Anda di halaman 1dari 37

TUGAS SUSTAINABLE STRATEGIC MANAGEMENT

PT. SEMEN INDONESIA

Dibuat oleh :

1. Eliana 160315031
2. Fernaldy Hartono 160316026
3. Mohammad Ghurur Fahmi 160316072
4. Ayunda Permata Sukma 160316128
5. Adiliana Nurdin 160316203

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SURABAYA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Multinasional Company pertama di Indonesia. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk yang
dulunya PT Semen Gresik (Persero) Tbk juga telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
lebih dari 5 tahun hingga sekarang. Sebagai perusahaan BUMN, PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk terdaftar sebagai Wajib Pungut (WAPU) PPN, juga sebagai Pengusaha Kena
Pajak. Dalam mekanisme Pajak Pertambahan Nilai, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
memiliki wewenang untuk memungut dan menghitung besarnya PPN atas kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan sehingga mengetahui besarnya PPN yang timbul pada masa pajak
tersebut.

Sebagai salah satu BUMN yang berkewajiban untuk memungut PPN, PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk memiliki organisasi fungsional dalam menjalankan operasional
kegiatannya. Pengoptimalan operasional kegiatan dapat dilakukan dengan bantuan sistem
yang terintegrasi dengan baik dan dimanfaatkan secara optimal serta dapat membantu
fungsional dari organisasi tersebut. Salah satu unit fungsional yang dimiliki oleh PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk adalah unit perpajakan yang berada di dalam Biro Asuransi dan
Perpajakan. Seksi Perpajakan melakukan pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPN. PPN
selalu muncul disetiap transaksi penyerahan dan perolehan Barang Kena Pajak (BKP) dan
Jasa Kena Pajak (JKP) yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang dikukuhkan.
Pemungutan PPN memiliki potensi untuk dilakukan perbaikan secara sistem guna
meningkatkan Seksi Perpajakan sebagai perencana, pelaksana, dan pengevaluasi pelaksanaan
pengelolaan pajak.

Bukti yang digunakan untuk melakukan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
adalah faktur pajak. Faktur pajak merupakan bukti pungutan pajak dan dapat digunakan
sebagai sarana untuk mengkreditkan Pajak Masukan. Oleh karena itu, faktur pajak harus
benar baik secara formal maupun secara material supaya dapat dikreditkan. Jika tidak diisi
sesuai dengan ketentuan dapat mengakibatkan PPN yang tercantum tidak dapat dikreditkan.

Alur pemungutan PPN meliputi penerimaan faktur pajak masukan dari Seksi
Verifikasi yang selanjutnya akan dilakukan pengecekan oleh Regu PPN Masukan. Dalam
proses pengecekan faktur pajak tersebut harus diperhatikan kesesuaian faktur dengan data
yang ada.

Fenomena yang terjadi dalam proses pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ini
adalah masih sering dijumpai adanya faktur pajak yang tidak sesuai baik tanggal, nominal,
nama, maupun NPWP. Faktur yang tidak normal ini harus di upload ke user untuk dilakukan
revisi. Penanganan faktur pajak tidak normal yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk saat ini masih ditangani secara manual. Hal ini dapat menghambat proses
closing laporan dan riskan akan kesalahan karena memakan waktu yang cukup lama dengan
banyaknya data input. Oleh karena itu, pemanfaatan sistem dalam organisasi fungsional
sangat penting guna mendukung proses transaksi dan kinerja serta kegiatan operasional yang
dilakukan.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara langsung dengan seksi perpajakan menurut


penulis pemanfaatan dari sistem yang ada dapat dikembangkan guna meningkatkan kinerja
seksi perpajakan dan memudahkan pengecekan kevalidan dokumen terkait (faktur pajak)
serta mempercepat proses closing laporan. Uraian tersebut melatar belakangi penulis untuk
mengambil judul “Evaluasi Penanganan Faktur Pajak Tidak Normal sebagai Perbaikan
Kinerja di Seksi Perpajakan pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk”.

Visi Misi PT. Semen Indonesia

VISI

Menjadi perusahaan persemenan internasional yang terkemuka di Asia Tenggara.

MISI
1. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang berorientasi kepuasan
konsumen
2. Mewujudkan perusahaan berstandar international dengan keunggulan daya saing dan
sinergi untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
3. Mewujudkan tanggung jawab serta ramah lingkungan
4. Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan ( stakeholders)
5. Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia.

BAB II

ANALISIS TOOLS STRATEGI

Tools 1
LE PEST C
POLITIK

Politik dan cara pelaksanaan politik tersebut suatu negara pastinya akan berpengaruh
terhadap bisnis yang ada di Indonesia. Tidak terkecuali untuk PT. Semen Indonesia yang
bergerak di bidang produksi semen. Salah satu masalah politik yang dihadapi oleh PT. Semen
Indonesia adalah pemerintah yang melakukan penyelundupan hukum dengan cara
memanfaatkan keputusan Mahkamah Agung. Hal itu terjadi saat PT. Semen Indonesia
hendak membangun pabrik barunya di pegunungan Kendeng. Setelah PT. Semen Indonesia
mendapat ijin dari pemerintah dan telah mempersiapkan semua pembangunan pabriknya, hal
itu ditentang oleh masyarakat sekitar. Hal yang dilakukan oleh pemerintah dinilai melanggar
kebijakan Mahkamah Agung yang melarang adanya penambangan dan pengeboran di atas
cekungan air tanah di pengunungan Kendeng. 2 hal itu pastinya dilakukan oleh PT. Semen
Indonesia yang membutuhkan tanah kapur yang menjadi bahan utama pembuatan semen.
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39321180
Indonesia yang sekarang sedang terfokus pada kebijakan pembangunan infrastruktur, di
mana PT. Semen Indonesia harus bersiap untuk mengahadapi pelonjakan permintaan semen.
Selain itu, pemerintah juga sedang mengusahakan perekonomian yang lebih baik dengan cara
memberi insentif pajak, penyederhanaan izin investasi, dll. Hal itu pastinya akan membuat
banyak perusahaan yang membangun pabrik di Indonesia. Kedua hal itu tentunya akan
mempengaruhi permintaan semen yang akan dirasakan oleh PT. Semen Indonesia.

https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/karya-bangsa/17/07/16/ot6ux5319-ini-pesan-ceo-pt-
semen-indonesia-3-habis

EKONOMI

Konsumsi semen di Indonesia saat ini cenderung stagnan. Hal itu tidak sesuai dengan
waktu sebelum – sebelumnya di mana konsumsi semen meningkat. Hal itu akan
menyebabkan akan terjadinya oversupply. Diperkirakan kejadian ini akan terjadi
hingga 2023 apabila pertumbuhan permitaan semen di Indonesia tidak lebih dari 6%.
Namun, ada hal positif yang dapat mendukung peningkatan konsumsi semen di
Indonesia, yaitu terfokusnya pemerintahan Indonesia terhadap pembangunan infrastruktur
serta peningkatan ekonomi seperti yang dibahas pada poin politik.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/10/084506526/semen-indonesia-dihantui-
kelebihan-pasokan

SOSIAL

PT. Semen Indonesia bukan hanya berfokus pada profit saja, namun mereka tetap
memperhatikan 3P (People, Planet, Profit) dengan cara melakukan beberapa program
pendukung. Hal itu dilakukan PT. Semen Indonesia dalam rangka bentuk tanggung jawab
kepada masyarakat. Seperti pabriknya yang berada di Aceh membuat program SIA
sebagai bentuk tanggung jawabnya. Terdapat 4 SIA yaitu SIA Cerdas, SIA Lesatari, SIA
Peduli, dan SIA Mandiri.
 SIA Cerdas
Program ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas serta terampil.
Perusahaan akan menyelenggarakan pelatihan – pelatihan kepada lulusan
SMA/SMK yang berada di sekitar pabrik, seperti pelatihan ketrampilan jurusan
sipil, mekanik, las, listrik, dan administrasi bisnis. Selain itu, PT. Semen Indonesia
di Aceh juga selalu melakukan pemetaan potensi SDM di wilayahnya secara
berkala.
 SIA Lestari
Program ini memiliki tujuan supaya lingkungan tetap sehat dan lestari. Pertama,
dilakukan dengan menerapkan green industry supaya dampak yang dirasakan oleh
lingkungan dapat diminimalisir. Kedua, perusahaan melakukan identifikasi dan
penjajakan pola penataan kawasan pertanian dan peternakan supaya petani dan
peternak tidak mengalami gangguan dan kecelakaan selama masa relokasi yang
disebabkan proyek perusahaan. Ketiga, perusahaan melakukan edukasi K3 kepada
masyarakat sekitar.
 SIA Peduli
Tujuan dari program ini adalah untuk mewujudkan kepedulian sosial dan
lingkungan. PT. Semen Indonesia di Aceh banyak memberi bantuan sponsorhip
pada banyak kegiatan sosial.
 SIA Mandiri
Program ini memiliki tujuan supaya masyarakat dapat menjadi mandiri dan
sejahtera. Salah satu program yang dilakukan adalah dukungan pasar murah
program BUMN. Program ini merupakan kerjasama dengan menteri BUMN.
Perusahaan juga melakukan pemetaan potensi SDM yang akan menjadi pelaku
usaha di sekitar perusahaan.

http://semenindonesiaaceh.com/kebijakan-csr/

LEGAL
Perusahaan memastikan telah melengkapi seluruh prosedur perizinan (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan/AMDAL, Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup/UKL, dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup/UPL) dalam proses pendirian pabrik baru, dan
merealisasikan rencana pengelolaan lingkungan pascatambang sebagai wujud kepatuhan
terhadap seluruh peraturan perundangan terkait.
Perizinan terkait pendirian pabrik baru dilakukan sepanjang periode pelaporan berkala
oleh perusahaan. Sebagai acuam pendirian Pabrik Rendang, perusahaan telah melakukan
rangkaian: 23 Februari 2017, Gubernur Jawa Tengah menerbitkan izin lingkungan mencakup
kegiatan penambangan, pembangunan dan operasional Pabrik Rembang. 27 Februari 2017.
Sosialisasi Izin Lingkungan di Pemkab Rembang sebagai pelaksanaan Diktum
Kedelapan IL agar kegiatan operasional Pabrik Rembang dapat dimulai. 2 Maret 2017,
Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) Batu. Penerbitan Usaha
Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) Tanah Liat seluas 98 Ha. Pada 8-10 Maret 2017,
Sosialisasi Izin Lingkungan dan Rencana Pengembangan di Desa Ring 1 Pabrik Rembang
sebagai intruksi Bupati Rembang agar masyarakat memperoleh informasi yang valid dan
benar.

EKOLOGI
PT Semen Indonesia telah mampu membuktikan bahwa perusahaan mereka
beroperasi dan berproduksi dengan menetapkan lingkungan sebagai prioritas tertinggi dalam
isu menejemennya. Hal ini dapat dilihat dari diperolehnya sertifikasi ISO 14001 tentang
sistem manajemen lingkungan semenjak tahun 2004 lalu. Penghargaan lain yang didapatkan
PT Semen Indonesia yaitu Indonesia Green Awards 2017 sebagai kategori Pelopor
Pencegahan Polusi.
Dengan memanfaatkan konsep yaitu pada dasarnya limbah dalam industri semen
merupakan sumberdaya yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan produksi, maka tahun 2017
perusahaan mulai melakukan Proyek Hijau WHRPG dengan memanfaatkan panas buang dari
proses pembakaran terak sebagai energi pembangkit listrik (WHRPG) berkapasitas 30,6 MW
di Pabrik Tuban l-IV, Jawa Timur (PT Semen Gresik). Pengoperasian WHRPG secara penuh
dilakukan pada Maret 2018 untuk mengurangi penggunaan listrik PLN sebesar 152 juta KWh
per tahun dan menekan emisi CO2 sebesar 122 ribu ton per tahun. Sedangkan Pabrik
Rembang menggunakan bahan bakar alternatif dengan memanfaatkan sumber daya limbah
seperti sekam, serbuk gergaji, coco peat, sampah tembakau. Sehingga pabrik ini menjadi
unggul dalam efisiensi penggunaan energinya karena pabrik ini hanya menghabiskan heat
consumption 730 kcal per kg clinker (bahan padat yang dihasilkan dari proses pembakaran),
sedangkan pabrik semen pada umumnya di atas 800 kcal per kg.
Perusahaan juga menerapkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk
memanfaatkan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) mereka, dan juga meningkatkan
nilai tambah limbah kategori non-B3 yang terdiri dari sampah domestik, material rusak dan
barang bekas pakai. Upaya ini mendapat penghargaan Pelaporan Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Beracun (LB3) Tahun 2017 sebagai predikat terbaik.
Dalam upaya untuk mengurangi pencemaran udara, pabrik dilengkapi Dust Emission
Monitoring dan Gas Emission Analyzer yang telah terintegrasi dengan Plant Automation
System untuk memantau tingkat emisi debu di setiap cerobong dan Main Stack untuk
memantau tingkat emisi gas buang terutama SOx, NOx, O2, CO2 dan CO. Pemasangan ini
memungkinkan untuk mengurangi emisi debu ke lingkungan. Perusahaan juga menanam
pohon pada area sekitar lahan bahan baku dan sekitar pabrik. Sedangkan untuk mengurangi
dampak kebisingan pada saat kegiatan penambangan dengan menggunakan surface miner.
Perusahaan juga berkomitmen untuk aktif melakukan konservasi flora dan fauna
Kebijakan mereka mengatur perlindungan keanekaragaman hayati sebagai upaya
mengendalikan dampak negatif akibat operasi perusahaan. Sejumlah inisiatif konservasi
dilakuan di kawasan ekosistem daratan maupun pesisir di sekitar wilayah operasi, seperti
melakukan reklamasi pasca tambang melalui penanaman kembali, menetapkan dan
mengembangkan kawasan konservasi keanekaragaman hayati.
TEKNOLOGI
Perusahaan menggunakan proyek hijau WHRPG dengan memanfaatkan panas buang
dari proses pembakaran terak sebagai energy pembangkit listrik, yang di perkirakan dapat
mengurangi penggunaan jenis energy listrik PLN sebesar 152 juta KWh/tahun, menghemat
biaya listrik hingga Rp 120 miliar/tahu dan menekan emisi CO2 sebesar 122 ribu ton/tahun.
Teknologi hijau di pabrik rembang dan indarung VI menggunakan downhill longbelt
conveyor untuk mengangkut batu kapur dari area pertambangan sehingga menghemat
konsumsi listrik hingga 20% disbanding desain conveyor pada umumnya. Juga menggunakan
bahan bakar alterative denngan memanfaatkan sumber daya limbah seperti sekam, serbuk
gergaji, coco peat, sampah tembakau. Juga meerapkan teknologi vertical cement mill yang
menjadi power consumption pabrik sebesar 26 KWh/ton yang mana lebih rendah dari tube
cement mill dengan power consumption sbesar 32 KWh/ton. Untuk menekan emisi pabrik
dilengkapi dust emission monitoring dan Gas emission analyzer yang telah terintegrasi
dengan plant automation system untuk memantau tingkat emisi debu di setiap cerobong, lalu
pemasangan main bag house filer untuk menurutkan emisi debu di bawah 30 mg/Nm3.
https://semenindonesia.com/wp-content/uploads/2018/04/SR_SMI_2017_1904.pdf

COMPETITIVE
Perseroan meningkatkan pengendalian dampak lingkungan dengan mengurangi dan
memanfaat limbah B3 serta non B3 melalui penanaman area pascatambang dengan tujuan
memperbaiki atau menata ulang kegunaan lahan agar dapat berfungsi kembali.
Sebagai bagian dari warga korporasi yang baik (good corporate citizen), Perseroan
memiliki inisiatif keberlanjutan yang ditekankan pada lima aspek yang saling berhubungan
dan terintegrasi, yaitu: People (Manusia), Planet (Bumi), Prosperity (Kemakmuran), Peace
(Perdamaian) dan Partnership (Kemitraan). Keseluruhan inisiatif Perseroan dijalankan sesuai
praktik tata kelola yang baik (GCG) dan berorientasi pada Nawacita dan Tujuan
Pembangunan Keberlanjutan (SDGs).

https://semenindonesia.com/wp-content/uploads/2018/04/SR_SMI_2017_1904.pdf

Tools 2
SWOT
 STRENGTH
1. Wilayah operasi dan distribusi yang luas.

2. SDM memadai dan mempunyai kemampuan bekerja yang baik.

3. Pembangunan pembangkit listrik untuk mensuplai kebutuhan listrik di pabrik


semen.

http://jatim.tribunnews.com/2017/08/17/pt-semen-gresik-punya-pembangkit-listrik-tenaga-
uap-baru-siap-beroperasi-pada-bulan-oktober-2017

4. Memiliki sumber dana dari pemerintah Republik Indonesia (BUMN).


 WEAKNESS
1. Tekanan harga turun

2. Beban operasi tinggi


3. Laba menurun karena beban bunga dan kenaikan harga batu bara.

https://investasi.kontan.co.id/news/semen-indonesia-jelaskan-penyebab-laba-turun-10-di-
semester-i-2018

4. Oversupply akibat pertumbuhan konsumsi dibawah 6%

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/10/084506526/semen-indonesia-dihantui-
kelebihan-pasokan
 OPPORTUNITY
1. Pertumbuhan penduduk menyebabkan tingginya permintaan untuk produk semen.
Dikuti dari laman databoks.katada.co.id, bahwa “Pada 2017, jumlah penduduk
Indonesia diperkirakan mencapai hampir 262 juta jiwa. Meskipun jumlah populasi
besar, tetapi didominasi oleh usia produktif sehingga angka ketergantungan justru
cenderung menurun. Angka ketergantungan, yakni jumlah penduduk usia tidak
produktif terhadap penduduk produktif pada 2016 sebesar 48,4 persen. Angka ini jauh
lebih rendah dibanding pada 1971 yang mencapai 86,6 persen
Berdasarkan laporan Bappenas dalam Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035,
jumlah penduduk Indonesia pada 2020 bakal mencapai 271 juta jiwa atau bertambah
10 juta dari jumlah penduduk pada tahun lalu. Pada 2035, jumlah penduduk Indonesia
akan menembus 300 juta.”
Sehingga semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk inilah memicu
tingginya permintaan terhadap semen.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/01/12/berapa-jumlah-penduduk-indonesia

2. Pembangunan infrastruktur di Indonesia yang mulai meningkat.


Pada September lalu, Deputi Tim Transisi Akbar Faisal menjelaskan bahwa
pemerintahan Jokowi-JK akan fokus pada infrastruktur dasar dan strategis, teknologi
informasi dan komunikasi, udara, dan tol laut dalam waktu 5 tahun ke depan.

http://propertidata.com/32831/

3. Proses pengerjaan konstruksi produk pengganti yang rumit


Produk pengganti yang kerap ditemui adalah kayu. Namun untuk membuat
rumah kayu dengan konsep atristik memang tak bias sembarangan. Dari sinilah yang
menjadikan proses pembuatan bangunan menggunakan kayu menjadi jauh lebih
rumit. Dibutuhkan pemasangan kayu yang akurat dan presisi agar setiap
sambungannya tepat dan kokoh.

http://www.abouturban.com/2018/05/22/inilah-kelebihan-dan-kekurangan-bangunan-yang-
terbuat-dari-kayu/

4. Potensi pasar semen di ASEAN tergolong tinggi


Berdasarkan data Indonesia Cement Association, konsumsi per kapita semen
di negara-negara ASEAN pada tahun 2013 menunjukkan angka yang cukup tinggi,
yaitu berkisar antara lebih dari 200 kg per kapita, hingga mencapai angka tertinggi di
Singapore dengan konsumsi lebih dari 1000 kg per kapita.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa potensi pasar semen di kawasan
ASEAN sangatlah besar. Fakta ini tentunya menjadi peluang besar sekaligus
tantangan bagi Semen Indonesia agar dapat bersaing dengan perusahaan kompetitor
lain untuk dapat memasarkan produknya demi memenuhi kebutuhan semen di negara-
negara ASEAN
https://www.kompasiana.com/rezatresnas/54f77a3da333119d6a8b45ad/peluang-smi-
di-bisnis-semen-kawasan-asean

 THREAT
1. Persaingan di industri semen ketat

http://global-news.co.id/2016/03/persaingan-industri-semen-di-indonesia-makin-ketat/

2. Konsumen dapat memilih produk semen yang sesuai kebutuhannya.

https://www.kompasiana.com/irenegracesitompul/54f77d94a333114c718b4590/semen-
indonesia-dari-indonesia-oleh-indonesia-untuk-indonesia

3. Kebijakan import menyebabkan penjualan semen Gresik turun drastis.

https://bisnis.tempo.co/read/1104591/kebijakan-impor-penjualan-semen-gresik-turun-
drastis/full&view=ok

4. Kejenuhan pasar karena banyaknya perusahaan dalam maupun luar yang


memproduksi semen.
Tools 3
Five-Force Competitive Model of Michael Porter PT. SEMEN INDONESIA

1. Threat of new entrants

Beberapa pendatang baru di dunia perindustrian semen di Indonesia tidak lah sedikit,
diantaranya adalah Merah Putih, Siam Cement, Anhui Conch Cement, Ultratech, Semen
Puger, Semen Baru, Semen Panasia, Jui Shin, Semen Gombong , dan Semen Grobogan di
Jawa Tengah. Namun dengan banyak pesaing pendatang baru tidak begitu menyurutkan
kekuatan PT Semen Indonesia berdiri. Dari segi akses ke saluran distribusi dapat disimpulkan
bahwa ancaman pendatang baru tergolong lemah, terlebih jika mereka belum mempunyai
channel yang kuat dalam industri semen. Karena PT Semen Indonesia sendiri telah banyak
menerima penghargaan, contohnya penghargaan yang didapat oleh Semen Gresik yang
merupakan anak perusahaan PT Semen Indonesia, dan masih banyak lagi penghargaan yang
diterima PT Semen Indonesia melalui anak perusahannya. Dari analisa tersebut, dapat
disimpulkan ancaman pendatang baru di industri semen tergolong rendah.

(https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150601083006-92-56877/10-pemain-asing-
baru-ramaikan-industri-semen-nasiona)
(https://media.neliti.com/media/publications/36281-ID-formulasi-strategi-berdasarkan-
analisa-swot-dan-portofolio-studi-kasus-pada-pt-s.pdf)

2. Bargaining power of buyers

Dari segi keuntungan pembeli dapat disimpulkan bahwa kekuatan tawar menawar pembeli
tergolong kuat, karena pembeli akan membeli produk yang dapat memberikan mereka
kepuasan dan keuntungan. Namun jika dilihat dari segi jumlah pembelian yang dilakukan
pembeli dalam industri semen dapat disimpulkan bahwa kekuatan tawar menawar pembeli
tergolong dalam kategori lemah, karena berdasarkan Sustainability Report perusahaan
sendiri telah mempunyai distributor yang tersebar hingga ke seluruh Indonesia sampai ke
Vietnam dan negara-negara luar lainnya.
Dari analisa tersebut, dapat disimpulkan kekuatan tawar-menawar pembeli di industri semen
tergolong sedang.
(https://semenindonesia.com/wp-content/uploads/2018/04/SR_SMI_2017_1904.pdf)

3. Bargaining power of suppliers

Dari segi pembelian dalam industri pada pemasok dapat disimpulkan bahwa kekuatan
tawar menawar pemasok masih tergolong lemah, karena hubungan antara perusahaan dan
pemasok saling menguntungkan satu sama lain karena PT Semen Indonesia membangun
kontrak untuk para pemasok-pemasoknya.

(https://semenindonesia.com/wp-content/uploads/2018/04/SR_SMI_2017_1904.pdf)
4. Threat of subtitues product

Produk pengganti dalam industri semen adalah campuran dari batu bata merah dengan
pasir. Jika dilihat dari segi kecondongan pembeli, tekanan dari produk pengganti tergolong
lemah, karena untuk saat ini pembeli akan lebih memilih produk semen jika dibandingkan
produk pengganti karena kepraktisan dan keunggulan yang dimilikinya walaupun harga
produk pengganti lebih murah namun perlu juga biaya untuk pencampuran bahan terlebih
dahulu.
(https://semenindonesia.com/wp-content/uploads/2018/04/SR_SMI_2017_1904.pdf)
5. Competitiveness among existing company

Dari segi keragaman pesaing dapat disimpulkan bahwa intensitas persaingan dalam
industri semen tergolong kuat, karena tiap perusahaan memiliki strategi khusus untuk
menggaet konsumen salah satunya dengan menurunkan harga demi mempertahankan pangsa
pasar. Karena pemerintah juga juga mendorong pertumbuhan sektor properti, salah satunya
penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
(https://kalbar.antaranews.com/berita/352017/menuju-persaingan-sempurna-industri-semen)

NO FAKTOR KUAT NETRAL TIDAK KUAT


1 Ancaman Pendatang Baru 
2 Daya Tawar Pembeli 
3 Daya Tawar Pemasok 
4 Produk Substitusi 
5 Pesaing 

Tools 4
Analisis IFE (Internal Factor Evaluation)

Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor internal dari
PT Semen Indonesia. Nilai total pada skor bobot merupakan total penjumlahan dari perkalian
rating dan bobot dari masing-masing factor

Tabel 1. Analisa IFE PT. Semen Indonesia


No. Faktor Internal Rating Bobot Skor Bobot
Kekuatan
1. Wilayah operasi dan distribusi 4 0,17 0,68
yang luas
2. SDM memadai dan mempunyai 3 0,1 0,3
kemampuan bekerja yang baik
3. Pembangunan pembangkit listrik 4 0,15 0,6
untuk mensuplai kebutuhan
listrik di pabrik semen.

4. Memiliki sumber dana dari 4 0,13 0,52


pemerintah RI (BUMN)
Kelemahan
1. Tekanan harga turun 2 0,1 0,2
2. Beban operasi tinggi 1 0,12 0,12
3. Laba menurun karena beban 1 0,13 0,13
bunga dan kenaikan harga batu
bara
4. Oversupply akibat pertumbuhan 2 0,1 0,2
konsumsi dibawah 6%
Total 1 2,75

Jadi, dari tabel dapat dilihat bahwa skor total IFE PT Semen Indonesia adalah 2,75 yang
berarti posisi internal persero ini siap bersaing.

Tools 5
Analisis EFE (External Factor Evaluation)

Untuk mengevaluasi hasil analisa lingkungan eksternal PT.Semen Indonesia Tbk.,


maka peneliti akan membangun matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE Matrix).

Tabel 2. Analisa EFE PT. Semen Indonesia


No. Faktor Eksternal Rating Bobot Skor
Bobot
Opportunity
1. Pertumbuhan penduduk menyebabkan 4 0,2 0,8
tingginya permintaan untuk produk
semen
2. Biaya peralihan yang besar bagi 3 0,1 0,3
konsumen untuk mengganti produk
semen , contohnya kayu.
3. Potensi pasar semen di ASEAN tergolong 3 0,1 0,3
tinggi
4. Pertumbuhan infrastruktur di Indonesia yang 4 0,2 0,8
mulai meningkat
Threats
1. Persaingan di industri semen ketat 1 0,15 0,15

2. Konsumen dapat memilih produk semen 2 0,05 0,1


yang sesuai kebutuhannya
3. Kebijakan import menyebabkan 1 0,15 0,3
penjualan semen Gresik turun drastis.

4. Kejenuhan pasar karena banyaknya 2 0,05 0,1


perusahaan dalam maupun luar yang
memproduksi semen.

TOTAL 1 2,85

Jadi, dapat dilihat dari tabel bahwa skor total EFE PT.Semen Indonesia, Tbk, memiliki skor
hingga 2,85. Hal ini menandakan bahwa posisi lingungan eksternal PT.Semen Indonesia,
Tbk yang kuat.
Tools 6
Analisis CPM ( Competitive Profile Matrix )

CPM (Competitive Profile Matrix) berguna untuk membandingkan seberapa baik


suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain, pada industri yang sama. Pembandingan ini
didasarkan pada tiap CSF (Critical Success Facter) yang sudah ditentukan berdasar tingkat
kepentingannya. CSF yang digunakan pada kali ini adalah market share, teknologi, kapasitas
produksi, distribusi penjualan, brand image, dan kualitas. Setelah mengetahui CSF, tiap –
tiap CSF diberi bobot berdasar tingkat kepentingannya. Setelah itu, akan diisi rating untuk
tiap CSF pada masing – masing perusahaan yang akan dibandingkan. Perusahaan saingan PT.
Semen Indonesia yang digunakan adalah PT. Holchim Indonesia dan PT. Indocement TP. 2
perusahaan ini dipilih untuk dibandingkan dengan PT. Semen Indonesia karena mereka
memiliki brand yang besar dan mampu menyaingi PT. Semen Indonesia. Rating yang diisi
berdasarkan data yang didapat, dengan survey, atau dengan cara bertanya langsung ke
perusahaan. Rating yang diberikan berkisar angka 1 – 4 pada kasus ini, 1 menandakan
perusahaan tersebut lemah pada CSF yang bersangkutan, sedangkan 4 menandakan
perusahaan itu kuat pada CSF yang bersangkutan. Setelah itu terdapat bagian score. Bagian
ini merupakan hasil kali dari weight dengan rating tiap perusahaan. Semakin besar rating-
nya semakin baik pula perusahaan itu.
Tabel 3. CPM PT. Semen Indonesia
Competitive Profile Matrix

PT. Semen PT. Holchim PT.


Critical Success
Weight Indonesia Indonesia Indocement TP
Factor
Rating Score Rating Score Rating Score

Market Share 0,25 4 1 2 0,5 3 0,75

Teknologi 0,1 3 0,3 2 0,2 3 0,3

Kapasitas 0,15 4 0,6 2 0,3 1 0,15


Produksi
Distribusi 0,2 4 0,6 3 0,4 3 0,6
Penjualan
Brand Image 0,2 4 0,8 3 0,6 3 0,6
Tabel 3. CPM PT. Semen Indonesia (Lanjutan)
Competitive Profile Matrix

PT. Semen PT. Holchim PT.


Critical Success
Weight Indonesia Indonesia Indocement TP
Factor
Rating Score Rating Score Rating Score

Kualitas 0,1 3 0,3 2 0,2 3 0,3

TOTAL 1 3,7 2,3 2,8


SCORE

Dari tabel CPM di atas diketahui bahwa PT. Semen Indonesia adalah perusahaan yang
lebih baik dibandingkan PT. Holchim Indonesia dan PT. Indocement TP. Hal itu dikarenakan
total score PT. Semen Indonesia memiliki nilai yang paling besar. Dapat dilihat pula untuk
tiap CSF, PT. Semen Indonesia memiliki rating yang paling besar dibanding kompetitornya.
Untuk market share memiliki weight sebesar 0,25 karena market share adalah hal yang
penting bagi industri manapun. Dengan mengetahui hal itu, perusahaan dapat mengatur
strategi yang pas untuk perusahaan. Dapat dilihat bahwa PT. Semen Indonesia memiliki
market share terbesar diikuti dengan PT. Indocement TP dan PT. Holchim Indonesia.

http://www.kemenperin.go.id/artikel/3839/Semen-Gresik-Kuasai-39,7-Pangsa-Pasar/

Untuk CSF selanjutnya adalah tekonologi. Teknologi yang dimaksud dapat merupakan
teknologi produksi juga teknologi pengolahan di akhir. CSF ini memiliki weight sebesar 0,1.

http://tia-tata.mhs.narotama.ac.id/2014/04/04/pt-semen-gresik-persero-tbk/
Untuk kapasitas produksi memiliki weight yang cukup besar pula yaitu 0,15. Kapasitas
produksi adalah hal yang penting di mana untuk memenuhi permintaan pasar. Skala produksi
dapat juga mempengaruhi kepuasaan konsumen nantinya karena berkaitan dengan
ketersediaannya di pasar. Selanjutnya terdapat CSF distribusi penjualan. Distribusi penjualan
tidak kalah penting karena akan menentukan tingkat kepuasan pelanggan, di mana apabila
distribusi penjualannya tinggi, otomatis konsumen dapat dengan mudah memperolehnya,
sehingga hal itu juga menentukan market share. CSF kelima adalah brand image. Brand
image memiliki hubungan dengan market share, di mana bila brand image tinggi, merk
tersebut akan diingat lebih baik oleh konsumen sehingga market share-nya cenderung tinggi.
Memiliki brand image yang tinggi dibanding pesaingnya adalah hal yang penting, sehingga
memiliki weight sebesar 0,2. Terakhir adalah kualitas. Kualtias terkait dengan cepatnya
semen kering dan juga ketahanan dari semen tersebut. CSF ini mendapatkan weight sebesar
0,1
Untuk CSF market share, PT. Semen Indonesia adalah yang terbesar (sekitar 40%)
diikuti olehPT.Indocement TP (sekitar 20%) dan PT. Holchim Indonesia (sekitar 15%). Oleh
karena itu PT. Semen Indonesia mendapat rating sebesar 4. Untuk teknologi, PT. Semen
Indonesia dan PT. Indocement TP memiliki rating yang sama yaitu 3. Hal ini dikarenakan
mereka memiliki teknologi yang sama – sama maju, baik dalam proses dan pengolahan akhir.
Selanjutnya untuk skala produksi, rating terbesar dipegang oleh PT. Semen Indonesia.
Terdapat perbedaan kapasitas produksi yang cukup besar antara 3 perusahaan ini yaitu PT.
Semen Indonesia 29 juta ton per tahun, PT. Holchim Indonesia 15 juta ton per tahun, dan PT.
Indocement TP sebesar 7,7 juta ton per tahun. Sehingga rating untuk PT. Holchim Indonesia
sebesar 2 dan PT. Indocement TP sebesar 1. Untuk CSF distribusi penjualan, PT. Semen
Indonesia mendapat rating sebesar 4, PT. Holchim Indonesia dan PT. Indocement TP
mendapat rating 3. Brand image, rating tertinggi dipegang oleh PT. Semen Indonesia. Hal ini
dikarenakan PT. Semen Indonesia memiliki banyak anak perusahaan. Tiap anak
perusahaannya memiliki nama yang terkenal di Indonesia, seperti semen gresik, semen
padang, dll. Untuk PT. Holchim Indonesia dan PT. Indocement TP, mereka memilik rating
yang sama yaitu 3. Terakhir, CSF kualitas, rating tertinggi dipegang oleh PT. Semen
Indonesia dan PT. Indocement TP dengan rating 3 dan PT. Holchim Indonesia memperoleh
rating 2.
Secara keseluruhan PT. Semen Indonesia memiliki score terbesar dibandingkan 2
pesaingnya. Dengan megetahui CPM, PT. Semen Indonesia dapat memikirkan kebijakan apa
yang baik untuk diterapkan untuk mempertahankan posisinya. Perusahaan juga dapat
mengetahui di mana kelemahan yang ada sehingga dapat cepat diperbaiki.

http://www.indocement.co.id/v5/id/company/indocement-in-brief/
https://www.holcim.co.id/id/tentang-kami/profil-perusahaan
https://id.wikipedia.org/wiki/Semen_Indonesia
https://www.indonesia-investments.com/id/bisnis/profil-perusahaan/semen-
indonesia/item194?
Tools 7
TOWS MATRIX
Tabel 4. TOWS Matrix PT. Semen Indonesia
Strength-S Weakness-W
1. Wilayah operasi dan 1. Tekanan harga turun
distribusi yang luas. 2. Beban operasi tinggi
2. SDM memadai dan 3. Laba menurun karena
mempunyai kemampuan beban bunga dan kenaikan
bekerja yang baik. harga batu bara.
3. Pembangunan pembangkit 4. Oversupply akibat
listrik untuk mensuplai pertumbuhan konsumsi
kebutuhan listrik di pabrik dibawah 6%.
semen.
4. Memiliki sumber dana
dari pemerintah Republik
Indonesia (BUMN).
Opportunities-O SO Strategies WO Strategies
1. Pertumbuhan penduduk 1. Meningkatkan supply 1. Memperluas pasar
menyebabkan tingginya semen di negara-negara penjualan semen diluar
permintaan untuk produk ASEAN (S1-04) negeri (W4-O4)
semen. 2. Mitra binaan perusahaan 2. Menggunakan limbah
2. Pembangunan memberi peluang kerja bagi pertanian sebagai pengganti
infrastruktur di Indonesia masyarakat (S1-O1,O2) batu bara (W3-O3)
yang mulai meningkat. 3. Membuat program 3. Memperluas lagi
3. Proses pengerjaan pembangunan jalan raya di pendistribusian semen ke
konstruksi produk pengganti daerah pelosok Indonesia wilayah-wilayah pelosok
yang rumit (S4-O2) Indonesia (W4-02)
4. Potensi pasar semen di
ASEAN tergolong tinggi
Threats-T ST Strategies WT Strategies
1. Persaingan di industri 1. Terus melakukan inovasi 1. Menjaring potensi pasar
semen ketat produk (S2-T1,T4) baru (W4-T4)
2. Konsumen dapat memilih 2. Bekerja sama dengan 2. Memproduksi semen yang
produk semen yang sesuai pemerintah guna mengatur ramah lingkungan (W3-T1)
kebutuhannya kebijakan ekspor impor (S4- 3. Meminimalkan
3. Kebijakan import T3) penggunaan energi dalam
menyebabkan penjualan 3. Meningkatkan kualitas produksi (W2-T1)
semen Gresik turun drastis produk semen (S2-T1,T2)
4. Kejenuhan pasar karena
banyaknya perusahaan
dalam maupun luar yang
memproduksi semen.
Tabel 5. Identifikasi Kelompok Strategi
No Strategi Kategori Keterangan

1 Menggunakan limbah pertanian sebagai Integrasi Horizontal Planet


pengganti batu bara

2 Memproduksi semen yang ramah Pengembangan Produk Planet


lingkungan

3 Membuat program pembangunan jalan Penetrasi Pasar People


raya di daerah pelosok Indonesia

4 Mitra binaan perusahaan memberi Penetrasi Pasar People


peluang kerja bagi masyarakat

5 Meningkatkan supply semen di negara- Pengembangan Pasar Profit


negara ASEAN

6 Meningkatkan kualitas produk semen Penetrasi Pasar Profit

7 Memperluas pasar penjualan semen diluar Pengembangan Pasar Profit


negeri

8 Memperluas lagi pendistribusian semen ke Pengembangan Pasar Profit


wilayah-wilayah pelosok Indonesia

9 Menjaring potensi pasar baru Pengembangan Pasar Profit

10 Terus melakukan inovasi produk Pengembangan Produk Profit

11 Bekerja sama dengan pemerintah guna Kerja Sama Operasi Profit


mengatur kebijakan ekspor impor
Tabel 5. Identifikasi Kelompok Strategi (Lanjutan)
No Strategi Kategori Keterangan

12 Meminimalkan penggunaan energi dalam Divestasi Profit


produksi
Tools 8
IE (Internal-External) Matrix
Tabel 6. IE Matrix PT. Semen Indonesia
IFE TW Score IFE Strong IFE Average IFE Weak
EFE TW Score 3,0 – 4,0 2,0 – 2,99 1,0 – 1,99

EFE High
3,0 – 4,0

EFE Medium
2,0 – 2,99

EFE Low
1,0 – 1,99

Berdasarkan hasil dari IFE dan EFE Matrix PT. Semen Indonesia,Tbk , didapat nilai
skor bobot masing-masing yakni 2,75 dan 2,85, sehingga perusahaan berada pada kondisi
Hold and maintain yang berada pada bagian V. Untuk melakukan penetrasi pasar, PT. Semen
Indonesia terus menggencarkan strategi-strateginya, yakni ialah perusahaan terus
meningkatkan daya saing melalui pengembangan fasilitas produksi, fasilitas distribusi dan
diversifikasi produk untuk memastikan kehadiran produk Semen Indonesia di seluruh pasar
potensial di Indonesia, maupun kawasan regional, kini, maupun ke depan. Seperti melakukan
mempertajam strategi building material, hilirisasi produk , ekspansi pasar ke wilayah
regional, dan cost transformation di segala bidang. Perusahaan terus melakukan ekspansi ke
wilayah yang dinilai membutuhkan semen, atau yang tidak memiliki bahan baku semen.
Wilayah tersebut harus relatif dekat dengan jangkauan anak perusahaan/pabrik untuk
meningkatkan efisiensi. Selain itu PT. Semen Indonesia melakukan strategi untuk
pengembangan dari segi perhatian terhadap lingkungan yakni perusahaan memaksimalkan
penggunaan energi bersih Waste Heat Recovery Power Generator (WHRPG) berkapasitas
30,6 MW di Pabrik Tuban l-IV, Jawa Timur (PT Semen Gresik) dengan memanfaatkan panas
buang dari proses pembakaran terak sebagai energi pembangkit listrik. Selain dapat
menghemat penggunaan energi juga dapat menambah kepercayaan konsumen karena
menggunakan prinsip green tersebut.
Tools 9
GS (Grand Strategy) Matrix

Dilihat pada gambar 1, PT. Semen Indonesia berada pada kuadran I. Hal itu
dikarenakan posisi PT. Semen Indonesia sangatlah kuat pada pasar semen. Ditunjukkan pada
tabel 3(CPM) PT. Semen Indonesia menduduki peringkat 1 dibandingkan dengan saingannya
yaitu PT. Indocement TP dan PT. Holchim Indonesia. Sedangkan untuk market growth-nya,
untuk pasar semen termasuk rapid market growth, hal itu dikarenakan permintaan semen
yang tinggi. Hal itu didukung dengan kebijakan pemerintah yang sedang fokus pada
pembanbungan infrastruktur.
Untuk perusahaan yang berada pada kuadran I terdapat beberapa startegi yang
sebaiknya diterapkan untuk keberlangsungan perusahaan. Strategi itu adalah market
development, market penetration, product development, forward integration, backward
integration, horizontal integration, concentric diversification.
Tools 10
QSPM (Qualitative Strategic Planning Matrix)
Setelah dilakukannya identifikasi kelompok strategi seperti pada tabel 6, selanjutnya
dilakukan rekapitulasi kelompok strategi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui strategi mana
yang lebih baik untuk dijalankan oleh perusahaan. Dari hasil rekapitulasi akan dipilih 3
kelompok strategi yang memperoleh nilai tertinggi.

Tabel 7. Rekapitulasi

No. Kategori Jumlah

1. Integrasi Horizontal 1

2. Pengembangan Produk 2

3. Penetrasi Pasar 3

4. Pengembangan Pasar 4

5. Kerja Sama Operasi 1

6. Divestasi 1

Total 12

Setelah diketahui banyaknya kategori strategi yang dibuat, dipilih 3 kategori yang memiliki jumlah
terbanyak. Kategori tersebut adalah pengembangan produk, penetrasi pasar, dan pengembangan pasar.
Selanjutnya akan dibuat QSP Matrix, di mana pada matrix ini akan disesuaikan antara strategi mana
yang paling sesuai dengan IFE EFE dari perusahaan.

Tabel 8. QSP Matrix PT. Semen Indonesia

Pengembangan
Penetrasi Pasar Pengembangan Pasar
Produk
Key Factor Weight
AS TAS AS TAS AS TAS

Key External Factor

Pertumbuhan
penduduk
menyebabkan
tingginya 0,2 1 0,2 4 0,8 4 0,8
permintaan
untuk produk
semen
Tabel 8. QSP Matrix PT. Semen Indonesia (Lanjutan)

Pengembangan
Penetrasi Pasar Pengembangan Pasar
Produk
Key Factor Weight
AS TAS AS TAS AS TAS

Biaya peralihan
yang besar bagi
konsumen untuk
0,1 4 0,4 1 0,1 1 0,1
mengganti
produk semen ,
contohnya kayu.

Potensi pasar
semen di
0,1 3 0,3 4 0,4 4 0,4
ASEAN
tergolong tinggi

Pertumbuhan
infrastruktur di
0,2 2 0,4 4 0,8 4 0,8
Indonesia yang
mulai meningkat
Persaingan di
industri semen
ketat 0,15 - - - - - -

Konsumen dapat
memilih produk
semen yang 0,05 4 0,2 3 0,15 1 0,05
sesuai
kebutuhannya

Kebijakan
import
menyebabkan
0,15 - - - - - -
penjualan semen
Gresik turun
drastis.
Kejenuhan pasar
karena
banyaknya
perusahaan
dalam maupun
luar yang 0,05 4 0,2 2 0,1 1 0,05
memproduksi
semen.
Tabel 8. QSP Matrix PT. Semen Indonesia (Lanjutan)

Pengembangan
Penetrasi Pasar Pengembangan Pasar
Produk
Key Factor Weight
AS TAS AS TAS AS TAS

Key Internal Factors

Wilayah operasi
dan distribusi 0,17 1 0,17 3 0,51 4 0,68
yang luas

SDM memadai
dan mempunyai
kemampuan 0,1 4 0,4 3 0,3 3 0,3
bekerja yang
baik
Pembangunan
pembangkit
listrik untuk
mensuplai 0,15 - - - - - -
kebutuhan listrik
di pabrik semen.

Memiliki
sumber dana
0,13 4 0,52 1 0,13 1 0,13
dari pemerintah
RI (BUMN)

Tekanan harga
0,1 - - - - - -
turun

Beban operasi
0,12 - - - - - -
tinggi

Laba menurun
karena beban
bunga dan 0,13 - - - - - -
kenaikan harga
batu bara

Oversupply
akibat
pertumbuhan 0,1 2 0,2 3 0,3 4 0,4
konsumsi
dibawah 6%

Total 2 2,99 3,59 3,71

Dari tabel 8, diketahui bahwa strategi untuk pengembangan pasar memilik total TAS
terbesar dibanding 2 strategi lainnya. Strategi pengembangan pasar memiliki hasil 3,71,
penetrasi pasar sebesar 3,59, dan pengembangan produk sebesar 2,99. Oleh karena itu,
strategi pengembangan pasar lebih baik menjadi fokus utama. Total nilai didapat dari
penjumlahan semua TAS pada strategi tersebut. Sedangangkan TAS didapat dari hasil kali
weight dengan AS. AS didapat dari melihat hubungan strategy dengan key factor yang ada.
key factor didapat dari IFE dan EFE yang sudah didapat dari tool IFE dan EFE. Nilai AS 4
menandakan adanya hubungan erat antara startegi dengan key factor yang ada, sedangkan
nilai 1 menandakan tidak ada hubungan.

Dilihar pada tabel 7, ada kesesuaian antara strategi yang terpilih dari tabel 8. Kategori
strategi pengembangan pasar adalah kategori yang memiliki jumlah strategi terbanyak. Hal
ini menandakan bahwa kategori pengembangan pasar lebih tepat sasaran terhadap strength,
weakness, opportunity, dan threats yang ada pada PT. Semen Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai