Anda di halaman 1dari 3

Cara Menghitung Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa

Sebelum membahas bagaimana cara menghitung uang pertanggungan, ada baiknya sebagai
calon pemegang polis asuransi jiwa, Anda sudah memiliki poin-poin berikut ini.

 Nilai ekonomis yaitu suatu nilai dimana hasil pendapatan setahun Anda rata-ratakan
dalam setiap bulannya. Atau bagi seorang pegawai adalah besarnya gaji bersih yang
dibawa pulang ke rumah. Untuk kepentingan uang pertanggungan, fokusnya hanya
pada nilai ekonomis bukan cukup atau tidaknya gaji tersebut.
 Adanya individu selain Anda yang sangat bergantung dengan nilai ekonomis tersebut,
misal istri, suami, anak, kakak, adik atau orang tua yang sudah pensiun.
 Sangkutan dana pihak lain di dalam aktivitas bisnis, misal pinjaman personal di luar
utang bank atau lembaga pembiayaan lain yang tidak memiliki asuransi jiwa.

Lalu, bagaimana cara menghitung uang pertanggungan yang optimal? Berikut kami
berikan penjabarannya.

Metoda Human Life Value

Pada metoda ini, uang pertanggungan mutlak dihitung berdasarkan pendapatan bulanan
dikali dengan lama dana tersedia untuk menopang hidup, tanpa memperhatikan faktor
bunga maupun pertumbuhan dana jika uang pertanggungan disimpan dalam produk
perbankan.

Metoda Income Based Value

Metoda ini menghitung uang pertanggungan dengan memperhitungkan besarnya bunga


atau return jika uang pertanggungan yang diterima disimpan dalam produk perbankan.

Metoda Financial Needs Based Value

Besar uang pertanggungan memiliki kisaran minimal sama dengan besarnya uang
kebutuhan tertentu saat ini (present value) dikali dengan 150%. Sedangkan uang
pertanggungan maksimal adalah sebesar uang di masa mendatang (future value) dikali
dengan 80%.

Metoda ini mutlak dikombinasikan dengan investasi yang dilakukan (baik secara bulanan
atau tahunan) untuk mencapai kebutuhan keuangan di masa mendatang (future value) dari
kebutuhan keuangan tersebut.
Metoda ini juga dapat dipakai bagi mereka yang berpenghasilan bulanan sangat besar.

Sehingga kedua metoda lain diatas tidak mungkin digunakan lagi, karena akan memberikan
jumlah uang pertanggungan yang terlalu besar (kecil kemungkinan uang pertanggungan
disetujui oleh perusahaan asuransi).

Contoh Kasus Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa

Untuk lebih jelasnya, kami akan berikan contoh kasus berikut ini.

Seorang ayah 35 tahun memiliki penghasilan bersih Rp 5 juta setiap bulannya, istri ibu
rumah tangga mereka memiliki 1 orang anak usia 9 tahun. Jika sang ayah meninggal maka
besarnya uang pertanggungan adalah sebagai berikut.

1. Jika menggunakan metoda Human Life Value, maka uang pertanggungan asuransi jiwa
adalah:

Rp 5.000.000 x 12 x 5 =Rp 300.000.000

Ini berarti, jika diambil sebesar Rp 5 juta setiap bulannya akan bertahan selama 5 tahun
(tanpa menghitung bunga atau pertumbuhan dana).

2. Jika menggunakan metoda Income Based Value, maka uang pertanggungan asuransi
jiwa adalah:

(Rp 5.000.000 x 12) / 6% = Rp 1 miliar

Mengapa dibagi dengan 6 persen? Karena jika uang pertanggungan diterima, maka dana
tersebut ditempatkan pada instrumen investasi pendapatan tetap seperti ORI (Obligasi Ritel
Indonesia), reksadana pendapatan tetap, bukan pada deposito.

Secara historis memiliki kinerja setahun pada kisaran 6 persen s/d 8 persen. Jadi, uang
sebesar Rp 1 miliar akan menghasilkan Rp 5 juta setiap bulannya karena Rp 1 miliar x (6%
/ 12) = Rp 5 juta.

3. Jika menggunakan metoda Financial Needs Based Value, maka pertanggungan asuransi
jiwa adalah:

Nah metoda ini untuk memproteksi biaya pendidikan kelak jika sang ayah meninggal.
Misalkan biaya pendidikan di universitas sekarang adalah Rp 200 juta, maka 9 tahun lagi
biaya pendidikan menjadi sekitar Rp 550 juta dengan perkiraan kenaikan 12% setiap
tahunnya.

Jadi, uang pertanggungan untuk memproteksi biaya pendidikan adalah sebesar Rp 550 juta.

Atau kalau ingin lebih murah bisa dengan uang pertanggungan Rp 275 juta, namun wajib
dengan melakukan kombinasi investasi pada reksadana saham sebanyak Rp 250 ribu setiap
bulannya, dengan target return sebesar 18% minimal per tahun.

Selanjutnya, bagaimana cara terbaik untuk memilih produk asuransi jiwa paling sesuai?
Dalam hal pemilihan produk, tentu Anda akan memilih produk paling optimal.

Dalam kasus di atas, tentunya Anda harus mengetahui kisaran premi untuk masing-masing
uang pertanggungan yang ada. Sehingga Anda dan keluarga mendapatkan manfaat terbaik
yakni uang pertanggungan tinggi namun dengan pembayaran premi minimal.

Anda mungkin juga menyukai