PENGUJIAN HIPOTESIS
Dosen Pengampu
Dr. Sri Harini, M.Si
Oleh
Nurul Anggraeni Hidayati (NIM. 14610002)
Nur Azlindah (NIM. 14610005)
Farah Aunil Haq (NIM. 14610006)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2015
I. Contoh Soal
b. Dua Sisi
Seorang dosen statistik ingin mengetahui apakah ada perbedaan daya tangkap
mahasiswa teknik industri dengan geodesi terhadap matakuliah statistik yang
diajarkan. Sebuah ujian yang sama diberikan pada waktu yang bersamaan. Setelah
ujian diperiksa, dia mengambil acak 9 hasil ujian mahasiswa teknik industri,
diperoleh nilai rata-rata 75 dan simpangan baku 19,5. Nilai rata-rata 8 mahasiswa
geologi sebesar 72 dengan simpangan baku 20. Ujilah dengan taraf nyata 5%
apakah hasil uji petik diatas dapat dijadikan bukti bahwa prestasi mahasiswa
teknik industri lebih baik dibanding prestasi mahasiswa teknik geodesi.
Asumsikan bahwa kedua populasi menyebar menghampiri normal dengan ragam
sama.
b. Dua Sisi
b. Dua Sisi
b. Dua Sisi
Pejabat dari BKKBN berpendapat bahwa proporsi ibu rumah tangga yang
setuju dari daerah pertanian A dan B sama, dengan alternatif bahwa proporsi
tersebut tidak sama. Dari penelitian diperoleh data bahwa 500 ibu rumah tangga
dari daerah A ada 300 orang yang setuju dengan KB. Sedangkan dari daerah B
sebanyak 500 ibu rumah tangga ada 250 orang yang setuju KB. Dengan
uji pendapat tersebut!
Bila hipotesis yang dibuat itu secara khusus berkaitan dengan parameter
populas, maka hipotesis itu disebut Hipotesis Statistik, yang didefinisikan bahwa
Hipotesis Statistik adalah suatu asumsi atau anggapan atau pernyataan yang
mungkin benar atau mungkin salah mengenai parameter populasi atau lebih.
Untuk mengetahui apakah asumsi yang telah kita buat mengenai parameter
populasi itu benar atau salah sehingga kita akan memutuskan apakah kita
menerima atau menolak hipotesis, diperlukan pengujian dengan memakai data
dari sampel. Langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan dengan tujuan untuk
memutuskan apakah kita menerima atau menolak hipotesis mengenai parameter
populasi disebut pengujian hipotesis.
Jelasnya, pada pengujian hipotesis kita ingin mengetahui atau menguji
apakah parameter satu populasi, yaitu P sama dengan nilai tertentu, yaitu atau
tidak. Kalau kita mempunyai dua populasi masing-masing dengan parameter
dan , kita ingin menguji apakah = , dan sebagainya.
Oleh karena itu hipotesis statistik dilakukan dengan memakai sampel,
maka kebenaran atau ketidakbenaran suatu hipotesis statistik tidak pernah
diketahui dengan pasti. Jadi sekali lagi hipotesis itu bisa benar, atau juga bisa
salah. Dalam membuat rumusan pengujian hipotesis, hendaknya kita selalu
membuat pernyataan hipotesis yang diharapkan akan diputuskan untuk ditolak.
Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan untuk ditolak disebut hipotesis nol
yang di tulis . Penolakan hipotesis nol akan menjurus pada penerimaan
hipotesis alternatif atau hipotesis tandingan yang di tulis dan .
Pengujian hipotesis berdasarkan besar populasi
A.
Sebelum mengestimasi nilai populasi μ (mean populasi) yang didasarkan
pada pengamatan dari sejumlah (n) sampel yang dipilih secara random serta
derajat kepercayaan tertentu (1 – α).
Hasil pengamatan atau pengukuran sampel tersebut akan menghasilkan
nilai-nilai statistik yang selanjutnya dapat di pergunakan untuk mengetahui atau
menguji nilai-nilai parameternya, khususnya untuk menguji rata-rata populasi (μ).
Dari sinilah akhirnya dapat diketahui apakah ada perbedaan yang cukup
berarti (signifikan) atau tidak antara nilai-nilai statistik tersebut terhadap nilai
parameternya, khususnya mean populasi (μ) yang didasarkan pada tingkat atau
derajat kepercayaan tertentu.
Untuk pengujian hipotesis satu nilai tengah dengan dasar nilai α yang telah
diterapkan, dapat membuat suatu kaidah dengan keputusan yaitu:
B.
Menguji hipotesis mean pada populasi yang didasarkan pada pengamatan
random sampel yang didasarkan pada pengamatan random sampel yang jumahnya
relatif <30, ataupun pengujian terhadap μ bila dalam random sampel tersebut yang
diperoleh adalah nilai-nilai statistiknya seperti nilai ̅, S, sehingga dari nilai-
nilai itulah dapat di simpulkan apakah ada perbedaan yang cukup berarti antara ̅
(statistik) random sampel dengan μ (mean populasinya) pada α tertentu.
Dalam pengujian hipotesa dengan distribusi normal sebelumnya ada dan
kemungkinan dapat mengetahui berapa besarnya varian populasi, tetapi dengan
tabel t besarnya varian populasi umumnya tidak diktahui, sehingga pengujian
hipotesnya sangat di tentukan oleh nilai-nilai statistiknya.
Statistik ini kemudian di bandingkan titik kritis sebaran t (bisa dilihat pada
tabel t) dengan derajat bebasnya yang sesuai pada taraf nyata α yang dipilih serta
jenisnya yang di gunakan (saatu ujung atau dua ujung) kemudian di putuskan di
terima tidaknya .
Uji Satu Sisi
|̅ |
=
√
|̅ |
√
Nilai Z yang dihitung berdasarkan contoh tersebut dinamakan Z
hitung. Dengan demikian, berdasarkan nilai α yang telah di
tetapkan, dapat dibuat kaidah keputusan:
Untuk uji dua sisi
|̅ |
*
√
|̅ | ( )
*
√
( )
|( ̅ ̅ ) ( )|
√( ⁄ ⁄ )
|( ̅ ̅ ) ( )|
*
√( ⁄ ⁄ )
|( ̅ ̅ ) ( )|
*
√( ⁄ ⁄ )
|( ̅ ̅ ) ( )|
√( ⁄ ⁄ )
Hipotesis untuk menguji selisih dua nilai tengah adalah sebagai berikut:
lawan
Dan jika benar, maka statistic uji adalah :
|( ̅ ̅ )|
√( ⁄ ⁄ )
√( ⁄ ⁄ )
*
√ ( )( )
*
√ ( )( )
̂
̂
Dimana:
( )
̂ =√ , bilamana populasi tak terbatas
( )
̂ =√ ,√ bilamana populasi terbatas
√ ( )( )
Dengan
Di mana:
̅
=√ , bila dua populasi tak terbatas
( ) ( )
̅
=√ ∙√ , bila dua populasi terbatas
(
Kaidah pengujian sebagai berikut:
Untuk uji satu arah
*
√ ( )( )
*
√ ( )( )
III. Langkah-langkah
2) Untuk Perhitungan Uji Hipotesis 1 Nilai tengah satu sisi dan dua sisi
2.1 Satu Sisi
a. Klik Stat Basic Statistics 1-Sample Z
b. Pada summarized data, isi Sample size, Mean dan Standar deviation
sesuai soal diatas. Perform hypothesis test dicentang dan isi
Hypothesized mean sesuai soal
b. Pada summarized data, isi Sample size, Mean dan Standar deviation
sesuai soal diatas. Perform hypothesis test dicentang dan isi
Hypothesized mean sesuai soal
c. Klik Options Confidience level 0,05 Alternative not
equal OK OK
b. Pada summarized data, isi Sample size, Mean dan Standar deviation
sesuai soal diatas
c. Klik Options Confidience level 0,06 Alternative not
equal OK OK
4) Untuk perhitungan Uji Hipotesis 1 Proporsi satu sisi dan dua sisi
a. Diklik toolbar Stat Basic Statistic 1 Proportion;
b. Dipilih summarized data, dimasukkan nilai number of events, number
of trials, di centang pilihan perform hypothesis test kemudian
dimasukkan nilai hipotesis awal, di klik pilihan options, dimasukkan
nilai confidence level (alternative less than atau greater than untuk
satu sisi, dan not equal untuk dua sisi), dan yang terakhir dicentang use
test interval based on normal distribution, di klik OK.
5) Untuk perhitungan Z hitung 2 Proporsi satu sisi dan dua sisi
a. Diklik toolbar Stat Basic Statistic 2 Proportion;
b. Dipilih summarized data, dimasukkan nilai number of events,
number of trials (first dan second), di klik pilihan options,
dimasukkan nilai confidence level (alternative less than atau
greater than untuk satu sisi, dan not equal untuk dua sisi), di klik
OK.
IV. Output dan Interpretasi
4.1 Output
1. Tes Hipotesis Satu Nilai Tengah
a. Satu Sisi
One-Sample Z
3% Lower
N Mean SE Mean Bound Z P
30 650,0 13,7 675,8 2,19 0,014
b. Dua Sisi
One-Sample Z
N Mean SE Mean 5% CI Z
P
36 540,00 4,00 (539,75; 540,25)
-2,50 0,012
2. Tes Hipotesis Dua Nilai Tengah
a. Satu Sisi
b. Dua Sisi
99% Lower
Sample X N Sample p Bound Z-Value
P-Value
1 174 600 0.290000 0.246905 2.26
0.012
Sample X N Sample p
1 70 250 0.280000
2 20 160 0.125000
b. Dua Sisi
Sample X N Sample p
1 300 500 0.600000
2 250 500 0.500000
X μ Z H 0 ditolak
3) Z hitung
σ/ n Z H 0 diterima
√
4) Karena maka ditolak. Tambahan protein nabati pada
menu makanan dapat memperpanjang jangka hidup tikus. Jadi penelitian
laboratorium dapat dipercaya.
Pembahasan
Dari perhitungan minitab, diketahui bahwa nilai Z hitung adalah
+2,19 persis sama dengan hasil perhitungan manual. Dengan adanya 2
hasil perhitungan yang sama melalui metode yang berbeda dapat
dianggap bahwa hasil tersebut sudah relevan. Dengan hasil nilai Z
hitung yang sudah relevan, maka dapat ditarik kesimpulan yang
relevan pula. Dengan dibandingkan dengan kriteria pengujian, dapat
dihasilkan kesimpulan bahwa Ho ditolak.
b. Dua Sisi
Pehitungan Manual
Populasi dianggap tidak terbatas, sebab ukurannya tidak
diketahui. Hipotesis statistik yang diuji adalah dua arah, karena
hipotesis relatif tidak sama dengan hipotesis awal, ditunjukkan
dalam soal bahwa hipotesis awal kandungan pectin dalam setiap
botol 550 mg, sedang hipotesis relatifnya ditunjukkan bahwa
seorang mahasiswa melakukan percobaan dengan menguji sampel
sebanyak 36 botol (karena >30, tergolong sampel besar) ternyata
kandungan pectin 540 mg. Taraf nyata yang diinginkan adalah 5%.
1) Rumusan hipotesis statistik adalah dua sisi yaitu
2) Taraf nyata yang dipakai adalah . Untuk uji dua sisi nilai
kritisnya adalah
X μ Z α/2 H 0 ditolak
3) Z hitung α/2
σ/ n Z H 0 diterima
√( ) ( )
b. Dua Sisi
Perhitungan Manual
Diketahui dalam soal bahwa populasi normal. Karena lawan
tandingan , maka diuji dengan dua sisi. Rata-rata dan
simpangan baku kedua data diketahui. Taraf nyata yang diinginkan
adalah 0.06.
1) Hipotesis statistik yang di uji adalah dua sisi yaitu
(artinya rata-rata data pertama sama dengan rata-rata data
kedua)
(artinya rata-rata data pertama tidak sama dengan rata-rata
data kedua)
2) Taraf nyata yang dipakai adalah 0,06, untuk uji dua sisi, nilai kritisnya
adalah =
3) Menentukan
( )
√( ) ( ) √
Langkah Pengujian:
1) Menentukan dan Ha
( ), artinya bahwa ¼ rumah tangga di Kota Manggapura
menggunakan kompor gas.
( ), artinya bahwa lebih dari ¼ rumah tangga di Kota
Manggapura menggunakan kompor gas.
2) Menentukan level of significance
3) Kriteria Pengujian
Nilai tabel Z, yaitu
Ho diterima jika
Ho ditolak jika
4) Pengujian
√ ( ) √ ( ) √
5) Kesimpulan
Karena berada di samping kiri +2,33(
), Ho diterima. Berarti proporsi bahwa ¼ rumah tangga di Kota
Manggapura menggunakan kompor gas adalah benar.
Pembahasan
Dari hasil perhitungan Z hitung manual dan minitab adalah persis
sama, yakni 2,26. Nilai Z hitung (+2,26) berada disamping kiri +2,33 yang
merupakan Z tabel. Atau dengan kata lain bahwa Z hitung < Z tabel.
Berdasarkan kriteria pengujian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis awal
yang menyatakan bahwa ¼ rumah tangga di Kota Manggapura
menggunakan kompor gas adalah benar.
b. Dua Sisi
Perhitungan Manual
Diket :
Langkah Pengujian:
1) Menentukan Ho dan Ha
( ), artinya bahwa 70% ibu rumah tangga senang berbelanja
di Supermarket.
( ), artinya bahwa ibu rumah tangga yang senang berbelanja
di Supermarket bukan 70%.
2) Menentukan level of significance
3) Kriteria Pengujian
Nilai tabel Z, yaitu
Ho diterima jika
Ho ditolak jika
4) Pengujian
√ ( ) √ ( ) √
5) Kesimpulan
Karena berada di antara maka Ho diterima.
Pendapat bahwa 70% ibu rumah tangga senang berbelanja di Supermarket
adalah benar.
Pembahasan
Dari hasil perhitungan Z hitung manual dan minitab adalah persis
sama, yakni -1,25. Nilai Z hitung (-1,25) berada diantara (Z tabel).
Atau dengan kata lain bahwa . Berdasarkan
kriteria pengujian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis awal yang
menyatakan bahwa 70% ibu rumah tangga di daerah tersebut lebih suka
berbelanja di supermarket adalah benar.
Langkah Pengujian:
1) Menentukan Ho dan Ha
Ho : (Artinya minyak goreng sawit sama laku dengan
minyak goreng kedelai)
Ha : (Artinya minyak goreng sawit lebih laku dari minyak
goreng kedelai)
2) Menentukan level of significance (taraf keyakinan)
Taraf signifikan ( )
3) Kriteria Pengujian
Nilai Z tabel
Ho diterima jika
Ho ditolak jika
4) Pengujian
√ ( )( ) √ ( )( )
Dimana
5) Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan manual, karena Zhitung = +3,695 terletak
di sebelah kanan +1,555, Ho ditolak. Berarti proporsi bahwa minyak
goreng sawit lebih laku dari minyak goreng kedelai adalah tidak benar.
Yang benar adalah minyak goreng sawit tidak lebih laku dari minyak
goreng kedelai. Bisa jadi minyak goreng sawit sama laku dengan minyak
goreng kedelai, atau justru minyak goreng kedelai lebih laku dari minyak
goreng sawit.
Pembahasan
Berbeda dengan hasil manual, hasil minitab menunjukkan
nilai adalah +4,02. Karena berada disebelah kanan +1,555
maka Ho ditolak. Meskipun hasil minitab dan manual sama-sama
berkesimpulan bahwa Ho ditolak, namun nilai hasil perhitungan
minitab dan manual tidak sama, dengan selisih yang cukup besar yakni
+0,325. Perbedaan hasil ini mungkin karena kesalahan pada perhitungan
manual terutama pada penentuan nilai P, pembulatan yang berbeda dengan
yang dilakukan minitab.
b. Dua Sisi
Perhitungan Manual
Diketahui : Daerah A:
Daerah B:
Langkah Pengujian:
1) Menentukan Ho dan Ha
Ho : (Proporsi ibu rumah tangga di daerah A dan daerah B
yang setuju KB adalah sama)
Ha : (Proporsi ibu rumah tangga di daerah A dan daerah B
yang setuju KB adalah tidak sama)
2) Menentukan level of significance
3) Kriteria Pengujian
Nilai
Ho diterima jika :
Ho ditolak jika: atau
4) Pengujian
√ ( )( ) √ ( )( )
√
Dimana
5) Kesimpulan
Karena nilai berada disebelah kanan +1,96 atau ,
maka Ho ditolak. Proporsi yang menyatakan bahwa banyaknya ibu rumah
tangga di daerah A dan di daerah B yang tidak setuju KB sama adalah
tidak benar.
Pembahasan
Dari hasil perhitungan Z hitung manual dan minitab adalah +3,178
Sedangkan hasil manual +3,19. Perbedaannya sedikit, yakni hanya sekitar
0,012. Nilai Z hitung (3,19 maupun 3,178) berada di samping kanan +1,96
atau lebih besar dari +1,96. Berdasarkan kriteria pengujian, dapat
disimpulkan bahwa hipotesis awal ditolak, menyatakan bahwa proporsi
ibu rumah tangga di daerah pertanian A dan B yang setuju dengan KB
adalah sama tidak benar, sebab hipotesis tersebut ditolak.
V. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil dari
perhitungan minitab dan hasil perhitungan manual mayoritas adalah sama.
Kalaupun terdapat perbedaan, selisih dari kedua hasil tersebut kecil dan
tidak sampai mengubah kesimpulan dari diterima atau tidaknya Ho. Ho
diterima atau tidak tergantung pada nilai kriteria pengujian masing-masing
kasus berdasarkan jenis kasus (termasuk uji hipotesis nilai tengah atau uji
hipotesis proporsi, satu atau dua nilai tengah dan proporsi, dua sisi atau
satu sisi), dimana nilai dan juga tergantung dari besarnya
satuan-satuan pada masing-masing soal.
Pada populasi data lebih dari atau sama dengan 30, populasi
tersebut dikatakan besar. Hasil pengamatan atau pengukuran sampel dari
populasi tersebut akan menghasilkan nilai-nilai statistik yang selanjutnya
dapat di pergunakan untuk mengetahui atau menguji nilai-nilai
parameternya, khususnya untuk menguji rata-rata populasi (μ). Sehingga
dapat diketahui perbedaan yang cukup berarti (signifikan) atau tidak antara
nilai-nilai statistik tersebut terhadap nilai parameternya, khususnya mean
populasi (μ) yang didasarkan pada tingkat atau derajat kepercayaan
tertentu.
Menguji hipotesis mean pada populasi yang didasarkan pada
pengamatan random sampel yang didasarkan pada pengamatan random
sampel yang jumahnya relatif <30 atau tergolong kecil, ataupun pengujian
terhadap μ bila dalam random sampel tersebut yang diperoleh adalah nilai-
nilai statistiknya seperti nilai ̅, S, sehingga dari nilai-nilai itulah dapat
di simpulkan apakah ada perbedaan yang cukup berarti antara ̅ (statistik)
random sampel dengan μ (mean populasinya) pada α tertentu.
Inti penggunaan Z atau t adalah, digunakan Z apabila varian
diketahui, sedangkan digunakan t apabila varian atau ragam tidak
diketahui (khusus uji hipotesis nilai tengah, baik satu atau dua).
Menggunakan dua sisi jika Ho tidak sama dengan alternatifnya.
Menggunakan satu sisi jika kurang dari atau lebih dari.
Daftar Pustaka
Boediono. 2004. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas.
Bandung:PT Remaja Rosdakarya Offset