Anda di halaman 1dari 13

BAB I

KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

Kompetensi Dasar 3.1 : Memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya berorientasi ke


masa depan dan berani mengambil risiko) dalam menjalankan
kegiatan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati
 Indikator :

 Memahami pengertian kewirausahaan


 Memahami macam- macam kualitas dasar dan kualitas insrumental wirausaha
Memahami ciri-ciri seorang wirausahawan
 Memahami ciri-ciri seorang wirausahawan
 Menganalisis faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan seorang wirausahawan

A. DEFINISI WIRAUSAHA
Menurut KBBI, wirausaha merupakan suatu proses dalam melakukan atau menciptakan
sesuatu yang baru dengan cara kreatif yang memberikan manfaat bagi orang lain dan bernilai
tambah.
Pelaku wirausaha disebut wirausahawan atau interpreneur

B. JENIS KARAKTERISTIK ATAU DIMENSI KEWIRAUSAHAAN


Jenis dan karakteristik atau deminsi kewirausahaan terdiri dari kualitas dasar dan kualitas
instrumental kewirausahaan.
1. Kualitas dasar kewirausahawan
Kualitas Dasar Kewirausahaan meliputi
 Daya Pikir
Kualitas dasar daya pikir kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-
dimensi sebagai berikut: berpikir kreatif; berpikir inovatif; berpikir
asli/baru/orisinil; berpikir divergen; berpikir mengembangkan; pionir berpikir;
berpikir menciptakan produk dan layanan baru; memikirkan sesuatu yang
belum pernah dipikirkan oleh orang lain; berpikir sebab-akibat; berpikir
lateral; berpikir sistem; berpikir sebagai perubah (agen perubahan); berpikir
kedepan (berpikir futuristik); berintuisi tinggi; berpikir maksimal; terampil
mengambil keputusan; berpikir positif; dan versalitas berpikir sangat tinggi.
 Daya Hati
Kualitas dasar daya hati/qolbu kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-
dimensi sebagai berikut: prakarsa/inisiatif tinggi; ada keberanian moral untuk
mengenalkan hal-hal baru; proaktif, tidak hanya aktif apalagi hanya reaktif;
berani mengambil resiko; berani berbeda; pro perubahan dan bukan pro
kemapanan; kemauan, motivasi, dan spirit untuk maju sangat kuat; memiliki
tanggungjawab moral yang tinggi; hubungan interpersonal bagus;
berintegritas tinggi; gigih, tekun, sabar, dan pantang menyerah; bekerja keras;
berkomitmen tinggi; memiliki kemampuan untuk memobilisasi orang lain;
melakukan apa saja yang terbaik; melakukan perbaikan secara terus menerus;
mau memetik pelajaran dari kesalahan, dari kesuksesan, dan dari praktek-
praktek yang baik; membangun teamwork yang kompak, cerdas, dinamis,
harmonis, dan lincah; percaya diri; pencipta peluang; memiliki sifat daya
saing tinggi, tetapi mendasarkan pada nilai solidaritas; agresif/ofensif; sangat
humanistik dan hangat pergaulan; terarah pada tujuan akhir, bukan tujuan
sesaat; luwes dalam pergaulan; selalu menginginkan tantangan baru; selalu
membangun keindahan cita rasa melalui seni (kriya, musik, suara, tari, lukis,
dsb.); bersikap mandiri akan tetapi supel; tidak suka mencari kambing hitam;
selalu berusaha menciptakan dan meningkatkan nilai tambah sumberdaya;
terbuka terhadap umpan balik; selalu ingin mencari perubahan yang lebih baik
(meningkatkan/mengembangkan);
 Daya Fisik
Kualitas dasar daya pisik/raga kewirausahaan memiliki karakteristik/ dimensi-
dimensi sebagai berikut: menjaga kesehatan secata teratur; memelihara
ketahan/stamina tubuh dengan baik; memiliki energi yang tinggi; dan
keterampilan tubuh dimanfaatkan demi kesehatan dan kebahagiaan hidup.
⇒ Kualitas Instrumental kewirausahawan
Kualitas instrumental kewirausahaan yaitu penguasaan disiplin ilmu, baik mono
disiplin ilmu, antar disiplin ilmu, maupun lintas disiplin ilmu. Kewirausahaan
bukanlah sekadar mono-disiplin (ekonomi, matematika, manajemen, dsb.) dan juga
bukan hanya antar disiplin ilmu (manajemen perusahaan, ekonomi pertanian,
psikologi industri, dsb.), akan tetapi juga lintas disiplin ilmu (lingkungan hidup,
kependudukan, dsb.).
Seseorang yang ingin menjadi wirausahawan sukses tidak cukup hanya memiliki
kualitas dasar kewirausahaan, akan tetapi yang bersangkutan harus juga memiliki
kualitas instrumental kewirausahaan (penguasaan disiplin ilmu). Jika seseorang ingin
menjadi wirausahawan di bidang pengawetan makanan sebagai pengusaha, dia harus
memiliki ilmu-ilmu sebagai berikut: pengawetan makanan , manajemen produksi
(proses produksi, rencana produksi, riset dan pengembangan produksi), manajemen
pemasaran (perebutan pelanggan, rencana pemasaran, riset pasar dan pemasaran),
manajemen sumberdaya manusia, manajemen keuangan, manajemen peralatan dan
perbekalan, prinsip-prinsip akuntansi, manajemen transaksi, dan inti manajemen
(general manager).

C. CIRI-CIRI SEORANG WIRAUSAHAWAN


1. Percaya Diri
Seorang wirausaha yang percaya diri akan memiliki sifat yakin terhadap apa yang ingin
dikerjakan, tidak tergantung pada orang lain dan optimis (orang yang selalu
berpandangan baik dalam menghadapi segala hal).
Contoh :
Pak Alfa merupakan pebisnis pakaian pria. Dirinya menjualkan pakaian-pakaian yang
sedang trendy di kalangan remaja. Dirinya terus tetap percaya diri dalam menjalankan
usaha tersebut.
Kadang memang terlintas di dalam benak Pak Alfa, karena banyak juga yang berbisnis
pakaian, apalagi sasarannya remaja pria. Namun, dirinya tetap percaya diri dalam
menjalankan usaha, karena prinsipnya, percaya diri dan rezeki tidak akan ke mana.
Setelah mencari produk, riset, membuat kampanye untuk memasarkan produk, Pak Alfa
langsung saja percaya diri jika produk ini akan laku nantinya. Tak mau berpikir panjang,
cukup modal yang paling mendasari ialah percaya diri, walau saingan tentu ada di mana-
mana, bahkan di kota yang sama banyak saingan.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Seorang wirausaha yang berorientasi pada tugas dan hasil, akan bekerja keras dan
berusaha mencapai apa yang ditargetkan. Ia juga akan selalu memperhitungkan untung
dan rugi dari usaha yang dia jalankan.
3. Berani Mengambil resiko
Keberanian mengambil resiko merupakan suatu hal utama yang harus dimiliki seorang
wirausahawan. Dalam melakukan tindakan, seorang wirausaha hendaknya tidak didasari
oleh spekulasi (dugaan tidak berdasarkan kenyataan/menduga sesuatu yang belum
pasti),melainkan perhitungan yang matang. Ia berani mengambil resiko terhadap
pekerjaannya, karena sudah diperhitungkan. Keberanian untuk mengambil resiko yang
menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan resiko yang penuh dengan perhitungan
dan realistis.
Contoh :
Seorang pebisnis online penjulan alat dapur kaca dan keramik, membeli barang dari
Surabaya menggunakan ekspedisi, harus berani mengambil resiko jika dalam pengiriman
ada barang yang pecah.
4. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan suatu sikap yang dimiliki oleh seorang pemimpin, diantaranya
seperti :
 Mempunyai visi dan misi yang jelas
 Mempunyai integritas dan kejujuran yang tinggi
 Handal berkomunikasi dengan baik
 Mampu menjadi teladan bagi orang lain atau karyawannya
 Memiliki sikap yang rendah hati
 Mau mendengar
 Mampu memberikan motivasi kepada orang lain untuk melakukan tugasnya
 Bersikap/berlaku dengan adil
Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan. Ia selalu ingin
tampil berbeda, lebih menonjol, dan lebih dahulu. Dengan menggunakan kemampuan
kreativitas dan inovasi, ia selalu menampilkan barang dan jasanya dengan lebih cepat,
lebih dahulu dan segera berada di pasar.Ia selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu
yang menambah nilai. Ia selalu bergaul untuk mencari peluang, terbuka dengan kritik dan
saran.
5. Berorientasi ke masa depan
Masa depan memang mempunyai berbagai macam peluang dan tantangan yang begitu
berbeda dengan yang terjadi di saat ini. Seorang dengan kewirausahaan, berani dalam
melihat peluang dan tantangan, tidak hanya saat ini, melainkan juga yang ada di masa
depan.

D. KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SEORANG WIRAUSAHAWAN


Faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan seorang wirausahawan :
Faktor Kegagalan Kesuksesan
a. Manusia  Tidak memiliki  memiliki pengetahuan dan
pengetahuan tentang bisnis berpengalaman dalam bisinis
dan kurang berpengalaman  kreatif, percaya diri, dan bekerja
 Tidak kreatif, kurang keras
percaya diri, malas
b. Keuangan  Kurangnya modal  Dukungan Modal yang kuat
 Tidak dapat mengatur  Mampu mengatur keuagan
keuangan (pemasukan dan
pengeluaran)
c. Manajemen  Tidak kompeten dalam  Manajemen yang berkualitas
manajerial  Memiliki perencanaan yang baik
 Gagal dalam perencanaan dan terorganisir
d. Pemasaran  Lokasi yang kurang  Lokasi yang strategis
memadai  pengawasan dan riset yang baik
 Kurangnya pengawasan
dan riset
e. Produk  Kurang memuaskan  Memuaskan pelanggan
pelanggan  Harga sesuai dengan kualitas
 Harga tidak sesuai dengan
kualitas

Tugas 1 (individu)
 Cari informasi dari buku, koran, majalah atau internet tentang tokoh
wirausahawan yang sukses.
 Pelajari kisah sukses dari wirausahawan tersebut.
 Ilmu-ilmu apa saja yang wirausahawan tersebut miliki
 Jelaskan hal apa yang membuat wirausahwan tersebut berhasil.
BAB II
PERENCANAAN KEWIRAUSAHAAN
Kompetensi Dasar 3.2 : Memahami perencanaan usaha pengolahan awetan dari bahan
pangan nabati meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya,
administrasi dan pemasaran
 Indikator :

 Mengenal produk pengawetan bahan nabati


 Ide dan peluang usaha
 Analisa Peluang Usaha
 Sumber daya yang dibutuhkan
A. Mengenal Produk Pengawetan Bahan Nabati
Berdasarkan sumbernya, bahan pangan dibagi menjadi 2 yaitu bahan pangan nabati dan
bahan pangan hewani. Bahan pangan nabati merupakan bahan pangan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan (sayur, buah, kacang, umbi, padi, gandum,dll) , sedangkan bahan pangan
hewani merupakan bahan pangan yang berasal dari hewan (daging, susu, ikan, telur, dll).
Pada umumnya, bahan pangan nabati setelah dipanen akan mudah mengalami kerusakan.
Kerusakan bahan pangan nabati disebabkan oleh faktor berikut :
 Pertumbuhan dan aktivitas mikroba
 Aktivitas enzim
 Serangga, parasit dan tikus
 Suhu
 Kadar air, sinar dan jangka waktu penyimpanan
Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan dan pengawetan terhadap bahan nabati
tersebut.Beberapa metode untuk pengawetan bahan pangan nabati adlah sebagai berikut :
1. Pengawetan dengan Suhu Rendah
Pada suhu rendah, aktivitas mikroba dan enzim akan terhenti.
2. Pengawetan dengan Suhu tinggi
Pemanasan berfungsi untuk membunuh mikroba (bakteri atau jamur ) yg ada dalam
bahan pangan
3. Pengawetan dengan pengeringan
Pengeringan bertujuan untuk menurnkan kadar air dalam bahan pangan
4. Pengawetan dengan bahan kimia
 Asam
Asam dapat menurunkan menurunkan pH makanan sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri pembusuk.
 Garam dan Gula
Garam dan gula dapat menarik air dari dalam sel , sehingga menyebabkan sel menjadi
kering sehingga mikroba dalam sel mati.
 Asam Benzoat ( C7H6O2)
Pada mulanya, sel mikroba mempunyai pH yang netral, lalu asam benzoat dapat
menembus membran sel sehingga membuat pH di dalam sel mikroba menjadi lebih
asam.
Kondisi asam ini mengakibatkan gangguan pada organ-organ sel sehingga
metabolisme terhambat dan akhirnya sel mati.

B. Ide dan Peluang Usaha


Ide usaha merupakan sesuatu yang direncanakan oleh seorang wirausaha untuk memulai
suatu usaha, yang tertuang dalam pikirannya.
Sumber Ide : hobi, Keahlian/keterampilan, Pengalaman diri sendiri dan orang lain,
Pengamatan terhadap lingkungan.
Contoh : Bill Gates berhasil membangun usaha perangkat lunak (Microsoft) karena adanya
sebuah pemikiran besar bahwa setiap orang mampu mengoperasikan computer di meja kerja
masing-masing di masa depan (faktor eksternal). Hal tersebut juga didukung
dengan pengalaman beliau di bidang IT karena hobinya gemar mengotak atik computer (faktor
internal).
Contoh :
Nama Usaha : Asinan Buah ........
Latar Belakang
Asinan buah merupakan sejenis makanan awetan yang dibuat dengan cara merendam buah
dalam campuran air, garam dan cuka.
Tugas Individu 2:
Menetukan sumber ide dan peluang dari kisah sukses (Tugas 1)
Tugas Kelompok 2:
1. Masing-masing Kelompok menentukan sebuah ide usaha produk makanan awetan yang
akan dilakukan,
2. Jelaskan mengapa anda memilih (latar belakang) usaha tersebut.
C. Analisa Peluang Usaha (Analisi SWOT)
Analisis SWOT yaitu :
a. Strength adalah kekuatan apa yang akan mendukung usaha kita untuk mencapai sasaran
b. Weakness adalah Kelemahan apa yang membatasi atau menghambat usaha kita.
c. Opportunity adalah Peluang usaha apa saja yang menguntungkan dan sesuai dengan
kemampuan
d. Threat adalah Ancaman apa saja yang terjadi saat kita berusaha
Pertanyaan penuntun untuk menentukan analisis SWOT :
Strength (kekuatan)
• Kekuatan apa yang dimiliki produk ?
• Apa yang membuat produk kita lebih baik dari lainnya?
• Apa keunikan yang dimiliki produk?
• Apa yang menyebabkan produk mengalami peningkatan penjualan?
• Apa yang dilihat atau dirasakan konsumen sehingga menjadi kelebihan produk ?
Weakness (kelemahan)
 Apa yang dapat ditingkatkan dalam produk?
 Apa faktor yang menyebabkan produk kurang diminati?
 Apa kelebihan produk pesaing ?
Opportunities (peluang)
• Kesempatan apa yang dapat dilihat organisasi atau perusahaan?
• Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi atau perusahaan?
Threats (ancaman)
• Hambatan apa yang dihadapi organisasi atau perusahaan sekarang?
• Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi atau perusahaan?
• Perkembangan teknologi apa yang menjadi ancaman untuk organisasi atau perusahaan?
• Terjadinya perubahan Peraturan Pemerintah yang dapat menjadi ancamanbagi kemajuan
organisasi atau perusahaan?
Contoh Analisis SWOT pada produk ASINAN BUAH
Strength
 Memiliki rasa yang khas
 Bahan baku mudah didapat
 Produksi dengan biaya rendah
 Proses pembuatan mudah
Weakness
 Kurangnya promosi
 Sering terjadi kesalahan selama pengolahan
 Kurangnya kerja sama antar karyawan
Opportunitiy
 Asinan merupakan jajanan yang belum dipasarkan di SMA 1 Atambua
 Banyak bahan baku tersedia
 Tidak ada pesaing
Threats
 Banyaknya jajanan yang dijual di lokasi SMA Negeri 1 Atambua
Bagaimana Menyusun Strategi setelah Analisis SWOT?
Supaya lebih jelas pengurainya, strategi yang dikenal dengan sebutan matriks SWOT ini
menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategis dalam mempertahankan bisnis atau usaha
yang akan diperinci menjadi berikut ini.
Strengths—Opportunities (Kekuatan -- Peluang)
Merupakan posisi yang sangat menguntungkan bagi sebuah usaha yang memiliki peluang dan
kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang sangat bagus
diterapkan dalam kondisi ini yaitu mendukung keunggulan secara agresif untuk mendapat
keuntungan yang sebesar-besarnya.
Weaknesses—Opportunities (Kelemahan -- Peluang)
Meskipun memiliki peluang pasar yang besar, tetapi sebuah bisnis atau usaha tengah
menghadapi beberapa kendala internal. Fokus utama adalah meminimalkan permasalahan
internal perusahaan lebih dulu agar dapat segera merebut peluang pasar yang lebar.
Strengths—Threats (Kekuatan -- Ancaman)
Meskipun dirundung banyak ancaman, sebuah usaha masih memiliki keunggulan. Strategi
diversifikasi dinilai paling menguntungkan dengan jalan memanfaatkan peluang jangka
panjang bagi perusahaan.
Weaknesses—Threats (Kelemahan -- Peluang)
Situasi yang sangat tidak menguntungkan bagi perusahaan yang menghadapi ancaman dan
kelemahan internal sekaligus. Dalam kondisi defensif begini, untuk dapat terus menjalankan
usahanya, perusahaan setidaknya harus meminimalkan masalah internal dan menghindarkan
diri dari ancaman jauh di garis pertahanan.

Tugas Kelompok 3 :
Buatlah analisis SWOT dari usaha yang dibuat dalam kelompok.

D. Sumber Daya Yang dibutuhkan (6 M)

Sumber Daya yang dibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha , yang disingkat 6M, antara lain :
a. Man (manusia)
Man merupakan semua manusia yang terlibat dalam menjalankan suatu kegiatan usaha.
b. Money (Uang)
Uang dibutuhkan sebagai modal dalam menjalankan usaha, untuk belanja bahan, alat dan
sebagainya. Tanpa modal tidak dapat berbuat apa-apa.
c. Material ( bahan baku)
Materia (bahan baku) merupakan bahan mentah yang akan diproses menjadi suatu produk
yang akan dipasarkan.
d. Machine (mesin)
Mesin merupakan sesuatu yang punya poros untuk berputar. Mesin dapat mempersingkat
waktu produksi.
e. Method (metode / Cara)
Metode merupakan cara yang digunakan dalam menjalankan suatu usaha. Cara yang
dimaksud diantaranya, cara menjalan produksi, cara pemasaran, cara promosi, dan lain-
lain.
f. Market (Pasar)
Market (pasar )merupakan penentu kelangsungan suatu usaha. Pada prinsipnya produk
yang kita hasilkan haruslah produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar dan memiliki
daya saing. Persaingan bisa dari segi kualitas, harga, pengemasan, dan lain-lain.
E. Strategi Pemasaran (4P)
Strategi pemasaran yang dapat digunakan adalah 4P, yang terdiri dari
1. Product (Produk)
Kriteria produk yang baik :
 Kualitas yang mampu menjawab dan memuaskan keinginan konsumen
 Kuantitas yang mampu memenuhi kebutuhan pasar
 Penciptaan produk baru yang inovatif
 Penciptaan nilai tambah pada produk
 Penciptaan produk yang mempunyai daur hidup panjang (bukan
cuma booming sesaat)
2. Price (Harga)
Kriteria penentuan harga produk :
 Mempertimbangkan harga pokok produksi
 Menyesuaikan harga produk dengan pasar yang kita bidik
 Melakukan perbandingan harga dengan produk sejenis yang sudah ada dipasar
3. Place (Tempat)
Kriteria tempat penjualan :
 Lokasi penjualan sebaiknya yang mudal dijangkau konsumen
 Lokasi penjualan memiliki fasilitas yang memuaskan konsumen
 Lokasi mempunyai nilai tambah, contohnya konsep one stop shopping yaitu
ditempat rest area, pusat oleh-oleh atau restoran tempat wisata
4. Promotion (Promosi)
 Promosi dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu penjualan tatap muka, surat
langsung (pemberitahuan, brosur, e-mail, dan iklan di produk lain),
katalog, telemarketing (via telepon), tv atau media lainnya, kios, dan online.
 Media promosi yang bisa digunakan adalah pertemuan rutin, pameran/bazar, dan
media sosial.
BAB III
SISTEM PENGOLAHAN MAKANAN AWETAN DARI BAHAN PANGAN
NABATI DAN PENGEMASAN

Kompetensi Dasar 3.3 : Menganalisis sitem pengolahan makanan awetan dari bahan pangan
nabati dan pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh
daerah setempat
Indikator 1 : Jenis dan Karakteristik bahan dan alat pengolahan
Contoh Alat dan bahan untuk asinan
Bahan :
Alat :
Tugas Kelompok : masing-masing kelompok menuliskan alat dan bahan yang digunakan untuk
usaha yg direncanakan dalam kelompok.
Indikator 2 Tahapan Proses Pengolahan/Pengawetan
Prosedur Kerja Asinan Buah
Tugas Kelompok : masing-masing kelompok menuliskan Prosedur kerja untuk usaha yg
direncanakan dalam kelompok.

Indikator 3 Jenis dan Kegunaan Bahan kemas


Tugas Kelompok : masing-masing kelompok menentukan bahan kemas, jenis bahan kemas dan
label untuk produk yg dibuat.

Indikator 4 Teknik Penyajian dan Pengemasan

Anda mungkin juga menyukai