Laporan Bulanan K3 April
Laporan Bulanan K3 April
PENDAHULUAN
Dewasa ini dunia sangat peduli dengan Hak Asasi Manusia, salah satunya yaitu
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah
tangung-jawab perusahaan, pekerja dan pemerintah di seluruh dunia. Manajemen harus
mempromosikan suatu “perilaku K3” di tempat kerja yang didukung oleh kebijakan-
kebijakan dan program nasional yang memadai. Manajemen perusahaan harus
menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat, sehingga kecelakaan-kecelakaan dan
penyakit-penyakit di tempat kerja dapat dicegah. Namun kelemahan masih ditemukan
pada penegakan hukum dan rendahnya kesadaran, pengetahuan, sikap dan tindakan
untuk menanamkan perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja di perusahaan.
Tingkat kecelakaan yang fatal di negara berkembang empat kali lebih tinggi
dibandingkan di negara industri. Di negara berkembang, kebanyakan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja terjadi pada bidang pertanian, perikanan, perkayuan, pertambangan
dan konstruksi. Namun, diantara bidang-bidang tersebut, kecelakaan kerja paling banyak
terjadi pada bidang konstruksi. Tingginya angka kecelakaan kontruksi bersumber dari
berbagai faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain pekerjaan yang
beresiko tinggi, rendahnya pengetahuan akan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
oleh tenaga kerja, serta kurangnya tenaga ahli K3 konstruksi.
Pada umumnya penyebab kecelakaan kerja pada konstruksi, selain rendahnya
pemahaman dan kepekaan terhadap bahaya dan resiko kontruksi, juga karena pekerja
tidak menguasai peralatan keselamatan diri dan metoda kerja kontruksi yang benar, tidak
terpenuhi persyaratan dan standard K3, masih lemahnya hukum maupun sanksi K3,
belum ada penerapan Sistem Manajemen K3 yang benar, kurangnya kesadaran
perusahaan akan pentingnya K3, serta kurangnya pendidikan dan pelatihan K3 bagi SDM
konstruksi. Sehingga belum adanya komitmen yang sama dari seluruh pihak yang
berkepentingan untuk selalu menghargai dan mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan
kerja sebagai hak asasi pekerja.
K3 jika diperhatikan secara komperehensif ternyata sangat berpengaruh pada
proses jalannya pembangunan konstruksi. Oleh karena itu, untuk menjamin keselamatan
dan kesehatan para pekerja konstruksi Jalan dan Jembatan, maka Satuan Kerja
1.2 Maksud
Laporan Bulanan Petugas Keselematan dan Kesehatan Kerja (K3) dimaksudkan menjadi
bahan monitoring bagi pihak terkait dalam pengendalian kelancaran pekerjaan Jalan dan
Jembatan di Provinsi Sulawesi Barat sudah sesuai dengan standar K3 yang berlaku di
perusahaan.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam rangka pembentukan Keselematan dan
Kesehatan Kerja (K3) adalah :
a. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan K3 di lapangan.
b. Meningkatkan penyebaran informasi K3.
c. Memberikan pemahaman akan pentingnya penggunaan APD selama pelaksanaan
kegiatan berlangsung.
d. Mewujudkan penurunan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
2.1. Umum
2.2 Tugas-tugas K3
Berikut uraian hasil Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan K3 Provinsi Sulawesi Barat
tanggal 16 April 2014, yaitu :
Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa sebagian pekerja ada yang menggunakan
masker dan ada yang tidak menggunakan masker, begitu juga dengan sepatu safety.
Sedangkan rompi dan helm, semua pekerja tidak menggunakannya. Hal ini menyebabkan
ANALISA KUESIONER
Berdasarkan kuesioner yang diberikan pada paket menunjukkan bahwa pada bulan
April 2014 tidak terjadi kecelakaan kerja akibat kelalaian kerja. Alat Pelindung Diri (APD)
yang diberikan ke kontraktor masih kurang. Misalnya konsultan pengawas PT. Virama Karya
(Persero) baru mendapatkan helm dan rompi, sedangkan masker, kacamata dan sepatu kerja
belum ada. Satu (1) orang mengalami infeksi tenggorokan dan 1 orang menderita penyakit
ginjal. Penyakit tersebut dialami sebelum proyek berjalan dan disarankan agar menggunakan
APD pada saat pekerjaan berlangsung. Meskipun sudah memiliki rompi dan helm, namun
perlengkapan tersebut belum digunakan sebagaimana mestinya. Hal ini lah yang dapat
menimbulkan kecelakaan kerja dan menganggu kesehatan para pekerja karena kesadaran
akan pentingnya penggunaan APD tidak ditanamkan dalam diri pekerja.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan agar pelaksanaan kegiatan kerja sesuai standar K3
yaitu :
a. Memberikan pelatihan mengenai K3.
b. Membudayakan / mendisiplinkan setiap pekerja untuk menggunakan APD.
c. Menjaga jarak aman antara pekerja satu dan pekerja lainnya
d. Memberikan instruksi baik secara lisan ataupun tertulis mengenai pentingnya
penggunaan APD untuk menghindari kemungkinan kecelakaan kerja yang akan
terjadi.
e. Pemasangan rambu-rambu lalu lintas di setiap area kerja untuk menghindari
kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.