Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) /TERM OF REFERENCE (TOR)

KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN TA. 2017

Kementerian : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I / II : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air/ Satuan Kerja Balai
Wilayah Sungai Kalimantan I Prov. Kalimantan Barat
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil (Outcome) : Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air
Kegiatan : Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengaman
Pantai
Paket Pekerjaan : Studi Identifikasi Desain Pengaman Pantai Kabupaten
Sambas
Indikator Kinerja Kegiatan : Laporan Sarana dan Prasarana Pantai Yang Dibangun
Jenis Keluaran (Output) : Sarana dan Prasarana Pantai Yang Dibangun
Volume Keluaran (Output) : 1 (satu)
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Laporan Kegiatan

A. LATAR BELAKANG : Provinsi Kalimantan Barat memiliki garis pantai yang kritis dan
prasarana jalan raya banyak yang dibangun di tepi pantai. Namun
akhir - akhir ini pantai tersebut banyak terjadi abrasi / terkikis.
Hasil identifikasi tercatat telah terjadi abrasi pantai di Kabupaten
Sambas yang mendesak untuk segera ditangani.
Proses kerusakan pantai yang terjadi di Kabupaten Sambas
terjadi karena proses alamiah maupun karena manusia.
 Karena kondisi struktur tanah dasar pantai yang terdiri dari
material Lumpur dan lapisan gambut yang sangat lunak,
plastis dan homogen.
 Karena naiknya permukaan air laut.
 Karena gelombang badai dan gelombang laut.
 Karena penebangan hutan pantai / bakau oleh masyarakat.
 Karena perkembangan wilayah pantai yang mengakibatkan
terganggunya ekosistim pantai.

Tahu Anggaran 2017 1


Kerusakan terbesar biasanya terjadi pada saat musim angin barat
disekitar bulan Oktober atau November setiap tahun. Laju abrasi
ditaksir bisa mencapai ± 20 m per tahun.
Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan perencanaan dalam
penanganannya, salah satu penanganan yang diperlukan adalah
SID Pengaman Pantai Kabupaten Sambas dimana dengan
penanganan pantai akan mengurangi abrasi pantai yang lebih luas
sehingga akan diperoleh manfaat untuk pengamanan pantai di
Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat.

1. DASAR HUKUM : a. Undang-Undang Nomor: 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.


b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 37 Tahun
2012 tentang Pengelolaan Wilayah Sungai
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai
dan Garis Sempadan Danau
e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 143/PMK.02/2015
tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pengesahan
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

2. MAKSUD DAN : Maksudnya adalah :


TUJUAN
Maksud dari pekerjaan ini adalah mengidentifikasi, meneliti dan
mengkaji kondisi dan fungsi pantai di Kabupaten Sambas serta
mendesain penanganan pantai untuk pelaksanaan konstruksi
dalam rangka pengamanan pantai.

Tujuannya adalah :

Tujuan pekerjaan ini adalah membuat perencanaan teknis /


desain yang tepat dan sesuai untuk penanganan pantai di
Kabupaten Sambas Propinsi kalimantan Barat.

3. SASARAN : Sasaran / Manfaat nya adalah :


Tersedianya detail desain untuk penanganan pantai yang secara
teknis dan ekonomis dapat dipertanggung jawabkan serta dapat
dilaksanakan sesuai dengan kondisi lapangan.

4. LOKASI KEGIATAN : Lokasi kegiatan dari Studi Identifasi Desain Pengaman Pantai
Kabupaten Sambas adalah sepanjang garis pantai Kabupaten
Sambas Provinsi Kalimantan Barat.

5. SUMBER : Kegiatan ini dibiayai dari pendanaan APBN-Murni tahun


PENDANAAN anggaran 2017 dengan biaya sebesar Rp. 1.456.000.000,- (Satu
Milyar Empat Ratus Lima Puluh Enam Juta Rupiah)

Tahu Anggaran 2017 2


6. NAMA DAN : Nama Pejabat Pembuat Komitmen;
ORGANISASI o Perencanaan dan Program
Satuan Kerja;
o Balai Wilayah Sungai Kalimantan I

7. DATA DASAR : Data dasar yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan


konsultansi ini dapat menggunakan data yang ada di PPK
Perencanaan dan Program atau dapat menggunakan data dari
instansi lain yang terkait.
8. STANDAR TEKNIS : Dalam melakukan Detail dan Desain Pengaman Pantai ini, yang
berkaitan dengan hasil kerja, standar teknis yang digunakan
antara lain:
1. Standar Nasional Indonesia sesuai instruksi Menteri
Pekerjaan Umum No. 04/IN/M/1991, tanggal 24 Januari 1991
2. Standar lainnya yang berlaku di Indonesia.
9. STUDI – STUDI : 1. Studi Identifikasi Desain Pengaman Pantai Kabupaten Sambas
TERDAHULU Tahun 2010

2. Detail Desain Pengaman Pantai Kabupaten Sambas Tahun


2011

10. REFERENSI HUKUM : f. Undang-Undang Nomor: 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.


g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 37 Tahun
2012 tentang Pengelolaan Wilayah Sungai
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
28/PRT/M/2015 tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai
dan Garis Sempadan Danau
j. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 143/PMK.02/2015
tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pengesahan
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

11. LINGKUP KEGIATAN : Lingkup kegiatan pekerjaan ini antara lain adalah sebagai
berikut :
a. Pekerjaan persiapan dan pengumpulan data sekunder;
b. Identifikasi lokasi pantai serta desain bangunan pantai yang
sesuai dengan geografis gasir pantai;
c. Survey Topografi dan Bathimetri;
d. Survey Hidro – Oseanografi
e. Survey Geoteknik
f. Survey Hidrometri
g. Pengolahan dan analisa data;
h. Perencanaan teknis dan desain pantai di beberapa pantai
kritis di Kabupaten Sambas

Tahu Anggaran 2017 3


PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Pekerjaan persiapan dan pengumpulan data sekunder :
a. Persiapan administrasi dan teknis .
b. Mobilisasi personil dan peralatan kantor
c. Menyusunan Laporan Rencana Mutu Kontrak ( RMK ) ;
d. Survey lapangan pendahuluan
e. Pengumpulan data sekunder terkait yang diperlukan
( seperti : data pasang surut air laut, studi - studi terdahulu,
dsb.) ;
f. Penyempurnaan metodologi pelaksanaan pekerjaan dan rencana
kerja, serta
g. Penyusunan Laporan Pendahuluan.

Identifikasi lokasi pantai dan daerah kritis pantai serta Desain


bangunan pantai yang sudah ada :

a. Identifikasi pantai di wilayah Kabupaten Sambas Provinsi


Kalimantan Barat;
b. Desain bangunan pantai di wilayah Kabupaten Sambas
Provinsi Kalimantan Barat;
c. Membuat dokumentasi hasil identifikasi dan Desain, serta
d. Menyusun laporan identifikasi dan desain kondisi pantai di
wilayah Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat;

1 PEKERJAAN SURVEY TERDIRI DARI :


a. Survey Topografi
Survey Topografi meliputi pengukuran situasi garis
pantai sepanjang 10 Km dengan koridor 200 m ke arah
daratan dan 1 Km kearah laut. Untuk Muara sungai 2 Km
kearah daratan. Dalam survei ini dipasang BM ( Bench
Mark ) dan Control Point ( CP ) sebanyak yang diperlukan
di lokasi masing-masing daerah pengukuran. Untuk setiap
lokasi daerah yang diukur minimal dipasang 2 ( dua ) BM
dan CP.
Survei batimetri meliputi kawasan sepanjang 10 km
sepanjang pantai dengan lebar sampai kedalaman -2.0 m
terhadap LLWS. Hasil survei Topografi dan Batimetri
ditambah dengan informasi dari peta yang sudah ada,
akan digunakan sebagai peta dasar dalam pekerjaan ini.
b. Survey Hidro-Oceanografi
i. Pasang surut di 2 ( dua ) lokasi, yang akan digunakan
sebagai syarat batas ( boundary condition ) dalam
permodelan numerik hidrodinamika perairan dan
sedimentasi.
ii. Survei pengukuran arus ( kecepatan dan arah ) selama
2 x 24 jam ( spring dan neap ) dengan interval 1 jam,
di 2 ( dua ) lokasi sekitar muara secara simultan.
Pengukuran ini dilakukan untuk keperluan kalibrasi

Tahu Anggaran 2017 4


model.
iii. Pada lokasi laut dilakukan pengambilan sedimen
layang ( 3 kedalaman ) dan sedimen dasar di 2
( dua ) lokasi didepan muara untuk mengetahui
material sedimentasi baik yang layang maupun yang
berada di dasar. Data karakteristik sedimen ini akan
digunakan dalam simulasi proses sedimentasi.
c. Survey Geoteknik
Survei Geoteknik ( pengeboran tangan dan sondir ) di 2
( dua ) lokasi hingga kedalam 8 meter. Pada tiap titik
pemboran diambil 4 ( empat ) sample pada kedalaman 2,
4, 6 dan 8 meter.
d. Survey Hidrometri
i. Pengukuran penampang sungai sebanyak 2 ( dua )
penampang. Pada 2 ( dua ) penampang ini dilakukan
pengukuran debit sungai dan elevasi muka air secara
simultan.
ii. Pada tiap penampang sungai diambil contoh sedimen
dasar ( 1 sample ) dan sedimen layang ( 1 sample ).

e. Survey Bathimetri
Tujuan dilaksanakannya survey bathimetri adalah untuk:
i. Mengetahui perilaku pasang surut.
ii. Mengetahui panjang pengaruh pasang surut.

2 PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA


a. Pengolahan data hasil survei
i. Analisa Hidrologi untuk mendapat curah hujan harian
maksimum representatif untuk 10 tahun.
ii. Analisa pasang surut untuk mendapatkan prediksi
elevasi muka air dan elevasi acuan. ( Prediksi elevasi
muka air akan dijadikan sebagai syarat batas simulasi
hidrodinamika ).
iii. Analisa Hindcasting untuk mendapatkan waverose,
time series tinggi gelombang perjam selama minimal
10 tahun, dan untuk memperoleh statistic tinggi
gelombang significant untuk perioda ulang 10, 25, 100
tahun.
iv. Analisa Laboratorium Hidrometri yang meliputi
1) Sieve Analysis untuk menentukan median grain
size dan
2) Uji kecepatan jatuh sedimen.
v. Analisa laboratorium Geoteknik yang meliputi :
 Natural Water Content
 Specific Gravity
 Natural Densuty/Density Test

Tahu Anggaran 2017 5


 Grain Size Analysis by Hydrometer
 Swelling Pressure Test
 Atterberg Limit
 Expansion Index
b. Integrasi data hasil survei dengan data sekunder atau data
hasil studi sebelumnya penyiapan simulasi
hidrodinamika, terintegrasi antara sungai dan pantai.
Pekerjaan ini adalah pembuatan grid daerah yang akan
disimulasi.
c. Melakukan kalibrasi model hidrodinamika dan fine tuning
model transport sedimen yang digunakan
d. Penyusunan skenario penanganan masalah sedimentasi /
erosi pada lokasi muara dan abrasi pada pantai.
e. Melakukan simulasi hidrodinamika dan transport
sedimen rinci pada skenario yang ada. Pemodelan yang
digunakan dalam simulasi adalah :
1. Duflow untuk simulasi mendapatkan kecepatan dan
elevasi muka air akibat debit yang masuk pada
daerah hulu kawasan pantai.
2. SMS 7.0 untuk simulasi proses sedimentasi pada
kawasan
3. GENESIS untuk simulasi perubahan garis pantai
4. Refraksi / Difraksi dari univ Delaware USA untuk
pemodelan perambatan gelombang dari laut dalam
menuju pantai
f. Penyusunan rekomendasi untuk penanganan masalah
abrasi dan sedimentasi pantai

3 PERENCANAAN TEKNIS DAN DESAIN PANTAI


Gambar Pengukuran dan Pemetaan dibuat dalam :
 Kertas Kalkir berat 90 / 95 gram ukuran A1 (1 set).
 Copy ukuran A3 (4 set).

Gambar Pengukuran dan Pemetaan, mencakup :


 Peta indeks, skala 1 : 20.000 ;
 Peta situasi trase pantai , skala 1 : 2.000 atau 1 : 5.000;
 Gambar penampang memanjang pantai , skala vertikal
1 : 200 & horisontal 1 : 2.000
 Gambar penampang melintang pantai , dengan skala
vertikal 1: 100 atau 1 :200 dan skala horisontal 1: 100 atau
1 :200, atau sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan ;
 Gambar situasi topografi muara sungai dan pantai, skala
1 : 2.000
 Peta batimetri skala 1 : 2000 atau 1 : 5.000
 Pemetaan situasi detail diwilayah daratan.
 Penggambaran situasi lengkap/detail diwilayah pertemuan
yang dapat menggambarkan garis tepian sungai dan garis
pantai.
 Buku ukur ; serta

Laporan Survey Topografi, berisi:


- Prosedur pelaksanaan pekerjaan ;

Tahu Anggaran 2017 6


- Peta indeks serta
- Diskripsi dan foto Bench Mark (BM), Chek Point (CP).

12 KELUARAN Keluaran yang akan dihasilkan dalam pelaksanaan ini adalah


buku dan gambar perencanaan Studi Identifikasi Desain
Pengaman Pantai Kabupaten Sambas, antara lain:
a. Laporan Rencana Mutu Kontrak 5 Buku
b. Laporan Bulanan (2 buku x 7 bulan) 14 Buku
c. Laporan Draf Pendahuluan 20 Buku
d. Laporan Pendahuluan Final 3 Buku
e. Laporan Draf Antara 20 Buku
f. Laporan Antara Final 3 Buku
g. Laporan Draf Akhir 20 Buku
h. Laporan akhir Final 5 Buku
i. Executive Summary 5 Buku
j. Laporan Pekerjaan Lapangan 2 Buku
1) Laporan Survey Pengukuran Topografi
2) Laporan Survey Bathimetri
3) Laporan Survey Hidrometri/Hidro
Oceanografi
4) Laporan Survey Geoteknik
k. Laporan Pendukung 3 Buku
1) Laporan Topografi dan Bathimetri
2) Laporan Deskripsi BM dan CP
3) Laporan Hidrologi/Hidrometri
4) Laporan Hidro Oceanografi
5) Laporan Geologi/Mektan
6) Laporan Sosial Ekonomi
7) Laporan Inventarisasi
8) Laporan Cost Estimate dan Volume
Pekerjaan
9) Laporan Spesifikasi Teknis
10) Laporan Manual O dan P
11) Laporan UKL / UPL
12) Laporan Nota Desain
l. Laporan & Gambar dalam bentuk CD 3 Set
m. Gambar Kertas Kalkir Uk. A2 1 Buku
n. Copy Gambar Uk. A3 3 Set

13. PERALATAN : Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat
MATERIAL DAN Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
FASILITAS DARI konsultan:
PEJABAT PEMBUAT a. Kumpulan laporan terdahulu
KOMITMEN. b. Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat Team Direksi
atau wakilnya yang bertindak sebagai direksi pengawas
pekerjaan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan jasa
konsultansi.

14. PERALATAN DAN : Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara semua
MATERIAL DARI fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran
PENYEDIA JASA pelaksanaan pekerjaan. Barang-barang yang disediakan oleh
KONSULTAN Penyedia Jasa Konsultan Perencanaan Teknis adalah:
a. Menyediakan fasilitas transfortasi yang sesuai dengan
keadaan dilapangan untuk inspeksi lapangan.
Tahu Anggaran 2017 7
b. Komputer.
c. Peralatan Survey dan investigasi.
d. Peralatan-peralatan untuk akomodasi pekerjaan lapangan
termasuk kebutuhan sosial dan pengeluaran-pengeluaran
lainnya.

15. LINGKUP : Penyedia Jasa berhak mengajukan pembayaran


KEWENANGAN (termin) didasarkan pada kemajuan pekerjaan atau prestasi kerja
PENYEDIA JASA yang dibuktikan dengan Berita Acara pemeriksaan pekerjaan
sesuai dengan kegiatan dilapangan, dan dilakukan secara
bertahap.

16. JANGKA WAKTU : Kegiatan ini dilaksanakan dalam jangka waktu 180 (Seratus
PENYELESAIAN Delapan Puluh) hari kalender.
KEGIATAN
17. PERSONIL : Untuk melaksanakan pekerjaan ini dibutuhkan Tenaga Ahli yang
memenuhi kualifikasi sekurang-kurangnya seperti dibawah ini.

Posisi Kualifikasi Jumlah


Orang
Pendidikan Keahlian Pengalaman
Bulan
TENAGA AHLI
Ketua Tim S1/S2 SKA Muda Min. 4 7 bulan
/Team Teknik Sumber (empat )
Leader (Ahli Sipil/ Daya Air + Tahun
Pantai) Pengairan Sertifikat
SQA
Ahli S1 Teknik SKA Muda Min. 3 (tiga) 5 bulan
Bangunan Sipil/ Sumber tahun
Air Pengairan Daya Air
Ahli S1 Teknik Ijazah Min. 3 (tiga) 5 bulan
Konstruksi/ Sipil tahun
Mektan
Ahli S1 Teknik SKA Muda Min. 3 (tiga) 5 bulan
Hidrolika/ Sipil/ Sumber tahun
Hidrologi/ Pengairan Daya Air
Hidrometri
Ahli S1 Teknik Ijazah Min. 3 (tiga) 3,5 bulan
Lingkungan Lingkungan tahun
Ahli S1 Teknik Ijazah Min. 3 (tiga) 3,5 bulan
Geodesi/ Geodesi tahun
GIS Remote
Sensing
Ahli Sosial S1 Ekonomi IjazahMin. 3 (tiga) 3 bulan
Ekonomi tahun
TENAGA PENDUKUNG
Tata Usaha SMA Ijazah 1 Orang 4 bulan
Umum

Operator SMA Ijazah 1 Orang 4 bulan


Komputer

Operator STM Sipil Ijazah 1 Orang 2 bulan


CAD
Tenaga - - - -
Lokal

18. JADUAL TAHAPAN : Terlampir

Tahu Anggaran 2017 8


PELAKSANAAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
KEGIATAN STUDI IDENTIFIKASI DESAIN PENGAMAN PANTAI
KABUPATEN SAMBAS
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
1. Pekerjaan Pendahuluan

2. Pekerjaan Survey Lapangan

3. Penyusunan dan Analisa Data

4. Diskusi

5. Laporan

19. LAPORAN : Laporan Pendahuluan berisi antara lain tentang program kerja
PENDAHULUAN keseluruhan, peta titik-titik pengamatan, jadual pelaksanaan,
jadual penugasan personil, peralatan yang digunakan, hasil
pembahasan studi terdahulu (bila ada) hasil inventarisasi
jaringan pengairan yang ada sekarang, kurva “S” dan sebagainya
seperti metode dan pengambilan data sekunder.
Laporan pendahuluan ini harus diserahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program Balai Wilayah
Sungai Kalimantan I paling lambat dalam waktu 1 (satu) bulan
setelah penandatangan kontrak untuk didiskusikan.
Laporan Pendahuluan dibuat dalam rangkap 3 (tiga)
20. LAPORAN BULANAN : Laporan bulanan memuat antara lain keterangan tentang
kemajuan kerja periode sebelumnya, masalah yang dihadapi dan
langkah yang perlu diambil, serta pekerjaan-pekerjaan yang akan
dikerjakan pada periode berikutnya disertai dengan kemajuan
yang telah dicapai disertai dengan kurva “S”.
Laporan Bulanan 1 harus diserahkan selambat-lambatnya 30
(tiga Puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2
(dua) buku laporan.
Untuk laporan bulanan berikutnya diserahkan sesuai dengan
jadual pelaksanaan, dalam rangkap 2 (dua).
21. LAPORAN ANTARA : Laporan ini akan berisikan informasi dan data serta draft awal
dari pedoman teknis. Laporan ini akan diserahkan pada bulan ke
3 setelah surat perintah kerja dikeluarkan. Sebelum Laporan
Antara diserahkan terlebih dahulu dilakukan diskusi pembahasan
Laporan Antara, draf laporan antara sebagai bahan diskusi di
asistensikan tersebih dahulu kepada Tim Direksi Teknis paling
lambat 1 minggu sebelum diskusi dilaksanakan.
Laporan Antara dibuat dalam rangkap 3 (tiga)
22. LAPORAN AKHIR : Laporan akhir ini berisikan hasil–hasil diskusi dengan Tim Ditjen
Penataan Ruang, aparat pemerintah daerah dan tokoh
masyarakat setempat, Laporan ini diserahkan Bulan ke-6 setelah
surat perintah kerja dikeluarkan. Sebelum Laporan Akhir
diserahkan terlebih dahulu dilakukan diskusi pembahasan
Laporan Akhir, draf laporan akhir sebagai bahan diskusi di
asistensikan tersebih dahulu kepad Tim Direksi Teknis paling
lambat 1 minggu sebelum diskusi dilaksanakan.
Laporan Akhir final dibuat dalam 5 (lima) rangkap
23. PRODUKSI DALAM : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus

Tahu Anggaran 2017 9


NEGERI dilaksanakan Wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
24. PERSYARATAN : Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi diperlukan
KERJA SAMA untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
persyaratan berikut harus dipenuhi:
Memiliki Surat Perjanjian Kemitraan / Kerja Sama Operasi/KSO
25. PEDOMAN : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan
PENGUMPULAN berikut:
DATA LAPANGAN a. Sesuai dengan Standar Nasional Indonesia

26. ALIH PENGETAHUAN : Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultan berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalan rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/Satuan Kerja Pejabat
Pembuat Komitmen.
Pontianak, Desember 2016
PPK Perencanaan Umum & Program
Satker Balai Wilayah Sungai Kalimantan I

ANGGRAENI ACHMAD, ST, M.Sc


NIP. 19790517 200502 2 001

Tahu Anggaran 2017 10

Anda mungkin juga menyukai