Anda di halaman 1dari 5

BAB III

ASKEP DAN PEMBAHASAN

3.1 KASUS

Seorang anak perempuan berumur 6 tahun yang merupakan anak ke-2 dari Tn. S dan Ny. B
menderita penyakit ISPA dengan gejala demam, pilek, serta batuk. Kedua orang tua nya tidak
pernah menderita penyakit yang mengganggu aktivitas sehari- hari akan tetapi, An. H setiap
bulan selalu terkena ISPA. Ibunya mengatakan anaknya demam batuk dan pilek sejak 5 hari
yang lalu dan sering menangis serta rewel Lingkungan keluarga bersifat heterogen dan setiap
kali ada anggota yang sakit langsung dibawa ke puskesmas. Bangunan rumah ventilasi tidak
ada dan jenis penenerangan berasal dari listrik, kebersihan rumah kurang baik, banyak
pakaian tergantung ditembok, banyak sampah berserakan di dapur, bak air terendap kotoran
yang menumpuk. Keluarga mengatakan tidak tau syarat rumah yang sehat. Komunikasi
keluarga baik, keluarga mengatakan cemas dengan kondisi An.Z. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan N: 100x/m, S: 39oc, RR: 30x/m. konjungtiva anemis, skelera tidak ikterik, batuk
mengelurakan air mata, tidak ada pernafasan cuping hidung, terdapat secret di lubang hidung
menghalangi penciuman,

3.2 ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Identitas kepala keluarga
Nama kepala keluarga: Tn. S
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Alamat : jl. A. Tondro Lr.2 RT 02/ RW 10
Agama : Islam
Suku : Makasar
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Buruh
Pendapatan/ bulan : RP. 500.000/ bulan

2. Identitas Anggota Keluarga

no nama umur Jk hub alamat agama pdk Pk


1. Ny. B 30th P Istri sdkk Islam SD -
2. An. A 12th L Anak sdkk Islam SMP -
3. An. H 6th P Anak sdkk Islam SD -

3. Genogram

4. Keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang
anak. Lingkungan keluarga Tn. S bersifat heterogen. Keluarga Tn.S mengatakan
setiap kali ada anggota keluarga yang sakit lansung dibawa ke puskesmas. Tidak
ada suatu nilai-nilai kepercayaan tertentu yang mempengaruhi kesehatan. Pencari
nafkah dalam keluarga hanya Tn. S. rekreasi keluarga Tn.S adalah menonton tv
bersama.
5. Riwayat perkembangan
1. Tahap perkembangan keluarga
Keluarga Tn. S saat ini mengalami tahap perkembangan anak usia sekolah,
tahap perkembangan keluarga masih ada yang belum terpenuhi, antara lain
tahap memenuhi kebutuhan keluarga, membantu anak bersosialisasi dan
tahap pengaturan penggunaan penghasilan keluarga.
2. Riwayat kesehatan saat ini
Anggota keluarga Tn.S saat ini, An. H menderita penyakit ISPA. Dengan
gejala demam, pilek, serta batuk.
3. Riwayat kesehatan keluarga
Kedua orangtua tidak pernah menderita penyakit yang mengganggu
aktivitas sehari-hari. Akan tetapi An.H setiap bulannya selalu terkena
ISPA.

6. Lingkungan
Kebersihan rumah dalam keadaan kurang baik, banyak pakian tergantung di
tembok, tidak ada ventilasi, sampah berserakan didapur dan keluarga tidak tau
tentang syarat rumah yang sehat.
7. Struktur keluarga :
Proses komunikasi dalam keluarga cukup baik dan terbuka
8. Pemeriksaan fisik:
Kepala : rambut berwarna hitam, kebersihan baik, tidak ada kelainan

Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak iterik, mengeluarkan air mata setiap
kali batuk

Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung, terdapat secret pada lubang hidung
yang menghalangi penciuman.

Telinga : simetris, tidak terdapat serumen dan tidak terdapat kelainan pada telinga

Mulut dan gigi : kebersihannya baik

Jantung : bunyi jantung murni, tidak ada suara tambahan

Dada : simetris, pergerakan dada mengikuti pola napas

Abdomen : tidak ada kelainan dan perut tidak kembung

Ekstremitas : ekstremitas bawah dan atas berfungsi dengan baik dan tidak ada
edema pada tangan ataupun pada kaki

B. Analisa Data

N Data Etiologi diagnosa


o
1. 1. Ds : ibu klien Virus influenza masuk ke peningkatan suhu
mengatakan dalam tubuh tubuh berhubungan
anaknya demam dengan proses
Infeksi
sejak 5 hari yg lalu infeksi
Suhu tubuh meningkat
disertai batuk dan
pilek
Do : klien terlihat
rewel,
Ttv : N: 100x/m,
S: 39oc, RR:
30x/m.
Terdapat
pengeluaran secret
dari hidung
dengan
karakteristik
kental

2. Ds : keluarga Kurangnya pengetahuan resiko penyakit


mengatakan tidak menular
mengetahui syarat- Sanitasi lingkungan tidak berhubungan
syarat rumah sehat tepat dengan sanitasi
Do : tidak terdapat lingkungan tidak
ventilasi, Resiko penyakit menular tepat
Kebersihan rumah
dalam keadaan
kurang baik,
banyak pakian
tergantung di
tembok, , sampah
berserakan didapur

C. Diagnosa Keperawatan

a. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi


b. Resiko penyakit menular berhubungan dengan sanitasi lingkungan tidak tepat
D. Intervensi

Diagnose I :

Setelah melakukan intervensi respon verbal peningkatan suhu tubuh pada An. H keluarga
Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tidak
mengalami ISPA. Setelah melakukan intervensi keluarga diharapkan:
 keluarga mampu mengenal masalah ISPA, masalah yang terkait dengan ISPA
(HIPERTERMI, dan gangguan pola nafas).
 Keluarga mampu mengambil keputusan.
Diagnose 2 :
Setelah melakukan intervensi keperawatan keluarga diharapkan :
 Keluarga mampu mengenal masalah yang terkait dengan lingkungan.
 Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat mengenali lingkungan yang
setelah memenuhi syarat melakukan kesehatan.

3.3 PEMBAHASAN

Dari makalah yang kelompok tulis kelompok menemukan pasien dengan penyakit ISPA yang
memiliki ari dari teori yaitu infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran
pernafasan akut yangmenyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung
kurang lebih 14 hari, ISPA mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan
penyakit ini mengenai bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan, yang
memilki gejla seperti batuk, kesulitan bernafas, sakit tengorokan, pilek, demam dan sakit
kepala. Sebagian besar dari gejala saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk,
kesulitan bernapas, sakit tenggorokan, pilek, demam dan sakit kepala tidak memerlukan
pengobatan dengan antibiotik dimana didalam kasus pasien mengalami gejala seperti
demam, pilek dan batuk.

Di dalam kasus terdapat ventilasi rumah pasien kurang baik, sedangkan di teori salah satu
pencegahan untuk tidak terserang ISPA adalah mengupayakan ventilasi yang cukup dalam
ruangan/ rumah. Maka dari itu ventilasi rumah yang kurang baik dapat menngakibatkan
ISPA.

Anda mungkin juga menyukai