V=ui + vj+ wk
a=DV/Dt
Pada keadaan sebenarnya, pada setiap perubahan waktu, partikel fluida( dalam hal ini
kita misalkan bentuknya persegi hasil dari diferensial) akan mengalami deformasi.
Deformasi yang dialami ada beberapa macam yaitu translasi, deformasi linier, rotasi dan
deformasi angular. Dalam analisis, deformasi yang terjadi pada fluida dapat dihitung
secara terpisah.
Deformasi linier
dV=[(du/dx)dx][dy dz][dt]
Deformasi angular
Kekekalan Massa
Hukum kekekalan massa mensyaraktkan agar massa M, sebuah system tetap konstan
selagi system tersebut bergerak melalui medan aliran. Persamaanya
DMsys/Dt = 0
dF=dm.a
dimana pada persamaan diatas, dm berasal dari volume atur yang ukurannya dangat kecil
Aliran Inviscid
Pada aliran inviscid, kita mengggap bahwa tidak ada gaya gesekan antara dinding dengan
fluida yang mengenainya, sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa nilai dari tekanan
adalah negative dari tegangan normal.
Pada aliran inviscid kita bisa menggunakan persamaan gerak euler untuk mendapatkan
dan membuktikan persamaan bernouli yaitu
d1=d2+d3
Aliran Viskos
Untuk memulai perhitungan aliran viskositas, kita perlu menurunkan dahulu persamaan
tegangan dan kecepatan fluida
Jenis-Jenis Aliran
Aliran zat cair dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis seperti berikut:
Aliran viskos dapat dibedakan dalam aliran laminer dan turbulen. Aliran laminer terjadi apabila
partikel-partikel zat cair bergerak teratur dengan membentuk garis lintasan kontinyu dan tidak saling
berpotongan. Aliran laminer terjadi apabila kecepatan aliran rendah, ukuran saluran sangat kecil dan
zat cair mempunyai kekentalan besar.
Pada aliran turbulen , partikel-partikel zat cair bergerak tidak teratur dan garis lintasannya saling
berpotongan. Aliran turbulen terjadi apabila kecepatan aliran besar, saluran besar dan zat cair
mempunyai kekentalan kecil. Aliran di sungai, saluran irigasi/drainasi dan di laut adalah contor dari
aliran turbulen.
Aliran mantap (steady flow) terjadi jika variabel dari aliran (seperti kecepatan V, tekanan p, rapat
massa r, tampang aliran A, debit Q, dsb) disembarang titik pada zat cair tidak berubah dengan waktu.
Keadaan ini dapat dinyatakan dalam bentuk matematis berikut:
Aliran tak mantap (unsteady flow) terjadi jika variabel aliran pada setipa titik berubah dengan waktu:
Adapun analisis differensial untuk kinematika elemen fluida mencakup aspek-aspek berikut:
1. Kecepatan
2. Percepatan
3. Gerakan Linear & Deformasi
4. Gerakan Angular & Deformasi
5. Vortisitas
Perhitungan mekanika fluida sangatlah kompleks sehingga sangat sulit diselesaikan dengan cara
analitis walaupun sudah menggunakan persamaan Navier-Strokes. Tetapi ada kejadian kejadian
dimana dapat perhitungan dapat disederhanakan, contohnya pada perhitungan fluida yang
mempunyai nilai viskositas yang sangat kecil sehingga kita bisa menggapnya bernilai 0, dengan
anggapan seperti ini persamaan Nevier-Strokes dapat menjadi persamaan lebih sederhana yaitu
persamaan euler.Akan tetapi dengan perkembangan teknologi yang menyediakan kebutuhan
komputasi yang tinggi, kita dapat melakukan perhitungan numeric dengan lebih cepat.