I. PENDAHULUAN
Ilmu Ekonomi (Ekonomika)
- mempelajari cara alokasi sumberdaya (manusia dan alam) yang langka (scare)
diantara berbagai tujuan.
- Suatu alokasi yang mencapai tujuan optimum.
Satik (static) :
berdasarkan keseimbangan (equilibrium) waktu tertentu.
Keseimbangan (equilibrium) :
hasil bekerjanya dua macam kekuatan
Eq. antar penawaran dan permintaan.
Statik komperatif (comperative static) :
membandingkan dua atau lebih keadaan keseimbangan (tanpa melihat masa
transisi dan penyesuaiannya).
Dinamik (dynamic) :
mempelajari proses perubahan sepanjang waktu dan proses penyesuaiannya
(adjustment).
Teori merupakan model berupa abstract dari kenyataan yang disederhanakan, tetapi
mengandung hal-hal yang penting peranannya, dari masalah ekonomi yang mendasar
yang dirancang untuk dipecahkan. Ada dua metode : deduktif dan induktif.
q TU MU 30
0 0
1 10 10
2 18 8 20
3 24 6
4 28 4
5 30 2 10
6 31 1
q
0 1 2 3 4 5 6 7
TU : total utility
MU : marginal utility
: tambahan utility per kesatuan tambahan jumlah barang
Makin besar jumlah barang yang dikonsumsi makin besar utility, tetapi kenaikan utility ini
makin lama makin kecil. Jadi MU selalu positif tetapi menurun.
Teori Ordinal Utility : Utility tidak dapat diukur tetapi dapat dibandingkan.
B. Preference function
1. Rank ordering (urutan peringkat) : Konsumen mempunyai daftar urutan
barang atau kelompok barang (market busket) mulai dari yang paling disukai
sampai yang paling kurang disukai.
2. Dua macam barang (atau kelompok barang) A dan B, ada 3 kemungkinan
A lebih disukai daripada B (A preferred to B)
B lebih disukai daripada A (B preferred to A)
A sama-sama disukai dengan B (A indifference to B)
3. Transitivity : Kalau A lebih disukai dari B, dan B lebih disukai daripada C, maka A
lebih disukai daripada C. Kalai A indifference to B, and B indifference to C, maka A
indifference to C.
4. Unsatiaty atau unsatuarity (tidak jenuh)
Kelompok barang yang mempunyai/mengandung jumlah barang tertentu lebih
banyak akan lebih disukai.
q2
q2
5 B A
4 F E
3 C
2 G D U3
U2
1 H U1
U0
q1 q1
0 1 2 3 4 5
0
Indifferent curve : tempat kedudukan titik-titik kombinasi berbagai barang (mis. q 1 dan q2)
yang menghasilkan tingkat kepuasan atau utility yang sama.
Sifat indifferent curve :
1. slope negative
2. melalui tiap titik pada commodity space
3. tidak berpotongan
4. convex = cembung
q2
Δ q2
q1
0
Δ q1
q 2 dq 2
MRS
q1U = konstan dq1U = konstan
dq 2 dq 2 dU du dq 2 MU 1
MRS
dq1 dq1 dU dq1 du MU 2
Dari kiri ke kanan MRS menurun karena MU1 menurun sehingga indifferent curve
convex/cembung
LATIHAN I
q1 q2 q2
0 20
1 18 20
2 16 18
3 14 16 budget line
4 12 14
5 10 12
6 8 10 budget space
7 6 8
8 4 6
9 2 4
10 0 2
q1
0 2 4 6 8 10
Budget line = budget constrain = kendala anggaran = berbagai kombinasi dua komoditi
yang dapat dibeli konsumen dengan pendapatan tertentu.
p1q1 + p2q2 = Y0
Y0 p
q2 1 q1
p2 p2
p1
slope budget line
p2
budget space : Y0 p 1 q1 p 2 q 2
30 Y1
q1 q2
20 Y0
0 30
10
q1
0
15 0
Budget line bergeser sejajar mendekati titik O. Slope tetap karena harga tetap, arah tetap.
q1 q2 q2
0 10
20 Y0
10 Y2
q1 q2 q2
0 10
20
10
Budget line berputar kea rah mendekati titik O,
p1
8 0 karena slope atau perbandingan harga = q1 berubah
p2
0 8 10
q1 q2 q2
0 20
20
10
Budget line berputar ke arah menjauhi titik awal (0). Akibat lain :
pendapatan riil berubah, meskipun pendapatan nominal tetap
20 0 (lihat luas budget space). q1
0 10 20
KESEIMBANGAN KONSUMEN (CONSUMER EQUILIBRIUM)
A consumer is in equilibrium when, given his income and price constraints, he maximize
the total utility or satisfaction from his expenditure.
q2
U3
A U2
U1
U0
q1
0 Y0
Titik A : Consumer equilibrium, optimum konsumen, titik singgung antara indifferent curve
(U1) dan budget line (Y0)
Slope indifferent curve = slope budget line
P1
MRS
P2
Syarat Optimum :
P1
1. MRS
P2
2. indifferent curve convex
q2
A
U2
U0 U1
q1
0 A1 B1 C1 Y0 Y1 Y2
Perubahan pendapatan akan menggeser budget line kalau pendapatan naik dari
Y0 Y1 Y2 , budget line bergeser menjauhi titik 0 dan titik optimum bergeser dari
A B C. Jumlah barang q, yang dikonsumsi berubah dari OA1 OB1 OC1.
Pada umumnya kalau pendapatan naik jumlah barang yang dikonsumsi, atau barang
yang diminta naik. Barang seperti ini disebut barang normal (normal goods).
q1
Engel curve
C1 C
B1 B
A1 A
Y
0 Y0 Y1 Y2
Hubungan antara pendapatan dan jumlah barang yang dikonsumsi (atau jumlah barang
yang diminta) dapat digambarkan dengan kurva Engel (Engel curve). Pengukuran
renponse konsumsi terhadap perubahan pendapatan dengan elastisitas pendapatan dari
permintaan.
q
q q y
y y q
y
Contoh :
pendapatan naik dari 6 juta menjadi 10 juta dan jumlah konsumsi naik dari 4 menjadi 6
1
q1 q 0 2(Y1 Y0 ) (q 1 q 0 )(Y1 Y0 ) 2 16 8
0,8
Y1 Y0 1 1 0 (Y1 Y0 )(q1 q 0 ) 4 10 10
2(q q )
Elastisitas ini disebut elastisitas busur (arc elasticity). Kalau fungsi kontinyu dan mulus kita
dapat mencari elastisita titik (point elasticity).
q Y
Y q
Contoh :
q y
q = a + by =b b
y q
q AY b q
q = A Yb = b A Yb-1= b b b
y Y Y
Barang normal η > 0 terdiri dari barang kebutuhan pokok 0 < η < 1 dan mewah η > 1 serta
barang inferior η < 0.
q q q
Y Y Y
barang kebutuhan pokok barang mewah barang inferior
q2
A
B
U0
U1
q1
0 B1 A1
Kalau harga dari barang pertama (q1), yaitu p1 naik, maka budget line berputar ke kiri
mendekati titik 0, sehingga titik optimum konsumen berpindah dari titik A ke B. Jumlah
konsumsi berubah dari OA1 menjadi lebih kecil sebesar OB1.Jadi kalau harga naik jumlah
barang yang dikonsumsi turun. Pada umumnya demikian, termasuk barang normal.
P1
P1’ B
P10 A
demand
q1
0 B1 A1
Hubungan antara harga dan jumlah barang yang dikonsumsi (diminta) dapat digambarkan
dengan kurva permintaan (demand).
Permintaan (demand) : jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.
Hukum permintaan (the law of demand) : kalau harga naik jumlah barang yang diminta
turun dan sebaliknya.
Pengukuran respon jumlah barang yang diminta (dikonsumsi) terhadap harga diukur
dengan parameter elastisitas harga dari permintaan. Elastisitas harga dari permintaan (
= price elasticity of demand).
- perbandingan perubahan relative antara jumlah barang yang diminta dengan
harga
- perbandingan antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta dan
persentase perubahan harga.
q
q q P
p p q
p
Contoh :
harga naik dari 6 ke 8, jumlah barang yang diminta turun dari 1400 menjadi 1100
Elastisitas ini disebut elastisitas busur (arc elasticity). Kalau fungsi kontinyu dan mulus kita
punya elastisitas titik (point elasticity).
q P
P q
Contoh :
q p p
q = a + b1p + b2y b1
p q q
q q
q = Apb1 yb2 b1 Ap b11 y b 2 b1 ε = b1
p p
Giffen paradox : gejala yang berlawanan dengan hokum permintaan harga naik jumlah
barang yang dimina naik dan sebaliknya.
Barang demikian disebut barang Giffen (giffen goods) ( > 0). < -1 permintaan elastis,
0 > > -1 permintaan inelastis.
q2
A2 A
B2 B
q1
0
Perubahan harga suatu barang (P1) dapat mempengaruhi jumlah barang lain (q2) yang
diminta, ini yang disebut efek silang (cross effect).
Efek silang ini dapat positif dapat negative. Dikenal juga elastisitas silang (cross
elasticity).
q 2
q2 q 2 P1 q 2 P1
z1
P1 P1 q 2 P1 q 2
P1
Permintaan suatu barang merupakan fungsi dari harga-harga, pendapatan dan selera
(taste).
q1 = AP1 11 P2 12 … Pn1n Yη
D di
i
d1 d2 d3 D
Q
0
Contoh :
Pada suatu pasar ada 1000 individu dengan permintaan individual P = 8 – q. Bagaimana
dengan permintaan pasar ?
Jawab :
p=8–q q=8–p
Q = 1000q = 8000 – 1000p
LATIHAN II
2.4.
P qA qB qC Pada suatu pasar ada 3 individu A, B
6 9 18 30 dan C dengan permintaan qA, qB dan
5 10 20 32 qC
4 12 24 36 a. Hitunglah permintaan pasar
3 16 30 45 b. Gambarkan permintaan
2 22 40 60 individual dan permintaan pasar
8
2.5. Permintaan individual P
q
a. Kalau ada 3 individu pada suatu pasar hitunglah permintaan pasar ?
b. Berapakah elastisitas harga dari permintaan pasar ? apakah elastis ?
Produksi :
- creation of utility (terlalu luas)
Utility : the ability of goods or services to satisfyhuman want
- creation of goods (and services) people will buy
menghasilkan barang (dan jasa) yang akan dibeli manusia
Teori Produksi :
- mempelajari perilaku firm (unit usaha produksi)
- menganalisis bagaimana businessmen, dengan keterampilan dan teknologi yang
ada mengkombinasikan berbagai input untuk menghasilkan output yang secara
ekonomi efisien
Proses produksi memerlukan input : tenaga kerja manusia, modal, bahan mentah dsb
yang sering disederhanakan menjadi dua golongan : modal (K) dan tenaga kerja manusia
(L). Dibedakan input tetap (fixed input) dan input variable (variable input). Input tetap tidak
mudah berubah pada jangka pendek (short run).
Fungsi Produksi
x q AP MP Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara
0 1 - - input dan output yang dapat berupa table, grafik
1 3 3 3 dan persamaan. Jadi fungsi produksi ini belum
2 8 4 5 menunjukkan jumlah produksi yang dapat
3 12 4 4 dihasilkan dari set input pada teknologi tertentu
4 15 3,75 3
5 17 3,4 2 MP = marginal product = produksi marjinal
6 17 2,83 0 MP = perubahan produksi per kesatuan perubahan
7 16 2,29 -1 input
8 13 1,38 -3 q q
MP = = slope fungsi produksi
x x
AP = average product = produksi rata-rata
q
AP = = slope garis yang menghubungkan titik
x
O dengan titik pada fungsi produksi
q
18
16
14
12 TP
10
2
AP
x
0 1 2 3 4 5 6 7 8
MP
TP max
inflection
point TP
MPmax APmax
AP
x
0 MP
ω>1 0< ω<1 ω<0
stage I stage II stage III
irrationalMP > AP
ω = MP/AP ratioal ω irrational
> 1 produksi elastis = stage I tambahan input lebih
menguntungkan daerah tidak rasional (irrational)
MP < AP ω < 1 produksi inelastis = stage II daerah rasional
MP < 0 ω < 0 stage III tambahan input menurunkan produksi
daerah irrational
PRODUKSI OPTIMUM
q r/p
TP = TVP
Optimum MVP = r
Optimum
r AP = AVP
x
0 MP = MVP
MVP = r
MP =
r
p
Pengaruh perubahan harga input dan output :
- kalau harga input naik, titik optimum bergeser ke kiri, penggunaan input berkurang
dan produksi turun, dan sebaliknya.
- kalau harga output naik, titik optimum bergeser ke kanan, penggunaan input
bertambah dan produksi naik, dan sebaliknya.
LATIHAN III
x2 Produksi
8 9 46 69 92 109 124 136 144
7 13 46 69 91 108 123 134 140
6 16 42 66 88 106 120 128 132
5 15 37 60 80 100 113 120 121
4 13 30 54 72 85 93 95 95
3 10 24 39 52 61 66 66 64
2 6 12 17 21 24 26 25.5 24.5
1 3 6 8 9 10 10 9 7
x1 1 2 3 4 5 6 7 8
Tabel ini adalah contoh data (hipotesis) hubungan antara dua input dengan produksi. Dari
ini dapat dibuat grafik steriometrik (berdimensi tiga).
Dari table dan grafik dapat dilihat bahwa suatu jumlah produksi tertentu (q 0) dapat
dihasilkan dari beberapa alternative kombinasi input x1 dan x2 misalnya pada titik A dan B.
Fungsi produksi pada gambar dalam dimensi tiga merupakan bidang melengkung. Q 0
dapat dihasilkan sepanjang garis pada bidang fungsi produksi setinggi q0 yang merupakan
garis trans. Garis trans ini diproyeksikan ke bidang dasar, disebut isoquant.
Isoquant : kurva yang menggambarkan semua kemungkinan kombinasi nput yang
menghasilkan output tertentu.
x2
A2
Δx2 q1
B2
q0
x1
0 A1 B1
Δx1
Dari titik A0 ke Bo x2 dikurangi sebesar Δx2 dan x1 ditambah sebesar Δx1 untuk tetap
memproduksi q0
x 2 dx MP1
MRTS = 2
x1 dx1 MP2
Sifat Isoquant :
- Slope negative
- Convex (cembung) : MRTS menurun, sesuai dengan decreasing MP
the law of the deminising return (stage II)
ISOCOST : berbagai kombinasi input yang dapat dibeli dengan sejumlah biaya tertentu.
x2
C 0 r1
C0 = r1x1 + r2x2 x2 x1
r2 r2
r1
Isocost disebut juga budget line dengan slope
r2
x1
0
PRODUKSI OPTIMUM
x2
C0 = r1x1 + r2x2
q2
q1
q0
x1
0
x2
q0
x1
0 C0 C1 C2
3. Tanpa kendala
Memaksimalkan keuntungan tanpa kendala. Optimum
x2 q3 tercapai pada saat produk marginal sama dengan
q2 perbandingan harga input dan output
q1
r1
MP1 =
q0 expantion path r2 necessary
r1 condition
A3 MP2 =
r2
A2
A1
A0
x1
0 C0 C1 C2 C3
RETURN TO SCALE : melihat bagaimana perubahan produksi kalau semua input secara
bersama-sama berubah dengan perbandingan yang sama atau skala produksi (scale of
production) berubah.
x2 x2 x2
3
5 5
4 2 4
3 3
2 1 2
1 1
x1 x1 x1
0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 0 1 2 3 4 5
Constant return to scale Increasing return to scale Decreasing return to scale
Fungsi produksi Cobb-Douglas : Q = AkαL1-α
K = capital, modal ; L = labor, tenaga kerja
Elastisitas produksi modal = ωk = α
Elastisitas produksi tenaga kerja = ωL = 1 – α
Ini bersifat constant return to scale, karena jumlah elastisitas produksi sama dengan satu
ωk + ωL = α + 1 – α = 1
Elastisitas produksi xi ωi = bi
bi 1
i i
constant return to scale
bi 1
i
decreasing return to scale
bi 1
i
increasing return to scale
LATIHAN IV
4.2.
X1 X2 a. Gambarkan isoquant sesuai table ini
3 14 b. Hitunglah MRTS pada tiap tingkat perubahan
2 10 c. Carilah titik optimum kalau r1 = 1 dan r2 = 2
3 6
4 4.5
5 3.5
6 3
7 2.7
8 3
Fungsi biaya : fungsi yang menunjukkan hubungan antara biaya dan jumlah produksi
C = C(q)
Q C FC VC AC AFC AVC MC
0 60 60 0
1 90 60 30 90 60 30 30
2 100 60 40 50 30 20 10
3 105 60 45 35 20 15 5
4 115 60 55 28.75 15 13.75 10
5 135 60 75 27 12 15 20
6 180 60 120 30 10 20 45
Dibedakan : biaya tetap = fixed cost = FC = biaya yang besarnya tidak dipengaruhi
besarnya produksi.
Biaya variable = variable cost = VC = biaya yang besarnya dipengaruhi oleh besarnya
produksi.
Analisis jangka pendek (short run period) ada FC dan VC.
Analisis jangka panjang (long run period) semua biaya variabel.
TC
160
140
120 VC
100
80
60
MC
40
AC
20 AVC
AFC
0 1 2 3 4 5 6 q
q
0
LONGRUN COST
Q
0
Q
0
OPTIMUM PRODUKSI
C MC
AC
P1
AVC
P2 MC = P
P3
q
0 q2 q1
Pada harga P1 jumlah produksi q1. Keuntungan = (P1-AC)q1. Keuntungan = selisih antara
harga output dikurangi biaya rata-rata kali produksi. Pada harga P 2, harga dibawah
ACmin keuntungan negatif = rugi, tetapi tetap memproduksi sebesar q 2 dalam jangka
pendek karena P2 > AVC pada harga P3, produksi tutup q = 0.
Penawaran pasar (market supply) adalah jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai
tingkat harga oleh semua individu pada suatu pasar. Secara geometri merupakan
penjumlahan horizontal semua penawaran individual.
P
si = MC S si = penawaran individu
S = market supply
S = si
i
LATIHAN V
5.1.
q FC VC a. Hitunglah TC
0 120 0 b. Gambarkan grafik FC, VC dan TC
1 60 c. Hitunglah AC, MC, AVC, AFC, MVC dan
2 80 MFC
3 90 d. Gambarkan grafik pada (c).
4 105 e. Tunjukkan titik minimum pada grafik
5 140 untuk AC, AVC, MC dan MVC.
6 210
1
5.4. Kalau fungsi penawaran individual : p = 2 q dan ada 100 perusahaan di pasar,
20
bagaimanakah market share ?
ORGANISASI PASAR
Dua model pasar yang pertama, pasar persaingan sempurna dan monopoli merupakan
model yang ekstrem, yang satu jumlah penjual dan pembeli yang sangan banyak dan
yang kedua hanya satu penjual. Dua model yang pertama jarang ditemui atau bahkan
tidak pernah ada dalam kenyataan, akan tetapi berbagai hasil analisis model ini dapat
memberikan penjelasan dan prediksi yang baik. Sedangkan dua model terakhir yang
lebih mendekati kenyataan menimbulkan banyak model teori yang bermacam-macam
dan kenyataanan alisis yang digunakan banyak mengunakan pendekatan dua model
pertama dengan modifikasi. Dan memang dua model terakhir ini, oligopoli dan persaingan
monopolistik terletak diantara persaingan sempurna dan monopoli. Oligopoli ada
beberapa penjual (lebih dari satu) tetapi tidak banyak. Monopolistic competition penjual
banyak tetapi barang tidak homogen.
Jumlah penjual dan pembeli banyak, sehingga tiap penjual dan tia pembeli hanya menjual
dan membeli sebagian kecil saja dari jumlah barang yang ada di pasar, perubahan jumlah
yang dijual / dibeli masing-masing tidak dapat mempengaruhi harga pasar.
Barang homogen, kualitas semua barang yang dijual / dibeli sama sehingga tidak
mungkin penjual menjual dengan harga yang lebih tinggi.
Mobilitas sumberdaya sempurna artinya sumberdaya (modal dan tenaga kerja) dengan
mudah dapat berpindah dari usaha produksi yang satu ke usaha produksi yang lain yang
lebih menguntungkan.
Perfect knowledge artinya semua penjual dan pembeli mempunyai pengetahuan yang
sempurna atau memperoleh informasi yang sempurna tentang keadaan pasar termasuk
harga pasar yang terjadi, sehingga :
- tidak ada penjual yang menjualdengan harga yang lebih rendah daripada harga
pasar.
- tidak ada pembeli yang membeli dengan harga yang lebih tinggi.
- tidak ada sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi usaha produksi yang
kurang menguntungkan daripada yang lain.
Keseimbangan Jangka Pendek (Short Run Equilibrium)
Permintaan individual
P MC=S P S P konsumen
P1 d1 S1
AC
P0 d D’ S
F AVC D
d’
d
q Q q
0 1 0 1
0 q q 0 Q0 0 q q
(Firm) (Market) (Consumers)
Keseimbangan terjadi di pasar pada titik A dengan harga P0 dan jumlah barang Q0.
Keseimbangan ini terjadi kalau jumlah barang yang ditawarkan = jumlah barang yang
diminta = Q0. Atau merupakan titik perpotongan antara permintaan dan penawaran pasar.
Permintaan pasar = jumlah permintaan consumer individual yang ada di lingkungan pasar
tersebut. Penawaran pasar (market supply = aggregate supply) = jumlah penawaran
produsen individual yang tidak lain adalah biaya marginal (Marginal cost = MC).
Dari segi konsumen, penawaran elastis sempurna (horizontal), konsumen sebagai price
taker (tidak dapat merubah harga). Dari segi produsen permintaan elastis sempurna
(horisontal), produsen sebagai price taker.
P1 P1
P0 P0 D’
D d
q Q q
0 q0 0 Q0 0
(Firm) (Market) (Consumers)
Pada market period ini produksi sudah terjadi sehingga penawaran inelastic sempurna.
Perubahan permintaan akan mengakibatkan perubahan harga yang besar.
Ex. Supply beras saat paceklik
P P
P1 P1
P3 P3
Q Q
q1 q2 q3 Q1 Q3
(FIRM) (MARKET)
Semula keseimbangan jangka pendek pada A1 dengan produksi q1 dan Q1 dan harga P1
(perpotongan antara SMC1 dan P1) keuntungan positif karena P1 > SAC1.
Keuntungan ini mengakibatkan produksi naik.
P = LACmin
LATIHAN VI
MONOPOLI
Ciri pasar monopoli ini juga sukar dipenuhi selengkapnya dari pasar yang ada, terutama
tiadanya barang substitusi. Karena hanya ada satu produsen atau penjual maka firm /
perusahaan menghadapi keseluruhan permintaan pasar (slope negatif).
Perusahaan monopolist dapat menentukan harga atau jumlah barang yang diproduksi,
tetapi tidak kedua-duanya, biasanya jumlah barang yang ditentukan.
Sebab-sebab terjadinya monopoli :
- adanya hak paten
- adanya hak yang diberikan pemerintah (peraturan)
misalnya perusahaan listrik, telepon dan sebagainya
- sebab-sebab teknis yang wajar karena
a. economies of scale (skala produksi yang besar lebih efisien)
b. penguasaan bahan mentah
P Q TR MR P
8 0 0 7
7 1 7 5 8
6 2 12 3
5 3 15 1 7
4 4 16 -1
3 5 15 -3 6 ε < -1 (elastis)
2 6 12 -5
1 7 7 -7 5
0 8 0
4 ε = -1
Marginal Revenue = MR :
3
Tambahan penerimaan perkesatuan
tambahan produksi 2 ε > -1 (inelastis)
1
R dR
MR =
Q dQ Q
0 1 2 3 4 5 6 7 8
dR d ( PQ) dP dQ
MR = Q P MR
dQ dQ dQ dQ
DP dP Q 1
= Q P P 1 P 1
dQ dQ P
1
MR = P1
d
P AC max 0
dQ
d dR dC
0
dQ dQ dQ
D MR – MC = 0
Q
0 R MR = MC
MR
d 2
0
dQ 2
d ( MR) d ( MC )
0 slope MR < slope MC
dQ dQ
d ( MR) d ( MC )
dQ dQ
Contoh :
C = 50+ 2Q2 + 4Q
Qd = 124 – P
Berapakah produksi, harga dan keuntungan
dC
MC 4Q 4
dQ
dR
Q 124 P P 124 Q R PQ 124Q Q 2 MR 124 2Q
dQ
120
MR MC 124 2Q 4Q 4 120 6Q Q 20
6
P1
P2
Q
0
MR
Kalau mula-mula pada keseibangan jangka pendek hanya yang terjadi adalah P 1 dan Q1
dimana SMC1 berpotongan dengan MR(A1), karena produksi ini masih jauh lebih rendah
daripada perpotongan antara LMC dan MR (A2). Monopolist akan menambah investasi
sampai pada suatu jangka panjang P2, Q2. Ini tidak pada LACmin, tidak pada efisiensi
produksi tertinggi.
P1 A1
P2 A2 MC
P A
AC
Q
0 Q1 Q2 Q
MR
Seorang monopolist dalam memaksimumkan keuntungan menghasilkan keseimbangan
pada Ā harga P produksi Q. Kalau dia dapat membuat harga yang bebeda untuk tiap
konsumen, maka dia dapat menjual Q1 pada harga P1 (A1) untuk konsumen golongan
kemudian Q2 pada harga P2 (A2) dst. Sehingga monopolist dapat memperoleh tambahan
keuntungan. Hal demikian disebut price descrimination dengan syarat bahwa pembeli
dengan harga rendah tidak dapat menukarkan dengan yang harga tinggi.
Jika kalau harga pasar yang terjadi pada P maka golongan mampu Q1, juga hanya mau
membayar seharga P meskipun dia sebenarnya mau membayar pada harga P 1.
Perbedaan ini disebut consumer surplus. Karena konsumen golongan Q1 ini memperoleh
surplus yang dapat digunakan untuk membeli barang lain. Jumlah consumer surplus
seluruhnya sebesar ∆ P A B. Price descrimination adalah usaha untuk menambah
keuntungan dengan menggaet consumer surplus.
MC
P1
AC
P2
A1 A2 A
D1 D2
Q
0 Q1 Q2
MR1 MR2 MR
Kalau dua golongan konsumen yang satu daya beli tinggi jumlah sedikit, permintaan
inelastis (D1) yang kedua daya beli rendah jumlah banyak permintaan elastis (D2).
Dengan price descrimination monopolist membedakan harga P1 yang lebih tinggi untuk
golongan satu dan P2 untuk golongan dua.
MR = MC pada titik A
MR1 = MR2 = MR (titik A1 dan A2)
7.3. Qd = 12 – P
a. Hitunglah MR
b. Buatlah demand schedule (tabel permintaan) dan berapa MR pada P = 0
sampai P = 12
c. Gambarlah grafik Qd dan MR.
7.4.
P Q R MR a. Lengkapi table ini pada kolom R dan
MR
11 1 b. Gambarkan grafik permintaan dan
8 2 MR
5 3
4 4