Anda di halaman 1dari 2

SUSPELATNAS XXXII – 2019

Essay Pendek SUSPELATNAS XXXII


2019
Pada tahun 2019 ini, Satuan Resimen Mahasiswa (SATMENWA) 803 Universitas Brawijaya
kembali menyelenggarakan kegiatan Kursus Pelatih Nasional (SUSPELATNAS) Angkatan ke-
XXXII. Kegiatan ini diikuti oleh Resimen Mahasiswa (MENWA) se-Indonesia seperti
MENWA dari Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Negeri Jember, Politeknik Negeri
Malang, IAIN Tulungagung, Universitas Negeri Solo, Universitas Diponegoro, Universitas
Gadjah Mada, Universitas Negeri Padang, Universitas Andalas, Universitas Negeri Jambi,
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Mataram Lombok, UIN Antasari
Banjarmasin, IHDN Denpasar, dan masih banyak MENWA dari perguruan tinggi lain yang
ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. SUSPELATNAS ini dilaksanakan dengan tujuan peserta
akan dididik dan dilatih untuk meningkatkan kemampuan dan pelatihan dengan baik dan benar
dalam menyelenggarakan rencana operasi pada latihan atau organisasi.
Kegiatan SUSPELATNAS Angkatan XXXII tahun 2019 yang diikuti oleh 123 peserta ini
dimulai dari tanggal 26 Agustus – 4 September 2019 bertempat di Pusat Pendidikan Artileri
Pertahanan Udara (PUSDIK ARHANUD), Batu Jawa Timur. Dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut dimulai dengan Upacara Pembukaan di hari pertama, 26 Agustus 2019 yang dihadiri
oleh Pejabat-pejabat tinggi PUSDIK ARHANUD, TNI AU, Komandan SATMENWA
Universitas Brawijaya dan Pewakilan MENWA se-Malang. Setelah Upacara Pembukaan
selesai, peserta SUSPELATNAS yang sudah resmi dipanggil sebagai siswa kemudian
diarahkan untuk menerima materi pelatihan. Berkaitan dengan penerimaan materi yang
diberikan kepada siswa SUSPELATNAS ini, dibimbing dan dilatih oleh guru militer dan
pelatih pendamping yang berasal dari pihak militer khususnya TNI AD bidang Artileri
Pertahanan Udara. Selain itu juga terdapat pemateri dari pihak sipil yang juga mengajarkan
tentang bagaimana cara berkomunikasi dengan baik dan benar dengan orang lain.
Materi yang disampaikan pada kegiatan SUSPELATNAS tidak hanya materi dalam ruangan,
namun juga diimbangi dengan materi luar ruangan seperti praktek Bina Jasmani, Peraturan
Baris-Berbaris (PBB), SAR, Aerobik, Outbond, Memanah, Kesehatan Lapangan, dan
Pengenalan Alutsista. Materi yang disampaikan dalam ruang kelas diantaranya materi Cara
Memberi Instruksi (CMI), Teknik Penyelenggaraan Latihan (NIKGARLAT), Perangkat
Pengendali Pendidikan (KATDALDIK), Leadership, Pengetahuan Kesehatan Lapangan,
Psikologi Kepelatihan, Pengetahuan Pelatih, Dasar-Dasar Kepelatihan, Manajemen Latihan
(MANLAT), Public Relation (PR), dan Pioneering dan Mountenering. Berbagai materi yang
disampaikan ini diberikan untuk melatih dan sebagai bekal siswa SUSPELATNAS untuk
SUSPELATNAS XXXII – 2019

menjadi seorang pelatih yang handal dan menanamkan jiwa kepemimpinan pada siswa
sehingga dapat menyusun dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dengan tepat,
efektif dan efisien.
Selama 10 hari dididik dan dilatih di PUSDIK ARHANUD, banyak sekali manfaat yang
penulis dapatkan melalui kegiatan SUSPELATNAS. Meskipun aspek-aspek pembelajaran
yang didapat memiliki keterkaitan acuan dengan kehidupan militer, akan tetapi nilai-nilai yang
ditanamkan dan dipetik dapat diterapkan dalam kehidupan seorang mahasiswa sehari-hari.
Nilai-nilai yang ditanamkan selama mengikuti kepelatihan ini diantaranya seperti disiplin dan
menghargai waktu, seperti mulai dari kegiatan bangun pagi sampai kembali tidur malam semua
ada jadwal dan waktu masing-masing yang harus ditaati. Dan disiplin merupakan kunci dari
kesuksesan seseorang. Kemudian nilai yang ditanamkan untuk menjadi seorang pelatih yang
baik adalah memiliki kepribadian dan sikap yang baik, moril yang tinggi, dan jiwa korsa seperti
loyalitas supaya dapat menjadi tauladan yang baik untuk orang lain. Seperti yang diajarkan
oleh salah satu guru militer dari PUSDIK ARHANUD yaitu Lettu Arh. Ahmad Ajib Rosidi
bahwa nilai-nilai yang ditanamkan selama kepelatihan ini menjadi hal yang penting karena
kualitas jiwa, kepribadian, dan sikap dari seseorang akan menentukan baik tidaknya dia
menjadi seorang pelatih. Kemudian berhubungan dengan psikologi dan public relation menjadi
aspek penting yang harus dipelajari oleh seorang pelatih. Melalui pengetahuan psikologi,
seorang pelatih dapat mengetahui apa yang sedang dialami / tentang kejiwaan orang lain yang
akan berpengaruh terhadap kemampuannya dalam latihan atau pendidikan. Penerapan ilmu
psikologi juga berkaitan dengan bagaimana seorang pelatih dapat mengaplikasikannya dengan
kemampuan public relation-nya kepada orang lain.
Cukup sekian yang dapat penulis sampaikan tentang pelaksanaan kegiatan Kursus Pelatih
Nasional (SUSPELATNAS) Angkatan XXXII tahun 2019. Semoga pengetahuan dan nilai-
nilai yang tertulis dalam penjelasan di atas dapat bermanfaat dan berguna bagi orang lain.

Surabaya, 2 Oktober 2019


Penulis

Pusparia Pasha Wijayanti

Anda mungkin juga menyukai