Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anak Pertama
Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Anak Pertama
MAKALAH
1. EFI ROHMAWATI
2. INDRA MAUN H
3. NURUL ROHMAYANTI
4. RAVINA IKA D
5. SEPTYAN FERRY H
6. VIVING RIZKY L. P
KABUPATEN NGAWI
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT , yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya .
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan keluarga yang di
berikan oleh Dosen pengajar , Ibu Rini Komalawati S.Kep.Ns. Dalam makalah ini kami
membahas tentang tahap perkembangan keluarga, dengan keuarga baru punya anak satu , agar
dapat membantu mahasiswa untuk lebih memahami materi Keperawatan keluarga , khususnya
materi tersebut .
Dalam pembuatan makalah ini , kami menyadari adanya berbagai kekurangan , baik
dalam isi materi maupun penyusunan kalimat . Namun demikian , perbaikan merupakan hal yang
berlanjut sehingga kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan .
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam
penyelesaian makalah ini baik secara materi dan dukungan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus
mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju. Orang dengan mudah berobat
dan tidak takut dengan penyakit berbahaya. Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya
pengobatan sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan. Oleh
karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar
masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan. Agar masyarakat Indonesia hidup sehat
keperawatan keluarga merupakan salah satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus
kepada keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk
meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruh bagi anggota keluarga.
Karakteristik keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan, atau adopsi, anggota keluarga biasanya hidup bersama, atau jika terpisah
mereka tetap memperhatikan satu sama lain. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan
masing-masing mempunyai peran sosial yaitu suami, istri, anak, kakak, dan adik yang
mempunyai tujuan. Perawat perlu mengetahui dan memiliki pikiran yang terbuka mengenai
konsep keluarga. Sekilas keluarga memiliki hal-hal yang umum, tetapi setiap bentuk keluarga
memiliki kekuatan dan permasalahan yang unik. Keluarga banyak menghadapi tantangan seperti
salah satunya pada tahap perkembangan keluarga dengan satu anak. Periode ini adalah waktu
transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga. Orang tua harus beradaptasi terhadap
perubahan struktur karena adanya anggota baru dalam keluarga, yaitu anak. Dengan kehadiran
anak maka sistem dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga harus
dikembangkan.
Pada periode transisi, keluarga membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga kondisi ini
menempatkan keluarga menjadi sangat rentan dan mereka memerlukan bantuan untuk
beradaptasi dengan peran yang baru. Stress dari berbagai sumber dapat berefek negatif pada
fungsi dan interaksi ibu dengan anak dan keluarga, yang berdampak pada kesehatan fisik ibu dan
anak. Maka dari itu kelompok tertarik untuk membahas mengenai konsep keluarga.
B. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami pembelajaran keperawatan keluarga tentang tahap
perkembangan keluarga dengan anak pertama.
B. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian tahap perkembangan keluarga dengan anak pertama.
2. Memahami tentang tujuan dilakukannya asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dengan
anak pertama.
3. Melakukan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dengan anak pertama.
C. MANFAAT
a. Bagi Penulis
Sebagai pengembangan pengalaman dalam pembelajaran tentang keperawatan keluarga.
b. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak pertama (
child bearing ), kepada teman sesama mahasiswa.
c. Bagi Institusi
Dapat dijadikan sebagai referensi dalam menunjang proses pembelajaran
D. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode
deskriptif dan menggunakan pendekatan teknik studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari
teori dan membaca literatur yang berhubungan dengan judul makalah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
m. Group Marriage
Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunanya didalam satu kesatuan keluarga dan
tiiap individu menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
n. Unmarried parent and Child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anak diadopsi.
o. Cohibing Couple
Dua orang atau pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
3. Struktur keluarga
Struktur keluarga terdiri dari beberapa macam, diantaranya: (Friedmann, 1989, dalam
Mubarak, dkk, 2011 : hal 68 – 69 )
a) Patrilinear
Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak keluarga sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
b) Matrilinear
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dari beberapa generasi, dimana
hubungan itu disusun melalui jalir garis ibu.
c) Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
d) Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
e) Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara
menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.
Ada beberapa ciri-ciri struktur keluarga, yaitu: (friedmann, 1998, dalam Mubarak, dkk, 2011
: hal 69)
a. Terorganisasi
Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
d. Bentuk- Bentuk Keluarga
1. Sussman (1974) dan Maclin (1988) ( dalam Setiawati, 2008 : hal 16-17)
a. Keluarga tradisional
a) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak.
b) Pasanagn inti adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri saja.
c) Keluarga dengan orang tua tunggal adalah satu orang yang mengepalai keluarga sebagai
konsekuensi perceraian.
d) Bujangan yang tinggal sendirian.
e) Keluarga besar 3 generasi.
f) Pasangan usia pertengahan atau pasangan lansia.
b. Keluarga non Tradisional
a) Keluarga dengan orang tua yang memiliki anak tanpa menikah.
b) Pasangan yang memiliki anak tanpa menikah.
c) Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah (kumpul kebo)
d) Keluarga gay.
e) Keluarga lesbi.
f) Keluarga komuni: keluarga dengan lebih dari satu pasangan monogami dengan
anak-anak yang secara bersama- sama mengunakan fasilitas, sumber dan memiliki pengalaman
yang sama.
2. Anderson Carter ( dalam Setiawati, 2008 : 17)
a. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (ekstensed family)
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek, kakek, keponakn , sepupu, paman,
bibi dsb.
c. Keluarga berantai (sereal family)
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
d. Keluarga duda / janda (single family)
Keluraga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi
Keluarga yang perkawinannyaberpologami dan hidup secara bersama-sama.
f. Keluarga kabitas
Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
d. Fungsi keluarga
Friedmann mengidentifikasikan lima prinsip fungsi dasar keluarga, diantaranya adalah
fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi ekonomi, dan fungsi keperawatan
keluarga. (Friedmann, 1998, dalam Mubarak, dkk, 2011: 76-78)
a) Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang mkerupakan basis
kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari
seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga slaing mempertahankan iklim yang positif. Hal
tersebut dapat dipelajari dan didkembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam kelduarga.
Dengan demikian, keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga
dapat mengembangkan konsep diri positif.
b) Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang
menghasilkan interaksi social dan belajar berperan dalam lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai
sejak manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya
anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang disekitarnya. Kemudian
beranjak balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitar meskipun demikian
keluarga tetap berperan penting dalam bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan
keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam
sosialisasi anggota keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan perilaku melalui
hubungan dan interaksi keluarga.
c) Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Maka
dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada
pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.
d) Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluargta seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Banyak
pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri hal
ini menjadikan permasalahan yang berujung pada perceraian.
e) Fungsi perawatan kesehatanjuga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota
keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi
status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat
dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan
tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
1) KESIMPULAN
Secara umum pengertian dari child bearing adalah keluarga yang berada pada tahap
perkembangan ke II mulai dari kehamilan samapi berlanjut sampai anak pertama berusia 30
bulan. Tahap kedua ini perkembangan orangtua adalah belajar untuk menerima pertumbuhan dan
perkembangan anak yang terjadi dalam masa usia bermain , khususnya orangtua yang baru
memiliki anak pertama membutuhkan bimbingan dan dukungan. Orangtua perlu memahami
tugas-tugas yang harus dikuasai oleh anak dan kebutuhan anak akan keselamatan, keterbatasan
dan latihan buang air (toilet training). Mereka perlu memahami konsep kesiapan perkembangan,
konsep tentang “saat yang tepat untuk mengajar mereka”. Pada saat yang sama pula orangtua
perlu bimbingan dalam memahami tugas-tugas yang harus mereka kuasai selama tahap ini.
2) SARAN
Untuk mahasiswa diharapkan agar dapat melakukan asuhan keperawatan keluarga pada
keluarga baru mempunyai anak satu dengan baik dan benar. Dengan banyak membaca buku dan
memahaminya dengan baik dan benar, latihan-latihan , serta praktek kasus di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika
Setiawati, Satun, dkk. 2008. Penutun Praktis Asuhan Keperawatan Keluaraga. Jakarta: Trans