Anda di halaman 1dari 12

Eimeria Sp

PENDAHULUAN Eimeria Sp
Parasit uniseluler yang memiliki inang spesifik.
Eimeria dapat menginfeksi sapi, unggas, babi, satwa aquatik sehingga
menyebabkan kerusakan pada sel epitel saluran pencernaan.
Mortalitas koksidiosis pada berbagai jenis hewan berkisar dari 5-100%,
tetapi dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang berupa penurunan
berat badan, penurunan efisiensi makanan dan menghambat
pertambahan berat badan.
TAKSONOMI
Filum : Apicomplexa
Kelas : Sporozoa
Ordo : Eucoccidiorida
Subordo : Eimeriorina
Genus : Eimeria
Spesies : Eimeria sp
ETIOLOGI
Bentuk ookista yang paling umum adalah bulat, bulat telur (ovoid) dan
silindeovoid dan elip,. Ukuran
Ookista berkisar antara 15 sampai 50 m sesuai dengan spesies Eimeria
Ookista memiliki dinding transparan.
Permukaan dinding ookista halus, homogen, tidak berwarna hingga kuning
muda
Beberapa spesies memiliki pori kecil yang terbuka di salah satu ujung ookista
yang disebut mikrofil (topi).
Ookista Eimeria sp. dapat diidentifikasi sesuai dengan bentuk dan ukuran.
Ookista dapat dibedakan menjadi ada 2 tipe yaitu ookista belum
bersporulasi dan ookista sudah bersporulasi.
Sporozoit berisi inti sporozoit,gelembung refraktil yang jernih dari bahan
protein, residu sporokista dan badan stida terdapat pada ujung sporozoit
SIKLUS HIDUP
secara umum terdiri atas 3 stadium, yakni skizogoni, sporogoni dan
gametogoni.
Stadium skizogoni dan sporogoni merupakan stadium aseksual, sedangkan
stadium gametogoni adalah stadium seksual.
PATOGENESIS
Patogenesis Eimeria sp tergantung dri beberapa faktor :
1. Banyaknya oocista yang tertelan
2. Kemampuan cel menghancurkan oocist
3. Lokasi parasit dalam jaringan dan dalam sel host
4. Derajat infeksi
5. Umur dan kondisi umum host
6. Tingkat imunitas host
Ookista masuk Diare/enteritis
Dehidrasi/Anemia
dlm tubuh berdarah

Dilambung ookista
Pendarahan Kematian
pecah --tropozoid

Absorbsi
Usus halus
terganggu

Atrofi vili usus Erosi mukosa usus


1. Unggas
GEJALA KLINIS
Diare,dehidrasi ,pertumbuhan lambat,akan terlihat lemah, terkulai,
depresi, bulu kusut, jengger terlihat pucat, serta feses yang bercampur darah
PA : Ditemukan adanya perdarahan pada sekum, mukosa menjadi putih,
serta penyumbatan pada sekum yang disebabkan oleh penggumpalan
darah .

2. Ruminansia dan babi


Diare berdatah, dehidrasi, bulu kusam,anemia, lemas dan kehilangan berat
badan menurun, sering bergerombol, edema mukosa membran
PA : Congesti, hemoragi penebalan mukosa usus jejenum dan ileum dan
atropi vili.
3. Kelinci
Ikterus,Pembesaran abdomen, diare berdarah, pengeluaran ookista,
penurunan berat badan
LESI DAN GEJALA
PATOGNOMONIK
IDENTIFIKASI ANTIGEN
Uji EPG ( Egg per grams) pada feses
Uji Natif
Uji Apung
Uji Mc Master
PCR

Anda mungkin juga menyukai