Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Didalam teori VAP adalah pneumonia yang merupakan infeksi nosokomial yang
terjadi setelah 48 jam pada pasien dengan bantuan ventilasi mekanik, baik melalui pipa
endotrakeal maupun pipa trakeostomi. Sedangkan didalam jurnal VAP adalah
pneumonia yang disebabkan oleh infeksi nosokomial yang terjadi setelah 48-72 jam
tindakan intubasi dan pemasangan ventilator mekanik baik dari pipa endotracheal
maupun pipa tracheostomi. VAP berakibat meningkatnya angka morbiditas bahkan
mortalitas pasien yang dirawat, bertambah lamanya hari rawat pasien, penggunaan obat-
obatan dan meningkatnya biaya yang dikeluarkan. VAP umumnya terjadi akibat
mikroaspirasi organisme pathogen dari orofaring dan regurgitasi sekresi lambung
kedalam paru disertai penurunan mekanisme pertahanan tubuh. Faktor resiko pada VAP
penting diketahui, karena akan memberikan informasi tentang besarnya kemungkinan
kejadian VAP pada individu maupun populasi. Dalam jurnal dikatakan pasien yang
terintubasi dan menggunakan ventilator dan dalam jangka waktu yang lama di ICU akan
beresiko terjadi infeksi nosokomial yang disebut Ventilator Associated Pneumonia
(VAP). Pada teori dikatakan pencegahan VAP dengan cara farmakologis dengan
menggunakan obat-obatan dilakukan dengan dekontaminasi orofaring maupun selective
dekontaminaton of the digestive (SDD), dan secara non farmakologis dilakukan
beberapa tindakan seperti menghindari tindakan intubasi trakea jika memungkinkan,
mengusahakan waktu penggunaan ventilasi mekanik yang singkat, melakukan
sucksioning subglotic, mengutamakan intubasi oral dibandingkan intubasi nasal,
menghindari manipulasi pada sirkuit ventilator, posisi semirecumben, mencegah
kejadian distensi lambung, mencegah terbentuknya biofilm, melakukan tindakan asepsis
pada tangan sebelum melakukan kontak dengan pasien. Sedangkan pada jurnal
disebutkan kejadian VAP di rumah sakit diminimalkan dengan tindakan VAP Bundle
(VAPb) yang diterbitkan oleh The Institute for Healthcare Improvement (IHI) dan telah
dinyatakan dapat menurunkan angka kejadian VAP bila diimplementasikan secara
sempurna pada semua pasien yang terpasang ventilator.
Didalam jurnal dikatakan VAPb yang dikeluarkan oleh IHI (2012) terdiri dari lima
rangkaian pencegahan VAP yaitu elevasi kepala atau head of bed (HOB) yaitu posisi
kepala pasien setinggi 30º-50º setiap saat kecuali ada kontraindikasi, perawatan oral
dengan terjaganya kebersihan mulut setiap 2-4 jam (oral hygiene), terapi profilaksis
tromboembolitik, terapi profilaksis ulkus peptikum, adanya evaluasi harian terhadap
sedasi dan kesiapan ekstubasi. Sedangkan didalam jurnal strategi dalam pencegahan
kejadian VAP. Secara garis besar pencegahan VAP dibagi dalam 2 kelompok, yakni
pencegahan secara non farmakologis maupun pencegahan secara farmakologis.
Mengingat aspirasi sekret orofaring maupun sekresi lambung dan saluran cerna menjadi
patogenesis utama dalam VAP, maka secara non farmakologis, tindakan yang dilakukan
bertujuan untuk mencegah kejadian ini. Sedangkan secara farmakologis dilakukan
tindakan-tindakan dengan obat-obatan untuk mencegah kolonisasi bakteri di orofaring
maupun di lambung yang dapat masuk ke saluran nafas bawah ketika terjadi aspirasi.

Anda mungkin juga menyukai