2 PB PDF
2 PB PDF
ABSTRAK
Setiap orang telah mengalami stress dan termotivasi untuk melakukan mekanisme
koping. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara stress dan mekanisme
koping terhadap gangguan siklus menstruasi. Desain yang digunakan cross sectional.
Populasinya mahasiswa tingkat IV STIKES RS Baptis Kediri. Sampelnya 35 responden
menggunakan purposive sampling. Variabel independen mekanisme koping. Variabel
terikat tingkat stres terhadap gangguan siklus menstruasi. Data dikumpulkan melalui
kuesioner dan observasi. Analisis menggunakan uji regresi logistic dengan tingkat
signifikansi ≤ 0.05 didapatkan hasil P=0,767 berarti antara tingkat stres dengan
mekanisme koping tidak berhubungan, untuk tingkat stress dengan gangguan siklus
menstruasi didapatkan P=0,018 terdapat hubungan tingkat stres dengan gangguan siklus
menstruasi. Kesimpulannya, mekanisme koping tidak berhubungan dengan tingkat stres
tetapi tingkat stress berhubungan dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswi
tingkat IV di STIKES RS Baptis Kediri.
ABSTRACT
31
Stres Dan Mekanisme Koping Terhadap Gangguan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri
Bisma Ayu Mesarini, Vitaria Wahyu Astuti
32
Jurnal STIKES
Volume 6, No. 1, Juli 2013
Data Umum
Metodologi Penelitian
33
Stres Dan Mekanisme Koping Terhadap Gangguan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri
Bisma Ayu Mesarini, Vitaria Wahyu Astuti
34
Jurnal STIKES
Volume 6, No. 1, Juli 2013
Tabel 6 Tabulasi Silang Hubungan Mekanisme Koping dengan Tingkat Stres pada
Mahasiswi Tingkat IV di STIKES RS. Baptis Kediri.
Mekanisme Tingkat Stress Total
Koping Ringan Sedang Berat
F % F % F % F %
Adaptif 7 46,7 7 46,7 1 6,7 15 100
Maladaptif 4 20,0 13 65,0 3 15,0 20 100
Jumlah 11 31,4 20 57,2 4 11,4 35 100
Pada mahasiswi yang memiliki stress ringan cenderung tidak mengalami gangguan
siklus menstruasi. Pada mahasiswi yang memiliki stres sedang cenderung ada gangguan
siklus menstruasi. Pada mahasiswi yang memiliki stres berat cenderung gangguan siklus
menstruasi lebih besar. Setelah dilakukan uji statistik ”Regresi-Logistic” yang didasarkan
pada taraf signifikan atau taraf kemaknaan adalah α ≤ 0,05 dan dan sreening < 0,025
didapatkan hasil P adalah 0,018 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada
hubungan antara tingat stres terhadap gangguan siklus menstruasi.
35
Stres Dan Mekanisme Koping Terhadap Gangguan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri
Bisma Ayu Mesarini, Vitaria Wahyu Astuti
36
Jurnal STIKES
Volume 6, No. 1, Juli 2013
37
Stres Dan Mekanisme Koping Terhadap Gangguan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri
Bisma Ayu Mesarini, Vitaria Wahyu Astuti
dialami, karena tingkat kesehatan yang juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7
ada pada seseorang akan mempengaruhi hari. Gangguan siklus mentruasi adalah
stres yang dialami, selain itu karena siklus menstruasi yang abnormal.
kelebihan beban (overload) dan Dikatakan seseorang mengalami
kebosanan karena didapatkan bahwa 22 gangguan siklus menstruasi, jika durasi
dari 35 responden menjawab bahwa menstruasi < 21 hari atau > 35 hari
kadang-kadang merasa bersemangat dalam 1 siklus atau lama mentruasi < 2
dengan perkuliahan dan 17 dari 35 atau > 7 hari dalam 1 siklus mentruasi
responden menjawab kadang-kadang (Stright, 2009). Faktor-faktor yang
mudah bosan dengan perkuliahan. Faktor mempengaruhi gangguan siklus
ekternal bisa disebabkan karena frustasi menstruasi yaitu gangguan indung telur,
yang disebabkan karena keadaan stres dan depresi, pasien dengan
lingkungan tempat tinggal yang tidak gangguan makan (seperti anorexia
kondusif dan menimbulkan nervosa, bulimia), penurunan berat badan
ketidaknyamanan. Faktor internal dan berlebihan, obesitas dan olahraga
ekstrenal yang telah disebutkan jika berlebihan (Mushofiyya, 2011). Bila
berlangsung pada waktu dan situasi yang siklus tiba-tiba memanjang maka dapat
lama, beberapa minggu atau beberapa disebabkan oleh pengaruh psikis atau
tahun akan menyebabkan seseorang pengaruh penyakit (Chin, 2011).
mengalami stres dengan tingkat berat, Hasil penelitian menunjukkan
dan akan berdampak pada kesehatan fisik bahwa sebanyak 20 responden (57,1%)
yang akan terganggu. mengalami gangguan pada siklus
mentruasinya. Hal ini dimungkinkan
karena proses siklus mentruasi tidak
Gangguan Siklus Menstruasi pada berjalan dengan normal, bisa disebabkan
Mahasiswi Tingkat IV di STIKES RS. karena gangguan indung telur, gangguan
Baptis Kediri. hipotalamus, stres atau depresi, obesitas,
tumor yang mensekresikan estrogen, dan
lain-lain. Gangguan tersebut
Hasil penelitian mengenai menyebabkan hormon yang berperan
gangguan siklus mentruasi dari dalam siklus menstruasi akan terganggu,
keseluruhan responden sebanyak 35 hormon tersebut adalah FSH, LH,
responden, diketahui bahwa lebih dari 50 estrogen dan progesteron. Jika terjadi
% mahasiswi mengalami gangguan siklus gangguan pada hormon FSH dan LH
menstruasi (57,1%). tidak akan menyebabkan terbentuknya
Secara teoritis, mentruasi adalah sel telur, jika demikian maka hormon
peluruhan lapisan-lapisan spons estrogen dan progesteron juga tidak akan
endometrium dengan pendarahan yang terbentuk sebagaimana mestinya. Siklus
berasal dari pembuluh darah yang robek mentruasi juga akan terganggu. Estrogen
(Stright, 2009). Siklus Menstruasi merupakan hormon yang mempengaruhi
biasanya adalah 28 hari, tetapi siklus juga rangkaian siklus menstruasi. Dampak jika
bisa mencapai 33 hari atau bahkan lebih gangguan siklus menstruasi yang tidak
pendek yaitu 26 hari. Jumlah ini dihitung ditangani dengan benar atau segera akan
dari hari pertama menstruasi sampai hari mengakibatkan gangguan kesuburan,
terakhir menjelang menstruasi berikutnya tubuh kehilangan terlalu banyak darah
(Owen, 2005). Pada wanita siklus sehingga memicu terjadinya anemia,
menstruasi rata-rata terjadi 28 hari, terdapat tanda-tanda anemia, seperti
walaupun hal ini berlaku umum, tetapi napas lebih pendek, mudah lelah, pucat,
tidak semua wanita memiliki siklus kurang konsentrasi. Hasil penelitian
menstruasi yang sama, kadang-kadang menunjukkan bahwa sebanyak 15
siklus terjadi terjadi setiap 21 hari hingga responden (42,9%) tidak mengalami
30 hari. Biasanya menstruasi rata-rata gangguan pada siklus menstruasinya. Hal
terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi ini dimungkinkan karena proses siklus
38
Jurnal STIKES
Volume 6, No. 1, Juli 2013
39
Stres Dan Mekanisme Koping Terhadap Gangguan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri
Bisma Ayu Mesarini, Vitaria Wahyu Astuti
40
Jurnal STIKES
Volume 6, No. 1, Juli 2013
41
Stres Dan Mekanisme Koping Terhadap Gangguan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri
Bisma Ayu Mesarini, Vitaria Wahyu Astuti
42