On Board Diagnosis
OBD merupakan hal yang penting di dalam dunia otomotif, karena akan
mempermudah dalam mengidentifikasi suatu masalah pada kendaraan. dari awal
kemunculannya hingga saat ini terus mengalami banya perkembangan, dari hanya
memberikan isyarat lampu indikator hingga saat ini OBD sudah mulai bisa diakses
melalui smartphone dengan menggunakan bluetooth. Pada tahun 2000-an, muncul
OBD versi lanjutan yaitu OBD-II. Fitur ini merupakan hasil perbaikan atas OBD-I
baik dari sisi kemampuan maupun standarisasi. OBD-II memiliki standar yang
menentukan jenis konektor diagnostik dan pin-out nya pada konektor, protokol
sinyal listrik yang tersedia, serta format cara mengirimkan pesan dan juga
menyediakan daftar calon parameter kendaraan untuk memantau bersama dengan
cara encode data untuk masing-masing.
Terdapat sebuah pin pada konektor yang menyediakan listrik untuk alat
pemindai dari baterai kendaraan, yang menghilangkan kebutuhan untuk
menghubungkan pemindai ke sumber listrik terpisah. Sebagai hasil dari standarisasi
ini, satu perangkat OBD-II dapat melakukan hubungan serta perngiriman
permintaan (query) ke komputer pada berbagai kendaraan apapun yang telah
menerapkan sistem OBD-II. Standarisasi pada OBD-II didorong oleh persyaratan
emisi, walaupun hanya kode emisi terkait dan data yang diperlukan untuk
ditransmisikan melalui port tersebut. Saat ini sudah banyak produsen kendaraan
yang telah membuat Data Link OBD-II Konektor, satu-satunya access port pada
kendaraan, dimana semua sistem kendaraan didiagnosis dan terprogram. OBD-II
Diagnostik Trouble Codes menggunakan 4-digit, didahului oleh huruf: P untuk
mesin dan transmisi (Powertrain), B untuk body kendaraan, C untuk Chassis
kendaraan, dan U untuk jaringan.
On Board Diagnosis (OBD) 1 adalah generasi pertama dari sistem On Board
Diagnosis. Dikembangkan pada 1980-an, mereka dibuat oleh pembuat mobil untuk mobil
mereka sendiri, artinya ada pemindai OBD1 untuk masing-masing merek mobil.
Umumnya, sistem On Board Diagnosis (OBD) 1 memiliki fitur protokol, antarmuka
perangkat keras, dan konektor yang tidak sama setiap pabrikan. Saat ini ada alat diagnostik
mobil OBD1 yang mendukung banyak protokol. Pemilik hanya perlu membeli kabel
adaptor untuk semua merek kendaraan berbeda yang Anda inginkan untuk menjalankan
diagnostik.
Meskipun On Board Diagnosis (OBD) 1 digunakan sepanjang tahun 1995, dorongan untuk
menstandarkan sistem baru datang pada tahun 1991 setelah California Air Resources Board
(CARB) mewajibkan semua kendaraan yang dijual di negara bagian tersebut memiliki
kemampuan OBD.Terlepas dari upaya itu, masih kurang fungsionalitas. Itu mendorong
1
ON BOARD DIAGNOSIS
diperkenalkannya sistem OBD2 - generasi kedua OBD. Lebih lanjut tentang kekurangan
OBD1 sebentar lagi tapi untuk saat ini mari kita lihat OBD2.
2
ON BOARD DIAGNOSIS
Pemindai OBD2 mudah digunakan dan bekerja tanpa kabel, tetapi beberapa opsi kabel
juga tersedia. Sebagian besar mendukung sejumlah aplikasi dan memberikan data yang
mudah dibaca dengan perbaikan yang andal.
- OBD scanner merupakan alat untuk membaca dan mendiagnosa code error di
kendaraan anda. Tanpa alat ini sulit unutk mengetahui permasalahan yang ada di
mobil.
- OBD atau Onboard Diagnostic merupakan alat scan yang menggunakan
computer. Pada tahap awal ,pengembangan dari system OBD digunakan untuk
mematikan lampu MIL . Setelah itu OBD memiliki standarisasi dan informasi
kendaraan telah dikembangkan di OBD1 dan OBD2.
➢ OBD 1 merupakan sistem diagnosa yang hanya diperuntukan untuk mobil yang
dibuat sebelum tahun 1996. Diperkenalkan pada tahun 1991 dan ini tidak
mendukung untuk tahun sebelum peluncuran.
Kelemahan dari OBD ini yaitu hanya tertuju pada jenis kendaraan pabrikan tertentu. Satu
scanner tidak dapat bekerja pada tipe kendaraan berbeda walaupun permasalahannya
sama. Contohnya ,sebuah OBD1 membaca khusus untuk Toyota dan tidak akan bekerja
pada Ford.
OBD1 menawarkan fungsi dasar seperti dapat mengecek sistem emisi ,membaca dan
memonitor performa mesin, dan menghasilkan pesan peringatan.
➢ OBD2 mendukung hampir seluruh model kendaraan yang dibuat tahun 1996
sampai saat ini. Alat ini tidak hanya memberikan fitur dasar namun fungsi yang
lebih banyak berdasarakan alat mana yang dibeli.
- CEL, RPM , bahan bakar , Kecepatan , Tekanan , Temperatur pendingin , Live Map
- AFR , Freeze Frame Data
- Battery performance ,engine performance , temperature oli , bacaan secara
langsung
- Temperature pendingin , temperature DPF ,tekanan bahan bakar , pengetesan
SMOG , sensor O2.
3
ON BOARD DIAGNOSIS
Terlebih lagi OBD2 menghadirkan kustomisasi yang baik dan kita dapat dengan mudah
melihat data dalam bentuk grafik . Alat ini juga memberikan solusi dan saran yang sesuai
dalam perbaikan tidak seperti OBD1.
4
ON BOARD DIAGNOSIS
OBD I
5
ON BOARD DIAGNOSIS
OBD 2
6
ON BOARD DIAGNOSIS
7
ON BOARD DIAGNOSIS