STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan Konsep Fluida
KOMPETENSI DASAR
Memahami hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan fluida
dinamik
Menerapkan hukum-hukum fluida statik dan dinamik dalam kehidupan sehari–hari
Pernahkah kamu melihat alat hidrolik pengangkat mobil di tempat pencucian mobil? Mobil
dapat dinaikkan di atas pengisap yang didorong oleh gaya hidrostatik dan gaya ini hasil kali
dari tekanan dengan luas penampang pengisap yang dipakai landasan mobil. Dalam bab ini
Kamu akan mempelajari fluida statik dan fluida dinamik beserta hukum-hukum yang terkait
di dalamnya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
A. Fluida statis
Apakah yang dimaksud dengan fluida? Fluida adalah zat yang bentuknya berubah-
ubah sesuai dengan tempatnya dan dapat mengalir. Zat yang dalam fluida adalah zat cair
dan gas. Fluida statik meninjau fluida yang tidak bergerak. Misalnya air di gelas, air di kolam
renang, air dalam kolam, air danau, dan sebagainya.
1. Tekanan
Tekanan adalah gaya yang bekerja pada suatu benda untuk setiap satu satuan luas
penampang benda tersebut. Dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :
F
p= p = tekanan (N/m2 atau pascal)
A
F = gaya (Newton)
A = luas (m2)
Adapun satuan tekanan yang lain adalah :
a. 1 Pa ( pascal ) = 1 N/m2
b. 1 cm Hg = 1333,2 N / m 2
c. 1 atm ( atmosfir ) = 1,013 x 10 5 N / m 2 = 76 cm Hg
2. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh berat zat cair. Tiap titik di
dalam fluida tidak memiliki tekanan yang sama besar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan
ketinggian titik tersebut dari suatu titik acuan.
Dasar bejana akan mendapat tekanan sebesar :
p = tekanan udara luar + tekanan oleh gaya berat zat cair
po (Tekanan Hidrostatik).
Gaya berat fluida
p = po +
Luas penampang dasar bejana
h
ρ. V . g ρ.g.A.h
p = po + = po +
A A
p = po + . g . h
ph = . g . h
Hukum utama hidrostatika berlaku pula pada pipa U (bejana berhubungan) yang diisi lebih
dari satu macam zat cair yang tidak bercampur.Percobaan pipa U ini biasanya digunakan
untuk menentukan massa jenis zat cair.
(ph)A = (ph)B
Minyak
1h1 = 2h2
h1
h2
ρ2 ρ1
Gaya Hidrostatika. (= Fh)
Besarnya gaya hidrostatika (Fh) yang bekerja pada bidang seluas A adalah :
Fh = p h . A = . g . h . A
Fh = . g . V
dengan Fh = gaya hidrostatika dalam SI (MKS) adalah newton, dalam CGS adalah dyne.
Contoh:
Seekor ikan berada di dasar kolam air tawar sedalam h = 5 meter. Hitunglah tekanan
hidrostatis yang dialami ikan!
Penyelesaian
ph = . g . h
ph = 1000 . 10 . 5
ph = 5 . 104 N/m2
Tugas / Latihan:
1. Apabila sebuah kapal selam menyelam sedalam 60 m, berapa besar tekanan yang
dialami kapal selam tersebut. (massa jenis air laut = 1,03 g/cm3).
2. Sebuah bejana yang berukuran panjang 40 cm, lebar 30 cm dan tinggi 25 cm berisi
minyak sebanyak 19,2 kg. Massa jenis minyak = 0,8 g/cm3; g = 10 m/det2; tekanan udara
luar = 76 cmHg.
a. Tentukan tekanan total dan gaya total yang dialami dasar bejana.
b. Tentukan tekanan hidrostatik dan gaya hidrostatik yang dialami oleh dinding
bejana.
3. Hukum Pascal
Hukum Pascal berbunyi sebagai berikut: tekanan yang
bekerja pada fluida di dalam ruang tertutup akan
diteruskan oleh fluida tersebut ke segala arah dengan
sama besar.
Contoh alat yang berdasarkan hukum Pascal adalah :
pompa hidrolik, kempa hidrolik, alat pengangkat mobil.
Perhatikan gambar bejana berhubungan di bawah ini:
Bila kaki I yang luas penampangnya A1 mendapat gaya F1
dan kaki II yang luas penampangnya A2 mendapat gaya F2
F1 maka menurut Hukum Pascal harus berlaku :
A1 F2 A2 p1 = p2
F1 F 2 atau F1 : F2 = A1 : A2
A1 A2
Pada alat pengangkat mobil dengan gaya yang kecil dapat menghasilkan gaya angkat yang
besar sehingga mampu mengangkat mobil.
Tugas / Latihan:
1. Luas penampang penghisap yang kecil dan yang besar dari suatu pompa hidrolik adalah
6 cm2 dan 20 cm2. Jika pada penghisap yang kecil bekerja gaya 50 N, berapakah besar
gaya timbul pada penghisap yang besar ?
2. Pompa hidrolik mempunyai penghisap dengan luas penampang 15 cm2 dan 3 dm2. Jika
pada penghisap yang kecil diberi beban 400 N. Berapa besar gaya pada penghisap yang
besar agar terjadi keseimbangan ?
3. Gaya besarnya 5 N pada penghisap yang kecil dari suatu pompa hidrolik dapat
mengangkat beban beratnya 600 N yang terdapat pada penghisap yang besar. Jika
penghisap yang kecil berpenampang 400 cm2, berapakah luas penampang yang besar ?
4. Hukum Archimedes
Pernahkah kamu mengambil benda dari dalam air? Jika pernah apakah yang kamu
rasakan ketika benda tersebut masih dalam air? Apakah yang kamu rasakan ketika benda
sudah diatas permukaan air? Ketika benda masih didalam air, benda terasa ringan, daripada
benda sudah terangkat dari dalam air. Mengapa demikain?
Suatu benda berada dalam zat cair (diam) maka gaya-gaya dengan arah horizontal
saling menghapuskan (tidak dibicarakan) karena resultan gaya = 0. Sedangkan gaya-gaya
dengan arah vertikal antara lain gaya berat benda, gaya berat zat cair, gaya tekan ke atas (
gaya Archimedes), gaya Stokes. Hukum Archimedes berbunyi sebagai berikut, semua benda
yang dimasukkan dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas dari zat cair itu seberat zat
cair yang dipindahkan yaitu sebesar c g Vc .
Ada tiga keadaan benda berada dalam zat cair antara lain sebagai berikut :
1) Benda tenggelam di dalam zat cair.
Berat zat cair yang dipindahkan = mc . g
= c . Vc . g
Karena Volume zat cair yang dipindahkan = Volume benda, maka :
= c . Vb . g
Gaya keatas yang dialami benda tersebut besarnya :
FA = c . Vb . g
dengan
b = Rapat massa benda FA = Gaya ke atas
c b
Selisih antara w dan FA disebut Berat Semu (wc)
wc = w - FA
c = b w
Pada 2 benda atau lebih yang melayang dalam zat cair akan berlaku :
(FA)tot = wtot
c g (V1+V2+V3+V4+…..) = w1 + w2 + w3 + w4 +…..
c b
Selisih antara w dan FA disebut gaya naik (Fn).
Fn = FA - w
c . Vc . g = b . Vb . g
Vu
Vc
FA = Gaya ke atas yang dialami oleh bagian benda yang
tercelup di dalam zat cair.
Vu = Volume benda yang berada di udara.
Vc = Volume benda yang tercelup di dalam zat cair.
Vb = Vu + V c
FA = c . Vc . g
Benda terapung yang tepat diam diberlakukan keseimbangan benda yang mana resultan
gaya pada benda sama dengan nol. Maka berlaku FA = w
c.Vc.g. = b.Vb.g.
b
Vc = Vb
c
Karena
Vb = Vu + V c
Vu = V b - Vc
ρb
Vu = (1 - )Vb
ρc
Tugas / Latihan:
1. Balok kayu yang tebalnya 25 cm mengapung di atas permukaan air yang massa
jenisnya 1 g/cm3. Jika ketebalan balok yang muncul diatas permukaan air adalah 15
1. Debit
Fluida mengalir dengan kecepatan tertentu, misalnya v meter per detik. Penampang
tabung alir berpenampang A, maka yang dimaksud dengan debit fluida adalah volume fluida
yang mengalir persatuan waktu melalui suatu pipa dengan luas penampang A dan dengan
kecepatan v.
V
Q=
t
A.s s
Karena V = A.s maka persamaan debit menjadi : Q = dan v = maka Q = A . v
t t
2. Persamaan Kontinuitas
Perhatikan fluida yang mengalir dalam sebuah pipa yang mempunyai ukuran
penampang berbeda.
A1 v1 v2 A2
Pipa terletak mendatar dengan ukuran simetris. Partikel fluida yang semula di A1
setelah t berada di A2. Karena t kecil dan alirannya stasioner maka banyaknya fluida
yang mengalir di tiap tempat dalam waktu yang sama harus sama pula. Banyaknya fluida
yang mengalir di A1 sama dengan banyaknya fluida yang mengalir di A2 karena mengikuti
kekekalam massa.
massa di A1 = massa di A2
.A1v1 ∆t = .A2v2 ∆t
A1v1 = A2v2
Persamaan tersebut dinamakan persamaan kontinuitas.
3. Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli merupakan persamaan pokok fluida dinamik dengan arus
streamline. Di sini berlaku hubungan antara tekanan, kecepatan alir dan tinggi tempat
dalam satu garis lurus. Hubungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
V2
A2
c d
a v1 b
h2
A1
h1
Gambar : Pipa alir
Perhatikan gambar tabung alir a-c pada gambar pipa alir. Jika tekanan p1 ke kanan pada
penampang A1, dari fluida di sebelah kirinya, maka gaya yang dilakukan terhadap
penampang di a adalah p1A1, sedangkan penampang di c mendapat gaya dari fluida
dikanannya sebesar p2A2, di mana p2 adalah tekanan terhadap penampang di c ke kiri.
Dirumuskan bahwa :
p1 + ½ v12 + g h1 = p2 + ½ v22 + g h2
(suku-suku persamaan di atas memperlihatkan dimensi tekanan)
atau p + ½ v2 + g h = konstan
Persamaan tersebut dikenal sebagai hukum Bernoulli.
v1
v2
p2
Hubungan antara kecepatan dan tekanan pada persamaan bernouli memegang peranan
penting dalam mendesain sayap pesawat terbang. Sayap pesawat ini drancang
sedemikian rupa sehingga kecepatan aliran udara di atas lebih tinggi dari pada
dibawahnya. Tujuannya adalah agar tekanan dibagian atas lebih rendah daripada
tekanan bagian bawah. Perbedaan inilah yang menimbulkan daya angkat pesawat
Gaya angkat pesawat terbang dirumuskan sebagai :
F1 – F2 = ½ A(v22 – v12)
X
p1 + ½ v12 + g h1 = p2 + ½ v22 + g h2
0 + g h1 = ½ v22 + g h2
g h1 = ½ v 22 + g h 2
g h 1 g h2 = ½ v 22
½ v 22 = g (h1 h2)
½ v 22 = gh
v2 = 2gh
Persamaan ini tidak lain adalah rumus gerak jatuh bebas. Sedangkan jarak jatuhnya fluida
diukur dari titik proyeksi lubang air dihitung menggunakan persamaan gerak lurus
beraturan.
X = v2 . t sedangkan waktu jatuh fluida H = ½ g t2
P
Q
A. P
R
B. Q D. S
S
T C. R E. T
6. Seorang anak sedang memperhatikan seekor ikan di akuarium. Seekor ikan berada 10 cm
dari dasar sebuah akuarium. Akuarium tersebut mempunyai tinggi 50 cm dan percepatan
gravitasi di tempat tersebut 10 m/s2. Berapakah tekanan hidrostatis yang dialami ikan
jika akuarium berisi air 4/5 dari tinggi akuarium....
A. 1000 Pa
B. 3000 Pa
C. 4000 Pa
D. 5000 Pa
E. 300.000 Pa
7. Pipa U pada gambar disamping diisi dengan air dan minyak. Massa jenis air =
1000 kg/m3 dan massa jenis minyak 900 kg/m3. Jika tinggi kolom minyak = 20 cm,
maka selisih tinggi permukaan air dan minyak adalah ... cm.
A. 2
B. 4
minyak
C. 8
D. 12
E. 16
8. Pipa U pada gambar disamping mula-mula hanya berisi air, kemudian dituangkan
minyak yang massa jenisnya 0,8 g/cm3. pipa bagian kiri sehingga selisih tinggi air di
bagian kiri dan kanan pipa (y) sebesar 16 cm. Berapakah tinggi
kolom minyaknya?
A. 20 cm
B. 8 cm
C. 18 cm
D. 6 cm
E. 10 cm
9. Pipa Upada gambar di samping mula-mula diisi air, kemudian salah satu kakinya diisi
minyak setinggi 12 cm. Jika ternyata selisih tinggi air di kedua kaki pipa U adalah 9
cm, maka dapat disimpulkan bahwa massa jenis minyak relative terhadap air (massa
A. 10 D. 1000
B. 50 E. 2500
C. 100
14. Dari faktor-faktor berikut ini:
1) massa jenis fluida
2) percepatan gravitasi
3) volume benda yang tercelup dalam fluida
4) kedalaman tempat benda berada
Faktor-fakrtor yang mempengaruhi besar gaya Achimedes adalah ...
A. 1), 2), dan 3) saja D. 4) saja
B. 1) dan 3) saja E. 1), 2), 3), dan 4)
C. 2) dan 4) saja
16. Sebuah batu dimasukkan kedalam gelas berpancur berisi air. Ternyata air yang keluar 20
cm3. Jika tetapan gravitasi 10 m/s2 dan massa jenis air 1000 kg/m3. Berapakah berat air
yang dipindahkan?
A. 0,8 joule D. 0,2 Joule
B. 0,6 joule E. nol
C. 0,4 joule
17. Sebuah es ( massa jenis es 0,8 g/cm3) dengan volume 20 cm3 dimasukkan kedalam gelas
yang berisi air. Berapakah volume es yang muncul dipermukaan air?
A. 2 cm3 D. 12 cm3
B. 4 cm3 E. 16 cm3
C. 8 cm3
18. Pralon dengan luas penampang 10 cm2 dialiri air dengan kecepatan 5 m/s, maka
debitnya adalah : …..m3/s
A. 5 . 10-2 D. 2 . 10-4
B. 5 . 10-3 E. 2 . 103
C. 5 . 10-4
19. Perhatikan gambar berikut! Fluida mengalir melalui saluran yang memiliki luas
penampang berbeda seperti pada gambar berikut :
21. Selang air yang luas penampangnya 5 cm2 digunakan untuk mengisi sebuah
bak mandi yang semula kosong. Jika kecepatan aliran air 1 m/s dan bak mandi diisi
selama 10 menit, maka volume air dalam bak mandi adalah ... liter.
A. 0,3 D. 30
B. 0,6 E. 60
C. 3,0
22. Jika fluida mengalir didalam sebuah pipa yang diameter dan ketinggian ujungnya tidak
sama, maka besaran yang konstans adalah ….
A. energi potensial D. kecepatan
B. energi kinetik E. tekanan
C. debit
23. Sebuah tangki berisi air setinggi 1,25 m. Pada tangki terdapat lubang kebocoran 45 cm
dari dasar tangki. Berapa kecepatan semburan air tersebut? (g =10 m/s2)?
A. 2 m/s
B. 4 m/s
C. 6 m/s
D. 8 m/s
E. 10 m/s
24. Daya angkat pesawat terbang berdasarkan prinsip …..
A. Archimedes
B. Bejana berhubungan
C. Kapilaritas
D. Bernoulli
E. Pascal
25. Perhatikan gambar berikut. Agar sayap pesawat terbang dapat mengangkat pesawat, maka
syaratnya…. P1
A. P1 = P2 dan V1 = V2 v1
B. P1 < P2 dan V1 > V2
C. P1 < P2 dan V1 < V2
v2
D. P1 > P2 dan V1 > V2
P2
E. P1 > P2 dan V1 < V2