglah fungsi penawaran perusahaan ini
b. Kalau pada suatu pasar ada 100 perusahaan yang identik semacam ini,
hitunglah market supply.
c. Kalau harga pasar p = 6, berapakah produksi tiap perusahaan dan berapa
jumlah barang yang ditawarkan di pasar ini ?

1
5.4. Kalau fungsi penawaran individual : p = 2  q dan ada 100 perusahaan di pasar,
20
bagaimanakah market share ?
ORGANISASI PASAR

4 model orhanisasi pasar :


1. pasar persaingan sempurna (perfect competition)
2. pasar monopoli (monopoly)
3. pasar oligopoli (oligopoly)
4. pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition)

Dua model pasar yang pertama, pasar persaingan sempurna dan monopoli merupakan
model yang ekstrem, yang satu jumlah penjual dan pembeli yang sangan banyak dan
yang kedua hanya satu penjual. Dua model yang pertama jarang ditemui atau bahkan
tidak pernah ada dalam kenyataan, akan tetapi berbagai hasil analisis model ini dapat
memberikan penjelasan dan prediksi yang baik. Sedangkan dua model terakhir yang
lebih mendekati kenyataan menimbulkan banyak model teori yang bermacam-macam
dan kenyataanan alisis yang digunakan banyak mengunakan pendekatan dua model
pertama dengan modifikasi. Dan memang dua model terakhir ini, oligopoli dan persaingan
monopolistik terletak diantara persaingan sempurna dan monopoli. Oligopoli ada
beberapa penjual (lebih dari satu) tetapi tidak banyak. Monopolistic competition penjual
banyak tetapi barang tidak homogen.

PASAR PERSAIANGAN SEMPURNA (PERFECT COMPETITION)

Ciri-ciri persaingan sempurna :


1. jumlah penjual dan pembeli banyak
2. barang homogen
3. mobilitas sumberdaya sempurna
4. perfect knowledge

Jumlah penjual dan pembeli banyak, sehingga tiap penjual dan tia pembeli hanya menjual
dan membeli sebagian kecil saja dari jumlah barang yang ada di pasar, perubahan jumlah
yang dijual / dibeli masing-masing tidak dapat mempengaruhi harga pasar.

Barang homogen, kualitas semua barang yang dijual / dibeli sama sehingga tidak
mungkin penjual menjual dengan harga yang lebih tinggi.

Mobilitas sumberdaya sempurna artinya sumberdaya (modal dan tenaga kerja) dengan
mudah dapat berpindah dari usaha produksi yang satu ke usaha produksi yang lain yang
lebih menguntungkan.

Perfect knowledge artinya semua penjual dan pembeli mempunyai pengetahuan yang
sempurna atau memperoleh informasi yang sempurna tentang keadaan pasar termasuk
harga pasar yang terjadi, sehingga :
- tidak ada penjual yang menjualdengan harga yang lebih rendah daripada harga
pasar.
- tidak ada pembeli yang membeli dengan harga yang lebih tinggi.
- tidak ada sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi usaha produksi yang
kurang menguntungkan daripada yang lain.
Keseimbangan Jangka Pendek (Short Run Equilibrium)

Permintaan individual
P MC=S P S P konsumen

demand elastis sempurna

P1 d1 S1
AC
P0 d D’ S
F AVC D

d’
d
q Q q
0 1 0 1
0 q q 0 Q0 0 q q
(Firm) (Market) (Consumers)

Keseimbangan terjadi di pasar pada titik A dengan harga P0 dan jumlah barang Q0.
Keseimbangan ini terjadi kalau jumlah barang yang ditawarkan = jumlah barang yang
diminta = Q0. Atau merupakan titik perpotongan antara permintaan dan penawaran pasar.
Permintaan pasar = jumlah permintaan consumer individual yang ada di lingkungan pasar
tersebut. Penawaran pasar (market supply = aggregate supply) = jumlah penawaran
produsen individual yang tidak lain adalah biaya marginal (Marginal cost = MC).

Dari segi konsumen, penawaran elastis sempurna (horizontal), konsumen sebagai price
taker (tidak dapat merubah harga). Dari segi produsen permintaan elastis sempurna
(horisontal), produsen sebagai price taker.

Kalau terjadi perubahan permintaan konsumen dimulai dari pergeseran permintaan


konsumen individual (d’), maka market demand bergeser (D’) dan market equilibrium
berpindah (E) dengan harga dan jumlah keseimbangan P1, Q1. Harga P1 ini akan diterima
oleh produsen dan konsumen sebagai keadaan sehingga konsumsi individual q 1 dan
produksi firm individual q1.

Keseimbangan jangka pendek semula A = (Q0, P0).


Keseimbangan produsen terjadi penawaran (MC) = permintaan (d = P0) pada titik A1. Jadi
MC = P (biaya marginal = harga).
Keuntungan merupakan selisih antara dengan AC dikalikan dengan jumlah barang = luas
segi empat P0 A1 BF.
Kalau P > AC π>0
P = AC π=0
AVC < P < P π>0

Rugi, shortrun tetap memproduksi

P < AVC q=0

Market Period = Very Shortrun Period (jangka sangat pendek)


P P P

P1 P1

P0 P0 D’

D d

q Q q
0 q0 0 Q0 0
(Firm) (Market) (Consumers)

Pada market period ini produksi sudah terjadi sehingga penawaran inelastic sempurna.
Perubahan permintaan akan mengakibatkan perubahan harga yang besar.
Ex. Supply beras saat paceklik

Keseimbangan Jangka Panjang (longrun Equilibrium)

P P

P1 P1

P3 P3

Q Q
q1 q2 q3 Q1 Q3
(FIRM) (MARKET)

Semula keseimbangan jangka pendek pada A1 dengan produksi q1 dan Q1 dan harga P1
(perpotongan antara SMC1 dan P1) keuntungan positif karena P1 > SAC1.
Keuntungan ini mengakibatkan produksi naik.

Produksi naik karena dua kemungkinan :


1. Tiap firm akan mengadakan investasi lebih besar, karena titik A1 bukan titik
optimum jangka panjang. Optimum jangka panjang pada LMC = P 1 yaitu pada A2 =
{P1, Q1}.
2. Timbul firm baru yang memproduksi barang tersebut karena menguntungkan
(mobilitas sumberdaya sempurna).
Akibatnya penawaran pasar bergeser ke kanan sampai S’ dan keseimbangan harga
P3 = LACmin pada titik A3 = {P3, Q3, q3}.
Jadi keseimbangan jangka panjang terjadi pada harga sama dengan biaya rata-rata
jangka panjang minimum.

P = LACmin

Artinya keuntungan nol, proses produksi pada efisiensi terttinggi.

LATIHAN VI

6.1. a. Sebutkan 4 macam model pasar dalam teori ekonomi


b. Apa ciri pasar persaiangan sempurna ?

6.2. Pada pasar persaingan sempurna diketahui :


Permintaan pasar : QD = 70000 – 5000 P
Penawaran pasar : QS = 40000 + 2500 P
a. Gambarkan permintaan dan penawaran pasar
b. Berapakah harga keseimbangan ?
c. Kalau di lingkungan pasar ada 100 perusahaan, bagaimanakah penawaran
perusahaan ?
d. Gambarkan penawaran dan permintaan individual perusahaan dan berapakah
produksi tiap perusahaan ?

6.3. Diketahui penawaran pasar Qs = 50000


a. Apakah kita berurusan dengan longrun, market period atau shortrun ?
b. Kalau permintaan pasar Qd = 70000 – 5000 P, berapakah harga keseimbangan?
c. Kalau permintaan naik menjadi Qd = 100000 – 5000 P, berapakah harga
keseimbangan ?
d. Gambarkan grafik pada (b), (c) dan (d).

MONOPOLI

Ciri pasar monopoli :


1. hanya ada satu penjual
2. tidak ada barang substitusi yang dekat
3. entry (masuknya usaha baru) sangat sukar

Ciri pasar monopoli ini juga sukar dipenuhi selengkapnya dari pasar yang ada, terutama
tiadanya barang substitusi. Karena hanya ada satu produsen atau penjual maka firm /
perusahaan menghadapi keseluruhan permintaan pasar (slope negatif).
Perusahaan monopolist dapat menentukan harga atau jumlah barang yang diproduksi,
tetapi tidak kedua-duanya, biasanya jumlah barang yang ditentukan.
Sebab-sebab terjadinya monopoli :
- adanya hak paten
- adanya hak yang diberikan pemerintah (peraturan)
misalnya perusahaan listrik, telepon dan sebagainya
- sebab-sebab teknis yang wajar karena
a. economies of scale (skala produksi yang besar lebih efisien)
b. penguasaan bahan mentah

P Q TR MR P
8 0 0 7
7 1 7 5 8
6 2 12 3
5 3 15 1 7
4 4 16 -1
3 5 15 -3 6 ε < -1 (elastis)
2 6 12 -5
1 7 7 -7 5
0 8 0
4 ε = -1
Marginal Revenue = MR :
3
Tambahan penerimaan perkesatuan
tambahan produksi 2 ε > -1 (inelastis)

1
R dR
MR = 
Q dQ Q
0 1 2 3 4 5 6 7 8

dR d ( PQ) dP dQ
MR =   Q P MR
dQ dQ dQ dQ

DP  dP Q  1 
= Q  P  P  1  P   1
dQ  dQ P   

 1
MR = P1  
 

Permintaan elastis  < -1 MR > 0


Permintaan inelastis  > -1 MR < 0
Permintaan elastis unit  = -1 MR = 0
Keseimbangan Jangka Pendek (Shortrun equilibrium)
Monopolist memaksimalkan keuntungan
P MC
  R C

d
P AC  max  0
dQ

d dR dC
  0
dQ dQ dQ

D MR – MC = 0
Q
0 R MR = MC
MR

d 2
0
dQ 2
d ( MR) d ( MC )
 0 slope MR < slope MC
dQ dQ
d ( MR) d ( MC )

dQ dQ

Contoh :
C = 50+ 2Q2 + 4Q
Qd = 124 – P
Berapakah produksi, harga dan keuntungan

dC
MC   4Q  4
dQ
dR
Q  124  P  P  124  Q  R  PQ  124Q  Q 2  MR  124  2Q
dQ
120
MR  MC  124  2Q  4Q  4  120  6Q  Q   20
6

P = 124 – Q = 124 – 20 = 104 R = PQ = 124(20) = 2080


2 2
C = 50 + 2Q + 4Q = 50 + 2(20) + 4 (20) = 50 + 800 + 80 = 930
π = R – C = 2080 – 930 = 1150
Keseimbangan Jangka Panjang (Longrun Equilibrium)

P1

P2

Q
0

MR

Kalau mula-mula pada keseibangan jangka pendek hanya yang terjadi adalah P 1 dan Q1
dimana SMC1 berpotongan dengan MR(A1), karena produksi ini masih jauh lebih rendah
daripada perpotongan antara LMC dan MR (A2). Monopolist akan menambah investasi
sampai pada suatu jangka panjang P2, Q2. Ini tidak pada LACmin, tidak pada efisiensi
produksi tertinggi.

Consumer Surplus dan Price Descrimination

P1 A1
P2 A2 MC

P A
AC

Q
0 Q1 Q2 Q

MR
Seorang monopolist dalam memaksimumkan keuntungan menghasilkan keseimbangan
pada Ā harga P produksi Q. Kalau dia dapat membuat harga yang bebeda untuk tiap
konsumen, maka dia dapat menjual Q1 pada harga P1 (A1) untuk konsumen golongan
kemudian Q2 pada harga P2 (A2) dst. Sehingga monopolist dapat memperoleh tambahan
keuntungan. Hal demikian disebut price descrimination dengan syarat bahwa pembeli
dengan harga rendah tidak dapat menukarkan dengan yang harga tinggi.

Jika kalau harga pasar yang terjadi pada P maka golongan mampu Q1, juga hanya mau
membayar seharga P meskipun dia sebenarnya mau membayar pada harga P 1.
Perbedaan ini disebut consumer surplus. Karena konsumen golongan Q1 ini memperoleh
surplus yang dapat digunakan untuk membeli barang lain. Jumlah consumer surplus
seluruhnya sebesar ∆ P A B. Price descrimination adalah usaha untuk menambah
keuntungan dengan menggaet consumer surplus.

MC

P1

AC

P2

A1 A2 A

D1 D2
Q
0 Q1 Q2
MR1 MR2 MR

Kalau dua golongan konsumen yang satu daya beli tinggi jumlah sedikit, permintaan
inelastis (D1) yang kedua daya beli rendah jumlah banyak permintaan elastis (D2).
Dengan price descrimination monopolist membedakan harga P1 yang lebih tinggi untuk
golongan satu dan P2 untuk golongan dua.

MR = MC pada titik A
MR1 = MR2 = MR (titik A1 dan A2)

Dengan price discrimination monopolist dapat memproduksi, kalau tanpa deskriminasi


harga dia rugi karena selalu dibawah AC.
LATIHAN VII

7.1. a. Apakah ciri pasar monopoli ?


b. Apakah sebab-sebab terjadinya pasar monopoli ?

7.2. a. Kalau permintaan elastis bagaimana dengan MR ?


Kalau permintaan inelastis bagaimana dengan MR ?
Kalau MR = 0, bagaimana dengan elastisitas harga dari permintaan ?
b. Berapakah MR kalau P = 10 dan  = -0,5 ?

7.3. Qd = 12 – P
a. Hitunglah MR
b. Buatlah demand schedule (tabel permintaan) dan berapa MR pada P = 0
sampai P = 12
c. Gambarlah grafik Qd dan MR.

7.4.
P Q R MR a. Lengkapi table ini pada kolom R dan
MR
11 1 b. Gambarkan grafik permintaan dan
8 2 MR
5 3
4 4

7.4. Sebuah perusahan monopolist mempunyai fungsi biaya


1 2
C Q 5
2
menghadapi fungsi permintaan : Qd = 12 – P
a. Hitunglah fungsi R, MR dan MC
b. Gambarkan grafik Qd, MR, MC dan tunjukkan pada grafik jumlah produksi yang
terjadi
c. Hitunglah harga, jumlah produksi dan keuntungan yang diperoleh monopolist.

Anda mungkin juga menyukai