Anda di halaman 1dari 6

Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016)

Bandung, 28 Mei 2016 ISSN : 2503-2844

RANCANG BANGUN PEMBACA DISPLAY DATA ON


BOARD DIAGNOSTIC (OBD) MESIN MOBIL BERBASIS
ARDUINO
Yani Prabowo, I Wayan Degeng
Universitas Budi Luhur
Jalan Ciledug Raya, Petukangan Jakarta Selatan
yancrosser@yahoo.com, iwayandegeng@yahoo.com

Abstrak almosty all components of the car. Computer


Saat ini teknologi otomotif dan sistem data on vehicles can be accessed by On Board
komputer sudah menyatu saling mendukung. Diagnostics (OBD) II which began to be
Terlihat dari teknologi otomotif yang dahulu applied since 1996. The advantage of using
menggunakan karburator dan platina untuk computer is to make the owners and
menghasilkan daya. Saat ini sudah digantikan mechanics work easier in diagnostic and
dengan sistem injeksi bahan bakar yang repair the vehicle because all activities are
dikontrol oleh komputer. Komputer ini tidak recorded in OBD II. For example: the ECU
hanya untuk mengatur supplay bahan bakar will activate service schedule warning and any
dan pengapian tetapi hampir seluruh engine malfunction will also be reported by
komponen pada sebuah mobil dikendalikan the ECU. This research is to create a tool to
oleh komputer. Data komputer pada kendaraan read the Engine Control Unit (ECU) via OBD
ini dapat diakses dengan On Board Diagnostik II based on Arduino microcontroller that is
(OBD) II yang mulai diaplikasikan sejak tahun displayed on the LCD display to inform the
1996. Keuntungan penggunaan komputer ini driver of the vehicle condition. The
adalah untuk memudahkan pemilik dan communication between Arduino the OBD II is
mekanik mencari kerusakan dan memperbaiki done using Bluetooth technology.
kendaraan karena semua aktifitas terekam Keyword : OBD II,Arduino, ECU, Bluetooth
dalam OBD II. Seperti peringatan waktunya
servis atau jika ada kegagalan fungsi akan ada I. PENDAHULUAN
kode kesalahan yang dikeluarkan oleh Engine On-board diagnostics, atau OBD,
Control Unit (ECU). Pada Penelitian ini adalah merupakan istilah otomotif yang mengacu
membuat alat untuk membaca ECU melalui pada kemampuan diagnostik pada kendaraan.
OBD II berbasiskan mikrokontroler arduino Sistem OBD memberikan fasiltas kepada
yang ditampilkan pada layar LCD untuk pengguna kendaraan atau teknisi untuk dapat
informasi kepada pengemudi mengenai mengakses status kendaraan dalam berbagai
kondisi kendaraan. Komunikasi antara sub-sistem. OBD membantu untuk memantau
Arduino dengan OBD II dilakukan kondisi kendaraan dengan mengambil data
menggunakan teknology Bluetooth. dari engine control unit (ECU). Untuk
Kata Kunci : OBD II, Arduino, ECU, membaca ECU perlu peralatan tambahan yaitu
Bluetooth scanner yang umumnya hanya untuk satu
merek kendaraan dan harganya relative mahal.
Abstract Tujuan penelitian ini merancang rangkaian alat
Currently the automotive technology untuk menampilkan data-data diagnostik
and computer systems has been integrated to mesin dari ECU yang ditampilkan pada LCD
support each other. In the past, automotive dan memanfaatkan teknologi Bluetooth untuk
technology used carburetor and platinum transfer data antara OBD dengan ardiuno.
contactor to generate power, but it is replaced
with fuel injection system that is controlled by
a computer. The computer is not only control
II. Kajian Literatur
the fuel supply and ignition timing but control II. 1. Arduino

Yani Prabowo, I Wayan Degeng 213


Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016)
Bandung, 28 Mei 2016 ISSN : 2503-2844

Arduino adalah suatu platform open mengendalikan emisi dari gas buang, selain itu
source untuk melakukan prototyping sistem obd juga memberikan peringatan
menggunakan hardware dan software yang kepada pengemudi mengenai kerusakan yang
mudah dipakai. Arduino dapat membaca timbul pada kendaraan. (Anil & Kiran 2013).
berbagai input seperti posisi saklar, cahaya, Saat ini sistem OBD II menggunakan
scan finger, bluetooth, WiFi, message Twitter, mikrokontroler yang mulai diimplementasikan
lalu mengendalikan output berdasarkan input- 1994. Kemampuan OBD-II ini ditambahkan
input itu, seperti motor, LED, LCD, bahkan dengan kemampuan untuk memonitor catalyst
melakukan suatu publikasi online. (Kaur et al. efficiency monitoring, engine misfire
2013). detections, kanister purge system monitoring,
secondary air system monitoring, EGR system
II. 2. Engine Control Unit flow rate monitoring. Output dari sistem OBD
Engine Control Unit (ECU) adalah adalah lampu peringatan dengan simbol mesin,
sebuah electronic control unit yang disajikan untuk driver di instrument cluster.
mengendalikan serangkaian actuator, dari Hal ini dikenal sebagai lampu indikator
internal combustion angine untuk memperoleh kerusakan (MIL). Ketika suatu kesalahan telah
performa mesin yang optimal. ECU bekerja terdeteksi maka lampu MIL ini akan menyala.
dengan car membaca berbagai sensor pada Setiap kesalahan akan menyalakan kode lampu
mesin, lalu menginterpretasikan data itu MIL.Hal ini disebut dengan kode diagnostik
memakai multidimensional performance map masalah (DTC) diatur dan disimpan dalam
(atau look up table), lalu mengatur aktuator. ECU (Electronic Control Unit) memori. Setiap
(Ajudia et al. 2014), seperti terlihat pada DTC menunjukkan kesalahan komponen atau
gambar 1. sirkuit tersebut. Informasi yang tersimpan
dalam sistem OBD dapat diperoleh melalui 16
pin konektor data link (DLC) terletak di kabin
kendaraan, seperti terlihat pada gambar 2.

Gambar 1. Diagram Blok ECU sebuah mobil


Gambar 2. Foto dan nomor-nomor pin OBD
II. 3. Onboard Diagnostic System (OBD)
Sistem OBD memiliki sistem berbasis Untuk membaca data dari system OBD-II
mikrokontroler dan memonitor sensor yang ini diperlukan rangkaian tambahan yang
dipasang pada kendaraan untuk mengamati disebut serial diagnostic interface.Diagnostik
berbagai parameter terkait dan sistem kontrol tool ini dapat berkomunikasi dengan sistem
emisi / perangkat, unit pengolahan akan OBD pada kendaraan dengan protocol
mengambil input dari sensor untuk diolah oleh komunikasi yang telah disepakati diantara
pengkondisi sinyal dan akan dihitung nilai produsen kendaraan.(Dzhelekarski & Alexiev
real-time parameter kendaraan kemudian 2005), seperti terlihat pada gambar 3.
memberikan output. Sistem akan dapat
mendiagnosa kesalahan dalam parameter,
seperti perubahan mendadak yang abnormal,
memberitahu pengguna dari kondisi normal,
dan menunjukkan penyebab kesalahan. Sistem
OBD dipasang di kendaraan untuk
meningkatkan di efisiensi bahan bakar dan

Yani Prabowo, I Wayan Degeng 214


Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016)
Bandung, 28 Mei 2016 ISSN : 2503-2844

adalah mendekteksi bagian kendaraan apabila


mengalami kerusakan, data tersebut akan
ditransmisikan dengan Bluetooth dan
ditampilkan pada layar dashboard sebagai
peringatan kepada pengemudi tetapi hanya
symbol. (Mi-JinKim, Jong-Wook Jang 2010).

III. ANALISA DAN PERANCANGAN


IV. 1. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian yang dilakukan
Gambar 3. Rangkaian interface adaptor OBD adalah dengan perancangan perangkat keras
Sistem dengan RS232 . dan pembuatan program untuk Arduino
dengan sistem OBD II. Seperti disajikan pada
II. 4. ELM 327 Interface Gambar 4.
ELM327 adalah perangkat berbasis
mikrokontroler PIC khusus diprogram
dirancang untuk menangani komunikasi dalam
standar OBD-II. Ini beroperasi pada daya 5V
dan memberikan umpan balik debugging
melalui 4 LED yang menunjukkan pertukaran
data. Data diterima melalui salah satu dari tiga
standar sinyal dan kemudian oleh ELM327
yang menafsirkan data dan mengirimkan pada
baris RS232 standar yang dapat dibaca oleh
ATMega644. Demikian pula, ketika perintah
dikirim ke ELM327 oleh MCU, itu ditafsirkan
Gambar 4. Tahapan penelitian
dan diubah menjadi protokol signaling yang
benar yang kemudian ditransmisikan ke mobil.
IV. 2. Perancangan Perangkat keras
ELM327 tidak membaca perintah atau data
Pada penelitian ini akan dirancang baik
yang sedang dikirim tetapi hanya
perangkat keras maupun perangkat lunak agar
mengkonversi data ASCII pada baris RS232
sebuah sistem kompak dapat mengambil dan
ke tegangan yang tepat di port OBD-II.
menampilkan data mesin langsung dihadapan
(Čabala & Gamec 2012).
pengemudi. Hal ini akan membantu
pengemudi untuk mendeteksi kerusakan secara
II. 5. Bluetooth
dini. Perancangan ini berbasiskan
Bluetooth adalah standard teknologi
mikrokontroler arduino sebagai pusat
wireless untuk pertukaran data pada jarak
pengendali data masukkan dari OBD-II yang
dekat.Bluetooth memakai
ditransmisikan melalui bluetooh, seperti pada
frekwensigelombang radio UHF, ISM band
Gambar 5.
pada frekwensi 2,4 – 2,485 GHz. HC-05 serial
Bluetooth module operates on 3.3V while E A LCD
other devices are operates on generally 5V to C BLUE R MODU
U ELM LE
TOOT
12V. (Jayantilal 2014). 327 H D
M ADA U
o PTE I
II. 6. Penelitian yang terkait R/ N
b
Penelitian yang dilakukan oleh Ajudia et i
OBD
O
II VDIP
all adalah membuat prototype ECU dengan l 1
berbasiskan mikrokontroler 16 bit, ecu ini MENU U MOD
BUTTO ULE /
N
dirancang untuk dapat menerima inputan dan N
O
USB
STIC
menghasilkan output yang sesuai dengan
program yang diberikan. (Ajudia et al. 2014).
Gambar 5. Blok Diagram Sistem
Penelitian yang dilakukan oleh min-jin el all,

Yani Prabowo, I Wayan Degeng 215


Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016)
Bandung, 28 Mei 2016 ISSN : 2503-2844

Data dari ECU mesin mobil akan dibaca IV. PENGUJIAN DAN
oleh arduino dengan melalui ELM327 adapter IMPLEMENTASI
OBD-II. ELM327 OBD-II ini digunakan
sebagai penyesuaian komunikasi data antara IV. 1. Permintaan Data kepada ECU
ECU dengan serial RS232. Data yang diterima Permintaan data dikirim dengan format
oleh arduino harus diterjemahkan oleh standar dari diagnostic tool ke port OBDII. 3
perangkat lunak yang ditanamkan pada byte pertama yang dikirim adalah header. Lalu
perangkat keras tersebut. Data tersebut seperti diikuti dengan bite 1-7. Ada juga error check
mengenai RPM mesin, Suhu mesin, tekanan byte. permintaan data dapat dilihat pada High
oksigen untuk pembakaran, MAP sensor. Level Message Request gambar 7 berikut ini,
gambar 8 adalah format data message request
ELM 327 Adapter dengan protocol SAE J1850 PWM.
ELM327 adalah perangkat berbasis
mikrokontroler PIC khusus diprogram
dirancang untuk menangani komunikasi dalam
standar OBD-II. Ini beroperasi pada daya 5V
dan memberikan umpan balik debugging
melalui 4 LED yang menunjukkan pertukaran
data. Data diterima melalui salah satu dari tiga
standar sinyal dan kemudian oleh ELM327 Gambar 7. High Level Message Request
yang menafsirkan data dan mengirimkan pada
RS-232. Gambar 4.2 di bawah ini menunjukkan byte-
byte header dari message request yang dikirim
Bluetooth Shield ke port OBD-II memakai protokol SAE J1850
Penggunaan Bluetooth pada PWM.
penelitian ini untuk menerima dan
mengirimkan data antara OBD dengan
Arduino dan Bluetooth. Bluetooth juga mudah
digunakan dengan mikrokontroler untuk
membuat aplikasi wireless. Interface yang
digunakan adalah serial RXD, TXD, VCC dan Gambar 8. Menunjukkan byte-byte header SAE
GND. Built in LED sebagai indikator koneksi J1850 PWM.
bluetooth.Tegangan input antara 3.6 ~ 6V.
Arus saat unpaired sekitar 30mA. Jarak efektif IV. 2. Tanggapan Permintaan Data
jangkauan sebesar 10 meter. Bluetooth shield Tanggapan permintaan data yang
ini dihubungan dengan arduino sebagai sarana dikirim dari kendaraan (ECU) dikirim kembali
komunikasi antara OBD II melalui ELM327. ke port OBDII memiliki struktur yang sama
seperti pesan permintaan; ada 3 byte header,
IV. 3. Perancangan Perangkat Lunak hingga 7 byte data dan byte koreksi kesalahan.
Program dirancang sesuai dengan flow Tanggapan permintaan data ditunjukan pada
chart pada gambar 6 berikut ini. gambar 9.
START

INITIALIZE
ARDUINO

WELLCOME
ENGINE MONITOR
SYSTEM
PRESS MENU BUTTON
Gambar 9. Respon header ECU SAE J1850
PWM
PB TAMPILKAN
Y
PRESSED 1X RPM

IV. 3. Komunikasi ELM.


N

PB TAMPILKAN
Y
PRESSED 2X SUHU
N

PB
TAMPILKAN
Fungsi ini untuk mendefinisikan ELM
Y TEKANAN
PRESSED 3X
INTAKE
supaya dapat dikenali oleh ECU kendaraan
SELESAI
setelah ELM dapat dikenali maka dilakukan
Gambar 6. Flowchart Program komunikasi secara serial dengan ECU dengan
mengirimkam perintah. Data dari ECU akan
diterima oleh ELM dan akan ditampilkan pada

Yani Prabowo, I Wayan Degeng 216


Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016)
Bandung, 28 Mei 2016 ISSN : 2503-2844

LCD. Dengan sudah terhubungnya antara “41 0C XX YY 00 00 00”. Dari respon yang
OBD dengan arduino maka informasi diterima adalah “41 0C 0F 23”, maka nilai
Informasi yang dikeluarkan oleh ecu sangat RPM yang diketahui adalah sebesar 968.75.
banyak seperti informasi, fuel_pressure,
man_pressure, engine_rpm, vehicle_speed, Nilai ini dapat dari rumus RPM =
timing_adv, int_air_temp ,maf_air_flow, .25*(XX*256+YY)…... [2]
throttle_pos, sec_air_stat, oxy_sensors. Dapat Gambar 11 adalah pengujian permintaan
dengan mudah untuk diambil datanya. dan penerimaan data engine RPM.
IV. 4. Pengujian Coolant temperatur
Untuk menguji temperatur dikirimkan
kode “0105” ke OBD maka subrutin yang
digunakan adalah

Jika OBD menerima permintaan dengan kode


“0105” maka akan dikirim kembali dengan
respon

Gambar 11. pengujian penerimaan dan


penerimaan data engine RPM.
Data yang diterima belum bisa dimengerti
maka harus diterjemahkan kedalam angka
decimal dengan rumus: IV. 6. Pengujian Timing Advance
Untuk meminta data pada OBD
dikirimkan string “010E”. Apabila OBD
Coolant Temperature (0C) = XX – 40……[1]
menerima string tersebut maka OBD akan
merespon dengan mengirimkan string dengan
Dari rumus tersebut data suhu
format “41 0E XX 00 00 00 00”. Data yang
ditampilkan dengan bilangan basis hexsa
dikirimkan oleh OBD harus dihitung kembali
dikurang dengan 40 untuk mendapatkan nilai
untuk mendapatkan nilai sudutnya dengan
decimal, gambar 10 pengujian permintaan dan
rumus:
penerimaan data temperatur.
Advance (degress) = (.5*XX) – 64 … [3]
IV. 7. Pengujian Engine Load
Pada pengujian engine load. Dari
pengujian tersebut maka diperoleh 7,451 %.
Nilai ini diperoleh dari respon OBD “ 01 04 41
04 13” yang kemudian dimasukan kedalam
persamaan “
Engine load = XX * (100/255)…..[4]
Gambar 10. Pengujian permintaan dan
penerimaan data temperatur. Tabel 4.3 Pengujian OBD respon

IV. 5. Pengujian engine RPM


Engine RPM rasio putaran permenit
adalah parameter untuk membaca putaran
mesin dalam satuan waktu. Data dari OBD
untuk putaran mesin ini dapat diminta dengan
mengirimkan kode string “01 0C”. Jika system
terhubung maka OBD akan segera
mengirimkan respon kembali dengan string

Yani Prabowo, I Wayan Degeng 217


Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016
Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika (SELISIK 2016)
Bandung, 28 Mei 2016 ISSN : 2503-2844

REFERENSI

Ajudia, M.K., Kolte, M.T. & Sarkar,


P.,(2014). Designs of Input and Output
Driver Circuits for 16-bit Electronic
Control Unit (ECU) and Development of
Control Strategy Using These I/O Driver
Circuits, pp.102-106.
Anil, K. & Kiran, O.S., (2013). OBD I & II (
On Board Diagnostic ), 1(5), pp.3–8.
Pada gambar 12 adalah foto alat pada saat
Čabala, M. & Gamec, J., (2012). Wireless
beroperasi, nilai yang terbaca engine RPM
Real-Time Vehicle Monitoring Based on
1250 rpm, timing adv 8.9 deg, coolant temp 85
0 Android Mobile Device. Acta
C, engine load 8,7 %.
Electrotechnica et Informatica, 12(4),
pp.7–11. Available at: http://www.
degruyter.com/view/j/aeei.2012.12.issue
-4/v10198-012-0039-x/v10198-012-
0039-x.xml.
Dzhelekarski, P. & Alexiev, D., (2005).
Initializing communication to vehicle
obdii system. Electronics, (Mil).
Available at: http://ecad.tu-sofia.bg/
et/2005/pdf/Paper097-
P_Dzhelekarski1.pdf.
Gambar 12 Foto alat pada saat beroperasi nilai
engine RPM di 1250 RPM Jayantilal, S.H., (2014). Interfacing of AT
Command based HC-05 Serial Bluetooth
5. KESIMPULAN DAN SARAN Module with Minicom in Linux. , 2(03),
pp.329–332.
Dari hasil pembahasan tentang Kaur, A. et al., (2013). Arduino based smart
perancangan alat display data On Board cart. , 2(12), pp.3083–3090.
Diagnostic, maka diambil kesimpulan: Dengan
alat bantu display data on board ini sangat Mi-JinKim, Jong-Wook Jang, Y.-S.Y., (2010).
membantu baik pengemudi untuk mengetahui A Study on In-Vehicle Diagnosis
kondisi terutama pada bagian mesin jika System using OBD-Ⅱ.pdf. IJCSNS
sedang mengendarai. Karena beberapa International Journal of Computer
parameter seperti kondisi suhu, kondisi bahan Science and Network Security, 10(9),
bakar dapat diketahui melalui display yang pp.136–140.
dipasang.
Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut penelitian
ini dapat dikembangan dengan penambahan
fungsi GPS dan memory card sehingga
memiliki kemampuan untuk menyimpan data
perjalanan aktivitas kendaraan.

Yani Prabowo, I Wayan Degeng 218


Seminar Nasional Telekomunikasi dan Informatika 2016

Anda mungkin juga menyukai