Anda di halaman 1dari 2

Nama : Raihana

NIM : P07134118331
Eimeria spp. memiliki taksonomi sebagai berikut menurut Levine (1985)
Filum : Apicomplexa
Kelas : Sporozoa
Ordo : Eucoccidiorida
Subordo : Eimeriorina
Genus : Eimeria
Spesies : Eimeria sp
Eimeria merupakan protozoa yang menyerang sel epitel saluran pencernaan dan
menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit yang ditimbulkan oleh Eimeria disebut koksidiosis.
Koksidiosis menimbulkan permasalahan yang cukup komplek di bidang kesehatan hewan dan
ekonomi. Gejala klinis yang diperlihatkan berupa kehilangan berat badan dan efisiensi pakan,
kelemahan, diare berdarah, depresi, lesu serta anemia (Pandit 2009). Keparahan gejala klinis yang
timbul tergantung dari jumlah ookista yang tertelan, jika ookista yang tertelan banyak maka gejala
klinis yang ditimbulkan akan parah (Levine 1985).
Morfologi Eimeria dapat diidentifikasi berdasarkan bentuk dan ukuran ookista. Bentuk
ookista yang paling umum adalah bulat, bulat telur (ovoid), subovoid dan elips. Ookista memiliki
dinding transparan yang berfungsi melindungi kelangsungan hidup ookista di alam

Eimeria spp. pada sapi yang memiliki patogenitas paling tinggi adalah E.bovis dan E.
zuernii. Skizon E. bovis sebagian besar terdapat di dalam usus halus, sedangkan stadium seksual
memiliki habitat di dalam sekum, kolon dan terminal ileum. Ookista berbentuk bulat telur, halus
serta memiliki ukuran sekitar 27-29 x 20-21 μm. Eimeria zuernii memiliki habitat di dalam usus
besar dan usus halus. Ookista berbentuk menyerupai bola atau menyerupai telur serta kadang-
kadang berbentuk elips dan halus dengan ukuran rata-rata 18 x 15 μm. Ookista dari setiap jenis
Eimeria mempunyai empat sporokista. Masing-masing sporokista mengandung empat sporozoit.
Sporokista berbentuk bulat panjang dengan ukuran 7-13 x 4-7 mikron dengan rata-rata 9 x 11
mikron. Sporokista mempunyai bentuk yang kecil tapi stabil. Residu ookista bisa ada bisa juga
tidak ada dan jika ada tersusun dari granul-granul yang tersebar dengan ukuran 8-10 x 2-3 mikron
dengan angka rata-rata 9 x 2 mikron. Sporozoit memanjangkan tubuhnya dari kepala sampai
ekornya di dalam sporokista dengan sebuah globul yang jelas pada ujung tumpul tubuhnya dan
sebuah inti terdiri dari bahan- bahan protein yang kadang-kadang terlihat jelas di dekat pusat.
Nama : Raihana
NIM : P07134118331
Untuk sporozoit yang besar dapat berukuran 8-10 x 2-3 mikron dengan angka rata-rata 9 x 2
mikron (Levine 1973).
Siklus hidup Eimeria spp. terdiri atas 2 stadium yaitu aseksual dan seksual. Stadium
aseksual terdiri atas sporogoni dan skizogoni, sedangkan stadium seksual yaitu gametogoni

Gejala klinis yang muncul pada infeksi ringan ditandai oleh adanya diare ringan,
berlangsung sekitar 5-7 hari. Ternak akan depresi, nafsu makan turun sampai hilang, berat badan
turun, dan dehidrasi. Koksidiosis yang parah ditandai dengan diare yang hebat, tinja cair
bercampur mukus dan darah yang berwarna merah sampai kehitaman beserta reruntuhan sel-sel
epitel. Diare ini seringkali mengotori daerah sekitar perianal, kaki belakang dan pangkal ekor.
Kondisi diare menyebabkan hewan terus merejan dan dapat mengakibatkan prolapsus rektum.
Ookista / Sporokista bersporulasi yang terdapat dalam feses sapi mengkontaminasi pakan dan air
minum yang kemudian tertelan oleh sapi (Levine 1985)

Cara mendiagnosa koksidiosis tidak cukup dengan melihat gejala klinis saja. Hal ini dapat
terjadi kekeliruan dengan gejala klinis dari penyakit intestinal lainnya. Diagnosa koksidiosis
umumnya berdasarkan pada karakteristik morfologio okista, parasitik biologi dan gejala klinis
pada hewan. (Mirani et al. 2012).

Anda mungkin juga menyukai