Anda di halaman 1dari 4

PENUGASAN KELOMPOK

KEPERAWATAN KEGAWAT DARURATAN

“PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA PERSARAFAN”

KELOMPOK V

AYU RATNA SARI 16031002


NIDAR RANI 16031011
NURUL IKE DWI YATNA 16031029
ISIS MINIATI 16031031
SUCI RIZKI AMELIA 16031045

Program Studi Ilmu Keperawatan


STIKes Hang Tuah Pekanbaru
Pekanbaru
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Karena berkat rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas “Pemeriksaan Diagnostik pada Persarafan”. Makalah
ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga
membantu kami dalam menyelesaikan tugas kelompok ini.

Dan harapan kami, agar tugas kelompok ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk kedepannya sehingga dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi tugas agar menjadi lebih baik.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami sadari masih


terdapat banyak kekurangan dalam penyelesaian tugas kami ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan tugas kelompok ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tugas kelompok kami ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap para pembaca.

Pekanbaru, Maret 2019

Kelompok V
A. Definisi Saraf

Sistem saraf adalah suatu sistem komunikasi dan koordinasi yang berfungsi
menyampaikan rangsangan dan reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
(Sloane, E. (2004).

B. Susunan Sistem Persarafan


Sistem saraf pada manusia terbagi menjadi dua macam:
1. Sistem saraf pusat/sentral: otak, medula spinalis
2. Sistem saraf tepi/perifer: divisi aferen, divisi eferen. (Sloane, E. (2004).

C. Sel Saraf dan Serabut Saraf


Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron dan sel penunjang/sel glia.
1. Neuron bergabung membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls
(rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
a. Badan sel
Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan
meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, mitokondria,
badan golgi, badan nisel, neurofibril.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit
berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
Kebanyakan sinaps yang berkontak dengan neuron terdapat di ujung-ujung
dendrite, dan ikut serta dalam perubahan yang mendasari proses adaptasi,
belajar, dan mengingat.
c. Akson
Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan
perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus
yang disebut neurofibril.

2. Sel glia/neuroglia merupakan sel pendukung pada otak dan sumsum tulang
belakang. Fungsi sel glia adalah sebagai penunjang neuron secara fisik dan
metabolik. Empat tipe utama sel glia adalah astrosit, oligodendrosit, mikroglia,
dan sel ependim.
a. Astrosit
Astrosit adalah sel glia yang paling banyak, berbentuk seperti bintang. Fungsi
astrosit adalah menopang neuron, memicu pembentukan sawar darah otak,
membentuk jaringan parut saraf, meningkatkan pembentukan sinaps,
menyerap kelebihan K+.
b. Oligodendrosit
Oligodendrosit membentuk selubung mielin insulatif di sekitar akson,
memiliki beberapa juluran memanjang yang masing – masing membungkus
sepotong akson antar neuron untuk membentuk segmen mielin.
c. Mikroglia
Mikroglia adalah sel berbulu dengan banyak cabang panjang yang memancar
keluar. Sel ini berperan dalam pertahanan otak sebagai fagosit.
d. Sel Ependim
Sel ini berfungsi melapisi bagian dalam rongga otak, dan medula spinalis.
Fungsi lainnya adalah berperan dalam pembentukan cairan serebrospinal,
sebagai sel punca neuron dengan potensi membentuk neuron dan sel glia baru.
(Watson, R. (2002).

Sloane, E. (2004). Anatomi dan fisiologi. Jakarta:EGC.


Watson, R. (2002). Anatomi dan fisiologi untuk perawat (Sitti Syabariyah, Penerjemah). Edisi
10. Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai